• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.BaseBand Arsitectur Pada Big TV

Baseband adalah teknik pengiriman sinyal digital dimana transmisi data atau paket yang digunakan bersifat bidirectional yang digunakan pada jangkauan pendek dengan topologi BUS dan juga sebuah metode penggunaan media komunikasi dimana frekuensi yang di lewatkan pada carrier hanya 1 buah untuk mentransmisikankan data. Dalam teknik Transmisi Baseband, satu single data ditransmisikan secara langsung melalui kawat, dengan tegangan positif dan negatif. Interface RS-232 adalah salah satu contoh transmisi baseband. Informasi ditransmisikan dalam bidang dasar (bidang frekuensi asli).[1]

Pada BigTv, baseband dikategorikan dari proses pengambilan beberapa channel baik menggunakan parabola ataupun menggunakan media streaming yang akan dipecah menjadi beberapa channel menggunakan splitter. Setelah dipecah oleh

splitter, sinyal tersebut di-decode oleh IRD (integratted receive decoder) yang

(2)

SATELLITE TVRO LNB Arester Active SPLITTER IRD C-Band

L-Band L-band L-band

C-band

DIAGRAM DOWNLINK

IRD IRD

Gambar 2.1 Diagram Downlink BigTV

Facilis Terrabloc k Switch LG FO RJ 45 RJ 45 RJ 45 RJ 45 Thund erbolt 1 GBs

Patch Panel

SDI Signal SDI Signal SDI Signal SDI Signal SDI Signal

SDI Router Harris

SDI Signal SDI Signal SDI Signal SDI Signal SDI Signal SDI Signal Audio Triger Signal Signal

Gambar 2.2 Baseband Diagram System

Patch Panel

SDI Router Harris

SDI Signal SDI Signal SDI Signal SDI Signal SATELLITE TVRO LN B Arester

Active SPLITTER IRD

C-Band

L-Band L-band L-band

C-band IRD IRD Streaming System Sattelite System Ad Insertion

(3)

Gambar 2.3 Sattelite system dan Streaming Multicast IP System

PT. Indonesia Media Televisi memiliki dua buah penerimaan baik menggunakan media sattelite maupun media streaming Multicast IP. Dimana streaming system difungsikan sebagai Main System dan penerimaan yang menggunakan media

sattelite digunakan sebagai Back Up. Dikarenakan ada sistem main dan back up

dapat mempermudah bila terjadi gangguan pada salah satu system.

2.2.Konsep Streaming

Gambar 2.4 Prinsip Kerja Streaming [1]

Streaming adalah suatu teknologi untuk memainkan file video atau audio secara langsung ataupun dengan prerecorded dari sebuah mesin server ( Playout system ). Saat file video atau audio distream maka akan terbentuk sebuah buffer di komputer client dan data video atau audio tersebut akan mulai di-unduh ke dalam buffer yang telah terbentuk pada mesin client.

Dalam waktu sepersekian detik, buffer telah terisi penuh dan secara otomatis file video atau audio akan dijalankan oleh sistem. Sistem akan membaca informasi dari

(4)

buffer sambil tetap melakukan proses download file sehingga proses streaming tetap berlangsung ke mesin client.

2.3.ArsitekturStreaming

Sistem streaming tersusun dari kombinasi server, player, transmisi dan metode encoding yang digunakan. Berikut bagan hubungan setiap komponen penyusun sistem streaming.

Gambar 2.5 Komponen Penyusun sistem Streaming a. Encoder

adalah program yang digunakan untuk mengubah sumber media ke format yang sesuai untuk streaming. Biasanya memiliki kompresi yang cukup tinggi untuk mengatasi keterbatasan bandwith jaringan. [1]

b. Media Server

digunakan untuk mendistribusikan on-demand atau webcast suatu content multimedia ke client. Juga bertanggung jawab untuk mencatat semua aktivitas streaming yang nantinya digunakan untuk statistik. Implementasinya dapat

(5)

menggunakan web server (HTTPStreaming) atau streaming server (True streaming). [1]

c. Media Player

dibutuhkan untuk menampilkan atau mempresentasikan content multimedia (data stream) yang diterima dari media server. File-file khusus yang disebut metafile digunakan untuk mengaktifkan player dari halaman sebuah web. Metafile berisi keterangan dari content multimedia. Browser web mengunduh dan meneruskan ke player yang tepat untuk

mempresentasikannya.[1]

2.4.Video Streaming

Video streaming adalah mengalirkan sebuah data video dari suatu transmitter ke sebuah atau beberapa komputer yang berfungsi sebagai receiver. Jadi receiver menerima video tersebut secara real time. Video streaming biasanya digunakan pada kelas virtual atau konferensi video. Tapi tidak menutup kemungkinan juga video streaming dilakukan untuk mentransmit suatu video clip ataupun film ke client yang menjadi receiver.

Video streaming merupakan suatu metode yang memanfaatkan suatu streaming server untuk mentransmisikan digital video melalui suatu jaringan data sehingga video playback dapat langsung dilakukan tanpa harus menunggu proses download selesai terlebih dahulu ataupun menyimpannya terlebih dahulu disisi PC client. Ada beberapa tipe video streaming, antara lain webcast, di mana tayangan yang

(6)

ditampilkan merupakan siaran langsung (live), dan VOD (video on demand), di mana program yang ditampilkan sudah terlebih dahulu direkam atau disimpan dalam server.[2]

Gambar 2.6 Diagram Komponen Dari Metode Streaming 2.5.Sistem Transmisi Pada Proses Streaming

2.5.1. Unicast

Unicast adalah tipe komunikasi dimana data dikirim dari satu komputer ke komputer lain. Didalam sistem komunikasi unicast, hanya terdapat satu pengirim dan satu penerima. Contoh:

1. Browsing Website. (Webserver adalah pengirim dan komputer pengguna adalah penerima).

2. Downloading a file from a FTP Server. (FTP Server adalah pengirim dan

(7)

2.5.2. Multicast

Gambar 2.7 Multicast

Multicast adalah tipe dari sistem komunikasi dimana pengalamatan alamat multicast trafik untuk sebuah grup perangkat dalam jaringan. Trafik IP multicast dikirim ke sebuah group dan hanya member dalam group penerima yang dapat menerima. Multicast group diidentifikasikan ke dalam Multicast

IP Addres (IP versi 4 kelas D). [13]

(8)

Gambar 2.8 Broadcast

Broadcast adalah jenis komunikasi dimana data dikirim dari satu komputer sekali dan salinan data yang akan diteruskan ke semua perangkat.Dalam Broadcast, hanya ada satu pengirim dan data dikirim hanya sekali. Tapi data Broadcast dikirimkan ke semua perangkat yang terhubung. [13]

2.6.Elemen Dasar Jaringan

Jaringan komputer tersusun dari beberapa elemen dasar jaringan baik

hardware dan software, seperti berikut ini;

1. Hardware

a. Personal Computer

Tipe personal komputer yang digunakan akan sangat menentukan untuk kinerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan spesifikasi tinggi mampu menunjang kualitas akses pengiriman ataupun penerimaan data. Di dalam jaringan client server, komputer yang difungsikan sebagai

(9)

client, karena server akan bertugas menyediakan layanan dan

operasional jaringan tersebut. b. Router

Router adalah salah satu hardware dalam jaringan komputer yang dilengkapi oleh Network Operating System. Router ini berfungsi untuk menggabungkan antara satu segmen jaringan dengan segmen jaringan komputer yang lainnya atau menggabungkan beberapa LAN agar menjadi jaringan yang lebih luas. [3]

c. Switch

witch merupakan perangkat yang biasa digunakan sebagai konsentrator pada jaringan dengan topologi star. Konsentrator disini berfungsi sebagai penerima dan mengirim data dari komputer sumber ke komputer tujuan. Selain switch ada juga perangkat lainnya yang memiliki fungsi dasar yang sama, yaitu Hub. Namun, karena banyaknya kekurangan hub dibandingkan switch, membuatnya mulai ditinggalkan. [4]

d. Un-shield Twister Pair

UTP adalah sebuah perantara jaringan yang terbuat dari beberapa pasang kabel tembaga yang dipilin yang digunakan dalam beberapa jaringan. Masing-masing dari delapan kabel pada kabel UTP ditutupi oleh bahan isolasi untuk memperkecil terjadinya interference antar kabel. [5]

(10)

a. Sistem Operasi

Pengertian sistem operasi adalah perangkat lunak yang berfungsi sebagai antarmuka untuk perangkat keras, menjadwalkan kegiatan, mengalokasikan media penyimpanan dan menyediakan antarmuka default kepada pengguna pada saat tidak ada aplikasi yang sedang dijalankan (Webnox Corp, 2003).

Sistem operasi itu sendiri dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kernel yang selalu ada pada setiap sistem operasi dan sekumpulan perangkat lunak lainnya yang menggunakan fasilitas yang disediakan oleh kernel. [6]

b. WireShark

Wireshark adalah penganalisis protokol jaringan yang dipakai di banyak industri dan institusi pendidikan. Wireshark merupakan salah satu tools atau aplikasi “Network Analyzer” atau Penganalisa Jaringan. Penganalisaan Kinerja Jaringan itu dapat melingkupi berbagai hal, mulai dari proses menangkap paketpaket data atau informasi yang berlalu-lalang dalam jaringan, sampai pada digunakan pula untuk sniffing (memperoleh informasi penting seperti password email, dll). Wireshark sendiri merupakan free tools untuk Network Analyzer yang ada saat ini. Dan tampilan dari wireshark ini sendiri terbilang sangat bersahabat dengan user karena menggunakan tampilan grafis atau GUI (Graphical User Interface).

(11)

c. VLC

VLC atau bisa disebut dengan Video Lan Client adalah suatu aplikasi pemutar Video ataupun Musik. VLC memiliki kemampuan dapat memutar video melalui media akses internet.

2.7. Model Referensi OSI

Model yang digunakan dalam sistem komunikasi data dikenal dengan OSI (Open Sistem Interconnection) ,tujuan utama penggunaan model OSI adalah untukmembantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yangberhubungan dengan aliran komunikasi data termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.

(12)

Gambar 2.9 OSI Layer 2.8.Protocol

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yangada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasidan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agarkomunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalamjaringan tersebut berbeda sama sekali. Standar protokol yang terkenal yaitu OSI

2.8.1 User Datagram Protocol

User Datagram Protocol merupakan protokol yang bersifat connectionless. UDP memungkinkan sebuah aplikasi untuk mengirimkan datagram tanpa perlu menciptakan koneksi terlebih dahulu antara client dan server. UDP tidak melakukan flow control, error control ataupun melakukan retransmisi (pengiriman ulang UDP datagram). UDP sangat cocok untuk aplikasi client-server. Client terkadang hanya ingin mengirimkan permintaan yang singkat dan mengharapkan balasan yang segera. Pengkodean yang lebih mudah, pengiriman paket yang lebih sedikit, dan tidak diperlukannya inisialisasi awal koneksi membuat UDP banyak digunakan oleh aplikasi real-time dan yang lebih mengutamakan kecepatan transfer, sehingga pada UDP tidak memiliki fungsi kehandalan.

(13)

Real-Time Transport Protocol atau disingkat RTP adalah suatu protokol yang biasanya digunakan untuk menangani transfer data yang sifatnya real time. RTP berjalan diatas protokol UDP. Transmisi video secara real time lebih cocok menggunakan protokol ini karena tidak ada handle terhadap paket yang hilang seperti pada protocol TCP yang mana apabila ada paket yang hilang, paket tersebut akan ditransmisikan kembali, yang mengakibatkan collision paket pada jaringan tinggi.

2.9.Quality of Services (QOS)

Quality of Service (QoS) merupakan kemampuan menyediakan jaminan performansi dan diferensiasi layanan dalam network. ITU, dalam rekomendasi E.800, mendefinisikan QoS sebagai pengaruh kolektif atas performansi layanan yang menentukan tingkat kepuasan pemakai layanan. Berbeda dengan aplikasiaplikasi seperti audio dan video pada umumnya sangat sensitive terhadap delay. Dalam hal ini QoS dapat digunakan untuk menyediakan jaminan layanan untuk aplikasi-aplikasi tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas layanan pada sistem streaming adalah

end-to-end delay, jitter, throughput, packet loss .

2.9.1 Packet Loss

Packet loss dapat terjadi karena hal-hal berikut:

(14)

semua paket yang datang karena laju kedatangan paket ke buffer lebih cepat daripada kemampuan processing node untuk memproses paket. Dengan demikian, paket-paket yang gagal masuk ke buffer akan hilang. Bila suatu paket hilang maka paket yang berturutan dengannnya kemungkinan besar akan hilang juga.

Time-to-live. Setiap IP header yang membungkus header RTP dan

payload dalam satu paket menentukan masa hidup paket. Walaupun paket

telah sampai di client namun bila time-to-live paket tersebut telah terlewati maka paket itu akan di-drop.

Focus Group ITU-T untuk IPTV mensyaratkan packet loss pada layanan

IPTV sebesar <1%.

Nilai Packet Loss berdasarkan versi TIPHON (Telecommunication and

Internet Protocol Harmonization Over Network) (Joesman 2008) sebagai

berikut:

Tabel 2.1 Kategori Packet Loss Kategori

Degredasi Packet Loss Indeks

Sangat Bagus 0% 4

Bagus 3% 3

(15)

Jelek 25% 1

Persamaan perhitungan Packet Loss:

... (2.1)

2.9.2 Throughput

Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam

bps. Header dalam paket data mengurangi nilai ini. Throughput dapat dihitung dengan melihat jumlah paket yang datang terhadap yang dikirim.

Throughput (S) adalah total waktu yang digunakan mengirim paket

dengan sukses per satuan waktu tertentu yang dapat dihitung dengan [6]: ... (2.2)

2.9.3 Delay

Delay adalah waktu tunda saat paket yang diakibatkan oleh proses

transmisi dari satu titik lain yang menjadi tujuannya.

Dalam skripsi ini kami menggunakan standar ITU-T G.114 dimana G

series merupakan standar untuk menentukan sistem transmisi dan media,

sistem digital serta jaringan. Berikut merupakan tabel standar untuk nilai dari delay :

Tabel 2.2 Standar Kualitas ITU-T G.114 untuk Delay

(16)

0 ms -150 ms Baik 150 ms – 400 ms Cukup, masih dapat diterima >400 ms Buruk, sudah tidak dapat diterima

Persamaan perhitungan delay pada pengambilan data menggunakan Wireshark adalah sebagai berikut:

...(2.3)

2.9.4 Jitter

Jitter merupakan perbedaan waktu kedatangan paket-paket IPTV atau dalam kata lain jitter adalah variasi delay. Jitter terutama disebabkan oleh proses buffering pada processing node. Selain itu jitter juga tergantung pada jumlah jalur yang dapat ditempuh paket-paket IPTV menuju client dan jumlah hop pada masing- masing jalur tersebut. ITU-T untuk IPTV mensyaratkan jitter pada layanan IPTV sebesar <50ms.

Persamaan perhitungan Jitter pada pengambilan data menggunakan Wireshark adalah sebagai berikut:

(17)

Tabel 2.3 Standar Kualitas ITU-T G.114 untuk Jitter

Nilai Jitter Kualitas

0 ms -20 ms Baik

20 ms – 50 ms Cukup

>50 ms Buruk

1.10 Cue Tone

Cue Tone adalah sebuah kode yang berupa frekuensi yang

dikirim oleh channel provider dan dipergunakan sebagai kode

action

atau bisa dipergunakan sebagai sebuah trigger code.

Didalam dunia broadcasting, cue tone berupa sebuah DTMF

Frekuensi (dual tone multiple frequency) yang sering digunakan

untuk sebuah trigger insertion untuk mensisipkan sebuah materi

berupa audio video yang diperuntukan untuk menggantikan audio

video yang dikirimkan oleh channel provider. Setiap tone

frequency

akan dikodekan kedalam sebuah kode, seperti pada

(18)

Gambar

DIAGRAM DOWNLINK
Gambar 2.3 Sattelite system dan Streaming Multicast IP System
Gambar 2.5 Komponen Penyusun sistem Streaming  a. Encoder
Gambar 2.6  Diagram Komponen Dari Metode Streaming
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variable(s) entered on step 1: LnAset, LNROE, LNDER, LNPBV. Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t

Industri perbankan di Indonesia menjadi prioritas investasi utama di ASEAN karena menawarkan suku bunga kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga yang

Reaksi nitrasi ini menggunakan ion nitril (NO 2+ ) yang biasanya terbentuk dari campuran asam nitrat dan asam sulfat pekat dengan faktor van’t

terhadap Kualitas Audit. Hipotesis yang ditolak adalah: 1) Tekanan Anggaran Waktu tidak berpengaruh terhadap Premature Sign-Off, 2)

Hasil Berdasarkan gambaran klinis dan hasil laboratorium pasien leptospirosis dalam penelitian ini (n=61), 36 pasien (59,01%) didiagnosis sebagai leptospirosis ringan dan

Setelah semua data yang telah didapatkan sudah dilatih dengan metode Backpropagation, selanjutnya data tersebut dilakukan pengujian.Pengujian dalam penelitian ini

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga skripsi berjudul “Pengaruh Penerapan IFRS, Dewan Komisaris Independen, Keahlian Keuangan Komite Audit, Frekuensi

dikontrol antar periode waktu per-tahun dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008 menunjukkan terjadi peningkatan walaupun tidak signifikan, maka dari hasil tersebut manajer