• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN. Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengetahui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN. Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengetahui"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

6.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis lingkungan internal perusahaan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam bidang fungsional. Dalam melakukan audit internal diperlukan adanya kegiatan mengumpulkan dan mengolah informasi mengenai manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen.

6.1.1 Aspek Manajemen

Sistem manajemen pada PT Amani Mastra memiliki pola pengambilan keputusan yang bertingkat, dimana pengambilan keputusan yang bersifat penting dalam perusahaan dipegang oleh direktur operasional yang kemudian dijabarkan dalam bentuk kebijakan dan rencana kerja oleh general supervisor dan supervisor lapangan, sedangkan untuk kegiatan harian perusahaan dilakukan oleh bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

PT Amani Mastra memiliki struktur organisasi yang berdasarkan fungsional perusahaan. Struktur organisasi perusahaan ini dihubungkan dengan garis lurus yang menunjukkan bahwa pendelegasian tugas dan wewenang ada di tangan direktur operasional kemudian diteruskan melalui general supervisor lalu supervisor lapangan, selanjutnya diteruskan lagi kepada bawahan sampai tingkat terendah. Hal ini menjadikan rentang kendali menjadi lebih luas dan terkadang

(2)

pendelegasian tugas menjadi kurang tepat sasaran. Karena itu, untuk mengkomunikasikan sasaran dan tujuan perusahaan sekaligus mengontrol kinerja karyawan dilakukan rapat koordinasi yang dihadiri oleh semua karyawan setiap satu bulan sekali, tiga bulan sekali, dan satu tahun sekali.

6.1.2 Aspek Sumber Daya Manusia

Salah satu aset penting yang dimiliki PT Amani Mastra adalah sumber daya manusia, oleh karena itu usaha peningkatan kualitas karyawan terus dilakukan dengan mengikutsertakan karyawan pada pelatihan-pelatihan yang diadakan di Departemen Pertanian. Sebagian besar pekerja di PT Amani Mastra berasal dari luar daerah, sehingga untuk memberikan kemudahan dalam bekerja dan menumbuhkan semangat dalam diri para pekerja, PT Amani Mastra menyediakan tempat tinggal dilingkungan perkebunan bagi masing-masing pekerja yang telah berkeluarga dan tempat tinggal bersama bagi pekerja yang belum berkeluarga guna memudahkan mereka bekerja pada malam hari.

Guna meningkatkan kinerja karyawan dan para pekerja, perusahaan memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kegiatan usaha baik di kantor pusat maupun di kebun. Fasilitas yang disediakan perusahaan bagi karyawan di kantor pusat seperti ruang kerja yang nyaman yang dilengkapi dengan AC, mesin faks, pesawat telepon, dan komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internet untuk memudahkan karyawan dalam mengakses informasi. Sedangkan di kebun tersedia ruangan manager yang menjadi tempat kerja sekaligus tempat istirahat bagi general supervisor. Ruangan manager tersebut memiliki beberapa fasilitas seperti komputer yang dilengkapi dengan jaringan

(3)

internet, mesin faks, televisi, dan pesawat telepon yang tersambung langsung dengan ruang utama di kebun tersebut untuk memudahkan komunikasi antara karyawan dan Shareholder.

Hubungan kekeluargaan antar karyawan maupun dengan atasan perusahaan terjalin baik. Hal ini menjadikan lingkungan kerja yang kondusif sehingga motivasi kerja para karyawan menjadi lebih tinggi. Kondisi ini membantu perusahaan juga untuk mengetahui permasalahan yang terjadi antar karyawan dan dengan pimpinannya, sehingga dapat mencegah permasalahan meluas agar tidak mengganggu jalannya usaha.

6.1.3 Aspek Produksi atau Operasi

PT Amani Mastra merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak dalam perdagangan produk-produk organik, terutama produk sayuran organik. Produk-produk yang diperdagangkan PT Amani Mastra sebagian besar merupakan hasil produksi kebun sendiri, oleh karena itu kegiatan produksi merupakan aspek penting dalam kegiatan usahanya sehingga perlu perencanaan yang matang..

Perencanaan tanam disusun oleh general supervisor yang bertanggung jawab di lapangan, berdasarkan record purchase order (catatan pesanan pembelian) dari bagian marketing untuk menentukan kebutuhan bibit dan pupuk untuk masing-masing item tanaman dalam satu lahan tanam. Selain itu, perencanaan dibuat untuk menentukan waktu dan jumlah panen, dengan bantuan informasi dari asisten kebun agar hasil panen dapat memenuhi pesanan tepat pada waktunya baik jumlah maupun kualitasnya. Perencanaan tanam ini dibuat dengan tujuan agar produktivitas perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal dengan

(4)

penggunaan modal yang efisien sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga terjangkau. Dalam membuat perencanaan tanam, perusahaan memiliki kebijakan untuk berproduksi dibawah permintaan pasar, hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko yang ditanggung perusahaan.

Untuk memperlancar proses produksi dan memperoleh hasil yang baik, maka perusahaan membuat sendiri hampir semua bahan baku yang digunakan, dari bibit, pupuk, sampai pestisida organik pun diproduksi sendiri, bahkan sekarang bahan baku organik yang diproduksi PT Amani Mastra telah diperjualbelikan agar mempermudah petani-petani organik lainnya. Selain kelancaran pasokan bahan baku, faktor lain yang menunjang produksi agar memperoleh produk yang berkualitas adalah lokasi kebun. Pemilihan lokasi kebun sangatlah penting, karena pertanian organik sangat bergantung kepada alam. Lokasi pertanian organik haruslah merupakan tempat yang subur dan bebas dari pencemaran baik tanah, air, maupun udaranya. Selain itu iklim daerah yang dipilih harus cocok untuk dilakukan penanaman secara organik, maka dari itu PT Amani Mastra lebih memilih lokasi kebunnya di daerah Cisarua Bogor, karena daerah tersebut memiliki kesuburan dan iklim yang sesuai untuk pertanian organik, selain itu daerah ini letaknya tidak jauh dari Jakarta dan jalan keluar masuk perkebunannya telah diaspal, sehingga tempat ini sangat strategis dalam mendistribusikan produk organik yang tidak boleh terlalu lama dalam perjalanan, karena akan mengganggu kualitas produk tersebut.

Walaupun perusahaan telah memperhatikan semua faktor produksi, namun produktivitas perusahaan masih kurang optimal. Selama tahun 2005 sampai tahun 2007 perusahaan baru mampu memproduksi ± 50 % dari demand yaitu sebesar

(5)

sebelas ton dari dua puluh tujuh ton permintaan akan sayuran organik dalam satu satu bulan. Teknologi dalam produksi menjadi salah satu kendala yang cukup dirasakan oleh perusahaan, karena perusahaan belum mampu menerapkan produksi yang modern, karena teknologi produksi yang ada di Indonesia masih menggunakan teknologi yang sederhana dan terbatas, sehingga volume produksi sayuran organik masih cukup rendah. Untuk mengatasi kekurangan produksi, perusahaan menjalin kemitraan dengan beberapa petani di sekitarnya yang berjumlah 10 petani dengan jumlah luas kebun lebih dari 4 ha. Kemitraan ini dilakukan dengan mengajarkan beberapa petani di sekitar wilayah tersebut untuk bercocok tanan secara organik, kemudian hasilnya akan dibeli oleh perusahaan dengan tetap memperhatikan kualitas produk.

6.1.4 Aspek Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan suatu produk atau jasa (David, 2004). Agar posisi produk di pasar sesuai dengan harapan, maka kekuatan dan kelemahan pemasaran dapat diidentifikasi dan dievaluasi melalui tujuh dasar fungsi pemasaran yang terdiri dari analisis pelanggan, merencanakan produk dan jasa, menjual produk dan jasa, menetapkan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang.

6.1.4.1 Analisis Pelanggan

Analisis pelanggan adalah meneliti dan mengevaluasi kebutuhan, kemauan, serta keinginan pelanggan dan calon pelanggannya agar perusahaan

(6)

dapat menciptakan pemasaran yang tepat dan efektif. Analisis pelanggan perusahaan PT Amani Mastra dilakukan melalui survei pelanggan, analisis informasi konsumen, dan menetapkan strategi segmentasi pasar yang optimal.

Berdasarkan survei pelanggan dan informasi konsumen yang dilakukan pada 10 orang pelanggan PT Amani Mastra menunjukkan bahwa mereka puas akan produk-produk yang dihasilkan perusahaan, karena kualitas produknya yang terjaga dan kelengkapan produk yang dijual. Selain itu, para pelanggan juga merasa puas akan pelayanan yang diberikan perusahaan saat pembelian dan setelah pembelian. Saat pembelian, pelanggan yang sebagian besar adalah masyarakat lapisan atas, dimudahkan dengan pemesanan yang dapat dilakukan melalui internet, telefon, pembelian langsung di pasar swalayan, di kiosnya dan bahkan dapat langsung memesan dan membeli di kebunnya agar pelanggan dapat melihat sendiri proses produksinya dan dapat menikmati keindahan kebun perusahaan. Tidak hanya itu, perusahaan juga memberikan pelayanan purna jual seperti pengiriman gratis untuk pelanggan di wilayah Jakarta, dan penggantian untuk produk yang rusak. Namun menurut pelanggan-pelanggan tersebut, kemasan dan label yang digunakan PT Amani Mastra dinilai kurang menarik.

Guna mendapatkan pemasaran yang tepat dan efektif, PT Amani Mastra menetapkan strategi segmentasi pasar. Produk pertanian organik adalah produk yang berkualitas tinggi untuk kesehatan jika dibandingkan dengan produk dari pertanian konvensional, sehingga harga jual produk organik ini masih cukup mahal bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, bahkan harga jual produk organik lebih mahal dua kali lipat dari harga jual produk pertanian konvensioanl. Oleh karena itu, untuk dapat memasarkan produknya perusahaan menetapkan

(7)

strategi segmentasi pasar, agar produk yang telah dihasilkan dapat terjual dengan baik. Karena produk organik masih termasuk produk yang mahal, maka konsumen yang menjadi sasaran penjualan produk saat ini adalah masyarakat lapisan menengah atas yang cenderung memiliki kesadaran tinggi akan kesehatan dan memiliki kemampuan dalam hal pembayaran.

6.1.4.2 Perencanaan Produk

Perencanaan produk adalah hal yang cukup penting dilakukan perusahaan agar dapat menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat sehingga pemasarannya pun akan optimal. Perencanaan produk dilakukan pula oleh PT Amani Mastra, terutama ketika perusahaan hendak memproduksi dan mengeluarkan produk baru, seperti beras organik. Awalnya, perusahaan hanya membawa sample produk beras organik dari daerah Solo Pekalongan, yang di promosikan di salah satu pasar swalayan di Jakarta untuk mengetahui respon awal dari para pelanggan tetapnya dan para calon pelanggannya. Kemudian, setelah diketahui hasilnya bahwa respon pelanggan sangat baik terhadap produk beras organik ini, maka perusahaan mulai memproduksi secara kontinyu beras organik di Solo Pekalongan dengan menerapkan sistem kemitraan dengan para petani di daerah tersebut.

6.1.4.3 Penjualan Produk

Implementasi strategi yang sukses umumnya tergantung pada kemampuan dalam penjualan produknya. Aktivitas penjualan produk organik sangatlah penting untuk memperkenalkan produk ini kepada masyarakat luas, agar dapat

(8)

merangsang kegiatan pembelian dari masyarakat luas. Penjualan produk organik harus dilakukan melalui promosi yang tepat sasaran, karena produk ini memiliki segmentasi pasar yang spesifik yaitu masyarakat lapisan menengah atas. Selain itu, promosi juga harus dapat dilakukan secara efektif karena biaya produksi dan harga yang sudah tinggi, tidak memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan biaya lagi untuk promosi.

Upaya promosi yang dilakukan PT Amani Mastra dinilai sudah cukup baik, karena aktivitas pemasaran telah dilakukan perusahaan secara efektif dengan mempertimbangkan faktor biaya dan segmentasi pasarnya. Aktivitas pemasaran tersebut terdiri dari pemasangan iklan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan tatap muka atau pemasaran langsung, manajemen tenaga penjualan atau wiraniaga, dan hubungan dengan pelanggan. Dalam pemasangan iklan, perusahaan menggunakan dua media iklan yang relatif efektif yaitu advertorial dan banner. Advertorial adalah iklan cetak yang menawarkan isi editorial dan dirancang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dibedakan dengan isi surat kabar atau majalah. PT Amani Mastra juga menggunakan media iklan ini dalam bentuk selebaran yang berisi penjelasan tentang produk organik, manfaat produk organik, dan keterangan bagaimana cara membeli produk organik, kemudian selebaran ini dibagikan pada para pelanggannya dan pengunjung kebun dengan harapan selebaran ini dapat diinformasikan kepada kerabatnya dan orang lain. Sedangkan banner adalah tanda kecil pada halaman Web yang mengiklankan suatu tawaran atau perusahaan yang dapat dicapai dengan meng-klik banner tersebut. Media iklan ini dipilih karena hampir semua pelanggannya adalah masyarakat lapisan atas, yang memiliki kemampuan dan kebiasaan mengakses internet dalam mencari

(9)

informasi, selain itu banner juga memudahkan pelanggan dan calon pelanggan dalam pemesanan produk organik mengingat waktu mereka yang relatif sibuk. Kedua media iklan ini relatif efektif, karena dengan biaya yang tidak terlalu banyak perusahaan tetap dapat memperkenalkan produknya kepada masyarakat teutama pasar sasarannya.

Dalam penjualan produknya, PT Amani Mastra juga melakukan aktivitas pemasaran melalui hubungan masyarakat dan publisitas kepada pasar sasarannya. Publisitas ini dilakukan perusahaan dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan pameran seperti pameran di Mall maupun pameran-pameran pertanian. Hal ini dilakukan agar merek dan produk organik PT Amani Mastra dapat lebih dikenal dan diingat oleh masyarakat luas. Selain itu, publisitas perusahaan juga dilakukan dengan menjadi sponsor dalam acara-acara pertanian yang cukup besar, dengan melihat dan mempertimbangkan tema dan peserta acaranya yang sesuai dengan segmentasi pasar yang dituju perusahaan.

Pemasaran langsung adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut. Kegiatan pemasaran langsung perusahaan, keberhasilannya ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan para wiraniaga yang dimilikinya, untuk menarik keinginan konsumen menjadi sebuah kebutuhan sehingga proses pembelian pun berlangsung. Pemasaran langsung ini dilakukan perusahaan melalui toko milik perusahaan yang terletak di Jatibening Jakarta, juga di counter perusahaan di pasar-pasar swalayan, dan bahkan pemasaran langsung ini dilakukan pula di kebun perusahaan karena beberapa pelanggan memilih untuk mendatangi langsung agar tahu proses produksinya dan mengetahui jelas kualitas produknya serta bertujuan untuk refreshing bersama anggota keluarganya.

(10)

Aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan sangatlah memerlukan wiraniaga-wiraniaga yang handal dalam mempengaruhi konsumen dan calon konsumen. Sehingga perusahaan menempatkan beberapa wiraniaga di beberapa counter yang dibutuhkan. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki manajemen yang baik dalam merencanakan, merekrut, mengarahkan serta memantau wiraniaga yang dimilikinya. Perusahaan mengatur pembagian tugas, mengatur tempat bertugas mereka, memberikan pelajaran dalam menjelaskan produk organik, serta memantau pekerjaan mereka secara berkala.

Selain wiraniaga, perusahaan juga perlu menjaga hubungan baik dengan pelanggan, dengan cara mendengar dan menindaklanjuti keluhan mereka tentang produk, memberikan pelayanan yang memuaskan, dan membentuk hubungan kekeluargaan dengan pelanggan sehingga pelanggan bisa memiliki loyalitas tinggi terhadap produk perusahaan.

Pada tahun 2002, PT Amani Mastra pernah melakukan perdagangan internasional yaitu dengan melakukan kegiatan ekspor produk organiknya ke Singapura dan telah menghasilkan omset sebesar 20.000 dolar Singapura. Namun karena pertimbangan bea cukai yang ada serta masih banyak permintaan dalam negeri yang belum terpenuhi, maka perusahaan memutuskan untuk lebih berkonsentrasi meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan dalam negeri.

6.1.4.4 Penetapan Harga

Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sehingga dalam penetapan harga produknya PT Amani Mastra melalui beberapa pertimbangan. Terutama adalah pertimbangan biaya

(11)

yang telah dikeluarkan dan pertimbangan supply-demand. Produk organik adalah produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi, dengan hasil produksi (supply) yang lebih rendah (karena kendala masih sedikitnya luasan lahan yang subur), dan kualitas produk yang tinggi, serta memiliki segmen pasar masyarakat lapisan atas, sehingga harga yang ditetapkan perkilogramnya jauh lebih tinggi dari harga produk pertanian konvensional. Pertimbangan lainnya adalah pertimbangan harga pesaing sehingga perusahaan tidak dapat menetapkan harga lebih tinggi dibanding pesaing.

Dalam menetapkan harga, PT Amani Mastra menggunakan metode penetapan harga mark up, yaitu dengan menambahkan mark up standar ke biaya produk per unit. Besarnya mark up yang ditetapkan perusahaan adalah ± 15 % untuk masing-masing item. Besar harga masing-masing produk dapat dilihat pada Lampiran 3.

6.1.4.5 Distribusi

Distribusi merupakan hal yang penting karena melalui kegiatan ini, produk dari perusahaan dapat sampai ditangan konsumen atau pelanggan. Kegiatan distribusi harus dimanajemen dengan baik agar produk dapat sampai ke tangan konsumen dengan kualitas yang tetap terjaga. Menyadari akan pentingnya manajemen dalam pendistribusian produk organik, PT Amani Mastra berusaha sebaik mungkin dalam menerapkan sistem pendistribusian produk yang efektif, karena kualitas produk harus tetap terjaga sampai di tangan konsumen.

Untuk mencapai sistem pendistribusian produk yang efektif, perusahaan telah memilih lokasi kebun yang strategis yaitu di daerah Cisarua, yang letaknya

(12)

tidak terlalu jauh dari daerah Jakarta yang menjadi pusat pemasaran produknya. Selain itu, dalam mendistribusikan produknya perusahaan menggunakan tiga unit mobil boks yang memiliki pendingin (Air Conditioning) di bagian penyimpanannya, agar kualitas produk tetap terjaga selama perjalanan menuju tempat pelanggan yang sebagian besar berada di kawasan duta besar di daerah kuningan, kedutaan besar Belgia, kedutaan besar Kanada, dan restoran-restoran yang menyajikan sayuran organik, serta supermarket-supermarket di daerah Jabotabek.

6.1.4.6 Riset Pemasaran

PT Amani Mastra sampai saat ini belum melakukan riset pemasaran secara profesional. Hal ini karena dalam melakukan riset pasar perusahaan memiliki beberapa kendala, diantaranya kendala sulitnya menentukan spesifikasi konsumen sehingga sulit untuk menentukan responden yang tepat. Selain itu kendala lainnya adalah kendala biaya dan waktu, karena dalam melakukan riset pasar diperlukan biaya yang cukup besar dan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, kepemilikan informasi tentang pasar produk organik diperoleh perusahaan melalui internet, para ahli dan informasi dari perkumpulan pengusaha organik di Indonesia.

6.1.4.7 Analisis Peluang

Pertanian organik memiliki peluang usaha yang cukup besar dan masih terbuka luas baik di pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri, dari tahun ke tahun terus terjadi peningkatan dalam omset penjualan produk pertanian organik. Berdasarkan keterangan dari ketua MAPORINA yaitu Zainal Sudjais, dari tahun

(13)

1997 jumlah penjualan produk pertanian organik di seluruh dunia mencapai sebesar 10 milyar dolar US atau setara dengan 92 trilyun rupiah sampai tahun 2007 meningkat menjadi 13,6 milyar dolar US atau setara dengan 125 trilyun rupiah. Hal ini karena semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatannya melalui konsumsi makanan-makanan yang sehat, sehingga permintaan akan produk organik masih cukup tinggi. Hal ini berarti kesempatan perusahaan untuk meningkatkan penjualannya semakin terbuka lebar dengan didukung oleh peningkatan dalam produksi perusahaan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasar yang selama ini dimiliki yaitu sekitar 30 %.

6.1.5 Aspek Keuangan atau Akuntansi

Modal yang dimiliki PT Amani Mastra merupakan modal pribadi pemiliki PT Amani Mastra yaitu ibu Wardha Alkatiri dan modal milik rekanan bisnisnya yaitu Mr. Johanes yang merupakan warga asing,dengan komposisi modal 50 % milik ibu Wardah dan 50 % lainnya milik rekanan bisnisnya yang lebih berupa tanah perkebunan perusahaan di Cisarua, Bogor. Perusahaan tidak menggunakan modal pinjaman untuk menjalankan usahanya, karena pemilik perusahaan masih merasa belum perlu untuk menambah modal secara besar-besaran dan masih memiliki kekhawatiran dalam proses pelunasannya. Hal ini karena keuntungan yang diperoleh perusahaan masih sedikit dan masih berfluktuasi. Hal ini dapat dilihat pada pemasukan yang diterima perusahaan selama periode bulan Januari sampai bulan Juli 2006.

(14)

Tabel 9. Total Pemasukan Distribusi per Bulan Januari – Juli Tahun 2006 No Bulan Pemasukan (Tahun 2006) Total Pemasukan (Rp)

1 Januari 95.704.957 2 Februari 95.556.667 3 Maret 105.041.602 4 April 143.441.523 5 Juni 142.914.110 6 Juli 140.473.300 Total 723.132.159

Sumber : Divisi Finance PT Amani Mastra, 2006

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa pemasukan perusahaan dari bulan Januari ke bulan Februari mengalami penurunan sebesar Rp 148.290,00. Sedangkan pada bulan Maret dan April mengalami peningkatan tajam masing-masing sebesar Rp 9.484.935,00 dan Rp 38.399.921,00. Kemudian pada bulan Juni dan Juli pemasukan perusahaan terus menurun masing-masing sebesar Rp 527.413,00 dan Rp 2.440.810,00. Fluktuasi jumlah pemasukan tiap bulan ini disebabkan oleh fluktuasi jumlah penjualan akibat perubahan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.

Sistem pencatatan keuangan yang dilakukan perusahaan sudah menerapkan sistem pencatatan modern dengan menggunakan computer. Dasar penyusunan laporan keuangan menggunakan metode HPP (Harga Pokok Penjualan) dan laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan antara lain laporan arus kas, laporan rugi laba, dan laporan perubahan ekuitas dengan periode akuntansi satu tahun. Untuk mengevaluasi pembukuan maka perusahaan menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan secara berkala setiap tahun.

Dalam memanfaatkan modal yang dimilikinya, perusahaan menggunakan prosedur penganggaran modal yang dimilikinya seefektif mungkin dalam setiap

(15)

pemakaian modal, hal ini karena keterbatasan modal yang dimiliki perusahaan dalam melaksanakan produksinya. Setiap kali perusahaan akan mengeluarkan dana yang cukup besar, bagian marketing akan memeriksa terlebih dahulu kepentingan dan jumlah dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan yang akan didanai tersebut. Kemudian bagian marketing mengajukannya kepada direktur operasional untuk disetujui. Dengan begitu maka setiap pengeluaran dana dapat dipantau oleh berbagai pihak dalam perusahaan untuk menghindari terjadinya ketidak efektifan dalam penggunaan modal.

6.1.6 Aspek Penelitian dan Pengembangan

Aspek penelitian dan pengembangan (litbang) merupakan salah satu aspek yang sangat diperlukan perusahaan dalam mendukung kegiatan usaha, membantu meningkatkan mutu, meningkatkan dan mengoptimalkan volume produksi, serta mengembangkan produk baru. Selama ini PT Amani Mastra belum memiliki divisi litbang sendiri, sehingga kegiatan litbang yang dilakukan masih merupakan bagian dari kegiatan quality Control produk perusahaan. Kegiatan litbang yang dilakukan perusahaan antara lain yaitu menemukan dan menganalisis sayuran yang berpenyakit kemudian mencari solusi untuk menangani penyakit tersebut dan menguji tingkat keorganik produk dilaboratorium pertanian. Kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan masih kurang optimal karena fasilitas litbang yang dimiliki perusahaan belum memadai, sehingga penelitian yang dilakukan perusahaan hanya dalam hal penyakit dan dilakukan secara sederhana, sedangkan pengembangan yang dilakukan selama ini hanya dalam hal pengembangan produk organik seperti beras organik, kedelai organik,

(16)

tahu organik, ayam dan telur organik, minyak goreng organik, kecap bebas aflatoxin, madu hutan organik, dan produk harian organik, tetapi perusahaan belum melakukan pengembangan produk buah organik.

6.1.7 Aspek Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen PT Amani Mastra telah menerapkan teknologi informasi komputer untuk mendukung setiap kegiatan operasional perusahaan. Sistem informasi komputer yang digunakan perusahaan adalah sistem komputer yang terintegrasi membentuk jaringan (link) sehingga di setiap divisi dapat tersambung satu sama lain, sehingga ini memudahkan perusahaan dalam menyampaikan serta menginformasikan setiap informasi dalam tingkatan manajemen.

Sistem komputer juga digunakan perusahaan dalam membuat perencanaan tanam dan memperlancar kegiatan pemasarannya yaitu mengiklankan produk melalui internet, melakukan jual beli via internet, dan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan-pelanggannya. Berikut ini gambar yang menjelaskan proses jual beli dengan aplikasi komputer.

(17)

Pengiriman Pesanan (Divisi Distribusi)

Pembayaran (Accounting) Record Purchase Order

(Marketing)

Perencanaan Tanam

(general supervisor) Direktur Operasional

Produksi

(Divisi Produksi/ Kebun)

Gambar 4. Alur Aplikasi Komputer Pada Proses Jual Beli Produk

Setelah pesanan produk pelanggan diterima oleh bagian marketing kemudian bagian marketing menyerahkan record purchase order kepada general supervisor sebagai dasar dalam pembuatan rencana tanam, setelah perencanaan tanam dibuat kemudian general supervisor meminta persetujuan dari direktur operasional, setelah disetujui kemudian perencanaan tanam tersebut disampaikan ke bagian kebun untuk direalisasikan dalam produksi. Setelah produk siap dijual kemudian dikirimkan kepada pelanggan yang telah memesan dengan surat jalan yang dibuat oleh bagian distribusi dalam komputer. Proses pembayaran dari jual beli tersebut dilakukan melalui pembayaran langsung maupun tidak langsung yang diterima oleh bagian keuangan yang kemudian dibuat laporan pembayarannya menggunakan komputer, kemudian hasil pembayaran tersebut

(18)

diinformasikan ke bagian marketing dan kepada direktur operasional. Semua proses tersebut menggunakan jaringan komputer yang terintegrasi, sehingga kegiatan jual beli produk organik terhubung melalui jaringan komputer pada setiap divisi yang terlibat.

Sistem informasi komputer di kantor pusat selalu terhubungan dengan sistem komputer di kebun, sehingga kondisi yang terjadi di kebun dapat dipantau dan dikendalikan dari kantor pusat. Hal ini sangat memudahkan dalam pengontrolan kinerja produksi di kebun.

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Aspek eksternal perusahaan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan strategi manajemen perusahaan selain aspek internal perusahaan. Aspek eksternal perusahaan terdiri dari ekonomi, sosial budaya, politik dan peraturan pemerintah, teknologi, serta kondisi persaingan yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan strategi pengembangan usaha sebuah perusahaan. Analisis lingkungan eksternal digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menjadi peluang dan ancaman perusahaan.

6.2.1 Aspek Ekonomi

Aspek ekonomi merupakan aspek terpenting dalam mempengaruhi pemasaran produk organik. Dengan melihat indikator-indikator ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan pengaruh yang terjadi terhadap perusahaan dan dapat menentukan kebijakan yang tepat bagi perkembangan perusahaan. Indikator ekonomi yang digunakan untuk membuat alternatif strategi bagi perusahaan

(19)

terdiri dari tingkat pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, dan nilai tukar rupiah.

Menurut Bappenas (2008), keadaan perekonomian Indonesia pada tahun 2006 berangsur-angsur mulai membaik, secara umum sampai dengan triwulan III-2006 perekonomian Indonesia semakin membaik, disertai dengan stabilitas makroekonomi dan keuangan yang tetap terjaga. Pada triwulan III-2006, perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 5,40%, meningkat dibandingkan triwulan I dan II yang masing-masing tumbuh sebesar 4,70% dan 5,22%. Bahkan pada triwulan II-2007, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 2,4% dibanding triwulan I-2007. Membaiknya pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh tingginya konsumsi pemerintah dan net ekspor. Konsumsi swasta sudah mengindikasikan pertumbuhan yang meningkat meski belum terlalu kuat. Investasi swasta, khususnya non-bangunan, belum memperlihatkan tanda perbaikan yang signifikan. Di sisi penawaran, sektor bangunan dan sektor pengangkutan dan komunikasi terus menunjukkan pertumbuhan yang tinggi, dan diperkirakan akan diikuti laju pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Pertumbuhan ekonomi dapat juga diindikasikan dari meningkatnya PDB (Produk Domestik Bruto) dari tahun 2004 sampai tahun 2006. Bahkan pada triwulan I-2007 PDB mengalami pertumbuhan sebesar 2% dari PDB triwulan IV-2006 dan pada triwulan II-2007 PDB mengalami pertumbuhan sebesar 2,4% dari PDB triwulan I-2007. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pertanian sebesar 16,8%. Pada triwulan I-2007, nilai PDB yang diukur berdasarkan harga berlaku mencapai Rp 915,9 triliun dan nilai PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp

(20)

475,0 triliun. Sedangkan pada triwulan II-2007, nilai PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 962,5 triliun dan nilai PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp 486,5 triliun(BPS, 2007). Adapun nilai perkembangan PDB, pertumbuhan PDB, dan PDB per kapita Indonesia pada tahun 2004, 2005, dan 2006 terdapat pada Tabel 10 berikut ini:

Tabel 10. Perkembangan PDB, Pertumbuhan PDB, dan PDB per Kapita Indonesia Tahun 2004, 2005, 2006 Tahun PDB atas dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah) PDB atas dasar Harga Konstan*) (Triliun Rupiah) Pertumbuhan PDB (%) PDB per Kapita**) (Juta Rupiah) 2004 2.303,0 1.660,6 5,13 10,6 2005 2.630,7 1.750,6 5,68 12,7 2006 2.977,9 1.846,6 5,48 15,0 Keterangan: *) Harga konstan 2000 **) Harga berlaku Sumber: BPS, 2007

Indikator ekonomi dilihat juga dari tingkat inflasi pertahunnya. Inflasi di Indonesia cenderung berfluktuatif. Pada tahun 2000, inflasi mencapai 9,35% dan mengalami peningkatan cukup tajam menjadi 12,55% pada tahun 2001. Inflasi pada tahun 2002 mengalami penurunan menjadi 10,03% dan kembali turun menjadi 5,06% pada tahun 2003. Peningkatan inflasi kembali terjadi pada tahun 2004 menjadi 6,40% dan peningkatan yang tajam terjadi pada tahun 2005 sebesar 17,11%, peningkatan inflasi yang tajam pada tahun 2005 ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah mengenai kenaikan tarif dasar listrik, telepon, dan BBM serta melemahnya nilai tukar rupiah. Namun pada tahun 2006 inflasi kembali mengalami penurunan menjadi 6,60% dan diperkirakan inflasi akan terus menurun seiring dengan semakin membaiknya perekonomian Indonesia. Berikut

(21)

ini dapat dilihat perkembangan inflasi bulanan pada tahun 2005, 2006, dan 2007 (januari-maret).

Tabel 11. Perkembangan Inflasi Bulanan Tahun 2005, 2006, dan 2007

Bulan 2005 (%) 2006 (%) 2007 (%) Januari 1,43 1,36 1,04 Februari -0,17 0,58 0,62 Maret 1,91 0,03 0,24 April 0,34 0,05 -Mei 0,21 0,37 -Juni 0,50 0,45 -Juli 0,78 0,45 -Agustus 0,55 0,33 -September 0,69 0,38 -Oktober 8,70 0,86 -November 1,31 0,34 -Desember -0,04 1,21 -Inflation Rate 17,11 6,60 6,52 Sumber: BPS, 2007

Nilai tukar rupiah juga merupakan indikator ekonomi yang menjadi perhatian dalam menyusun kebijakan perusahaan, hal ini karena nilai tukar rupiah mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2005, nilai tukar rupiah mencapai Rp 9.800,00 per dolar AS. Sedangkan pada tahun 2006, nilai tukar rupiah menguat di level Rp 9.140,00 per dolar AS dan pada tahun 2007 nilai tukar rupiah stabil dan menguat dikisaran Rp 9.000,00 per dolar AS. Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan perekonomian Indonesia perlu adanya kerjasama, koordinasi dan saling mendukung antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter di tahun-tahun mendatang.

Selain indikator ekonomi, masalah tenaga kerja juga menjadi perhatian perusahaan karena kegiatan perusahaan tidak akan berjalan baik tanpa dukungan dari para karyawan dan tenaga kerja di lapangan. Saat ini tenaga kerja potensial

(22)

yang menguasai bidang pertanian dan ekonomi tidak sulit didapat perusahaan, karena tenaga kerja yang potensial banyak tersedia di pasar tenaga kerja. Hal ini karena setiap tahunnya banyak lulusan-lulusan baru dari berbagai universitas di Indonesia maupun lulusan dari SMK yang berbasic pertanian atau agribisnis, bahkan lulusan-lulusan SD dan SMP pun banyak tersedia di pasar tenaga kerja. Hal ini diindikasikan dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun 2006 menjadi 43 juta jiwa dibandingkan jumlah pengangguran pada tahun 2005 sebesar 40,5 juta jiwa.

6.2.2 Aspek Sosial Budaya dan Demografi

Adanya kehidupan modern dengan tingkat mobilitas yang cukup tinggi memberikan dampak pada pergeseran gaya hidup (life style) masyarakat di perkotaan yang menginginkan terpenuhinya segala kebutuhan dengan cepat. Hal ini berpengaruh juga pada gaya konsumsi mereka yang cenderung memilih makanan yang praktis dan cepat saji. Jenis makanan yang demikian memiliki kandungan gizi yang rendah sehingga masyarakat terjerumus dalam pola makan yang tidak sehat akhirnya mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit. Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, maka pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat juga meningkat. Masyarakat mulai memahami pentingnya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung nutrisi yang penting bagi kesehatan. Hal ini menimbulkan perubahan terhadap pola konsumsi masyarakat yang selama ini kurang sehat.

Perubahan pola konsumsi masyarakat modern kearah pola makanan yang sehat memberi imbas positif bagi pertanian di Indonesia, karena dengan hal itu

(23)

permintaan terhadap produk pertanian segar seperti sayuran dan buah-buahan meningkat. Namun untuk memenuhi permintaan tersebut sebagian besar petani menggunakan sistem produksi yang kurang aman bagi lingkungan dan bagi kesehatan manusia dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimiawi yang berbahaya bagi kesehatan, bertujuan agar volume produksi dapat meningkat pesat. Setelah masyarakat mengetahui dan memahami bahaya dari produk pertanian konvensional, masyarakat mulai melirik pada produk organik yang tergolong aman untuk dikonsumsi dan menyehatkan, karena menggunakan pupuk dan pestisida organik yang aman bagi tubuh.

Saat ini pertanian organik di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya lahan organik bersertifikat menjadi 21,7 ribu hektar pada 2005. Padahal,sebelunya lahan organik ini hanya mencapai 2.100 Ha. Berdasarkan pengamatan pada sejumlah pasar modern di Jakarta dan Bandung, permintaan terhadap produk organik meningkat pesat dua sampai tiga kali dari sebelumnya. Bahkan pangsa pasar produk organik mengalami peningkatan sampai 60% 1). Tingginya permintaan produk organik ini dipicu oleh (1) menguatnya kesadaran lingkungan dan gaya hidup alami dari masyarakat, (2) dukungan kebijakan pemerintah nasional, (3) dukungan industri pengolahan pangan, (4) dukungan pasar konvensional (supermarket menyerap 50% produk PO), (5) adanya harga premium di tingkat konsumen (hanya 20% lebih mahal dari produk pertanian konvensional) (6) adanya label generik, (7) adanya kampanye nasional PO secara gencar.

Perkembangan pertanian organik di Indonesia juga dipicu oleh tingginya permintaan terhadap produk organik di dunia. Pertumbuhan permintaan PO dunia

(24)

mencapai 15-20% pertahun, namun pangsa pasar yang mampu dipenuhi hanya berkisar antara 0,5-2% dari keseluruhan produk pertanian. Meski di Eropa penambahan luas areal PO terus meningkat dari rata-rata dibawah 1% (dari total lahan pertanian) tahun 1987, menjadi 2-7% di tahun 1997 (tertinggi di Austria mencapai 10,12%), namun tetap saja belum mampu memenuhi pesatnya permintaan 1). Hal ini merupakan potensi besar bagi petani organik di Indonesia untuk dapat memenuhi sebagian besar permintaan tersebut dengan meningkatkan volume produksi dan kualitas produk yang dihasilkan, sehingga dapat meraih pangsa pasar yang masih terbuka luas baik di dalam maupun di luar negeri.

Selain aspek sosial budaya, lingkungan sekitar perusahaan juga menjadi faktor pendukung kegiatan perusahaan. Lingkungan masyarakat di sekitar kantor dan kebun PT Amani Mastra memberi dukungan yang cukup besar bagi perusahaan. Masyarakat di sekitar perusahaan ikut menjaga dan mengawasi kantor dan kebun perusahaan, selain itu masyarakat juga ikut menjaga kualitas lingkungan di sekitar perkebunan dengan tidak melakukan pencemaran terhadap air, tanah, dan udara sekitar perkebunan, agar kualitas produk yang dihasilkan perusahaan dapat terjaga dengan baik. Selain lingkungan, keadaan alam di daerah perkebunan juga turut mempengaruhi kegiatan produksi dan distribusi perusahaan. Oleh karena itu, isu dan kejadian-kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan perusahaan karena perkebunan perusahaan terletak di daerah pegunungan yang sering dilanda hujan dan hampir setiap hari menghadapi pergantian suhu yang ekstrim pada siang dan malam hari.

1)

(25)

6.2.3 Aspek Politik dan Peraturan Pemerintah

Pemerintah merupakan regulator, deregulator, pemberi subsidi, dan pelanggan dari berbagai organisasi. Oleh karena itu, faktor politik dan pemerintah dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi perusahaan.

Untuk memajukan pertanian organik di Indonesia, diperlukan perencanaan dan implementasi yang baik secara bersama antara para petani, pelaku usaha, dan pemerintah. Kebijakan pemerintah merupakan hal yang penting untuk menumbuhkan, memfasilitasi, mengarahkan dan mengatur perkembangan pertanian organik di Indonesia. Oleh karena itu, Departemen Pertanian telah mencanangkan pertanian organik dengan slogan ‘Go Organik 2010’ yang dirancang pengembangannya dalam enam tahapan mulai dari tahun 2001 hingga tahun 2010. Tahapan tersebut adalah:

• Tahun 2001 difokuskan pada kegiatan sosialisasi

• Tahun 2002 difokuskan pada kegiatan sosialisasi dan pembentukan regulasi

• Tahun 2003 difokuskan pada pembentukan regulasi dan bantuan teknis • Tahun 2004 difokuskan pada kegiatan bantuan teknis dan sertifikasi • Tahun 2005 difokuskan pada sertifikasi dan promosi pasar

• Tahun 2006 - 2010 terbentuk kondisi industrialisasi dan perdagangan Tahapan di atas disusun dengan mempertimbangkan akan terciptanya kondisi yang kondusif Departemen Pertanian dalam menjalankan programnya. Kondusif dan konsisten merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai perjalanan dari program yang dikeluarkan oleh pemerintah.

(26)

Gambar 5

Tahapan Pengembangan Pertanian Organik pada Go Organik 2010 Sumber: www.agribisnis.deptan.go.id

Tahapan sosialisasi pertanian organik telah dijalankan dengan baik dan tersebar secara luas di masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari tingginya respon masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pertanian organik. Disamping itu masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya pada lahan yang baru atau merubah budidayanya dari konvensional menjadi organik. Sosialisasi dilakukan oleh segenap elemen pembangunan pertanian, mulai dari Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, Departemen dan kementerian lainnya, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan tinggi, organisasi profesi, kelompok tani dan media massa. Sinergisme aktivitas dan pelaku usaha diperlukan untuk mempercepat pencapaian tujuan program ‘Go Organik 2010’ yaitu Indonesia sebagai salah satu produsen pangan organik utama dunia.

Program ‘Go Organik merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap pertanian organik di Indonesia, namun ada juga kebijakan pemerintah yang cukup menghambat perkembangan pemasaran produk organik yaitu pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun 2005 sebesar 29%

(27)

melalui Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2005. Selain itu pemerintah juga menaikkan tarif dasar listrik dan telepon melalui Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 2002 tentang Harga Dasar Listrik dan Telepon. Dalam keputusan tersebut, tarif dasar listrik naik sebesar 6% dan tarif dasar telepon naik sebesar 15% mulai tanggal 1 Januari 2003 2).

6.2.4 Aspek Teknologi

Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas produk menjadi lebih baik dan menghasilkan perkembangan produk baru. Kemajuan teknologi yang terus berkembang antara lain teknologi komunikasi, transportasi, komputer, teknologi produksi, pengolahan, dan pengemasan produk. Teknologi tersebut memberikan pengaruh terhadap perkembangan usaha PT Amani Mastra.

Teknologi komunikasi berkembang pesat sehingga dapat memperlancar kegiatan pemasaran produk. Adanya alat-alat komunikasi seperti pesawat telepon, telepon seluler, internet, dan faksimili dapat mempercepat proses komunikasi antara konsumen, pemasok, mitra tani, kantor pusat dan kantor di perkebunan. Sekarang ini teknologi komputer menjadi alat utama perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Dengan adanya jaringan komputer, perusahaan dapat membuat perencanaan tanam, jual beli, pengawasan persediaan produk di gudang, dan pengawasan pengiriman produk ke pelanggan bahkan perusahaan dapat melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap perkebunan dari kantor pusat. Melalui komputer, perusahaan dapat mengakses internet ataupun email untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan teknologi

(28)

pertanian organik dan dapat menjaga hubungan baik dengan pelanggan maupun petani mitranya.

Teknologi produksi pun mengalami perkembangan dalam hal pengolahan dan pengemasan produk. Pengolahan produk telah banyak dilakukan untuk menciptakan produk-produk olahan yang terbuat dari produk pertanian organik yang aman dan sehat bagi kesehatan manusia. Produk-produk pengolahan ini terdiri dari tahu organik, minyak goreng organik, kecap bebas aflatoxin, neem organic gardening product, sabun kesehatan, dan lotion obat nyamuk.

Dengan adanya asosiasi pertanian organik di dalam maupun di luar negeri membuka peluang bagi perusahaan untuk memperoleh informasi tentang pertanian organik dan teknologinya. Terutama ketika perusahaan menghadapi jenis hama dan penyakit baru yang merusak tanamannya, perusahaan akan berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan para ahli dan para pelaku pertanian organik untuk mendapatkan sistem penanganannya.

Teknologi transportasi juga mengalami perkembangan, misalnya teknologi controlled atmosphere yang memudahkan pengiriman produk, terutama sayuran dan buah segar ke tempat jauh dengan menggunakan kontainer pendingin yang terdapat kandungan atmosfir didalamnya yang diatur sedemikian rupa sehingga produk agribisnis dapat bertahan hingga lebih dari satu bulan.

6.2.5 Lingkungan Industri

Model lima kekuatan dari Poter mengenai analisis persaingan merupakan pendekatan yang dipakai secara luas untuk mengembangkan strategi dalam industri. Menurut Poter dalam David (2004), sifat persaingan dalam suatu industri

(29)

dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan, yaitu persaingan di antara anggota industri, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk pengganti, kekuatan tawar pemasok, dan kekuatan tawar konsumen.

Potensi Pengembangan Produk Pengganti Kekuatan Tawar Pemasok Persaingan Diantara Anggota Industri Kekuatan Tawar Konsumen Potensi Masuknya Pesaing Baru

Gambar 6. Model Lima Kekuatan Poter

a. Persaingan di Antara Anggota Industri

Persaingan dalam industri pangan organik meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah perusahaan dan petani yang bergerak di bidang pertanian organik. Skala usahanya juga beragam, dari skala usaha kecil, menengah, sampai yang berskala besar. Saat ini saja di Indonesia ada sekitar dua ratus sampai tiga ratus petani yang terdaftar sebagai petani organik. Sedangkan perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam produksi dan pemasaran produk organik saat ini berjumlah dua puluh lima perusahaan. Semua perusahaan yang bergerak dalam produk pangan organik merupakan pesaing bagi PT Amani Mastra, sedangkan perusahaan yang menjadi pesaing utama atau saingan terbesar perusahaan Amani Mastra adalah perusahaan Organic Land, hal ini karena perusahaan itu memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Strategi yang biasa digunakan untuk memenangkan pasar antara lain dengan kualitas produk, persaingan harga,

(30)

diferensiasi produk, dan promosi produk yang lebih gencar. Persaingan yang ada dalam industri ini mengarah pada kualitas produk dan harga, karena sebagian besar konsumen produk organik adalah masyarakat lapisan atas yang lebih mementingkan kualitas dibandingkan harga. Oleh karena itu, setiap perusahaan dalam industri harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat terus bersaing dalam industri produk pangan organik.

b. Potensi Masuknya Pesaing Baru

Adanya prospek usaha yang cukup baik di industri produk organik ditandai dengan permintaan terhadap produk organik yang terus meningkat. Peluang baik ini menjadi suatu daya tarik bagi para pengusaha agribisnis untuk masuk dalam industri. Pendatang baru dalam industri ini dapat masuk dengan skala usaha yang kecil dan dengan penggunaan modal yang tidak terlalu besar. Hal ini karena biaya produksi pertanian organik tidak terlalu besar, karena bahan baku yang digunakan dapat dihasilkan sendiri secara organik. Oleh karena itu, cukup mudah bagi pendatang baru untuk masuk dalam industri produk organik dengan kemampuan dan pengalaman yang cukup tentang pengolahan lahan, budidaya, pemasaran, distribusi, dan pengolahan produk organik sehingga pendatang baru dapat bersaing merebut pasar yang ada.

c. Potensi Pengembangan Produk Pengganti

Produk pengganti atau produk substitusi yang dapat mengancam produk pertanian organik dalam industri adalah produk pertanian konvensional, seperti sayuran, buah, dan beras konvensional. Kelebihan dari produk substitusi tersebut

(31)

antara lain dari segi harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan produk organik, memiliki tekstur dan penampilan yang lebih bagus, lebih mudah diperoleh, serta volume produksi lebih banyak. Kelebihan yang dimiliki produk substitusi tersebut dapat mendorong konsumen untuk beralih ke produk substitusi. Namun produk organik juga memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki produk substitusi, seperti kandungan nutrisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan produk pertanian konvensional, jauh lebih aman bagi kesehatan manusia, dan system pertaniannya sangat aman bagi kelestarian lingkungan sehingga dapat menjaga alam dengan baik. Meskipun demikian, produk substitusi tetap menjadi ancaman bagi perkembangan industri produk pertanian organik.

d. Kekuatan Tawar Pemasok

Pemasok cenderung menjadi kuat jika jumlah mereka sedikit, tergolong produk yang memiliki sedikit substitusi, produk dari pemasok termasuk produk yang penting, dan biaya peralihan ke pemasok lain atau pun biaya untuk memproduksi sendiri lebih mahal. Produk yang ditawarkan oleh pemasok dalam usaha pertanian organik adalah pestisida organik, pupuk organik, benih atau bibit, maupun produk organik yang hubungannya terjalin secara kemitraan sehingga kualitas produknya dapat tetap terpantau dan terjaga. PT Amani Mastra cenderung jarang dan sedikit dalam memanfaatkan pemasok untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya, hal ini karena perusahaan lebih banyak menghasilkan sendiri bahan bakunya untuk menghindari ketergantungan terhadap pemasok dan agar kualitas bahan baku yang dipakai dalam produksi dapat tetap terjaga. Hal ini berarti daya atau kekuatan tawar menawar pemasok cukup rendah.

(32)

e. Kekuatan Tawar Konsumen

Para pembeli pada industri produk organik umumnya adalah supermarket, usaha katering, restoran, dan konsumen individu. Supermarket merupakan sekelompok pembeli yang cukup peka terhadap harga yang ditawarkan karena mereka membeli dalam jumlah yang banyak dan sangat memperhatikan kualitas produk. Namun pembeli utama pada supermarket itu adalah konsumen individu. Sedangkan sifat dari konsumen individu, restoran dan usaha katering adalah tidak cukup peka terhadap harga yang mereka utamakan adalah kualitas yang terjaga, karena konsumen mereka adalah masyarakat lapisan atas yang tidak terlalu mempertimbangkan harga tetapi lebih mengutamakan kualitas produknya. Karena itu, konsumen produk organik cenderung memiliki loyalitas yang cukup tinggi.

Gambar

Tabel 9. Total Pemasukan Distribusi per Bulan Januari – Juli Tahun 2006
Gambar 4. Alur Aplikasi Komputer   Pada Proses Jual Beli Produk
Tabel 10. Perkembangan PDB, Pertumbuhan PDB, dan PDB per Kapita Indonesia  Tahun 2004, 2005, 2006  Tahun  PDB atas dasar Harga Berlaku  (Triliun Rupiah)  PDB atas dasar Harga Konstan *)  (Triliun Rupiah)  Pertumbuhan PDB (%)  PDB   per Kapita **)  (Juta Ru
Tabel 11. Perkembangan Inflasi Bulanan Tahun 2005, 2006, dan 2007
+2

Referensi

Dokumen terkait

Karena memang ditahun 2011 Lottemart ingin fokus menawarkan produk private brand Lottemart kepada konsumennya, khususnya memberikan penawaran yang lebih melalui program

Dari data Tabel 2 dicari data properties dari refrigeran R134a ada dua cara untuk mencari data properties yang pertama yaitu menggunakan tabel termodinamis dari literatur terkait

Hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah sistem Aplikasi WAP Mail di mana user dapat melakukan operasi dasar email melalui ponsel yang dilengkapi dengan fasilitas WAP, atau user

Permasalahan – permasalahan yang dimaksud adalah permasalahan yang timbul dari adanya kegiatan pertambangan yang menyebabkan perusahaan harus bertanggung jawab

Analisis dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan menggunakan metode SWOT serta analisis lingkungan industri terhadap

Dalam menjalankan aktivitasnya melakukan pendampingan, narasumber juga mengajak masyarakat luas untuk berperan serta. Berbagai teknik dilakukan, seperti bergabung dengan

c) Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang adalah dengan

Pada trauma berenergi besar (seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian) akan lebih besar resiko terjadinya fraktur yang kominutif dengan kerusakan