vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR (USD/IDR), DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM
PT. UNILEVER INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel makroekonomi yaitu tingkat inflasi, nilai tukar (USD/IDR) dan tingkat suku bunga terhadap harga saham PT. Unilever Indonesia, Tbk. Data sampel yang digunakan adalah data harga saham tahunan PT. Unilever Indonesia, Tbk pada tahun 2010-2014. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah (1) tingkat inflasi berpengaruh terhadap harga saham (2) nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham PT. Unilever Indonesia, Tbk (3) suku bunga berpengaruh terhadap harga saham PT. Unilever Indonesia, Tbk (4) inflasi, nilai tukar (kurs), dan suku bunga berpengaruh secara simultan terhadap harga saham PT. Unilever Indonesia, Tbk .
Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel inflasi, nilai tukar kurs dolar US dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap harga saham PT. Unilever Indonesia, Tbk.
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF INFLATION, EXHANGE RATE (USD/IDR), AND INTEREST RATE ON PT. UNILEVER INDONESIA,
TBK'S STOCK PRICES
This study aims to analyze the influence of macroeconomic variables such as inflation, exchange rate (US/IDR), and interest rate on PT. Unilever Indonesia, Tbk's stock prices. In this research, sample data used annual stock price of PT. Unilever Indonesia, Tbk in 2010-2014. Analysis method used in this study was multiple regression analysis.
The hypothesis formulated in this study were (1) the inflation rate affect stock prices of PT. Unilever Indonesia, Tbk (2) the exchange rate affect stock prices of PT. Unilever Indonesia, Tbk (3) the interest rate affect stock prices of PT. Unilever Indonesia, Tbk (4) the inflation, exchange rate (USD/IDR), and interest rate simultaneously affect stock prics of PT. Unilever Indonesia, Tbk.
The test results showed that the inflation, exchange rate (USD/IDR) and interest rate simultaneously and partially have no effect on stock prices of PT. Unilever Indonesia, Tbk.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULBAHASA INDONESIA ... i
HALAMAN JUDUL BAHASA INGGRIS ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ... iv
KATA PENGANTAR .... ... v
ABSTRAK ... .. ...vii
ABSTRACT ... .. viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... ... .xi
DAFTAR TABEL ... . xii
DAFTAR LAMPIRAN ... ...xiii
BAB I PENDAHULUAN ... .... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 6
1.3Tujuan Penelitian ... 7
1.4Manfaat Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Investasi ... 9
2.1.2 Pasar Modal...12
2.1.2.1 Definisi Pasar Modal ...12
2.1.2.2 Peranan Pasar Modal ...13
2.1.2.3 Instrumen Pasar Modal ...15
2.1.3 Saham ...16
2.1.4 Analisis Fundamental ...19
2.1.5 Inflasi ...20
2.1.5.1 Definisi Inflasi ...20
2.1.5.2 Teori Inflasi ...21
2.1.5.3 Jenis-Jenis Infasi ...22
2.1.5.4 Efek Buruk Inflasi ...25
2.1.6 Nilai Tukar ... ...26
2.1.6.1 Definisi Nilai Tukar (kurs) ... 26
2.1.6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs ... 27
2.1.7 Tingkat Suku Bunga ... 31
2.1.8 Harga Saham ... 32
2.1.9 Penelitian Terdahulu ... 33
2.1.10 Rerangka Teori... 36
2.2 Rerangka Pemikiran ... 37
2.3 Pengembangan Hipotesis dan Model Penelitian ... 38
2.3.1 Pengembangan Hipotesis ... 38
x Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
3.1 Jenis Penelitian ... 41
3.2 Populasi dan Sampel ... 41
3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.5 Teknik Analisis Data ... 44
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 45
3.5.2 Uji F ... 47
3.5.3 Uji t... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 Hasil Penelitian ... 49
4.1.1 Data Inflasi ... 49
4.1.2 Data Nilai Tukar ... 51
4.1.3 Data Tingkat Suku Bunga ... 52
4.1.4 Harga Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk ... 53
4.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 54
4.1.5.1 Uji Normalitas ... 54
4.1.5.2 Uji Multikolinearitas ... 55
4.1.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 57
4.1.5.4 Uji Autokorelasi ... 58
4.1.6 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 59
4.1.6.1 Uji F ... 60
4.1.6.2 Uji t... 60
4.2 Pembahasan ... 63
BAB V PENUTUP ... 67
5.1 Simpulan ... 67
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 67
5.3 Implikasi Penelitian ... 68
5.4 Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
LAMPIRAN ... 73
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 42
Tabel 3.2 Kriteria Multikolinearitas ... 46
Tabel 4.1 Data Inflasi ... 49
Tabel 4.2 Data Nilai Tukar ... 51
Tabel 4.3 Data Tingkat Suku Bunga ... 52
Tabel 4.4 Data Harga Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk. ... 53
Tabel 4.5 Hasil Uji Kolmogorov Smirnov ... 55
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas ... 56
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 57
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ... 59
Tabel 4.9 Hasil Uji F ... 60
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Inflasi ... 73
Lampiran B Data Kurs ... 74
Lampiran C Data Tingkat Suku Bunga ... 78
Pendahuluan
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investasi merupakan usaha yang dilakukan para investor untuk mendapatkan hasil yang akan dikonsumsi di masa yang akan datang. Didalam berinvestasi terdapat dua faktor penting yang perlu
dipertimbangkan yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat keuntungan sedangkan risiko didefiniskan sebagai kemungkinan
penyimpangan dari hasil yang diharapkan (Hanafi, 2013). Dalam kegiatan investasi kita tidak akan terhindar dari risiko. Investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi cenderung memiliki risiko yang lebih
tinggi. Sebaliknya, investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang rendah cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan
dengan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Salah satu sarana investasi yang memiliki risiko tinggi dan return tinggi adalah pasar modal. Pasar modal memiliki peran penting bagi
perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi yaitu sebagai sarana bagi pendanaan perusahaan dan sarana bagi
masyarakat untuk berinvestasi pada intrumen-instrumen keuangan yang ada dalam pasar modal seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain
(Martalena dan Malinda, 2011). Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh dana dari investor dalam bentuk kepemilikan saham, baik lewat kegiatan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum untuk
2
`
Universitas Kristen Maranatha maupun seasoned new issues atau penjualan saham pada masyarakat
setelah perusahaan go public (Hartono, 2008). Saham merupakan salah satu sekuritas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Menurut
Martalena dan Malinda (2011), saham merupakan suatu tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Para investor yang menanamkan modal atau membeli
saham suatu perusahaan turut memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan oleh perusahaan
untuk melakukan pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko
masing-masing dari instrumen keuangan. Bagi investor dengan adanya pasar modal memungkinkan investor mempunyai kesempatan untuk
berinvestasi dan juga mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi mereka.
Ada dua macam risiko dalam kegiatan investasi yaitu, risiko yang
sistematis (systematic risk) dan risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk). Risiko sistematis adalah risiko yang berkaitan dengan perubahan
umum yang terjadi dipasar secara keseluruhan. Sedangkan risiko yang tidak sistematis adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar
secara keseluruhan (Tandelilin, 2010).
Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya sehingga perlu melakukan analisis terlebih
3
`
Universitas Kristen Maranatha analisis teknikal. Dalam melakukan analisis fundamental, investor perlu
melihat kondisi perusahaan itu sendiri maupun kondisi perekonomian dimana perusahaan tersebut beroperasi sebagai langkah penilaian saham
perusahaan. Sedangkan untuk analisis teknikal, para investor dapat memperkirakan harga saham dengan melihat tren dari harga saham yang akan dipilih. Dalam kaitannya dengan investasi saham, investor memilih
saham perusahaan yang layak untuk dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Ang (1997) menyatakan bahwa analisis fundamental pada dasarnya
adalah melakukan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai analisis perusahaan (company analysis). Data historis mencerminkan keadaan
keuangan yang telah lalu yang digunakan sebagai dasar untuk memproyeksi keadaan keuangan perusahaan di masa mendatang. Dalam
company analysis para investor akan mempelajari laporan keuangan
perusahaan dnegan tujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, mengidentifikasi
kecenderungan dan mengevaluasi efisiensi operasional serta memahami sifat dasar dan karakter operasional perusahaan.
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor
4
`
Universitas Kristen Maranatha dan baik, maka harga saham perusahaan tersebut diperkirakan meningkat
pula (Ang, 1997).
Dalam analisis fundamental , kondisi makro ekonomi juga dapat
mempengaruhi harga saham pada suatu pasar modal. Beberapa faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi harga saham antara lain inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga.
Inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga secara umum dan terus menerus (Kuncoro, 1998). Ketika terjadi peningkatan inflasi, akan
mempengaruhi biaya operasi perusahaan, yaitu barang pasokan dan bahan baku. Inflasi tidak hanya mempengaruhi pada produktivitas bahan baku tetapi juga mempengaruhi gaji para karyawan pada suatu perusahaan.
Bagi perusahaan manufaktur, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi.
Rata-rata tingkat inflasi Indonesia pada periode tahun 2010 sampai 2014 mencapai 3,72 - 8,13% per tahun (www.bi.go.id).
Kurs merupakan variabel makro ekonomi yang turut akan
mempengaruhi harga saham. Nilai tukar (USD/IDR) semakin memburuk semenjak adanya krisis. Hal ini menjadi suatu masalah bagi
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Jika perusahaan-perusahaan melakukan pembelian bahan baku dalam negeri atau luar negeri dan memiliki hutang dalam
bentuk dollar maka biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk membayar hutang tersebut akan semakin besar.
Tingkat suku bunga merupakan salah satu variabel yang dapat
5
`
Universitas Kristen Maranatha harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan
imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Secara umum, suku bunga (BI Rate) dapat mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan
membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan . Jika suku bunga meningkat maka investor akan memperoleh hasil atau bunga deposito yang lebih tinggi sehingga akan
cenderung menanamkan modal mereka dalam bentuk deposito dibandingkan menginvestasikan dalam bentuk saham.
Dalam kegiatan bisnis, kenaikan tingkat suku bunga akan direspon para pelaku pasar dan para penanam modal untuk memanfaatkan kesempatan tersebut guna meningkatkan produksinya dan menanamkan
investasinya. Seiring dengan itu, akan berdampak juga pada jumlah produksi yang bertambah dan tenaga kerja yang juga akan semakin
bertambah. Kenaikan suku bunga akan mempengaruhi pinjaman bisnis. Bisnis dan usaha sering harus melakukan pinjaman jangka pendek untuk menutup kegiatan usahanya. Suku bunga yang tinggi akan membuat biaya
pinjaman menjadi mahal serta meningkatkan total hutang bisnis yang akhirnya akan memperlambat perkembangan suatu perusahaan . Selain itu,
kenaikan tingkat suku bunga juga akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga permintaan akan mengalami ikut mengalami
peningkatan.
Demikian pula sebaliknya, bila suku bunga menurun maka produksi industri akan berkurang dan daya beli masyarakat juga akan
6
`
Universitas Kristen Maranatha tahun 2014 selalu meningkat kecuali pada tahun 2012. Rata-rata tingkat
suku bunga tertinggi terdapat pada tahun 2014 sebesar 7,52%. Namun pada tahun 2012 mengalami penurunan yaitu sebesar 5,77%
(www.bi.go.id).
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh perubahan variabel makroekonomi terhadap harga saham pada
perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Salah satu perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang menarik untuk diteliti
yaitu PT. Unilever Indonesia Tbk. Seiring dengan perubahan yang terjadi pada variabel makroekonomi di Indonesia yang berupa tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar, PT. Unilever Indonesia tetap memiliki
catatan terbaik dalam harga saham perusahaan tersebut. Rata-rata harga saham dalam PT. Unilever Indonesia Tbk selalu mengalami peningkatan
tiap tahunnya . Hal ini dapat dilihat dari rata-rata harga saham pada tahun 2010 yang mula-mulanya sebesar Rp 15.020,83 meningkat menjadi Rp 30.175,00 pada tahun 2014 (finance.yahoo.com).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh inflasi terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk ?
2. Apakah terdapat pengaruh nilai tukar (USD/IDR) terhadap harga
7
`
Universitas Kristen Maranatha 3. Apakah terdapat pengaruh tingkat suku bunga terhadap harga saham
pada PT. Unilever Indonesia Tbk ?
4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan tingkat suku bunga, inflasi
dan nilai kurs dollar US terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian perumusan masalah diatas, tujuan dari penilitian ini
adalah
1. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk
2. Menganalisis pengaruh nilai tukar (USD/IDR) terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk
3. Menganalisis pengaruh tingkat suku bunga terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk
4. Menganalisis pengaruh secara simultan inflasi, nilai tukar (USD/IDR)
dan tingkat suku bunga terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disampaikan, maka penelitian ini berguna untuk :
1. Kegunaan Praktis
8
`
Universitas Kristen Maranatha Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan referensi
berupa implikasi kebijakan untuk melakukan investasi di pasar modal.
b) Bagi emiten
Dapat memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham.
2. Kegunaan Teoritis
a) Penelitian ini dapat digunakan untuk melihat konsistensi antara teori yang ada dengan kenyataan, konsistensi hasil dan perluasan penelitiannya sehingga bermanfaat sebagai pembanding dan
pengembangan hasil penelitian sejenis.
b) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat
67 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data statistik, pengujian hipotesis, dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1 Secara parsial inflasi tidak berpengaruh terhadap harga saham pada
PT. Unilever Indonesia Tbk. Artinya, perubahan inflasi tidak akan menyebabkan perubahan terhadap harga saham PT. Unilever
Indonesia Tbk.
2 Secara parsial nilai tukar kurs dollar US tidak berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Artinya, perubahan
nilai tukar kurs dollar US tidak akan menyebabkan perubahan terhadap harga saham PT. Unilever Indonesia Tbk.
3 Secara parsial tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Artinya, perubahan tingkat suku bunga tidak akan menyebabkan perubahan terhadap harga saham
PT. Unilever Indonesia Tbk.
4 Secara simultan inflasi, nilai tukar kurs dollar US, dan tingkat suku
bunga tidak berpengaruh terhadap harga saham pada PT. Unilever Indonesia Tbk.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya hanya menggunakan data 5 tahun terakhir dan
68
Universitas Kristen Maranatha kondisi pasar dan perusahaan sebenarnya, akan lebih baik jika data yang
digunakan adalah data bulanan agar dapat mencerminkan keadaan pasar dan perusahaan yang sebenarnya.
5.3 Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas kita dapat melihat bahwa teori yang diungkapkan para ahli atau penulis tidak dapat
diterapkan dalam harga saham PT. Unilever Indonesia Tbk karena saham perusahaan tersebut bersifat defensif. Artinya, harga saham PT. Unilever Indonesia Tbk tidak akan dipengaruhi oleh perubahan variabel
makroekonomi.
5.4 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka saran-saran yang penulis sampaikan adalah:
1. Bagi perusahaan
Perusahaan harus tetap waspada dengan perubahan variabel
makroekonomi diluar variabel makroekonomi yang diteliti supaya kegiatan bisnis dapat berjalan dengan lancar.
2. Bagi Investor
Disarankan untuk memilih PT. Unilever Indonesia, Tbk sebagai salah satu pilihan dalam pembentukan portofolio karena perusahaan
69
Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi penelitian selanjutnya
Disarankan untuk menggunakan rentang periode pengamatan yang lebih lama atau menggunakan data bulanan agar hasilnya
representatif, Peneliti selanjutnya diharapkan agar menambah variabel yang belum tercakup dalam penelitian ini dan juga
melakukan penelitian terhadap perusahaan lain yang sejenis seperti
70 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Muhammad Z. (2012). Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar (USD/IDR), dan Indeks Dow Jones (DJIA) terhadap
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) (periode 2008-2011).Jurnal Skripsi. FEB-UB.
Ang, Robert (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Media Staff Indonesia.
Astuti, Ria., Apriatni E.P., dan Hari Susanta. (2013). Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar (kurs) Rupiah, Inflasi, dan Indeks Bursa Internasional Terhadap IHSG. Jurnal Administrasi Bisnis. Hal 1-8.
Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. (2011). Business Research Methods. Singapore: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Dornbusch, Stanley Fischer dan Richard Startz. (2008). Macroeconomic. New York: Mcgraw Hill.
Fahmi, Irham (2013). Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta, cv.
Faoriko, Akbar (2013). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Hanafi, M.M. (2013). Manajemen Keuangan (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto (2008). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
Hartono, Jogiyanto (2014). Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta
Husnan, S. (2009). Dasar- dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas (Edisi Keempat). Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.
71
Universitas Kristen Maranatha Krisna, Anak Agung. G.A. dan Wirawati, Ni. G.P. (2013). Pengaruh Inflasi, Nilai
Tukar rupiah, Suku Bunga SBI Pada Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hal 421-435.
Kuncoro, Mudrajad (1998). Metode Kuantitatif Teori & Aplikasi Unutk Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: YKPN
Martalena, dan Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nopirin (2014). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro-Makro. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta
Permana, Yogi dan Sularto, lana. (2008). Analisis Pengaruh Fundamental Keuangan, Tingkat Bunga SBI dan Tingkat Inflasi Terhadap Pergerakan Harga Saham. Jurnal Ekonomi Bisnis No.2 Vol. 13.
Putong, Iskandar. (2013). Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rivai, Veithzal, dkk. (2007). Bank and Financial Institution Management Conventional & Syar'i system. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sartono, Agus. (2008). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Sholihah, Mar'atus. (2014). Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Perhotelan dan Pariwisata yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : CV Alfabeta.
Suharli, Michell. (2005). Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Industri Food & Beverages Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol.7, No.2. Hal: 99-116
Sukirno, Sadono. (2013). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis (Edisi Pertama). Yogyakarta : Penerbit CV Andi Offset.
Sunariyah (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Cetakan Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
72
Universitas Kristen Maranatha Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Zuliarni, Sri. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Mining dan Mining Service di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi Bisnis Vol. 3 No. 1, Oktober 2012.
www.bi.go.id di akses pada tanggal 10 September 2015 www.bps.go.id di akses pada tanggal 10 September 2015