• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul PKB Senbud SD 2017 KK D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul PKB Senbud SD 2017 KK D"

Copied!
170
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SENI BUDAYA

SEKOLAH DASAR (SD)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI D

Dr. Basuki Sumartono M.Sn. (Seni Rupa) Drs. Sidiq Nugraha, M.Sn (Seni Tari) Drs. Muh Anugraha,M.Pd. (Seni Musik) Dra. Wiwik Pudiastuti, M.Sn. (Keterampilan)

Desain Grafis dan Ilustrasi:

Tim Desain Grafis

Copyright © 2017

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

(3)

Kata

Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. (al tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru UKG untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun . Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun dan akan dilanjutkan pada tahun ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: Moda Tatap Muka, Moda Daring Murni (online), dan Moda Daring Kombinasi kombinasi antara tatap muka dengan daring .

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK , Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi )nformasi dan Komunikasi LP TK KPTK dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah LP KS merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat

(4)

dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,

SumarnaSurapranata,Ph.D.

N)P

(5)

Kata

Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Dasar Guru Kelas Awal, Guru Kelas Tinggi, mata pelajaran Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru UKG dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter PPK dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan jenjang Sekolah Dasar ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

(6)

Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada pimpinan PPPPTK )PA, PPPPTK PKn/)PS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas‐BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Dasar ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran PTP , dosen perguruan tinggi, dan guru‐guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April

Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Dasar

Poppy Dewi Puspitawati N)P.

(7)

Daftar

Isi

Kegiatan Pembelajaran 1 Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Teknik Cetak Tunggal (Monoprint) ... 15

Tujuan ... A. Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... B. Kegiatan Pembelajaran 2 Notasi Musik ... 35

Tujuan ... A.

(8)

Rangkuman ...

KegiatanPembelajaran3 PropertiTari...63

Tujuan ... A.

Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... B.

KegiatanPembelajaran4 MembuatBendaPakaiDariBahanSintetis...103

Tujuan ... A.

Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... B.

Uraian Materi ... C.

Aktivitas Pembelajaran ... D. Kegiatan Pembelajaran 5 Pembelajaran Yang Mendidik ... 123

Tujuan ... A.

Kompetensi Dan )ndikator Pencapaian Kompetensi ... B.

Uraian Materi ... C.

(9)

Profesional ... A.

Pedagogik ... B.

DaftarPustaka...155

Glosarium...156

(10)

Daftar

Gambar

Hal.

Gambar . Cetak tinggi menggunakan pelepah daun pisang ... Gambar . Cetak tinggi menggunakan daun ... Gambar . Cetak tinggi menggunakan bunga ... Gambar . Tari Gambyong Pareanom yang memakai selendang sebagai properti tari ... Gambar . Penari pendet memegang bokor tempat bunga yang akan ditaburkan . Gambar . Properti parang dan perisai ... Gambar . Properti parang dan perisai ... Gambar . Tari Bedhaya gaya Surakarta yang memakai selendang sebagai properti tari ... Gambar . Tari Bedhaya gaya Yogyakarta yang memakai selendang sebagai

properti tari ... Gambar . Tari serimpi Gaya Surakarta yang menggunakan selendang sebagai properti tari ... Gambar . Tari Serimpi Gaya Yogyakarta yang juga menggunakan properti yang

(11)

Gambar . Tari Dolalak yang menggunakan selendang sebagai properti tari ... Gambar . Boneka si gale‐gale paling depan ,sebagai properti tari ... Gambar . Tari sekapur sirih ... Gambar . Tari Merak yang meggunakan seledang lebar sebagai propertinya... Gambar . Tari yang mengunakan keris dan gendewa sebagai properti tari ... Gambar . Tari bondan yang menggunakan paying dan boneka sebagai properti tari ... Gambar . Properti tari payung dan selendang ... Gambar . Tari yang menggunakan topeng sebagai properti tari ... Gambar . Tari yang memakai topeng sebagai properti tari ... Gambar . Tari Bambangan Cakil yang menggunakan keris sebagai propertinya .. Gambar . Penari Reog beserta propertinya ... Gambar . Tari Panyembrama dengan properti kipas dan bunga ... Gambar . Properti tari yang dipakai penari dalam tari (udoq... Gambar . Tari Gantar Oleh Para Gadis Dayak yang memegang tongkat panjang ... Gambar . Penari memekai bulu burung pada jari penari putri dan perisai pada penari putra ... Gambar .Para penari memakai properti parang dan sampur ... Gambar . Para penari memakai properti tari seperi, tombak, panah, pedang ... Gambar . Penari Mandau memakai properti parang di mulutnya ... Gambar . Tameng perisai sebagai properti tari Mandau ... Gambar . Mandau ... Gambar . Contoh aneka bros... Gambar . Contoh bahan limbah ... Gambar . Kancing ...

(12)

Gambar . Renda Emas ... Gambar . Peniti bros ... Gambar . Kain Flanel ... Gambar . Lem tembak dan isi lem tembak ... Gambar . Gunting ... Gambar . Penggaris ... Gambar . Potongan bahan kelopak bunga ... Gambar . Lipatan bahan kelopak bunga ... Gambar . Lengkungan bahan kelopak bunga ... Gambar . Merangkai bahan mahkota bunga ... Gambar . Merangkai bahan dengan lem tembak ... Gambar . Bentuk mahkota ... Gambar . Rangkaian dua mahkota ... Gambar . Rangkaian beberapa mahkota ... Gambar . Rangkaian semua mahkota ... Gambar . Memasang renda emas ... Gambar . Memasang aplikasi kancing ... Gambar . Memasang flanel ... Gambar . Memasang peniti bros ... Gambar . (asil jadi bros ...

Daftar

Tabel

Hal.

(13)

Pendahuluan

Latar

Belakang

A.

Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan merupakan mata pelajaran yang sangat strategis, dengan demikian diperlukan keseriusan dalam pengelolaan pembelajarannya. Muatan Seni Budaya dan Keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik )ndonesia Nomor tahun tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni,

belajar melalui seni dan belajar tentang seni.

Domain yang ditegaskan dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan adalah apresiasi dan kreasi, yang dapat diartikan sebagai kegiatan mengenal, memahami dan memberi penilaian penghargaan dan pembuatan karya seni. Aspek atau cabang‐cabang seni mengetengahkan pengalaman‐pengalaman visual, auditif, dan kinestetis sebagai media rangsangan dalam mengembangkan kecerdasan emosi. Di dalam modul ini, aspek seni rupa yang akan dibahas secara khusus adalah teknik cetak tunggal dalam karya seni rupa dua dimensi. Sementara itu dalam bidang seni musik, aspek yang dibahas adalah notasi angka dan balok. Bidang seni tari secara khusus akan membahas penggunaan properti dalam tari dan bidang keterampilan membahas pembuatan aksesori berupa benda pakai dari bahan sintetis.

Guru sebagai audiens dalam program peningkataan kompetensi ini menjadi kunci keberhasilan pembelajaran. Untuk itu peran kunci guru seni budaya misalnya dalam bidang seni rupa tidak lagi terletak pada mengajarkan kepada peserta didik

(14)

bagaimana cara menggambar, atau memberikan contoh gambar yang harus ditiru peserta didik. Atau di dalam seni musik dan tari dengan model mimesis. Akan tetapi fokus pembelajaran lebih kepada penciptaan iklim belajar yang menunjang untuk menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan, akrab serta adanya penerimaan guru atas pribadi para peserta didik yang beraneka ragam sehingga karya dan gagasan mereka bervariasi pula. Dalam keseluruhan penyelenggaraan kegiatan seni di sekolah, peranan guru adalah memberi inspirasi, memberi kejelasan/klarifikasi, membantu menerjemahkan gagasan perasaan dan reaksi peserta didik ke dalam bentuk‐bentuk karya seni yang terorganisasi secara estetis Jefferson, .

Oleh karena itu, dalam modul ini pada salah satu kegiatan pembelajarannya juga diberikan materi pedagogik mengenai pembelajaran yang mendidik yang harus dipelajari dengan baik. (al ini dikarenakan guru adalah ujung tombak dalam aktivitas pembelajaran yang pada akhirnya menjadi inspirator dalam kegiatan pembelajaran seni. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru juga dituntut selalu memberikan penguatan pendidikan karakter kepada para peserta didik .

Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat menjadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai inkulturisasi dan sosialisasi . Peserta didik harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan itu mencakup sekurang‐kurangnya ada lima hal paling mendasar yaitu berkaitan dengan religi, nasionalisme, mandiri, gotong royong dan memiliki integritas.

Pendidikan karakter sangat penting untuk dimulai pada anak usia dini karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai‐nilai yang berkaitan dengan maknawi sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur. Nilai‐nilai positif dan yang dapat diajarkan dalam kaitannya dengan budi pekerti yang luhur adalah amal saleh, amanah, bekerja keras, beradab, berani berbuat benar, berani memikul risiko, berdisiplin, beriman dan bertaqwa, berinisiatif, berkepribadian, bersahaja, bersemangat, bersyukur, bertanggung jawab, tenggang rasa, bijaksana, cerdas,

(15)

Tujuan

B.

Setelah mempelajari modul kelompok kompetensi D, Saudara diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesional dalam bidang teknik cetak tunggal, notasi musik, properti untuk seni tari, pembuatan benda pakai dari bahan sintetis dan kemampuan pedagogik dalam bidang pembelajaran yang mendidik dengan memperhatikan aspek kemandirian, kecermatan, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama dan mencintai seni budaya bangsa.

(16)

Peta

Kompetensi

C.

(17)

Ruang

Lingkup

D.

Ruang lingkup modul kelompok kompetensi D berisi kegiatan pembelajaran yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

. Membuat karya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak tunggal sederhana sesuai langkah‐langkah yang disarankan yang meliputi;

a. Menjelaskan berbagai teknik cetak tunggal dalam seni rupa dua dimensi b. Membuat karya seni cetak tunggal sederhana sesuai dengan langkah‐

langkah yang disarankan

. Membaca dan menulis notasi musik yang meliputi;

a. Membaca dan menulis notasi musik dengan menggunakan notasi angka b. Membaca dan menulis notasi musik dengan menggunakan notasi balok . Menggunakan properti tari dalam menarikan tari daerah yang meliputi;

a. Menjelaskan pengertian properti dalam tari b. Menjelaskan bentuk dan jenis properti dalam tari c. Menggunakan properti tari

d. Membuat gerakan tari dengan properti

. Membuat produk benda pakai dengan bahan sintetis yang meliputi; a. Menjelaskan pengetian tentang aksesoris

b. Melaksanakan teknik pembuatan aksesoris

. Menerapkan pembelajaran yang mendidik dalam proses belajar mengajar di sekolah yang meliputi;

a. Menjelaskan pengembangan pembelajaran yang mendidik b. Menguraikan tujuan pembelajaran yang mendidik

c. Menerapkan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik

Cara

Penggunaan

Modul

E.

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan

(18)

model tatap muka penuh maupun model tatap muka )n‐On‐)n. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan di bawah.

Gambar Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. DeskripsiKegiatanDiklatTatapMukaPenuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis di lingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur di bawah.

(19)

Gambar Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :

latar belakang yang memuat gambaran materi tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

langkah‐langkah penggunaan modul

b. MengkajiMateri

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

(20)

c. Melakukanaktivitaspembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi‐materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada bagian ini juga peserta dan penyaji me‐review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. PersiapanTesAkhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. DeskripsiKegiatanDiklatTatapMukaIn‐On‐In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model )n‐On‐)n adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In

ServiceLearning )n‐ , on the job learning On , dan InServiceLearning )n‐ .

Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka )n‐On‐)n tergambar pada alur berikut ini.

(21)

Gambar Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model )n‐On‐)n dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In

service learning fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk

mempelajari :

latar belakang yang memuat gambaran materi tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul. ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

langkah‐langkah penggunaan modul

(22)

b. InServiceLearning1(IN‐1)

Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi Seni Budaya dan Keterampilan, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu‐rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada )N .

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.

c. OntheJobLearning(ON)

Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi Seni Budaya dan Keterampilan, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning )N . Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas‐tugas yang ditagihkan kepada peserta.

Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada

(23)

pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer

discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok

kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada onthejoblearning.

)n Service Learning )N‐

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk‐produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta dan penyaji me‐review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

d. PersiapanTesAkhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. LembarKerja

Modul pembinaan karir guru kelompok komptetansi Seni Budaya dan Keterampilan, terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat aktivitas‐ aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi

(24)

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel . Daftar Lembar Kerja Modul

No

KodeLK NamaLebarKerja Keterangan

LK. . . Membuat Karya Cetak Tunggal TM, ON LK. . . Notasi Musik TM, ON LK. . . Properti Tari TM, ON LK. . . Pembuatan Bros TM, ON LK. . . Analisis Pembelajaran Yang Mendidik TM, )N LK. . Observasi Kasus Proses Pembelajaran TM, ON

Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh )N : Digunakan pada )n service learning ON : Digunakan pada on the job learning

(25)

Bagian

I

Kompetensi

Profesional

 

(26)
(27)

 

Kegiatan

Pembelajaran

1

Seni

Rupa

Dua

Dimensi

dengan

Teknik

Cetak

Tunggal

(Monoprint)

Tujuan

A.

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini melalui uraian pengetahuan dan keterampilan, Saudara diharapkan dapat membuat karya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak tunggal sederhana sesuai dengan langkah‐langkah yang disarankan dengan memperhatikan kecermatan, kemandirian, kreativitas dan rasa cinta pada seni budaya bangsa.

Kompetensi

dan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

B.

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, Saudara diharapkan mampu membuat karya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak tunggal sederhana yang ditandai dengan kecapakan dalam:

. Menjelaskan berbagai teknik cetak tunggal dalam seni rupa dua dimensi dengan memperhatikan kecermatan dan rasa cinta pada seni budaya bangsa

. Membuat karya seni cetak tunggal sederhana sesuai dengan langkah‐langkah yang disarankan dengan memperhatikan kecermatan, kemandirian, kreativitas dan rasa cinta pada seni budaya bangsa

Uraian

Materi

C.

1. TeknikCetaktunggal(Monoprint)

Pada kegiatan berkarya seni rupa dwimatra dua dimensi selain melukis maupun menggambar ada jenis lain yaitu berkarya seni grafis graphic art). Kelebihan dan keunggulan yang membedakan karya seni rupa dwimatra ini dengan karya dwimatra lain adalah bahwa karya seni grafis ini memungkinkan untuk direproduksi atau digandakan. Pada hakekatnya, seni grafis juga sering atau biasa

(28)

disebut seni cetak dan dibuat dengan teknik cetak. Meskipun demikian, karya seni grafis kurang diminati, kurang popular, dan jarang dikenali. Seni Grafis memberikan pengalaman kreasi yang memacu daya kreatifitas tinggi, dan menarik karena cara‐ cara berkarya seni grafis berbeda dengan menggambar atau melukis biasa.

Melalui teknik mencetak seni grafis dapat digolongkan menjadi empat, yaitu cetak saring, cetak tinggi, cetak dalam, dan cetak datar. Walaupun pada dasarnya karya seni grafis dapat digandakan namun ada seni grafis yang tidak bisa digandakan, dengan kata lain hanya sekali cetak. Karya seni grafis yang demikian disebut dengan Monoprint.

Salah satu prosedur pembuatannya semisal dengan melumuri cat pada permukaan kaca lalu digambar dengan goresan‐goresan. Kaca yang telah dilumuri cat dan sudah digores berbentuk motif tertentu lalu diterakan pada kertas. Usahakan menutup seluruh permukaan kaca, sehingga ketika dibuka atau dilepas kaca pada kertas, gambar yang dihasilkan lebih maksimal. Pengulangan berkarya menggunakan satu master bisa dilakukan namun hasilnya tidak akan sama persis.

a. CetakSaring(SilksCreen)

Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar

screen dengan kerapatan serat tertentu. Layar ini kemudian diberi pola yang

berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian‐bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.

Cetak saring merupakan salah satu teknik mencetak yang umum dikenal orang dengan nama sablon. Teknik yang digunakan adalah mencetak dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari kasa screen yang terpasang pada rangka. Kasa screen ini bersifat elastis, lentur, dan halus. Cetak saring pada umumnya digunakan dalam pembuatan spanduk, poster, dan kaos. Screenyang digunakan untuk menyablon sangat beragam. (al itu terlihat dari segi kualitasnya dengan sifat‐sifatnya yang berbeda. Untuk menentukan perbedaan

screen, digunakan huruf T . Berikut ini beberapa contoh tipe screen yang

(29)

T , yaitu tipe screen yang sifatnya banyak meloloskan tinta karena poriporinya besar. Tipe ini digunakan untuk mencetak gambar pada handuk atau karung gula.

T , yaitu tipe screen dengan pori‐pori yang agak rapat. Tipe ini banyak digunakan untuk mencetak kaos dan spanduk.

T , yaitu tipe screendengan pori‐pori yang lebih rapat. Tipe ini biasanya digunakan untuk mencetak pada permukaan kayu lapis, kertas karton, dan kulit.

T , yaitu tipe screen yang banyak digunakan untuk mencetak pada permukaan bahan serat fiber , formika, dan imitasi.

Seniman yang menggunakan teknik cetak saring dalam menghasilkan karya seni antara lain Josef Albers, Chuck Close, Ralston Crawford, Robert )ndiana, Roy Lichtenstein, Julian Opie, Robert Rauschenberg, Bridget Riley, Edward Ruscha, dan Andy Warhol.

Proses pengerjaannya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sedangkan untuk membuat beberapa warna dalam satu desain harus menggunakan suatu alat agar presisi. Cetak saring ini sering disebut Sablon. Biasanya digunakan untuk mencetak gambar di dimensi datar seperti kain. Teknik sablon sering digunakan di konveksi

https://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_saring .

Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain‐lain. Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau logam yang dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil dari suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negatif dari gambar asli atau original dimana detail‐detail gambar yang direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail‐detail yang halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah film hand cut. Film photographi dan emulsi stensil direkatkan ke

(30)

atas alat penyaring screen yang dibentangkan pada sebuah bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu menahan bagian yang digunakan selama proses penyablonan berlangsung. Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara langsung pada permukaan alat penyaring dengan bahan yang disebut tusche dan kemudian menutup keseluruhan sablonan dengan lem. Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut agar diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.

Pada awal abad ke ‐ proses pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan kain/screen yang terbuat dari bahan sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring tepung. Dari sinilah maka istilah cetak sablon dikenal dengan sebutan silkscreenprinting yang digunakan pada tahapan proses cetak. Karena sutera harganya cukup mahal, serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil, maka kemudian diganti dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan poliester. Sedangkan untuk keperluan cetak, alat‐alat atau benda‐benda elektronik dipergunakan kain (screen yang terbuat dari bahan stainless steel/logam.

Serat kain dibuat/dianyam/dirajut menurut standar dan diproduksi dengan berbagai ukuran tergantung dari tingkat ketebalan serat benang yang akan menghasilkan tingkat kerapatan anyaman.

Sablon adalah teknik mencetak dalam berbagai media seperti kaos, plastik, kertas, kaca, kayu dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu berupa

screen sablon atau sering juga disebut film sablon . Kegiatan menyablon sekilas

tampak mudah dan sederhana, pada prakteknya menyablon membutuhkan kemampuan khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas.

Proses pengerjaan sablon digital relatif lebih mudah, lebih cepat dan mampu produksi dengan kuantitas yang sedikit dibandingkan dengan sablon manual. Peralatan yang diperlukanpun relatif lebih sedikit. Untuk memulai bisnis sablon digital, Saudara hanya memerlukan printer yang telah dimodifikasi, sehingga dapat menampung tinta khusus, yaitu tinta sublim. Selain itu, Saudara juga

(31)

membuat desain gambar seukuran A dikomputer, kemudian posisi gambar Saudara balik, lalu tinggal cetak dengan menggunakan printer. Kertas yang digunakan untuk mencetak sebaiknya inkjet paper. Setelah dicetak, nyalakan mesin press sampai suhu sekitar derajat. Lalu press kaos dengan kertas hasil cetakan tadi sekitar detik, dan hopla, sablonan Saudara sudah jadi. Yang perlu diperhatikan adalah, jika Saudara mencetak dengan inkjet paper, maka kaos yang Saudara pergunakan harus memilik campuran polister, tidak bisa kaos berbahan katun %. Namun jika Saudara menggunakan transfer paper, gambar dapat dicetak ke kaos katun tersebut, dengan transfer paper menempel ke kaos. (asil warna yang tercetak di kaos adalah fullcolor, sesuai dengan warna yang ada di komputer, namun itu juga tergantung tinta sublim yang dipergunakan, apakah berkualitas atau tidak.

Untuk sablon manual, proses yang dipergunakan lebih rumit. Perlengkapannyapun lebih banyak, yaitu antara lain, printer laser, rakel, screen, alat pengering, dan meja sablon. Dan warna yang diperoleh tidak full color seperti sablon digital, jadi masing‐masing warna membutuhkan cetakan printer laser sendiri‐sendiri. Jadi prosesnya, dengan menggunakan komputer, Saudara harus memisahkan tiap warna dari desain Saudara. Setelah dipisahkan, warna tersebut harus diubah menjadi warna hitam dengan komputer Saudara. Baru setelah itu dicetak dengan printer laser. Pencetakan dilakukan untuk tiap warna yang akan disablon. Setelah dicetak, Saudara harus membuat screen dengan hasil cetakan tersebut. Kemudian screen disemprot dengan alat penyemprot, sehingga nantinya yang akan disablon ke kaos berlubang. Setelah screeen selesai untuk semua warna , Saudara mulai dapat menyablon ke permukaaan kaos dengan menggunakan screen yang sudah Saudara buat. Caranya, screen Saudara letakkan di atas kaos, lalu tuangkan pasta sesuai warna yang diinginkan ke atas

screen. Dengan menggunakan rakel, tarik pasta tadi secara merata kepermukaan

screen yang berlubang tadi, sehingga pasta tadi turun ke kaos. Lalu keringkan

kaos, dan lakukan hal yang sama untuk warna yang lain dengan screen yang lain . Jadi, memang cukup panjang proses membuat sablon secara manual.

Keunggulan dari teknik sablon adalah :

Bisa mencetak dengan jumlah yang banyak

(32)

(asil relatif stabil

Menghasilkan beberapa efek menarik, misalnya : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dan sebagainya.

Biaya cetak cukup terjangkau

Fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan.

Selain itu, banyak sekali yang berminat untuk mempelajari sablon karena teknik sablon ini mudah dipelajari dan tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk memulainya, bila dibandingkan dengan usaha percetakan lainnya.

Cara kerja teknik sablon

Secara sederhana, proses menyablon dapat di uraikan secara berikut:

Membuat master cetak dengan menggunakan screen sablon yang kita miliki. Afdruk screen sablon

Tuangkan tinta yang disesuaikan dengan bahan yang digunakan Contoh bahan kaos – kita sablon dengan tinta sablon kaos di atas screen

Ratakan tinta di screen sablon menggunakan rakel sablon agar dapat tersalurkan melalui lubang screen yang tidak terafdruk sehingga mencetak gambar yang kita inginkan

Setelah tercetak sempurna, keringkan tinta tersebut.

Proses yang diterangkan di atas hanya sederhana, namun dalam proses sablon sebenarnya, ada begitu banyak hal dan peralatan yang kita perlukan agar memperoleh hasil sablon yang baik.

Pada dasarnya cetak sablon sama dengan stensil, yaitu alat cetak yang paling tua umurnya. Secara sederhana yang dimaksud stensil maupun sablon adalah cetakan yang dibuat dengan cara melobangi bagian bagian tertentu yang akan menjadi bentuk‐bentuk yang diinginkan.

Alat yang digunakan dalam cetak saring: Pelumar

Pelumar disebut juga rakel atau penyaput. Alat ini diperlukan untuk melumarkan bahan pewarna yang ada diatas screen. Dengan pelumar kita dapat meratakan bahan pewarna keseluruh permukaan screen. Pelumar

(33)

pelumar harus benar benar rata agar dapat menyebarkan bahan pewarna keseluruh permukaan screen.

Keterangan:

1) Mata pelumar tumpul rata 2) Mata pelumar rata

3) Mata pelumar tajam tepi 4) Mata pelumar tajam tengah

Meja Cetak

Meja cetak yang penting permukaan meja rata, biasanya menggunakan alas kaca dan di bawahnya terdapat lampu untuk menerangi tulisan pada screen, dan pada bingkai screen dberi engsel catok sehingga mudah untuk bongkar pasangnya.

Membuat klise, gambar dapat dilakukan dengan dua cara:

klise dibuat secara langsung pada permukaan sekerin dan diselesaikan dengan menggunakan afdruk.

klise dibuat di atas plastik atau mika bening dengan tinta khusus, OpaqueInk. Melapisi screen dengan obat afdruk yang bersifat sangat peka cahaya. oleh karena itu pengerjaannya dilakukan didalam ruang tertutup yang disinari lampu merah watt. Cara mengerjakan obat afdruk dituangkan dalam mangkok seng, diaduk rata sapukan obat afdruk kedua permukaan screen ratakan dengan penggaris plastik lalu keringkan dengan bantuan kipas angin. Jenis‐jenis obat afdruk antara lain:

Bichromate Chrom bilatine Super emulsion

Menempelkan klise gambar dengan cara:

Klise ditempelkan di permukaan sekerin tindih dengan kaca benning dan ganjal dengan busa yang diberi alas papan triplek.

(34)

Buka penutup kain dengan hitungan detik sampai menit sesuai dengan obat afdruk yang digunakan

Setelah waktu penyinaran selesai, tutup kembali dan bawa ke kamar gelap. Buka semua alas, busa, dan klise

Semprotkan air hangat menggunakan botol sprayer kepermukaan screen untuk memperjelas gambar, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.

Mencetak dengan cara meletakan screen di atas bahan yang akan dicetak, tuangkan cat ke dalam screen berbingkai tarik ratakan warna masuk ke dalam pori‐pori, warna yang tembus membentuk hasil cetakan yang akan terlihat setelah screen diangkat.

b. CetakTinggi(CetakTimbul)

Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan media cetak secara timbul. Contoh yang paling sederhana dari teknik ini adalah stempel atau cap. Media yang umum digunakan untuk membuat cetak tinggi adalah kayu lapis/triplek, hardboard, metal, karet linoleum , dan papan kayu.

Ada dua macam cetak tinggi yaitu cut out relief print dan natural relief print Cut Out Relief Print

Natural Relief Print

Teknik cetak tinggi yang paling popular yaitu seni grafis cukilan kayu woodcut . Teknik ini telah dikenal oleh orang Koptia di Mesir pada abad ke‐ M. Orang Eropa menggunakan teknik ini untuk membuat hiasan pada kain tenun. Seni ini juga dipakai sebagai media cetak huruf dan buku. Salah seorang pelopor yang berjasa dalam penemuan seni mencetak adalah Johanes Gutenberg – dari Jerman.

Ada pula seniman grafikus yang menggunakan media teknik cetak tinggi untuk membuat karyanya. Mereka adalah Albrecht Durer, L. Granach, (. (olbein, (B. Grien Jerman , Kastuhista (okusai, Ando (irosige Jepang . Adapun grafikus )ndonesia yang menggunakan cetak tinggi dalam berkarya antara lain Kaboel Suadi, Edi Sunaryo, dan Saudarang Supriadi.

(35)

Gambar . Cetak tinggi menggunakan pelepah daun pisang

(36)

Gambar . Cetak tinggi menggunakan bunga

c. Cetak Datar (Lithography)

Lithographyberasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos batu dan graphien menulis .

Lithography merupakan seni grafis cetak datar dengan menggunakan acuan cetak

dari lempengan batu kapur. Media batu kapur digunakan karena memiliki sifat dapat menghisap tinta cair dan lemak.

Seniman yang menggunakan teknik ini antara lain George Bellows, Pierre Bonnard, (onoré Daumier, M.C. Escher, Ellsworth Kelly, Willem de Kooning, Joan Miró, Edvard Munch, Emil Nolde, Pablo Picasso, Odilon Redon, (enri de Toulouse‐Lautrec, adn Stow Wengenroth.

Cetak datar PlanographyPrint adalah teknik cetak yang menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara lain tinta dan air. Teknik ini ditemukan pada abad ke ‐ di Eropa. Klise cetak ini menggunakan batu cadas limestone . Selain batu sekarang dapat juga menggunakan lempengan logam seng untuk memperingan proses kerja.

d. Cetak Dalam

(37)

digores langsung. Ada pula yang menggunakan larutan senyawa asam nitrit yang bersifat korosit terhadap logam tembaga. Seni grafis cetak dalam terbagi ke dalam beberapa bagian, yaitu engraving, etsa, mezzotint, dan drypoint.

Engraving

Engraving dikembangkan di Jerman sekitar dari ukiran halus yang

digunakan oleh para tukang emas untuk mendekorasi karya mereka. Untuk melakukan teknik ini, seseorang harus memiliki keterampilan karena harus menggunakan alat yang disebut burin. Penggunaan alat ini dianggap cukup rumit. Burin digunakan untuk mengukir logam. Seluruh, permukaan plat logam diberi tinta. Kemudian, tinta dibersihkan dari permukaan sehingga yang tertinggal hanya tinta yang berada di garis yang diukir. Setelah itu, plat logam ditaruh pada alat pressbertekanan tinggi bersama dengan lembaran kertas seringkali dibasahi untuk melunakkan . Selanjutnya kertas mengambil tinta dari garis engraving bagian yang diukir dan menghasilkan karya cetak.

Etsa Etching

Etsa merupakan teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga. Untuk pembuatan klise acuan cetak dilakukan dengan menggunakan larutan asam nitrat (NO yang bersifat korosit terhadap tembaga.

Penemu teknik ini adalah Daniel (opfer sekitar – dari Augsburg, Jerman. )a mendekorasi baju besinya dengan teknik ini. Jika dibandingkan dengan engraving, etsa memiliki kelebihan, yaitu tidak sepertiengravingyang memerlukan ketrampilan khusus dalam pertukangan logam. Etsa relatif mudah dipelajari oleh seniman yang terbiasa menggambar. (asil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki detail dan kontur halus. Garis bervariasi dari halus sampai kasar.

Pengerjaan awal teknik ini adalah selembar plat logam biasanya tembaga, seng atau baja ditutup dengan lapisan semacam lilin. Kemudian, lapisan tersebut digores dengan jarum etsa yang runcing sehingga bagian logamnya terbuka. Plat tersebut lalu dicelupkan dalam larutan asam atau larutan asam disapukan di atasnya. Asam akan mengikis bagian plat yang digores bagian

(38)

logam yang terbuka/tak terlapisi . Setelah itu, lapisan yang tersisa dibersihkan dari plat, dan proses pencetakan selanjutnya sama dengan proses pada engraving.

Mezzotint

Mezzotint merupakan teknik cetak dengan plat logam yang terlebih dahulu

dibuat kasar permukaannya secara merata. Gambar dibuat dengan mengerok halus permukaan logam dengan membuat efek gelap ke terang. Gambar juga dapat dibuat dengan mengasarkan bagian tertentu saja, bekerja dari warna terang ke gelap. Alat yang digunakan untuk teknik ini adalahrocker. Metode

mezzotint ditemukan oleh Ludwig von Siegen – . Proses ini

dipakai secara luas di )nggris mulai pertengahan abad ke‐ M untuk mereproduksi foto dan lukisan.

Drypoint

Drypoint merupakan variasi dari engraving. Teknik ini disebut dengan

goresan langsung menggunakan alat runcing. Goresan drypoint akan meninggalkan kesan kasar pada tepi garis. Kesan ini memberi ciri kualitas garis yang lunak dan kadang‐kadang berkesan kabur. Drypoint hanya berguna untuk jumlah edisi yang sangat kecil, sekitar sepuluh sampai dua puluh karya karena tekanan alat press dengan cepat merusak kesan kabur yang telah dibuat. Untuk mengatasi ini, penggunaan electro‐plating

pelapisan secara elektrik dengan bahan logam lain telah dilakukan sejak abad ke‐ M untuk mengeraskan permukaan plat.

Teknik ini ditemukan oleh seorang seniman Jerman selatan pada abad ke‐ M yang memiliki julukan Housebook Master. Semua karya yang ia hasilkan menggunakan teknik drypoint. Beberapa seniman dunia yang menggunakan teknik ini adalah Albrecht Durer dan Rembrandt (bse seni rupa Rachmat Suhernawan Rizal Ardhya Nugraha .

2. Membuat Karya Teknik Cetak Tinggi Sederhana

Teknik cetak termasuk dalam seni grafis. Kata grafis atau grafika berasal dari kata Graphein yang berarti menulis. Kata graphein berasal dari bahasa Yunani. Sehingga

(39)

Grafis termasuk salah satu kegiatan seni rupa yang diwujudkan dalam bentuk dwimatra dan dilaksanakan dengan menggunakan bermacam medium, proses dan teknik cetak.

Karya seni grafis merupakan karya yang dihasilkan melalui proses cetak yang berlandaskan pada empat prinsip teknik cetak, yaitu : cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar dan cetak saring. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini.

Tiap‐tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan, inilah keistimewaan seni grafis. Karya‐karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, pada masa seni rupa modern masing‐masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas. Misalnya / , angka ini berarti cetakan ketiga dari sepuluh edisi yang dihasilkan. Banyak sekali macam‐macam teknik seni grafis, yaitu cetak tinggi, cetak datar, cetak dalam dan cetak saring.

Untuk pembelajaran di Sekolah Dasar karena terdapat banyak macam‐ macam maka diambil teknik cetak yang paling sederhana yaitu cetak tinggi, dengan membuat cap dengan bahan–bahan yang ada di lingkungan baik berupa buah‐buahan, umbi‐ umbian maupun daun‐ daunan. Dengan cara ini siswa dapat lebih memahami seni grafis walaupun dengan bahan‐bahan yang sederhana dan langkah pembuatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak membutuhkan waktu yang lama.

Langkah‐langkah pembuatan cetak sederhana menggunakan pelepah pisang maupun wortel, kentang, belimbing dan umbi akar.

Siapkan alat dan bahan, seperti pisau, kertas gambar, pewarna, kuas, dan pelepah daun pisang maupun umbi‐umbian dan belimbing

Potong serong pelepah daun pisang menggunakan pisau begitu juga dengan belimbing dan umbi‐umbian sesuai keinginan ingin bentuk kecil atau besar . Setelah selesai membentuk, siapkan pewarna yang sudah di cairkan agar tidak menggumpal saat dicetak

(40)

Siapkan kertas gambar

Ambil pelepah pisang dan umbi‐umbian kemudian diolesi dengan pewarna yang diinginkan

Setelah selesai, letakkan pada kertas dengan sedikit ditekan perlahan Bentuk sesuai keinginan

Angkat perlahan alat cetaknya Biarkan kering

(asil cetakan telah selesai

Bahan pewarna yang dapat digunakan adalah pahan pewarna alami dan bahan pewarna buatan. Bahan pewarna alami yang dapat digunakan adalah wortel, daun suji, kunyit, kulit manggis dan bahan‐ bahan lainnya sedangkan pewarna buatan yang dapat digunakan yaitu baik sumba bubuk atau cair dan cat air. Dari segi efisien yang lebih bagus digunakan adalah bahan pewarna buatan karena tidak memerlukan proses pembuatan warna yang lama, pewarna dapat langsung dipakai sedangkan pewarna alami memperlukan proses pembuatan warna dahulu sebelum didapatkan warna, baik dengan cara diparut, diremas–remas maupun ditumbuk. Namun, dengan penggunaan bahan alami banyak juga terdapat kelebihannya, salah satunya adalah hemat biaya selain itu akan menimbulkan kesan yang bermakna apabila dalam pembuatan warna tersebut kerja sama dan kekompakan diiringi canda tawa, tentunya akan menjadi lebih menyenangkan dan waktu tidak akan terasa.

Aktivitas

Pembelajaran

D.

Aktivitas pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran ini lebih menekankan kemandirian pembelajar sehingga sangat diperlukan keaktifan dalam beraktivitas baik secara personal maupun kelompok. Selain itu juga dibutuhkan kedisiplinan, pemahaman berpikir kritis, minat, dan kemampuan sendiri. Dalam aktivitas pembelajaran digunakan pendekatan ataupun metode yang bervariasi, tetapi karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran seni maka sangat diperlukan juga pendekatan estetik.

(41)

akan terrefleksikan dalam kehidupan sehari‐hari. Penanaman nilai‐nilai pendidikan karakter tidak hanya pada ranah kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik di lingkungan sekolah sampai pada lingkungan masyarakat.

Serangkaian kegiatan belajar yang dapat Saudara lakukan untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.

. Pada tahap pertama, Saudara dapat membaca uraian materi berkarya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak tunggal atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum materi, serta mengamati berkarya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak tunggal pada modul ini. . Berikutnya Saudara dianjurkan untuk membaca kembali materi secara

berurutan. (al ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.

. Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik‐baik informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan bahasan materinya.

. Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Saudara terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.

(42)

LembarKerja1.1.

Berkaryasenirupaduadimensidenganteknikcetaktunggal

Tujuan:

Melalui kerja kreatif dan mandiri diharapkan mampu membuat rencana karya seni rupa dua dimensi melalui teknik cetak tunggal dengan memperhatikan kemandirian, kedisiplinan, serta memiliki kemauan kuat untuk lebih kreatif.

LangkahKerja:

Persiapkanlah alat dan bahan untuk kerja kreatif dengan semangat kerjasama, disiplin, saling menghargai, dan menjaga keaktifan berkomunikasi dengan sesama peserta maupun fasilitator.

Pelajarilah lembar kerja rencana kerja kreatif berkarya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak tunggal.

Baca kembali uraian materi, lakukanlah studi referensi lainnya yang mendukung dan observasi baik secara langsung atau berdasar pengalaman kemudian diskusikan dengan sesama peserta untuk mendapatkan pemahaman dan teknik tertentu dalam memvisualkannya.

)silah lembar kerja rencana berkarya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak tunggal untuk mendapatkan hasil visualisasi yang optimal, memiliki nilai artistik pada karya dan proses kerja yang cermat dan teliti.

Lembar kerja berkarya seni rupa dua dimensi dengan teknik cetak tunggal

No. Aspek Perencanaan Aspek Visualisasi dan Proses Kerja

. Media/alat dan bahan yang digunakan

Alat:

Bahan:

. Teknik yang digunakan

. Langkah rerja .

(43)

No. Aspek Perencanaan Aspek Visualisasi dan Proses Kerja

Dst..

. Gambar (asil

Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 1.1 ini Saudara kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap muka In‐On‐In, Lembar Kerja 1.1 ini Saudara kerjakan pada saat on the job training (On) secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in

servicelearning 2 (In‐2) sebagai bukti hasil kerja.

(44)

Latihan

/

Kasus

/

Tugas

E.

. Mengidentifikasi beberapa teknik cetak . Membuat karya eksplorasi cetak tunggal

Rangkuman

F.

Melalui teknik mencetak seni grafis dapat digolongkan menjadi , yaitu cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak tembus. Walaupun pada dasarnya karya seni grafis dapat digandakan namun, diantara jenis seni grafis terdapat yang tidak bisa digandakan kembali. Dengan kata lain hanya sekali cetak. Karya seni grafis yang demikian disebut dengan Monoprint.

Umpan

Balik

dan

Tindak

Lanjut

G.

Modul ini merupakan salah satu sarana ataupun media belajar yang paling sederhana dan dapat dijadikan sebagai acuan belajar tentang teknik cetak tunggal

(monoprint). Kesederhanaan modul ini diharapkan dapat merangsang dan

merefleksikan spirit untuk lebih banyak lagi melakukan latihan‐latihan menerapkan teknik cetak tunggal (monoprint). Dalam latihan yang dilakukan dengan berbagai media yang paling sederhana sampai dengan pada media yang proporsional.

Menerapkan teknik cetak tunggal (monoprint) dapat difahami jika kita banyak melihat, mengenal dan memiliki perbendaharaan visual karya‐karya seni dan selalu berlatih. Dan banyak diperlukan membaca sejarah seni, teori seni maupun apresiasi seni. Dalam modul ini hanya berisi pengetahuan tentang menerapkan teknik cetak tunggal (monoprint). Dengan demikian diharapkan setelah melakukan latihan‐ latihan berdasarkan modul ini dapat dilanjutkan dengan latihan‐latihan berikutnya dengan cara‐cara yang lebih variatif. Sehingga setelah mempelajari modul ini peserta sangat diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran di sekolah masing‐ masing.

Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah, guru, dan pengawas sangat penting,

(45)

karena mereka inilah yang akanberperan secara langsung dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di wilayah yang menjadi tanggung‐jawab mereka bersama.

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, beberapa pertanyaan berikut perlu Saudara jawab sebagai bentuk umpan balik:

. Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini Saudara mendapatkan pengetahuan dan keterampilan memadai tentang teknik cetak tunggal (monoprint)

. Apakah materi kegiatan pembelajaran ini telah tersusun secara sistematis sehingga memudahkan proses pembelajaran?

. Apakah Saudara merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama dalam hal kerjasama, disipilin, dan menghargai pendapat orang lain dan mandiri selama aktivitas pembelajaran?

. (al apa saja yang menurut Saudara kurang dalam penyajian materi kegiatan pembelajaran ini sehingga memerlukan perbaikan?

. Apakah rencana tindak lanjut Saudara dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran teknik cetak tunggal (monoprint)

Dalam menyusun Rencana Tindak Lanjut, pada umumnya akan mencakup hal‐hal sebagai berikut:

. "Apa", yaitu menyangkut jenis kegiatan yang akan dilakukan di tempat kerjanya. . "Bagaimana", yaitu cara atau langkah‐langkah yang harus ditempuh sehingga

kegiatan yang direncanakan terlaksana dengan baik dan benar.

. "Siapa", yaitu menyebutkan pihak terkait stakeholder siapa saja yang harus dan perlu dilibatkan dalam melakukan kegiatan tindak lanjut; masyarakat, staf yang lain atau pimpinan lembaga.

. "Kapan", yaitu menjelaskan dan menguraikan tentang batasan waktu kapan akan dimulai dan kapan akan berakhir.

. "Dimana", yaitu menyebutkan dimana kegiatan tersebut akan dilakukan.

Berikutnya, susunlah rencana tindak lanjut untuk kegiatan pembelajaran ini dengan format sebagai berikut.

(46)

No. Rencana Tindak Lanjut

. Materi pembelajaran

. Waktu

. Tempat

. Metode

. Peserta

Pembahasan

Latihan

/

Tugas

/

Kasus

H.

. Mengidentifikasi beberapa teknik cetak dapat cermati pada uraian materi tentang cetak tunggal seni grafis Monoprint

. Membuat karya eksplorasi cetak tunggal dapat lihat pada angkah‐langkah pembuatan cetak sederhana menggunakan pelepah pisang maupun wortel, kentang, belimbing dan umbi akar dan sebagai referensi visual dapat dilihat pada gambar nomor sampai gambar nomor .

(47)

 

Kegiatan

Pembelajaran

2

Notasi

Musik

Tujuan

A.

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini melalui uraian pengetahuan dan keterampilan, Saudara diharapkan mampu membaca dan menulis notasi musik dengan memperhatikan kecermatan, kemandirian, dan kedisiplinan

Kompetensi

dan

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

B.

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, Saudara diharapkan mampu membaca dan menulis notasi musik yang ditandai dengan kecapakan dalam:

. Membaca dan menulis notasi musik dengan menggunakan notasi angka . Membaca dan menulis notasi musik dengan menggunakan notasi balok

Uraian

Materi

C.

Modul ini memuat materi musik yaitu tentang notasi musik. Notasi musik merupakan sistem penulisan musik dengan menggunakan simbul‐simbul tertentu yang sudah diakui secara nasional maupun internasional sebagai metode penulisan dan pembacaan musik. Dalam sistem penulisan notasi musik ini dikenal dua jenis penulisan musik yaitu notasi angka dan notasi balok. Disebut notasi angka karena simbol‐simbol nadanya menggunakan angka sedangkan notasi balok adalah sistem penulisan musik dengan menggunakan simbul‐simbul gambar sebagai nadanya.

Pada modul ini menjabarkan secara detail tentang bentuk dan nilai not balok, kaidah‐kaidah not angka dalam penggunaannya dalam musik, tentang pembacaan notasi musik baik angka maupun balok serta penulisan notasi musik. (al ini sangat penting untuk dikuasai oleh seorang guru pengajar Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah. Karena ini merupakan dasar dari pembelajaran musik secara umum.

(48)

Notasi musik adalah bentuk penulisan musik dengan menggunakan atribut‐atribut tertentu yang sudah baku dan mendapat pengakuan secara regional maupun )nternasional standar . Ada dua jenis notasi musik yang sering kita jumpai antara lain adalah notasi angka dan notasi balok. Khusus untuk notasi angka hanya digunakan di )ndonesia dan di China saja. Namun untuk notasi balok penggunaannya sudah diakui secara internasional. Dalam pengucapannya baik notasi angka maupun notasi balok sama‐sama menggunakan solmisasi. Terdapat tujuh nada dalam musik yang tersusun secara teratur dengan pola jarak nada tertentu, dimana nada paling rendah disebut do secara berurutan ke nada paling tinggi yaitu nada si . Urutan nada tersebut merupakan tangganada dalam satu oktaf

Contoh :

Tangga nada memiliki tingkatan sebagai berikut: do : adalah nada pertama disebut : Tonika re : adalah nada kedua disebut , supertonika mi : adalah nada ketiga disebut : median fa : adalah nada keempat disebut : sub dominan sol : adalah nada kelima disebut : dominan la : adalah nada keenam disebut : sub median si : adalah nada ketujuh disebut : leading tone.

(49)

Di )ndonesia dikenal dua jenis penulisan notasi musik yakni; penulisan notasi musik dengan not angka; dan penuliasan notasi musik dengan not balok. Kedua penulisan notasi musik tersebut sangat penting kegunaannya bagi kita sebagai guru seni budaya dan wajib bagi kita sebagai guru seni budaya untuk mengajarkannya kepada siswa didik kita. Selanjutnya, dalam modul ini akan dibahas kedua jenis notasi musik tersebut.

1. NotasiAngka

Notasi angka adalah sistem penulisan notasi musik yang menggunakan angka sebagai simbol nada‐nadanya. Angka‐angka tersebut adalah: , , , , , ,

Do = angka

Notasi ini memiliki kelemahan didalam menuliskan pitchnada dalam oktaf atau lebih. (al ini disebabkan karena pada not angka hanya bisa dituliskan sebanyak oktaf saja, berbeda dengan notasi balok yang mampu ditulis sampai tujuh oktaf.

Contoh:

a. Harga nada pada not angka

(arga nada ditentukan pada posisi nada dalam sebuah birama, nada tersebut berdiri sendiri ataukah terikat dengan nada yang lain. Penambahan titik di belakang angka/nada berfungsi memperpanjang nada tersebut.

(50)

Contoh:

Nada berdiri sendiri ,setiap nada bernilai satu ketukan

Nada terikat dengan nada yang lain, yaitu ditunjukkan dengan garis di atas angka/nada

Setiap nada diatas bernilai setengah ketukan

b. Fungsi“titik”(.)dibelakangnotangka

Titik di belakang not berfungsi menambah panjang suara pada not di depannya. Setiap titiknya bernilai satu ketukan. Perhatikan contoh berikut ini :

(51)

Keterangan :

Nada bernilai empat ketuk, karena mendapat tambahan tiga titik yang masing‐masing titik bernilai sati ketuk.

Nada bernilai tiga ketuk karena masing‐masing mendapat tambahan dua titik masing‐masing titik bernilai sati ketuk.

Nada bernilai dua ketuk karena mendapat tambahan satu titik yang bernilai satu ketuk.

Contoh lagu dalam notasi angka:

Lagu yang menggunakan not bernilai satu ketuk dan not dua ketuk:

(52)

Coba silakan Saudara simak dengan seksama. Manakah nada‐nada yang bernilai ketuk dan yang manakah yang bernilai ketuk.

Pada lagu tersebut di atas bisa dianalisis nilai notnya bahwa not yang ada titik satu di belakangnya otomatis bernilai dua ketuk karena disamping not itu sendiri bernilai satu ketuk ditambah titik yang bernilai satu ketuk jadi total bernilai ketuk. Sedangkan not yang bernilai satu ketuk adalah not yang diketik

miring. Perhatikan kajian berikut ini.

(53)

Contoh lagu yang menggunakan not bernilai / ketuk, ketuk dan ketuk :

Selanjutnya silakan Saudara simak contoh lagu kedua di atas dengan seksama. Manakah nada‐nada yang bernilai / ketuk, ketuk dan yang manakah yang bernilai ketuk.

Pada lagu tersebut diatas bisa dianalisis nilai notnya bahwa dua not yang terhubung dengan garis penghubung di atas not maka masing‐masing not tersebut bernilai setengah ketuk. Dan not yang berdiri sendiri bernilai satu ketuk, sedangkan yang ada titik satu dibelakangnya adalah bernilai dua ketuk karena disamping not itu sendiri bernilai satu ketuk ditambah titik yang bernilai satu ketuk jadi total bernilai ketuk. Perhatikan kajian berikut ini.

(54)
(55)

c. TandaDiampadaNotasiAngka

Tanda diam pada notasi angka diwujudkan dengan angka nol . Panjang pendek waktu diamnya diukur dari jumlah angka nol yang ada. Setiap satu angka nol yang berdiri sendiri maka nilai diamnya adalah satu ketuk, jika ada dua angka nol berarti nilai diamnya adalah dua ketuk dan seterusnya. Perhatikan contoh cuplikan melodi berikut ini :

Keterangan :

a Angka nol berarti tanda diam bernilai tiga ketuk b Angka nol berarti tanda diam bernilai dua ketuk c Angka nol berarti tanda diam bernilai satu ketuk

(56)

Berikut ini perhatikanlah contoh dalam lagu.

Silakan Saudara simak dengan seksama. Perhatikan jumlah angka nol yang terdapat pada melodi diatas. Manakah tanda diam bernilai ketuk dan yang manakah yang bernilai ketuk. Pada lagu tersebut diatas bisa dianalisis nilai tanda diamnya bahwa angka nol satu berarti tanda diam ketuk, angka nol dua berarti tanda diam ketuk dan seterusnya. Selanjutnya mari kita kaji tanda diam yang ada pada lagu diatas.

(57)

2. NotasiBalok

Adalah penulisan notasi musik yang menggunakan atribut‐atribut khusus yang sudah layak dan disepakati secara internasional sebagai standar baku dalam penulisan notasi musik. Sesuai dengan namanya, notasi balok disimbulkan dengan huruf‐huruf balok sebagai nada‐nadanya.

Dalam penulisan not balok diperlukan beberapa perangkat yang harus tersedia antara lain adalah :

a. GarisParanada

Adalah lima deret garis sejajar horisontal yang digunakan untuk menuliskan not balok.

(58)

b. TandaKunci

Digunakan untuk menentukan letak nada‐nada pada garis paranada. Tanda kunci ada bermacam‐macam jenisnya antara lain adalah : kunci G, kunci F, kunci C dan kunci Perkusi. Untuk bab ini kita ulas kunci G dan F saja.

Kunci G

Kunci G digunakan untuk menuliskan nada‐nada tinggi, misalnya nada‐nada pada gitar, biola, recorder, vokal manusia sopran, alto dan lain‐lain. Contoh penulisannya adalah :

Kunci F

Kunci F digunakan untuk menuliskan nada‐nada rendah misalnya nada‐nada pada bass gitar, cello, contrabass, vokal manusia bariton dan bass. Perhatikan penulisannya dibawah ini.

(59)

c. LetaknotpadagarisParanada

Nada merupakan suara yang memiliki frekuensi yang teratur sesuai tinggi rendahnya nada. Sebagai contoh adalah nada a’ memiliki frekuensi (z, ini berarti bahwa dalam setiap detiknya nada a’ tersebut memiliki getaran sebanyak getaran, sehingga terbentuk nada a’ tersebut. Dalam penulisannya di notasi balok, not angka terletak di spasi ke dua pada garis paranada. Perhatikan gambar dibawah ini.

Nada a’ dengan frekuensi (z. Sebagai ilustrasi untuk nada‐nada yang lain maka perhatikanlah gambar nada‐nada berikut ini.

Nada‐nada tersebut dari nada c’ ke c’’’ terletak berurutan dari tempat yang rendah berturut‐turut menduduki tempat yang lebih tinggi itulah yang disebut dengan tangganada. Seperti layaknya sebuat tangga maka tempat yang rendah adalah di bawah sedangkan tempat yang tinggi adalah di atas. Dari gambar diatas menunjukkan bahwa nada c’ lebih rendah dari pada nada d’ dan nada d’

(60)

lebih rendah dari pada nada e’ demikian seterusnya tinggi rendahnya nada bisa diidentifikasi dari letak nada tersebut pada garis paranada.

d. Bentukdannilainot

Nilai not balok ditunjukkan dengan keberadaan tangkai dan jumlah bendera yang menyertai not tersebut. Perhatikan tabel berikut ini

No Nama not Bentuk Not Nilai Not

Penuh ketuk

Setengah ketuk

Seperempat ketuk

Seperdelapan /

ketuk

Seperenambelas /

ketuk

(61)

Supaya lebih jelas dalam memahami tentang nilai not dalam notasi balok maka perhatikan notasi berikut.

(62)

Contoh melodi dalam notasi balok, dan selanjutnya pelajarilah melodi berikut dengan cara membacanya.

(63)

e. Tanda titik dibelakang not

Titik . dibelakang not memiliki fungsi menambah panjang setengah dari nilai not didepannya. Perhatikan contoh berikut ini :

Contoh melodi dengan titik dibelakang not. Pelajarilah dengan cara membaca

Gambar

Gambar Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh  sebagai berikut, Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan diklat untuk mempelajari :  Pada  kegiatan  pendahuluan  fasilitator  memberi  kesempatan  kepada  peserta Pendahuluanlatar belakang  yang memuat  gambaran materi  tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi DRAFT
Gambar  Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In  berikut, Kegiatan  pembelajaran  tatap  muka  pada  model  )n‐On‐)n  dapat  dijelaskan  sebagai PendahuluanDRAFT
Gambar �. Cetak tinggi menggunakan daun
gambar dibawah ini.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gerak Lokomotor dalam Aktivitas Atletik Lemparan Turbo  Cara Melakukan Gerak Manipulatif dalam Aktivitas Atletik Lemparan Turbo  Cara Melakukan Gerak dasar

kombinasi pola gerak dominan statis untuk membentuk keterampilan dasar senam menggunakan alat. 3.6.2

Pertama, terhadap ruang lingkup pertanyaan yang luas (terbuka), atau yang sempit. Contoh pertanyaan luas, ”Apakah akibat dari devaluasi yang dilakukan pemerintah Indonesia?”

d. Instruktur memberi tugas untuk merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan model pembelajaran dalam pembelajaran PPKn SMP. Bila sudah merumuskan sejumlah

lain. Dari pertanyaan Franklin di atas tersirat beberapa pertanyaan lain, yaitu: a) siapa saja yang dapat diberi hari ini; b) di mana orang- orang tersebut dapat ditemui; c)

Ada beberapa contoh tarian yang bersifat representatif yang ragam geraknya banyak mengandung gerak maknawi dan bersifat imitatif dengan dasar pembuatan karya tari tersebut

Berbagai macam teknik bisa digunakan dalam tata rias fantasi. Mulai dari teknik mengaplikasikan langsung pada wajah, maupun dengan teknik cetak. Teknik mengaplikasikan langsung

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang