• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOMBINASI PEER TEACHING DAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 TASIKMALAYA: Penelitian terhadap Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Tasikmalaya Tahun A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOMBINASI PEER TEACHING DAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 TASIKMALAYA: Penelitian terhadap Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Tasikmalaya Tahun A"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOMBINASI PEER TEACHING DAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA

PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 2 TASIKMALAYA

(Penelitian terhadap Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014)

Flocia Novemaharisa 1002464

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan kombinasi peer teaching dan self evaluation untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Tasikmalaya. Hal ini dilatarbelakangi dari proses pembelajaran Mekanika Teknik yang masih berpusat kepada guru serta masih terdapat nilai yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Penelitian ini dilakukan dari tanggal 1 April sampai dengan 21 Mei 2014 di SMKN 2 Tasikmalaya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, Dalam peneltian ini terdapat dua kelas sebagai sampel dimana pengambilan sampel tersebut menggunakan teknik simple random sampling, yaitu dari tiga kelas X Teknik Gambar Bangunan diambil dua kelas secara acak, kelas X GB 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X GB 3 sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah Posttest- Only Control Design. Kelas eksperimen diterapkan kombinasi peer teaching dan self evaluation dan kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Penerapan peer teaching dan self evaluation dilakukan sebanyak dua kali pertemuan tiap kelas. Pertemuan pertama guru memberikan materi tegangan dan regangan sedangkan pertemuan kedua guru memberikan materi elastisitas.

(2)

Flocia Novemaharisa, 2014

PENERAPAN KOMBINASI PEER TEACHING DAN SELF EVALUATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR

COMBINED APPLICATION OF PEER TEACHING AND SELF EVALUATION TO IMPROVE LEARINING OUTCOMES STUDENT IN

ENGINEERING MECHANICS SUBJECTS ARCHITECTURE ENGINEERING CLASS X SMKN 2 TASIKMALAYA

(Research on Vocational High School Students in Tasikmalaya School Year 2014)

Flocia Novemaharisa 1002464

ABSTRACT

This study aims to gain an overview of the application of a combination of peer teaching and self-evaluation to improve student learning outcomes in subjects of Engineering Mechanics Class X Architecture Engineering SMKN 2 Tasikmalaya. It is against the backdrop of the Engineering Mechanics learning process is centered and there are teachers who have not reached the value of KKM (Minimum Criteria for completeness). This study was conducted from April 1 through May 21, 2014 at SMK 2 Tasikmalaya.

The method used in this study is an experimental method, in this research as there are two classes of samples where the sample using simple random sampling technique, which of the three classes X Architecture Engineering randomly taken two classes, class X GB 2 as an experimental class and 3 GB of class X as the control class. The study design used was Posttest-Only Control Design. Classroom teaching experiments applied a combination of peer and self evaluation and control class applied conventional learning. Application of peer teaching and self-evaluation are conducted twice each class meeting. The first meeting of teachers provide material stress and strain while the second meeting the teacher gives the material elasticity.

The instruments used in data collection is the test, observation sheets, and self evaluation sheet. The results showed that there were differences in learning outcomes between the experimental class and the control class. In the experimental class, there were 10 students on material not yet reached the KKM voltage, 1 student has not reached the KKM on the material strain and 1 student has not reached the KKM on the elasticity of the material. While in the control class, there were 13 students on material not mecapai KKM voltage, 7 students have not reached the KKM on the material strain and 3 students have not reached the KKM on material elasticity.

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………. ii

UCAPAN TERIMAKASIH……… iii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR TABEL………. ix

DAFTAR DIAGRAM………. xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 1

B. Identifikasi Masalah……… 3

C. Batasan Masalah………...…... 3

D. Rumusan Masalah……… 3

E. Tujuan Penelitian……….…… 4

F. Penjelasan Istilah dalam Judul……… 4

G. Manfaat Penelitian……….………….. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka………. 6

1. Pembelajaran……….. 6

2. Model Pembelajaran Peer Teaching (Tutor Sebaya)………. 9

3. Self Evaluation (Evaluasi Diri)……….. 12

4. Kombinasi Peer Teaching dan Self Evaluation……….. 15

(4)

8. Hasil Penelitian Terdahulu………. 27

B. Anggapan Dasar………... 29

C. Hipotesis……….. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian……….………. 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ………...… 32

C. Variabel Penelitian………...……… 32

D. Populasi dan Sampel……….……. 33

E. Instrumen Penelitian……….. 34

1. Instrumen Tes……… 34

2. Instrumen Non Tes……….. 34

F. Tahapan Penelitian……….……….. 36

1. Tahap Persiapan……….. 36

2. Tahap Pelaksanaan……….. 37

3. Tahap Akhir……… 39

G. Teknik Pengumpulan Data……… 39

1. Tes……… 39

2. Observasi………. 39

3. Lembar Self Evaluation………... 40

4. Studi Dokumentasi……….. 40

H. Teknik Pengolahan Data………... 40

1. Uji Validitas Data………. 40

2. Pengolahan Lembar Observasi………. 40

3. Hasil Post Test……….. 41

4. Hasil Self Evaluation……… 41

5. Uji Hipotesis………. 42

6. Kombinasi Peer Teaching dan Self Evaluation……… 43

(5)

1. Uji Validitas Tes……….……….…….. 49

2. Proses Kegiatan Belajar Mengajar………. 49

3. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran……….….. 56

4. Hasil Observasi Tugas Tutor………... 58

5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa………... 59

6. Hasil Post Test Siswa………..……. 62

7. Hasil Self Evaluation………..……. 64

8. Uji Hipotesis………..…..…… 65

B. Pembahasan……….. 69

1. Kriteria 1……….… 73

2. Kriteria 2……….… 74

3. Kriteria 3……….… 75

4. Kriteria 4……….… 76

5. Kriteria 5……….… 77

6. Kriteria 6……….… 78

7. Kriteria 7……….… 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.……….……….. 80

B. Saran………... 81

DAFTAR PUSTAKA……….… 82

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 – Desain Penelitian………. 32

Gambar 4.1 – Guru sedang Menerangkan Materi……… 50

Gambar 4.2 – Siswa sedang Mencatat Penjelasan Guru………. 50

Gambar 4.3 – Tutor sedang Menjelaskan Materi kepada Tutee……….. 50

Gambar 4.4 – Tutor sedang Mengkoordinir Proses Diskusi……… 50

Gambar 4.5 – Guru Sedang Menerangkan Materi……… 51

Gambar 4.6 – Siswa Mencatat Penjelasan Guru………. 51

Gambar 4.7 – Tutor sedang Menjelaskan Materi kepada Tutee……….. 52

Gambar 4.8 – Tutor sedang Menjelaskan Materi kepada Tutee……….. 52

Gambar 4.9 – Siswa Mengerjakan Soal Post Test……….. 52

Gambar 4.10 – Siswa Mengerjakan Soal Post Test………. 51

Gambar 4.11 – Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru………. 53

Gambar 4.12 – Guru Sedang Menjelaskan kepada Siswa………... 53

Gambar 4.13 – Siswa sedang Bertanya kepada Guru………. 54

Gambar 4.14 – Guru sedang Menjelaskan Pengerjaan Soal..…………. 54

Gambar 4.15 – Guru sedang Menjelaskan Materi……….. 54

Gambar 4.16 – Guru sedang Menjelaskan Materi……….. 54

Gambar 4.17 – Siswa sedang Memperhatikan Penjelasan Guru……… 55

Gambar 4.18 – Siswa sedang Memperhatikan Penjelasan Guru……… 55

Gambar 4.19 – Siswa Mengerjakan Soal Post Test……… 55

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 – Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran……….. 41

Tabel 3.2 – Kriteria Persentase Hasil Tes Siswa……….. 41

Tabel 3.3 – Tafsiran Harga Persentase……….. 42

Tabel 3.4 – Keterkaitan Soal Post Test Materi Tegangan dengan Pernyataan Self

Evaluation……….. 44

Tabel 3.5 – Kesesuaian Soal Post Test Materi Regangan dengan Lembar Self

Evaluation……….. 45

Tabel 3.6 – Kesesuaian Soal Post Test Materi Modulus Elastisitas dengan Lembar

Self Evaluation……… 46

Tabel 3.7 – Kriteria Siswa……….. 47

Tabel 3.8 – Pengelompokkan Kriteria……… 48

Tabel 4.1 – Persentase Keterlaksanaan Kombinasi Peer Teaching dan Self

Evaluation di Kelas Eksperimen……… 56

Tabel 4.2 – Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Konvensional…. 57 Tabel 4.3 – Persentase Keterlaksanaan Tugas Tutor………. 59 Tabel 4.4 – Persentase Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen Pertemuan

ke-1……….. 60

Tabel 4.5 – Persentase Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen Pertemuan

ke-2……….. 61

Tabel 4.6 – Persentase Aktivitas Siswa di Kelas Kontrol Pertemuan ke-1 62

Tabel 4.7 – Persentase Aktivitas Siswa di Kelas Kontrol Pertemuan ke-2 62 Tabel 4.8 – Pengelompokkan Hasil Post-Test di Kelas Eksperimen….. 63 Tabel 4.9 – Pengelompokkan Hasil Post-Test di Kelas Kontrol………. 63 Tabel 4.10 – Rekapitulasi Hasil Self Evaluation Seluruh Siswa………. 65 Tabel 4.11 – Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Menggunakan SPSS Versi 21

(8)

Tabel 4.13 – Hasil Uji Mann-Whitney U Test pada Materi Tegangan Menggunakan

SPSS Versi 21………... 67

Tabel 4.14 – Hasil Uji Mann-Whitney U Test pada Materi Regangan Menggunakan

SPSS Versi 21……… 67

Tabel 4.15 – Hasil Uji Mann-Whitney U Test pada Materi Elastisitas Menggunakan

SPSS Versi 21……… 68

Tabel 4.16 – Hasil Uji Mann-Whitney U Test Rata-Rata Keseluruhan

Menggunakan SPSS Versi 21……… 68

Tabel 4.17 – Rekapitulasi Uji Rata-Rata……… 69

Tabel 4.18 – Kriteria Keterkaitan Hasil Post-Test dan Hasil Self

Evaluation………... 70

Tabel 4.19 – Pengelompokkan Keterkaitan Hasil Post-Test dan Hasil Self

Evaluation Siswa ……… 70

Tabel 4.20 – Rekapitulasi Pengelompokkan Keterkaitan Hasil Post-Test dan Hasil

Self Evaluation Siswa………. 71

Tabel 4.21 – Pengelompokkan Kriteria Siswa……….. 72

Tabel 4.22 – Keterkaitan Hasil Self Evaluation dan Hasil Post Test Siswa pada

Kriteria 1……….. 73

Tabel 4.23 – Keterkaitan Hasil Self Evaluation dan Hasil Post Test Siswa pada

Kriteria 2………. 74

Tabel 4.24 – Keteraitan Hasil Self Evaluation dan Hasil Post Test Siswa pada

Kriteria 3……….. 75

Tabel 4.25 – Perbandingan Hasil Self Evaluation dan Hasil Post Test Siswa pada

Kriteria 4……… 76

Tabel 4.26 – Perbandingan Hasil Self Evaluation dan Hasil Post Test Siswa pada

Kriteria 5……… 77

Tabel 4.27 – Perbandingan Hasil Self Evaluation dan Hasil Post Test Siswa pada

Kriteria 6……… 78

Tabel 4.28 – Perbandingan Hasil Self Evaluation dan Hasil Post Test Siswa pada

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 –Keterlaksanaan Pembelajaran……… 58

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

A. Perangkat Studi Pendahuluan

A.1 Judgment AhliLembar Observasi Keterlaksanaan Kombinasi Peer Teaching dan Self Evaluation

A.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Konvensional A.3 Lembar Observasi Tugas Tutor

A.4 Lembar Aktivitas Siswa A.5 Hasil Stusi Pendahuluan

B. Perangkat Pembelajaran

B.1 Silabus Mata Pelajaran Mekanika Tekni B.2 Bahan Ajar Mekanika Teknik

B.3 Perangkat Pembelajaran Kelas Eksperimen B.3.1RPP Pertemuan ke-1

B.3.2RPP Pertemuan ke-2

B.4 Perangkat Pembelajaran Kelas Kontrol B.4.1RPP Pertemuan ke-1

B.4.2RPP Pertemuan ke-2

C. Instrumen Penelitian

C.1 Kisi-Kisi Instrumen Soal Tegangan C.2 Kunci Jawaban Soal Tegangan C.3 Kisi-Kisi Instrumen Soal Regangan C.4 Kunci Jawaban Soal Regangan C.5 Kisi-Kisi Instrumen Soal Elastisitas C.6 Kunci Jawaban Soal Elastisitas C.7 Lembar Self Evaluation

D. Analisis Data Penelitian

D.1 Hasil Post Test Siswa D.2 Hasil Self Evaluation

(11)

E. Dokumen Penelitian

E.1 Surat Tugas

E.2 Surat Izin Penelitian Skripsi

(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2013 : 6) “metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2013 : 107) “metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest- Only

Control Design. Pada desain ini, terdapat dua kelas yang masing-masing dipilih

secara random (R). Kelas pertama diberi perlakuan (X) dan kelas yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.

Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian

(13)

Gambar 3.1 – Desain Penelitian Sumber : Sugiyono, 2013

Keterangan :

R : random

X1 : penerapan kombinasi peer teaching dan self evaluation

X2 : penerapan pembelajaran konvensional

O11 : hasil post test kelas eksperimen dengan materi tegangan O21 : hasil post test kelas kontrol dengan materi tegangan O12 : hasil post test kelas eksperimen dengan materi regangan O22 : hasil post test kelas kontrol dengan materi regangan O13 : hasil post test kelas eksperimen dengan materi elastisitas O23 : hasil post test kelas kontrol dengan materi elastisitas

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada waktu dan tempat sebagai berikut:

Tempat : SMK N 2 Tasikmalaya

Alamat : Jalan Noenoeng Tisnasaputra No.10 Tasikmalaya,

Kahuripan, Tawang, Kota Tasikmalaya Waktu : 1 April sampai dengan 21 Mei 2014 Provinsi : Jawa Barat

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013 : 60) “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

R

X1 O11 O12 O13

(14)

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1. Penerapan kombinasi peer teaching dan self evaluation 2. Hasil belajar siswa

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013 : 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Tasikmalaya sebanyak 93 siswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013 : 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yang jumlahnya sama dengan jumlah populasi dalam penelitian ini. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2013 : 120) teknik simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Dalam penelitian ini, terdapat tiga kelas X Teknik Gambar Bangunan, kemudian peneliti mengambil secara acak kelas yang akan dijadikan sampel. Sehingga didapatlah kelas yang akan dijadikan sampel yaitu kelas X TGB 2

(15)

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013) instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung pada alat pengumpulan data yang digunakan serta sumber data. Jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini terdapat

dua instrumen penelitian, yaitu:

1. Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian. Tes uraian atau disebut juga essay merupakan alat penilaian hasil belajar yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dengan demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa dalam mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan.

2. Instrumen Non-Tes

Instrumen non-tes yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan penerapan kombinasi peer teaching dan self

evaluation, observasi keterlaksanaan pembelajaran konvensional, observasi

tugas tutor, dan lembar self evaluation. Observasi dilakukan oleh dua observer. Observer adalah orang selain guru bidang studi yang mengobservasi berlangsungnya pembelajaran.

a. Observasi Keterlaksanaan Penerapan Kombinasi Peer

Teaching dan Self Evaluation

(16)

ini observer memberikan tanda check list (√) pada kolom “ya” atau “tidak” serta disertai dengan penskoran keterlaksanaan kegiatan dalam pembelajaran tersebut. Observasi keterlaksanaan penerapan kombinasi

peer teaching dan self evaluation dilakukan di kelas eksperimen.

Adapun langkah-langkah pembelajaran berupa kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

b. Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Konvensional

Observasi keterlaksanaan pembelajaran konvensional digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan tahapan kegiatan pembelajaran konvensional. Pada instrumen ini observer memberikan tanda check list (√) pada kolom “ya” atau “tidak” serta disertai dengan penskoran keterlaksanaan kegiatan dalam pembelajaran tersebut. Observasi keterlaksaan pembelajaran konvensional dilakukan di kelas kontrol. Adapun langkah-langkah pembelajaran berupa kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.

c. Observasi Tugas Tutor

Observasi tugas tutor dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan tugas tutor yang harus dilaksanakan selama pembelajaran peer

teaching. Pada instrumen ini observer memberikan tanda check list (√) pada kolom “ya” atau “tidak” serta disertai dengan penskoran sesuai dengan tugas tutor yang diobservasi. Observasi keterlaksaan tugas tutor dilakukan di kelas eksperimen. Adapun indikator tugas tutor adalah mengkoordinir proses diskusi, menjelaskan materi kembali kepada teman, menjawab pertanyaan teman yang belum menguasai materi,

(17)

d. Lembar Self Evaluation

Lembar self evaluation ini digunakan untuk mengungkap penilaian diri siswa tentang kemampuan pemahaman konsepnya, mengungkap kejujuran diri dan percaya diri. Lembar self evaluation yang digunakan berupa check list yang diisi oleh siswa dengan kriteria dan pernyataan self evaluation yang mencakup ranah kogntif pada

aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan pada soal post-test yang telah diberikan sebelumnya. Prosedur penilaian dilakukan dengan cara

apabila siswa merasa paham diberi nilai 1 dan merasa tidak paham diberi nilai 0. Lembar self evaluation dilakukan di kelas eksperimen.

F. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut: a. Studi pendahuluan, perumusan masalah, menentukan tujuan

penelitian;

b. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian, untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan dicapai;

c. Menetapkan waktu dan tempat penelitian;

d. Menghubungi pihak sekolah tempat penelitian yang akan dilaksanakan;

e. Survei ke lapangan untuk melaksanakan studi pendahuluan

(18)

f. Menetapkan materi dalam proses pembelajaran selama penelitian; g. Menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi

ajar;

h. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus; i. Membuat dan menyusun instrumen penelitian (instrumen tes dan

instrument non tes)

j. Mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen

pembimbing dan guru mata pelajaran mekanika teknik;

k. Menetapkan kelas eksperimen (X1) dan kelas kontrol (X2).

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah melaksanakan pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol seperti yang telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus. Adapun tahap pelaksanaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kelas Eksperimen (Penerapan Kombinasi Peer Teaching dan Self

Evaluation)

1) Mengkomunikasikan kepada siswa tujuan pembelajaran di awal pertemuan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada pada rencana pembelajaran;

2) Membagi siswa ke dalam 8 kelompok, tiap kelompok beranggotakan 4 orang, dengan 1 orang tutor dan 3 orang tutee;

3) Menjelaskan tugas dan kewajiban tutor yaitu memimpin proses belajar kelompok;

4) Memberikan materi dan pembahasan soal tentang tegangan;

5) Meminta tutor mengkoordinir proses diskusi dan melaksanakan pembelajaran tutor sebaya kepada teman sekelompoknya;

(19)

7) Memberikan waktu siswa untuk membahas soal latihan yang diberikan;

8) Membahas bersama-sama soal latihan yang diberikan; 9) Memberikan soal post-test beserta lembar self evaluation

kepada masing-masing siswa;

10) Menjelaskan cara pengisian lembar self evaluation;

11) Memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal

post-test dan lembar self evaluation;

12) Memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti;

13) Mengumpulkan jawaban post-test dan lembat self evaluation siswa;

14) Menanyakan kepada siswa tentang hal yang belum dimengerti;

15) Menjelaskan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dimengerti;

b. Kelas Kontrol (Pembelajaran Konvensional)

1) Mengkomunikasikan kepada siswa tujuan pembelajaran di awal pertemuan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);

2) Menjelaskan materi kepada siswa dengan menggunakan media dan sumber belajar yang telah disiapkan;

3) Membahas soal tentang materi yang berkaitan; 4) Memberikan soal latihan kepada siswa;

5) Memberikan waktu kepada siswa untuk menjawab soal; 6) Memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya;

7) Membahas soal latihan yang diberikan; 8) Memberikan soal post-test siswa;

(20)

post-11) Mengumpulkan jawaban post-test yang diberikan;

12) Menanyakan kepada siswa tentang hal yang belum dimengerti;

13) Menjelaskan kepada siswa tentang hal-hal yang belum dimengerti.

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir adalah sebagai berikut: a. Melakukan analisis data dari hasil tes siswa;

b. Membuat kesimpulan dan rekomendasi; c. Membuat laporan hasil penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Kualitas data hasil penelitian juga dipengaruhi oleh teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes

Dalam penelitian ini hanya menggunakan post-test, yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran. Tujuan post-test ialah untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengejaran (pengetahuan maupun keterampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar.

2. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi tidak hanya terbatas pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang lain. Dalam

(21)

3. Lembar Self Evaluation

Lembar self evaluation merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada siswa untuk dijawabnya setelah menyelesaikan soal post test yang bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran siswa.

4. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dalam penelitian ini,

penggunaan studi dokumentasi terdapat pada foto-foto kegiatan pelaksanaan pembelajaran.

H. Teknik Pengolahan Data 1. Validitas Data

Untuk mengetahui kualitas suatu instrumen sebagai alat pengambil data, maka harus teruji validitasnya. Menurut Eko (2012 : 128) “instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan “ketepatan” dengan alat ukur”.

Dalam penelitian ini, uji validitas data menggunakan judgment ahli.

Judgment ahli merupakan salah satu langkah validasi instrumen berupa

validasi isi dan validasi konstrak. Validasi isi berkaitan dengan relevansi setiap butir soal dengan materi pembelajaran yang disampaikan. Sedangkan validasi konstrak berkaitan dengan relevansi indikator dengan soal. Dalam hal ini yang menjadi judgment ahli adalah dua orang guru.

2. Pengolahan Lembar Observasi

Lembar observasi yang diolah adalah lembar observasi keterlaksanaan

(22)

Persentase yang didapat kemudian dijadikan sebagai acuan terhadap kelebihan dan kekurangan selama kegiatan pembelajaran berlangsung agar guru dapat melakukan pembelajaran lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Adapaun interpretasi terhadap keterlaksanaan model pembelajaran dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.1 – Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Sumber : Dokumentasi Pribadi

Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kriteria

100% - 80% Baik

79% - 60% Cukup

59% - 40% Kurang

3. Hasil Post-Test

Skor untuk tes ditentukan berdasarkan pedoman penilaian. Penilaian tes menggunakan sistem bobot dalam memberikan nilai terhadap jawaban siswa untuk setiap nomor.

Tabel 3.2 – Kriteria Persentase Hasil Tes Siswa Sumber : Pedoman Penilaian SMKN 2 Tasikmalaya Persentase Hasil Tes Siswa Kriteria

100 – 75 Baik

74 - 50 Cukup

49 - 25 Kurang

4. Hasil Self Evaluation

(23)

mentah siswa ke dalam nilai persentase dengan menggunakan rumusan berikut (Sudjana, 2010):

� = %

Keterangan :

NP = nilai persen yang dicari

f = jumlah skor dari item yang benar

N = skor maksimun

Hasil perhitungan persentase yang diperoleh ditafsirkan dengan mengacu sebagai berikut :

Tabel 3.3 – Tafsiran Harga Persentase Sumber : Dokumentasi Pribadi

Persentase Hasil Ktiteria

31 - 0 Sebagian kecil

64 - 30 Hampir setengahnya

100 - 65 Sebagian Besar

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang telah disusun dalam penelitian. Sebelum menguji hipotesis, diperlukan uji normalitas

terlebih dahulu. Uji normalitas digunakan untuk menentukan teknik statistik yang akan digunakan. Data berdistribusi tidak normal menggunakan statistik non parametik, sedangkan data berdistribusi normal menggunakan statisitik parametik Jika menggunakan statistik parametik maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji T. Sedangkan jika data menggunakan statistik nonparametik maka uji hipotesis yang digunakan adalah Mann-Whitney U

Test.

(24)

a. Uji T

Syarat Uji T adalah data yang didapat harus berdistribusi normal. Uji T digunakan untuk uji hipotesis. Yang diuji disini adalah signifikasi perbedaan skor rata-rata kelas eksperimen (XI) dengan skor rata-rata kelas kontrol (X2). Rumusnya sebagai berikut :

= � − �

√� ² + � ²

Keterangan :

X1 = Skor rata-rata (mean) kelas eksperimen X2 = Skor rata-rata (mean) kelas kontrol S1 = Simpangan baku kelas eksperimen S2 = Simpangan baku kelas kontrol n1 = Jumlah siswa kelas eksperimen n2 = Jumlah siswa kelas kontrol

b. Uji Mann-Whitney U Test

Uji Mann-Whitney U Test dapat digunakan jika data yang didapat tidak berdistribusi normal. Uji Mann-Whitney U Test juga digunakan untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian ini, jika data yang didapat peneliti tidak berdistribusi normal, peneliti akan menggunakan software SPSS untuk menguji hipotesis.

6. Kombinasi Peer Teaching dan Self Evaluation

Kombinasi Peer Teaching dan Self Evaluation adalah penerapan pembelajaran peer teaching dengan menggunakan penilain self evaluation (evaluasi diri). Kombinasi tersebut dapat dilihat dari keterkaitan antara soal

post-test dan pernyataan self evaluation yang telah peneliti susun. Setiap

(25)

untuk diisi oleh siswa. Adapun keterkaitan soal post test dan pernyataan self

evaluation tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.4 – Keterkaitan Soal Post Test Materi Tegangan dengan Pernyataan Self Evaluation Sumber : Dokumentasi Pribadi

1 Sebuah bahan yang dikenai

tegangan akan mengalami…… 9

Saya mengerti konsep dari

tegangan

2

Gambarlah tegangan yang

menyebabkan tarik dan tekan! 11

Saya dapat menggambarkan

tegangan yang menyebabkan tarik

dan tekan

3

Suatu batang dengan diameter

2mm dibebani sentris oleh gaya

35t. Tentukanlah tegangan

dalam batang!

12 Saya dapat mencari tegangan dengan rumus tegangan

13 Saya dapat mencari gaya dengan rumus tegangan

5

Tegangan sebuah tali adalah

.5 6 N/m² dengan gaya 100 N, berapakah diameter tali

(26)

Tabel 3.5 – Kesesuaian Soal Post Test Materi Regangan dengan Lembar Self Evaluation

1 Apa yang membuat sebuah benda mengalami regangan?

9 Saya mengerti konsep dari regangan

11 Saya mengerti bagaimana terjadinya regangan

2 Mengapa regangan tidak

memiliki satuan? Jelaskan! 10

Saya bisa menjabarkan satuan dari

regangan

12 Saya dapat mencari regangan dengan rumus regangan

14 Saya dapat mencari panjang mula-mula dengan rumus tegangan

14 Saya dapat mencari panjang mula-mula dengan rumus tegangan

(27)

Tabel 3.6 – Kesesuaian Soal Post Test Materi Modulus Elastisitas dengan Lembar Self Evaluation

1 Apa yang anda ketahui tentang

modulus elastisitas? 9

Saya mengerti konsep dari modulus

elastisitas

2

Apa yang terjadi jika benda

mendapatkan tegangan terlalu

besar?

9 Saya mengerti konsep dari modulus elastisitas

11 Saya dapat menjelaskan bagaimana terjadinya elastisitas

3

Kawat logam sepanjang 50 cm

dengan jari-jari 0,05 cm

12 Saya dapat mencari elastisitas dengan rumus elastisitas

modulus elastisitasnya 5 x 8,

berapakah luas

Sebuah beban 5 kg diikatkan

pada ujung kawat yang

berdiameter 0,2 cm dan

panjang kawat 20 cm. Apabila

modulus elastisitasnya adalah

(28)

2,1 x 6, berapa

perpanjangan kawat!

Pada materi elastisitas, terdapat 5 butir soal post test. Kelima soal tersebut berkaitan satu sama lain dengan pernyataan self evaluation. Soal nomor 1, berkaitan dengan pernyataan self evaluation nomor 9. Soal nomor 2, berkaitan dengan pernyataan self evaluation nomor 9 dan 11. Soal nomor 3, berkaitan dengan pernyataan self evaluation nomor 12. Soal nomor 4, berkaitan dengan pernyataan self evaluation nomor 13. Soal nomor 5, berkaitan dengan pernyataan self evaluation nomor 14.

Setelah mengetahui keterkaitan antara hasil post test siswa dan hasil self

evaluation, siswa dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:

Tabel 3.7 – Kriteria Siswa Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kriteria Keterangan

Kriteria 1 Siswa yang mendapat hasil rata-rata self evaluation 100-80 dan hasil rata-rata post test 100-80

Kriteria 2 Siswa yang mendapat hasil rata-rata self evaluation 79-60 dan hasil rata-rata post test 79-60

Kriteria 3 Siswa yang mendapat hasil rata-rata self evaluation 59-40 dan hasil rata-rata post test 59-40

Kriteria 4 Siswa yang mendapat hasil rata-rata self evaluation 79-60 dan hasil rata-rata post test 100-80

Kriteria 5 Siswa yang mendapat hasil rata-rata self evaluation 59-40 dan hasil rata-rata post test 100-80

Kriteria 6 Siswa yang mendapat hasil rata-rata self evaluation 100-80 dan hasil rata-rata post test 79-60

(29)

Berdasarkan kriteria di atas, dapat dikelompokkan lagi seperti tabel berikut:

Tabel 3.8 – Pengelompokkan Kriteria Sumber : Dokumentasi Pribadi

KRITERIA KETERANGAN PENGELOMPOKKAN

1

Siswa menjawab benar pada post test dan siswa menjawab paham pada self evaluation

2

4 A

6

3 Siswa menjawab salah pada post test dan siswa

menjawab tidak paham pada self evaluation B

7 Siswa menjawab salah pada post test dan siswa

menjawab paham pada self evaluation C

5 Siswa menjawab benar pada post test dan siswa

(30)

Flocia Novemaharisa, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, kesimpulan dan saran yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai penerapan kombinasi peer

teaching dan self evaluation untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Tasikmalaya, dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Keterlaksanaan penerapan kombinasi peer teaching dan self evaluation

mencapai 86,29% dengan kriteria baik. Sedangkan keterlaksanaan pembelajaran konvensional mencapai 88,44% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol telah terlaksana dengan baik. Keterlaksanaan tugas tutor secara keseluruhan pada pertemuan 1 mencapai 64,06% dengan kriteria cukup dan pada pertemuan 2 mencapai 76.25% dengan kriteria cukup. Hal ini menunjukkan bahwa tutor belum mengerjakan tugasnya dengan maksimal. Aktivitas siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Sedangkan aktivitas siswa di kelas kontrol mengalami penurunan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2.

(31)

mencapai KKM pada materi elastisitas. Hasil self evaluation menunjukkan materi tegangan dan elastisitas sebagian besar siswa merasa paham dan dalam materi regangan hampir setengahnya siswa merasa paham. Berdasarkan hasil post test dan self evaluation siswa, terdapat 20 orang siswa menjawab benar pada post test dan menjawab paham pada self

evaluation, 1 orang siswa menjawab salah pada post test dan menjawab

tidak paham pada self evaluation, 1 orang siswa menjawab salah pada post

test dan menjawab paham pada self evaluation, dan 3 orang siswa

menjawab benar pada post test dan menjawab tidak paham pada self

evaluation,

B. Saran

1. Pemilihan tutor tidak hanya melihat hasil belajar kognitif yang tinggi, tetapi juga tutor harus mempunyai kemampuan untuk menyampaikan ilmu yang dimilikinya serta memiliki kemampuan untuk mengkoordinir proses diskusi.

2. Pemilihan tutor tidak hanya didasarkan dengan penunjukan oleh guru saja, tetapi juga keinginan siswa tersebut untuk menjadi tutor bagi teman-temannya.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Arjanggi, Ruseno dan Titin Suprihatin. 2010. “Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi Diri”. Makara Sosial Humaniora 14. (2), 91-97

Darmali, Arief dan Ikhwan. 2010. Ilmu Gaya Sipil 2. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika. Jakarta: Erlangga

Haryati. Mimin. 2006. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi : Teori dan Praktek. Jakarta: Gaung Persada Press

Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu

Kartono. 2011. “Efektifitas Penilaian Diri dan Teman Sejawat untuk Penilaian Formatif dan Sumatif pada Pembelajaran Mata Kuliah Analisis Kompleks”.

Efektifitas Penilaian Diri. 49-59

Kurnia, Kamilah. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

dengan Self Assessment untuk Mengetahui Kemampuan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMP. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak

diterbitkan

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: Refika Aditama

Purwanto, M. Ngalim. 2012. Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

_________. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Saputra, Suprian. 2007. Statistika. Bandung : UPI

(33)

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tiarasari. 2013. Penerapan Peer Tutoring Berbasis Laboratorium dalam

Pembelajaran Fisika SMA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi

Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Widoyoko, Eko Putro. 2012. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Gambar

Gambar 3.1 – Desain Penelitian Sumber : Sugiyono, 2013
Tabel 3.1 – Interpretasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Tabel 3.3 – Tafsiran Harga Persentase
Gambarlah tegangan yang
+5

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Pierik (1987), beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan kalus diantaranya yaitu jaringan atau organ yang digunakan sebagai eksplan, zat pengatur tumbuh,

Dalam penjelasan di atas dapat di pahami bahwa yang di maksud dengan judul skripsi ini adalah suatu kajian tentang kondisi pendapatan, jumlah anggota keluarga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi 2.4- D dan sukrosa terhadap pembentukan kalus eksplan embrio kedelai dan menentukan

Lumpue coastal area is hilly and rugged coastal base, as a result from tectonic formation, geological structure and abrasion (maturity abrasion) which reveal the

Taimikasvatuksen aikana kasvualustojen vesipitoisuus paakuissa pysyi suhteellisen vakaana mutta hieman alle kastelun tavoitetason (tavoite = 0.55 x huokostila) (Kuva 9, Taulukko

Alasan peneliti mengganti variabel leverage dengan variabel investment opportunity set dikarenakan hasil penelitian dari Devi dan Erawati (2014) yang menghasilkan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan berkenaan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode eksperimen dalam peningkatan

Tetapi suatu pe- rusahaan dengan current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau