• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Pada Ko-Ass Angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Pada Ko-Ass Angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas "X" Bandung."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul studi deskriptif mengenai self-efficacy pada Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran derajat self-efficacy berdasarkan sumber-sumbernya yaitu mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion, dan physiological and affective states pada Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung.

Sampel penelitian ini adalah Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung, sebanyak 67 orang. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui derajat self-efficacy pada Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung peneliti susun berdasarkan teori Bandura, yang terdiri dari 48 item. Pada penelitian ini digunakan expert untuk mengukur validitas, yaitu dengan content validity.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy pada Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas “X” Bandung terbagi dalam dua kategori, yaitu sebanyak 25,37% Ko-Ass memiliki derajat self-efficacy tinggi, dan sebanyak 74,63% Ko-Ass memiliki derajat self-efficacy rendah. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sumber-sumber informasi self-efficacy memiliki keterkaitan diantaranya adalah mastery experience sedangkan pada sumber physiological and affective states menunjukan bahwa tidak ada perbedaan antara suasana hati dengan derajat self-efficacy pada Ko-Ass .

(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Lembar Judul……… i

Lembar Pengesahan……….. ii

Abstrak………. iii

Kata Pengantar……….. iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………. 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………... 8

1.3.1 Maksud Penelitian……… 8

1.3.2 Tujuan Penelitian………. 9

1.4 Kegunaan Penelitian……….. 9

1.4.1 Kegunaan Ilmiah……….. 9

1.4.2 Kegunaan Praktis………. 9

1.5 Kerangka Pikir……… 10

1.6 Asumsi Penelitian……….. 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Self-efficacy ………. 20

2.1.1 Definisi Self-efficacy………. 20

2.1.2 Sumber-sumber Self-efficacy……….. 23

a. Mastery Experience……….. 23

(3)

v Universitas Kristen Maranatha

c. Verbal Persuasion………. 25

d. Physiological and Affective States………. 26

2.1.3 Proses-proses Utama Self-Efficacy………. 27

a. Proses Kognitif……… 27

b. Proses Motivasi……… 28

c. Proses Afektif……….. 30

d. Proses Seleksi………... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian……….. 32

3.2 Bagan Prosedur Penelitian……….. 32

3.3 Variabel Peneilitian dan Definisi Operasional……… 33

3.3.1 Variabel Penelitian……… 33

3.3.2 Definisi Operasional……….. 33

3.4 Alat Ukur………. 35

3.4.1 Alat Ukur Self-Efficacy……….. 35

3.4.2 Data Penunjang………. 38

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur………. 39

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel……….. 39

3.5.1 Populasi Sasaran……… 39

3.5.2 Karakteristik Populasi……….. 39

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel………. 39

3.6 Teknik Analisis Data……….. 40

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

4.1.1 Usia……… 42

4.1.2 Jenis Kelamin……… 43

4.2 Hasil Penelitian……… 43

4.2.1 Derajat Self-efficacy………... 43

4.3 Pembahasan ……….... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………. 50

5.2 Saran……… 51

5.2.1 Saran Bagi Peneliti Lain………... 51

5.2.2 Saran Guna Laksana………. 51

DAFTAR PUSTAKA……….. 53

(5)
(6)

Lampiran II.

KUESIONER SELF-EFFICACY

Usia :

Jenis Kelamin :

Pada kuesioner ini terdapat 48 item yang berupa kalimat pernyataan yang

berhubungan dengan kegiatan Ko-Ass. Saudara dimohon kesediaannya untuk

memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri Saudara, yaitu dengan

memberi tanda checklist (V) pada kolom yang sesuai dengan jawaban yang

Saudara pilih. Berikut penjelasan jawaban :

- Sangat sering

- Sering

- Jarang

- Sangat jarang

Diharapkan agar Saudara mengisi kuosioner ini dengan jujur, karena jawaban

Saudara sangat berpengaruh dalam penelitian ini. Untuk itu penyusun

mengucapkan terimakasih atas kesediaannya mengisi kuesioner ini.

Hormat Saya

(7)

1. Seberapa sering saudara mengalami keberhasilan?

a. Sering sekali

b. Cukup sering

c. Pernah

d. Tidak pernah

2. Pengalaman keberhasilan selama menjalankan Ko-Ass...

a. Hasil ujian yang bagus

b. Berhasil melewati setiap bagian

c. ...

3. Keberhasilan yang saudara alami membuat saudara...

a. Lebih giat lagi dalam menjalankan Ko-Ass agar dapat mempertahankan/ meningkatkan keberhasilan

b. Santai saja karena setiap menjalankan setiap bagian selalu berhasil

c. ...

4. Apakah saudara pernah mengalami kegagalan?

a. Sering sekali

b. Cukup sering

c. Pernah

d. Tidak pernah

5. Pengalaman kegagalan selama menjalankan Ko-Ass...

(8)

b. Mahasiswa Ko-Ass mengalami kegagalan ketika ujian sehingga harus mengikuti ujian perbaikan (Her)

c. ... ...

6. Kegagalan yang saudara alami membuat saudara...

a. Semakin giat berusaha agar kemudian hari tidak gagal lagi

b. Merasa terhambat karena...

c. ...

7. Siapakah orang yang memberi pengaruh bagi saudara dalam menjalankan Ko-Ass?

a. Teman

b. Rekan seprofesi

c. Orang tua

d. ...

8. Apakah keberhasilan rekan seprofesi dapat mempengaruhi usaha saudara dalam menjalankan Ko-Ass ?

a. Ya

b. Tidak

9. Apa akibatnya bagi saudara ?

a. Meningkatkan motivasi dalam menjalankan Ko-Ass agar lebih baik lagi

b. Ingin lebih berusaha agar dapat mengungguli mereka

(9)

10.Apakah kegagalan rekan seprofesi dapat mempengaruhi usaha saudara dalam menjalankan Ko-Ass?

a. Ya

b. Tidak

11.Apa akibatnya bagi saudara?

a. Menurunkan motivasi untuk menjalankan Ko-Ass

b. Meningkatkan motivasi untuk menjalankan Ko-Ass

c. ...

12.Siapakah yang biasanya memberi feedback atas usaha saudara selama ini?

a. Orang tua

b. Teman

c. Rekan seprofesi

d. ...

13.Seberapa sering saudara menerima pujian terhadap pekerjaan yang saudara lakukan?

a. Sering sekali

b. Cukup sering

c. Pernah

d. Tidak pernah

14.Seberapa sering saudara menerima kritikan terhadap pekerjaan yang saudara lakukan?

(10)

b. Cukup sering

c. Pernah

d. Tidak pernah

15.Apa dampak feedback tersebut bagi saudara ?

a. Menurunkan semangat

b. Membangkitkan semangat

c. ...

16.Apakah kondisi fisik mempengaruhi proses belajar saudara ?

a. Ya

b. Tidak

17.Seberapa sering kondisi fisik mempengaruhi proses belajar saudara?

a. Sering sekali

b. Cukup sering

c. Pernah

d. Tidak pernah

18.Apakah suasana hati mempengaruhi proses belajar saudara?

a. Ya

b. Tidak

19.Seberapa sering suasana hati mempengaruhi proses belajar saudara?

a. Sering sekali

(11)

c. Pernah

d. Tidak pernah

20.Apa pengaruh suasana hati tersebut dalam proses belajar saudara ?

a. Menurunkan semangat

b. Membangkitkan semangat

(12)

Di halaman ini tersedia beberapa pernyataan.

Keterangan:

SS : Sangat sering

S : Sering

J : Jarang

SJ : Sangat jarang

No Pernyataan SS S J SJ

1. Saya yakin mampu untuk mengajukan bentuk

terapi yang tepat untuk pasien kepada dokter

pembimbing.

2. Saya yakin mampu berusaha melaksanakan dan

memfollow-up pasien sesuai dengan terapi yang

saya ajukan.

3. Saya yakin mampu bertahan untuk melaksanakan

dan memfollow-up pasien meskipun ada pasien

yang kurang dapat diajak kerjasama.

4. Saya yakin tetap bersemangat untuk

memfollow-up pasien meskipun ada pasien yang kurang bisa

(13)

No Pernyataan SS S J SJ

5. Saya yakin mampu menentukan cara yang tepat

agar pasien merasa nyaman ketika ada

pemeriksaan.

6. Saya yakin mampu berusaha mempraktekan

metode yang saya pilih agar pasien merasa

nyaman ketika akan menjalani pemeriksaan.

7. Saya yakin mampu bertahan untuk

melaksanakan metode yang saya pilih agar

pasien merasa nyaman meskipun ada beberapa

pasien yang kurang nyaman dengan metode

tersebut.

8. Saya yakin akan merasa puas jika pemeriksaan

yang saya lakukan berhasil membuat pasien

merasa nyaman ketika diperiksa.

9. Saya yakin mampu memilih bahasa yang

komunikatif ketika menanyakan keluhan

(14)

No Pernyataan SS S J SJ

10. Saya yakin mampu berusaha menggunakan

bahasa yang komunikatif ketika menanyakan

keluhan penyakit yang diderita pasien.

11. Saya yakin mampu berupaya terus menerus

menggunakan bahasa yang komunikatif untuk

menjelaskan kondisi fisik pasien meskipun ada

beberapa pasien yang kurang memahami apa

yang saya jelaskan.

12. Saya yakin akan merasa puas jika bahasa yang

saya gunakan dalam berinteraksi terutama

mengenai penyakit yang diderita mudah

dimengerti oleh pasien.

13. Saya yakin mampu memilih cara yang tepat

untuk memeriksa tekanan darah pasien.

14. Saya yakin mampu menggunakan alat

Sphygmomanometer untuk memeriksa tekanan

(15)

No Pernyataan SS S J SJ

15. Saya yakin mampu berupaya untuk memeriksa

tekanan darah pasien, meskipun terkadang ada

pasien yang merasa kurang nyaman ketika

dilakukan pemeriksaan tekanan darah.

16. Saya yakin akan merasa puas jika pasien mau

bekerjasama dalam pemeriksaan tekanan darah.

17. Saya yakin mampu menentukan cara untuk

datang tepat waktu untuk jaga di rumah sakit.

18. Saya yakin mampu berusaha untuk datang tepat

waktu untuk jaga di rumah sakit.

19. Saya yakin akan tetap datang tepat waktu untuk

jaga di rumah sakit walaupun kurang cukup

beristirahat.

20. Saya yakin akan bersemangat untuk datang tepat

waktu.

21. Saya yakin mampu untuk menentukan cara yang

tepat untuk membantu setiap pasien yang

(16)

No Pernyataan SS S J SJ

22. Saya yakin mampu berusaha untuk mengerahkan

energi yang saya miliki untuk membantu pasien.

23. Saya yakin akan tetap dengan sabar membantu

pasien walaupun pasien kurang bisa diajak

kerjasama.

24. Saya yakin akan merasa puas, jika pasien yang

saya bantu mengalami kemajuan dalam

kesehatannya.

25. Saya yakin mampu bertindak sigap ketika ada

pasien yang masuk ke dalam UGD.

26. Saya yakin mampu berusaha bertindak sigap

ketika ada pasien yang masuk UGD

27. Saya yakin akan tetap bertindak sigap ketika ada

pasien yang masuk kedalam UGD meskipun

saya dalam keadaan lelah.

28. Saya yakin akan merasa bersemangat dan sigap

(17)

No Pernyataan SS S J SJ

29. Saya yakin mampu menentukan cara untuk dapat

menjalankan shift jaga yang sudah diberikan

oleh rumah sakit.

30. Saya yakin mampu berusaha menjalankan shift

untuk jaga yang sudah ditentukan oleh rumah

sakit.

31. Saya yakin mampu bertahan dalam menjalankan

shift jaga yang sudah ditentukan oleh rumah

sakit, walaupun kadang jadwal mengganggu

waktu belajar saya.

32. Saya yakin akan merasa bersemangat dalam

menjalankan shift jaga yang sudah ditentukan

oleh rumah sakit.

33. Saya yakin mampu memilih buku-buku dasar

yang tepat untuk membuat laporan yang sesuai

dengan hasil pemeriksaan.

34. Saya yakin mampu berusaha menerapkan

metode yang saya pilih dalam membuat laporan

(18)

No Pernyataan SS S J SJ

35. Saya yakin berupaya terus-menerus untuk

mempraktekan metode yang saya buat untuk

membuat laporan, meskipun mengalami

kesulitan ketika menjalankannya.

36. Saya yakin akan merasa puas jika laporan yang

saya buat mendapatkan respon yang positif dari

dosen pembimbing.

37. Saya yakin mampu memilih waktu secara efektif

dan efisien dalam membuat laporan makalah

38. Saya yakin mampu berusaha menggunakan

waktu secara efektif dan efisien dalam membuat

laporan makalah.

39. Saya yakin berupaya terus menerus

menggunakan waktu secara efektif dan efisien

dalam membuat laporan makalah, meskipun saya

(19)

No Pernyataan SS S J SJ

40. Saya yakin akan merasa puas apabila dalam

belajar menggunakan waktu secara efektif dan

efisien, meskipun mengalami banyak hambatan

selama mengerjakan laporan.

41. Saya yakin mampu menentukan cara yang tepat

ketika menghadapi materi yang sulit dalam

proses pembuatan laporan makalah.

42. Saya yakin mampu berusaha menggunakan

metode untuk mengevaluasi hasil laporan

sebelum diserahkan kepada dosen pembimbing.

43. Saya yakin akan berupaya untuk mencari

literature yang banyak dalam membuat makalah,

meskipun kadang-kadang sulit untuk

mendapatkannya.

44. Saya yakin akan bersemangat untuk mencari

solusi mengenai materi yang sulit meskipun

(20)

No Pernyataan SS S J SJ

45. Saya yakin mampu memilih cara yang sesuai

untuk mengevaluasi hasil laporan sebelum

diserahkan kepada dosen pembimbing.

46. Saya yakin mampu berusaha menerapkan

metode untuk mengevaluasi hasil laporan

sebelum diserahkan kepada dosen pembimbing.

47. Saya yakin akan berusaha terus menerus untuk

mengevaluasi hasil laporan sebelum diserahkan

kepada dosen pembimbing, meskipun kadang

hasilnya kurang optimal.

48. Saya yakin akan bersemangat untuk

mengevaluasi laporan yang saya buat sebelum

(21)

Lampiran III. Tabulasi Silang antara Derajat Self-efficacy dengan Aspek

Tabel 4.4 Tabulasi Silang antara Derajat Self-efficacy dengan Aspek Pilihan

Pilihan yang dibuat

Tinggi Rendah Total

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Tinggi 15 93.75 1 6.25 16 100

Rendah 2 3.92 49 96.08 51 100

Tabel 4.5 Tabulasi Silang antara Derajat Self-efficacy dengan Aspek Usaha

Usaha yang dikeluarkan

Tinggi Rendah Total

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Tinggi 14 93.33 1 6.67 15 100

Rendah 3 5.77 49 94.23 52 100

Tabel 4.6 Tabulasi Silang antara Derajat Self-efficacy dengan Aspek Ketahanan

Ketahanan

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Tinggi 17 70.83 7 29.17 24 100

(22)

Tabel 4.7 Tabulasi Silang antara Derajat Self-efficacy dengan Aspek Penghayatan

Penghayatan Perasaan

Tinggi Rendah Total

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Tinggi 13 86.67 2 13.33 15 100

(23)

Lampiran IV. Hasil Tabulasi silang antara Frekuensi Keberhasilan dengan

Derajat Self-Efficacy

Tabel 4.8 Hasil Tabulasi silang antara Frekuensi Keberhasilan dengan Derajat Self-Efficacy

Frekuensi Keberhasilan

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Sering Sekali 2 100.00 0 0.00 2 100

Cukup Sering 12 24.49 37 75.51 49 100

Pernah 3 18.75 13 81.25 16 100

Tabel 4.9 Hasil Tabulasi silang antara Pengalaman Keberhasilan dengan Derajat

Self-Efficacy

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(24)

Tabel 4.10 Hasil Tabulasi silang antara Dampak Keberhasilan dengan Derajat Self-Efficacy

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Tabel 4.11 Hasil Tabulasi silang antara Frekuensi Kegagalan dengan Derajat Self-Efficacy

Frekuensi kegagalan

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Cukup Sering 8 53.33 7 46.67 15 100

Pernah 9 17.65 42 82.35 51 100

(25)

Tabel 4.12 Hasil Tabulasi silang antara Pengalaman Kegagalan dengan Derajat Self-Efficacy

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Tabel 4.13 Hasil Tabulasi silang antara Dampak Kegagalan dengan Derajat Self-Efficacy

Kegagalan yang

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(26)

Tabel 4.14 Hasil Tabulasi silang antara Figur Signifikan dengan Derajat Self-Efficacy

Figur Signifikan

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Teman 2 22.22 7 77.78 9 100

Rekan seprofesi 6 42.86 8 57.14 14 100

Orangtua 6 23.08 20 76.92 26 100

Lainnya 3 16.67 15 83.33 18 100

Tabel 4.15 Hasil Tabulasi silang antara pengaruh keberhasilan Figur Signifikan dengan

Derajat Self-Efficacy

Pengaruh

keberhasilan Figur Signifikan

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Berpengaruh 15 23.81 48 76.19 63 100

(27)

Tabel 4.16 Hasil Tabulasi silang antara Dampak keberhasilan Figur Signifikan dengan

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Tabel 4.17 Hasil Tabulasi silang antara Pengaruh kegagalan Figur Signifikan dengan

Derajat Self-Efficacy

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Berpengaruh 11 24.44 34 75.56 45 100

(28)

Tabel 4.18 Hasil Tabulasi silang antara Dampak KegagalanFigur Signifikan dengan Derajat

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Tabel 4.19 Hasil Tabulasi silang antara pemberi feedback dengan Derajat Self-Efficacy

Pemberi Feedback

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Orangtua 10 35.71 18 64.29 28 100

Teman 2 22.22 7 77.78 9 100

Rekan seprofesi 1 7.69 12 92.31 13 100

(29)

Tabel 4.20 Hasil Tabulasi silang antara dengan Frekuensi dapat Pujian Derajat Self-Efficacy

Frekuensi dapat Pujian

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Sering Sekali 1 100.00 0 0.00 1 100

Cukup Sering 10 32.26 21 67.74 31 100

Pernah 6 17.14 29 82.86 35 100

Tabel 4.21 Hasil Tabulasi silang antara dengan Frekuensi dapat Kritikan dengan Derajat

Self-Efficacy

Frekuensi dapat Kritikan

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Sering Sekali 2 100.00 0 0.00 2 100

Cukup Sering 7 25.00 21 75.00 28 100

(30)

Tabel 4.22 Hasil Tabulasi silang antara dengan Frekuensi dampak feedback dengan Derajat

Self-Efficacy

Frekuensi dampak feedback

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%) Menurunkan

semangat 3 25.00 9 75.00 12 100

Membangkitkan

semangat 14 25.45 41 74.55 55 100

Tabel 4.23 Hasil Tabulasi silang antara dengan Pengaruh kondisi fisik dengan Derajat

Self-Efficacy

Pengaruh kondisi fisik

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Berpengaruh 16 27.12 43 72.88 59 100

(31)

Tabel 4.24 Hasil Tabulasi silang antara dengan Frekuensi Pengaruh kondisi fisik dengan

Derajat Self-Efficacy

Frekuensi Pengaruh kondisi fisik

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Sering Sekali 3 15.79 16 84.21 19 100

Cukup Sering 10 33.33 20 66.67 30 100

Pernah 3 21.43 11 78.57 14 100

Tidak Pernah 1 25.00 3 75.00 4 100

Tabel 4.25 Hasil Tabulasi silang antara dengan Pengaruh suasana hati dengan Derajat

Self-Efficacy

Pengaruh suasana hati

Derajat Self-Efficacy

Total

Tinggi Rendah

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Berpengaruh 17 26.56 47 73.44 64 100

(32)

Tabel 4.26 Hasil Tabulasi silang antara Frekuensi Pengaruh suasana hati dengan Derajat

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(orang) (%) (orang) (%) (orang) (%)

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(33)

Lampiran V

1. Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

‘X’ Bandung.

Dengan makin majunya perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas „X

Bandung dan makin banyaknya sarjana kedokteran yang akan meneruskan

studinya kejenjang profesi dokter muda dengan sendirinya makin banyak

permasalahan yang perlu diatur untuk mencapai visi dan misi Fakultas

Kedokteran Universitas „X‟ yaitu menghasilkan dokter yang mandiri dan

handal, tentu saja dengan masa studi yang sesuai dengan kurikulum yang

sudah ditentukan. Persyaratannya adalah :

a. Lulus sarjana kedokteran dengan IPK minimal 2,25 dan tidak lebih dari

2 tahun sejak dinyatakan lulus S.Ked.

b. Telah melunasi semua persyaratan administrasi.

c. Telah menjalankan sumpah ko-Ass.

1.1Program pendidikan profesi dokter (P3D)

A. LAB keterampilan klinik (LKK)

Tujuan pendidikan :

Mempersiapkan para mahasiswa agar memiliki kemampuan keterampilan

klinik yang diperlukan sebelum “memegang” pasien.

Metode pendidikan :

Dengan menggunakan manekin serta peralatan penunjang lainnya yang

(34)

sks terdiri dari 4 sks yang terdiri dari bagian-bagian ilmu penyakit dalam,

ilmu kesehatan anak, laboratorium, ilmu kebidanan dan kandungan dan

keterampilan komprehensif.

LKK bagian Bedah dilaksanakan setelah semua mahasiswa menjalankan

pendidikan LKK pada bagian yang lain dan dilaksanakan serentak dan

lama pendidikan adalah 2 minggu. Lamanya pendidikan di lab

keterampilan klinik secara keseluruhan adalah 10 minggu. Penilaian : nilai

lab keterampilan klinik dihitung berdasarkan nilai pretest, nilai praktikum

serta nilai Postest. Nilai akhir LKK ikut mempengaruhi nilai akhir

kepanitraan madya pada bagian yang bersangkutan.

1.2Kepanitraan madya (KM)

Tujuan pendidikan : mendidik para mahasiswa agar menjadi dokter yang

mempunyai pengetahuan yang tinggi, terampil, mempunyai sikap dan

akhlak yang baik sehingga mereka dapat berperan sebagai :

1. Klinikus yang professional dan selalu meningkatkan

pengetahuannya sesuai dengan kemajuan ilmu kedokteran

2. Komunikator yang baik

3. Peneliti yang aktif dan handal

4. Pemimpin masyarakat yang peduli dan paham akan kebutuhan

masyarakat yang dipimpinnya.

5. Manajer yang cakap dan handal

Kepanitraan terdiri dari bagian Penyakit Dalam, Bedah, Kesehatan Anak,

(35)

Jiwa, Penyakit Mata, Ilmu Sinar, Ilmu Forensic, Gigi-Mulut ditambah

dengan cadangan 4 minggu dengan total 49 sks. System penilaian sama

dengan lab keterampilan klinik.

1.3Rumah Sakit

Rumah sakit yang dipergunakan sebagai lahan pendidikan adalah :

1. RS. Immanuel sebagai R.S pendidikan utama

2. RS. Santo Yusuf

3. RS. Dr.Salamun

4. RS. Paru Dr. Rotinsulu

5. RS. Jiwa Cisarua Cimahi.

6. RS. Bhayangkara Sartika Asih

7. RS. Sekar Kamulyaan Cigugur

1.4Tugas mahasiswa Ko-Ass

Tugas mahasiswa Ko-Ass selama bekerja/ belajar di bagian :

1. Memeriksa atau menolong pasien melalui anamnesa pemeriksaan fisik

2. Membuat laporan riwayat penyakit pasien yang diperiksa untuk

diserahkan dan dinilai oleh dokter pembimbing.

(36)

1.5Tata Tertib Mahasiswa

Tata tertib selama bekerja/ belajar dibagian, para mahasiswa diwajibkan :

1. Dapat bekerjasama dengan semua staf di Bagian, perawat, dokter, TU,

serta karyawan lainnya.

2. Menghormati setiap dosen pembimbing di Bagian

3. Menghormati setiap pasien sebagai mitra diskusi, (bukan sebagai

objek) yang membantu pengetahuan mahasiswa.

4. Bersikap sopan dan tidak bersenda gurau atau membuat gaduh

5. Berpakaian rapi dan sopan, pria harus berdasi, tidak memakai jeans,

baju kaos/Tshirt, tidak berpakaian mini, tidak memakai sandal. Semua

mahasiswa diwajibkan memakai Lab-jas yang bersih, putih dengan

atribut nama yang sudah ditentukan.

6. Mahasiswa pria tidak berambut gondrong, tidak memelihara kumis

dan jenggot yang berlebihan, dan tidak memakai anting. Mahasiswa

wanita yang berambut panjang wajib mengikat/menjalin rambutnya

dengan rapi

7. Tidak merokok, menonton TV, memutar kaset/radio atau makan dan

minum di ruangan pasien/ ruang tindakan poloklinik

8. Merawat dan memelihara semua peralatan yang dipergunakan untuk

(37)

9. Bersikap sebagai dokter tatkala memeriksa atau memberikan

pertolongan pada pasien yaitu melakukannya dengan serius, sopan dan

tidak ragu sehingga menimbulkan kepercayaan pasien terhadap

pemeriksa.

10. Melaporkan semua tindakan yang dilakukan pada pasien kepada

dokter jaga atau dokter pembimbing

11. Mematuhi semua peraturan lokal di RS tempat melaksanakan

kepanitraan

12. Mahasiswa tidak diperkenankan mengaktifkan ponsel selama visite

atau bimbingan

13. Memanfaatkan waktu kepanitraan dengan baik (tidak ke kantin pada

jam kepanitraan)

14. Membawa masing-masing peralatan physicdiagnostic seperlunya

(38)
(39)

1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

24 21 P 1 2 3 1 3 1 1 4 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 1 2 2

25 22 L 1 2 2 2 3 3 1 3 2 1 2 3 1 2 3 2 1 2 1 1 1

26 21 L 1 3 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2

27 27 P 1 2 3 1 3 1 1 4 1 1 1 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3

28 24 P 1 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 2 1 3 3 2 1 3 1 2 2

29 24 P 1 2 2 2 3 1 1 3 1 1 1 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1

30 23 L 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1

31 22 P 1 2 2 2 3 1 1 3 1 2 1 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1

32 23 P 1 3 2 1 3 3 1 4 1 1 2 2 4 3 2 4 1 3 1 2 2

33 23 P 1 3 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 3 3

34 23 P 1 2 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1

35 23 P 1 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1

36 23 P 1 2 2 2 3 1 1 4 1 1 1 2 4 2 2 2 1 1 1 3 3

37 21 L 1 1 2 1 2 3 1 4 1 1 1 2 4 2 2 2 1 1 1 2 3

38 24 P 1 2 2 2 3 1 1 4 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3

39 23 P 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 3 3

40 23 P 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 1 2 1 3 2 1 2 1 2 3 3

41 23 L 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 2 2 1 2 3 2 1 2 1 3 3

42 23 P 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 2 3 4 3 3 2 1 2 1 2 1

43 21 P 1 2 3 1 3 3 1 1 1 1 1 2 2 3 3 1 2 4 1 2 1

44 28 P 1 3 2 1 3 2 1 4 1 1 2 2 4 3 3 2 1 2 1 2 2

45 21 P 1 2 2 1 3 1 1 3 1 1 1 2 1 3 2 2 1 3 1 1 1

(40)

1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

46 21 P 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 2 3 3 3 2 1 1 1 2 1

47 22 P 1 2 3 1 3 3 1 4 1 1 1 2 4 2 3 2 1 3 1 2 3

48 25 P 1 2 2 1 3 1 1 2 2 3 2 3 4 3 3 2 2 4 1 3 3

49 23 L 1 2 1 1 3 1 1 4 1 2 1 2 4 1 3 2 1 3 1 2 1

50 23 L 1 2 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1

51 22 P 1 2 2 2 3 1 1 3 1 2 1 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1

52 23 P 1 3 2 1 3 3 1 4 1 1 2 2 4 3 2 4 1 3 1 2 2

53 23 P 1 3 1 1 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 3 3

54 23 P 1 2 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1

55 23 P 1 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1

56 23 P 1 2 2 2 3 1 1 4 1 1 1 2 4 2 2 2 1 1 1 3 3

57 21 L 1 1 2 1 2 3 1 4 1 1 1 2 4 2 2 2 1 1 1 2 3

58 24 P 1 2 2 2 3 1 1 4 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3

59 23 P 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 3 3

60 23 P 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 1 2 1 3 2 1 2 1 2 3 3

61 23 L 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 2 2 1 2 3 2 1 2 1 3 3

62 23 P 1 2 1 1 3 1 1 3 1 1 2 3 4 3 3 2 1 2 1 2 1

63 21 P 1 2 3 1 3 3 1 1 1 1 1 2 2 3 3 1 2 4 1 2 1

64 28 P 1 3 2 1 3 2 1 4 1 1 2 2 4 3 3 2 1 2 1 2 2

65 21 P 1 2 2 1 3 1 1 3 1 1 1 2 1 3 2 2 1 3 1 1 1

66 21 P 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 2 3 3 3 2 1 1 1 2 1

67 22 P 1 2 3 1 3 3 1 4 1 1 1 2 4 2 3 2 1 3 1 2 3

(41)
(42)

1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45

24 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 4 33 Rendah

25 2 4 2 3 4 2 3 4 2 3 3 2 34 Rendah

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

27 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 38 Rendah

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

30 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 43 Tinggi

31 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 32 Rendah

32 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 36 Rendah

33 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 38 Rendah

34 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 33 Rendah

35 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 33 Rendah

36 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 33 Rendah

37 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 Tinggi

38 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 Rendah

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35 Rendah

41 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 39 Tinggi

42 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 36 Rendah

43 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 Rendah

44 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 33 Rendah

45 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 39 Tinggi

(43)

1 5 9 13 17 21 25 29 33 37 41 45

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

48 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 Tinggi

49 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 42 Tinggi

50 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 43 Tinggi

51 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 32 Rendah

52 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 3 36 Rendah

53 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 38 Rendah

54 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 33 Rendah

55 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 33 Rendah

56 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 33 Rendah

57 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 Tinggi

58 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 Rendah

59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35 Rendah

61 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 39 Tinggi

62 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 36 Rendah

63 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 Rendah

64 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 33 Rendah

65 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 39 Tinggi

66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

(44)
(45)

2 6 10 14 18 22 26 30 34 38 46 42

24 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 3 4 31 Rendah

25 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 37 Rendah

26 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 Rendah

27 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 34 Rendah

28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

30 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 41 Tinggi

31 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

32 3 3 2 3 4 2 2 3 2 4 2 4 34 Rendah

33 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 39 Rendah

34 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 34 Rendah

35 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 Rendah

36 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Rendah

37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi

38 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Rendah

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35 Rendah

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

41 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4 40 Tinggi

42 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 35 Rendah

43 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 39 Rendah

44 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 34 Rendah

45 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 41 Tinggi

(46)

2 6 10 14 18 22 26 30 34 38 46 42

46 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Rendah

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi

49 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 38 Rendah

50 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 41 Tinggi

51 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

52 3 3 2 3 4 2 2 3 2 4 2 4 34 Rendah

53 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 39 Rendah

54 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 34 Rendah

55 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 Rendah

56 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Rendah

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi

58 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Rendah

59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35 Rendah

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

61 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4 40 Tinggi

62 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 35 Rendah

63 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 39 Rendah

64 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 34 Rendah

65 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 41 Tinggi

66 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Rendah

67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

(47)

3 7 11 15 19 23 27 31 35 39 43 47

(48)

3 7 11 15 19 23 27 31 35 39 43 47

24 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 31 Rendah

25 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 29 Rendah

26 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 35 Rendah

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

28 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 36 Rendah

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 Rendah

30 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44 Tinggi

31 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 32 Rendah

32 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 28 Rendah

33 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 41 Tinggi

34 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 32 Rendah

35 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 34 Rendah

36 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 38 Tinggi

37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi

38 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Rendah

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 34 Rendah

41 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 42 Tinggi

42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

43 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 39 Tinggi

44 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 32 Rendah

45 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 44 Tinggi

(49)

3 7 11 15 19 23 27 31 35 39 43 47

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi

49 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38 Tinggi

50 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 44 Tinggi

51 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 32 Rendah

52 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 28 Rendah

53 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 41 Tinggi

54 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 32 Rendah

55 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 34 Rendah

56 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 38 Tinggi

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Tinggi

58 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 Rendah

59 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 34 Rendah

61 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 42 Tinggi

62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

63 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 39 Tinggi

64 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 32 Rendah

65 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 44 Tinggi

66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

(50)
(51)

4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48

24 3 3 3 4 3 2 3 2 2 4 3 3 35 Rendah

25 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 38 Rendah

26 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 37 Rendah

27 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 40 Tinggi

28 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 37 Rendah

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

30 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 40 Tinggi

31 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 38 Rendah

32 4 3 2 4 3 2 1 3 2 4 3 2 33 Rendah

33 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 42 Tinggi

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35 Rendah

35 4 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 37 Rendah

36 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 34 Rendah

37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 47 Tinggi

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 Rendah

40 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 36 Rendah

41 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 41 Tinggi

42 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 37 Rendah

43 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 39 Rendah

44 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 32 Rendah

45 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 39 Rendah

(52)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Kedokteran merupakan ilmu yang mempelajari penyakit dan cara-cara

penyembuhannya. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia

dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

Profesi kedokteran adalah struktur sosial dan pekerjaan dari sekelompok orang

yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu

kedokteran. Dalam memberikan pelayanan, seorang dokter harus mampu

memberikan diagnosis yang tepat pada seorang pasien agar tidak ada

penyalahgunaan dalam memberikan pengobatan yang dapat merugikan pasien.

(http://ikamku.wordpress.com/2008/10/14/dokter).

Untuk bisa menjadi dokter, seseorang harus menyelesaikan program S-1

Kedokteran. Untuk sarjana kedokteran minimal harus menempuh 144 sks, yang

diambil dalam jangka waktu minimal 3,5 tahun. Setelah menyelesaikan 144 sks

berhak mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Untuk mendapatkan

gelar dokter, mahasiswa sarjana kedokteran harus mengambil Program

Pendidikan Profesi Dokter (P3D) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK)

minimal 2,35 pada akhir semester genap 2006-2007 dan 2,5 pada akhir

semester genap 2007-2008 serta tidak boleh lebih dari 2 tahun sejak dinyatakan

(53)

2 Universitas Kristen Maranatha sekitar dua tahun. Lamanya pendidikan keseluruhan P3D adalah 101 minggu (

LKK 10 minggu dan kepanitraan madya 91 minggu ). Dalam jangka waktu itu,

mahasiswa akan “praktik” di rumah sakit atau di pusat-pusat kesehatan. Setelah

lulus dari profesi kedokteran, Sarjana Kedokteran resmi menjadi Dokter dan

memiliki izin untuk menjalankan praktik ( Peraturan P3D 2007 Fakultas Kedokteran Universitas „X‟ Bandung )

Sarjana kedokteran yang sedang mengikuti program pendidikan profesi

disebut sebagai Ko-Ass. Pendidikan profesi dokter merupakan suatu

pendidikan profesional yang didukung pendidikan akademik, yaitu pendidikan

yang menggabungkan antara kemampuan akademisi dengan keahlian profesi.

Ini terlihat dari makin banyaknya Sarjana Kedokteran yang akan meneruskan

studinya ke jenjang Profesi Dokter. (Peraturan P3D 2007 Fakultas Kedokteran Universitas „X‟ Bandung).

Salah seorang mahasiswa ko-ass yang diwawancarai mengatakan bahwa

Pendidikan Profesi Kedokteran minimal dijalankan selama dua tahun. Selama

dua tahun tersebut, mahasiswa harus menghabiskan waktunya untuk belajar

ilmu kedokteran di rumah sakit, pusat pelayanan kesehatan, atau puskesmas. Di

sini mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang

selama ini telah dipelajari hingga mempelajari hal-hal baru yang tidak ditemui

secara teori.

Program Pendidikan Profesi Dokter terdiri dari dua bagian yaitu Lab

(54)

3 Universitas Kristen Maranatha Profesi Dokter bagian Keterampilan Klinik bertujuan untuk mempersiapkan

para mahasiswa agar memiliki kemampuan klinik yang diperlukan sebelum

menangani pasien. Pada bagian ini para mahasiswa menggunakan manekin

serta peralatan penunjang lainnya yang dapat menjadi simulasi sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya. Yang termasuk Bagian Lab Keterampilan Klinik

adalah Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Laboratorium, Ilmu

Kebidanan dan Kandungan dan Keterampilan Komprehensif. Kepanitraan

Madya bertujuan untuk mendidik para mahasiswa agar menjadi dokter yang

mempunyai pengetahuan yang tinggi, terampil, mempunyai sikap dan akhlak

yang baik. Kepaniteraan madya terdiri dari Penyakit Dalam, Bedah, Kesehatan

Anak, Obsteri-Ginek, Penyakit Syaraf, THT, Kulit Kelamin, Kedokteran Jiwa,

Penyakit Mata, Ilmu Sinar, Ilmu Porensik, Gigi- Mulut, IKM (Kes. Masy).(

Peraturan P3D 2007 Fakultas Kedokteran Universitas „X‟ Bandung).

Setelah menyelesaikan satu Bagian, mahasiswa membuat laporan

mengenai kegiatan yang dilakukannya selama menjalani bidang tersebut.

Laporan ini kemudian dipresentasikan di hadapan dosen. Tidak hanya itu,

dosen pembimbing di rumah sakit tempat mahasiswa menjalani pendidikan

profesi juga seringkali memberikan tugas tambahan yang kemudian diakhiri

dengan ujian. Ujian dilaksanakan pada akhir kepaniteraan pada Bagian

masing-masing setelah memenuhi semua persyaratan atau peraturan yang ditentukan

oleh Bagian. Untuk ujian, ada dua jenis ujian yaitu tertulis dan praktik.

Penilaian pada bagian Lab Keterampilan Klinik (LKK) dihitung berdasarkan

(55)

4 Universitas Kristen Maranatha masuk P3D akan diatur melalui pembagian kelompok sesuai dengan

banyaknya jumlah mahasiswa Ko-Ass. Semua jadwal masuk Bagian akan

diatur oleh P3D sesuai dengan tempat yang tersedia dan mahasiswa tidak

dibenarkan memilih masuk ke Bagian sesuai kehendaknya. Bagi mahasiswa

yang memperoleh nilai kurang memuaskan maka mahasiswa diberikan

kesempatan untuk memperbaiki (her) sebanyak 3 kesempatan termasuk pada

masa cadangan, namun jika mahasiswa masih gagal pada kesempatan terakhir

maka mahasiswa perlu menyelesaikan semua bagian kemudian mahasiswa

tersebut mengulang kembali bagian yang mendapatkan nilai kurang

memuaskan. Dengan adanya peraturan, hasil ujian yang kurang memuaskan,

ujian yang tertunda, hukuman/sanksi yang dijatuhkan oleh Bagian yang

manapun sehingga masih banyak mahasiswa Ko-Ass yang belum lulus.

Salah satu Perguruan tinggi di kota Bandung yang memiliki program

pendidikan kedokteran yaitu Universitas „X‟ Bandung. Fakultas Kedokteran

Universitas „X‟ Bandung memiliki Program Studi Pendidikan Dokter yang

meliputi Program Pendidikan S1 Kedokteran dan Program Pendidikan profesi

Dokter. Lulusan S1 Kedokteran (S. Ked) dapat melanjutkan kariernya di

bidang akademik dengan mengikuti Program S2, S3 dan Pendidikan Profesi

Dokter. Lulusan Profesi Dokter selain dapat mengikuti program S2 dan S3,

juga dapat melanjutkan studi ke pendidikan spesialis. Rumah Sakit Immanuel

adalah salah satu Rumah Sakit yang bekerjasama dengan Universitas „X‟ dan

menyediakan fasilitas bagi lulusan sarjana kedokteran yang akan melanjutkan

(56)

5 Universitas Kristen Maranatha Mahasiswa yang mengikuti program profesi dokter dari angkatan 2005

terdapat sekitar 67 mahasiswa. Adapun tugas bagi mahasiswa selama

menjalankan profesi dokter adalah Pemeriksaan fisik pasien, kegiatan jaga di

RS dalam dua jadwal yaitu shift siang dimulai dari pukul 07.00-15.00 dan shift

malam dari pukul 15.00-03.00 wib, mengikuti kegiatan ilmiah selama

menjalankan Ko-Ass. Semua kegiatan tersebut dilakukan secara kelompok,

selain itu juga bersedia mendengarkan keluhan dari pasien, dan tidak salah

dalam memberikan pengobatan.

Untuk menempuh pendidikan profesi kedokteran di Universitas „X‟

Bandung, mahasiswa memiliki kesempatan menjalaninya selama tiga tahun,

meskipun pada umumnya 75% berhasil menyelesaikannya selama dua tahun.

Mahasiswa yang lama masa studinya lebih dari empat tahun, diluar masa cuti

resmi, akan dinyatakan dropout atau dianggap mengundurkan diri. Selama proses pembelajaran terdapat bimbingan perkelompok dan praktek ke pasien,

selama pembelajaran tersebut hampir sebagian mahasiswa mengalami kesulitan

pada bagian bedah karena membutuhkan ketelitian, kerapihan, dan kecekatan

yang dilakukan langsung pada pasien. Selain itu hal yang menghambat

mahasiswa dalam proses pembelajaran pada setiap Bagiannya salah satunya

adalah keterlambatan dalam pengumpulan tugas sehingga akan berdampak

pada penjadwalan ujian yang mundur dan tidak sesuai dengan masa

kepaniteraan. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk menjalankan pendidikan

(57)

6 Universitas Kristen Maranatha masalah yang dihadapi, mahasiswa Ko-Ass diharapkan tetap dapat

menjalankannya dengan maksimal.

Melihat situasi tersebut, mahasiswa Ko-Ass tidak dapat lagi hanya

mengandalkan keahlian, kecerdasan, maupun keterampilan yang dimiliki

semata untuk melaksanakan tugas-tugasnya, namun harus juga memiliki

keyakinan akan kemampuan yang dimiliki terhadap pilihannya untuk mencapai

tujuan yang disebut dengan Self-Efficacy. Self-efficacy merupakan keyakinan

seseorang mengenai kemampuan dirinya dalam mengatur dan melaksanakan

serangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang

diinginkan (Bandura, 2002). Keyakinan ini terlihat melalui beberapa hal yaitu

pilihan pada mahasiswa ko-Ass, usahanya yang dikeluarkannya, berapa lama

waktu yang dibutuhkan mahasiswa ko-Ass untuk dapat bertahan saat

dihadapkan pada tuntutan-tuntutan serta bagaimana penghayatan perasaan yang

dimiliki mahasiswa Ko-Ass terhadap tuntutan yang dihadapinya.

Data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan

pada sepuluh orang mahasiswa Ko-Ass, terdapat 4 (40%) orang mahasiswa

Ko-Ass yang merasa yakin mengatakan bahwa sejak mereka lulus dari sarjana

kedokteran menyatakan bahwa dirinya berhasil dalam melaksanakan segala

macam kewajiban yang ditetapkan oleh Fakultas Kedokteran. Agar dapat

mengikuti mengikuti pendidikan profesi dokter, mereka mampu menentukan

sendiri cara atau metode belajar yang efektif bagi mereka. Dengan demikian,

(58)

7 Universitas Kristen Maranatha Mahasiswa Ko-Ass tersebut mengakui bahwa keberhasilan akan mereka

dapatkan jika berusaha keras terus-menerus dan tidak mudah putus asa.

Sehubungan dengan kesulitan yang dikarenakan oleh materi yang banyak,

pengaplikasian materi ke dalam praktek yang terkadang sulit diterapkan, dan

banyaknya ujian, mereka akan tetap bertahan. Selain itu, dalam keadaan lelah,

sakit ataupun suasana yang kurang baik, mereka tetap semangat untuk

melayani pasien dan belajar untuk menghadapi ujian. Mahasiswa Ko-Ass yang

memiliki efficacy tinggi, akan menganggap bahwa hambatan dan tuntutan

yang dihadapi adalah tantangan untuk mencapai tujuannya.

Terdapat juga 6 (60%) orang mahasiswa Ko-Ass lainnya yang merasa

kurang yakin akan kemampuannya, terkadang mereka merasa mampu

menghadapi tuntutan (yang berupa tuntutan belajar, tugas-tugas, ujian) tetapi

kadang juga mereka merasa ragu apakah mereka dapat menyelesaikan

kesulitan yang mereka hadapi dan bertahan sampai batas waktu 2 tahun, yang

telah ditetapkan oleh Fakultas. Mereka terkadang memperoleh hasil yang

kurang sehingga mereka tidak dapat melanjutkan ke Bagian selanjutnya.

Mahasiswa Ko-Ass tersebut juga tidak selalu dapat menyelesaikan tugas-tugas

atau persoalan yang sulit. Jika mengalami kesulitan mahasiswa Ko-Ass akan

meminta bantuan teman yang lebih pintar dari dirinya untuk membantu

menyelesaikannya. Namun, jika tetap mendapat nilai kurang mereka akan

belajar seadanya. Mahasiswa Ko-Ass lainnya yang merasa kurang yakin

mampu menyatakan akan tetap belajar walaupun mendapatkan kesulitan agar

(59)

8 Universitas Kristen Maranatha menganggap tugas-tugas yang diberikan terlampau banyak dan sulit, tidak

jarang pula mereka merasa lelah dan sakit, kadang hal ini mengakibatkan

mereka ragu untuk bertahan menjalani pendidikan profesi dokter. Mahasiswa

Ko-Ass yang memiliki efficacy rendah terhadap dirinya akan menganggap

bahwa hambatan dan tuntutan yang dihadapinya adalah sesuatu yang

menghambatnya untuk mencapai tujuannya.

Berdasarkan pemaparan yang dikemukakan mengenai keyakinan diri

(Self-efficacy) terhadap sepuluh orang mahasiswa Ko-Ass di atas, peneliti

menemukan variasi derajat self-efficacy mahasiswa Ko-Ass. Berdasarkan hasil

ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Self-Efficacy pada

Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas ‟X‟ Bandung.

1.1 Identifikasi Masalah

Bagaimana derajat Self-Efficacy pada Ko-Ass angkatan 2005 di

Fakultas Kedokteran Universitas ‟X‟ Bandung.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.2.1 Maksud Penelitian

Untuk memperoleh gambaran umum mengenai Self-Efficacy

(60)

9 Universitas Kristen Maranatha

1.2.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat self

efficacy berdasarkan kemampuan menentukan pilihan, kemampuan mengerahkan usaha dalam mencapai tujuan, kemampuan bertahan,

dan penghayatan perasaan pada mahasiswa Ko-Ass angkatan 2005

di Fakultas Kedokteran Universitas „X‟ Bandung.

1.3 Kegunaan Penelitian

1.3.1 Kegunaan Ilmiah

1. Memberikan masukan bagi bidang ilmu psikologi pendidikan

mengenai self efficacy pada Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas

Kedokteran Universitas „X‟ Bandung.

2. Memberikan tambahan informasi bagi peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian mengenai self efficacy.

1.3.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi bagi Ko-Ass khususnya mengenai

derajat self-efficacy agar lebih memahami dirinya untuk

pengembangan diri lebih lanjut.

2. Memberikan informasi kepada Dokter Pembimbing Ko-Ass

mengenai self efficacy yang dimiliki mahasiswa Ko-Ass, dan

(61)

10 Universitas Kristen Maranatha membantu meningkatkan keyakinan Ko-Ass terhadap

kemampuannya dalam menjalankan tugas

1.4 Kerangka Pikir

Situasi praktek secara langsung yang dilakukan mahasiswa (Ko-Ass)

di rumah sakit dapat menimbulkan masalah, baik di dalam diri maupun

lingkungan sekitar. Masalah-masalah yang dialami dapat menyebabkan

stress, lelah fisik dan mental. Masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh

mahasiswa Ko-Ass yaitu banyaknya tugas yang harus diselesaikan dengan

batas waktu yang terbatas ditengah-tengah tuntutan akademik lainnya,

ujian-ujian yang harus mereka hadapi di setiap bagian rumah sakit,

masalah relasi dengan sesama mahasiswa Ko-Ass, perawat dokter ataupun

pasien, mereka harus mampu beradaptasi dengan baik di setiap Bagian di

rumah sakit. Setiap mahasiswa Ko-Ass harus menunjukan perilaku yang

baik karena akan dinilai oleh dokter pembimbing, Kegiatan jadwal jaga di

rumah sakit yang padat, yang mengharuskan mereka juga harus dapat

menjaga kesehatan fisik agar tetap stabil mengikuti jadwal mereka yang

padat dengan batas waktu istirahat yang sedikit.

Tuntutan-tuntutan sebagaimana tersebut, mengharuskan para

mahasiswa Ko-Ass untuk memiliki keyakinan. Keyakinan akan

kemampuan diri dikenal dengan self-efficacy. Self efficacy merupakan

keyakinan individu tentang kemampuannya dalam mengatur dan

(62)

11 Universitas Kristen Maranatha mengatur situasi-situasi yang berorientasi ke masa depan (Bandura,2002).

Keyakinan diri ini akan mempengaruhi tingkah laku dalam menjalani

proses belajarnya, yaitu bagaimana membuat pilihan untuk menentukan

target yang ingin dicapai dalam kelulusan, besarnya usaha untuk

mempersiapkan diri dalam menghadapi setiap tugas dan ujian, berapa lama

waktu yang dibutuhkan untuk dapat bertahan saat dihadapkan pada

kesulitan-kesulitan, serta bagaimana penghayatan perasaan yang dimiliki

terhadap pilihan, usaha, ketahanan yang dilakukannya.

Self-efficacy (keyakinan diri) pada mahasiswa Ko-Ass bersumber dari empat hal, yang pertama adalah mastery experience, yaitu merupakan

hasil dari pengalaman pribadi mahasiswa Ko-Ass dalam bertindak

mengahadapi suatu hal, baik merupakan keberhasilan ataupun kegagalan

yang dialaminya. Pengalaman dan keberhasilan dalam menjalankan setiap

Bagian dalam menjalankan Ko-Ass dapat membangun self efficacy bahwa

mahasiswa Ko-Ass akan berhasil menjadi seorang dokter. Selain itu

pengalaman kegagalan pada setiap Bagian yang dilewati akan

mempengaruhi derajat efficacy dalam diri siswa. Mahasiswa ko-Ass yang

gagal pada suatu tahap dan memiliki self efficacy yang tinggi akan merasa

tertantang akan mengulangi Bagian tersebut karena tidak mau mengalami

kegagalan yang sama. Sedangkan mahasiswa Ko-Ass yang memiliki self

(63)

12 Universitas Kristen Maranatha yang harus dilewati merupakan sesuatu yang sulit dan merasa bahwa

mereka akan mengalami suatu kegagalan lagi.

Selain dari pengalaman pribadi, self-fficacy dapat juga bersumber

dari pengalaman orang lain (Vicarious experience), yaitu pengalaman yang

diamati dari seorang model sosial, seperti : orang tua, teman saudara atau

orang lain yang signifikan atau memiliki kesamaan karakteristik dengan

mahasiswa. Mahasiswa Ko-Ass yang melihat teman/saudaranya berhasil

pada suatu Bagian dan melanjutkan Bagian selanjutnya akan menimbulkan

keyakinan pada dirinya untuk dapat melakukan hal yang sama. Mahasiswa

Ko-Ass biasanya mengikuti pola belajar yang dapat meningkatkan

keyakinannya bahwa mahasiswa Ko-Ass mampu memperoleh

keberhasilan yang sama. Sedangkan jika mahasiswa Ko-Ass mengamati

teman/saudaranya tetap mengalami kegagalan dan tidak dapat melanjutkan

pada Bagian selanjutnya walaupun sudah berusaha menjalankan semua

tugas, dapat menurunkan penilaian terhadap efficacy mereka dan

menurunkan juga usaha mereka untuk tetap bertahan. Karena itu modeling

berpengaruh kuat terhadap self-efficacy, tergantung banyak sedikitnya

kesamaan karakteristik subjek dengan model sosial yang diamati.

Sumber yang ketiga adalah verbal persuasion, yang merupakan

dukungan yang disampaikan oleh orang lain (teman, orang tua, atau

dosen), termasuk didalamnya bentuk-bentuk pernyataan verbal seperti

nasehat, anjuran, pujian, dan sebagainya. Pengalaman mahasiswa Ko-Ass

(64)

13 Universitas Kristen Maranatha hal-hal yang dibutuhkan untuk dapat berhasil mengikuti suatu Bagian,

akan membentuk keyakinan pada diri mereka tentang kemampuan mereka.

Mahasiswa yang dipersuasi bahwa dirinya memiliki kemampuan dalam

mengerjakan tugas dalam belajar seperti banyaknya materi yang harus

dipelajari kemudian bagaimana teori tersebut dipraktekan langsung kepada

pasien. Mahasiswa Ko-Ass yang mampu melewati setiap Bagian dalam

Ko-Ass, akan lebih yakin terhadap kemampuannya dan akan

mengoptimalkan usahanya. Sebaliknya, mahasiswa Ko-Ass yang

dipersuasi bahwa ia tidak memiliki kemampuan untuk berhasil dalam satu

Bagian, cenderung akan mudah menyerah dan tidak yakin akan

kemampuannya.

Sumber yang terakhir adalah physiological and affective states yang

merupakan bentuk reaksi fisiologis dan emosional seperti kelelahan,

ketenangan, kekecewaan, kemarahan dan kesedihan. Hal ini juga

memberikan informasi mengenai keyakinan diri mahasiswa Ko-Ass.

Kondisi fisik dan emosional mahasiswa Ko-Ass dapat mempengaruhi

penilaian mereka terhadap keyakinan dirinya. Mahasiswa Ko-Ass yang

mengalami kondisi fisik yang kurang sehat akan merasa bahwa dia kurang

mampu dalam mengahadapi segala tugas yang diberikan yang hanya

memiliki waktu yang sedikit untuk mengerjakan tugas tersebut, ujian-ujian

yang harus mereka hadapi disetiap bagian rumah sakit. Selain itu ,

(65)

14 Universitas Kristen Maranatha dirinya akan melihat kegagalan sebagai hal yang menghambat usahanya

dalam mencapai tujuan yaitu berhasil melewati setiap Bagian.

Keseluruhan sumber-sumber self efficacy tersebut akan berfungsi

secara efektif jika mahasiswa Ko-Ass mampu menyeleksi dimana

mahasiswa Ko-Ass memilih cara untuk menjalankan tugas-tugasnya,

mengintegrasi menyatukan cara-cara tersebut menjadi satu kesatuan, dan

menginterpretasikan dilakukan secara nyata melalui tindakan-tindakan.

Untuk menjalankan Ko-Ass mahasiswa mengumpulkan berbagai macam

materi, membaca berbagai referensi keseluruhan tersebut tidak hanya

dipikirkan tetapi dilakukan secara nyata. Sumber tersebut sebagai sesuatu

yang dapat memperkuat dan mengembangkan keyakinan diri mereka

dalam mengatasi rintangan dan mencapai keberhasilan untuk menjadi

seorang dokter. Keempat sumber self efficacy tersebut adalah kumpulan

informasi bagi mahasiswa Ko-Ass yang kemudian akan diolah secara

kognitif dalam pembentukan belief self-efficacy.

Melalui proses kognitif mahasiswa Ko-Ass akan memvisualisasikan

sebuah skenario untuk masa yang akan datang dari sumber-sumber yang

dimiliki. Bagi mahasiswa dengan self-efficacy tinggi, akan membayangkan

skenario kesuksesan dengan memperoleh nilai baik, setiap Bagian yang

dilalui tidak ada yang harus diulang, sehingga kesuksesan tersebut dapat

memberikan tuntunan positif dalam berprilaku untuk mencapai tujuannya,

(66)

15 Universitas Kristen Maranatha membayangkan skenario kegagalan dan terpaku pada hambatan yang

merintangi pencapaian keberhasilannya.

Ko-Ass dengan self-efficacy tinggi akan menganggap setiap

kesulitan sebagai tantangan dan akan lebih berusaha lagi dalam belajar

sehingga meteri pelajaran yang disampaikan dapat dimengerti, dengan

begitu para mahasiswa Ko-Ass tersebut akan lebih mudah lagi dalam

mengaplikasikan teori ke dalam praktek, begitu juga ketika berhadapan

langsung dengan pasien seorang mahasiswa Ko-Ass harus bisa

memberikan kepercayaan kepada pasien bahwa seorang mahasiswa

Ko-Ass juga mampu menangani keluhan kesehatan yang dirasakan oleh

pasien, selalu siap dalam keadaan apapun ketika dibutuhkan oleh pihak

rumah sakit, dan selalu mencari solusi ketika menghadapi kesulitan.

Sedangkan mahasiswa Ko-Ass yang self-efficacy rendah akan

menganggap bahwa setiap kesulitan yang dihadapi sebagai suatu

rintangan, mahasiswa tidak bersungguh-sungguh memahami setiap materi,

mendapatkan nilai yang kurang dan tidak dapat melanjutkan ke Bagian

selanjutnya. apabila mengalami gangguan kesehatan atau mengalami

kesulitan maka mahasiswa Ko-Ass tersebut akan menggunakan

kesempatan untuk tidak masuk yang diberikan oleh pihak fakultas, dalam

mengerjakan tugaspun para mahasiswa Ko-Ass tersebut akan mengerjakan

seadanya, dan ketika menghadapi pasien yang tidak mau ditangani oleh

mahasiswa Ko-Ass maka para mahasiswa Ko-Ass tersebut akan merasa

(67)

16 Universitas Kristen Maranatha Jika mahasiswa Ko-Ass telah menentukan strategi yang akan

dilakukannya, maka mereka akan mengerahkan usaha untuk dapat

melaksanakannya. Mahasiswa dengan self efficacy tinggi akan berusaha

keras dan belajar dengan giat agar dapat berhasil melewati setiap Bagian.

Mereka akan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan temannya,

bertanya pada teman ataupun dosen apabila mengalami kesulitan.

Mahasiswa dengan selff-efficacy rendah kurang mampu mengerahkan dan

mempertahankan usahanya dalam belajar. Mereka cenderung kurang

mengetahui hal-hal yang harus mereka lakukan agar mereka mampu

menghadapi ujian di akhir Bagian.

Ketika bertahan dalam menghadapi rintangan, mahasiswa Ko-Ass

dengan self-efficacy tinggi cenderung dapat bertahan lebih lama. Jika

mereka menemui rintangan, misalnya mengerjakan tugas/ praktik yang

rumit, mereka akan terus mencoba sampai bisa memperoleh jawabannya.

Bagi mahasiswa dengan self-efficacy tinggi mereka akan mencoba

bertahan dan berani dalam mengahadapi rintangan, sedangkan mahasiswa

dengan self-efficacy rendah akan mudah menyerah dan berhenti jika

menghadapi rintangan. Mereka tidak akan terus mencoba mengerjakan

tugas yang sulit dan cenderung mengannggap bahwa rintangan dapat

menghentikan usaha mereka dalam mencapai tujuan.

Ketiga hal diatas berpengaruh terhadap penghayatan perasaan

mahasiswa Ko-Ass berhubungan dengan tindakan-tindakan yang telah

(68)

17 Universitas Kristen Maranatha puas dan senang jika tindakannya mampu membuahkan keberhasilan dan

tidak akan mudah kecewa jika mengalami kegagalan, melainkan

menganggap hal itu sebagai usaha yang kurang dan akan terus mencoba

lagi. Sebaliknya, mahasiswa Ko-Ass dengan self-efficacy rendah mudah

merasa puas dan akan merasa kecewa jika mengalami kegagalan.

Mahasiswa Ko-Ass yang menunjukkan self-efficacy yang tinggi akan

menganggap kegagalannya pada Bagian yang lalu merupakan pengalaman

yang sangat membantu dalam menghadapi Bagian untuk yang kedua

kalinya. Mereka akan menganggap setiap Bagian sebagai sebuah tantangan

yang harus dihadapi dan bukan sebagai ancaman yang harus dihindari.

Mereka yakin dengan mengikuti setiap Bagian dengan mampu

menjalankan segala tugas dengan baik dan mampu mengikuti ujian mereka

akan berhasil menjadi seorang dokter. Adanya keyakinan diri ini

mendorong mereka untuk belajar lebih giat dan tidak mudah menyerah

dalam menghadapi kesulitan. Bagi mahasiswa Ko-Ass dengan self-efficacy

rendah ,setiap Bagian merupakan suatu tantangan yang berat dan sulit

untuk dihadapi sehingga mereka sering merasa akan gagal lagi untuk

kedua kalinya. Adanya anggapan seperti ini membuat mereka menjadi

kurang mampu menentukan strategi dalam belajar dan cenderung

(69)

18 Universitas Kristen Maranatha Uraian diatas dapat dilihat di skema 1.1 Kerangka Pikir.

(70)

19 Universitas Kristen Maranatha

1.5 Asumsi Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan asumsi penelitian sebagai

berikut:

1. Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas „X‟

Bandung memiliki derajat self-efficacy yang berbeda-beda.

2. Ko-Ass angkatan 2005 di Fakultas Kedokteran Universitas „X‟

Bandung memiliki sumber-sumber informasi yang membentuk

self-efficacy dalam dirinya berupa mastery experience, vicarious experience, social persuasion, dan physiological and affective states.

3. Sumber-sumber informasi yang membentuk Self-efficacy akan diproses

melalui proses kognitif.

4. Derajat Self-efficacy Ko-Ass di Fakultas Kedokteran Universitas „X‟

Bandung dapat dilihat melalui keyakinan mahasiswa Ko-Ass akan

pilihan yang dibuat, usaha yang dikeluarkan, kemampuan untuk

bertahan saat mengalami kesulitan dan kegagalan, dan bagaimana

Gambar

Tabel 4.4 Tabulasi Silang antara Derajat Self-efficacy dengan Aspek Pilihan
Tabel 4.7 Tabulasi Silang antara Derajat Self-efficacy dengan Aspek Penghayatan
Tabel 4.8 Hasil Tabulasi silang antara Frekuensi Keberhasilan dengan Derajat Self-Efficacy
Tabel 4.10 Hasil Tabulasi silang antara Dampak Keberhasilan dengan Derajat Self-Efficacy
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana penampilan beberapa sifat kualitatif (morfologi bulu, distribusi bulu, warna kulit badan, warna lubang telinga dan variasi bentuk kaki) dan sifat kuantitatif (panjang leher,

Permasalahan yang timbul sekarang adalah apakah suatu teknik fotografi dan karya editing yang (retouch) dimiliki oleh seorang fotografer, yang dapat menghasilkan

Perangkat yang dibahas adalah modulator BPSK dengan frekuensi 10kHz-48kHz dan untuk transmisi secara nirkabel ditambahkan pemancar FM yang akan mentranslasikan sinyal pembawa

Penjelasan (Aanwejzing), Panitia memberikan Penjelasan secara rinci kepada peserta lelang tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Dokumen

Posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara sebagai ketua ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations) 2011 memberikan kesempatan positif bagi Indonesia untuk bertindak

Secara khusus tujuan kajian ini adalah (1) mengungkapkan pelaksanaan program Rakdes yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang (2) mengungkapkan peran dan fungsi serta

a. Tidak adanya penyuluhan dan pelatihan dari pemerintah setempat dalam melakukan aktifitas pertambangan. Keterbatasan biaya diantara para penambang untuk membeli

8) pemantauan dan evaiuasi pelaksanaan US serta pengiriman laporan pelaksanaan US ke Pemerintah Provinsi. Penyediaan anggaran untuk kegiatan pada butir 1) sampai dengan butir 8)