• Tidak ada hasil yang ditemukan

09 HAZ 03 MSDS Cikrang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "09 HAZ 03 MSDS Cikrang"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR

B

anyak bahan kimia dan bahan lainnya yang dibuat, diimpor dan digunakan di perusahaan tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (Bahan B3). Bahan B3 memiliki bahaya dan tingkat risiko yang beragam ketika disimpan, diangkut, digunakan dan menjadi limbah. Kegiatan yang berhubungan dengan Bahan B3 harus disertai dengan petunjuk operasional agar Bahan B3 tersebut dikenali bahayanya dan dapat diperkecil risikonya. Petunjuk operasional tersebut juga memberikan cara penanganan, alat pelindung diri yang diperlukan, hingga langkah tanggap daruratnya. Sementara sisa dan limbah Bahan B3 harus diperlakukan sebagai Limbah B3. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah no. 74 tahun 2001 dan Peraturan Menteri Perindustrian no. 87 tahun 2009 telah mewajibkan adanya MSDS untuk setiap Bahan B3. MSDS merupakan dokumen penting yang dapat d i g u n a ka n p e r u s a h a a n u nt u k m e m a ks i m a l ka n penggunaan bahan dan meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan serta ramah lingkungan di perusahaan. MSDS dibuat oleh produsen atau importir dan wajib disertakan pada setiap tempat penyimpanan, penggunaan dan transportasinya. Intinya setiap orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut mengetahui dan memahami bahan tersebut.

Setiap kegiatan yang menggunakan Bahan B3 tidak lepas dari potensi keadaan darurat. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur yang mengatur mengenai langkah pengendalian keadaan darurat. Perusahaan dapat menggunakan panduan yang telah ditulis dalam MSDS dan referensi lain yang relevan. Penanganan keadaan darurat didahului dengan identifikasi keadaan darurat. Prosedur yang telah dibuat harus diuji secara berkala dalam simulasi keadaan darurat

Dengan memahami isi MSDS, perusahaan akan mendapatkan manfaat tentang bagaimana cara yang aman untuk penanganan bahan, dan dapat melakukan tindakan untuk menghindari kecelakaan ditempat kerja akibat pemakaiannya maupun tindakan yang mesti diambil ketika terjadi keadaan darurat.

TUJUAN PELATIHAN

Pelatihan ini didesain untuk memenuhi kompetensi sebagai berikut:

ð Peserta pelatihan memahami karakteristik dan dampak Bahan B3 dan mengetahui arti penting Material Safety Data Sheets (MSDS).

ð Peserta pelatihan mampu mengimplementasikan informasi Material Safety Data Sheets (MSDS) dalam pekerjaannya.

ð Peserta pelatihan memahami tindakan yang harus diambil dalam pengendalian keadaan darurat yang terkait dengan Bahan B3

MATERI PELATIHAN

Ÿ Karakteristik dan Dampak Bahan B3 Ÿ Penajaman Isi MSDS

Ÿ Identifikasi Bahaya dan Komposisi Bahan B3

Ÿ Tindakan Penanganan Kecelakaan, Pemadaman Kebakaran dan Kebocoran (spill control)

Ÿ Penanganan, Penyimpanan dan Perlindungan Diri Ÿ Sifat Bahan, Reaktifitas, dan Informasi Toksikologi Ÿ Informasi Ekologi dan Pertimbangan Pembuangan Ÿ Informasi Transportasi dan Regulasi

Ÿ Pengendalian Keadaan Darurat Ÿ Identifikasi Keadaan Darurat

Ÿ Jenis Pengendalian Keadaan Darurat Ÿ Prosedur Pengendalian Keadaan Darurat

BIAYA PELATIHAN

Rp.5.500.000,/ orang

Fasilitas : materi, kit pelatihan, sertifikat, makan siang & rehat

REFERENSI

Pembangkitan Jawa Bali (PJB), PT - UP Muara Tawar ; Bridgestone Sumatra Rubber Estate, PT ; Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, PT; Indonesia Power, PT - UBP Priok ; Suryaraya Rubberindo Industries, PT ; Pelabuhan Indonesia III (Persero), PT - Cab. Tanjung Perak ; Total Oil Indonesia, PT ; Indonesia Power, PT -UBP Semarang ; Salim Ivomas Pratama, PT - PKS Balam ; Holcim Indonesia Tbk, PT - Narogong Plant ; Pupuk Sriwidjaja, PT ; Pindo Deli Pulp and Paper Mills, PT ; Semen Gresik (Persero) Tbk, PT- Tuban ; Dll

Cikarang, 25 - 26 September 2017

PT. BENEFITA INDONESIA

Pemahaman MSDS (Material Safety Data Sheet)

dan Penerapannya

HAZ-03

Eni Endri Yeni | Senior Marketing Partner | PT Benefita Indonesia |

HP: 0813 10138048 | Email: [email protected]

| www.pelatihanlingkungan.com | www.trainingproper.com

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu perlu diketahui banyaknya penggunaan cairan intravena untuk tindakan resusitasi per bulannya di IGD sebagai kesigapan dalam penanganan kasus trauma akibat kecelakaan

Implementasi penggunaan safety equipment untuk menghindari kecelakaan kerja di atas kapal, dalam hal ini para awak kapal banyak yang masih belum memahami

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk mendapatkan objek-objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,

1) Mampu melakukan pengambilan spesimen darah, penanganan cairan dan jaringan tubuh sesuai prosedur standar, aman dan nyaman untuk mendapatkan spesimen

Jika terjadi kondisi sakit atau kecelakaan, pekerja mendapatkan manfaat sebesar Rp 300.000 (maksimum untuk satu klaim per orang dan per manfaat per tahun). Manfaat/ tunjangan

Hasil dari pelaksanan psikoedukasi ini yaitu responden menyukai dan memahami isi poster yang diberikan, responden juga mendapatkan manfaat dari informasi dan akan

Kerangka Penelitian Implementasi penggunaan safety equipment untuk menghindari kecelakaan kerja di atas kapal, dalam hal ini para awak kapal banyak yang masih belum memahami