• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit : Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bandung."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to determine whether there is a positive influence between

competence and aindependence of the auditor’s audit quality eiher simultaneously or

partial. Auditor competence is measured by knowledge and experience, while independence is measured by long-standing relationship with the client, the pressure from client, peer review, and nonaudit service.

The research was conducted on 8 Public Accounting Firm in Bandung with the samples used by 37 respondents namely auditors gantleness on the KAP. The data was collected through a questionnaire and conduct library research. The data collected was then processed and analyzed using SPSS 17 for windows.

The result showed that simultaneous competence and independence of the positive effect on audit quality is indicated by the F test result of 315,049 with a significance of 0,000, while the magnitude of the effect produced is equal to 94,9% show in the coefficient of determination (R2). Partial result showed that the competence and independence of the auditor’s positive effect on audit quality, which is indicate by the t test of each variable that is equal to 10,569 for competence of variable and 25,412 for independence of variable with a significance of 0,000 magnitude of the effect produced by each in the amount of 76,1% for competence of variable and 94,9% for independence of variable shown in the coefficient of determination (R2).

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif antara kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit baik secara simultan maupun parsial. Kompetensi auditor diukur dengan pengetahuan dan pengalaman, sedangkan independensi diukur dengan lama hubungan dengan klien, tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor dan jasa nonaudit.

Penelitian ini dilakukan pada 8 Kantor Akuntan Publik di Bandung dengan sampel yang digunakan sebanyak 37 responden yaitu auditor yang barada pada KAP tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner serta melakukan studi kepustakaan. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPPS 17 for windows.

. Hasil penelitian penelitian menunjukan bahwa secara simultan kompetensi dan independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit yang ditunjukan dengan hasil uji F sebesar 315,049 dengan signifikansi sebesar 0,000, sedangkan besarnya pengaruh yang dihasilkan yaitu sebesar 94,9% yang ditunjukan pada koefisien determinasi (R2). Hasil secara parsial menunjukan bahwa kompetensi dan independensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit, yang ditunjukan dengan uji t masing-masing yaitu sebesar 10,569 untuk variabel kompetensi dan 25,412 untuk variabel independensi dengan signifikansi sebesar 0,000. Besarnya pengaruh yang dihasilkan masing-masing yaitu sebesar 76,1% untuk variabel kompetensi dan 94,9% untuk variabel independensi yang ditunjukan pada koefisien determinasi (R2).

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULIAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Kompetensi ... 9

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Determinan-determinan Kompetensi ... 11

2.1.2 Independensi ... 13

2.1.2.1 Pengertian Independensi ... 14

2.1.2.2 Determinan-determinan Independensi ... 15

2.1.3 Kualitas Audit ... 18

2.1.3.1 Pengertian Independensi ... 18

2.1.4 Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit ... 22

2.1.5 Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit ... 23

2.1.6 Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit... 24

2.2 Kerangka Pemikiran... 24

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 29

3.1 Metode Penelitian ... 29

3.1.1 Objek Penelitian ... 29

3.1.2 Operasionalisasi Variabel ... 29

3.1.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.1.2.2 Populasi dan Sampel ... 35

3.2 Analisis Data ... 36

3.2.1 Uji Validitas & Uji Reliabilitas ... 37

3.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 38

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Data Responden ... 44

4.1.2 Analisis Kuesioner ... 46

4.1.2.1 Kompetensi (X1) ... 47

4.1.2.2 Independensi (X2) ... 49

4.1.2.3 Kualitas Audit (Y) ... 50

4.1.3 Hasil Analisis Data ... 51

4.1.3.1 Hasil Uji Validitas ... 52

4.1.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 54

4.1.4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 56

4.1.4.1 Uji Normalitas ... 56

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas ... 57

4.1.4.3 Uji Heterokedastisitas... 58

4.1.4.4 Uji Auto Korelasi ... 59

4.1.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 60

4.1.5.1 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 60

4.1.5.2 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 63

4.1.5.2.1 Analisis Regresi Untuk Kompetensi (X1) terhadap Kualitas Audit (Y) ... 63

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2 Pembahasan... 67

4.2.1 Pengaruh Kompetensi (X1) dan Independensi (X2) terhadap Kualitas Audit (Y) ... 67

4.2.2 Pengaruh Kompetensi (X1) terhadap Kualitas Audit (Y) ... 68

4.2.3 Pengaruh Independensi (X2) terhadap Kualitas Audit (Y) ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Simpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Kerangka Pemikiran ... 27

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi variabel ... 30

Tabel II Penilaian Skor Pernyataan ... 34

Tabel III Nama dan Alamat Kantor Akuntan Publik ... 36

Tabel IV Nama dan Alamat Akuntan Publik ... 43

Tabel V Profil Responden... 45

Tabel VI Penilaian Skor Pernyataan ... 46

Tabel VII Rekapitulasi Analisis Tanggapan Responden terhadap Pernyataan Mengenai Kompetensi Auditor4 ... 48

Tabel VIII Rekapitulasi Analisis Tanggapan Responden terhadap Pernyataan Mengenai Independensi Auditor ... 49

Tabel IX Rekapitulasi Analisis Tanggapan Responden terhadap Pernyataan Mengenai Kualitas Audit Auditor... 50

Tabel X Hasil Uji Validitas Kompetensi ... 52

Tabel XI Hasil Uji Validitas Independensi ... 53

Tabel XII Hasil Uji Valditas Kualitas Audit ... 54

Tabel XIII Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi ... 55

Tabel XIV Hasil Uji Reliabilitas Independensi ... 55

Tabel XV Hasil Uji Reliabilitas Kualitas Audit ... 55

Tabel XVI Hasil Uji Normalitas ... 57

Tabel XVII Hasil Uji Multikolinearitas ... 58

Tabel XVIII Hasil Uji Autokorelasi ... 60

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Tabel XX Analisis Koefisien Korelasi Product Moment ... 61

Tabel XXI Pengaruh Variabel Secara Bersama-sama (Simultan) ... 62

Tabel XXII Analisis Koefisien Determinasi ... 62

Tabel XXIII Pengaruh Kompetensi (X1) Secara Parsial... 63

Tabel XXIV Hasil Uji Kompetensi (X1) terhadap Kualitas Audit (Y) ... 65

Tabel XXV Pengaruh Independensi (X2) Secara Parsial... 65

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 76

Lampiran B Hasil Kuesioner... 81

Lampiran C Data Pengolahan Uji Validitas ... 85

Lampiran D Data Pengolahan Uji Reliabiltas ... 87

Lampiran E Data Pengolahan Uji Asumsi Klasik ... 88

Lampiran F Data Pengolahan Uji Hipotesis Parsial & Simultan ... 90

Lampiran G Tabel r Product Moment ... 92

Lampiran H Tabel t ... 93

Lampiran I Tabel F ... 94

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Auditor secara terus menerus berhadapan dengan dilemma etik yang melibatkan

pilihan antara nilai-nilai yang bertentangan. Dilemma etis dalam setting audit,

misalnya, dapat terjadi ketika auditor dan auditan tidak sepakat terhadap beberapa

aspek fungsi dan tujuan pemeriksaan. Dalam keadaan tersebut, auditan bisa

mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor, dan menekan

auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar suatu pemeriksaan, sehingga

auditor sulit untuk bersikap independen (Purboningsih, 2004 dalam Asnawati, 2007).

Akan tetapi, auditor dituntut untuk bersifat profesional dalam melakukan tugas

audit. Profesi akuntan merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi

akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak

terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan

keuangan (Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, 2002).

Untuk memenuhi tangung jawab profesionalnya dalam audit, auditor harus

berpedoman pada standar auditing. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai

kualitas profesional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan dan

bukti. Standar Auditing yang berlaku umum dibagi menjadi tiga kategori, yaitu

standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Standar umum

menekankan pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiiki auditor yang meliputi

pelatihan dan kecakapan teknis yang memadai, independensi mental, dan kecermatan

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

aktivitas lain selama pelaksanaan audit yang sebenarnya. Standar pelaporan

menyangkut persiapan pelaporan audit yang mengharuskan auditor menyiapkan

laporan mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, termasuk pengungkapan

informatif (Arens, 2008).

Namun selain standar audit, akuntan publik juga harus mematuhi kode etik

profesi untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya

bagi masyarakat (Arens, 2008). Akuntan publik harus menjalankan tugasnya sesuai

dengan standar dan kode etik profesi yang ditetapkan organisasi profesi serta

mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal ini

publik sangat menuntut adanya integritas dan profesionalisme para akuntan publik

dan KAP (Muhariefeffendi’s Website, 2009).

Adanya skandal akuntansi yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar

negeri akhir-akhir ini, sangat menyudutkan profesi akuntan, dimana terdapat

pertanyaan dari masyarakat mengenai kualitas audit yang dihasilkan auditor seperti

adanya kasus yang menimpa akuntan publik Justinus Aditya Sidharta yang terbukti

melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

berkaitan dengan laporan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT. Great River

Internasional Tbk (Great River) tahun 2003. Kasus tersebut muncul setelah adanya

temuan auditor investigasi dari Bapepam yang menemukan adanya konspirasi dalam

penyajian laporan keuangan Great River. Adanya indikasi penggelembungan account

penjualan, piutang dan asset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan

Great River yang mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan

gagal dalam membayar utang. Berdasarkan investigasi tersebut, Bapepam

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

ikut menjadi tersangka. Oleh karenanya Menteri Keuangan (Menkeu) RI terhitung

sejak tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin akuntan publik Justinus

Aditya Sidharta selama dua tahun karena terbukti melakukan pelanggaran terhadap

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) berkaitan dengan laporan Audit atas

Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Great River tahun 2003. Selama izinnya

dibekukan, Justinus dilarang memberikan jasa atestasi (pernyataan pendapat atau

pertimbangan akuntan publik) termasuk audit umum, review, audit kerja dan audit

khusus. Dia juga dilarang menjadi pemimpin rekan atau pemimpin cabang KAP

(Hukum Online, 2007).

Dalam konteks skandal keuangan di atas, memunculkan pertanyaan apakah

trik-trik rekayasa laporan tersebut mampu terdeteksi oleh akuntan publik yang

mengaudit laporan keuangan tersebut atau sebenrnya telah terdeteksi namun auditor

justru ikut mengamankan praktik kejahatan tersebut. Tentu saja jika yang terjadi

adalah auditor tidak mampu mendeteksi trik rekayasa laporan keuangan maka yang

menjadi inti permasalahannya adalah keahlian atau kompetensi auditor. Namun jika

terjadi justru akuntan publik ikut mengamankan praktik rekayasa tersebut, seperti

yang terungkap juga pada skandal yang menimpa Enron, Andersen, Xerox,

WorldCom, Tyco, Global Crossing, Adelphiadan Walt Disney (Sunarip 2002 dalam

Yulius Jogi Cristiawan, 2003 dan Eunike Cristina Elfarani, 2007) maka inti dari

permasalahan tersebut adalah independensi auditor.

Dari adanya permasalahan ini, maka muncul pertanyaan seberapa tinggi

tingkat kompetensi dan independensi auditor saat ini dan apakah kompetensi dan

independensi auditor tersebut berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

Auditor memerlukan pengetahuan pengauditan (umum dan khusus). Dalam

melaksanakan audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang

akuntansi auditing. Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang

selanjutnya melalui pengalaman dan praktek audit (SPAP, 2001).

Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suharyati, (2010) kompeten berarti

auditor harus mempunyai kemampuan, ahli dan berpengalaman dalam memahami

kriteria dan dalam menetukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk dapat

mendukung kesimpulan yang akan diambilnya. Selanjutnya definisi kompetensi

menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suharyati, (2010): “Kompetensi adalah suatu

kemampuan, keahlian, dan pengalaman dalam memahami kriteria dan dalam

menentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk dapat mendukung

kesimpulan yang akan diambilnya”.

Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan

dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan

dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti itu.

Auditor juga harus memiliki sikap mental independen. Kompetensi orang-orang yang

melaksanakan audit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak independen dalam

mengumpulkan dan mengevaluasi bukti. Para auditor berusaha keras

mempertahankan tingkat independensi yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para

pemakai yang mengandalkan laporan mereka (Arens, 2008).

Pengertian independensi menurut Mulyadi, (2002):

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

Kualitas audit penting bagi kantor akuntan publik dan auditor agar mengetahui

faktor-faktor audit dan selanjutnya dapat meningkatkan kualitas audit yang

dihasilkan. Bagi pemakai jasa audit, untuk menilai sejauh mana akuntan publik dapat

konsisten dalam menjaga kualitas jasa audit yang diberikan (Arki Putri Utami, 2010).

De Angelo, (1981) dalam Kusharyati, (2003) mendefnisikan kualitas audit sebagai:

“Kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor akan menemukan dan

melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya”.

Temuan audit tergantung pada kompetensi auditor, sedangkan pelaporan

temuan audit tergantung pada independensi auditor. Sementara itu AAA Financial

Accounting Commite, (2000) dalam Yulius Jogi Cristiawan, (2002) menyatakan

bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi

kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit.

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit dapat

dipengaruhi kompetensi dan independensi auditor. Hal ini dapat ditunjukan dengan

adanya penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya. Penelitian yang dilakukan

oleh Eunike Cristina Elfarani, (2007) yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan

Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit” penelitian ini dilakukan dibeberapa

Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

secara simultan kompetensi dan independensi berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit dan hasil secara parsial menunjukan bahwa variabel kompetensi dan

independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Siti NurMawar indah, (2010) yang

berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit” yang

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

menunjukan bahwa pengalaman dalam melaksanakan audit, pengetahuan seorang

auditor serta telaah dari rekan auditor (peer review) berpengaruh positif terhadap

kualitas audit. Sehingga semakin dalam dan luas pengetahuan seorang auditor serta

semakin berpengalaman dalam bidang auditing juga adanya peer review dari rekan

auditor, maka semakin baik kualitas audit yang dilakukan. Sedangkan lama

hubungan dengan klien, tekanan dari klien, dan jasa non audit yang diberikan oleh

Kantor Akuntan Publik (KAP).

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh M. Nizarul Alim, Trisni Hapsari, dan

Lieliek Purwanti, (2007) yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Independensi

terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publikdi Jawa Timur, dengan hasil

penalitian yang menunjukan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit, secara empiris independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit, serta kompetensi dan independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas

audit, sedang interaksi kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit.

Penelitian ini merupakan replikasi dari Eunike Cristina Elfarani, (2007) yang

berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas audit”

yang dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dengan hasil penelitian

yang menunjukan bahwa secara simultan kompetensi dan independensi berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit dan hasil secara parsial menunjukan bahwa

variabel kompetensi dan independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas

(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor

terhadap Kualitas Audit” dengan objek penelitian yang berbeda dengan objek

penelitian sebelumnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian dan fenomena yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kompetensi auditor secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit

2. Apakah independensi auditor secara parsial berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. Apakah kompetensi dan independensi secara simultan berpengaruh terhadap

kualitas audit.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi

yang diperlukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan independensi auditor

terhadap kualitas audit di beberapa Kantor Akuntan Publik di Bandung.

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif antara kompetensi auditor

terhadap kualitas audit

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh posiif antara independensi auditor

(18)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha

3. Untuk mengetahui apakah pengaruh antara kompetensi dan independensi auditor

terhadap kualitas audit.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Manfaat bagi akademisi

Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi para auditor sehingga dapat menjaga

meningkatkan kualitas auditnya.

2. Manfaat bagi praktisi

1. Melalui penelitian ini, peneliti mencoba memberikan bukti empiris tentang

pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan memberikan

sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis dalam rangka mengembangkan

(19)

71 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan independensi

auditor terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh audtor pada Kantor Akuntan

Publik di Bandung. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan

sebagai berikut:

1. Kompetensi dan independensi auditor secara simultan berpengaruh positif

terhadap kualitas audit yang berarti bahwa semakin tinggi kompetensi dan

independensi auditor, maka semakin tinggi pula kualitas audit yang dihasilkan

oleh auditor. Pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas

audit terlihat pada koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 94,9%. Hal tersebut

dapat menunjukan bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh kompetensi dan

independensi sebesar 94,9% dan sisanya 5,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Kompetensi auditor secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas audit

yang berarti bahwa semakin tinggi kompetensi, maka semakin tinggi pula kualitas

audit yang dihasilkan auditor. Pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas

audit terlihat pada koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 76,1%. Hal tersebut

dapat menunjukan bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh kompetensi sebesar

76,1% dan sisanya 23,9% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas audit

yang berarti bahwa semakin tinggi independensi auditor, maka semakin tinggi

(20)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 72

Universitas Kristen Maranatha

terhadap kualitas audit terlihat pada koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar

94,9%. Hal tersebut dapat menunjukan bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh

independensi sebesar 94,9% dan sisanya 5,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian dan pembahasan, peneliti akan mencoba memberikan

beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan.

1. Untuk Pihak Kantor Akuntan Publik (Auditor)

- Untuk meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan perlu adanya

peningkatan kompetensi auditor yaitu dengan cara pemberian

pelatihan-pelatihan, selain itu juga dilakukan dengan pemebrian kesempatan kepada

auditor untuk mengikuti kursus dan pendidikan profesi.

- Auditor pada Kantor Akuntan Publik diharapkan untuk meningkatkan

independensinya, karena independensi merupakan hal yang penting dalam

melakukan audit agar kualitas yg dihasilkan auditor tersebut berkualitas.

2. Untuk peneliti berikutnya

- Hendaknya dapat mempertimbangkan untuk menambah faktor lain yang

dapat mempengaruhi kualitas audit.

- Menggunakan responden yang lebih besar/luas agar hasil penelitian dapat

digeneralisasikan untuk berbagai ukuran Kantor Akuntan Publik.

- Mengevaluasi pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan untuk kuesioner

penelitian beserta alternatif jawabannya, terutama untuk

pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban menyimpang dari jawaban yang diharapkan

(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 73

Universitas Kristen Maranatha

kemungkinan disebabkan karena kurang memahami pernyataan yang

(22)

74 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

AAA Financial Accounting Standard Committee (2000), “Commentary: SEC Auditor

Independece Requirements”, Accounting Horizons Vol. 15 No. 4 December

2001, hal 373-386.

Arens.A.A., Elder, R.J,. and Beasley.MS.2006. Auditing and Assurance service. New Jersey: Prentice Hall.

Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan jasa Assurance. Edisi 12. Erlangga.

Christiawan, Yulius Jogi. 2003. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Harhinto, Teguh. 2004. Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada KAP di Jawa Timur. Semarang. Tesis Maksi: Universitas Diponegoro. (Tidak dipublikasikan).

IAI. 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.

Indriantoro, Nur & Bambang Supomo. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis: untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto. 2009. Metodologi penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman.Yogyakarta: BPFE.

Kartika Widhi, Frianty. 2006. Pengaruh Faktor-faktor Keahlian dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Study Empiris: KAP di Jakarta). Semarang. Skripsi SI: Universitas Dipenogoro. (Tidak dipublikasikan).

Kusharyanti. 2003. Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Mayangsari, Sekar. 2003. Pengaruh keahlian dan independensi terhadap pendapat audit: Sebuah kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntansi.

Moh Nazir, Ph.D. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(23)

75

Universitas Kristen Maranatha

Muhariefeffendi. 2009. Kode Etik Profesi dan Kewajiba Hukum Akuntan Publik. tersedia:http://muhariefeffendi.wordpress.com/2009/05/14/kode-etik-profesi-dan-kewajiban-hukum-akuntan-publik/

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 2002. Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta: Salemba Empat.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Plah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi.

Robbin P. Stephen. 2003. Organizational Behavior. 9th Edition. Jakarta: Index Kelompok Gramedia.

Santoso, Singgih, 2002. Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Simamora, Henry. 2002. Auditing. Yogyakarta : UPP AMP YKPN

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. 2010. Auditing : Konsep Dasar dan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfhabeta.

Supriyono, R.A. 1988. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. Yogyakarta: Salemba Empat

Hukum Online. 2007 Menteri Keuangan Membekukan Akuntan Publik Justinus Aditya Sidharta.

Referensi

Dokumen terkait

Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa angket KLSI (Kolb Learning Style Inventory) untuk mengukur variabel gaya belajar siswa, sedangkan prestasi

[r]

“Bagaimanakah kinetika laju pertumbuhan dan hasil isolasi DNA genomik konsorsium bakteri dari perairan hydrothermal vent Kawio menggunakan medium campuran 25% BHMS +

Bahan yang diperlukan dalam kegiatan penelitian adalah benih Eucalyptus pellita , tanah ( top soil ), kompos, kotoran domba, sekam padi, polybag , cocopeat ,.. peat moss ,

Abdul Aris, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan pembimbing yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan

Media ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi berbagai bidang ilmu salah satunya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) baik sebagai media

Skripsi saudari MUNAWATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407185 yang beijudul ’ PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK

Pada sisi server dibuat file khusus dengan membagi file menjadi beberapa segmen, kemudian menghitung dan membuat file SHA256 dari tiap segmen, selanjutnya semua file