• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECERNAAN FRAKSI SERAT SECARA In-vitro DARI PRODUK FERMENTASI AMPAS TEBU DENGAN FUNGI Ganoderma lucidum PADA LAMA FERMENTASI BERBEDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KECERNAAN FRAKSI SERAT SECARA In-vitro DARI PRODUK FERMENTASI AMPAS TEBU DENGAN FUNGI Ganoderma lucidum PADA LAMA FERMENTASI BERBEDA."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KECERNAAN FRAKSI SERAT SECARA In-vitro DARI PRODUK FERMENTASI AMPAS TEBU DENGAN FUNGI Ganoderma lucidum

PADA LAMA FERMENTASI BERBEDA

SKRIPSI

OLEH:

RANDA MARDHAN 0910611029

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Peternakan

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(2)

KECERNAAN FRAKSI SERAT SECARA In-vitro DARI PRODUK FERMENTASI AMPAS TEBU DENGAN FUNGI Ganoderma lucidum

PADA LAMA FERMENTASI BERBEDA

RANDA MARDHAN, dibawah bimbingan

Dr. Ir. Fauzia Agustin, MS dan Dr. Ir. Hj. Dwi Yuzaria. SE. MSi. Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan

Universitas Andalas, Padang, 2014

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi pada produk fermentasi ampas tebu dengan fungi Ganoderma lucidum terhadap kecernaan NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa secara in-vitro. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A (ampas tebu tanpa fermentasi), B (lama fermentasi 2 minggu), C (lama fermentasi 4 minggu), D (lama fermentasi 6 minggu). Parameter yang diamati adalah: Kecernaan Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), selulosa, dan hemiselulosa. Produk fermentasi dengan lama fermentasi 6 minggu menghasilkan nilai kecernaan NDF, ADF, selulosa yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya, dengan nilai rataan kecernaan NDF 40,39%, ADF 36,02%, selulosa 38,46%. Kecernaan hemiselulosa dari produk fermentasi menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) diantara perlakuan. Nilai rataan kecernaan hemiselulosa pada lama fermentasi 6 minggu menghasilkan nilai kecernaan tertinggi yaitu 49,90%. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa lama fermentasi 6 minggu pada produk fermentasi ampas tebu menggunakan fungi Ganoderma lucidum menghasilkan kecernaan tertinggi terhadap NDF, ADF, selulosa, dan hemiselulosa.

(3)

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pakan merupakan salah satu faktor yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup dan proses biologis dalam tubuh ternak, namun ketersediaan lahan untuk budidaya pakan hijauan belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini

disebabkan karena adanya persaingan pemanfaatan dan penggunaan antara bahan pakan dan bahan pangan. Hal inilah yang mempengaruhi peternak untuk

memanfaatkan limbah hasil pertanian sebagai pakan alternatif, seperti ampas tebu.

Pemanfaatan limbah hasil pertanian merupakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan katersediaan bahan baku penyusun ransum. Tebu adalah

suatu produk hasil pertanian yang banyak digunakan untuk bahan pembuatan gula dan pembuatan es tebu yang banyak kita temukan di daerah-daerah. Selain

menghasilkan produksi utamanya, tebu juga menghasilkan limbah dari pengolahannya, ampas tebu merupakan salah satu limbah yang cukup potensial untuk digunakan sebagai pakan alternatif ternak, karena selama ini ampas tebu

hanya dibuang dan dibakar tanpa dapat dimanfaatkan secara maksimal. Luas area perkebunan tebu pada tahun 2009 mencapai 473 ribu Ha, dan produksinya

mencapai 2,85 juta ton, produksi ampas tebunya diperkirakan 0,91 juta ton (Badan Pusat Statistik, 2009), atau 24-36% dari berat tebu segar (Oediyono, 1985).

Daerah Sumatera Barat, Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah

(4)

tanaman tebu Kabupaten Solok adalah 362 Ha. Sebaran terbanyak terdapat pada

Kenagarian Talang Babungo Kecamatan Kecamatan Hiliran Gumanti.

Tebu (Saccharum officinarum) menghasilkan limbah yang biasa disebut

bagasse atau ampas tebu, yaitu yang berasal dari tebu yang telah diekstraksi niranya. Bagi penjual es tebu yang menghabiskan rata-rata 100 batang tebu per hari akan menghasilkan sekitar 50 kg ampas tebu. Selama ini ampas tebu hanya

dibuang dan dibakar karena dianggap sebagai limbah yang tidak berguna dan mengotori lingkungan, padahal ampas tebu berpotensi untuk dijadikan pakan

ternak khususnya ternak ruminansia. Potensi ampas tebu di Indonesia menurut Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) tahun 2009, cukup besar dengan komposisi rata-rata hasil samping industri gula di Indonesia terdiri dari

limbah cair 52,9%, blotong 3,5%, ampas 32,0%, tetes 4,5% dan gula 7,05% serta abu 0,1%.

Seperti halnya limbah pertanian yang lain, ampas tebu mempunyai faktor pembatas, yaitu kecernaan dan kandungan nutrisi yang sangat rendah. Ampas tebu juga sebagian besar mengandung ligno-cellulose. Kandungan lignin yang terdapat

dalam ampas tebu sebesar 12,38 %, PK 3,44%, NDF 71,82%, ADF 43,91%, selulosa 30,83%, hemiselulosa 27,92% (Laboratorium Nutrisi Ruminansia

Universitas Andalas, 2013). Nilai kecernaan ampas tebu sebelum diolah rendah, yaitu 16,8-22,29% (Husin,2007). Pemanfaatan ampas tebu sebagai pakan ternak ruminansia sampai saat ini masih belum optimal. Agar dapat dikonsumsi atau

dapat dijadikan pakan ternak yang bernutrisi serta berkualitas perlu dilakukan suatu pengolahan ataupun perlakuan terhadap ampas tebu. Untuk mengatasi

(5)

fungi Ganoderma lucidum. Fermentasi dapat meningkatkan nilai kecernaan,

menambah rasa dan aroma serta meningkatkan kandungan vitamin dan mineral (Hardjo, 1989).

Fungi Ganoderma lucidum merupakan spesies fungi yang dapat memanfaatkan sumber serat sebagai substrat untuk pertumbuhannya (Vares dan Hattaka 1997; Chang dan Miles 2004). Fungi Ganoderma lucidum tergolong pada

jamur pelapuk putih (white rot fungi) yang menghasilkan enzim ekstraseluler

laccase yang mampu mendegradasi lignin (Chang dan Miles 2004).

Pemilihan fungi Ganoderma lucidum dalam upaya meningkatkan kecernaan ampas tebu sebagai pakan ternak berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang menggunakan limbah industri kelapa sawit sebagai substrat

dengan lama fermentasi mencapai 8 minggu (Agustin, 2010) dan jerami padi sebagai substrat dengan lama fermentasi mencapai 4 minggu (Agustin, 2013).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dilakukan penelitian proses fermentasi sebagai upaya peningkatan nilai nutrisi dan kualitas ampas tebu, khususnya untuk menurunkan kandungan lignin serta dapat meningkatkan

kecernaan NDF, ADF, selulosa dan hemiselulosa untuk dimanfaatkan menjadi pakan ternak ruminansia.

2. Perumusan Masalah

Bagaimana pengaruh produk fermentasi ampas tebu dengan fungi

Ganoderma lucidum pada lama fermentasi berbeda terhadap kecernaan NDF,

(6)

3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecernaan NDF, ADF,

selulosa, dan hemiselulosa yang terbaik dari produk fermentasi ampas tebu dengan fungi Ganoderma lucidum.

4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa fermentasi pada ampas tebu dengan fungi Ganoderma lucidum dapat

menurunkan kandungan lignin sehingga dapat meningkatkan kecernaannya sebagai salah satu pakan alternatif.

5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah lama fermentasi 6 minggu pada produk fermentasi ampas tebu dengan fungi Ganoderma lucidum menghasilkan nilai

Referensi

Dokumen terkait

safeguard sosial dan lingkungan investasi Sub Bidang Air Limbah hanya dalam bentuk Program Pemberdayaan Masyarakat. 5.5.3 Sub

Pemberian rumah sebagai bagian warisan terhadap anak bungsu perempuan sudah dimaklumi oleh kalangan masyarakat Aceh Besar khususnya di Kemukiman Lamblang, Kecamatan

Apabila Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menemukan adanya bukti telah terjadinya pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 oleh pelaku usaha maka KPPU

Esta cultura milenaria asentada entre Ecuador y Perú está perdiendo muchos elementos de su identidad, cumple con las condiciones de cultura, pero de esas

Tidak saja cakupan kajiannya yang luas dan mendalam, tetapi juga peran para filsuf Muslim sendiri dalam menggelorakan potensi kreatif dan imajinatif dalam

pembahasan guru sekolah menengah sebagai pegawai negeri.yang dimaksud dengan pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh perundang-

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam menentukan hasil perkalian pecahan yang dilakukan di SDN 5 Telaga yang berfokus di kelas V sudah

Oleh karena itu, melalui edukasi dan konseling dari pihak rumah sakit dan pihak instalasi yang terkait kepada pendamping pasien stroke, serta upaya penyuluhan oleh