BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa keputusan Pilatus dalam narasi peradilan Yesus
dalam Injil Lukas 23:1-25 terdapat dalam tiga Injil sinoptik yaitu Matius, Markus dan Lukas.
tetapi Matius dan Markus lebih singkat membahas tentang peradilan Yesus ini sedangkan Lukas
lebih panjang dan detail membahas tentang peradilan Yesus dimana, Lukas menceritakan dari
satu kejadian dan beralih kejadian selanjutnya secara berurutan. Bukan berarti Matius dan
Markus tidak secara rinci menceritakan tentang keputusan Pilatus terhadap Yesus, hanya saja
Matius dan Markus secara singkat saja membahas tentang peradilan Yesus dibandingkan dengan
Lukas.
Melihat dari penjelasan ketiga Injil sinoptik di atas maka narasi peradilan Yesus versi
injil Lukas memuat banyak intrik-intrik politik seperti persekongkolan antara kaum agama
Yahudi-Warga-Pilatus-Herodes. Ceritera ini mencoba menjelaskan asal usul keputusan tersebut
terjadi. Pilatus terlihat sepintas mempunyai peran besar dalam sistem peradilan Roma zaman
Yesus pada waktu itu. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kepentingan-kepentingan yang sedang
berkecamuk pada saat itu baik dikalangan orang Yahudi maupun orang Romawi. Penulis juga
mau bilang berdasarkan penjelasan dan analisa di atas bahwa, rakyat atau penguasa agama
mempunyai potensi besar untuk meguasai situasi sosial dalam suatu pemerintahan. Selanjutnya
jika dilihat maka, baik massa maupun penguasa bisa menjadi alat golongan tertentu untuk
memanfaatkan situasi. Seperti contoh ketika rakyat teriak dengan sangat keras untuk
memanfaatkan situasi itu agar tujuan dari golongan tertentu dapat tercapai lewat rakyat atau
penguasa pada saat itu.
Banyak hal yang menjadi pertimbangan Pilatus di dalam mengambil keputusan terhadap
Yesus, baik itu reaksi rakyat, keadaan sosio-politik dan juga percakapan atau dialog antara
Pilatus dan Yesus. Sehingga penulis berpendapat bahwa, Lukas 23:1-25 ini menggambarkan
secara jelas bahwa tidak mudah mengambil keputusan di saat seperti ini, disatu sisi Pilatus harus
adil mengambil keputusan yang adil untuk semua pihak. Namun penulis melihat bahwa
keputusan Pilatus ini ada pemaksaan baik itu dari pemuka Yahudi dan juga teriakan massa ayat
23.
Lukas sebenarnya ingin mendeskripsikan bahwa Yesus dihukum mati bukan semata-mata
karena keputusan dan juga hukuman yang dijatuhkan oleh Pilatus, tetapi Lukas ingin
mengatakan bahwa Pilatus “memutuskan” supaya tuntutan mereka dikabulkan (ayat 24).
Kemudian Lukas ingin bilang bahwa Pilatus menyerahkan Yesus kepada orang-orang Yahudi
untuk mengambil tindakan untuk menghukum Yesus sesuai dengan kehendak orang-orang
Yahudi. Sehingga penulis katakan bahwa makna keputusan Pilatus adalah bersifat pertimbangan
dan paksaan dari beberapa golongan tertentu. Tidak bisa di katakan bahwa keputusan Pilatus ini
sesuai dengan hukum karena dalam pemeriksaan yang di lakukan oleh Pilatus, Yesus terbukti
tidak bersalah secara Hukum karena Dia tidak melakukan tindakan kriminal.
Peradilan Yesus dan juga terutama keputusan Pilatus sangat rumit untuk dijelaskan dan
mendapat suatu kesimpulan yang pasti dan sangat hati-hati. Di mana dalam peradilan ini ada
kepentingan baik secara hukum, politik dan golongan tertentu sehingga penulis berpendapat
5.2. Saran
1. Adapun saran yang dapat diberikan adalah bagi masyarakat masa kini bahwa, ketika
membaca Alkitab maka tidak hanya langsung mengkopi secara langsung apa yang ada di
dalam Alkitab, tetapi harus bisa memahami, mengerti dan mencerna apa maksud
sebenarnya dari cerita Alkitab tersebut. Penulis juga menyarankan agar masyarakat juga
lebih banyak memperkaya diri dengan membaca buku-buku tafsiran Alkitab sebagai
pedoman didalam memahami isi dari cerita Alkitab tersebut. Seperti cerita tentang
keputusan Pilatus terhadap peradilan Yesus ini, lebih banyak orang menyalahkan Pilatus
sepenuhnya sebagai orang yang bersalah atas kematian Yesus. Namun sebenarnya
melihat dari latar belakang sosio-politik dan keadaan rakyat pada saat itu maka bukan
Pilatus saja yang bersalah atas kematian Yesus, tetapi orang Yahudi dan juga massa yang
hadir dalam persidangan Yesus pada saat itu.
2. Dalam pelayanan di gereja dalam hal ini perlu adanya pendalaman Alkitab yang lebih
fokus dan mendasar dan juga penyediaan bahan-bahan yang berhubungan dengan bacaan
Alkitab agar jemaat juga bisa diberikan pemahaman yang luas di dalam membaca
Alkitab.
3. Penulis pun menyarankan kepada LAI agar memperhatikan penerjemahan Alkitab dari
bahasa aslinya, di mana proses penerjemahan yang dilakukan oleh LAI harus disesuaikan
dengan terjemahan aslinya agar tidak merubah maksud dan tujuan dari naskah aslinya.
4. Penulis mencoba melihat masalah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Pilatus
akhir-akhir ini terjadi berbagai macam persoalan di negeri ini, yang mengharuskan
pemimpinnya mengambil keputusan secara bijak, seperti contoh kenaikan BBM dan lain
sebagainya. Saran bagi pemerintah Indonesia adalah, pemerintah harus bisa mengambil
keputusan dengan bijak tidak hanya saja untuk kepentingan golongan tertentu atau pun
paksaan dari massa, tetapi pemerintah harus bisa tegas mengambil keputusan yang pasti
untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan suatu golongan tertentu.