• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI ANAK DENGAN KEJADIAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) PADA SISWA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI ANAK DENGAN KEJADIAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) PADA SISWA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

Skripsi, Maret 2012

WULANDANI LIZA PUTRI, 0810342013

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI ANAK DENGAN KEJADIAN EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) PADA SISWA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

x + 74 halaman + 6 gambar + 12 tabel + 4 grafik + 8 lampiran

ABSTRAK

Early Childhood Caries (ECC) merupakan penyakit gigi pada usia prasekolah yang menjadi

masalah besar di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, prevalensi ECC pada anak adalah 41% dan di

Indonesia prevalensinya adalah90% padahal WHO Oral Health Goal menetapkan 90% anak bebas karies

pada usia ini. Berdasarkan Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2011, Puskesmas

Andalas merupakan Puskesmas dengan angka karies tertinggi di Kota Padang. Salah satu faktor penyebab terjadinya ECC pada anak usia prasekolah adalah perilaku ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dengan kejadian Early Childhood Caries (ECC) pada siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang.

Penelitian ini menggunakan disain penelitian cross sectional study. Sampel penelitian adalah

siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan ibu siswa sebagai responden dengan jumlah sampel 81 orang. Penelitian dilakukan dengan memeriksa gigi anak dan mewawancara ibu menggunakan kuisioner tentang pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi anak. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan chi-square test dengan derajat kemaknaan p<0,05.

Hasil penelitian didapatkan sebanyak 79% siswa PAUD mengalami ECC, 91,4% ibu mempunyai

tingkat pengetahuan tinggi, 48,1% ibu mempunyai sikap yang negatif, dan 43,2% ibu mempunyai

tindakan yang kurang baik terhadap pemeliharaan kesehatan gigi anak. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan kejadian Early Childhood Caries (ECC).

Petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan pemeriksaan gigi berkala kepada siswa PAUD dan memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada ibu, terutama ibu yang memiliki anak usia prasekolah sehingga angka kejadian ECC pada anak dapat diturunkan.

DaftarPustaka : 44 (1990 – 2011)

(2)

v

RELATIONSHIP BETWEEN MOTHERS’ BEHAVIOR TOWARD DENTAL HEALTH

MAINTENANCE AND EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) AMONG PRESCHOOL CHILDREN OF INFORMAL EDUCATION IN ANDALAS PRIMARY HEALTH CARE CENTER WORKING AREA EAST PADANG SUBDISTRICT PADANG CITY

x + 74 pages + 6 images + 12 tables + 4 charts + 8 attachments

ABSTRACT

Early Childhood Caries (ECC) is dental disease in preschool children that becomes a huge problem whole the world. In USA, prevalence of ECC is 41% and 90% in Indonesia, but actually WHO Oral Health Goal decided 90% of children must have to be caries free. Based on Annual Report of Health Department of Padang 2011, Andalas Primary Health Care Centre have the most cases of caries in Padang. One of risk factor of ECC in preschooler is mothers behavior. The aim of this research is to provide relationship between mothers behavior toward oral health maintenance and Early Childhood Caries (ECC) among preschool children of informal education in Andalas Social Health Centre working area East Padang Subdistrict Padang City.

This research used cross sectional study design. Samples were preschool children of informal education and respondents were their mothers amount 81 people. Preschoolers underwent a comprehensive dental examination while mothers were investigated used questionnaire that explored knowledge, attitudes, and behavior toward preschool oral health maintenance. Statistic analysis of this research were univariat analysis and bivariat analysis used chi-square test and p<0,05.

The result indicates that 79% children suffered from ECC, mothers knowledge of 91,4% in high category, mothers attitudes of 48,1% in negative category, and mothers behavior was in bad category of 43,2% toward oral health maintenance. There is no relationship between mothers behavior toward oral health maintenance and Early Childhood Caries (ECC).

Suggested to health workers to do preschool children dental screening periodically and give dental health education to mothers who have preschool children so that ECC can be decreased.

Bibliography : 44 (1990 - 2011)

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang

Pemerintahtelahmenyusunprogramperilakusehatdanpemberdayaanmasyarakat

yangbertujuanuntukmembentukperilakumasyarakatyangproaktifdalammemelihara

danmeningkatkanderajatkesehatan,mencegahterjadinyapenyakit,melindungidiridari

ancamanpenyakit,sertamendorongpartisipasiaktifseluruhanggotamasyarakatdalam

gerakan peningkatan kesehatan masyarakat (Herlina, 2005). Upaya yang dilakukan

untukmewujudkanhaltersebutadalahpenyusunanpokok-pokokprogrampembangunan

kesehatanyangsalahsatunyaadalahprogramupayakesehatanyangmencakupprogram

penyakittidakmenular(Kepmenkes,2003).

Kesehatangigimerupakansalahsatuprogrampenyakittidakmenularyangmenjadi

sorotan.BerdasarkanSurveiKesehatanRumahTangga(SKRT)tahun2004,penyakit

gigidanmulutmendudukiperingkatpertamadari10besarpenyakityangpalingsering

dikeluhkanolehmasyarakatIndonesia(SKRT,2004).

Salahsatumasalahkesehatangigiyangterbesaryangdialamimasyarakatadalah

karies gigi. Karies gigi tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, akan tetapi juga

menjadimasalahyangmasihbelumterpecahkansecaratuntasdidunia.Haliniterkait

dengan masih tingginya prevalensi karies gigi di berbagai negara. Di negara-negara

EropadanAmerika,80-90%anak-anakdibawahumur18tahunmenderitakariesgigi

(4)

(Sonya,2010)sedangkandiIndonesiaprevalensikariesgigiadalah90,05%(SKRT,

2004).

Kariesgigitidakhanyaterjadipadaorangdewasa,tetapijugaterjadipadaanak

-anak.Kariesgigiyangterjadipadaanak-anakusiaprasekolahdisebut Earlychildhood

caries (ECC). Menurut Center for Disease Control and Prevention, penyakit ini

menyerangbayidananak-anakusiaprasekolahdiseluruhduniadanmenjadimasalah

kesehatan yang serius di negara-negara berkembang maupun negara-negara maju

(Marrs,2011).

Menurut AmericanAcademyofPediatricDentistry(AAPD)tahun2009,dinegara

majusepertiAmerikaSerikat,prevalensi ECCpadaanakadalah41%(Marrs,2011)dan

menyerang1dari7anakusiaprasekolahdiCalifornia(Platt,2000).Dinegara-negara

berkembang,prevalensinyalebihtinggi.IniterbuktidaridataAntaranewstanggal31

januari2005bahwadi Indonesiaprevalensikariesgigi padaanak adalah90%pada

tahun2000an.Angkainimasihjauhdari WHOOralHealthGoalyaitu90%anakbebas

kariespadausiaini(Sonya,2010).

Menurut AmericanAcademyofPediatricDentistrypadatahun2010, ECCdiartikan

adanyasatuataulebihkariesgigi,hilangnyagigi(karenakaries),dan/ataugigiditambal

(karenakaries), padaanakusiadibawah72bulan(Marrs,2011).Padaawalnya,istilah

ECCdisamakandengan NursingBottleCariesataukariessusubotolyangterjadiakibat

kecenderungananakmenyusudenganbotolsaattidurdimalamhari.Akantetapi, Center

for Disease Control and Prevention menunjukkan bahwa penggunaan susu botol

bukanlahpenyebab ECCsatu-satunya(Kumar,2010).Penelitianyangdilakukanoleh

Schrothtahun2007jugamendukungpernyataantersebutdanmenyebutkanbahwa ECC

(5)

merupakan penyakit multifaktorial yang dipengaruhi oleh sosioekonomi, kebiasaan,

psikososial,danlain-lain(Schroth,2007).

Sebagaimana kariesgigipadaumumnya, ECCdisebabkanolehberbagaifaktoratau

multifaktorialyangterdiridarifaktoreksternaldaninternal.Faktorinternalpenyebab

ECC adalah host/tuan rumah yaitu gigi dan saliva, agent yaitu mikroorganisme,

environment/lingkungan yaitu substrat (makanan), dan waktu. Faktor eksternal

penyebabnyaadalahketurunan,gangguanemosi,lingkungansosioekonomi,kesadaran,

danperilakuyangberhubungandengankesehatangigidanmulut(Sonya,2010).

ECC membutuhkan penanganan yang serius. Akan tetapi, adanya persepsi

masyarakatbahwakariesgigitidakakanmenyebabkankematian,membuatmasyarakat

menjadikurangpeduliterhadapkesehatangigidanmulut(Sonya,2010).Padahal,gigi

merupakan fokus infeksi terjadinya penyakit sistemik, seperti penyakit jantung

(Budisuari, 2010). Jika ECC tidak segera ditangani maka dapat mengakibatkan

ketidaknyamananpadaanak,sepertinyeri,maloklusi,abses,danmasalahpsikososial

(Kumar,2010).Selainitu, ECCjugadapatmenyebabkankesulitanmengunyahkarena

rasasakitpadagigi.Jikaterusdiabaikan, ECCakansemakinparahsehinggagigiharus

dicabut.Pencabutandinigigisulungdapatmenyebabkankehilangandinigigisulung

sehinggamempengaruhipertumbuhandanperkembangangigianak(Asfria,2009). ECC

jugadapatmenyebabkananaktidakdatangkesekolahdantidakfokusdenganpelajaran.

Haliniterkaitdenganrasanyeripadagigiyangdapatmengganggukonsentrasianak

(Marrs,2011).

Walaupun ECCmenyebabkanketidaknyamananpadaanak,penyakitinimerupakan

penyakityangdapatdicegah(Ribeiro,2004).Pencegahan ECCpadaanakprasekolah(3

(6)

5 tahun) dilakukan oleh orangtua, terutama ibu, karena anak-anak yang berumur di

bawah 5 tahun belum mampu melakukan pemeliharaan kesehatan giginya sendiri.

Dengandemikian,perilakuibudalampemeliharaankesehatangigisangatberperanbagi

kesehatangigianak(Margareth,2004).Ibuperlumengajarkandanmendidikanaknya

untukmenjagakebersihangigidengancaramempraktikkancaramenyikatgigiyang

benar(Riyanti,2005).

ECC terjadi pada usia prasekolah, yaitu sebelum usia 72 bulan. Pada usia ini,

sebagiananaksudahmulaimasukPendidikanAnakUsiaDini(PAUD).DiPAUDanak

diajarberkomunikasidanmenerimainstruksi,terutamaolehguru,sehinggagurusebagai

pendidikjugadiharapkandapatmemberikanedukasiringanseputarpemeliharaanmulut

padaanakdanibuanak.

Perilakuibuberperanpentingdalampemeliharaankesehatananakdanberhubungan

denganstatuskesehatananak.HalinisesuaidenganpenelitianyangdilakukanHerlina

tahun2005tentanghubunganperilakuibuterhadappencegahanISPAdengankejadian

ISPAyangmenunjukkanadahubunganyangbermaknaantarapengetahuan,sikap,dan

tindakanibuterhadappencegahanISPAdengankejadianISPA(Herlina,2005).

Perilaku ibu juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi anak. Hal ini

dibuktikanolehhasilpenelitianPoutanenR. etalpadatahun2006diFinlandiayang

menunjukkan bahwa Ibu dengan perilaku kesehatan gigi yang baik memiliki anak

dengankesehatangigidanmulutyanglebihbaikdaripadaibudengandenganperilaku

yangkurangbaik(R.Putanen etal,2006).DiIndonesiapenelitianserupajugatelah

dilakukan oleh Lina Natamiharja pada tahun 2010 di Medan dan juga menyatakan

bahwaprevalensibebaskarieslebihtinggipadaibudenganperilakukesehatangigibaik

(7)

daripada ibu dengan perilaku sedang dan kurang (Natamiharja, 2010). Di Sumatera

Barat,NindrajugatelahmelakukanpenelitiandikotaSolokpadatahun2009danjuga

menunjukkan bahwa perilaku ibu berkaitan dengan tingkat pengetahuan, sikap dan

tindakanibuterhadappencegahankariesgigipadaanak(Emmi,2010).

Di Padang, penelitian tentang hubungan perilaku ibu terhadap kesehatan umum

anaktelahbanyakdilakukan.Akantetapi,hubunganperilakuibuterhadapkesehatan

gigianak,terutamausiaprasekolah,belumbanyakdilakukanpadahalprevalensikaries

gigidikotaPadangcukuptinggi,yaitu52,2%(RiskesdasSumbar,2007).

DikotaPadang,angkakariestertinggidimilikiolehPuskesmasAndalassebanyak

2.606 kejadian, diikuti oleh Puskesmas Padang Pasir sebanyak 1.504 kejadian dan

Puskesmas Pauh sebanyak 1.466 kejadian (Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota

Padang,2011).PuskesmasAndalassebagaiPuskesmasdenganangkakariestertinggi

merupakanPuskesmasutamadiKecamatanPadangTimur.

Berdasarkanhaldiatas,penelititertarikuntukmengetahuihubunganperilakuibu

terhadappemeliharaankesehatangigianakdengankejadian EarlyChildhoodCaries

(ECC)padasiswaPendidikanAnakUsiaDini(PAUD)dikecamatanPadangTimur.

1.2.RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah ”Apakah ada

hubungan perilaku ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan kejadian

Early Childhood Caries (ECC) pada siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di

wilayahkerjaPuskesmasAndalasKecamatanPadangTimur?”.

(8)

1.3TujuanPenelitian

1.3.1 Tujuanumum

Mengetahuihubunganperilakuibuterhadappemeliharaankesehatangigianak

dengankejadian EarlyChildhoodCaries(ECC)padasiswaPendidikanAnakUsia

Dini(PAUD)diwilayahkerjaPuskesmasAndalasKecamatanPadangTimur.

1.3.2Tujuankhusus

a. Mengetahui gambaran kejadian Early Childhood Caries (ECC) pada siswa

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah kerja Puskesmas Andalas

KecamatanPadangTimur

b. Mengetahuigambarantingkatpengetahuanibutentangpemeliharaankesehatan

gigi anak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) wilayah kerja Puskesmas

AndalasKecamatanPadangTimur

c. Mengetahuigambaransikapibuterhadappemeliharaankesehatangigianakdi

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) wilayah kerja Puskesmas Andalas

KecamatanPadangTimur

d. Mengetahuigambarantindakanibudalampemeliharaankesehatangigianakdi

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) wilayah kerja Puskesmas Andalas

KecamatanPadangTimur

e. Mengetahuihubungantingkatpengetahuanibutentangpemeliharaankesehatan

gigianakdengankejadian EarlyChildhoodCaries(ECC)padasiswaPendidikan

(9)

Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kecamatan

PadangTimur

f. Mengetahui hubungan sikap ibu terhadap pemeliharaan kesehatan gigi anak

dengankejadian EarlyChildhoodCaries(ECC)padasiswaPendidikanAnak

Usia Dini (PAUD) di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang

Timur

g. Mengetahui hubungan tindakan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak

dengankejadian EarlyChildhoodCaries(ECC)padasiswaPendidikanAnak

Usia Dini (PAUD) di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang

Timur

1.4ManfaatPenelitian

1. BagiIbu

Memberi informasi kepada orangtua, terutama ibu, tentang ECC dan

pemeliharaan kesehatan gigi anak sehingga diharapkan terjadi peningkatan

pengetahuan,sikap,dantindakandalampemeliharaankesehatangigianakdan

terjadipenurunankejadian EarlyChildhoodCaries(ECC) padaanak.

2. BagiPendidikanAnakUsiaDini(PAUD)dikecamatanPadangTimur

Memberikandasarinformasiilmiahtentang ECCdanpemeliharaankesehatan

gigianakdansebagaibahanedukasikepadaibudansiswaPAUDdiwilayah

kerjaPuskesmasAndalasKecamatanPadangTimur

3. BagiPuskesmasAndalas

(10)

MemberikansumbanganilmiahbagiPuskesmasAndalasdalampe rencanaandan

pelaksanaanprogramkesehatangigianakusiaprasekolah

4. Bagiperkembanganilmupengetahuan

Memberikandasarinformasiilmiahtentanghubunganpengetahua n,sikap,dan

tindakanibuterhadappemeliharaankesehatangigianakdenganke jadian Early

ChildhoodCaries(ECC)padaanak.

5. Bagipenulis

Menambah pengetahuan penulis tentang Early Childhood Cari

es (ECC) dan

hubungannya dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu terhadap

pemeliharaankesehatangigianak.

1.5RuangLingkupPenelitian

Penelitianakandilakukanpadasiswa

-siswadibeberapaPAUDdiwilayahkerja

PuskesmasAndalasKecamatanPadangTimurdandilaksanakan mulai bulan

(11)
(12)

iii

1.5 Ruang Lingkup Penelitian 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

2.1 Karies Gigi 9

2.1.1 Faktor Risiko Internal 10

2.1.2 Faktor Risiko Eksternal 12

2.1.3 Proses Terjadinya Karies 14

2.2 Perilaku 15

2.2.1 Pengetahuan 15

2.2.2 Sikap 17

2.2.3 Tindakan 18

(13)

iv 2.3 Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut

2.3.1 Pencegahan Karies Gigi 22

2.3.2 Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak 27

B. KerangkaTeori 33

BAB III. KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep 34

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian 34

3.3 Definisi Operasional 35

3.4 Hipotesis Penelitian 37

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Disain Penelitian 38

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 38

4.3 Populasi 38

4.7 Pengolahan dan Teknik Analisis Data 45

4.8 Quality Control 47

BAB V. HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 48

5.2 Karakteristik Sampel (Anak) dan Responden (Ibu) 49

5.3 Analisa Univariat 51

5.3.1 Kejadian Early Childhood Caries 51

5.3.2 Tingkat Pengetahuan Ibu dalam Pemeliharaan

Kesehatan Gigi anak 51

5.3.3 Sikap Ibu terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak 53

(14)

v 5.4 Analisa Bivariat

5.4.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian

Early Childhood Caries 57

5.4.2 Hubungan Sikap dengan Kejadian Early Childhood Caries 58

5.4.3 Hubungan Tindakan dengan Kejadian Early Childhood 59

Caries

BAB VI. PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian 60

6.2 Kejadian ECC 61

6.3 Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak 62

6.4 Sikap Ibu terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak 64

6.5 Tindakan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak 65

6.6 Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pemeliharaan

Kesehatan Gigi Anak dengan Kejadian Early Childhood

Caries (ECC) 67

6.7 Hubungan Sikap Ibu terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak 68

dengan Kejadian Early Childhood Caries (ECC)

6.8 Hubungan Tindakan Ibu dalamPemeliharaan Kesehatan Gigi Anak

dengan Kejadian Early Childhood Caries (ECC) 70

BAB VII. PENUTUP

7.1 Kesimpulan 72

7.2 Saran 73

Daftar Pustaka

(15)

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP PEMELIHARAAN

KESEHATAN GIGI ANAK DENGAN KEJADIAN

EARLY

CHILDHOOD CARIES (ECC)

PADA SISWA PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI (PAUD) DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS ANDALAS KECAMATAN

PADANG TIMUR KOTA PADANG

SKRIPSI

Oleh :

WULANDANI LIZA PUTRI

BP : 0810342013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

Referensi

Dokumen terkait

Menguasan materi, struktur, konsep dan pola pikir Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha Mengidentifikasikan aspek organisasi dalam usaha. keilmuan yang mendukung mata

Untuk menunjukkan kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika digunakan indikator tahapan dalam menyelesaikan soal cerita matematika

Sedangkan jika tujuan analisis regresi dan analisis korelasi adalah lebih bertujuan untuk melihat probabilitas atau peluang suatu objek yang ingin diklasifikasikan ke dalam

Tetapi semua itu juga tergantung dengan karakter yang dimiliki orang tua, orang tua yang mempunyai karakter yang keras akan dengan mudah melakukan kekerasan verbal

Bapak/Ibu siswa akan memberikan informasi sejujur-jujurnya sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya dan pihak Pusat Layanan Autis Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kuesioner yang dilakukan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan konsumen mengenai.. pengaruh hubungan interpersonal dan

Penelitian yang berjudul pengaruh profitabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit dan reputasi kantor akuntan publik sebagai

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya dengan judul : “KEKUATAN HUKUM TANAH BEKAS MILIK ADAT ATAU YASAN DITINJ AU DARI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24