• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN LAGU POP BATAK TOBA YANG POPULER DALAM KURUN TAHUN 1990-2000(STUDI TERHADAP NILAI DAN MAKNA SYAIR LAGU).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN LAGU POP BATAK TOBA YANG POPULER DALAM KURUN TAHUN 1990-2000(STUDI TERHADAP NILAI DAN MAKNA SYAIR LAGU)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN LAGU POP BATAK TOBA YANG POPULER

DALAM KURUN TAHUN 1990-2000

(STUDI TERHADAP NILAI DAN

MAKNA SYAIR LAGU)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Grace Patia G. Silitonga

NIM. 2103140017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi , dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 2015

(3)
(4)
(5)

 

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yesus

Kristus yang sangat luar biasa dan terus menerus melingkupi serta mencurahkan

berkat-berkatNya sehingga akhirnya Skripsi yang berjudul “Kajian Lagu Pop

Batak Toba yang Populer Kurun Tahun 1990-2000 (Studi terhadap Nilai dan

Makna Syair Lagu)” dapat penulis selesaikan. Penulisan Skripsi ini bertujuan

untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program

Studi Pendidikan Musik Jurusan Seni Drama, Tari, dan Musik, Fakultas Bahasa

dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan beberapa pihak. Melalui

halaman ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

• Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd Rektor Universitas Negeri Medan

• Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

• Uyuni Widiastuti. M.Pd Ketua Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan

• Dr. Pulumun P. Ginting, M.Sn Ketua Prodi Pendidikan Musik dan Dosen

Pembimbing II

• Dra. Tuti Rahayu, M.Si Pembimbing Skripsi I yang senantiasa memberi motivasi, arahan, dan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

• Lamhot Sihombing, M.Pd Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan dorongan dan yang telah membimbing penulis

• Seluruh Dosen di Jurusan Sendratasik khusunya Program Studi Pendidikan Musik yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasi dalam

menyelesaikan perkuliahan

• Seluruh karyawan RRI Medan, terkhususnya Ibu Fanny Nainggoalan yang telah menjadi narasumber dalam penelitian sehingga Skripsi ini dapat

(7)

• Teristimewa untuk keluarga penulis, Ibunda tercinta Deborah Tobing , terimakasih untuk mama yang selalu memberikan doa, motivasi, semangat,

dukungan moril dan materil kepada penulis.

• Kepada Tante Elisabeth Tobing dan Tulang Posma Tobing yang selalu memberikan semangat dan doa serta kepada keluarga besar yang juga selalu

memberikan motivasi bagi penulis.

• Kepada teman seperjuangan penulis Tri Meyani Malau, yang dari awal penulisan Skripsi berjuang bersama-sama, suka-duka dilalui dan akhirnya

dapat menyelesaikan Skripsi bersama-sama.

• Keluarga Seni Musik 2010, khususnya Febriyanti Sinaga, S.Pd, Wesly P. Hutapea, S.Pd, Sharon Rose Pasaribu, S.Pd, Ruth Ika Simanungkalit, S.Pd,

juga teman-teman seperjuangan dari Seni Tari, khususnya Reysita Damanik

dan seluruh teman-teman Sendratasik 2010 dan yang lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu per satu.

• Kepada teman-teman PP GKPI Sentosa untuk semangat dan doanya.

• Teman terkasih penulis Deny Roy P. Sitanggang, yang selalu memotivasi,

memberi semangat dan dukungan, mendoakan, menemani serta membantu

penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini.

Medan, Agustus 2015

Penulis

(8)

ABSTRAK

GRACE PATIA G. SILITONGA, NIM 2103140017. Kajian Lagu Pop Batak

Toba yang Populer Kurun Tahun 1990-2000 (Studi terhadap Nilai dan Makna Syair Lagu). Fakultas Bahasa Dan Seni, UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

2015 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai dan makna syair lagu pada lagu pop Batak Toba yang populer di era tahun 1900-2000, selain itu juga dibahas bentuk lagunya. Dalam pembahasan penulisan ini, digunakan teori-teori yang berhubungan dengan topik penulisan, seperti teori bentuk, teori nilai, teori makna, dan teori syair.  

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan lagu-lagu pop Batak Toba yang populer dalam kurun tahun 1990-2000.

 

Hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul dapat diketahui bahwa lagu-lagu pop Batak Toba yang populer kurun tahun 1990-2000 mempunyai nilai-nilai yang sangat mendalam. Hal itu dapat dilihat dari rangkaian syair-syair lagu yang mempunyai makna-makna yang langsung maupun merupakan gaya bahasa atau kiasan.

Lagu pop Batak Toba pada masyarakat Batak Toba merupakan sebagian cerminan budaya maupun kehidupan sehari-hari, karena syairnya banyak menceritakan tentang kehidupan antara kasih sayang anak dengan orangtuanya maupun orangtua dengan anaknya, Sang Pencipta dengan manusia, serta percintaan antara pria dan wanita. Tema dari lagu merupakan kehidupan sehari-hari masyarakat, baik dalam percintaan maupun dalam keluarga. Niali-nilainya dapat diambil untuk menjadi inspirasi dalam kehidupan.

Kata kunci : Lagu Pop Batak Toba tahun 1990-2000, nilai, makna dan syair lagu.

(9)

iii  DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II : LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 9

A. Landasan Teoritis ... 9

1. Teori Bentuk Lagu ... 9

2. Teori Nilai ... 10

3. Makna ... 12

4. Syair ... 14

5. Perkembangan Lagu Pop Batak Toba ... 17

B. Kerangka Konseptual ... 19

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Metodologi Penelitian ... 22

B. Populasi Dan Sampel ... 23

1.Populasi ... 23

2.Sampel ... 23

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

1. Studi Pustaka ... 24

2.Wawancara ... 26

3.Dokumentasi ... 27

E. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 29

A. Hasil Penelitian di RRI Medan ... 29

B. Lagu – Lagu Pop Batak yang Populer tahun 1990-2000 ... 34

1. Tangiang ni Dainangi ... 34

2. Anakhu Naburju ... 37

3. Manduda Baion ... 40

4. Boasa Dung Botari ... 41

(10)

iv 

6. Ahama Natau Siingotton Hu ... 46

7. Boasa Ingkon Pajumpang ... 48

8. Didia Rongkaphi ... 49

9. Pingkiri Denggan ... 51

10. Buni di Ate-ate ... 53

C. Syair Lagu Pop Batak yang Populer tahun 1990-2000 dan Artinya ... 55

BAB V : PENUTUP ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

vi 

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Uraian Ragam Gerak Tor-tor Simodak-odak ... 33

Tabel 4.2 Makna Gerak Tor-tor Simodak-odak ... 44

Tabel 4.3 Makna Syair Lagu Simodak-odak ... 49

(13)

vii 

DAFTAR FOTO

Foto 4.1 Mardalan nanget ... 33

Foto 4.2 Geleng hu siamun, geleng hu sambilou ... 33

Foto 4.3 Maneser hu siamun, manerser hu sambilou ... 34

Foto 4.4 Hundul ... 34

Foto 4.5 Hundul ... 34

Foto 4.6 Jonjong ... 35

Foto 4.7 Malangkah putor hu siamun, putor hu sambilou ... 35

Foto 4.8 Marlualua ... 36

Foto 4.9 Marlualua ... 36

Foto 4.10 Maluppat paekat padan ... 36

Foto 4.11 Gonrang Sipitu-pitu ... 38

Foto 4.12 Ogung ... 38

Foto 4.13 Tulila ... 38

Foto 4.14 Sarune dan Sulim ... 38

Foto 4.15 Arbab ... 38

Foto 4.16Busana Tor-tor Simodak-odak ... 42

Foto 4.17 Mardalan nanget ... 33

Foto 4.18 Geleng hu siamun, geleng hu sambilou ... 33

Foto 4.19 Maneser hu siamun, manerser hu sambilou ... 34

Foto 4.20 Hundul ... 34

Foto 4.21 Malangkah putor hu siamun, putor hu sambilou ... 35

Foto 4.22 Marlualua ... 36

Foto 4.23 Maluppat paekat padan ... 36

Foto 4.24 Gotong ... 57

Foto 4.25 Baju ... 58

Foto 4.26 Suri-suri ... 58

Foto 4.27 Ragipane ... 58

Foto 4.28 Salawar panjang ... 59

Foto 4.29 Bulang ... 59

Foto 4.30 Kebaya ... 60

Foto 4.31 Suri-suri ... 60

Foto 4.32 Ragipane ... 61

Foto 4.34 Tata Rias Penari Simodak-odak ... 61  

 

 

(14)

viii   

(15)

 

DAFTAR TABEL

(16)

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual ... 25

Gambar 4.1 : Peneliti sedang mewawancarai penyiar ... 34

Gambar 4.2 : Peneliti dengan penyiar yaitu Ibu Fanny Nainggolan ... 35

Gambar 4.3 : Peneliti dengan Ibu Fanny Nainggolan dan Clara ... 36

Gambar 4.4 : Peneliti bersama penyiar Pro 4 ... 37

Gambar 4.5 : Partitur Tangiang ni Dainang i ... 40

Gambar 4.6 : Partitur Anakhu Naburju ... 43

Gambar 4.7 : Partitur Manduda Baion ... 45

Gambar 4.8 : Partitur Boasa Dung Botari ... 47

Gambar 4.9 : Partitur Sai anju Ma Au ... 49

Gambar 4.10 : Partitur Ahama Natau Siingotonhu ... 51

Gambar 4.11 : Partitur Boasa Ingkon Pajumpang ... 52

Gambar 4.12 : Partitur Didia Rongkaphi ... 54

Gambar 4.13 : Partitur Pingkiri Denggan ... 56

(17)

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik adalah sekumpulan nada yang memiliki kepaduan dan harmonisasi

yang semuanya itu terikat dalam satu irama dan tempo yang beraturan. Musik

merupakan hasil budaya manusia, menarik diantara banyak budaya manusia yang

lain, dikatakan meranik karena musik memegang peranan yang sangat banyak di

berbagai bidang. Seperti dilihat dari segi psikologinya, musik kerap menjadi

sarana pemenuhan kebutuhan manusia dalam hasrat akan seni dan berkreasi. Dari

sisi sosial, musik dapat disebut sebagai cermin tatanan sosial yang ada dalam

masyarakat saat musik itu diciptakan. Dari segi ekonomipun musik telah bergerak

pesat menjadi suatu komoditi yang sangat menguntungkan.

Lagu sebagai media yang universal dan efektif, dapat menuangkan gagasan,

pesan, dan ekspresi pencipta kepada pendengarnya melalui syair, komposisi

musik, pemilihan instrumen musik, dan cara dia membawakannya. Gagasan

dalam lagu dapat berupa ungkapan cinta, protes terhadap sesuatu, kemarahan,

kegundahan, pesan moral, dan sebagainya yang semuanya itu dirangkai dengan

kata-kata indah, puitis dan tidak selalu lugas. Tak dapat dipungkiri syair lagu

adalah faktor dominan dalam penyampaian pesan sebagai bagian kerangka lagu

yang akhirnya dinikmati oleh pendengarnya.

Perkembangan musik yang sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi,

(18)

2  

sebuah sajian segar dari genre musik tradisional. Sebagai contoh adalah komponis

etnis Batak Toba yaitu Viky Sianipar yang menggabungkan alat musik modern

seperti keyboard, drum dan gitar listrik dengan alat musik tradisional etnis Batak

Toba seperti taganing, hasapi, suling, sarune dan yang lainnya dapat menampilkan

fusi genre musik yang begitu segar, menarik, serta menghilangkan anggapan

bahwa musik tradisional itu membosankan.

Kebebasan dalam balutan kontemporer memang membawa beberapa

individu atau pengarang lagu untuk berkreasi dan membuat karya yang sama

sekali belum pernah dibayangkan sebelumnya, eskperimen karya yang radikal

kadang lebih menarik daripada karya musik yang terkesan sopan dengan masik

memegang pakem genrenya, sebut saja musik populer daerah setempat yang saat

ini sudah menyusut peminatnya dikalangan kaum muda. Salah satunya adalah

lagu-lagu populer daerah dari daerah Sumatera Utara seperti lagu Sitogol,

Sinanggar Tulo, Piso Surit, dan lain-lain.

Seiring dengan perkembangan zaman, musik populer di daerah Sumatra

Utara ikut semakin berkembang baik melodi, progresi akord maupun lirik

lagunya. Lagu-lagu Pop Batak yang terdahulu memiliki ciri khas syair yang

mengandung peribahasa, konotasi, pesan moral dan nilai yang tinggi. Pengarang

lagu menciptakan karya yang memiliki pesan kepada pendengarnya baik berupa

pesan moral, nilai-nilai di dalam adat setempat, norma-norma yang berlaku di

(19)

3  

Sejak dulu, masyarakat Batak Toba dikenal dengan kebiasaan orangtua yang

memberikan nasehat (poda) berupa perumpamaan atau peribahasa kepada keturunannya. Kebiasaan memberi nasehat ini dilakukan secara turun-temurun,

dan salah satu media penyampaiannya adalah lewat syair atau tekstual lagu dan

kebiasaan ini masih digunakan sampai sekarang. Sebuah lagu tercipta karena

memiliki latar belakang atau sejarah sendiri. Syair sebuah lagu pun dibuat

berdasarkan nilai dan norma yang dianut oleh kebudayaan dari daerah asal lagu

atau pencipta lagu. Zaman sekarang ini , makna dari syair lagu tersebut banyak

terjadi berubah. Pengarang lagu membuat suatu lagu dengan syair yang lebih

mudah dimengerti oleh kaum muda. Syair dari lagu Pop Batak Toba sendiri tidak

banyak lagi menggunakan bahasa Batak Toba yang kuno. Contohnya untuk

mengucapkan kepala, kebanyakan pada zaman sekarang lebih sering

menggunakan kata ulu daripada simanjunjung.

Dalam sebuah karya musik, terdapat elemen selain arransemen musik,

seperti susunan kalimat yang mengandung maksud-maksud tertentu. Melalui

syair, pencipta lagu ingin menyampaikan pesan yang merupakan pengekspresian

dirinya berdasarkan atas pengalaman terhadap fenomena-fenomenayang terjadi di

dunia sekitar, dimana dia berinteraksi di dalamnya. Syair lagu adalah sebuak

media komunikai verbal yang memiliki makna, sebuah syair lagu bila tepat

memilihnya bisa memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata atau peristiwa, juga

mampu untuk memikat perhatian individu yang mendengarkan syair tersebut.

Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang digunakan untuk

(20)

4  

melalui kegiatan komunikasi. Bahasa juga menyertai proses berpikir manusia

dalam memahami dunia luar baik secara efektif maupun imajinatif (Aminudin

2001:136). Bahasa juga menjadi sebuah hal yang sangat penting dalam sebuah

karya musik, karena bahasa merangkum kode-kode representasi yang paling

mudah dicerna, ditangkap, serta dipahami oleh pendengar. Bahasa dalam syair

lagu juga mengusung berbagai kompleksitas penggambaran visual, simbol, dan

metafora.

Melodi dan syair adalah dua komponen yang selalu disatukan untuk

menciptakan harmonisasi dari seni yang berbeda. Tidak bisa dipisahkan atau tidak

bisa diklaim yang lebih penting dan yang kurang penting, karena keduanya

seumpama dua sisi mata uang yang berbeda, saling melengkapi dan menjelaskan.

Melodi digunakan sebagai kendaraan pengarang untuk membawa ide (pesan)

yang dirasakan oleh pengarang. Melalui syair yang ditulis oleh pengarang lagu,

pendengar diajak untuk menginterpretasikan melalui otak yang menyimpan

pengalaman dan pengetahuan, serta mengolahnya sebagai landasan dasar dalam

mencerna keindahan syair lagu. Permainan kata-kata dalam sebuah lagu dapat

menciptakan sebuah karya yang bisa dinikmati secara keseluruhan atau dalam

pengertian lainnya sebuah lagu yang diciptakan secara cerdas bisa membawa

pendengar untuk menghayati dan meresapi makna positifdari sebuah syair,

terlepas dari genre yang diusung.

Fenomena yang di terjadi kepada beberapa lagu pop Batak Toba populer

pada kurun waktu tahun 1990 sampai tahun 2000, masih banyak dijumpai syair

(21)

5  

pesan, baik berupa pesan moral maupun sosial yang diterapkan di dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari. Fenomena inilah yang membuat peneliti

tertarik untuk meneliti lagu-lagu pop Batak Toba yang populer dalam kurun

waktu tahun 1990 sampai tahun 2000.

Oleh karena itu berdasarkan pernyataan di atas, maka peneliti ingin

melakukan penelitian tentang “Kajian Lagu Pop Batak Toba yang Populer

dalam Kurun Tahun 1990-2000 ( Studi Terhadap Nilai, dan Makna Syair

Lagu) ”.

B. Identifikasi Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian serta masalah yang di hadapi maka

umumnya penelitian menggunakan identifikasi masalah, agar penelitian yang

dilakukan menjadi terarah serta cakupan tidak terlalu luas. Identifikasi masalah

tersebut sesuai dengan pendapat Tanjung (2007:25) yang mengatakan bahwa:

“Mengidentifikasikan masalah tidak lain menguraikan lebih jelas tentang masalah

yang telah ditetapkan pada latar belakang penelitian. Di dalamnya berisi

perumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena”,

Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan

dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Apa hubungan antara bentuk lagu, makna dan syair pada lagu-lagu pop

Batak Toba yang populer pada tahun 1990-2000?

2. Nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam lagu-lagu pop Batak Toba

(22)

6  

3. Apakah makna yang tersirat di dalam syair lagu-lagu pop Batak Toba yang

populer pada tahun 1990-2000?

4. Bagaimana latar belakang suatu lagu itu diciptakan oleh penciptanya

sehingga nilai-nilai atau pesan yang terkandung di dalam lagu tersebut

dapat tersampaikan kepada penikmat musik?

5. Bagaimana perkembangan lagu-lagu pop Batak Toba dalam kurun tahun

1990 sampai tahun 2000?

6. Bagaimana cara mempertahankan eksistensi lagu pop Batak Toba?

C. Pembatasan Masalah

Menurut Meleong (2010:92) pembatasan masalah yaitu : “bertumpu pada

satu fokus”. Pada dasarnya penentuan masalah menurut Lincoln dan Guba dalam

Meleong bergantung pada paradigma apakah yang dianut oleh seorang peneliti,

yaitu apakah dia evaluator, ataukah sebagai peneliti kebijaksanaan.

Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridenfikasi dibandingkan

waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa perlu

memberi batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan jelas,

masalah dalam penelitian ini dibatasi yaitu:

1. Apa hubungan antara bentuk lagu, makna dan syair pada lagu-lagu pop

Batak Toba yang populer pada tahun 1990-2000?

2. Nilai-nilai apa yang terkandung dalam lagu-lagu pop Batak Toba yang

(23)

7  

3. Bagaimana perkembangan lagu-lagu pop Batak Toba dalam kurun tahun

1990 sampai tahun 2000?

D. Perumusan Masalah

Dalam menentukan rumusan masalah penulis berpedoman kepada pendapat

Sugiyono (2009:55) mengatakan bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu

pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun

demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah penelitian

harus didasarkan pada masalah. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diuraikan

dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Kajian

Lagu Pop Batak Toba yang Populer dalam Kurun Tahun 1990-2000 (Studi

Terhadap Nilai dan Makna Syair Lagu).

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menjadi kerangka yang selalu dirumuskan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan diperoleh. Berhasil

tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dan tercapai atau tidaknya tujuan

penelitian. Menurut pendapat Sugiyono (2009:397) menyatakan bahwa, “untuk

menemukan, mengembangkan dan membuktikan pengetahuan”. Maka tujuan

yang diinginkan dalam sebuah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hubungan antara bentuk lagu, makna dan syair pada

(24)

8  

2. Untuk mengetahui nilai- nilai yang terkandung dalam lagu-lagu pop

Batak Toba yang populer pada tahun 1990-2000.

3. Untuk mengetahui perkembangan lagu-lagu pop Batak Toba dalam

kurun tahun 1990 sampai tahun 2000.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan

sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka

penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Menambah literatur tentang nilai dan makna lagu dalam suatu kekayaan

budaya Nusantara.

2. Sebagai bahan saran masukan kepada generasi muda khususnya suku

Batak Toba agar lebih mengerti arti dan makna lagu-lagu pop Batak Toba.

3. Sebagai bahan masukkan kepada mahasiswa Seni Musik lainnya dan

generasi muda khususnya.

4. Sebagai penambah wawasan penulis dalam melakukan suatu penelitian

dan pemahaman fungsi dan nilai-nilai suatu syair yang berhubungan

dengan irama musik dan kaitannya terhadap orang yang menikmatinya.

(25)

77   

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Lagu-lagu pop Batak Toba yang populer dalam kurun tahun 1990-2000

memiliki keterikatan antara notasi, tempo, dinamik dan irama dengan

syair-syair lagu, sehingga lagu-lagu tersebut jika dinyanyikan akan timbul

pesan dari lagu tersebut kepada pendengarnya.

2. Makna-makna lagu dari syair yang dilantunkan, memiliki arti yang sangat

luas, banyak terdapat bahasa kiasan yang dapat mencerminkan perasaan,

perilaku dan kehidupan seseorang. Selain kiasan, syairnya juga

mengandung makna kata yang dapat direnungkan untuk pedoman hidup,

bergaul di dalam masyarakat dan menghormati orangtua serta taat akan

Tuhan.

3. Banyak nilai-nilai yang dapat diambil dari makna lagu pop Batak Toba

ini, seperti nilai untuk inspirasi hidup bermasyarakat, nilai yang

menggugah perasaan baik di dalam berkasih-sayang antara teman, pacar

maupun orangtua, sampai kepada nilai ketuhanan dan mengajari orang

untuk cinta akan Tuhan dan selalu berdoa dan berserah padaNya dan

(26)

78   

4. Syair yang digunakan pada lagu pop Batak Toba yang populer kurun

tahun 1990-2000 adalah syair agama, syair romantis dan syair kiasan.

Artinya, syair lagu pop Batak Toba ini tidak terlepas akan makna

ketuhanan, makna tentang kasih sayang dan makna kiasan kata yang

kadang menyindir maupun memuji seseorang atau sekelompok orang.

B. Saran

Berdasarkan dari beberapa kesimpulan yang telah diuraikan, maka

penulis mengajukan beberapa saran diantaranya :

1. Untuk generasi muda khususnya Batak Toba agar tetap memahami dan

mengerti bahasa daerah dari mana dia berasal, dan juga mengembangkan

lagu-lagu pop Batak Toba agar jangan sampai tertutup oleh modernisasi.

2. Jika mendengarkan lagu, jangan hanya lewat begitu saja, tetapi pahamilah

makna dari syair-syair lagu tersebut dan nilai apa saja yang ada di dalam

lagu tersebut.

3. Jika sudah paham akan lagu tersebut, dan memiliki raa keterikatan

emosional dengan lagu yang didengarkan, cari tahulah pencipta lagunya

dan latar belakang si pencipta lagu menciptakan lagu tersebut, maka kita

akan lebih mencintai lagu tersebut.

4. membuat dokumentasi lagu-lagu yang pernah populer di zamannya,

dengan cara begitulah lagu tersebut tidak akan terlupakan oleh lagu-lagu

baru yang terus muncul dari tahun ke tahun.

(27)

79

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, Sutarjo.2014. Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakarta : PT RajaGrafindo

Persada.

Aminudin. 2009.Apresiasi Karya Seni Musik Daerah Nusantara.

Bandung:

Sarana Ilmu

Andartua, David. 2011.

Analisis Lagu-lagu Batak yang Digarap dan

Dipertunjukkan Kembali oleh Marsada Band. FIB. Universitas Sumatera

Utara

Antonio, 2006.Perkembangan Musik Dunia. Yogyakarta : Rineka Cipta.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius.

Bungin, Burhan. 2011.Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana

Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta

Damayanti, D. 2013. Buku Pintar Sastra Indonesia. Yogyakarta :Araska

Hidayat, Aziz Alimut. 2007.

Metode Penulisan Kebinaan dan Teknik Analisa

Data. Surabaya. Salemba Media.

Hutagalung, Roy. 2013. Trio Pada Musik Populer Batak Toba: Analisis sejarah,

Fungsi, dan Struktur Musik . FIB. Universitas Sumatera Utara.

Hutasoit, Medina. 2013. Analisis Tekstual Penyajian Andung dalam Kematian

pada Masyarakat Toba Desa Sigumpar Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten

Humbang Hasundutan. FIB. Universitas Sumatera Utara.

Jamalus. 1988.

Panduan Pengajaran buku Pengajaran Musik melalui

Pengalaman musik. Jakarta : Proyek Pengembangan Pendidikan.

Kridalaksana, Harimurti. 2008.

Kamus Linguistik edisi Keempat.

Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Meleong, Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.

Mihardja, Ratih. 2012. Buku Pintar Sastra Indonesia. Cipayung : Laskar Aksara

Purba, Abdon. 2013.

Kontribusi Batak Song Royal Café Untuk Mempopulerkan

(28)

80

Purba, M, dan Pasaribu, B,. 2006.

Musik Populer, Jakarta :Lembaga Pendidikan

Nusantara

Situmeang, Harry Dikama. 2014.

Perkembangan Musik Populer Batak di Kota

Medan Era 1960-1980. FIB. Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Gambar

Gambar  4.1 Peta Lokasi Penelitian ................................................................................
Tabel 4.1 Uraian Ragam Gerak Tor-tor Simodak-odak ..................................................
Tabel  4.1 : Nama-nama pendengar Pro 4 RRI yang merequets lagu .........

Referensi

Dokumen terkait

Kontribusi yang dilakukan di Radio Bonafit untuk mempopulerkan lagu pop batak adalah dengan.. memutarkan lagu- lagu yang baru meluncur albumnya secara berulang-ulang dan juga

Hubungan anak dan orangtua di dalam kehidupan sosial masyarakat Batak Toba tidak saja diekpresikan melalui interaksi keseharian tetapi juga diekspresikan lewat media-media

Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam pemberian ulos pada perkawinan adat Batak Toba, ialah nilai kekeluargaan, nilai kasih sayang, nilai kesetian, nilai

atas peran perempuan yang tergambar melalui sepuluh lagu Batak Toba yang. menjadi

saya katakan tadi kalau ada orang Batak mencipta lagu mencampu-campur bahasa berarti pencipta itu adalah si.

Dari album Bahasa Batak Toba dengan 22 buah lagu menunjukkan hasil penelitian 20 buah kesinoniman antara kata dengan kata, 2 kesinoniman antara kata dengan frase, 5

Orang pertama yang merekam musik populer Batak Toba adalah Romulus Lumban Tobing (ayah Gordon Tobing). Lagu-lagu Batak mulai diperdengarkan di radio pada tanggal 10 Januari 1939

Hasil penelitian ini disajikan berdasarkan data yang diperoleh dari kumpulan lagu Batak, lirik lagu dan artinya, dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada lagu Batak tersebut.. Maka