PERANGKAT PEMBELAJARAN
“ZAT ADITIF DAN ADIKTIF”
(Pertemuan 1)
Oleh:
PUTU ANNA MASRIYANI GIRI
NPY. 7071141
SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA
TAHUN 2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP Laboratorium Undiksha Singaraja
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester
: VIII/ Ganjil
Materi Pokok
: Zat Aditif dan Adiktif
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (1 x 90 menit)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam jangkauan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Pencapaian Kompetensi
Dasar (IPKD)
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif
dalam makanan dan minuman, zat
adiktif, serta dampaknya terhadap
kesehatan.
3.6.1
Mendeskripsikan pengertian zat
aditif pada bahan makanan dan
minuman
3.6.2
Mengidentifikasi jenis-jenis zat
aditif dalam makanan dan minuman
3.6.3Menganalisis dampak zat aditif
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca e-modul “Zat Aditif”, peserta didik mampu mendeskripsikan
pengertian Zat Aditif.
2. Setelah mengamati komposisi produk makanan dan minuman serta membaca
e-modul “Zat Aditif”, peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis Zat Aditif.
3. Setelah menyaksikan video “Apakah MSG Benar Berbahaya Bagi Kesehatan Kita?”
di link https://www.youtube.com/watch?v=NFXmELp-LzY, peserta didik mampu
menganalisis dampak Zat Aditif bagi kesehatan.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
Zat aditif merupakan bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam
makanan atau minuman dalam jumlah kecil saat pembuatan makanan. Penambahan
zat aditif bertujuan untuk memperbaiki penampilan, cita rasa, tekstur, aroma dan
untuk memperpanjang daya simpan. Berdasarkan fungsinya, zat aditif pada makanan
dan minuman dapat dikelompokkan menjadi:
• Pewarna untuk memberi warna pada makanan dan minuman agar lebih menarik.
• Pemanis untuk memberi rasa manis pada makanan dan minuman
• Pengawet untuk menghambat kerusakan pada makanan dan minuman akibat
mikroorganisme.
• Penyedap untuk meningkatkan cita rasa pada makanan.
• Pemberi aroma untuk memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman.
• Pengental untuk menstabilka, memekatkan, atau mengentalkan makanan yang
dicampurkan dengan air.
• Pengemulsi untuk mempertahankan penyebaran (dispersi) lemak dalam air.
Sedangkan berdasarkan asalnya, zat aditif pada makanan dan minuman dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu zat aditif alami dan buatan.
2. Materi Remidial
Penggunaan bahan aditif alami lebih aman dari buatan. Penggunaan bahan
aditif buatan harus menggunakan bahan yang diizinkan oleh pemerintah dan dalam
jumlah tertentu yang diperbolehkan.
3. Materi Pengayaan
Ada berbagai jenis zat aditif lain pada makanan dan masing-masing zat aditif
tersebut memiliki kegunaannya tersendiri, di antaranya:
•
Antioksidan, untuk mencegah makanan dari proses oksidasi yang menyebabkan
makanan menjadi bau atau busuk
•
Pengatur keasaman (acidity regulator), untuk mengasamkan, menetralkan, atau
mempertahankan tingkat keasaman (pH) makanan
•
Humektan, untuk menjaga makanan tetap lembap
•
Garam mineral, untuk meningkatkan tekstur dan rasa
•
Stabilizer dan firming agent, untuk mempertahankan kelarutan makanan
•
Pengembang (raising agent), untuk melepaskan gas yang dapat membuat adonan
kue dan roti lebih mengembang
•
Flour treatment, untuk memperbaiki hasil pemanggangan
•
Glazing agent atau zat pelapis, untuk memperbaiki penampilan dan melindungi
makanan
•
Foaming agent, untuk menjaga konsistensi pembentukan buih
•
Pembentuk gel (gelling agent) adalah bahan tambahan pangan untuk membentuk
gel.
E. Pendekatan/ Metode/ Model Pembelajaran
1. Pendekatan: scientific approach (pendekatan saintifik)
2. Metode: “blended learning” model Flipped Classroom
3. Model: learning cycle (siklus belajar 5E)
F. Media dan Bahan Pembelajaran
1. Media: video “Apakah MSG Benar Berbahaya Bagi Kesehatan Kita?” di link
https://www.youtube.com/watch?v=NFXmELp-LzY
2. Bahan: e-modul “Zat Aditif” di link: https://online.fliphtml5.com/pqqnt/lkkj/
G. Sumber Belajar
1. Zubaidah, S., dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/ MTs
Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
2. Zubaidah, S., dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/ MTs Kelas
VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Fase
Sintaks
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Tatap Muka
Alokasi
Waktu
Online
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahu
Orienta
si
• Guru
mengucapkan
5 menit
Fase
Sintaks
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Tatap Muka
Alokasi
Waktu
Online
Alokasi
Waktu
luan
salam dan peserta
didik menjawab
salam.
• Guru dan peserta
didik berdoa
bersama sebelum
memulai
pembelajaran.(
PP
K-Religius
)
• Guru memeriksa
kehadiran siswa
Peserta didik
melakukan
absensi via
Google form
https://forms.
gle/a9Jvm8z
ELVtEYobx6
Sebelum
pembelaja
ran tatap
muka
Apersep
si
Pemusatan
perhatian :
• Guru
menunjukkan
sebungkus
“Masako”
• Guru
mengajukan
pertanyaan
seperti:
1. Di manakah
kalian
melihat
bahan ini?
2.
Bagaimana-kah cara
ibu kalian
mengguna-kan bahan
ini ?
3. Apakah
yang terjadi
setelah
makanan
ditambah-kan ini?
4. Apakah
bahan ini
termasuk
10 menit
Peserta didik
membaca
e-modul
tentang “Zat
Aditif”
liveworksheet
s yang sudah
dibagikan di
WhatssApp
Group
(TPACK, literasi digital)Sebelum
pembelaja
ran tatap
muka
Fase
Sintaks
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Tatap Muka
Alokasi
Waktu
Online
Alokasi
Waktu
zat aditif?
Mengapa?
Motiva
si
Guru
menyampaikan
tujuan dan
manfaat
mempelajari Zat
Aditif
5 menit
Peserta didik
membaca
e-modul
tentang “Zat
Aditif”
liveworksheet
s yang sudah
dibagikan di
WhatssApp
Group
(TPACK, literasi digital)Sebelum
pembelaja
ran tatap
muka
Engage
ment
(Mengamati)
• Guru
menjelaskan
mekanisme
kerja LKPD
“Zat Aditif”
melalui
liveworksheets
• Guru
menayangkan
kembali video
“Apakah MSG
Benar
Berbahaya Bagi
Kesehatan
Kita?” di link
https://www.yo
utube.com/watc
h?v=NFXmEL
p-LzY
(Menanya)
Peserta didik
membuat rumusan
masalah yang akan
dikaji berdasarkan
video yang
ditayangkan, mulai
dari bimbingan
guru
5 menit
Peserta didik
membaca
LKPD “Zat
Aditif”
melalui
livework-sheets
Peserta didik
menyaksikan
video
“Apakah
MSG Benar
Berbahaya
Bagi
Kesehatan
Kita?” di link
https://www.
youtube.com/
watch?v=NF
XmELp-LzY
Sebelum
dan saat
pembelaja
ran
Sebelum
dan saat
pembelaja
ran
Fase
Sintaks
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Tatap Muka
Alokasi
Waktu
Online
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Inti
Explora
tion
-
-
Peserta didik
membaca
LKPD “Zat
Aditif”
livework
sheets
(TPACK, literasi baca tulis)Sebelum
pembelaja
ran tatap
muka
-
15 menit
(Mengumpul
kan
Informasi)
Peserta didik
mendiskusi-kan LKPD
“Zat Aditif”
livework
sheets
bersama
kelompoknya
via Google
Meet
(TPACK, literasi baca tulis)Saat
pembelaja
ran
berlang-sung
Explanan
tion
(Mengkomunikasi
kan)
• Guru dan peserta
didik berdiskusi
untuk mengkaji
LKPD “Zat
Aditif”
(4C-Communication)• Guru
memberikan
penguatan atas
hasil eksplorasi
peserta didik
10 menit
Melakukan
virtual
meeting via
Google Meet
dengan
sesama
peserta didik
untuk
mendiskusika
n z a t a d i t i f
p a d a
p r o d u k
m a k a n a n
d a n
m i n u m a n .
(
T P A C K
,
4 C
-C o l l a b o r a
t i o n ,
P P K
-G o t o n g
r o y o n g ,
Bersama-an dengBersama-an
tatap muka
Fase
Sintaks
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Tatap Muka
Alokasi
Waktu
Online
Alokasi
Waktu
literasi baca tulis)
Elabora
tion
(Menalar)
• Peserta didik
menggunakan
pengetahuan
tentang Zat
Aditif untuk
menganalisis
video “Apakah
MSG Benar
Berbahaya Bagi
Kesehatan
Kita?”
10 menit
Peserta didik
melakukan
virtual
meeting via
Google Meet
dengan
sesama
peserta didik
untuk
mendiskusika
n z a t a d i t i f
p a d a
p r o d u k
m a k a n a n
d a n
m i n u m a n .
(
T P A C K
,
4 C
-C o l l a b o r a
t i o n ,
P P K
-G o t o n g
r o y o n g
)
Bersama-an dengBersama-an
tatap muka
• Perwakilan
kelompok peserta
didik
mempresentasika
n hasil diskusi
kelompok
(4C-Communication
, HOTS
)
15 menit
Peserta didik
mengupload
hasil diskusi
kelompok via
share
livework-sheets
(
T P A C K
,
4 C
-C o m m u n i c
a t i o n ,
P P K
-I n t e g r i t a s
)
Setelah
tatap muka
Fase
Sintaks
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Tatap Muka
Alokasi
Waktu
Online
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Penutup
Evaluati
on
• Peserta didik dan
guru mereview
hasil kegiatan
pembelajaran
(4C-Collaboration)
• Guru
memberikan
penghargaan
(misalnya pujian
atau bentuk
penghargaan lain
yang relevan)
kepada kelompok
yang berkinerja
baik.
• Guru
memberikan
asesmen via
liveworkseehts
• Guru dan peserta
didik berdoa
bersama
• Guru
menyampaikan
salam penutup
dan pesan agar:
menjaga
kesehatan serta
patuhi protokol
kesehatan yang
berlaku.
10 menit
Guru
memberikan
umpan balik
hasil diskusi
kelompok via
livework
sheets
P e s e r t a
d i d i k
m e n g e r j a
k a n t e s d i
livework
sheets
(
T P A C K
,
H O T S )
Setelah
tatap muka
Setelah
tatap muka
I. Penilaian
a. Penilaian kognitif
No Teknik Bentuk Instrumen Contoh Butir Instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan 1 Tes Tertulis via liveworksh eets di linkhttps://for
ms.gle/a9J
vm8zELVt
EYobx6
Pertanyaan terbuka Setelah pembelajaran usai Penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan sebagai pembelajaran (assessment as learning)b. Penilaian psikomotor
No. Teknik BentukInstrumen Contoh Butir Instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan 1 Produk Tugas Keterampila n
terlampir Saat pembelajaran berlangsung Penilaian untuk, sebagai, dan/atau pencapaian pembelajaran (assessment
for, as, and of learning)
c. Penilaian afektif Sikap Spiritual dan sosial No. Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Butir Instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan 1 Observasi Lembar observasi (Catatan Jurnal) terlampir Selama pembelajaran berlangsung Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
Sikap Ilmiah Berpikir Kritis No. Teknik Bentuk
Instrumen Contoh Butir Instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan 1 Observasi Lembar observasi (catatan jurnal) Terlampir Selama pembelajaran berlangsung Penilaian untuk dan pencapaian pembelajaran (assessment for and of learning)
Mengetahui,
Singaraja, 14 Oktober 2020
Kepala SMP Laboratorium Undiksha
Guru Mata Pelajaran IPA,
I Made Suantara, S.Pd.
Putu Anna Masriyani Giri, S.Pd.
Pertemuan 1
LKPD
(LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
ZAT ADITIF DAN ADIKTIF
OLEH:
PUTU ANNA MASRIYANI GIRI
UNTUK SMP/ MTs KELAS VIII SEMESTER 1
Sum b er: P ix a b a y. com
PETUNJUK BELAJAR
KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
1. Buka lembaran LKPD di link liveworksheets.com ini:
2. Bacalah kompetensi yang akan dicapai serta tujuan pembelajaran di bagian bawah.
3. Bacalah informasi pendukung untuk memudahkan kalian memahami langkah kerja dalam LKPD ini.
4. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai petunjuk di LKPD.
5. Bacalah langkah kerja lalu lakukan sesuai prosedur dengan teman-teman dalam kelompok kalian.
6. Diskusikanlah tugas-tugas yang berkaitan dengan topik hari ini bersama kelompok kalian, baik itu di WhatssApp Group atau virtual meeting menggunakan Zoom Meeting atau
Google Meet.
7.
Kumpulkan jawaban kalian paling lambat pukul 13.30 WITA.KOMPETENSI DASAR:
3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:
3.6.2 Mengidentifikasi berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman 3.6.3
Menganalisis dampak zat aditif pada makanan dan minuman
Pertemuan 1
ZAT ADITIF
ANGGOTA KELOMPOK:
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
TUJUAN PEMBELAJARAN
INFORMASI PENDUKUNG
1. Setelah mengamati komposisi produk makanan dan minuman, peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman dengan benar. 2. Setelah membaca modul “Zat Aditif”, peserta didik dapat mengajukan usul cara
mencegah dampak negatif zat aditif buatan dengan benar.
3. Setelah menyaksikan video “Apakah MSG Benar Berbahaya Bagi Kesehatan Kita?” di link https://www.youtube.com/watch?v=NFXmELp-LzY, peserta didik mampu menganalisis dampak Zat Aditif bagi kesehatan
Jenis Zat Aditif pada Makanan, Kegunaan dan Efek
Sampingnya
Zat aditif pada makanan berguna untuk menjaga makanan agar tetap segar dan tahan lama, serta meningkatkan cita rasa dan memperindah tampilannya. Zat aditif umumnya aman digunakan, tetapi ada
beberapa jenis zat aditif yang diduga dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
Zat aditif pada makanan adalah semua bahan yang ditambahkan dan dicampurkan ke dalam produk makanan dan minuman selama proses pengolahan, penyimpanan, dan pengemasan. Di Indonesia, zat aditif pada makanan disebut dengan istilah Bahan Tambahan Pangan (BTP).
Produksi dan penjualan seluruh produk makanan dan minuman yang menggunakan zat aditif harus mendapatkan izin edar dan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Kegunaan Zat Aditif pada Makanan
Zat aditif umumnya ditambahkan ke dalam makanan untuk: • Memperlambat proses pembusukan
• Meningkatkan atau menjaga nilai gizi • Membuat roti dan kue lebih mengembang • Memperkaya rasa, warna, dan penampilan • Menjaga konsistensi rasa dan tekstur makanan
Informasi mengenai zat aditif pada makanan biasanya terlampir pada label makanan dengan nama kimiawi. Misalnya, garam adalah sodium atau natrium klorida, vitamin C adalah ascorbic acid atau asam askorbat, dan vitamin E adalah alpha tocopherol.
Produsen biasanya hanya menggunakan zat aditif secukupnya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Ada beberapa macam zat aditif yang paling sering digunakan pada makanan, di antaranya:
Sumber: alodokter.com
• Garam
• Pemanis buatan, misalnya gula dan sirop jagung • Asam sitrat
• Monosodium glutamat atau MSG • Vitamin C dan vitamin E
• Butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT)
Jenis-Jenis Zat Aditif pada Makanan
Zat aditif pada makanan dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni zat aditif alami dan zat aditif sintetis atau buatan. Zat aditif makanan yang bersifat alami bisa berasal dari tumbuhan, hewan atau mineral, serta rempah-rempah dan tanaman herbal yang dapat menambah cita rasa pada makanan.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) dan organisasi pangan dan pertanian internasional (FAO), jenis zat aditif pada makanan dapat digolongkan menjadi 3 kategori utama, yaitu:
Zat perasa makanan
Ini adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan aroma dan memperkuat rasa. Jenis zat aditif ini paling banyak digunakan dalam berbagai produk camilan, minuman ringan, sereal, kue, hingga yoghurt.
Bahan perasa alami bisa berasal dari kacang, buah-buahan, sayuran, hingga rempah-rempah. Zat perasa makanan juga tersedia dalam bentuk sintetis yang mirip dengan rasa makanan tertentu.
Enzyme preparation
Jenis zat aditif ini biasanya diperoleh melalui proses ekstraksi dari tanaman, produk hewani, atau mikroorganisme seperti bakteri.
Enzyme preparation umumnya digunakan sebagai alternatif zat aditif yang berbahan kimia dalam
proses pemanggangan kue (untuk memperbaiki adonan), pembuatan jus buah, fermentasi anggur dan bir, serta pembuatan keju.
Zat aditif lainnya
Jenis zat aditif ini meliputi zat pengawet, zat pewarna, dan zat pemanis. Zat pengawet dapat memperlambat pembusukan yang disebabkan oleh jamur, udara, bakteri, atau ragi.
Selain itu, pengawet juga mampu menjaga kualitas makanan dan membantu mengendalikan kontaminasi pada makanan yang dapat menyebabkan penyakit, seperti botulisme.
Beberapa jenis BTP pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam produk pangan, yaitu asam sorbat, asam benzoat, etil para-hidroksibenzoat, metil para-hidroksibenzoat, sulfit, nisin, nitrit, nitrat, asam propionate, dan lisozim hidroklorida.
Selain itu, ada berbagai jenis zat aditif lain pada makanan dan masing-masing zat aditif tersebut memiliki kegunaannya tersendiri, di antaranya:
• Antioksidan, untuk mencegah makanan dari proses oksidasi yang menyebabkan makanan menjadi bau atau busuk
• Pengatur keasaman (acidity regulator), untuk mengasamkan, menetralkan, atau mempertahankan tingkat keasaman (pH) makanan
• Humektan, untuk menjaga makanan tetap lembap • Garam mineral, untuk meningkatkan tekstur dan rasa
• Stabilizer dan firming agent, untuk mempertahankan kelarutan makanan
• Pengemulsi (emulsifier), untuk menghambat penggumpalan lemak pada makanan
• Pengembang (raising agent), untuk melepaskan gas yang dapat membuat adonan kue dan roti lebih mengembang
• Flour treatment, untuk memperbaiki hasil pemanggangan
• Glazing agent atau zat pelapis, untuk memperbaiki penampilan dan melindungi makanan
• Foaming agent, untuk menjaga konsistensi pembentukan buih
ALAT DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN
Efek Samping Zat Aditif pada Makanan
Untuk memastikan zat aditif pada makanan dapat digunakan tanpa efek berbahaya, maka ditetapkanlah jumlah asupan harian yang layak dikonsumsi (Acceptable Daily Intake/ADI). ADI adalah perkiraan jumlah maksimal zat aditif pada makanan yang dapat dikonsumsi dengan aman setiap hari selama seumur hidup, tanpa efek kesehatan yang merugikan.
Batas maksimum penggunaan zat aditif pada makanan ini telah ditentukan oleh BPOM. Bagi para produsen yang melanggar batas ketentuan tersebut, mereka bisa dijatuhi sanksi berupa
peringatan tertulis hingga pencabutan izin edar produk.
Bagi kebanyakan orang, zat aditif pada makanan dalam jumlah yang aman tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, ada sebagian orang yang dapat mengalami efek samping, seperti diare, sakit perut, batuk pilek, muntah, gatal-gatal, dan ruam kulit setelah mengonsumsi makanan dengan kandungan zat aditif.
Efek samping ini bisa saja terjadi jika seseorang memiliki reaksi alergi terhadap zat aditif tertentu atau jika kandungan zat aditif yang digunakan terlalu banyak.
Ada beberapa zat aditif pada makanan yang diduga memiliki efek samping terhadap kesehatan, antara lain:
• Pemanis buatan, seperti aspartam, sakarin, natrium siklamat, dan sucralose • Asam benzoat dalam produk jus buah
• Lecithin, gelatin, tepung maizena, dan propilen glikol dalam makanan
• Monosodium glutamate (MSG)
• Nitrat dan nitrit pada sosis dan produk olahan daging lainnya • Sulfit dalam bir, anggur, dan sayuran kemasan
Reaksi terhadap zat aditif apa pun bisa bersifat ringan atau parah. Misalnya, sebagian orang dapat mengalami gejala asma yang kambuh setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung sulfit. Sementara itu, pemanis buatan aspartam dan MSG dapat menyebabkan efek samping berupa sakit kepala.
Contoh lainnya, beberapa laporan menyebutkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dengan kadar nitrat dan nitrit yang tinggi bisa menyebabkan gangguan pada tiroid dan
meningkatkan risiko kanker.
Untuk melindungi diri dari efek buruk kelebihan zat aditif pada makanan, seseorang dengan riwayat alergi atau intoleransi makanan harus lebih cermat dan teliti dalam memeriksa daftar bahan pada label kemasan.
Jika muncul reaksi atau keluhan tertentu pada tubuh Anda setelah mengonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung zat aditif, Anda dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Bila perlu, bawa contoh makanan atau minuman yang mungkin menjadi penyebabnya. (Sumber:
https://www.alodokter.com/memahami-zat-aditif-pada-makanan-kegunaan-serta-efek-sampingnya)
1. Salah satu produk makanan kemasan 2. Salah satu produk minuman kemasan
LANGKAH KERJA
1. Mengamati
Bacalah komposisi produk produk makanan dan minuman di bawah ini.
a. Makanan b. Minuman
Catatlah komposisi pada kemasan makanan dan minuman di atas. Komposisi produk makanan ...
... ... ... ... ... ...
Komposisi produk minuman ...
... ... ... ... ... ...
2. Menanya
Buatlah sebuah pertanyaan (rumusan masalah) yang berkaitan dengan hasil pengamatan kalian. Rumusan masalah ... ... ... 3. Mengumpulkan informasi
Identifikasi jenis bahan aditif yang ada pada produk makanan dan minuman yang kalian catat tadi. Untuk memudahkan silakan lengkapi tabel di bawah ini.
No Komposisi Jenis zat aditif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Catatan:
Jenis zat aditif silakan pilih: pewarna/ pemanis/ pengawet/ penyedap/ pemberi aroma/ pengental/ pengemulsi
4. Menalar
Berdasarkan data hasil identifikasi, golongkanlah zat-zat tersebut ke dalam bahan alami dan buatan.
No Nama zat aditif Jenis zat aditif
Alami Buatan 1 2 3 4 5
PENILAIAN HASIL
No Nama zat aditif Jenis zat aditif
Alami Buatan 6 7 8 9 10 5. Mengkomunikasikan
Presentasikan hasil kerja kelompok kalian saat meeting dengan guru melalui aplikasi
Google Meet.
Untuk menjawab pertanyaan berikut, saksikanlah video di link
https://www.youtube.com/watch?v=NFXmELp-LzY
1. Berdasarkan hasil pengamatan kalian, apakah pemberian zat aditif khususnya penyedap rasa bermanfaat bagi manusia ?
... ... ... 2. Berdasarkan hasil pengamatan kalian, apakah pemberian zat aditif khususnya penyedap
rasa berbahaya bagi manusia ?
... ... ... 3. Apakah solusi yang dapat kalian berikan terkait penggunaan zat aditif?
... ... ... ... ... 4. Apakah kesimpulan pembelajaran hari ini ?
... ... ... ... ...
PENUTUP
NILAI DAN UMPAN BALIK
Selamat untuk kalian karena telah mengerjakan LKPD dengan baik. Semoga bermanfaat dan mohon sabar menunggu hasilnya.
Nilai akan dibagikan via WhatssApp Group. Terima kasih
Nilai Keterampilan : ...
Komentar: ... ... ...
INSTRUMEN PENILAIAN
A. PENILAIAN SIKAP
1. Sikap spiritual dan Sosial
No
Hari/
tanggal
Nama Peserta
Didik
Kejadian/ Prilaku
Aspek
sikap
Nilai
sikap
(-/ +/
++)
Tindak
lanjut
Indikator sikap spiritual: ketaatan beribadah
Indikator sikap sosial: bekerja sama, menghargai pendapat orang lain
Rubrik Penilaian:
a. Butir Sikap (++) merupakan butir sikap/ prilaku peserta didik yang ekstrim positif
sekali (Sangat Baik)
b. Butir Sikap (+) merupakan butir sikap/ prilaku peserta didik yang ekstrim positif
(Baik)
c. Butir Sikap (-) merupakan butir sikap/ prilaku peserta didik yang ekstrim negatif
(Mulai Baik)
d. Tindak Lanjut merupakan bentuk tindakan dengan memperhatikan progress
tindakan serupa oleh peserta didik yang sama.
2. Sikap ilmiah berpikir kritis
Nama
: ...
Nomor
: ...
Kelas
: ...
No
Indikator Sikap Berpikir
Kritis
Kriteria
Deskripsi
BT
ST
1
2
No
Indikator Sikap Berpikir
Kritis
Kriteria
Deskripsi
BT
ST
3
4
5
Sumber: Anwar (2009)
Rubrik:
BT
= Belum Tampak
ST
= Sudah Tampak
B. PENILAIAN KOGNITIF
1. Kisi-kisi
Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar
(IPKD)
Indikator Soal
Jenis Soal
Nomor soal
3.6.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis zat
aditif dalam
makanan dan
minuman
3.6.3 Menganalisis
dampak zat
aditif pada
makanan dan
minuman
Diberikan sebuah gambar
jajanan pasar dan
pernyataan, peserta didik
mampu:
a. Mengidentifikasi
jenis-jenis zat aditif
yang ada dalam
makanan tersebut
b. Menganalisis
dampak zat aditif
pada makanan
tersebut
Pertanyaan
terbuka
c. Mengajukan solusi
untuk membuat
produk serupa tetapi
tanpa zat aditif
2. Contoh soal
Bu Dede adalah seorang pedagang kue nagasari. Ia membuat kue tersebut dengan
bahan-bahan: tepung beras, tepung kanji, gula pasir, natrium siklamat, fast green
FCF, kelapa parut, essen pandan, essen pisang, dan daun pisang untuk membungkus.
Berdasarkan hal di atas, maka:
a. Menurut kalian, jenis-jenis zat aditif apakah yang digunakan oleh Bu Dede?
b. Apakah kue nagasari yang dijajakan oleh Bu Dede layak dikonsumsi ?
Mengapa?
c. Bagaimanakah solusi yang dapat kalian usulkan ke Bu Dede agar kue nagasari
yang dijajakan tidak berbahaya bagi tubuh pembeli?
3. Pedoman penskoran
No. Soal
Kunci
Skor
a
Pemanis, pewarna, pemberi aroma
30
b
Tergantung peserta didik (bisa layak, bisa
tidak)
40
c
Tergantung peserta didik
30
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
No
Aspek
Kriteria
Catatan
Iya
Tidak
1
Melakukan observasi
dengan benar
2
Membuat rumusan
masalah sesuai topik
3
Mengidentifikasi hasil
observasi dengan benar
4
Menganalisis hasil
observasi dengan benar
5
Menyimpulkan hasil
observasi
Sumber: Supahar & Prasetyo (2015)
Rubrik:
Ya
= jika memenuhi indikator
Tidak = jika tidak memenuhi indikator
MODUL
ZAT ADITIF
PUTU ANNA MASRIYANI GIRI
untuk SMP/ MTs
KELAS VIII
1 Pendahuluan
1.1 Deskripsi
Modul "Zat Aditif" ini dirancang sebagai Bahan Ajar dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk SMP/ MTs Kelas VIII Semester Ganjil. Penyusunan modul ini berdasarkan analisis terhadap Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada KD 3.6 "Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan" untuk aspek Pengetahuan. Modul ini dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya dirancang melalui pembelajaran daring (online) dengan didukung berbagai jenis media terkait yang menunjang sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut.
1.2 Prasyarat
Prasyarat pengetahuan yang harus dimiliki oleh peserta didik guna menjembatani pengetahuan sebelumnya (prior knowledge) dengan modul ini yaitu:
a. Sistem Organ Pada Manusia b. Sistem Pencernaan Manusia
1.3 Petunjuk Penggunaan Modul
Sebelum anak-anak menggunakan modul ini, kalian perlu membaca bagian petunjuk ini. Mengapa ? Ibarat kalian sedang membuat kue, kalian tentu ingin melakukan cara membuatnya dengan tepat agar hasilnya sesuai harapan, bukan ? Begitu juga dengan modul ini. Jika kalian ingin memperoleh manfaat yang maksimal dari modul ini tentu merupakan tindakan yang bijak jika kalian benar-benar memperhatikan dan memahami bagian petunjuk penggunaan modul ini. Selamat mempelajari!
Fitur pembelajaran ini berisi langkah-langkah kegiatan yang akan kalian lakukan terkait materi "Zat Aditif dan Adiktif". Fitur rangkuman ini berisi ringkasan materi dari bab yang telah dipelajari. Kalian dapat mereview keseluruhan materi yang telah dipelajari melalui fitur ini.
1.4 Penjelasan Bagi Peserta Didik
Anak-anak, modul ini secara umum memiliki 4 komponen utama, yaitu: Pendahuluan, Pembelajaran, daftar Pustaka, dan Penutup. Penjelasannya sebagai berikut:
a. Pendahuluan, berisi tentang deskripsi, prasyarat, petunjuk penggunaan modul, penjelasan bagi peserta didik, peran guru, tujuan akhir, Standar Kompetensi, dan cek penguasaan kompetensi.
b. Pembelajaran meliputi seluruh kegiatan yang akan kalian lakukan dalam 3 x pertemuan. Masing-masing pertemuan berisi: tujuan, uraian materi, rangkuman dan tugas.
c. Daftar Pustaka merupakan kumpulan bahan-bahan sebagai referensi kalian dalam mempelajari modul ini.
d. Penutup berupa simpulan dari modul secara umum.
1.5 Peran Guru
Peran guru dalam pembelajaran menggunakan modul ini adalah sebagai fasilitator bagi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran hingga menguasai keseluruhan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.6 Tujuan Akhir
Setelah pembelajaran berakhir, diharapkan peserta didik menguasai keseluruhan kompetensi secara utuh, baik itu kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan, khususnya dengan topik "Zat Aditif dan Adiktif". Selain itu, peserta didik nantinya diharapkan lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi bahan makanan, karena makanan yang sehat menjadikan tubuh menjadi sehat juga.
1.7 Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Pencapaian Kompetensi
Dasar (IPKD)
3.7 Menjelaskan berbagai zat aditif
dalam makanan dan minuman, zat
adiktif, serta dampaknya terhadap
kesehatan.
3.7.1
Mendeskripsikan pengertian zat
aditif pada bahan makanan dan
minuman
3.7.2
Mengidentifikasi jenis-jenis zat
aditif dalam makanan dan minuman
3.7.3Menganalisis dampak zat aditif
pada makanan dan minuman
1.8 Cek Penguasaan Kompetensi
Berikut daftar pertanyaan yang akan mengukur penguasaan awal
kompetensi peserta didik, terhadap kompetensi yang akan dipelajari pada modul ini. 1. Apakah kandungan bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh kita ?
2. Apakah itu pencernaan makanan ?
2 Pembelajaran
2.1.1 Tujuan
Adapun Tujuan Pembelajaran pada pertemuan 1 ini adalah:
1. Setelah membaca e-modul “Zat Aditif”, peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian Zat Aditif.
2. Setelah mengamati komposisi produk makanan dan minuman serta membaca e-modul “Zat Aditif”, peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis Zat Aditif.
3. Setelah menyaksikan video “Apakah MSG Benar Berbahaya Bagi Kesehatan Kita?” di link
https://www.youtube.com/watch?v=NFXmELp-LzY, peserta didik mampu menganalisis dampak Zat Aditif bagi kesehatan
2.1.2 Uraian Materi
Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman dalam jumlah kecil saat pembuatan makanan. Penambahan zat aditif bertujuan untuk memperbaiki penampilan, cita rasa, tekstur, aroma, memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.
Berdasar fungsinya, zat aditif ada 7 yaitu : pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma, pengental dan pengemulsi. Berdasar asalnya, zat aditif ada 2 yaitu : alami dan buatan. Zat aditif alami adalah zat aditif yang berasal dari makhluk hidup dan tidak
membahayakan kesehatan manusia, tetapi jika kebanyakan juga bisa mengganggu
kesehatan. Contohnya : pewarna dari tumbuhan, penyedap dari daging hewan, pengental dari alga dan sebagainya. Zat aditif buatan adalah zat aditif yang dibuat manusia, diperoleh dari reaksi kimia dan bahan bakunya menggunakan bahan kimia. Zat aditif buatan digunakan sesuai ketentuan jumlah dan fungsinya, jika disalahgunakan dapat membahayakan kesehatan. Contohnya : pengawet dari asam benzoat, pemanis dari sakarin, pewarna dari tartrazin dan sebagainya.
Pewarna adalah zat aditif untuk memperbaiki atau memberi warna agar menarik. Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari tumbuhan dan hewan misalnya daun suji dan daun pandan sebagai warna hijau, buah naga merah dan strawberi sebagai warna merah. Kelebihan pewarna alami : lebih sehat dan tidak menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi.
Kekurangannya : memberi rasa dan aroma yang tidak diinginkan, warna mudah rusak karena panas, warna kurang kuat, jenisnya terbatas.
Berikut jenis – jenis pewarna alami
Pewarna buatan diperoleh dari reaksi kimia menggunakan bahan yang berasal dari zat kimia sintetis. Pewarna sintetis ada yang dibuat khusus untuk makanan dan ada pula yang dibuat untuk tekstil dan cat.
Berikut contoh pewarna buatan yang digunakan untuk makanan atau minuman
Kelebihan pewarna buatan : harga murah, praktis, warna lebih kuat, jenisnya banyak, warna tidak mudah rusak. Pewarna yang telah telah melalui pengujian keamanan dan yang diizinkan pemakaian untuk makanan dan minuman dinamakan permitted colour atau sertified colour.
Berikut contoh pewarna yang telah diizinkan penggunaannya
Meskipun sudah ada pewarna khusus untuk makanan,tetapi masih ada yang menggunakan pewarna lain seperti pewarna tekstil atau cat. Pewarna tekstil atau cat mengandung logam berat seperti : antimoni (Sb), arsenik (As), barium (Ba), kadmium (Cd), kromium (Cr), raksa (Hg) dan selenium (Se) yang beracun untuk tubuh dan dilarang untuk pewarna makanan atau minuman.
Berikut contoh pewarna buatan yang dilarang untuk makanan dan minuman
Pemanis adalah zat aditif yang dapat menyebabkan rasa manis. Pemanis alami yang sering digunakan dalam makanan atau minuman adalah gula pasir (sukrosa), gula kelapa, gula aren, gula lontar dan gula bit.
Pemanis buatan memiliki rasa lebih manis dibanding pemanis alami dan bertujuan untuk mengganti pemanis alami bagi penderita diabetes melitus. Contoh pemanis buatan : siklamat, aspartam, kalium asesulfam dan sakarin. Pemanis buatan tidak menghasilkan kalori, sehingga sering dikonsumsi oleh orang yang sedang diet.
Berikut perbedaan tingkat pemanis buatan
Pengawet adalah zat aditif yang berfungsi menghambat kerusakan makanan atau minuman akibat tumbuhnya bakteri, jamur atau mikroorganisme lain. Reaksi kimia yang dapat dicegah dengan pengawet yaitu pengasaman, oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya.
Berikut contoh bahan pengawet
Penyedap adalah zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan. Contoh penyedap alami yaitu garam, bawang putih, bawang merah, pala, merica, ketumbar, sereh dan kayu manis. Pada makanan berkuah seperti bakso dan soto, biasanya menggunakan kaldu daging sapi atau daging ayam sebagai penyedap.
Penyedap buatan yang biasa digunakan yaitu vetsin yang mengandung monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat (MNG). Vetsin dibuat dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan bakteri Micrococcus glutamicus. Penggunaan MSG secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit sindrom restoran China (Chinese Restaurant Syndrome).
Gejala penyakit tersebut yaitu pusing, mulut terasa kering, mual, lelah atau sesak napas. Dosis maksimal penggunaan MSG yang ditetapkan WHO adalah 120 berat badan. Misalnya, berat badanmu 40 kg maka dosis maksimal yang dianjurkan adalah 4800 mg atau4,8 g.
Pemberi aroma adalah zat aditif untuk memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman. Pemberi aroma dapat berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami contohnya ekstrak buah nanas, ekstrak buah anggur, minyak atsiri, vanili dan sebagainya. Berikut contoh kue pie dengan aroma buah murbei
Pemberi aroma sintetis disebut essen, berikut contohnya Nama Pemberi
Aroma Fungsi
Amil kaproat Aroma apel
Amil asetat Aroma pisang ambon
Etil butirat Aroma nanas
Vanilin Aroma vanili
Metil antranilat Aroma anggur
Pengental adalah bahan tambahan yang digunakan
untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang dicampurkan dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Bahan pengental alami misalnya pati, gelatin, gum, agar – agar dan alginate. agar kuah dari capcai kental biasanya dalam memasak capcai diberikan larutan pati. selain pada capcai, pengental biasa ditambahkan pada pembuatan permen karet yang umumnya menggunakan pengental gum.
Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran (dispersi)
lemak dalam air dan sebaliknya. Minyak dan air tidak saling bercampur, namun bila ditambahkan sabun, kemudian diaduk keduanya dapat dicampur. sabun dalam contoh tersebut disebut sebagai zat pengemulsi. Contoh zat pengemulsi makanan adalah Lesitin yang terkandung dalam kuning telur maupun dalam kedelai. Lesitin banyak digunakan dalam pembuatan mayones dan mentega. Apabila tidak ditambahkan zat pengemulsi, lemak dan air pada mayones dan mentega akan terpisah.
2.1.3 Rangkuman
Zat aditif merupakan bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan atau minuman dalam jumlah kecil saat pembuatannya. Berdasarkan fungsinya, zat aditif pada makanan dan minuman dapat dikelompokkan menjadi pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma, pengental dan pengemulsi.
2.1.4 Tugas
Setelah membaca uraian materi, silakan kalian kerjakan LKPD “Zat Aditif” yang sudah dibagikan di link https://www.liveworksheets.com/1-hf1348902cz