• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKSISWA Peningkatan Partisipasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Strategi Active Knowledge Sharing ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS 1SMAMu hammadiyah 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKSISWA Peningkatan Partisipasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Strategi Active Knowledge Sharing ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS 1SMAMu hammadiyah 1."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS 1SMA Muhammadiyah 1 Sragen )

Oleh

Ayu Marantika Sandhy1, Rita P. Khotimah2

1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, ara_okashii78@yahoo.co.id 2

Staf Pengajar UMS Surakarta, rpramujiyanti@yahoo.com ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar matematika siswa kelas XI SMA dengan menerapkan strategi Active Knowledge

Sharing. Jenis penelitian pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang berjumlah 27 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan partisipasi dan hasil belajar matematika siswa melalui strategi Active

Knowledge Sharing. Peningkatan ini dapat dilihat dari indikator-indikator, yaitu:

1) siswa yang memiliki kemampuan bertanya sebelum tindakan sebanyak 9 siswa (33,33%) dan setelah tindakan sebanyak 21 siswa (77,78%), 2) siswa memiliki kemampuan menjawab pertanyaan sebelum tindakan sebanyak 8 siswa (29,62%) dan setelah tindakan sebanyak 19 siswa (70,37%), 3) siswa memilik kemampuan mengerjakan soal di depan kelas sebelum tindakan sebanyak 5 siswa (18,51%) dan setelah tindakan sebanyak 18 siswa (66,67%). Peningkatan hasil belajar matematika siswa dapat terlihat dari siswa yang mendapatkan nilai memenuhi KKM ≥ 72 sebelum tindakan sebanyak 10 siswa (35,71%) dan setelah tindakan sebanyak 21 siswa (77,78%). Penerapan strategi Active Knowledge Sharing dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar matematika di SMA Muhammadiyah 1 Sragen.

(4)

PENDAHULUAN

Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan

pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan

pembelajaran yang sudah direncanakan bisa dicapai semaksimal mungkin. Tidak

ada proses belajar mengajar tanpa adanya partisipasi dari siswa yang menerima

pelajaran yang akan disampaikan.

Pada kondisi awal siswa kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Sragen

mempunyai partisipasi belajar yang rendah. Rendahnya partisipasi belajar

tersebut meliputi: 1) siswa yang memiliki kemampuan bertanya hanya 33,33%

siswa, 2) siswa yang memiliki kemampuan menjawab pertanyaan hanya 29,62

siswa, 3) siswa yang memiliki kemampuan mengerjakan soal yang diberikan di

depan kelas hanya 18,51% siswa. Rendahnya partisipasi belajar tersebut

mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa yaitu hanya 10 siswa

(37,04%) yang mencapai ketuntasan (KKM)

Permasalahan partisipasi belajar matematika di atas dapat bersumber dari

guru maupun siswa. Akar penyebab dari permasalahan partisipasi tersebut

diuraikan secara singkat di bawah ini.

Akar penyebab permasalahan partisipasi belajar matematika yang

bersumber dari siswa adalah dalam diri siswa terdapat sebuah pemikiran bahwa

matematika adalah pelajaran yang menyeramkan, sulit, dan tidak menyenangkan

sehingga siswa merasa takut saat pembelajaran matematika sedang berlangsung.

Ketakutan itu membuat siswa takut untuk bertanya, menjawab pertanyaan,

mengerjakan soal di depan kelas.

Akar penyebab permasalahan partisispasi belajar matematika yang

bersumber dari guru adalah bagaimana cara guru dalam menumbuhkan partisipasi

dalam diri siswa secara efektif. Keberhasilan pada suatu pembelajaran sangat

dipengaruhi oleh adanya partisipasi dari siswa untuk belajar matematika.

Beberapa kesulitan yang dialami oleh guru untuk menumbuhkan partisipasi dalam

diri siswa adalah belum adanya strategi atau teknik tertentu yang dapat

menumbuhkan partisipasi dalam diri siswa dengan cara yang sama atau dengan

(5)

aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi yang tepat pada proses

pembelajaran akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Strategi

belajar mengajar yang bersifat partisipasitoris yang dilakukan guru akan mampu

membawa siswa dalam situasi yang lebih nyaman karena siawa lebih berperan

serta lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar mengajar.

Strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing (berbagi pengetahuan

secara aktif) merupakan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif

sejak dini, yaitu dengan melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar yang

aktif. Siswa dilibatkan secara langsung pada materi pelajaran untuk membangun

minat, partisipasi, memunculkan keingintahuan, merangsang berpikir, serta

membentuk kerjasama tim dalam menyelesaikan masalah. Dalam strategi Active

Knowledge Sharing guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator dalam

pembelajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan strategi Active Knowledge Sharing, dan di

harapkan dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar matematika siswa.

Penelitian ini mengacu pada rumusan masalah, yaitu: adakah peningkatan

partisipasi belajar matematika siswa dengan strategi Active Knowledge Sharing

dan adakah peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan strategi Active

Knowledge Sharing.

Tujuan dari penelitian ini, (1) Tujuan umum penelitian ini adalah untuk

meningkatan partisipasi dan hasil belajar matematika siswa. (2) Tujuan khusus

dari peneltian ini adalah meningkatan partisipasi belajar matematika siswa kelas

XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Sragen Semester Ganjil Tahun Ajaran

2013-2014 dengan strategi Active Knowledge Sharing. Partisipasi belajar matematika

siswa dapat diamati dari indikator: 1) kemampuan siswa dalam bertanya, 2)

kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan, 3) kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal di depan kelas. Kedua, meningkatan hasil belajar matematika

siswa dengan strategi Active Knowledge Sharing. Peningkatan hasil belajar

matematika siswa dapat diamati dari hasil tes tertulis kepada siswa tentang materi

(6)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilakukan bersama-sama antara kepala sekolah, guru matematika, dan peneliti.

Menurut Nesaci (2011), Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari

Classroom Research, yaitu suatu action research yang dilakukan guru di dalam

kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang

beralamat di Jalan Raya Sukowati kotak pos 108 Sragen kode pos 57213. Waktu

penelitian ini selama 4 bulan yaitu Agustus 2013 samapai dengan November

2013dengan dua siklus. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1.

Kelas tersebut berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 15

siswa perempuan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu (1)

observasi digunakan untuk memperoleh data tentang partisipasi dan hasil belajar

matematika, (2) metode tes digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar

matematika siswa, (3) catatan lapangan digunakan untuk mencatat

kejadian-kejadian penting yang muncul pada saat proses pembelajaran matematika

berlangsung, (4) dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, nama

siswa, dan foto proses tindakan penelitian.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode alur yaitu reduksi

data, penyajian data, verifikasi data. Reduksi data adalah proses merangkum,

pemusatan perhatian, fokus terhadap hal-hal yang penting. Kegiatan ini dilakukan

pada setiap tindakan pelaksanaan. Penyajian data berupa mengumpulkan

informasi dalam bentuk tes naratif yang disusun dalam bentuk bagian-bagian

sehingga akan mudah dipahami makna yang terkandung di dalamnya. Pada

langkah ini peneliti menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi

yang disimpulkan dan memiliki makna. Verifikasi data atau sering disebut

penarikan kesimpulan secara bertahap untuk memperoleh derajat kepercayaan

tinggi. Verifikasi data dilakukan pada setiap tindakan yang pada akhirnya dipadu

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan awal yang dilakukan adalah melakukan observasi pendahuluan

pada hari Senin, 29 Juli 2013 di kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Sragen.

Tujuan dari observasi awal adalah untuk memperjelas sekaligus menentukan

fokus penelitian atau indikator yang akan dicapai dari partisipasi dan hasil belajar

matematika siswa, selain itu peneliti juga melakukan dialog khusus dengan guru

matematika. Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru matematika

diperoleh beberapa data bahwa dari siswa kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1

Sragen mempunyai partisipasi belajar matematika yang tergolong masih rendah

dengan beberapa indikator yaitu: 1) siswa yang memiliki kemampuan bertanya

hanya 33,33% siswa, 2) siswa yang memiliki kemampuan menjawab pertanyaan

hanya 29,62 siswa, 3) siswa yang memiliki kemampuan mengerjakan soal yang

diberikan di depan kelas hanya 18,51% siswa. Hasil belajar yang dicapai oleh

siswa yaitu hanya 10 siswa (37,04%) yang mencapai ketuntasan (KKM).

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan tiap siklusnya terdiri dari

dua pertemuan. Pelaksanaan tindakan kelas terinci sebagai berikut:

1. Tindakan Kelas Siklus I

Tindakan Kelas Siklus I terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Senin, 2 September 2013 pada pukul 10.15-11.45 WIB

dan pada pertemuan kedua dilaksankan pada hari Jum’at, 6 September 2013

pada pukul 10.00-11.30 WIB. Materi yang disampaikan pada pertemuan

pertama adalah tentang penyajian data dalam bentuk tabel, sedangkan pada

pertemuan kedua adalah tentang penyajian data dalam bentuk diagram.

a. Tindak Mengajar.

Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran mulai

menerapkan strategi Active Knowledge Sharing. Sebelum pembelajaran

dimulai, guru masuk kelas dengan mengucapkan salam, dan mengecek

kehadiran siswa. Guru mengingatkan kembali mengenai materi yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya tentang data dalam statistika melalui

(8)

Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan sedikit tentang materi

penyajian data dengan menerapkan strategi Active Knowledge Sharing.

Guru menyiapkan pertanyaan yang berhubungan dengan penyajian data

dalam bentuk tabel seperti Sebutkan bentuk-bentuk penyajian data dengan

menggunakan table!, Apakah yang dimaksud dengan tabel baris dan

kolom?, Sebutkan macam-macam tabel distribusi frekuensi dari

pengelompokan data!, Bagaimana cara menentukan jangkauan atau range

dari tabel distribusi frekuensi kelompok?, Bagaimanakah cara menentukan

banyak kelas dalam tabel distribusi frekuensi kelompok?, Apakah yang

dimaksud dengan batas kelas dalam tabel distribusi frekuensi kelompok?,

Bagaimana cara menentukan tepi bawah dan tepi atas dari tabel distribusi

frekuensi kelompok?, Bagaimana cara menentukan panjang kelas dari tabel

distribusi frekuensi kelompok?, Bagaimana cara menentukan titik tengah

kelas dari tabel distribusi frekuensi kelompok?.

Siswa menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh guru sebanyak

yang mereka biasa seperti Bentuk-bentuk penyajian data dengan

menggunakan tabel, yaitu: Tabel baris-kolom dan Tabel distribusi

frekuensi, Tabel baris–kolom adalah kumpulan data yang disajikan dengan

tabel berbentuk baris dan kolom, Macam-macam tabel distribusi frekuensi

dari pengelompokan data, yaitu: Tabel distribusi frekuensi data tunggaldan

Tabel distribusi frekuensi data berkelompok, Batas kelas adalah nilai–nilai

ujung yang terdapat pada sebuah kelas. Adapun pertanyaan yang dapat

dijawab oleh siswa tentang penyajian data dalam bentuk tabel dapat dilihat

(9)

Gambar 1: Pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa tentang penyajian data dalam bentuk tabel

Siswa berkeliling kelas dengan mencari siswa lain yang dapat menjawab

pertanyaan yang tidak mereka ketahui bagaimana menjawabnya. Siswa

membantu satu sama lain untuk dapat menjawab pertanyaan seperti Cara

menentukan jangkauan atau range dari tabel distribusi frekuensi kelompok

adalah: R = data terbesar – data terkecil, Cara menentukan banyak kelas

dalam tabel distribusi frekuensi kelompok adalah k = 1 + 1,3 log n dimana

k = banyak kelas dan n = banyak data, Cara menentukan tepi bawah dan

tepi atas dari tabel distribusi frekuensi kelompok adalah: Tepi bawah=

batas bawah – 0,5 dan Tepi atas = batas atas – 0,5, Cara menentukan

panjang kelas dari tabel distribusi frekuensi kelompok adalah: Panjang

kelas = tepi atas – tepi bawah atau Panjang kelas = → ,

Cara menentukan titik tengah kelas dari tabel distribusi frekuensi kelompok

adalah: Titik tengah kelas = (batas bawah + batas atas). Adapun jawaban

siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa lain tentang

penyajian data dalam bentuk tabel tersebut dapat dilihat pada gambar

(10)

Gambar 2: Jawaban siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa lain tentang penyajian data dalam bentuk tabel

Seisi kelas dikumpulkan kembali oleh guru untuk mengulas

jawaban-jawaban. Jawaban-jawaban yang tidak diketahui dari beberapa siswa diisi

guru. Informasi tersebut digunakan guru sebagai jalan untuk

memperkenalkan topik-topik penting di kelas tersebut. Selanjutnya, siswa

diminta untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa yang diberikan oleh

guru secara mandiri. Pada akhir kegiatan, agar siswa semakin memahami

materi dan agar siswa tetap belajar, maka guru memberikan pekerjaan

rumah (PR). Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

Pada pertemuan kedua, guru menjelaskan sedikit tentang materi penyajian

data dalam bentuk diagram dengan menerapkan strategi Active Knowledge

Sharing. Guru menyiapkan pertanyaan yang berhubungan dengan

penyajian data dalam bentuk diagram seperti Sebutkan bentuk-bentuk

penyajian data dengan diagram!, apakah yang dimaksud dengan diagram

batang?, apakah yang dimaksud dengan diagram garis?, apakah yang

dimaksud dengan diagram lingkaran?, bagaimanacara untuk menyajikan

data dengan diagram batang?, bagaimanacara untuk menyajikan data

dengan diagram garis?, dan bagaimanacara untuk menyajikan data dengan

(11)

Siswa menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh guru sebanyak

yang mereka bisa seperti Bentuk-bentuk penyajian data dengan diagram,

yaitu: diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran, diagram

batang adalah diagram penyajian data dalam bentuk batang atau kotak,

diagram garis adalah diagram penyajian data dalam bentuk garis, diagram

lingkaran adalah diagram penyajian data dalam bentuk lingkaran. Adapun

pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa tentang penyajian data dalam

bentuk diagram dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3: Pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa tentang penyajian data dalam bentuk diagram

Siswa berkeliling kelas dengan mencari siswa lain yang dapat menjawab

pertanyaan yang tidak mereka ketahui bagaimana menjawabnya. Siswa

membantu satu sama lain untuk dapat menjawab pertanyaan seperti cara

untuk menyajikan data dengan diagram batang adalah membuat sumbu

mendatar dan sumbu vertikal sumbu yang satu digunakan untuk

menunjukkan kategori sedangkan sumbu yang lainnya digunakan untuk

menunjukkan nilai atau frekuensi, membuat batang untuk masing-masing

jenis kategori dengan lebar sama dan panjang atau tingginya sesuai dengan

nilai atau frekuensinya jarak antara batang yang satu dengan batang lainnya

sama, setiap batang diberi warna atau diarsirdengan corak yang sama,

(12)

keterangan tentang catatan atau sumbu data, cara untuk menyajikan data

dengan diagram garis adalah membuat sumbu mendatar dan sumbu

vertikal, membuat titik sesuai dengan data yang akan disajikan dan

menghubungkan titik tersebut dengan garis, dan cara untuk menyajikan

data dengan diagram lingkaran adalah lingkaran dibagi menjadi beberapa

bagian yang luasnya sesuai dengan data untuk setiap bagiannya. Adapun

jawaban siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa

lain tentang penyajian data dalam bentuk diagram dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4: Jawaban siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa lain tentang penyajian data dalam bentuk diagram

Seisi kelas dikumpulkan kembali oleh guru untuk mengulas

(13)

guru. Informasi tersebut digunakan guru sebagai jalan untuk

memperkenalkan topik-topik penting di kelas tersebut. Langkah

selanjutnya, siswa diminta untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa yang

diberikan oleh guru secara mandiri. Pada akhir kegiatan, agar siswa

semakin memahami materi dan agar siswa tetap belajar, maka guru

memberikan pekerjaan rumah (PR). Guru mengakhiri pertemuan dengan

mengucapkan salam.

b. Tindak Belajar.

Kondisi umum yang terjadi pada pelaksanaan strategi Active Knowledge

Sharing siklus I mengalami peningkatan dari observasi awal. Tapi peneliti

menginginkan hasil yang lebih tinggi yg melebihi indikator keberhasilan.

Dengan strategi Active Knowledge Sharing seharusnya siswa dapat

berpartisipasi lebih dalam proses belajar mengajar, tapi kenyataannya

masih ada siswa yang partisipasi dan hasil belajarnya rendah. Siswa yang

demikian yang biasanya membuat gaduh di dalam kelas. Hendaknya semua

siswa ikut berperan serta dalam proses belajar mengajar dengan baik.

Pada tindakan kelas siklus I, indikator-indikator partisipasi matematika

siswa tersebut mengalami peningkatan dengan data: 1) siswa yang

memiliki kemampuan bertanya sebanyak 48,15% siswa, 2) siswa yang

memiliki kemampuan menjawab pertanyaan sebanyak 37,04% siswa, 3)

siswa yang memiliki kemampuan mengerjakan soal yang diberikan di

depan kelas sebanyak 29,62% siswa. Partisipasi belajar tersebut

mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa yaitu 14 siswa

(51,85%)

2. Tindakan Kelas Siklus II

Tindakan Kelas Siklus II terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Senin, 9 September 2013 pada pukul 10.15-11.45 WIB

dan pada pertemuan kedua dilaksankan pada hari Jum’at, 13 September 2013

pada pukul 10.00-11.30 WIB. Materi yang disampaikan pada pertemuan

(14)

pertemuan kedua adalah tentang penyajian data dalam bentuk polygon dan

histogram.

a. Tindak Mengajar

Pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran mulai

menerapkan strategi Active Knowledge Sharing. Sebelum pembelajaran

dimulai, guru masuk kelas dengan mengucapkan salam, dan mengecek

kehadiran siswa. Guru mengingatkan kembali mengenai materi yang telah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya tentang penyajian data dalam bentuk

ogive melalui kegiatan tanya jawab.

Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan sedikit tentang materi

penyajian data dalam bentuk Ogive dengan menerapkan strategi Active

Knowledge Sharing. Guru menyiapkan pertanyaan yang berhubungan

dengan penyajian data dalam bentuk Ogive seperti Apa yang dimaksud

dengan ogive?, Sebutkan bentuk-bentuk ogive!, apa perbedaan ogive positif

dan ogive negatif?, bagaimana cara menyajikan data dalam bentuk ogive?.

Siswa menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh guru sebanyak

yang mereka bisa seperti Ogive adalah diagram yang menyajikan data dari

tabel distribusi frekuensi kumulatif, bentuk-bentuk ogive adalah ogive

positif dan ogive negative. Adapun pertanyaan yang dapat dijawab oleh

siswa tentang penyajian data dalam bentuk Ogive dapat dilihat pada gambar

(15)

Gambar 5: pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa tentang penyajian data dalam bentuk Ogive

Siswa berkeliling kelas dengan mencari siswa lain yang dapat menjawab

pertanyaan yang tidak mereka ketahui bagaimana menjawabnya. Siswa

membantu satu sama lain untuk dapat menjawab pertanyaan seperti

perbedaan ogive positif dan ogive negative adalah ogive positif digunakan

untuk menyajikan data distribusi frekuensi kumulatif kurang dari

sedangkan ogive negatif digunakan untuk menyajikan data distribusi

frekuensi kumulatif lebih dari, cara menyajikan data dalam bentuk ogive

adalah dengan menempatkan nilai-nilai tepi kelas pada sumbu mendatar

dan menempatkan nilai-nilai frekuensi kumulatif pada sumbu tegak,

titik-titik yang diperoleh dihubungkan dengan garis lurus. Adapun jawaban

siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa lain tentang

(16)

Gambar 6: jawaban siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa lain tentang penyajian data dalam bentuk Ogive

Seisi kelas dikumpulkan kembali oleh guru untuk mengulas

jawaban-jawaban. Jawaban-jawaban yang tidak diketahui dari beberapa siswa diisi

guru. Informasi tersebut digunakan guru sebagai jalan untuk

memperkenalkan topik-topik penting di kelas tersebut. Langkah

selanjutnya, siswa diminta untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa yang

diberikan oleh guru secara mandiri. Pada akhir kegiatan, agar siswa

semakin memahami materi dan agar siswa tetap belajar, maka guru

memberikan pekerjaan rumah (PR). Guru mengakhiri pertemuan dengan

mengucapkan salam.

Pada pertemuan kedua, guru menjelaskan sedikit tentang materi penyajian

data dalam bentuk polygon dan histogram dengan menerapkan strategi

Active Knowledge Sharing. Guru menyiapkan pertanyaan yang

berhubungan dengan penyajian data dalam bentuk polygon dan histogram

seperti apakah yang dimaksud dengan polygon?, apakah yang dimaksud

dengan histogram?, bagaimana cara menyajikan data dalam bentuk

polygon?, bagaimana cara menyajikan data dalam bentuk histogram?.

Siswa menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh guru sebanyak

yang mereka bisa seperti poligon frekuensi adalah diagram garis yang

(17)

histogram adalah diagram yang menyajikan data dari tabel distribusi

frekuensi dengan bentuk batang dan berimpitan. Adapun pertanyaan yang

dapat dijawab oleh siswa tentang penyajian data dalam bentuk polygon

dan histogram dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 7: Pertanyaan yang dapat dijawab oleh siswa tentang penyajian data dalam bentuk polygon dan histogram

Siswa berkeliling kelas dengan mencari siswa lain yang dapat menjawab

pertanyaan yang tidak mereka ketahui bagaimana menjawabnya.Siswa

membantu satu sama lain untuk dapat menjawab pertanyaan seperti cara

menyajikan data dalam bentuk polygon adalah membuat sumbu mendatar

dan sumbu vertical, membuat persegi panjang (batang) yang berimpit satu

sama lain, membuat titik tengah pada batang tersebut, kemudian

menghubungkan titik tersebut dengan garis, cara menyajikan data dalam

bentuk histogram adalah membuat sumbu mendatar dan sumbu vertical,

membuat persegi panjang (batang) yang berimpit satu sama lain. Adapun

jawaban siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa

lain tentang penyajian data dalam bentuk polygon dan histogram dapat

(18)

Gambar 8: Jawaban siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa lain tentang penyajian data dalam bentuk polygon

dan histogram

Seisi kelas dikumpulkan kembali oleh guru untuk mengulas

jawaban-jawaban. Jawaban-jawaban yang tidak diketahui dari beberapa siswa diisi

guru. Informasi tersebut digunakan guru sebagai jalan untuk

memperkenalkan topik-topik penting di kelas tersebut. Langkah

selanjutnya, siswa diminta untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa yang

diberikan oleh guru secara mandiri. Pada akhir kegiatan, agar siswa

semakin memahami materi dan agar siswa tetap belajar, maka guru

memberikan pekerjaan rumah (PR). Guru mengakhiri pertemuan dengan

mengucapkan salam.

b. Tindak Belajar

Secara umum, tindakan kelas siklus II dengan menerapkan strategi Active

Knowledge Sharing sudah berjalan dengan baik. kemampuan siswa dalam

menjawab pertanyaan sudah mulai meningkat, banyak siswa yang berani

mengerjakan soal di depan kelas.

Pada tindakan kelas siklus II, indikator-indikator partisipasi belajar

matematika siswa tersebut mengalami peningkatan yang optimal dengan

(19)

2) siswa yang memiliki kemampuan menjawab pertanyaan hanya 70,37%

siswa, 3) siswa yang memiliki kemampuan mengerjakan soal yang

diberikan didepan kelas hanya 66,67% siswa. Partisipasi belajar tersebut

mempengaruhi hasil belajar yang dicapai oleh siswa yaitu 21 siswa

(77,78%)

Secara ringkas data perubahan hasil tindakan kelas tentang partisipasi dan

hasil belajar matematika siswa dengan strategi Active Knowledge Sharing

dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 1: Data Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Siswa: Partisipasi Belajar

Gambar 9: Grafik Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Siswa:

(20)

Tabel 2: Data Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa:

No Aspek yang diamati

Sebelum tindakan

Sesudah Tindakan

Siklus I Siklus II

1. Siswa yang memenuhi

KKM (≥72)

Gambar 10: Grafik Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa:

Setelah diadakan penelitian dengan menerapkan strategi pembelajaran

Active Knowledge Sharing maka dapat dikatakan bahwa partisipasi belajar

matematika siswa meningkat. Peningkatan partisipasi belajar matematika siswa ini

dapat dilihat dari semakin meningkatnya prosentase siswa untuk setiap indikator

dari sebelum adanya tindakan dan sesudah diterapkannya tindakan.

Partisipasi siswa pada tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan yang

signifikan jika dibandingkan dengan siklus I. Partisipasi siswa mulai meningkat

pada tindakan kelas siklus I dan siklus II melalui strategi Active Knowledge

Sharing. Pada pelaksanaan tindakan kelas siklus II, partisipasi belajar matematika

siswa meningkat dengan sangat baik. Tindakan guru saat mengajar sudah berjalam

sesuai dengan yang telah direncanakan. Langkah-langkah yang dilakukan oleh

guru berhasil meningkatkan partisipasi belajar matematika siswa.

Indikator-indikator yang diamati peneliti mengalami peningkatan.

(21)

Berdasarkan deskripsi data yang telah diuraikan di atas, tindak

mengajar yang telah dilakukan oleh guru selama pelaksanaan tindakan kelas

menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan

strategi Active Knowledge Sharing, sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan

partisipasi belajar matematika siswa mengalami peningkatan.

Hasil belajar matematika siswa meningkat setelah diterapkan strategi Active

Knowledge Sharing. Peningkatan hasil belajar matematika ini dapat dilihat dari

semakin meningkatnya jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM dari sebelum

adanya tindakan dan sesudah diterapkannya tindakan.

Hasil belajar matematika siswa mulai meningkat pada tindakan kelas siklus

I dan tindakan kelas siklus II. Pada tindakan kelas siklus I, guru menerapkan

strategi Active Knowledge Sharing. Nilai soal evaluasi siswa pada tindakan kelas

siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum adanya

tindakan, yaitu siswa yang nilainya memenuhi KKM (≥72) mulai mengalami

peningkatan. Pada tindakan kelas siklus II, guru menerapkan strategi Active

Knowledge Sharing secara lebih optimal, sebagai perbaikan dari tindakan kelas

siklus I. Nilai soal evaluasi siswa pada tindakan kelas siklus II sudah mencapai

hasil yang optimal, yaitu siswa yang nilainya memenuhi KKM (≥72) meningkat

dari sebelumnya.

Berdasarkan pembahasan penelitian tindakan yang telah dilakukan oleh

peneliti di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi Active Knowledge Sharing yang

telah dilakukan oleh peneliti dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

Hal ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu diantaranya adalah penelitian

yang dilakukan oleh Didit Rhoy Darmanto(2011),hasil penelitian menunjukkan

bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Active Knowledge

Sharing dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika siswa.

Proses pembelajaran matematika kurang efektif dikarenakan siswa kurang

berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dan adanya ketakutan dari diri siswa

mengenai pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena guru dalam

menumbuhkan partisipasi dalam diri siswa kurang efektif, belum adanya strategi

(22)

cara yang sama atau dengan hasil yang sama. Untuk itu strategi Active Knowledge

Sharing dirasa tepat untuk menumbuhkan partisipasi siswa terhadap pelajaran

matematika.

Hasil penelitian yang mendukung penelitian yang dilakukan peneliti

diantaranya yang dikemukakan oleh Ming-Yu Cheng, Jessica Sze-Yin Ho, dan Pei

Mey Lau (2009) dalam jurnalnya menyimpulkan bahwa Active Knowledge

Sharing merupakan proses dari seseorang untuk memahami reaksi dari individu

terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal dalam pengambilan keputusan

mereka apakah mereka akan ikut berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

Menurut Yayuk Kumalasari (2012) dalam penelitiannya tentang partisipasi

dan hasil belajar siswa dengan strategi Keep On Learning menyatakan bahwa

penerapan strategi Keep On Learning dengan pemberian tugas terstruktur terbukti

dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa dan hasil belajar matematika siswa.

Terdapat persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

Perbedaan peneliti terdahulu dengan peneliti adalah strategi dan indikator yang

digunakan. Sedangkan persamaannya terletak pada hasil yang dicapai yaitu

terdapat peningkatan partisipasi dan hasil belajar matematika pada siswa.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya. Selain hal itu, dapat disimpulkan dengan mengamati

data-data penelitian yang telah didapatkan, menunjukkan bahwa penelitian ini sudah

memenuhi indikator keberhasilan. Strategi Active Knowledge Sharing mampu

memberikan kontribusi bagi pendidikan, khususnya pembelajaran matematika,

dimana strategi Active Knowledge Sharing dapat meningkatkan partisipasi dan

(23)

SIMPULAN

Hasil penelitian kelas XI IPS 1 di SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang

telah dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar

matematika siswa dengan menerapkan strategi Active Knowledge Sharing maka

dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Selama proses pembelajaran diharapkan

guru tidak monoton dalam menyampaikan materi, guru harus mampu

menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran yang dapat

digunakan yaitu strategi Active Knowledge Sharing. 2) strategi Active Knowledge

Sharing dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Cheng Ming-Yu, Jessica Sze-Yin Ho, dan Pei Mey Lau. 2009. “Knowledge Sharing in Academic Institutions: a Study of Multimedia University Malaysia”. Electronic Journal of Knowledge Management Volume 7 Issue 3, ( Hal: 313 – 324) (Online), (http://www.ejkm.com/volume7/issue3/p313 di akses pada 17 Januari 2014, 14.50).

Darmanto, Didit Rhoy. 2011. “Penerapan Strategi Active Knowledge Sharing untuk Meningkatkan Keaktifan (PTK Pembelaran Matematika Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Jatipurno Tahun Ajaran

2010/2011)”. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

Kumalasari, Yayuk. 2012. “Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Strategi Pembelajaran Keep On Learning dengan Pemberian Tugas Terstuktur (PTK Pembelajaran Matematika

Siswa Kelas VII A SMP Negeri 4 Purwodadi Tahun Ajaran 2011/2012)”.

Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak Dipublikasikan).

Nesaci. 2011. “Pengertian dan karakteristik penelitian tindakan kelas” (online),

(http://nesaci.com/pengertian-dan-karakteristik-penelitian-tindakan-kelas/ diakses pada

tanggal 20 Maret 2013 jam 11.04).

Gambar

Gambar 1: Pertanyaan yang dapat dijawab oleh  siswa tentang
Gambar 2: Jawaban siswa terhadap pertanyaan yang tidak dapat
Gambar 3: Pertanyaan yang dapat dijawab oleh  siswa tentang
gambar berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keefektifan metode probing prompting learning Dalam pembelajaran menulis argumentasi (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran

In this research the writer uses descriptive qualitative method.. Object of the Study. The object of the study is the movie Hotel Rwanda. This

Situasi tersebut mengindikasikan bahwa adanya persaingan, tidak hanya sesama restoran yang menyediakan menu pangan organik, tetapi juga restoran lain yang

Sementara menurut Satori & Komariah (2014 hal. 22) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu

Berdasarkan dari uraikan masalah yang penulis kemukakan diatas, maka dapat dirumuskan dalam Tugas Akhir ini adalah bagaimana mengembangkan aplikasi sistem pendukung keputusan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah limbah serat buah kelapa sawit, kitosan DD 89%, asam asetat 1%, akuades, aseton, heksana, gas Nitrogen, standar β -karoten, dan

This research paper elaborates bravery of Janusz in The Way Back movie, which are analyzed through individual psychological approach.. The objectives of the research are

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kualitas dan kuantitas air sungai yang kemasukan limbah cair batik; (2) mengetahui kualitas air sungai Pete dapat