• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LANDASAN TEORI Evektifitas Penggunaan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Geografi Materi Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan Di Kelas X IIS SMA Muhammadiyah 1 Surakarta."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Efektivitas Pembelajaran

a. Pembelajaran

Peserta didik dalam pembelajaran adalah sebagai objek dan subjek

dalam pengajaran. Inti dari proses pengajaran tidak lain adalah

kegiatan belajar anak didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pengejaran tentu saja akan dapat tercapai jika anak didik

berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak didik tidak

hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga kejiwaan, karena apabila

hanya fisik yang aktif tetapi pikiran dan mentalnya tidak aktif maka

kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Sama halnya

anak didik tidak belajar, karena anak didik tidak merasakan perubahan

di dalam dirinya (Djamarah, 2010)

Menurut Sudjana, dalam Djamarah (2010) mengemukakan bahwa

sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada hakekatnya adalah

suatu proses, yaitu proses mengatur, dan mengorganisasi lingkungan

yang ada disekitar peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan dan

mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap

berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan

kepada anak didik dalam melakukan proses belajar.

b. Efektivitas Pembelajaran

Menurut kamus bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata

efektif yang berarti ada pengaruhnya atau akibatnya. Efektivitas adalah

adanya kesesuaian anatara orang yang melaksanakan tugas dengan

(2)

mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha

mewujudkan tujuan operasional. Efektivitas pembelajaran merupakan

suatu standar keberhasilan, maksudnya semakin berhasil pembelajaran

tersebut mencapai tujuan yang telah ditentukan, berarti semakin tinggi

tingkat efektifitasnya (Djamarah, 2006). Pendapat lain juga

mengatakan bahwa efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang

yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju atau dapat

dikatakan suatu organisasi telah berhasil mendapatkan dan

memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan

operasional (Mulyasa, 2002).

Pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan pembelajaran yang

telah ditentukan berhasil dicapai. Menurut Djamarah (2010) untuk

mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat

dilakukan melalui test prestasi belajar. Setiap proses belajar mengajar

selalu menghasilkan hasil belajar, tes prestasi belajar dapat

digolongkan kedalam tes formatif, tes subsumatif, dan tes sumatif.

2. Media Audio Visual

a. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang artinya tengah,

perantara, pengantar. Gerlach & Ely, dalam Arsyad (2003)

mengemukakan bahwa media apa bila dipahami secara garis besar

adalah manusia, materi, atau kejadian yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian

ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Sharon, dalam Musfiqon (2012) mengatakan bahwa media dalam

arti luas merupakan alat komunikasi dan sumber informasi, baik yang

berupa elektronik maupun non elektronik. Alat tersebut apabila

digunakan dalam pembelajaran maka disebut media pembelajaran.

Menurut Heinic, dalam Musfiqon (2012) media didefinisikan

(3)

komunikator dan komunikan. Media adalah saluran komunikasi

termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer, dan

instruktur.

Secara garis besar media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai

alat bantu berupa fisik maupun non fisik yang sengaja digunakan

sebagai perantara antara guru dan siswa dalam memahami materi

pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingga materi

pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik

minat siswa untuk belajar lebih lanjut (Musfiqon, 2012). Secara

keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat bantu

yang digunakan guru dengan desain yang disesuaikan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Media Audio Visual

Menurut kamus besar bahasa indonesia audio visual berasal dari

dua kata, yaitu audio dan visual, audio diartikan sebagai sesuatu yang

dapat didengar atau alat peraga yang bisa didengar dan visual adalah

hal-hal yang dapat dilihat dengan indera penglihatan atau mata. Media

audio visual merupakan teknologi untuk menghasilkan atau

menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan

elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual (Arsyad,

2002).

Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian

perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti mesin proyektor,

tape recorder, dan sejumlah alat-alat elektronok lainnya. Pembelajaran

melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang

penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak

seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol

yang serupa (Arsyad, 2002).

Media audio visual dapat digolongkan ke dalam jenis media audio

(4)

suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, serta media

vidio cassette recorder (VCR), yaitu media audio visual bergerak yang

perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset video, dan

penayangannya melalui pesawat televisi (Rusman, 2011).

c. Manfaat Media Audio Visual

Hamalik, dalam Arsyad (2002) mengemukakan bahwa pemakaian

media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motifasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media

pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran, penyampaian pesan dan isi pelajaran.

Menurut Rinanto (1982) Penggunaan media audio visual pada

pembelajaran memiliki kegunaan :

1) Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, karena

pengalaman yang dimiliki setiap siswa berbeda, ditentukan oleh

faktor keluarga dan masyarakat. Perbedaan tersebut merupakan hal

yang tidak mudah diatasi apabila di dalam pengajaran guru hanya

menggunakan bahasa verbal, sebab siswa sulit dibawa ke obyek

pelajaran, dengan menghadirkan media audio visual di kelas, maka

semua siswa dapat menikmatinya.

2) Melampaui batasan ruang dan waktu, karena tidak semua hal bisa

dialami langsung oleh siswa, hal tersebut disebabkan oleh:

a) Obyek yang terlalu besa, misalnya gunung, atau obyek yang

terlalu kecil misalnya bakteri, dengan bantuan media audio

visual kita bisa menampilkannya di dalam kelas.

b) Gerakan-gerakan yang terlalu lambat misalnya pergerakan

amoeba atau gerakan-gerakan yang terlalu cepat misalnya

pergerakan awan, dapat diikuti dengan menghadirkan media

(5)

c) Rintangan-rintangan untuk mempelajari musim, iklim, dan

geografi misalnya proses terbentuknya bumi dapat disajikan di

kelas dengan bantuan media audio visual.

3) Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara anak didik

dengan lingkungannya. Sebagai contoh saat guru menerangkan

tentang masalah gunung meletus, apabila disampaikan dengan

bahasa verbal, maka kontak langsung antara siswa dengan obyek

akan sulit, sehingga diperlukan media audio visual untuk

menghadirkan situasi nyata dari obyek tersebut untuk

menimbulkan kesan yang mendalam pada diri siswa.

d. Kelebihan Media Audio Visual

Menurut Rusman (2011) mengemukakan bahwa media audio

visual memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :

1) Memberi pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.

2) Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.

3) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

4) Lebih realistis, dapat diulang dan dapat dihentikan sesuai

kebutuhan.

5) Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi

sikap siswa.

Menurut Pramono, dalam Rusman (2011) mengemukakan bahwa

media audio visual memiliki banyak kelebihan, diantaranya :

1) Memaparkan keadaan real dari suatu proses, fenomena atau

kejadian.

2) Sebagai bagian terintegrasi dengan media lain, seperti teks atau

gambar, video dapat memperkaya pemaparan.

3) Pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu

untuk melihat gambaran yang lebih fokus.

(6)

5) Kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat

menyampaikan pesan dibanding dengan media teks.

e. Kelemahan Media Audio Visual

Menurut Rusman (2011) mengemukakan bahwa media audio

visual memeiliki beberapa kelemahan, diantaranya :

1) Jangkauannya terbatas.

2) Sifat Komunikasinya satu arah.

3) Gambarnya relatif kecil.

4) Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan dan

gangguan magnetik.

3. Kelayakan Planet Bumi Bagi Kehidupan

a. Planet Bumi

Planet merupaka benda angkasa yang tidak dapat memanncarkan

cahaya sendiri, berbentuknya bulat dan beredar mengelilingi matahari.

Sebagian besar planer memiliki pengiring atau pengikut planet yang

disebut satelit yang beredar mengelilingi palnet. Sistem tata surya kita

memiliki delapan planet didalamnya. Berdasarkan urutanya dari

matahari, bumi berada di urutan ketiga (Hartono, 2009).

Bumi merupakan planet terbesar kelima dari delapan planet dalam

tatasurya kita. Pembentukan planet bumi dapat diterangkan melalui

berbagai teori yang telah dikemukakan oleh para ahli. Teori-teori

tersebut diantaranya adalah teori pasang surut, teori kondensasi, teori

kabut lant laplace, teori planetesimal, dan teori bintang kembar (Yulir,

2013).

b. Kelayakan Bagi Kehidupan

Bumi diciptakan dengan keseimbangan yang stabil, yang

membuatnya cocok bagi berlangsungnya makhluk hidup. Jarak bumi

(7)

keseimbangan dalam atmosfer, kecepatan rotasi bumi pada sumbunya,

kecepatanya mengelilingi matahari, fungsi laut dan gunung di bumi,

sifat-sifat dan interaksi diantara makhluk hidup (Yahya, 2002)

Dibandingkan dengan planet lain maka semakin jelas bahwa bumi

secara khusus dirancang bagi manusia dan makhluk hidup lainnya,

tidak ada planet lain yang memiliki sirkulasi badan cair yang konstan

seperti yang terdapat di bumi. Proses bumi membentuk sudut miring

(inklasi) sebesar 23° dari orbitnya, menyebabkan kesetabilan musim di

bumi. Andaikan sudut kemiringan ini sedikit lebih besar atau lebih

kecil maka perbedaan suhu antara musim akan sangat ekstrim, ketika

musim panas akan sangat panas dan ketika musim dingin akan sangat

dingin (Yahya, 2002).

Penciptaan bumi yang sangat komplek ini menyebabkan bumi

sangat layak bagi kehidupan, beberapa faktor penunjang bagi

kehidupan dibumi yang keberadaannya dekat dengan manusia adalah :

1) Udara

Udara merupakan campuran gas yang terdapat pada

permukaan bumi. Udara yang ada di bumi mengadung Oksigen,

Nitrogen, Hidrogen, Helium, Argon, dan Neon. Kandungan elemen

senyawa gas dan partikel dalam udara akan berubah-ubah sesuai

ketinggian dari permukaan tanah, demikian juga massanya. Masa

udara akan berkurang seiring dengan ketinggian. Udara merupakan

bagian dari atmosfer, masa udara dalam atmosfer mengalami

gerakan. Gerakan udara didalam atmosfer terjadi terutama oleh

pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Udara di daerah

tropis yang panas cenderung untuk bergerak ke atas dan udara

dingin di daerah kutub cenderung untuk bergerak ke bawah (Haddy

dkk, 1986).

Udara sangat penting bagi kehidupan karena didalam udara

terdapat oksigen. Oksigen merupakan gas vital bagi aktifitas

(8)

bersama-sama dengan hidrogen membentuk air yang merupakan

cairan utama penyusun tubuh organisme (Haddy dkk, 1986).

2) Air

Air merupakan salah satu sumber kekuatan dan energi yang

ada di bumi. Air merupakan sebuah elemen dan partikel cair.

Hampir 73% permukaan bumi merupakan hidrosfer. Energi

matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan

air ke bagian atmosfer, kemudian di bagian atmosfer uap air

mengalami kondensasi dan selanjutnya akan turun sebagai hujan

(Haddy dkk, 1986). Kehidupan bergantung pada daur air, andaikan

manusia mencoba mengatur daur ini, ia tidak akan pernah berhasil,

sekalipun menggunakan semua tekhnologi yang ada di dunia

(Yahya, 2002).

Air memiliki peranan yang sangat besar dalam

kelangsungan hidup. Air memberikan banyak manfaat bagi

kehidupan kita, dengan air manusia dapat makan, minum, mencuci,

mandi, membersihkan barang, bermain, dan sebagainya, oleh

karenanya kita harus menjaga kelestarian air.

3) Tanah

Tanah merupakan bagian litosfer yang memegang peranan

sangat penting bagi kehidupan. Tanah terbentuk karena batuan

batuan yang ada dipermukaan litorfer mengalami gradasi, erose,

maupun proses-proses fisika lainnya sehingga menjadi batuan

batuan kecil seperti pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur

dengan hasil pemasukan komponen-komponen organis makhluk

hidup dan membentuk tanah yang dapat dipergunakan sebagai

tempat hidup organisme (Haddy dkk, 1986).

Manusia sangat memerlukan tanah untuk kelangsungan dan

aktifitas hidupnya, namun beberapa aktifitas manusia justru

membuat tanah menjadi tercemar. Menurut Supardi (1984)

(9)

manusia seperti oleh zat-zat detergen, asam belerang, dan zat-zat

kimia sebagi sisa pembuangan pabrik-pabrik kimia/industri.

Pencemaran inipun bisa juga disebabkan oleh pestisida, hibrisida,

pupuk-pupuk tanaman yang bisa merupakan unsur-unsur polutan,

sehingga mutu air dan tanah berkurang bahkan dapat

membahayakan baik untuk tumbuhan, hewan, ataupun manusia.

Terjadinya polusi atau pencemaran ini umumnya terjadi

karena kemajuan tekhnologi dalam usaha meningkatkan

kesejahteraan hidup. Misalnya pencemaran udara, air, dan tanah

akan menyebabkan merosotnya kualitas udara, air, dan tanah.

Akibatnya akan terjadi banyak hal-hal yang merugikan dan

(10)

B. Kerangka Berpikir

Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta, untuk

mengetahui efektivitas penggunaan media video pembelajaran Kelayakan

Planet Bumi Bagi Kehidupan maka peneliti melakukan penguraian indikator

pada RPP. Melalui media pembelajaran audio visual agar dapat membantu

siswa untuk lebih memahami dalam pembelajaran Kelayakan Planet Bumi

Bagi Kehidupan, peneliti akan menyebarkan angket berupa pre test pada

perlakuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran dilakukan dengan

penggunaan media audio visual pada kelas eksperimen, sedangkan untuk kelas

kontrol pembelajaran akan dilaksanakan dengan model konvensional.

Post test dilaksanakan setelah atau sesudah pembelajaran dengan

penggunaan media audio visual maupun dengan model konvensional. Data

diperoleh setelah di adakannya pre test, pelaksanaan pembelajaran, dan post

(11)

Bagan 2.1 Skema Kerangka Penelitian

Uraian Indikator

Pembuatan Instrumen Soal

Tidak Valid/Layak Instrumen Soal Valid

dan Layak Uji Coba/Validitas

Instrumen Soal

Pembelajaran dengan Media Video

Pre Test KelasKontrol Pre Test Kelas Eksperimen

Pembelajaran dengan Model Konvensional

Post Test Kelas Eksperimen Post Test Kelas Kontrol

Data

Analisis

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Laporan Pembuatan Instrumen Video

Tidak Valid/Layak Instrumen Video Valid

dan Layak Validitas Instrumen

(12)

C. Hipotesis

Berdasarkan rumusan-rumusan diatas dapat ditentukan hipotesisnya:

H0: Tidak ada efektivitas penggunaan media audio visual pada materi

kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015.

H1: Ada efektivitas penggunaan media audio visual pada materi

kelayakan planet bumi bagi kehidupan di kelas X IIS SMA

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “Analisis Kritik Sosial Pada Film Warkop DKI Reborn (Menggunakan Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough)”.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

Konteks organisasi berisi lingkungan internal organisasi (budaya, struktur, iklim hubungan karyawan, teknologi, proses operasional, dan praktek manajemen

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.. Salatiga

Bobot acuan merupakan bobot kriteria yang didapatkan dari merata-rata 3 (tiga) bobot responden Bobot acuan ini akan digunakan dalam sistem pemilihan vendor untuk mengkaji bobot

In order to assess its potential to estimate the cover fraction of dominant plant species in endemic Macaronesian laurel forests and heathlands, a hierarchical

Bagian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah bagian dari struktur atas jembatan yaitu slab lantai yaitu penulangan slab serta kontrol kekuatan mutu beton karateristik

Metode MPS adalah metode dengan format berupa tabel yang menunjukkan berbagai informasi dalam proses produksi seperti peramalan, tingkat permintaan konsumen,

Salah satu permasalahan dalam sistem tenaga listrik adalah menentukan kombinasi unit pembangkit ( unit commitment ) dan pembebanan ekonomis ( economic dispatch )