MAKALAH MATA KULIAH
TEKNIK ANALISIS TANGAN DAN TANAMAN
“Teknik Pengambilan Sampel Tanah Mineral”
DISUSUN OLEH :
Josti Anangga (C1011151002)
Rafida Yanti (C1011151020)
Siti Desyan PR (C1011151021)
Galuh Ramadhan (C1011151025)
Teddy Akbar Fitriady (C1011151026)
Muji Setiawan (C1011151027)
Rangga Krisdayanto (C1011151030)
Ria Irawanti (C1011141040)
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Teknologi Penanganan Pasca Panen dengan judul “Teknik Pengambilan Sampel Tanah Mineral” dengan tepat waktu.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Ekologi tanaman, Yth. Bapak romiansyah yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas ini. Penulis berharap dengan selesainya makalah ini dapat memberikan banyak manfaat, baik diri sendiri maupun pembaca.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Masih terdapat banyak kekurangan dari makalah yang penulis buat. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis butuhkan untuk perbaikan kedepan.
Pontianak,18 Oktober 2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...i
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...1
C. Tujuan...1
BAB II PEMBAHASAN...1
A. Metode dan Alat Pengambilan Sampel Tanah...1
BAB III PENUTUP...1
A. Kesimpulan...1
B. Saran...1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen komponen padat, cair dan gas, mempunyai sifat dan prilaku yang dinamik. Sifat dinamik tanah tersebut karena tanah merupakan sistem yang terbuka dengan terjadinya proses pertukaran bahan dan energy secara berkesinambungan ( Palar, 1994 )
Tanah mempunyai sifat sangat kompleks, terdiri atas komponen padatan yang berinteraksi dengan cairan, dan udara. Komponen pembentuk tanah yang berupa padatan, cair, dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi di atas permukaan tanah yang dipengaruhi oleh suhu udara, angin, dan sinar matahari.
Untuk bidang pertanian, tanah merupakan media tumbuh tanaman. Media yang baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur hara, dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan. Dengan demikian sifat-sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat memberikan media tumbuh yang ideal bagi tanaman.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana metode dalam pengambilan sampel tanah di lapangan dan alat apa saja yang digunakan ?
2) Bagaimana waktu yang tepat untuk pengambilan sampel tanah ?
C. Tujuan
1) Mengetahui metode pengambilan sampel tanah mineral dan alat-alat yang digunakan untuk pengambilan sampel tanah
BAB II PEMBAHASAN
A. Metode dan Alat Pengambilan Sampel Tanah
Pengambilan contoh tanah dimaksudkan untuk memperoleh data karakteristik tanah yang tidak dapat diperoleh langsung dari pengamatan lapangan.Lokasi pengambilan contoh tanah harus dipilih sedemikian rupa sehingga dapat mewakili areal yang diambil contoh tanahnya.
Berdasarkan cara pemilihan lokasi pengambilan contoh tanah, dihasilkan beberapa macam contoh tanah, antara lain:
1. Contoh terduga (Judgement Sample)
Satu atau lebih contoh tanah yang diambil dipilih berdasarkan satuan pemetaan yang ditemui pada areal survei. Lokasi pengambilan contoh tanah ditentukan secara subyektif sehingga agak bias (Gambar 1). Tingkat kepercayaan data yang diperoleh bisa tinggi bisa rendah tergantung dari tingkat pengalaman (keahlian) si pengambil contoh.
2. Contoh acak (Random Sample)
Contoh tanah diambil sedemikian rupa sehingga setiap tanah di dalam daerah survei mempunyai kesempatan yang sama. Pemilihan lokasi dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan random (gambar 2). Satu pasangan angka random yang diperlukan untuk pemilihan lokasi contoh berdasarkan atas sistem koordinat.
3. Contoh acak bertingkat (Stratified Random Sample)
ke dalam areal yang seragam.Pemilihan lokasi pada masing-masing satuan pemetaan ditentukan dengan bilangan random (Gambar 3).
4. Contoh sistematik (Systematic Sample)
Lokasi pengambilan contoh tanah dengan cara ini ditentukan dengan sistim Grid yaitu berjarak sama pada kedua arah (Gambar 4). Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan praktis terutama bagi tenaga yang kurang terampil.
Penetapan sifat fisik dan kimia tanah di laboratorium memerlukan beberapa contoh tanah, yaitu contoh tanah utuh, contoh tanah agregat utuh dan contoh tanah biasa. Jumlah contoh tanah setiap hektar berbeda-beda sesuai dengan tingkat ketelitian data yang dikehendaki atau skala pemetaan yang
Gambar 1 Gambar 2
dilaksanakan. Berdasarkan atas skalanya, jumlah contoh tiap hektar disajikan
Penetapan sifat fisik dan kimia tanah di laboratorium memerlukan tiga macam contoh tanah yaitu :
1. Contoh Tanah Utuh (Undisturbed Soil Sample)
Contoh tanah utuh digunakan untuk penetapan bobot isi (bulk density), susunan pori tanah, pF, dan permeabilitas tanah.
Alat dan Bahan
Tabung contoh (Ring sampel), yaitu suatu alat yang dibuat dari logam
anti karat berbentuk tabung silinder. Tabung contoh biasanya mempunyai ukuran tinggi 4 cm, diameter luar 7.93 cm dan diameter dalam 7.63 cm. Tebal tabung harus memenuhi syarat nisbah luas kurang dari 0.1 untuk mencegah terjadinya tekanan mendatar.
Nisbah Luas ialah: (D12 – Dd2)/Dd2
Ring master
Sekop
Pisau tajam dan tipis
Kantong plastik
2) Tempatkan ring tegak lurus pada permukaan tanah
3) Letakan alat penekan di atas ring dan palu berlahan lahan (gambar 1.2a) 4) Usahakan ring masuk ke dalam tanah sampai penuh
5) Silinder didalam tanah digali dengan sekop/pisau secara hati – hati 6) Kemudian ratakan ke 2 sisinya
7) Tutuplah silinder dengan plastik
8) Beri keterangan masing – masing contoh tanah.
9) Masukkan sampel dalam kotak dan beri lapisan sepon supaya rusak. 10)
Pengambilan contoh tanah utuh yang baik adalah waktu tanah dalam kondisi kapasitas lapang. Kalau tanah terlalu kering dianjurkan agar disiram terlebih dahulu sehari sebelum pengambilan contoh.
2. Contoh Tanah Agregat Utuh (Undisturbed Soil Agregat)
Alat dan Bahan
Cangkul
Kotak dengan kapasitas 2 kg
Label
Cara Kerja
Gali tanah sampai kedalaman yang diinginkan.
Ambil gumpalan tanah yang dibatasi oleh bidang belahan bumi (agregat
utuh), masukkan ke dalam kotak (Apabila tidak tersedia kotak, bisa dipakai tempat lain asal agregat tanah tersebut tidak mengalami kerusakan selama dalam pengangkutan).
3. Contoh Tanah Biasa (Disturbed Soil Sample)
Contoh tanah biasa digunakan untuk penetapan kandungan air, tekstur angka Atterberg, dan sifat-sifat kimia.
Alat dan Bahan
Sekop, cangkul atau Bor
Kantong Plastik
Karet tali
Label
Cara Kerja
Gali tanah dengan cangkul, sekop atau dibor sampai pada kedalaman yang
dikehendaki
Ambil sebagian tanah dan masukkan ke dalam kantong plastik (rangkap
Tuliskan keterangan yang berisi nama lokasi, tanggal pengambilan pada
kertas label
Masukkan label tersebut diantara dua lembar kantong plastik kemudian tali
dengan karet
Untuk keperluan analisis tanah di laboratorium, contoh tanah tersebut masih
harus mengalami proses labih lanjut seperti pengeringan (kering), penumbukan, pengayakan dan penyimpanan
Dalam hal tertentu kadangkala diperlukan contoh tanah untuk penetapan kandungan air tanah yang sesuai dengan kondisi pada saat pengambilan contoh tanah. Untuk contoh tanah ini diperlukan tempat yang dapat tertutup rapat, seperti botol plastik, tempat obat dll.
B. Waktu pengambilan sampel
Contoh tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat sebelum tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. Keadaan tanah saat pengambilan contoh tanah pada lahan kering sebaiknya pada kondisi kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup untuk pengolahan tanah). Sedang pengambilan pada lahan sawah sebaiknya diambil pada kondisi basah.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sifat-sifat tanah bervariasi menurut tempat dan waktu, yang dapat disebabkan oleh hasil akhir dari proses yang terjadi secara internal atau alami dan pengaruh dari luar, misalnya intervensi manusia.
2. Berdasarkan cara pemilihan lokasi pengambilan contoh tanah, dihasilkan beberapa
macam contoh tanah, antara lain: Contoh terduga (Judgement Sample), Contoh acak
(Random Sample), Contoh acak bertingkat (Stratified Random Sample), Contoh sistematik (Systematic Sample).
3. Penetapan sifat fisik dan kimia tanah di laboratorium memerlukan tiga macam contoh
tanah yaitu: Contoh Tanah Utuh (Undisturbed Soil Sample), Contoh Tanah Agregat
Utuh (Undisturbed Soil Agregat), Contoh Tanah Biasa (Disturbed Soil Sample). 4. Pengambilan contoh tanah dapat diambil setiap saat, tidak perlu menunggu saat
sebelum tanam namun tidak boleh dilakukan beberapa hari setelah pemupukan. 5. Pengambilan contoh diambil sekali dalam 4 tahun untuk sistem pertanaman
dilapangan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Suganda et al. http://balittanah.litbang.pertanian.go.id , Petunjuk Pengambilan Contoh Tanah, Diakses pada 17 Oktober 2017 Pukul 22:15 WIB