• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 292008271 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 292008271 BAB III"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental

Reaserch) kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu

perla-kuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis

ten-tang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan

hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari

suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok

lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Suatu eksperimen ilmiah dituntut sedikitnya

dua grup, yang satu ditugaskan sebagai grup pembanding (control group), sedangkan grup

yang satu lagi sebagai grup yang dibandingkan (eksperimental group).

3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian menggunakan desain penelitian Two-Group Post Test Only dimana

da-lam desain ini didasarkan pada kedua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol memiliki kemampuan yang setara .

Gambar 3.1

Desain Penelitian Two-Group Post Test Only

R X1 OX1

X2 OX2

Desain Penelitian Newmaan dalam Endang Mulyatiningsih (2011: 89).

Keterangan :

R = Random assignment (tugas acak) untuk menguji kemampuan awal dan homogenitas

varians kelas eksperimen dan kelas kontrol.

X1 = Perlakuan/treatment kelas eksperimen dengan pembelajaran outdoor activities.

X2 = Perlakuan/treatment kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional.

OX1 = Hasil belajar dari postest kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran outdoor

(2)

OX2 = Hasil belajar dari postest kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan

pem-belajaran konvensional.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga dan SD Negeri

Mangunsari 05 Salatiga. Peneliti melakukan di SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri

Mangunsari 05 karena sama-sama merupakan SD imbas. SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga

dan SD Negeri 05 Salatiga merupakan Gugus Diponegoro. SD Negeri Mangunsari 04 sangat

mudah ditemukan karena letaknya yang strategis yang berada di pinggir jalan yaitu di Jl.

Ten-tara Pelajar No. 07 Salatiga, kecamatan Sidomukti Salatiga, Jawa Tengah. Dan SD Negeri

Mangunsari 05 Salatiga juga sangat mudah ditemukan. Dikarenakan letaknya juga strategis

yang berada di pinggir jalan yaitu Jl. Hasanudin No. 83 Mangunsari. Penelitian dilakukan di

kelas III dan di SD Negeri Mangunsari 04 di kelas III dengan jumlah 34 siswa dan SD Negeri

Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah 40 siswa dengan posisi tempat duduk 1 meja untuk 2

siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas III khususnya pada mata pelajaran IPA siswa

ja-rang sekali terlibat langsung atau belajar di luar kelas sehingga pembelajaran kuja-rang menarik

dan kurang bermakna dan kurangnya alat peraga sehingga penjelasan guru menjadi bersifat

abstrak dan menjelaskan konsep tanpa ada kegiatan siswa di luar kelas. Oleh karena itu,

peneliti memilih kelas III SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga sebagai subyek penelitian dengan

bahan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran outdoor

activi-ties pada mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar.

3.3.2 Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 05 Kecamatan Sidomukti

(3)

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Tabel 3.1

Populasi Dalam Penelitian

Populasi Keterangan

SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga Kelas Kontrol SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga Kelas Eksperimen

Populasi yang diambil dalam penelitian adalah SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga

se-bagai kelas kontrol dan populasi sese-bagai kelas eksperimen adalah SD Negeri Mangunsari 05

Salatiga.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2011: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh pupulasi tersebut.

Tabel 3.2

Sampel Dalam Penelitian

Sampel Jumlah Siswa Keterangan

Siswa-siswi Kelas III SD Mangunsari 04 Salatiga

34 Kelas Kontrol

Siswa-siswi Kelas III SD Mangunsari 05 Salatiga

40 Kelas Eksperimen

Sampel yang diambil di kelas kontrol adalah siswa-siswi kelas III SD Negeri Mangunsari

04 Salatiga dengan jumlah 34 siswa dan sampel yang diambil dikelas eksperimen adalah

sis-wa-siswi kelas III SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga dengan jumlah 40 siswa.

3.5 Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.5.1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas disebut juga sebagai variabel

penyebab atau independen variabel dan variabel terikat atau dependen variabel. Variabel

(4)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam

peneli-tian ini adalah hasil belajar, yang diberi simbol (Y).

3.5.2. Definisi Operasional

Pada penelitian ini, ada dua variabel yang digunakan, dimana selanjutnya kedua

varia-bel ini perlu didefinisikan. Adapun definisi operasional dari masing-masing variavaria-bel adalah

sebagai berikut:

Outdoor activities dalah suatu kegiatan pembelajaran di luar kelas dan mempunyai sifat

yang menyenangkan, dimana melalui kegiatan ini diberikan kesempatan untuk menuangkan

potensi diri, sekaligus menyalurkan kebutuhan manusia untuk berinteraksi dengan alam dan

sesama manusia dalam suaasana di luar ruangan; dan dapat menimbulkan nilai spiritual

sis-wa terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah siswa menerima pengalaman

belajarnya. Dalam hal ini kemampuan yang diperoleh ada kemampuan pada aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik. Meskipun demikian, dalam penelitian ini peneliti hanya memfokuskan

pada aspek kemampuan yang diperoleh pada aspek kognitif saja.

3.6 Prosedur Penelitian 1. Menyusun kisi-kisi

2. Menyusun instrument tes uji coba berdasakan kisi-kisiyang sudah disusun.

3. Mengujicobakan instrument tes uji coba yang berbentuk pilihan ganda di SD Negeri

Sidorejo Lor 07 Salatiga.

4. Menganalisis data hasil intrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui

validitas dan realibilitas soal.

5. Memberikan pretest kepada kelas kontrol dan eksperimen (SD Negeri Mangunsari

04 Salatiga dan SD Negeri Mangunsari 05 Salatiga).

6. Memberikan perlakuan kepada kelas kontrol (pembelajaran konvensional) dan

ke-las eksperimen (pembelajaran outdoor activities).

7. Memberikan postest kepada kelas kontrol dan eksperimen (SD Negeri Manginsari

04 dan SD Negeri Mangunsari 05).

(5)

9. Menyusun hasil penelitian.

3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Tes

Menurut Nana Sudjana (2010: 35) tes sebagai alat penilaian adalah

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengaja-ran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajapengaja-ran.

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah hasil belajar siswa mata

pe-lajaran IPA. Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menberikan pretes dan postest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

pemberian perlakuan. Hasil dari pretes dan postes akan diolah dengan bantuan SPSS 16.

Hasil belajar yang akan dibandingkan setelah pemberian perlakuan adalah hasil belajar kelas

eksperimen dan kontrol adalah hasil postest.

3.7.2 Observasi

Menurut Nana Sudjana (2010: 84) Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian

banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu

ke-giatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa

pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa,

partisipa-si partisipa-siswa dalam partisipa-simulapartisipa-si dalam partisipa-simulapartisipa-si dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif

dengan mengamati tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku

peneliti pada waktu menagajar dengan menerapkan model pembelajaran outdoor activities

yang dilakukan seorang pengamat atau observer yaitu guru kelas III SD Negeri Mangunsari

05 Salatiga.

3.7.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data, data yang dikumpulkan

da-lam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga dan

(6)

meng-gunakan model pembelajaran outdoor activities yang dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari

05 Salatiga.

3.8 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan soal tes

yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa baik yang

dila-kukan di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen dalam penerapan pembelajaran outdoor

activities. Tes hasil belajar yang diberikan berupa soal pretest kepada kelas kontrol maupun

kelas eksperimen, memberikan treatment kepada kelas eksperimen yaitu dengan

mengguna-kan pembelajaran outdoor activities, dan memberimengguna-kan soal posttest kepada kelas kontrol dan

eksperimen. Adapun kisi-kisi soal pretest dan kisi-kisi soal postest sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Mata Pelajaran IPA

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Item Soal No Item Memahami

kenampak-kan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manu-sia serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melesta-rikan alam

• Menjelaskan an-tara keadaan awan dan cuaca

• Menyebutkan kea-daan cuaca yang akan terjadi berda-sarkan keadaan langit

Pilihan Ganda

• Menggambarkan secara sederhana

simbol yang biasa

digunakan untuk

menunjukkan

kon-disi cuaca

Pilihan

(7)

Kisi-Kis Pada Mata Pelaj

Ke a. b. c. d. e. f. g. h. i. Ke Ek a. b. Tabel 3.5

isi Pendekatan Pembelajaran Outdoor Activities lajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah D

Indikator Item In

egiatan Awal

a. Guru membuka pelajaran. b. Memeriksa kesiapan siswa. c. Apersepsi dan motivasi d. Guru menyampaikan materi. e. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan di-capai.

Guru menetapkan tujuan jek serta lamanya waktu ob-servasi.

g. Guru menetapkan teknik mempelajari objek.

h. Guru membahas pembagian kelompok-kelompok siswa. Guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan.

Kegiatan Awal a. Guru membuk

salam dan doa b. Guru mempers gan mengece lajar siswa (b dan lain-lain). c. Guru melakuk motivasi meng git dan kemud waban siswa d akan disampa d. Guru menyam

akan dipelaja Keadaan Lan Cuaca. e. Guru menyam

akan dicapai. f. Guru meneta serta lamanya g. guru menetap lajari objek ya dan Simbol Ko h. Guru membah lompok siswa. i. guru mengaj lokasi pengam man sekolah

egiatan Inti ksplorasi

Di Luar Kelas Guru membagikan LKS. Guru mengarahkan tugas

Kegiatan Inti Eksplorasi

Di Lua a. Guru membag b. Guru mengar

h Dasar

Instrumen

ka pelajaran dengan oa.

ersiapkan siswa den-ek kesiapan alat be-(buku tulis, pulpen,

kan apersepsi dan ngenai keadaan lan-udian mengaitkan dengan materi yang aikan.

mpaikan materi yang jari yaitu “Pengaruh ngit Pada Keadaan

mpaikan tujuan yang

tapkan tujuan objek ya waktu observasi.

pkan teknik mempe-yaitu Keadaan Langit Kondisi Cuaca.

ahas pembagian ke-a.

ajak siswa menuju matan yaitu di

hala-Luar Kelas agikan LKS.

(8)

c. Ela a. b. a. b. c. Konf a.

yang harus dilakukan siswa. Dalam berkelompok siswa mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada dalam LKS

laborasi

Siswa mencatat hasil penga-matannya pada LKS yang dis-ediakan guru

Guru mengajak siswa kembali ke dalam kelas

Di Dalam Kelas

Siswa mendiskusikan hasil pengamatan

Perwakilan kelompok me-nyampaikan hasil diskusi di depan kelas

Guru dan siswa membahas hasil diskusi dari tiap-tiap ke-lompok

onfirmasi

Guru menginformasikan hasil dari kegiatan yang dikerjakan siswa tentang pengamatan.

harus dilakuk melakukan daan Langit d Cuaca. c. Dalam kelom

diskusikan ja nyaan yang a

Elaborasi a. Guru membe

kepada siswa pengamatanny disediakan gur b. Guru mengaja dalam kelas.

Di Dala a. Siswa mendis gamatan deng reka masing-m b. Perwakilan ke

nyampaikan h pan kelas. c. Guru dan sisw

diskusi dari tia

Konfirmasi a. Guru menginfo

kegiatan yang tentang penga daan Langit d Cuaca.

ukan siswa dengan pengamatan Kea-t dan Simbol Kondisi

ompok siswa men-jawaban dari ada pada LKS.

berikan kesempatan wa mencatat hasil nya pada LKS yang uru.

jak siswa kembali ke

lam Kelas

iskusikan hasil pen-ngan kelompok

me-masing.

kelompok sudah hasil diskusi di

de-swa membahas hasil iap-tiap kelompok.

(9)

Ke a.

b.

c.

3.9 Teknik Analisis Data Untuk mengetahui pe

belajar siswa pada mata p

deskriptif digunakan untuk

menggambarkan data yang

kesimpulan yang berlaku u

Dalam analisis deskri

simum, minimum dan ukur

lam rangka mengetahui pe

diklasifikasikan dan diberi

uji t-test, yang menjadi obje

tiga yang berjumlah 40 sisw

3.10 Uji Validitas Instrum Validitas adalah ketep

ingin diukur (Duwi Priyat

ketepatan suatu item dala

sudah tepat dalam mengu

ini digunakan untuk mengu

individual setelah pembela

mengetahui validitas, instr

SD Negeri Sidorejo Lor 06.

egiatan Akhir

Guru membimbing siswa me-nyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama.

Membagi lembar soal evalua-si.

Guru menutup pembelajaran.

Kegiatan Akhir a. Guru membim

nyimpulkan m pelajari bersam b. Guru memba

evaluasi. c. Guru sudah m

ran.

ta

pengaruh penerapan pembelajaran outdoor activities

pelajaran IPA sekolah dasar digunakan analisis des

uk menganalisa sejumlah data dengan cara mendes

ng telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa berma

untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011: 207).

kriptif digunakan ukuran rata-rata hitung (mean), stand

uran kenormalan data untuk masing-masing variabel

penyebaran data masing-masing variabel, data yang t

ri skor. Metode dalam penelitian eksperimen dengan

bjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Mang

iswa, pengolahan datanya dengan menggunakan SPS

umen

tepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam meng

atno, 2010: 90). Uji validitas sering digunakan un

lam kuisioner atau skala, apakah item-item pada kui

ukur apa yang ingin diukur. Uji validitas instrumen da

guji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digun

lajaran dengan menggunakan pembelajaran outdoor a

trumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba

6.

bimbing siswa me-materi yang telah di-ama.

agikan lembar soal

menutup

terhadap hasil

eskriptif. Analisa

eskripsikan atau

aksud membuat

).

ndar devisi,

mak-el penmak-elitian.

telah terkumpul

n menggunakan

gunsari 05

Sala-SS 16.

ngukur apa yang

untuk mengukur

uisioner tersebut

dalam penelitian

nakan dalam tes

r activities. Untuk

(10)

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total

Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan

pedoman Masrun (Sugiyono, 2011: 188) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi

antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan

tidak valid. Bila koefesien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir

instrumen dinyatakan valid. Jika masih ada item yang tidak signifikan maka digugurkan,

ke-mudian dianalisis lagi sampai didapat tidak ada yang gugur lagi (Duwi Priyatno, 2010: 97).

Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan sebanyak 3 kali. Hasil uji validitas bisa dilihat pada

lampiran 3.

3.11 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsisten alat ukur, apakah alat pengukur

yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Duwi

Priyatno, 2010: 97). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Alpha

Cron-bach. Besarnya koefesien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reabilitasnya. Tahap uji

validitas dan reabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows

(Statistic product and service solutions).

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap

item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran outdoor activities. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih

dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas III SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.

Menurut Sekaran (Duwi Priyatno, 2010: 98) untuk menentukan tingkat reliabilitas

instru-men instru-menggunakan kriteria sebagai berikut :

Kurang dari 0,6 : kurang baik

0,7 : dapat diterima

Diatas 0,8 : baik

3.12 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Crocker dan Algina (Purwanto, 2011: 99) tingkat kesukaran (difficulty index)

atau kita singkat TK dapat didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab

(11)

peserta yang menjawab benar dibagi dengan jumlah peserta. Untuk menentukan tingkat

kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

TK = tingkat kesukaran

∑B = jumlah siswa yang menjawab benar ∑P = jumlah siswa peserta tes.

Kategori tingkat kesukaran meliputi sukar, sedang dan mudah. Berikut pembagian kategori

tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok:

Tabel 3.6

Kategori Tingkat Kesukaran

Nilai F Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.25 Sukar

0.26 – 0.75 Sedang

0.76 – 1.00 Mudah

sukar

0,33 – 0,66 = sedang

0,67 – 1,00 = mudah

Misalnya, untuk soal pretest nomor 1

TK ∑

∑ = 0,65

Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori sedang. Untuk mencari tingkat

kesukaran soal pretest nomor 2 sampai 15 caranya sama dengan perhitungan contoh soal

nomor 1.

Tabel 3.7

Indeks Kesukaran Soal Pretes

Mudah Sedang Sukar

3, 7, 8, 9, 13 1, 4, 5, 11, 14, 15 2, 6, 12, 10

Setelah jumlah peserta yang menjawab benar pada soal pretest dibagi dengan jumlah

peserta dan indeks kesukaran soal pretest yang termasuk kategori mudah adalah soal

TK ∑

(12)

nomor 3, 7, 8, 9, dan 13. Kategori sedang 1,4, 5, 11, 14, dan 15. Dan yang termasuk

kategori sukar adalah 2, 6, 12, dan 10.

Tabel 3.8

Indeks Kesukaran Soal Postets

Mudah Sedang Sukar

1, 3, 6, 8, 14, 15 2, 4, 5, 7, 9, 11, 13 9, 10, 12

Setelah jumlah peserta yang menjawab benar pada soal postest dibagi dengan jumlah

peserta dan indeks kesukaran soal pretest yang termasuk kategori mudah adalah 1, 3, 6,

8, 14 dan 15. Kategori sedang 2, 4, 5, 7, 9, 11, dan 13. Sedangkan yang termasuk kategori

sukar 9, 10, dan 12.

3.13 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal

atau tidak (Duwi Priyatno, 2010: 71). Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis

data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar

dengan menggunakan pembelajaran outdoor activities dan nilai siswa pada kelas kontrol yang

mengajar dengan menggunakan pembelajaran di kelas, apabila data berdistritbusi normal

maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal

maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data

berdi-stribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square).

Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS yaitu

analyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test

distribution.

3.14 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok

ho-mogen atau tidak (Duwi Priyatno, 2010: 76). Uji hoho-mogenitas dilakukan sebagai prasyarat

dalam analisis Independent Samples T Test dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari

dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai

(13)

dua atau lebih kelompok data adalah sama. Uji homogenitas varian bisa menggunakan

soft-ware SPSS yaitu Analyze-Compere Means-One-Way ANOVA.

3.15 Uji Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples T Test)

Menurut Duwi Priyatno (2010: 37) Paired Samples T Test digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan

(ber-hubungan). Maksudnya di sini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang

berbeda.

Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pretest dengan rata-rata nilai postest pada

kelas kontrol dan kelas eksperimen .

Ha : ada perbedaan antara rata-rata nilai pretest dengan rata-rata nilai postes kelas kontrol

dan kelas eksperimen.

Untuk menentukan tingkat signifikan, pengujian menggunakan uji dua sisi dengan

ting-kat signifikan α = 5%. Signifikan 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan

dalam penelitian. Dalam uji t tabel dicari di Ms. Excel dengan cara pada cell kosong ketik

=tinv(0.05,df) hasil lalu Enter.

Kriteria Pengujian

Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ha ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Berdasarkan Signifikansi Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05

3.16 Uji Dua Sampel Tidak Berhubungan (Independent Samples T Test)

Menurut Duwi Priyatno (2010: 32) independent samples t test digunakan untuk

menge-tahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak

berhu-bungan . Dalam uji t tabel dicari di Ms. Excel dengan cara pada cell kosong ketik

=tinv(0.05,df) hasil lalu Enter.

Ho : kedua varian adalah sama (varian kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama).

(14)

Kriteria Pengujian

Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ha ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Berdasarkan Signifikansi Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Dalam Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Mata Pelajaran IPA
Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran
Tabel 3.8 Indeks Kesukaran Soal Postets

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Senyawa bahan alam yang juga banyak diisolasi dari tumbuhan Calophyllum inophyllum adalah golongan kumarin. Ciri khas senyawa ini adalah adanya gugus lakton

Menurut persepsi responden (100%, SS; IPm=1) kerusakan hutan mangrove di Indramayu pada saat ini disebakan oleh dua faktor penting yaitu abrasi pesisir dan

[r]

Game “Peta Buta Dunia”merupakan game Puzzle , game ini mengandalkan kecepatan pemain dalam mengetahui letak wilayah .Game bertipe Puzzle merupakan game yang memiliki Plot

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diterapkan oleh pejabat struktural yang di dalam struktur organisasi Puskesmas Christina Martha Tiahahu menggunakan

Namun dalam hal merek, laptop merek Acer ini terjadi penurunan prosentase yang sangat drastis di top brand index Indonesia, maka peneliti ingin mengetahui apakah

selaku dosen wali yang selalu mengarahkan dan membantu selama proses studi dan juga selaku dosen pembimbing yang sangat berperan besar atas selesainya penulisan

Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada