IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
TESIS
DiajukanUntukMemenuhiPersyaratan DalamMemperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
DEWI SARTIKA
NIM : 8136142005PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
DEWI SARTIKA
NIM : 8136142005Menyetujui: Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
NIP. 19640625 199003 1 003 NIP. 19580222 198903 1 002
Mengetahui:
Ketua Program StudiPendidikan Kimia
i ABSTRAK
Dewi Sartika . Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuh-kembangkan Karakter Siswa pada Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apakah Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Apakah Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai karakter siswa. (3) Perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah. (4) Perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah. (5) Hubungan karakter siswa dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, dengan sampel sebanyak 2 kelas yang diambil secara purposive sampling pada kelas eksperimen 1 diajar dengan model pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang dikembangkan dan pada kelas eksperimen II diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA Sekolah. Instrumen penelitian menggunakan: (1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda yang telah diuji validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan pengecoh; (2) lembar observasi untuk mengukur karakter siswa. Data berdistribusi normal dan homogen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan uji- t satu pihak. Data dianalisis menggunakan SPSS 17.0 dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian dan pengujian menunjukkan bahwa Hipotesis ketiga, keempat dan kelima Ha diterima Sig.< α (0,000 < 0,05). Berdasarkan perhitungan diperoleh peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen 1 adalah 0,50 atau 50% lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen 2 yaitu 0,37 atau 37 %. Nilai karakter komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab dan toleransi siswa pada kelas yang menggunakan buku ajar kimia yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih berkembang dibandingkan karakter siswa pada kelas yang menggunakan buku kimia sekolah
ii ABSTRACT
Dewi Sartika: Implementation of Cooperative Based Learning Model Integrated Textbook Problems in Improving Learning Outcomes and Grow-developed characters Students on Electrolytes and Non-Electrolytes. Thesis. Medan: Chemical Education Studies Postgduate Program, State University of Medan, 2015.
This Study aims to determine: (1) The cooperative proble based learning with the integration of senior text book can improve the student result in chemistry. (2) The cooperative problem based learning integration with senior text book develop with the students value characteristic. (3)The differences of the result study students in chemistry by using cooperative problem based learning with intergration of using text book ini senior high school which is developing with learning by using cooperative problem based learning in students text book. (4) The differences would be increase study result especially for students in chemistry which learn by cooperative problem based learning integration students text book which develope by learn using cooperative based learning for students text book. (5) The relation of students character with the result in chemistry by using cooperative problem based learning integration chemistry text book in senior high school that has been developed. The experimental study, with a sample of two classes are taken by purposive sampling at 1 experimental class taught by cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA are developed and the experimental class II taught using cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA. Research instruments used: (1) the test results in the form of multiple-choice study tested the validity, reliability, power differences, level of difficulty and detractors; (2) pieces of observation during the learning process is performed to measure the character of students. Normal distribution of data and homogeneous. The hypothesis was tested by using the self-t one party. Data were analyzed menggunakanSPSS 17.0 with 0.05 significance level . The results of research and testing indicate: The result of this study shows for three hypothes, four and five showed Sig.< α (0,000 < 0,05). Based on the calculation of the average values obtained in gain range 0,51 or 51% higher than experimental class 2 (37%). The value of chacarter Communicative. Creativity, Responsibilities end Tolerance in the experimental class 1 in more developed than experimental class.
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tesis yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran
Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan
Hasil Belajar dan Menumbuh-kembangkan Karakter Siswa pada Larutan
Elektrolit dan Non Elektrolit” Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah
ke arwah Nabi besar Muhammad SAW yang Insya Allah akan selalu menjadi suri
tauladan bagi umat manusia dan guru dari semua guru ada.
Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam
menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Kimia
Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan
dan arahan dari pembimbing yang terhormat Bapak Dr. Ajat Sudrajat M.Si. selaku
dosen pembimbing I dan Ibu Prof. Dr. Dwi Retno Suyanti, M.Si. selaku dosen
pembimbing II. Terima kasih atas segala bimbingan, arahan, nasihat, saran,
motivasi, dan kemudahan yang selalu Bapak dan Ibu berikan sejak awal penulisan
sampai penyelesaian tesis ini.
Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan terima kasih kepada
yang terhormat nara sumber: Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Dr.
Mahmud, M.Sc, Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd yang dengan keluasan dan
kedalaman ilmunya masing-masing telah memberikan masukan yang begitu
berarti terhadap tesis ini.
Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku
Direktur PPs Universitas Negeri Medan. Terima kasih juga kepada Bapak dan Ibu
Dosen di Program Studi Pendidikan Kimia yang telah banyak memberikan ilmu
iv
mahasiswa seangkatan yang banyak memberikan dukungan dan motivasi dalam
penyusunan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gamel Natser, S.Pd
selaku Kepala SMA Negeri 1 Ulu Barumun yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk menempuh pendidikan dan melaksanakan penelitian di SMA Negeri
1 Ulu Barumun. Terima kasih juga kepada rekan-rekan guru SMA Negeri 1 Ulu
Barumun yang telah bekerja sama selama penelitian sampai saat ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada orangtua tercinta,
Ayahanda Alm. Rahim Ritonga dan Ibunda Fera Anriani Siagian atas segala
motivasi dan doa yang selalu menyertai perjalanan hidup penulis. Khususnya
Kepada Suami tercinta Suparman, Amd dan buat anak-anakku tersayang
Fathiyyah Muthmainnah dan Ahmad Faqih Al- Banna yang penuh kesabaran dan
pengertian serta keikhlasan hati untuk ditinggalkan selama penulis menjalani
pendidikan.
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu
yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan. Semoga
semua bantuan yang telah diberikan menjadi amal yang akan mendapat balasan
yang lebih baik di sisi Allah SWT. Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat
bagi semua yang membutuhkannya.
Medan, 2015
Penulis,
Dewi Sartika
v
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 12
2.1Kajian Teoritis ... 12
2.1.1 Hasil Belajar ... 12
2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif ... 15
2.1.3 Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 17
2.1.4 Model Kooperatif Berbasis Masalah... 18
2.1.5 Buku Ajar ... 20
2.1.6 Karakteristik Ilmu Kimia ... 22
2.1.7 Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ... 23
2.1.8 Pendidikan Karakter ... 24
2.2Kerangka Konseptual ... 27
2.2.1 Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar yang telah dikembangkan terhadap meningkatnya hasil belajar siswa ... 29
2.2.2 Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar yang telah dikembangkan terhadap Peningkatan hasil belajar siswa ... 30
2.2.3 Hubungan Karakter Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar Kimia Pada Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ... 33
2.3Studi Pendahuluan yang Telah dan Sedang Dilaksanakan ... 35
vi
3.7Instrumen Penelitian dan Analisis Data ... 43
3.7.1 Instrumen Penelitian ... 43
3.8.1 Hubungan Karakter Siswa Terhadap Hasil Belajar ... 48
BAB IV HASIL DANPEMBAHASAN 4.1Deskripsi Data ... 49
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian ... 50
4.1.1.1. Validitas InstrumenTes... 50
4.1.1.2. Validitas Isi... 51
4.1.1.3. Reliabilitas Instrumen tes ... 52
4.1.1.4. Tingkat Kesukaran Tes ... 52
4.1.1.5. Daya Pembeda InstrumenTes ... 53
4.1.1.6. Pengecoh ... 53
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53
4.1.3. Gain Hasil Belajar ... 55
4.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif berbasis Masalah terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar 4.3.2 Model Pembelajaran Kooperatif berbasis Masalah terintegrasi Buku Ajar dalam Peningkatkan Hasil Belajar 4.3.3 Hubungan Karakter Siswa Terhadap Hasil Belajar yang diajar dengan Model Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar Kimia SMA/ MA yang Telah dikembangkan. 4.4Temuan Penelitian ... 70
vii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 73 5.2 Saran ... 74
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 46
Tabel 3.2 Data interpretasi nilai r 48
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar dan Karakter 53
Tabel 4.2 Nilai Rata- Rata Gain 56
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest 57
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data 58
Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis Pertama 60
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Kedua 62
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 81
Lampiran 2. RPP CPBL 83
Lampiran 3. Sintak CPBL 95
Lampiran 4. Kisi- Kisi Instrumen Soal 96
Lampiran 5. Soal Instrumen 98
Lampiran 6. Lembar Observasi Karakter 108
Lampiran 7. Instrumen Tes 120
Lampiran 8. Data Nilai Skor Soal Instrumen 121
Lampiran 9. Validitas Instrumen 122
Lampiran 10. Tingkat Kesukaran Tes 123
Lampiran 11. Daya Pembeda Tes 124
Lampiran 12. Pengecoh 125
Lampiran 13. RekapAnalisisButir 126
Lampiran 14. Data Hasil Belajar dan Karakter 127
Lampiran 15. Uji Normalitas 138
Lampiran 16. Uji Homogenitas 150
Lampiran 17. Uji Hipotesis Pertama 151
Lampiran 18. Uji Hipotesis Kedua 153
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan dalam kehidupan manusia
untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dan mengubah tingkah laku ke
arah yang lebih baik. Di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber
daya manusia yang berkualitas dan kualitas sumber daya manusia ini hanya dapat
diperoleh dari proses belajar yaitu melalui pendidikan.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
dinyatakan bahwa : “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20,
Tahun 2003).
Berdasarkan rumusan Tujuan Pendidikan Nasional di atas, maka
pelaksanaan pendidikan tidak hanya menjadikan anak didik menjadi manusia
yang berilmu saja, tetapi juga harus dapat menumbuh-kembangkan nilai-nilai
karakter yang mulia.Selama ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia hanya
berorientasi pada tujuan menjadikan anak didik menjadi manusia yang berilmu
terutama pengetahuan kognitifnya yang diukur dengan test. Pemahaman bahwa
hasil belajar hanya diukur sebagai penguasaan.
Kognitif kompetensi materi ajar, menjadikan pencapaian tujuan
2
pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam semua mata pelajaran harus
memasukkan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam proses pembelajaran.
Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pendidikan di
sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya
menumbuh-kembangkan karakter siswa. Pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran di
sekolah, harus ikut bertanggung jawab terhadap tumbuh dan berkembang
nilai-nilai karakter siswa.
Selama ini pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus
pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter
contents). Sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru. Akibatnya, pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah mengalami
ketimpangan dalam usaha untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional.
Selain model pembelajaran yang harus mengalami inovasi yang
mengintegrasikan nilai-nilai karakter mulia siswa, buku ajar yang merupakan
media dalam proses pembelajaran yang digunakan terutama buku ajar kimia di
SMA/MA belum ada yang memasukan nilai-nilai karakter masuk dalam rumusan
Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum 2013 yang
berbasis pendidikan karakter. Akibatnya pendidikan yang dilaksanakan selama ini
menghasilkan anak didik yang pandai dan berilmu, namun kurang memiliki
karakter yang baik. Bila hal ini terus berlangsung maka terjadinya kemerosotan
moral bangsa Indonesia akan terus berlanjut.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun
2007 tentang Standar Proses, mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran
3
bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar merupakan suatu hal yang sangat
penting.
Oleh karena itu, bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini
dilengkapi dengan nilai-nilai karakter terintegrasi dalam materi ajar yang
menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter
ke dalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa di samping menguasai
isi materi ajar di bidang kognitifnya, diharapkan juga dapat berkembang nilai-nilai
karakter mulia siswa sehingga tujuan Pendidikan Nasional dapat terwujud.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan
menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan teori pembelajaran
konstruktivisme. Teori pembelajaran ini menganjurkan peran aktif siswa dalam
pembelajaran, sedangkan guru berperan membantu siswa dalam menemukan
fakta, konsep, dan prinsip, bukan sebagai pengendali seluruh kegiatan kelas.
Diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif, saling
berinteraksi, saling berdiskusi memecahkan masalah, sehingga siswa mampu
membangun pengetahuannya sendiri. Dengan demikian, akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
Selain hasil belajar, soft skill siswa juga perlu ditingkatkan terutama
kecakapan sosial (social skill). Sayangnya praktik pendidikan di Indonesia
cenderung lebih berorientasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan
teknis) yang lebih bersifat mengembangkan intelligence quotient (IQ), namun
kurang mengembangkan kemampuan soft skill yang tertuang dalam emotional
4
menekankan pada perolehan nilai hasil ulangan maupun nilai hasil ujian
(Wibowo, 2013). Pendidikan soft skill sangat penting dalam pembentukan
karakter generasi bangsa sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan
santun, dan berinteraksi dengan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian di
Harvard University Amerika Serikat bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya
ditentukan oleh aspek kognitif (pengetahuan dan kemampuan teknis) atau hard
skill saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (afektif dan
psikomotorik atau soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, bahwa keberhasilan
hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill
(Wibowo, 2013).
Dalam upaya untuk menumbuh-kembangkan karakter siswa selama
proses pembelajaran, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang inovatif yang
dapat memasukkan pendidikan karakter terintegrasi dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran tersebut harus dapat mengaktifkan siswa sehingga selama
proses pembelajaran itu berlangsung, karakter siswa dapat tumbuh dan
berkembang.
Salah satu model pembelajaran yang berlandaskan pada konstruktivisme
serta mampu mengembangkan nilai-nilai karakter mulia pada siswa adalah model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Menurut Arends (2008) model
pembelajaran kooperatif dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan
prestasi akademis, toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman, dan
pengembangan keterampilan sosial siswa. Model pembelajaran kooperatif
membantu peserta didik untuk memahami konsep-konsep untuk menumbuhkan
5
membangun persahabatan dan sikap positif terhadap orang lain yang memiliki
prestasi, etnisitas, dan gender berbeda. Menurut Slavin (2005) penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus
dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima
kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Pembelajaran
kooperatif juga dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir,
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
Model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
dan tumbuhkembangnya karakter siswa adalah model pembelajaran kooperatif
berbasis masalah (CPBL).
Menurut Suharta (2013), model pembelajaran CPBL terbukti secara
signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat
menumbuh-kembangkan karakter mulia siswa. Hamid dan Abbas (2012) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa model CPBL sangat efektif dalam meningkatkan nilai karakter
positif siswa. Handayani (2009), menyatakan bahwa model CPBL dapat
meningkatkan persentasi hasil belajar siswa baik dalam aktivitas, kognitif, afektif
maupun psikomotor. Selain itu, Yusof, dkk (2010) menyatakan bahwa penerapan
model CPBL dapat meningkatkan keikutsertaan dan motivasi siswa dalam
pembelajaran.
Larutan elektrolit dan non elektrolit merupakan salah satu pokok bahasan
ilmu kimia yang diberikan di kelas X SMA. Pokok bahasan ini memiliki beberapa
karakteristik sebagai berikut : 1. bersifat abstrak, seperti pada teori ion Svante
Arrhenius serta terurainya larutan menjadi ion-ion yang dapat menghantarkan arus
6
Penerapan konsep, yaitu saat menguji larutan untuk membedakan sifat-sifat
larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit. Karakteristik pokok
bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit ini menjadi salah satu penyebab
kesulitan belajar siswa.
Materi pelajaran akan tambah berarti jika siswa mempelajari materi
pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan menemukan arti
di dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan menjadi berarti
dan menyenangkan. Siswa akan bekerja keras untuk mencapai tujuan
pembelajaran, pengalaman dan pengatahuan sebelumnya untuk membangun
pengetahuan baru. Dan, selanjutnya siswa memanfaatkan kembali pemahaman
pengetahuan dan kemampuannya itu dalam berbagai konteks di luar sekolah untuk
menyelesaikan masalah dunia nyata yang kompleks, baik secara mandiri maupun
dengan berbagai kombinasi dan struktur kelompok (Trianto, 2007).
Pokok bahasan ini sebenarnya sangat menarik dan akrab dengan
kehidupan sehari-hari, sehingga proses pembelajaran dapat lebih realistis. Dalam
upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, perlu dilakukan inovasi
pembelajaran yang memperhatikan kesesuaian antara metode dan media
pendukung dengan karakteristik materi yang disampaikan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai seperti yang diharapkan. Maka peneliti mengusulkan
untuk menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah
Terintegrasi Buku Ajar Kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dalam
mengajarkan materi larutan elektrolit dan nonelektrolit diharapkan secara efektif
dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuh-kembangkan nilai-nilai karakter
7
antara lain : 1. Komunikatif, 2. Kreativitas , 3.Rasa ingin tahu, 4.Tanggung jawab
5. Toleransi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : ”Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuh-kembangkan Karakter Siswa pada Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”
1.2 Identifikasi Masalah
1. Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, masih Terfokus pada tuntutan
penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter contents).
Sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru.
2. Buku ajar yang merupakan media dalam proses pembelajaran yang
digunakan terutama buku ajar kimia di SMA/MA belum ada yang
memasukan nilai-nilai karakter masuk dalam rumusan Kompetensi Inti, dan
Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis pendidikan
karakter.
3. Pembelajaran masih lebih dominan dalam mengembangkan ranah kognitif
(hard skill) dan kurang memperhatikan ranah afektif dan psikomotorik (soft
skill).
4. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam memilih model pembelajaran.
1.3 Rumusan Masalah :
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku
ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil
8
2. Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku
ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat
menumbuh-kembangkan nilai-nilai karakter siswa ?
3. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah
terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan
hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah?
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil
belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis
masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan
dengan penigkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA sekolah?
5. Apakah terdapat hubungan yang signifikan karakter siswa dengan hasil
belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis
masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan?
1.4 Batasan Masalah :
Dalam penelitian ini sesuai dengan tujuannya, agar permasalahan tidak terlalu
meluas dan penelitian ini lebih efektif maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif berbasis masalah.
2. Buku ajar yang digunakan adalah buku ajar kimia SMA/MA yang telah
9
3. Materi pelajaran yang akan dibelajarkan dalam penelitian ini adalah
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit kelas X semester genap Tahun
Pelajaran 2014/2015.
4. Hasil belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif taksonomi Bloom C1 –C3.
5. Karakter yang akan ditumbuhkembangbangkan adalah : komunikatif
kreativitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan toleransi
1.5 Tujuan Penelitian :
Tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA yang telah dikembangkan.
2. Mengetahui bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis masalah
terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat
menumbuh-kembangkan nilai-nilai karakter siswa.
3. Mengetahui perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku
ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah
terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah?
4. Mengetahui perbedaan peningkatan belajar siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar
kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan penigkatan hasil belajar
siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah
10
5. Mengetahui adanya hubungan yang signifikan karakter siswa dengan hasil
belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis
masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat menjadi acuan
dalam pengembangan dan implementasi model pembelajaran inovatif di
Indonesia sehingga tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan dapat
tercapai.
2. Buku ajar kimia yang telah dikembangkan terintegrasi dengan model
pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk bahan acuan dalam
pengembangan buku ajar di Indonsia dengan memasukkan nilai-nilai
karakter terintegrasi kedalamnya.
3. Dapat menumbuh-kembangkan nilai-nilai karakter positif pada siswa
sehingga diharapkan akan membentuk lingkungan sekolah yang berbudaya
sehat dan inovatif, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan nasional
dapat terwujud.
4. Dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana di
Universitas Negeri Medan, khususnya pada Program Studi Pendidikan
Kimia.
5. Dapat meningkatkan mutu penelitian di Program Studi Pendidikan Kimia,
11
1.7 Defenisi operasional
Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang terdapat
pada perumusan masalah untuk menghindari perbedaan penafsiran terhadap istilah
tersebut
1. Implementasi yang dimaksud adalah proses penerapan model
pembelajaran kooperatif terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah
dikembangkan
2. Pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah: Suatu
pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Nurhadi, dkk dalam Handayani dan Sapir (2009)
3. Terintegrasi maksutnya adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang
utuh atau bulat
4. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dapat berupa
bahan tertulis maupun tidak tertulis (Depdiknas, 2008)
5. Hasil belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang diperoleh melalui suatu
penilaian. (Hamalik, 2003:30)
6. Peningkatan hasil belajar dapat dihitung dengan menggunakan g faktor
(gain score ternormalisasi). (Meltzer, 2002)
7. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
12
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. (Kusuma
74 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Adapun beberapa simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah
dikembangkan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar
kimia SMA/MA sekolah.
2. Terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia
SMA/MA yang telah dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar
kimia SMA/MA sekolah.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah
terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan
penigkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah
4. Nilai Karakter Komunikatif, Kreatifitas, Rasa Ingin Tahu, Tanggung Jawab
dan Toleransi siswa pada kelas yang diajar dengan model pembelajaran
75
dikembangkan lebih tinggi dibandingkan dengan karakter siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar
kimia SMA/MA sekolah.
5. Terdapat hubungan yang signifikan karakter siswa dengan hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah
terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.
5.2.Saran
Berdasarkan simpulan yang dikemukakan sebelunya, maka sesuai dengan
hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyarankan:
1. Melihat Implementasi model pembelajaran kooperatif berbasis masalah
terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan guru kimia berusaha untuk
mengajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis
masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.
2. Penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi para peneliti lain dalam
mendesain penelitian lebih lanjut terkait dengan pengembangan model
pembelajaran terintegrasi Buku ajar kimia SMA/ MA dapat meningkatkan
kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan secara khusus pada
pembelajaran kimia.
3. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi penulis dan penerbit untuk
memperhatikan pengembangan pembelajaran yang sesuai dengan standar
76
DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, O. & R. O. Tandogan, (2007), The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education On Students’ Academic Achievement,
Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science
& Technology Education 3(1): 71-81.
Ali, R., Akhter, A., Shahzad, S., Sultana, N., & Ramzan, M., (2010). The Impact Of Motivation On Students’ Academic Achievement In Mathematics In
Problem Based Learning Environment. International Journal of Academic
Research. 3 (1). 306-309.
Arends, I. Richard., (1998), Classroom Instructional and Management, New York :
Mc. Graw Hill.
Arends, I. Richard., (2008). Learning to Teaching. Terjemahan oleh Helly P.S. dan Sri
Mulyantini S. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,
Jakarta
Arnyana, I.B.P. (2004). Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan
Masalah Dipadu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi Tidak Diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri Malang.
Bilgin, Ibrahim. (2009). The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students' Performance of Conceptual and Quantitative Problems
in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology
Education, 5 (2), 153-164.
BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta
Jaya. Jakarta.
Depdiknas. 2007. Konsep Pengembangan Model Integrasi Kurikulum Pendidikan
Kecakapan Hidup. (online). Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum. DeRoche, E. and Williams, M. (2009). The What, Why, and How of Character
Education. http://www.csee.org/products/108
Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL) Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher
Schools And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic
77
Fogarty, R. (1997). Problem based learning and other curriculum models for the
multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light. Hamid,H. Dan Abbas.M., (2012), Problem based teaming with Cooperative Learning on
Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That
Different Gender, Birth Order, and Family Size. International Journal of
Scientific ami Engeenerlng Research, 3s 1-5
Handayani S., dan Sapir. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2
Malang. JPE. Vol. II (1) : 38 – 51, (Online), diakses tanggal 9 Nopember
2010.
Heller, P., Heller K., Henderson C. & Vince H. K., (2004). ”Students Learning Problem Solving in Introductory Physics – Forming an Initial Hypothesis of
Instructors Beliefs”. Journal of research : University of Minnesota.
Joyce, B., & Weil, M. (1980). Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar,
Jogjakarta.
Joyce, B., Marsha Weil., Emily Calhoun, 2011. Models of Teaching. Edisi Kedelapan.
Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Kazembe, T.,(2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19 (2).
Lickona, Thomas & Matthew Davidson. (2005). Smart & good high schools: Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond.
Cortland, NY: The Character Education Partnership.
www.cortland.edu/character/highschool
Meltzer. (2002). The relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : A Posible “Hidden Variable in Diagnostic
Pretest Scores”. American Journal Physics.
Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang,
Universitas Negeri Malang.
Oludipe, Daniel & Awokoy, Joanthan O. (2010). Effect of Cooperative Learning Teaching Strategy on the Reduction of Students’ Anxiety for Learning
78
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005, tentang Buku Teks Pelajaran.
Pingel. F., 2010, UNESCO Guidebook on Texbook Research and Texbook Revision, 2n*
revised and undated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cuitare Organization.
Prayitno dan Belferik Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam Pembangunan
Bangsa. Grasindo. Jakarta.
Rumansyah., (2002), Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, No.035, Tahun ke-8.
Rusman. (2012). Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Ramdani, Yani. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkankemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis
Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April
2012. FPMIPA Unisba Bandung.
Santyasa, I W. (2005). Model pembelajaran inovatif dalam Implementasi kurikulum
berbasis Kompetensi Makalah. Disajikan Dalam Penataran Guru-Guru
SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten Jembrana Juni – Juli 2005, di Jembrana. Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, di Singaraja.
Santyasa, I W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru- guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida, Bali, Tanggal 22 -24 Agustus 2008.
Smith, A. Karl., (2000), Inquary- Based Cooperative Learning, Journal of Education.
Soegiranto,M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul. Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur
79
Makalah disajikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMK ,Kabupaten Karangasem Agustus 2010.
Sudjana, Nana., (2005), Penilaian hasil proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Sudjana, Nana dan Ibrahim., (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru
Algensindo, Bandung.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung.
Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M. (2013). Pengembangan Model
Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Semarang.
Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia
Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5
No. 1, April 2013.
Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan
Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan. Supriadi Dedi, Dr. (2000). "Anatomi Buku sekolah di Indonesia'' ( Problematika
penilaian, penyebaran dan penggunaan Buku pelajaran, Buku bacaan dan Buku sumber). Adicita Karya Nusantara. Yogyakarta.
Tarigan, HG., (1990), Pengajaran Keterampilan Membaca,Angkasa. Bandung.
Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wachanga, Samuel W. & Mwangi, John Gowland. 2004. Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching method on Secondary School Student’s
Chemistry Achievement in Kenya’s Nakuru District. International
Educational Journal, 5 (1): 26 -36.
Wibowo, A. 2013. Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi. Membangun Karakter
Ideal Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
80
Zakaria, E., Titi, S., Yussof, D., Zulkarnain, Z, A. 2013. Effect of Cooperative Learning
on Secondary School Students’ Mathematics Achievement. Journal of Scientific
Research: Creative Education. 4(2): 98-100.
Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan karakter
dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.