Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Fisika
Oleh:
SRI MULYANI
0908996
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Oleh
Sri Mulyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Sri Mulyani 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Oleh:
Sri Mulyani
0908996
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr. Selly Feranie, S.Pd, M.Si
NIP. 197411081999032004
Pembimbing II
Muhamad Gina Nugraha, M. Pd.
NIP. 198512012012121003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Sri Mulyani
0908996
Pembimbing I : Dr. Selly Feranie, M. Si.
Pembimbing II : Muhamad Gina Nugraha, M.Pd.
Abstrak
Kurikulum 2013 menekankan terlaksanannya kegiatan pengalaman belajar pokok selama proses pembelajaran langsung guna mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi lulusan. Pengalaman belajar pokok tersebut meliputi kegiatan mengamati (Observing), menanya (queStioning), mengumpulkan informasi (collEcting information), mengasosiasi (Associating), dan mengkomunikasikan (commuNicating). Dalam penelitian ini, pengalaman belajar pokok tersebut diistilahkan dengan OSEAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan dalam kegiatan OSEAN dan prestasi belajar siswa setelah digunakan lembar kerja terbuka berbentuk open-guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah pada materi kalor. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang siswa kelas VII yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling di salah satu SMP Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain one group pre-test – post-test design. Kegiatan OSEAN yang diamati adalah kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan lembar observasi dan kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah sains yang diukur menggunakan open-guided inquiry worksheet. Sedangkan prestasi belajar siswa diukur menggunakan soal pilihan ganda yang diujikan saat pre-test dan post-test. Hasil analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dalam kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran dengan peningkatan terbesar berada pada kegiatan mengumpulkan informasi. Didapat pula peningkatan nilai siswa untuk kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah. Selain itu, didapat pula N-gain sebesar 0,38 yang menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa berada dalam kategori sedang.
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR PERSAMAAN... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 3
C.Rumusan Masalah ... 4
D.Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A.Lembar Kerja Terbuka ... 7
1. Lembar Kerja Siswa ... 7
2. Open-Guided Inquiry Worksheet ... 9
B.Pembelajaran ... 13
1. Proses Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung ... 13
2. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14
C.OSEAN ... 19
D.Prestasi Belajar ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A.Populasi dan Sampel Penenlitian ... 25
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C.Definisi Operasional ... 26
D.Prosedur Penelitian ... 27
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 30
F. Teknik dan Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... 31
G.Teknik Pengolahan Data Penelitian ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A.Keterlaksanaan Pembelajaran ... 40
B.Kegiatan OSEAN Siswa ... 40
1. Kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran ... 40
2. Kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah sains ... 49
C.Prestasi Belajar Siswa ... 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55
A.Simpulan ... 55
B.Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Hal
2.1 Tingkat Keterbukaan Inkuiri ... 9
2.2 Fase PBM ... 18
2.3 Keterlaksanaan antara OSEAN dengan Kegiatan Belajar ... 19
2.4 Kesesuaian Tahapan Metode Ilmiah dan Kegiatan OSEAN... 20
2.5 Tingkat Kemampuan Ranah Kognitif ... 21
3.1 One Group Pre-Test – Post-Test Design ... 25
3.2 Interpretasi Validitas Butir Soal ... 32
3.3 Interpretasi Reliabilitas Tes... 33
3.4 Interpretasi Indeks Kesukaran ... 33
3.5 Interpretasi Daya Pembeda ... 34
3.6 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Prestasi Belajar siswa ... 35
3.7 Interpretasi Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran ... 37
3.8 Interpretasi Gain Ternormalisasi... 38
4.1 Rekapitulasi Data Keterlaksanaan Pembelajaran ... 40
4.2 Rekapitulasi Kegiatan OSEAN Selama Kegiatan PBM ... 41
4.3 Rekapitulasi Kegiatan OSEAN dalam Memecahkan Masalah sains ... 40
4.4 Rekapitulasi Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 51
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
3.1 Skema Prosedur Penenlitian ... 29
4.1 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Mengamati di Tiap Pertemuan ... 42
4.2 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Menanya di Tiap Pertemuan ... 43
4.3 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Mengumpulkan Informasi di
Tiap Pertemuan ... 45
4.4 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Mengasosiasi di Tiap Pertemuan . 46
4.5 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Mengkomunikasikan di Tiap
Pertemuan ... 47
4.6 Grafik Nilai Rerata Kegiatan OSEAN dalam Memecahkan Masalah
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan Hal
3.1 Korelasi Poin Biseral... 32
3.2 Reliabilitas Tes ... 33
3.3 Tingkat Kesukaran ... 33
3.4 Daya Pembeda ... 34
3.5 Keterlaksanaan Pembelajaran ... 37
3.6 Perhitungan skor ... 37
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A STUDI PENDAHULUAN ... 62
A.1 Open-Guided Inquiry Worksheet ... 63
A.2 Prestasi Belajar Siswa ... 67
LAMPIRAN B PERANGKAT PEMBELAJARAN ... 68
B.1 Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) ... 69
B.2 Skenario Pembelajaran ... 73
LAMPIRAN C INSTRUMEN NON-TES ... 83
C.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 84
C.4 Lembar Observasi Kegiatan OSEAN Siswa ... 91
LAMPIRAN D INSTRUMEN TES ... 93
D.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 94
D.2 Lembar Judgement ... 104
D.3 Hasil Judgement ... 111
D.4 Soal Uji Coba ... 121
D.5 Pengolahan Data Hasil Uji Coba Instrumen ... 126
D.6 Kisi-Kisi Soal Pre-Test dan Post-test ... 134
D.7 Soal Pre-Test dan Post-test ... 141
D.8 Open-Guided Inquiry Worksheet Pertemuan Satu ... 145
LAMPIRAN E PENGOLAHAN DATA HASIL PENELITIAN ... 161
E.1 Pengolahan Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 162
E.2 Pengolahan Data Hasil observasi Kegiatan OSEAN ... 169
E.3 Rubrik Penilaian Open-Guided Inquiry worksheet ... 173
E.4 Pengolahan Open-Guided Inquiry Worksheet ... 175
E.5 Pengolahan Gain Ternormalisasi ... 181
LAMPIRAN F DOKUMENTASI PENELITIAN ... 184
LAMPIRAN G ADMINISTRASI PENELITIAN ... 187
G.1 Surat Izin Penelitian ... 188
G.2 Surat Tugas Membimbing ... 189
G.4 Lembar Kesediaan Judgement Instrumen ... 191
G.5 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ... 192
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Di dalam naskah akademik mengenai kajian kebijakan kurikulum mata
pelajaran IPA (2007) disebutkan bahwa hakikat IPA terdiri dari proses, produk,
sikap, dan aplikasi. IPA dipandang sebagai sebuah proses dapat berarti bahwa
dalam pembelajaran IPA, pemecahan masalah dilakukan melalui metode ilmiah
(scientific methods) yang meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis
melalui eksperimen, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. IPA
dipandang sebagai sebuah produk dapat berarti bahwa IPA terdiri dari
sekumpulan fakta, prinsip, teori, dan hukum. IPA dipandang sebagai aplikasi
dapat berarti bahwa metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan IPA dipandang sebagai perubahan sikap
menandakan bahwa IPA mampu menumbuhkan sikap ilmiah (scientific attitudes)
seperti rasa ingin tahu, kepedulian, tanggung jawab, keterbukaan, dan kerja sama.
Keempat hakikat IPA di atas seyogianya terlaksana di dalam pembelajaran IPA
dengan harapan pembelajaran IPA dapat memberikan pengalaman langsung
kepada siswa.
Di dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 disebutkan bahwa dengan
mengacu pada standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi (SI), maka salah
satu prinsip pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran proses yang
dipadukan dengan penggunaan pendekatan ilmiah (scientific methods) yang
sepenuhnya diarahkan pada pengembangan aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap secara utuh sehingga dapat mencapai kompetensi yang dimuat dalam SKL.
Dengan demikian, terdapat keterkaitan yang jelas antara proses pembelajaran
yang dikehendaki kurikulum 2013 dengan hakikat IPA, sehingga proses
pembelajaran IPA menggunakan pendekatan ilmiah ini harus mampu
2
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga mampu memahami gejala-gejala alam melalui kegiatan-kegiatan
pemecahan masalah menggunakan metode ilmiah serta dapat menerapkan cara
kerja ilmuwan dalam menemukan fakta. Dengan demikian, keutuhan hakikat IPA
sebagai produk, sikap, dan aplikasi dapat dialami langsung oleh siswa melalui
proses pembelajaran melalui kegiatan ilmiah.
Untuk mencapai keutuhan pencapaian kompetensi, maka pemerintah
mengembangkan dua modus proses pembelajaran berprinsip pendekatan ilmiah
yang meliputi proses pembelajaran langsung dan tidak langsung. Proses
pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan sikap. Sedangkan
dalam proses pembelajaran langsung, siswa mengembangkan aspek pengetahuan
dan keterampilan psikomotor melalui pengalaman belajar pokok yang meliputi
kegiatan mengamati (Observing), menanya (queStioning), mengumpulkan
informasi (collEcting information), mengasosiasi (Associating) atau menganalisis,
dan mengkomunikasikan (commuNicating). Dalam penelitian ini, kegiatan
pembelajaran langsung tersebut diistilahkan sebagai OSEAN. Dengan demikian,
kurikulum 2013 meyakini bahwa dengan siswa melakukan kegiatan OSEAN
selama proses pembelajaran yang menggunakan prinsip pendekatan ilmiah, maka
siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.
Berdasarkan hubungan antara ketercapaian kompetensi dan kegiatan OSEAN,
maka dilakukan studi pendahuluan di salah satu SMP Kabupaten Bandung.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam pembelajaran IPA menggunakan
lembar kerja terbuka untuk mengetahui kegiatan OSEAN siswa dalam
memecahkan masalah sains selama kegiatan praktikum didapatkan hasil bahwa
kegiatan OSEAN siswa secara keseluruhan masih berada di bawah 50%
(Lampiran A.1). Selain itu, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata kelas berada
di bawah nilai kriteria ketuntasan minimun (KKM) yang menandakan bahwa
rata-rata siswa di kelas tersebut belum mencapai kompetensi dalam aspek pengetahuan
(Lampiran A.2).
Dari hasil temuan studi pendahuluan tersebut, maka perlu adanya upaya untuk
menciptakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah dimana siswa
3
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencapai kompetensi yang diharapkan. Salah satu bentuk upaya yang dimaksud
adalah penggunaan model pembelajaran dimana siswa memecahkan masalah
melalui tahapan-tahapan metode ilmiah. Model pembelajaran yang sesuai adalah
model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Arends (2008) menyatakan bahwa
esensi dari model PBM ini berupa penyuguhan masalah kepada siswa, yang dapat
berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan atau inkuiri.
Sebagai penunjang keberhasilan proses pembelajaran menggunakan model
PBM, maka digunakan media pembelajaran berupa lembar kerja inkuiri
terbimbing berbentuk isian terbuka (open-guided inquiry) mengacu pada level of
openness on inquiry in laboratory activities Hegarty-Hazel (dalam Etherington,
2011). Di dalam lembar kerja ini terdapat permasalahan yang harus dipecahkan
siswa melalui tahapan-tahapan metode ilmiah dimana prosedur dan jawabannya
bersifat terbuka. Akinoglu & Tandogan (2007) menyatakan bahwa ketika
beberapa tahapan dalam pemecahan masalah bersifat terbuka, maka hal tersebut
akan membantu perkembangan pembelajaran konseptual dan pemecahan masalah
secara efektif. Siswa tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan dasar, tapi juga
mengalami bagaimana cara menggunakan pengetahuannya dalam memecahkan
masalah nyata. Dengan demikian implementasi PBM dalam pembelajaran sains
akan berdampak positif terhadap prestasi belajar, pengembangan konsep, dan
sikap siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian
untuk mengetahui profil peningkatan kegiatan OSEAN dan prestasi belajar siswa
sebagai dampak dari penggunaan open-guided inquiry worksheet dalam
pembelajaran berbasis masalah. Oleh karena itu, penulis membuat penelitian
dengan judul “Penggunaan Open Guided Inquiry Worksheet dalam
Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kegiatan OSEAN dan
Prestasi Belajar Siswa SMP”.
A. Identifikasi Masalah
4
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah, maka dibuat batasan
masalah sebagai berikut:
a. kegiatan OSEAN siswa adalah kegiatan mengamati (Observing),
menanya (queStioning), mengumpulkan informasi (collEcting
information), mengasosiasi (Associating), dan mengkomunikasikan
(commuNicating). Kegiatan OSEAN siswa dilihat selama proses
pembelajaran menggunakan lembar observasi dan dalam kegiatan siswa
saat menyelesaikan masalah sains menggunakan open-guided inquiry
worksheet.
b. prestasi belajar siswa adalah kemampuan kognitif berdasarkan
klasifikasi dari taksonomi Bloom revisi Anderson dan Karthwohl yang
diuji dengan instrumen tes pilihan ganda untuk tingkatan mengingat
(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).
c. pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada materi kalor dan
perpindahan kalor.
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan open guided
inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah. Sedangkan yang
menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar dan kegiatan OSEAN siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah yang akan
diteliti adalah mengenai bagaimana peningkatan kegiatan OSEAN dan prestasi
belajar siswa SMP kelas VII pada pokok bahasan kalor setelah digunakan open
guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah.
Rumusan masalah di atas dijabarkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. bagaimana peningkatan kegiatan OSEAN siswa selama proses
5
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. bagaimana peningkatan kegiatan OSEAN siswa dalam menyelesaikan
open guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah?
3. bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberi open guided
inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah?
C. Tujuan Penenlitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. memperoleh gambaran mengenai peningkatan kegiatan OSEAN siswa
selama proses pembelajaran berbasis masalah;
2. memperoleh gambaran mengenai peningkatan kegiatan OSEAN siswa
dalam menyelesaikan open guided inquiry worksheet dalam
pembelajaran berbasis masalah; dan
3. memperoleh gambaran mengenai peningkatan prestasi belajar siswa
setelah diberi open guided inquiry worksheet dalam pembelajaran
berbasis masalah
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan manfaat, diantaranya:
1. memperkaya hasil penelitian terkait perangkat pembelajaran alternatif
untuk pemenuhan tuntutan kurikulum 2013; dan
2. bahan informasi, perbandingan, atau rujukan yang dapat dimanfaatkan
berbagai pihak yang berkepentingan, baik mahasiswa, guru, peneliti
pendidikan, dan lain-lain.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari
skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
Bab II berisi kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoritis dalam
6
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai OSEAN, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, open-guided inquiry
worksheet, dan prestasi belajar siswa.
Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk
beberapa komponen lainnya, yaitu populasi dan sampel penelitian, metode dan
desain penelitian, definisi operasional, prosedur penelitian, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, teknik dan hasil analisis uji coba, serta teknik
pengolahan data penelitian.
Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari
pelaksanaan penelitian, pemaparan data, pembahasan data, hasil temuan dari
pengolahan data.
Bab V berisi kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII
semester genap tahun ajaran 2013/2014 salah satu SMP di Kabupaten Bandung.
Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah 35 orang siswa kelas VII C.
Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu
pengambilan sampel yang digunakan bila populasi terdiri dari
kelompok-kelompok individu atau cluster. Random tidak dilakukan pada semua individu,
melainkan pada kelas sebagai kelompok atau cluster (Margono, 2010).
B. Metode dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
peningkatan prestasi belajar siswa. Metode yang digunakan adalah metode quasi
experiment dengan desain penelitian one group pre-test – post-test design, yaitu
penelitian yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding, tetapi diberi
pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir) di samping treatment (perlakuan)
(Sukmadinata, 2012). Dengan menggunakan desain penelitian ini, keberhasilan
suatu treatment dapat dilihat dari perbedaan skor pre-test dan post-test. Secara
umum, desain penelitian ini dapat digambarkan seperti berikut ini:
Tabel 3.1 One Group Pre-Test - Post-Test Design Pre-test Treatment Post Test
T X T
Keterangan :
T = tes untuk mengukur prestasi belajar siswa
X = treatment yang diterima siswa berupa penggunaan open guided inquiry
26
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai
peningkatan kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran dan dalam
menyelesaikan masalah sains. Menurut Sukmadinata (2012), penelitian deskriptif
ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang
berlangsung pada saat ini atau saat lampau. Dengan demikian, penggunaan
metode deskriptif kualitatif ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai
hubungan antara kegiatan OSEAN siswa dan pemberian open-guided inquiry
worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah yang direncanakan dan
dilaksanakan oleh guru.
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam berbagai istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskannya definisi operasional
yang meliputi:
1. Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran yang
menjadikan masalah kontekstual sebagai fokus pembelajaran dan harus
dipecahkan oleh siswa melalui tahapan metode ilmiah. Sintaks pembelajaran
berbasis masalah yang digunakan terdiri dari 5 fase. Fase pertama adalah
mengorientasikan siswa pada masalah, fase kedua adalah mengorganisasikan
siswa untuk belajar, fase ketiga adalah membimbing penyelidikan individual
maupun kelompok, fase keempat adalah mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, dan fase kelima adalah menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah. Keterlaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah diukur
oleh observer melalui lembar observasi teknik checklist.
2. Kegiatan OSEAN siswa
Kegiatan OSEAN adalah lima pengalaman belajar pokok dalam kurikulum
2013 yang harus dilakukan oleh siswa pada proses pembelajaran. Kegiatan
OSEAN yang diukur adalah kegiatan OSEAN siswa selama proses
27
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran merupakan ukuran kuantitas
siswa yang melakukan kegiatan OSEAN selama pembelajaran dan diukur
oleh observer menggunakan lembar observasi teknik checklist. Sedangkan
kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah merupakan ukuran kualitas
kegiatan OSEAN siswa dalam memecahkan masalah dan diukur
menggunakan open guided inquiry worksheet.
3. Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah objek penilaian yang
menilai kemampuan kognitif siswa dalam mengerjakan soal pre-test dan soal
post-test. Ranah kognitif yang diukur mengacu pada taksonomi Bloom revisi
Anderson dan Karthwohl (2010) dan dibatasi pada aspek mengingat (C1),
memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Prestasi belajar
siswa diukur menggunakan soal pilihan ganda. Meningkatnya prestasi belajar
siswa dilihat dari skor rata-rata gain dinormalisasi yang didapat dari
perbandingan nilai pre-test dan post-test. Kemudian nilai gain dinormalisasi
yang didapat dikategorikan berdasarkan kriteria Hake (1999).
D. Prosedur Penelitian
Prosedur untuk meneliti penggunaan open-guided inquiry worksheet dalam
PBM untuk meningkatkan prestasi belajar dan kegiatan ilmiah (OSEAN) siswa ini
terdiri dari beberapa tahap berikut.
1. Tahap Persiapan
a. Studi pendahuluan
1) Studi literatur mengenai kurikulum 2013 dan jurnal-jurnal terkait
tema penelitian
2) Studi lapangan, yaitu observasi ke sekolah pada saat kegiatan
pembelajaran IPA sedang berlangsung.
b. Merumuskan masalah yang akan diteliti
c. Menentukan populasi dan sampel penelitian
d. Merancang RPP pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
28
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Membuat instrumen tes prestasi belajar siswa yang akan digunakan
pada penelitian
f. Menguji validitas (judgement) instrumen tes oleh ahli dan melakukan
revisi instrumen apabila dari instrumen tersebut didapat kesalahan
g. Melakukan uji coba instrumen
h. Mengolah dan menganalisis instrumen tes yang telah diujicobakan dan
menentukan instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian
2. Tahap pelaksanaan
a. Memberikan pre-test untuk mengetahui konsep awal yang dimiliki oleh
para siswa
b. Memberikan treatment berupa pemberian open guided inquiry
worksheet dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Di dalam treatment,
kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran diobservasi
menggunakan lembar observasi dan kegiatan OSEAN siswa dalam
memecahkan masalah diukur menggunakan open guided inquiry
worksheet.
c. Memberikan post-test
3. Tahap akhir
a. Mengolah data hasil penelitian
b. Menganalasis data hasil penelitian
29
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara singkat, prosedur penelitian dapat dilihat di skema di bawah ini:
Gambar 3.1 Skema Porsedur Penelitian Penggunaan open guided inquiry worksheet
dalam pembelajaran berbasis masalah
Pre-test
Post-test
Penyusunan laporan Pengolahan data
Analisis data Tahap
Pelaksanaan
Tahap
Akhir
Uji coba dan analisis instrumen Perumusan masalah
Penentuan populasi dan sampel penelitian
Perancangan bahan ajar
Judgement ahli
Pembuatan instrumen Studi Pendahuluan
Studi lapangan Studi literatur
Tahap
Persiapan
30
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam pencapaian tujuan penelitian. Berdasarkan kebutuhan penelitian,
maka instrumen-instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Instrumen Non-Tes
a. Lembar Observasi Keterlaksanaan
Lembar observasi keterlaksanaan digunakan untuk mengetahui apakah
semua tahapan kegiatan pembelajaran, baik kegiatan guru ataupun siswa,
sudah terlaksana sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
Dengan demikian, lembar observasi ini berisi tahapan-tahapan
pembelajaran sesuai dengan skenario yang direncanakan.
Lembar observasi ini dinilai oleh lima sampai delapan orang observer
sesuai dengan pengamatannya terhadap kegiatan guru dan siswa selama
proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang terlaksana sesuai dengan
pengamatan observer akan diberi tanda checklist pada lembar observasi
(lampiran C.1 – C.3).
b. Lembar Observasi OSEAN
Lembar observasi OSEAN (lampiran C.4) digunakan pada tiap
pertemuan untuk mengetahui jumlah siswa yang melakukan kegiatan
OSEAN pada tiap tahapan PBM selama proses pembelajaran berlangsung.
Lembar observasi ini dinilai oleh observer menggunakan teknik
checklist sesuai dengan pengamatannya terhadap kegiatan OSEAN siswa
per individu dalam proses pembelajaran.
c. Open Guided Inquiry Worksheet
Pada penelitian ini, open-guided inquiry worksheet (lampiran B.8 –
B.10) digunakan untuk mengukur kegiatan OSEAN siswa dalam
menyelesaikan masalah sains. Pada lembar kerja ini terdapat permasalahan
sehari-hari terkait dengan sub materi yang dipelajari pada tiap pertemuan.
Permasalah yang diberikan harus diselesaikan menggunakan tahapan
31
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memformulasikan hipotesis, merancang dan melakukan percobaan,
mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
2. Instrumen Tes
Tes prestasi belajar siswa
Tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa
adalah tes tertulis pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban (lampiran
D.7). Tes ini terdiri dari 3 permasalahan kontekstual, kemudian dari
permasalahn tersebut dikembangkan beberapa pertanyaan.
Soal-soal yang diujikan terdiri dari tingkat C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis) sesuai dengan
tingkatan pada ranah kognitif taksonomi Bloom revisi Anderson dan
Karthwohl (2010).
F. Teknik dan Hasil Analisis Uji Coba Instrumen
Sebelum diujikan pada sampel, instrumen tes prestasi belajar terlebih dahulu
diujicobakan kepada siswa lain yang telah mempelajari materi Kalor. Hal ini
bertujuan agar instrumen tes yang digunakan mampu mengukur prestasi belajar
siswa dengan benar dan tepat sehingga data yang didapat menggambarkan
kemampuan kognitif sampel dengan tepat. Adapun proses analisis instrumen ini
mencakup validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
1. Teknik Analisis
a. Validitas instrument
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
suatu tes, maksudnya yaitu kesesuaian tujuan dengan alat ukur yang
digunakan (Arikunto, 2009),. Sebuah tes dikatakan valid jika hasilnya
sesuai dengan kriteria dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes
dengan kriteria.
Dalam teori statistik, jenis data yang pengolahannya menggunakan
skala 1 – 0 dikenal dengan istilah data diskret murni. Sedangkan skor total
32
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2012), teknik korelasi yang tepat untuk mencari korelasi antara data
diskret murni dan data kontinu adalah menggunakan teknik korelasi poin
biserial (rpbi) dengan bentuk persamaan sebagai berikut.
q p S M M r t t p pbi ... (3.1)
Ket: rpbi = koefisien korelasi biseral
Mp = rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul untuk butir
soal yang dicari validitasnya
Mt = rata-rata skor total
St = standar deviasi dari skor total
q = proporsi siswa yang menjawab benar atau banyaknya
siswa yang menjawab benar dibagi jumlah seluruh siswa
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
Interpretasi nilai koefisien korelasi rxy menurut Arikunto (2009) dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Butir Soal
Koefisien Korelasi Kriteria
0,0 – 0,20 Sangat rendah
0,21 – 0,40 Rendah
0,41 – 0,60 Sedang
0,61 – 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
b. Reliabilitas
Reliabilitas tes merupakan ukuran sejauh mana suatu tes dapat
dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten. Menurut Arikunto
(2009), untuk item tes yang berjumlah tidak genap, maka reliabilitas tes
dapat ditentukan melalui persamaan K-R.20 sebagai berikut.
2 2 11 1 S pq S n n r ... (3.2)
Ket: r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
33
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1- p)
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes
Sedangkan interpretasi besar reliabilitas tes (Arikunto, 2005) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Tes Koefisien Korelasi Kriteria
0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Sedang 0,61 – 0,80 Tinggi 0,81 – 1,00 Sangat tinggi
c. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran suatu butir soal menunjukkan sukar atau mudahnya
suatu soal, atau dalam istilah lain disebut indeks kesukaran (Arikunto,
2009). Indeks kesukaran merupakan proporsi dari keseluruhan siswa yang
menjawab benar pada butir soal tertentu. Tingkat kesukaran dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2009):
... (3.3)
Ket: P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab dengan benar pada suatu
soal
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Interpretasi dari nilai indeks kesukaran yang diperoleh menurut
Arikunto (2009) terdapat dalam tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Interpretasi Indeks Kesukaran
Nilai P Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang
B P
34
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,71 – 1,00 Mudah
d. Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Menurut Arikunto (2009) persamaan yang digunakan untuk
menghitung daya pembeda butir soal adalah sebagai berikut.
B B A A
J B J B DP
... (3.4)
Ket: DP = indeks daya pembeda butir soal
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Interpretasi nilai daya pembeda menurut Arikunto (2009) adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda
Nilai DP Kategori
Negatif Tidak baik 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali
2. Hasil Analisis Uji Instrumen
Instrumen yang telah dibuat dan divalidasi ahli kemudian diujicobakan
pada 23 siswa kelas VII di salah satu SMP di Kota Bandung yang telah
mendapatkan pembelajaran mengenai materi kalor. Data hasil uji instrumen
kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembedanya. Berikut disajikan tabel 3.6 mengenai rekapitulasi hasil analisis
35
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar Siswa
No Validitas
Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 0,58 Sedang 0,61 Sedang 0,86 Baik Sekali Digunakan 2 0,41 Sedang 0,26 Sukar 0,43 Baik Digunakan 3 0,5 Sedang 0,17 Sukar 0,29 Cukup Digunakan
4 0,17 Sangat
Rendah 0,57 Sedang 0,14 Jelek Dibuang 5 0,46 Sedang 0,52 Sedang 0,57 Baik Digunakan
6 -0,16 Sangat
Rendah 0.3 Sukar -0,14 Tidak Baik Dibuang
7 0,01 Sangat
Rendah 0,22 Sukar 0 Tidak Baik Dibuang
8 0,4 Rendah 0,74 Mudah 0,43 Baik Digunakan
9 0,25 Rendah 0,48 Sedang 0,14 Jelek Digunakan 10 0,37 Rendah 0,17 Sukar 0,29 Cukup Digunakan 11 0,47 Sedang 0,7 Sedang 0,43 Baik Digunakan
12 -0,14 Sangat
Rendah 0,13 Sukar 0 Tidak Baik Dibuang
13 -0,21 Sangat
Rendah 0,13 Sukar -0,14 Tidak Baik Dibuang 14 0,53 Sedang 0,52 Sedang 0,57 Baik Digunakan 15 0,21 Rendah 0,48 Sedang 0,43 Baik Digunakan
16 -0,25 Sangat
Rendah 0,04 Sukar -0,14 Tidak Baik Dibuang 17 0,22 Rendah 0,52 Sedang 0,57 Baik Digunakan
18 -0,06 Sangat
Rendah 0,35 Sedang 0 Tidak Baik Dibuang
19 -0,15 Sangat
Rendah 0,09 Sukar -0,14 Tidak Baik Dibuang 20 0,27 Rendah 0,39 Sedang 0,14 Jelek Digunakan 21 0,59 Sedang 0,39 Sedang 0,57 Baik Digunakan
22 -0,18 Sangat
Rendah 0,48 Sedang -0,14 Tidak Baik Dibuang 23 0,25 Rendah 0,39 Sedang 0,14 Jelek Digunakan 24 0,42 Sedang 0,7 Sedang 0,57 Baik Digunakan
25 0,15 Sangat
36
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Validitas
Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
28 -0,1 Sangat
Rendah 0,13 Sukar 0 Tidak Baik Dibuang 29 0,3 Rendah 0,48 Sedang 0,43 Baik Digunakan 30 0,25 Rendah 0,48 Sedang 0,43 Baik Digunakan 31 0,22 Rendah 0,57 Sedang 0,43 Baik Digunakan
Reliabilitas 0,58 (Cukup)
Instrumen yang diujicobakan terdiri dari tiga masalah dimana dalam tiap
masalah terdapat beberapa pertanyaan. Total soal adalah 31 butir. Dari hasil
uji coba, soal yang memiliki nilai validitas sangat rendah dan nilai daya
pembeda jelek atau tidak baik tidak digunakan, sehingga soal yang dijadikan
instrumen penelitian adalah 20 soal.
G. Teknik pengolahan data penelitian
1. Pengolahan Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Untuk melihat keberhasilan keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah
pada tiap pertemuan, maka dilakukan pengolahan data hasil observasi.
Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan ini adalah
sebagai berikut.
a. Menghitung jumlah kegiatan yang terlaksana pada tiap tahapan
pembelajaran berbasis masalah pada tiap lembar observasi untuk tiap
kegiatan guru dan kegiatan siswa.
b. Merata-ratakan kegiatan yang terlaksana pada tiap tahap.
c. Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah
menggunakan persamaan 3.5.
... (3.5)
dengan KP = Keterlaksanaan pembelajaran.
d. Merata-ratakan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran untuk tiap
37
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulyadi (Munawwaroh, 2013) membagi interpretasi persentase
[image:31.595.180.468.157.258.2]keterlaksanaan pembelajaran sesuai dengan tabel 3.9 di bawah ini.
Tabel 3.7 Interpretasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran
Persentase (%) Kategori
0,00 – 24,9 Sangat Kurang
25,0 – 37,5 Kurang
37,6 – 62,5 Cukup
62,6 – 87,5 Baik
87,6 – 100 Sangat Baik
2. Penilaian Tes Prestasi Belajar Siwa
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
berbasis masalah menggunakan open-guided inquiry worksheet, maka
dilakukan analisis gain dinormalisasi dari hasil pretest dan postest. Adapun
langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Menghitung skor pre-test dan post-test
Untuk menghitung hasil pre-test dan post-test, semua jawaban siswa
diperiksa. Jawaban benar diberi nilai satu dan jawaban salah atau tidak
diisi diberi nilai nol. Perhitungan skor dihitung menggunakan rumus
berikut.
... (3.6)
Ket: S = skor siswa
R = jawaban siswa yang benar
b. Menghitung rata-rata gain dinormalisasi (N-Gain)
Rata-rata nilai N-Gain merupakan kriteria yang menunjukkan besarnya
peningkatan antara skor pre-test dan post-test seluruh siswa yang
merupakan sampel penelitian. Skor rata-rata N-Gain dihitung
menggunakan persamaan yang dkembangkan oleh Hake (Andriani, 2014)
berikut.
38
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ket: <g> = gain ternormalisasi
= skor posttest yang diperoleh siswa
= skor pretest yang diperoleh siswa
= skor maksimum ideal
Interpretasi nilai <g> menurut Hake (1999) ditunjukan pada tabel
[image:32.595.222.449.266.336.2]berikut.
Tabel 3.8 Interpretasi gain dinormalisasi (<g>) Nilai <g> Interpretasi
(<g>) Tinggi
(<g>) Sedang
(<g>) Rendah
3. Pengolahan Data Hasil Observasi Kegiatan OSEAN Siswa
Untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan OSEAN siswa pada tiap
tahapan pembelajaran di tiap pertemuan, maka hasil observasi kegiatan
OSEAN siswa diolah melalui tahapan berikut.
a. Menghitung jumlah siswa yang melakukan kegiatan OSEAN untuk tiap
aspek kegiatan OSEAN pada tiap tahapan pembelajaran berbasis
masalah
b. Merata-ratakan jumlah siswa yang melakukan kegiatan OSEAN untuk
tiap aspek pada tiap pertemuan
4. Pengolahan Data Hasil Open-Guided Inquiry Worksheet
Open-guided inquiry worksheet mengukur kegiatan OSEAN siswa dalam
memecahkan masalah sains. Pengolahan data hasil LKS ini meliputi
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Membuat rubrik penilaian yang memuat kriteria ideal jawaban siswa
(lampiran E.4).
b. Menilai tiap langkah kerja LKS siswa sesuai dengan rubrik yang telah
39
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Mengelompokkan tiap langkah kerja ke dalam kegiatan OSEAN sesuai
dengan tabel 2.4.
d. Merata-ratakan nilai tiap siswa untuk setiap kegiatan OSEAN di tiap
pertemuan.
e. Merata-ratakan nilai seluruh siswa untuk setiap kegiatan OSEAN di tiap
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai penggunaan
open-guided inquiry worksheet dalam PBM untuk meningkatkan kegiatan OSEAN dan
prestasi belajar siswa SMP, diperoleh kesimpulan bahwa secara umum terdapat
peningkatan kegiatan OSEAN siswa, baik dalam memecahkan masalah sains
maupun selama proses pembelajaran dibandingkan pertemuan satu. Selain itu
terdapat pula peningkatan pada prestasi belajar siswa. Adapun kesimpulan secara
rinci adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran pada
pertemuan dua adalah sebesar 25,83% dan pada pertemuan tiga sebesar
23,32% dibandingkan dengan pertemuan satu. Kegiatan OSEAN yang
mengalami peningkatan paling tinggi terjadi pada kegiatan mengamati
dengan peningkatan 24,57% pada pertemuan dua dan 47,43% pada
pertemuan tiga dibanding pertemuan satu. Sedangkan kegiatan OSEAN
yang mengalami peningkatan paling rendah terjadi pada kegiatan menanya
dengan peningkatan sebesar 26,28% pada pertemuan dua dan 12% pada
pertemuan tiga dibanding pertemuan satu.
2. Peningkatan kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah sains untuk
tiap pertemuan terjadi pada kegiatan mengamati, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dengan menggunakan
skala penilaian 0 – 4, kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan
paling tinggi terjadi pada kegiatan mengumpulkan informasi dengan
peningkatan 0,72 pada pertemuan dua dan 0,8 pada pertemuan tiga
dibanding pertemuan satu. Sedangkan kegiatan OSEAN yang mengalami
peningkatan paling rendah terjadi pada kegiatan menanya dengan
peningkatan sebesar 0 pada pertemuan dua dan -0,42 pada pertemuan tiga
56
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Prestasi belajar siswa setelah digunakannya open-guided inquiry
worksheet dalam PBM mengalami peningkatan sebesar 0,38 dengan
kategori sedang.
B. Saran
Hasil penelitian dengan menggunakan open-guided inquiry worksheet dalam
pembelajaran berbasis masalah ini belum optimal. Hal ini diindikasikan dengan
rerata N-Gain sebesar 0,38. Oleh karena itu, bagi peneliti atau guru yang akan
menerapkan pembelajaran ini di kelas, disarankan sebaiknya proses pembelajaran
mandiri menggunakan open-guided inquiry worksheet sampai tahapan
perencanaan percobaan ditugaskan di luar jam pelajaran. Sehingga ketika masuk
jam pelajaran, kegiatan pembelajaran dilanjutkan pada kegiatan diskusi kelompok
mengenai apa yang sudah mereka dapatkan dalam kegiatan mandiri dan
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, O. & Tandogan, R.O. (2007). The Effect of Problem-Based Active Learning in Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eurasian Journal of Mathematics, Science
& Technology Education, 3 (1) , hlm. 71 – 81.
Anderson, L.W., & Karthwohl, D.R. (2010). Kerangka landasan untuk
Pembelajaran, Mengajar, dan Assesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Andriyani, D. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan
Multimedia Pembelajaran Berbasis Intelligent Tutoring System Terhadap
Peningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia.
Ardiyanti, Y. (2011). Penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terbuka untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep, Keterampilan Proses Sains (KPS) dan
Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Konsep Pencemaran Lingkungan. (Tesis).
Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Arends, R. (2008). Learning To Teach Edisi Ke Tujuh Buku Dua. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:
Bumi Aksara.
Camarinha-Matos, L.M. (2012). Scientific Research Methodologies and
Technique.
Center for Teaching and Learning. (2001). Problem-Based Learning. Speaking of
Teaching, Winter 2001 Vol.11, No.1.
Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar. Erlangga: Jakarta.
Dasna, I.W. & Sutrisno. (2007). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based
Learning). Malang: Universitas Negeri Malang.
Departemen Pendidikan Nasional (2003). Undang-undang RI Nomor 20 Tahun
58
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dewey, J. (1930). Democracy and Education. New York: The Macmillan
Company.
Dochy, F. dkk. (2003). Students’ Perceptions of a Problem-Based Learning
Environment. Learning Environment Research, 8 (2005), hlm. 41 – 66.
Etherington, M.B. (2011). Investigative Primary Science: A Problem-based
Learning Approach. Australian Journal of Teacher Education, 36 (9), hlm.
36 – 57.
Hake, R. R. (1999). Analizing Change/Gain Score. USA: Dept. of Physics,
Indiana University.
Hattie & Timperley. (2011). The Power of Feedback. Review of Educational
Research, 77 (1), hlm. 81 – 112.
Hirca, N. (2011). Impact of Problem-Based Learning to Students and Teachers.
Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, 12 (7), hlm. 1 – 19.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Diklat Guru dalam Rangka
Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.
Kirschner, P. dkk. (2004). Why Unguided Learning Does Not Work: An Analysis
of the Failure of Discovery Learning, Problem-Based Learning, Experiential
Learning and Inquiry-Based Learning. The Educational Psychologist.
McLelland, C.V. (2006). Nature of Science and The Scientific Methods. [Online].
Tersedia di: http://wwwgeosociety.org/educate/naturescience.pdf.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Mendikbud RI.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah menengah
Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Mendikbud RI.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A
59
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munawwaroh, A. (2013). Implementasi Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif
pada Model Problem Based Learning (PBL) untuk Mengurangi Miskonsepsi
dan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP [Studi Kasus Pada
Pembelajaran Fisika]. Skripsi, UPI.
Paidi. (____). Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode
Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung; Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Sockalingam, N. (2010). Characteristics of Problem in Problem-based Learning.
Tesis, Erasmus University Rotterdam.
Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sunyono. (2008). Development of Student Worksheet Base on environment to
Sains Material of Yunior High School in Class VII on Semester I.
Proceesing of The 2nd International Seminar of Science Education UPI.
Bandung, UPI.
Suparno. (____). Teori Perkembangan Jean Piaget.
Tarmidi & Wulandari. (2005). Prestasi Belajar Ditinjau dari Persepsi Siswa
Terhadap Iklim Kelas pada Siswa yang Mengikuti Program Percepatan
Belajar. PSIKOLOGIA, 1 (1), hlm. 19 – 27.
Tim P2M PGSD FKIP UNS (2012). Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan LKS
60
Sri Mulyani, 2014
PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Toman, U. dkk (2013). Extended Worksheet Developed According to 5E Model
Based on Constructivist Learning Approach. International Journal on New
Trends in Education and Their Implications, 4 (16), hlm. 173 – 183.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Unal, C. & Ozdemir, O.F. (2013). A Physics Laboratory Course Designed Using
Problem-Based Learning for Prospective Physics Teachers. European
Journal of Science and Mathematics Education, 1 (1), hlm. 29 – 33.
Undiyati. (2009). Pengembangan Program Pembelajaran Tematik untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kota Cilegon.
(Tesis). Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Vernon & Blake. (1993). Does problem-based Learning Work? A Meta-analysis
of evaluation Research. Academic Medicine, 68(7), 550-563.
Widjajanti, E. (2008). Pelatihan Penyuluhan LKS Mata Pelajaran Kimia
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/SMA.
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat. Yogyakarta, UNY.
Widodo. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar dengan Metode
Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo
Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia, 17 (49),
hlm 32 – 35.