• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK LITRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SELESAI T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK LITRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SELESAI T.P 2013/2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS PETA KONSEP

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA

NEGERI 1SELESAI T.P 2013/2014

Oleh : Warmita Oktami NIM 4103121082

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Warmita Oktami dilahirkan di Medan, pada tanggal 11 Oktober 1992.

Ayah bernama Drs. Suwarno dan Ibu bernama Demi merupakan anak kelima dari

lima bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Swasta Pertiwi Kota Medan

dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP

Swasta Pertiwi Kota Medan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Swasta Yapim Mabar dan lulus pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika

Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) Berbasis Peta Konsep Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II di SMA Negeri Selesai T.P 2013/2014”, untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri

Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak

Drs. Nurdin Siregar, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Sondang R Manurung, M.Pd, Ibu Dra. Ida

Wahyuni, M.Pd, dan Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd, selaku dosen penguji, serta

Bapak Prof. Dr. Sahyar, MS, MM, selaku dosen pembimbing akademik.

Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof.

Motlan, M. Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs.

Abdul Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Sehat

Simatupang, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf

Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala SMA Negeri 1 Selesai, Bapak

Ilyas, S.Pd serta guru bidang studi, Ibu Sri Lestari, S.Pd yang telah banyak

membantu selama penelitian ini. Teristimewa kepada Ayah dan Ibu tercinta yang

tak henti mengukir do’a, dan terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi

(5)

ucapkan kepada saudara kandung saya Kak Lujeng Eka Mawarni,SE, Bang

Darma Prastiyo,S.Pd, Kak Kenangawati,S.Pd, dan Bang Citra Marguno,S.Pd,

yang senantiasa memberi motivasi kepada penulis. Spesial kepada kekasih

M.Aidil Hamdi Satria, terima kasih untuk masukan dan motivasinya yang tiada

henti. Kepada sahabat-sahabat tersayang Shakira Maybira Jasmine, Sepdian

A.Siahaan, Erni Afdalita, Nora Hawari, Fitri Sundari, Isni Nadia, Lenny Khairani,

Fatimah Hannum, Balqis, Monica, Yuniarti, dan Andy Boy Casanova, terima

kasih untuk masukan dan motivasinya. Kepada Yeni, Abdul Qodir, dan Khazali

Fahmi, terima kasih untuk masukan dan motivasinya. Kepada rekan-rekan

seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2010, terima kasih atas saran-saran dan

masukannya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

(6)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI

POKOK LITRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SELESAI T.P 2013/2014

Warmita Oktami (4103121082) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akibat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbasis Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Selesai T.P 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 4 kelas. Dengan teknik cluster

random sampling terpilih kelas X-A dan X-C sebagai kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Instrumen berupa tes soal pilihan berganda telah dilakukan uji validitas tes untuk mengukur hasil belajar.

Data rata-rata pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 27,43 dan 27,57. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal ( dimana Lhitung< Ltabel) dan homogen (dimana Fhitung< Ftabel). Hasil uji t pretes diperoleh thitung < ttabel (-0,052 < 1,997), maka Ho diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama. Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) berbasis Peta Konsep dan kelas kontrol dengan

model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh data postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 75,57 dan 63,72. Pada pengujian data postes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t diperoleh thitung >

ttabel (6,48 > 1,669) maka Haditerima yakni ada pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berbasis Peta Konsep terhadap hasil belajar siswa.

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad 11

Table 2.2. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad

dengan Model Pembelajaran Konvensional 12

Table 2.3. Penelitian Terdahulu 31

Table 3.1. Tabel Desain Penelitian (Two Group Pretes – Postes Design) 35

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Listrik Dinamis 37

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas

Kontrol 43

Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas

Kontrol 44

Tabel 4.3. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 45

Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 45

Tabel 4.5. Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 46

Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes 46

Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes 47

Tabel 4.8. Ringkasan Data Postes Siswa menurut Tingkatan

Taksonomi Bloom 47

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Arah Arus Listrik 19

Gambar 2.2. Muatan Listrik 20

Gambar 2.3. Rangkaian Listrik 20

Gambar 2.4. Amperemeter 21

Gambar 2.5. Skema Rangkaian Listrik Sederhana 21

Gambar 2.6. Pemasangan Amperemeter 21

Gambar 2.7. Simbol Amperemeter 22

Gambar 2.8. Pembacaan Amperemeter 22

Gambar 2.9. Pemasangan Hambatan dengan Amperemeter 23

Gambar 2.10. Simbol Voltmeter 23

Gambar 2.11. Rangkaian Listrik Sederhana 24

Gambar 2.12. Pemasangan Voltmeter 24

Gambar 2.13. Pembacaan Voltmeter 25

Gambar 2.14. Pemasangan Hambatan dengan Voltmeter 25

Gambar 2.15. Resistor 26

Gambar 2.16. Simbol Resistor 26

Gambar 2.17. Susunan Hambatan Seri 27

Gambar 2.18. Susunan Hambatan Paralel 28

Gambar 2.19. Rangkaian Arus Kirchoff 28

Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas

Kontrol 44

Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kelas

Kontrol 45

Gambar 4.3. Diagram batang perbedaan nilai siswa pada postes

Berdasarkan Taksonomi Bloom 48

Gambar 4.4. Penilaian Afektif Eksperimen 49

Gambar 4.5. Penilaian Afektif Kontrol 49

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 59 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 78 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 94

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 111

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 115

Lampiran 6. Lembar Kerja Sisiwa III 118

Lampiran 7. Peta Konsep I 121

Lampiran 8. Peta Konsep II 123

Lampiran 9. Peta Konsep III 124

Lampiran 10. Instrumen Hasil Belajar 125

Lampiran 11. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 128

Lampiran 12. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 139 Lampiran 13. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 141 Lampiran 14. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 143 Lampiran 15. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 145

Lampiran 16. Data Hasil Belajar 147

Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians 149

Lampiran 18. Perhitungan Normalitas Data 152

Lampiran 19. Perhitungan Homogenitas Data 156

Lampiran 20. Uji Hipotesis 158

Lampiran 21. Taksonomi Bloom 162

Lampiran 22. Skor Perkembangan 164

Lampiran 23. Penilaian Afektif Eksperimen 166

Lampiran 24. Penilaian Afektif Kontrol 169

Lampiran 25. Penilaian Psikomotorik 172

Lampiran 26. Dokumentasi 174

Lampiran 27. Hasil Peta Konsep Siswa 179

Lampiran 28. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 185

Lampiran 29. Nilai Persentil 186

Lampiran 30. Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva 188

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu

pendidikan hendaknya dikelola dengan semaksimal mungkin baik dari segi sarana

maupun prasarana. Berbagai upaya senantiasa dilakukan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan nasional. Untuk memacu perkembangan Ilmu Pengetahuan

Teknologi (IPTEK), perlu kiranya dilakukan penyempurnaan proses belajar

mengajar, diantaranya proses pembelajaran fisika, hal ini dikarenakan fisika

mempunyai kaitan langsung dengan perkembangan IPTEK tersebut.

Pendidikan fisika merupakan pendidikan yang mengembangkan cara

berpikir yang kritis, sistematis, dan kreatif, dalam membentuk manusia yang

handal dan berkompetensi secara global. Pada dasarnya fisika sebagai ilmu

pengetahuan alam yang menarik untuk mempelajari gejala-gejala atau fenomena

alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta yang

terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Objek fisika meliputi pembelajaran karakter

gejala dan peristiwa yang terjadi atau terkandung dalam benda-benda mati.

Fisika adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang

merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang

terorganisir tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses ilmiah. Maka dari itu pembelajaran fisika seharusnya selalu

disertai dengan pengalaman langsung siswa untuk menemukan fakta yang

sebenarnya, bukan dengan sekedar mendengarkan ceramah dan mengerjakan

soal-soal yang berkaitan dengan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa dapat

mengingat lebih lama konsep-konsep fisika, karena dengan pengalaman langsung

konsep-konsep tersebut akan disimpan dalam memori jangka panjang siswa.

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, para guru perlu juga mengetahui

bagaimana cara menyampaikan materi itu dan bagaimana pula karakteristik siswa

yang menerima materi pelajaran tersebut agar siswa mampu mencapai nilai

(11)

Berdasarkan observasi awal peneliti pada masa pelaksanaan PPLT Unimed

2013 di SMA Negeri 1 Selesai bahwa pendekatan pembelajaran yang diterapkan

dikelas masih berpusat kepada guru sehingga siswa tidak turut aktif dalam proses

pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Sementara

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Sri Lestari,S.Pd (guru

fisika kelas X SMA Negeri 1 Selesai) pada tanggal 3 Februari 2014, beliau

mengatakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah SMA Negeri 1 Selesai, nilai

rata-rata ujian semester siswa kelas X pada mata pelajaran fisika rata-rata 65,

tentunya nilai itu masih di bawah KKM yaitu 70. Rendahnya hasil belajar ini

disebabkan adanya permasalahan dalam belajar. Hal ini disebabkan karena siswa

menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit, membosankan,

banyak menghafal rumus serta kurang menyentuh kehidupan sehari-hari siswa.

Berbagai usaha telah dilakukan guru dalam mengatasi permasalahan

tersebut, seperti melakukan diskusi dan tanya jawab dalam kelas dan membantu

siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar fisika. Tetapi usaha itu belum

mampu merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran, karena siswa yang

menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh beberapa orang saja.

Sedangkan siswa yang lain hanya mendengarkan dan mencatat informasi yang

disampaikan temannya. Usaha lain yang dilakukan guru adalah dengan

melaksanakan pembelajaran dalam setting kelompok kecil. Akan tetapi siswa

lebih banyak bekerja sendiri-sendiri dalam menyelesaikan soal-soal yang

diberikan guru. Kenyataan ini menunjukkan bahwa usaha-usaha yang telah

dilakukan guru tampaknya belum membuahkan hasil optimal dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu alternatif menarik untuk memecahkan masalah-masalah diatas

dalam upaya meningkatkan minat dan motivasi siswa mempelajari fisika dengan

baik adalah dengan mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa dan

menghadapkannya pada pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif

ini membuat siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan bermakna yg dikembangan

atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah dalam menemukan dan memahami

(12)

dengan teman-temannya. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran

secara kelompok dan menekanan pentingnya kerjasama (Lie,2002:30)

Adapun model pembelajaran yang akan diterapkan peneliti yaitu model

pembelajaran kooperatif. Teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul

dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman belajar

individual atau kompetitif. Siswa yang bekerja sama dalam situasi pembelajaran

kooperatif didorong dan dikehendaki untuk bekerja sama pada suatu tugas dan

mereka mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Sehingga

lingkungan kooperatif mempersiapkan siswa untuk belajar tentang bekerja sama

dan berbagai keterampilan sosial yang sangat berharga yang akan mereka gunakan

sepanjang hidupnya. (Arends, 2008:6)

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang akan diterapkan oleh

peneliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Students Team Achievement

Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan

pendekatan Cooperative Learning yang dikembangkan oleh Slavin yang

menekankan pada aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi

dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi

yang maksimal. Menurut Trianto, model pembelajaran kooperatif tipe STAD

merupakan model pembelajaran yang sederhana (Trianto.2009:72).

Penelitian mengenai Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini sudah

pernah diteliti oleh Rajagukguk (2011) pada materi Gerak Lurus di SMP Negeri 2

Hutabayuraja. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Stad berbasis TTS

adalah 72,5 sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

Konvensional adalah 63,5.

Pada penelitian di atas, menurut peneliti sebelumnya sudah melaksanakan

tahapan-tahapan dari model pembelajaran kooperatif tipe Stad sebagaimana yang

ditekankan dalam model ini, namun peneliti masih mengalami kendala. Kendala

yang dialami peneliti sebelumnya adalah peneliti kurang memperhatikan dan

membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Untuk mengatasi masalah ini,

(13)

dalam kelompoknya sehingga siswa dapat menyelesaikan tugasnya. Kendala lain

yang dihadapi oleh peneliti sebelumnya adalah kurang efisien dalam

menggunakan alokasi waktu sehingga menyita waktu untuk fase-fase

pembelajaran yang lain karena peneliti kurang menjelaskan kepada siswa

bagaimana pelaksanaan model kooperatif tipe STAD. Untuk mengatasi masalah

ini peneliti akan menjelaskan kepada sisw bagaimana sebenarnya pelaksanaan

model ini agar proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung dengan

baik sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran. Kendala berikutnya yang dialami peneliti sebelumnya yaitu siswa

kurang tertib saat diskusi kelompok berlangsung. Untuk mengatasi hal ini, peneliti

akan meminta bantuan kepada guru mata pelajaran untuk dapat menertibkan siswa

pada saat diskusi kelompok berlangsung.

Media pembelajaran merupakan salah satu hal yang tidak bisa diabaikan

fungsinya dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah

menangkap dan menelaah materi yang diberikan oleh guru. Disini peneliti

menggunakan media pembelajaran yaitu peta konsep. Dimana peta konsep

merupakan suatu cara untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara

konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Hal ini sesuai dengan pendapat Novak

mengatakan bahwa peta konsep dapat digunakan guru untuk menolong para siswa

mempelajari cara belajar dan mengetahui konsep-konsep yang telah dimiliki para

siswa agar belajar bermakna dapat berlangsung (Dahar,2003:76)

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 SELESAI TP 2013/2014

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan

(14)

1. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan dikelas masih berpusat kepada

guru

2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi saat kegiatan

belajar mengajar

3. Siswa jarang melakukan praktikum

4. Siswa sulit mengingat apa yang telah dipelajarinya dan mudah melupakan.

5. Kurang memadainya sarana dan prasarana

6. Hasil belajar siswa kurang maksimal dan tidak mencapai KKM

1.3Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu

adanya batasan masalah. Dengan melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi

hasil belajar fisika siswa maka masalah penelitian ini dibatasi pada :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif

tipe STAD (Students Team Achievment Division) berbasis Peta Konsep dalam

proses pembelajaran.

2. Sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Selesai

3. Materi pada kelas X SMA yaitu Listrik Dinamis

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar Fisika pada materi Listrik dinamis dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep di kelas

ekperimen?

2. Bagaimana hasil belajar Fisika pada materi Listrik dinamis dengan penerapan

model pembelajaran konvensional di kelas kontrol?

3. Apakah ada perbedaan akibat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD berbasis Peta Konsep terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi

(15)

1.5Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar Fisika pada materi listrik dinamis dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas ekperimen

2. Untuk mengetahui hasil belajar Fisika pada materi listrik dinamis dengan

penerapan model pembelajaran konvensional di kelas kontrol

3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan akibat penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep terhadap hasil

belajar Fisika siswa pada materi pokok listrik dinamis sebelum dan sesudah

pembelajaran

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD berbasis peta konsep pada materi listrik dinamis kelas X

semester II SMA Negeri 1 Selesai T.P 2013/2014.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.

1.7Defenisi Operasional

Beberapa defenisi/istilah yang diambil dari judul penelitian ini yaitu:

1. Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah model

pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil

dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.

Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,

kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. (Trianto, 2009:68)

2. Peta konsep adalah diagram yang dibentuk atau disusun untuk menunjukkan

pemahaman seseorang tentang suatu konsep atau gagasan yang mempunyai

struktur berjenjang dari yang bersifat umum menuju yang bersifat khusus

dilengkapi dengan garis-garis penghubung yang sesuai (Trianto 2007 : 158)

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang di miliki siswa setelah ia

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, E, R. (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Berbasis Teka Teki Silang ( TTS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas VII SMP Negeri 2

Hutabayuraja TP 2011/2012, Skripsi FMIPA Unimed, Medan

Arends, R., (2008), Learning To Teach, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Dahar,R., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Djamarah, dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar

Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,

FMIPA Unimed, Medan.

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Kanginan, M., (2006), FISIKA Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Karyono, (2009), FISIKA Untuk SMA Kelas X BSE, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di

Ruang- Ruang Kelas, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta.

Sagala, S., (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

(17)

Slavin, R., E., (2010), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana, N., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:Konsep,

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.

Wulandari,. (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pokok Zat dan

Wujudnya di Kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan TP

Referensi

Dokumen terkait

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Pada bab ini berisi tentang : latar belakang masalah yang merupakan uraian tentang aspek-aspek yang diungkapkan berupa fenomena- fenomena yang menjadi masalah penelitian;

Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa fakultas hukum UMS tahun angkatan 2003 s/d 2006 selaku responden, sebanyak 100 angket,

Berdasarkan telaahan hasil percobaan mengenai “Pemanfaatan Flavonoid Sebagai Stimulan Simbiosis Antara Mikoriza Dengan Bibit Manggis In-Vitro Pada Tahap

tidak memihak atas informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam. laporan keuangan sehingga profesionalisme menjadi tuntutan

Perkiraan umur didasarkan pada ciri-ciri fisik dan studi pustaka pada beberapa penelitian pada monyet hitam Sulawesi maupun monyet Sulawesi lainnya (Okamoto et al. Keempat

Saksi yang diajukan dalam sidang pengadilan ada empat jenis yaitu saksi yang diajukan oleh tersangka atau seorang terdakwa, yang diharapkan dapat memberikan keterangan

[r]