1 A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama dengan realitas dunia nyata, kalaupun bahannya diambil dari dunia nyata, tetapi sudah diolah (ditambah/ dikurangi) oleh imajinasi/ rekaan pengarang, sehingga kebenarannya dalam karya sastra itu adalah kebenaran menurut idealnya pengarang (Noor, 2007:13). Selain itu, Noor juga mengatakan bahwa sebagai pencerminan kehidupan tidak berarti karya sastra itu merupakan gambaran tentang kehidupan, tetapi merupakan pendapat pengarang tentang keseluruhan kehidupan. Karya sastra meskipun bersifat rekaan, tetapi tetap mengacu kepada realitas dalam dunia nyata.
Karya sastra terdiri atas tiga genre, yaitu drama, puisi, dan prosa. Dari ketiga genre sastra tersebut, yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah novel. Novel termasuk salah satu jenis prosa. Dalam istilah novel, tercakup pengertian roman; sebab roman hanyalah istilah novel untuk zaman sebelum perang dunia kedua di Indonesia. Digunakan istilah roman pada waktu itu adalah wajar karena sastrawan Indonesia waktu itu pada umumnya berorientasi ke Negeri Belanda, yang lazim menamakan bentuk ini dengan roman (Semi, 1988:32).
Berbicara tentang sastra dan agama, sangat memungkinkan sekali dalam suatu penciptaan karya sastra, seorang pengarang menambahkan ajaran-ajaran suatu agama ke dalam karyanya. Hal itu dimaksudkan pengarang untuk memberikan wawasan lebih kepada pembaca tentang agama. Di samping itu, bisa saja pengarang juga bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu agama yang dianut oleh lapisan masyarakat tertentu saat karya ditulis. Dengan begitu, secara tidak langsung pembaca dapat mengetahui keadaan suatu agama dalam kurun waktu tertentu.
budaya yang sudah pasti dalam budaya tersebut terdapat suatu agama yang dianut oleh lapisan masyarakat tertentu.
Banyak orang yang beranggapan bahwa novel Islami adalah buku agama yang hanya berisi norma agama sebagai dakwah tanpa memperdulikan segi keindahan/ estetiknya. Berdasarkan anggapan tersebut, mari ditilik Novel biografi Muhammad: Para Pengeja Hujan (selanjutkan disingkat MPPH) yang berhasil mematahkan anggapan bahwa novel Islami kehilangan
nilai sastranya. Novel MPPH merupakan sebuah novel Islami yang di dalamnya terkandung ajaran yang dikemas rapi tanpa meninggalkan segi keestetikaannya. Kisah perjalanan Nabi SAW yang dipadukan dengan kisah cinta beberapa tokoh fiksi, dibangun jauh dari kevulgaran dan keerotisan. Nilai-nilai syariat agama yang terdalam sebagai alat dakwah terbungkus secara rapi, dengan ajaran-ajaran moral.
Berdasarkan contoh di atas, jelas bahwa novel Islami masih mempertahankan keindahan/ estetik yang mampu menghipnotis rasa penasaran pembaca tentang isi dalam sebuah karya sastra. Daya hipnotis sebuah karya berkaitan erat dengan kelihaian pengarang dalam membuat alur cerita. Rangkaian cerita hendaknya disuguhkan secara menarik dan tidak memunculkan kebosanan serta kebingunan bagi pembaca.
hidup manusia sehingga nilai-nilai tersebut perlu adanya penerapan bagi manusia itu sendiri.
B. Ruang Lingkup
Penelitian ini membahas tentang transformasi Alquran dan Hadis dalam Novel Biografi Muhammad: Para Pengeja Hujan serta implementasinya pada mahasiswa Universitas Pekalongan.
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, fokus penelitian, “Bagaimanakah transformasi Alquran dan Hadis dalam novel biografi MPPH karya Tasaro GK? Fokus tersebut dirinci menjadi lima subfokus.
1. Bagaimanakah hubungan antarepisode dalam novel biografi MPPH? 2. Apa saja alat yang menjadi penghubung antarepisode dalam novel
biografi MPPH?
3. Bagaimanakah struktur yang membangun novel biografi MPPH sebagai karya transformasi dari Alquran dan hadis sebagai hipogramnya?
4. Bagaimanakah hubungan intertekstualitas antara teks MPPH dengan teks Alquran dan hadis sebagai hipogramnya?
D. Tujuan Penelitian
Ada lima tujuan yang dicapai dalam penelitian ini:
1. mendeskripsikan hubungan antarepisode dalam novel biografi MPPH; 2. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alat penghubung antarepisode
dalam novel MPPH;
3. menemukan struktur yang membangun novel biografi MPPH sebagai karya transformasi dari Alquran dan hadis sebagai hipogramnya;
4. menemukan hubungan interteks antara teks novel biografi MPPH dengan teks Alquran dan hadis sebagai hipogramnya;
5. mendeskripsikan implementasi ajaran Islam dalam novel biografi MPPH pada mahasiswa Universitas Pekalongan.
E. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat dalam penelitian ini. 1. Manfaat Teoretis
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan sastra di Indonesia. b. Berguna sebagai referensi mahasiswa/ sastrawan dalam mendalami
ilmu sastra. 2. Manfaat Praktis