• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CO-CREATIONTERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SEPEDA MOTOR HARLEY-DAVIDSON: Survey Terhadap Pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CO-CREATIONTERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SEPEDA MOTOR HARLEY-DAVIDSON: Survey Terhadap Pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

NO.412/UN.40.7.D1/LT/2013

PENGARUH CO-CREATIONTERHADAP KEPUASAN

PELANGGAN SEPEDA MOTOR HARLEY-DAVIDSON

(Survey Terhadap Pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

VIONA GHAIDA FEBRIANI

0906745

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DANBISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI UNTUK UJIAN SIDANG

SKRIPSI

PENGARUH CO-CREATION TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SEPEDA MOTOR HARLEY-DAVIDSON

(Survey terhadap Pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter)

VIONA GHAIDA FEBRIANI 0906745

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

1. Pembimbing I

Prof. Dr. H. Agus Rahayu,M.Si NIP. 19620607 198703 1 002

2. Pembimbing II

Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos, MM NIP. 19730725 200312 2 002

3. Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(3)

LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH CO-CREATION TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SEPEDA MOTOR HARLEY-DAVIDSON

(Survey terhadap Pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter)

Oleh :

Viona Ghaida Febriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi

dan Bisnis

© Viona Ghaida Febriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

(4)

Viona Ghaida Febriani, Pengaruh Co-Creation Terhadap Kepuasan Pelanggan Sepeda Motor Harley-Davidson (Survei terhadap pelanggan sepeda motor Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter). Di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Agus Rahayu M.Si dan Ayu Krishna Yuliawati S.Sos.,MM

Produktivitas masyarakat yang tinggi mengakibatkan tingginya permintaan kendaraan bermotor. Salah satu produk kendaraan bermotor yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat adalah produk sepeda motor. Fenomena ketidaknyamanan berkendara, kecanggihan teknologi, keberadaan dealer, dan

showroom, juga kemenarikan desain motor saat ini menyebabkan berbagai

permasalahan diantaranya menurunnya kepuasan pelanggan dan penjualan ritel sepeda motor Harley-Davidson yang menurun. Oleh karena itu, agar tetap bersaing, Harley-Davidson Motorcycle Company (HDMC) yang merupakan produsen merek Harley-Davidson perlu melakukan strategi pengembangan produk melalui Co-creation agar dapat menarik perhatian pelanggan sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian dan diharapkan dapat memperbaiki kepuasan pelanggan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Co-Creation pada sepeda motor Harley-Davidson, mengetahui gambaran kepuasan pelanggan pada sepeda motor Harley-Davidson menurut pelanggan sepeda motor Harley-Davidson di komunitas Harley Owners

Group (HOG) Jakarta Chapter, dan mengetahui pengaruh Co-Creation terhadap

kepuasan pelanggan sepeda motor Harley-Davidson.

Variable bebas (X) dalam penelitian ini adalah physical artifacts (X1), intangible

artifacts (X2), technology (X3), customer placement (X4), dan customer

involvement (X5). Sedangkan variabel terikat adalah kepuasan pelanggan (Y). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, dengan metode penelitian survey explanatory. Jumlah populasi dalam penelitian adalah 1162 dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

Systematic random sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 orang

pelanggan. Data yang digunakan berupa data ordinal dan interval, dengan

menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, dan analisis regresi sederhana dengan alat bantu software computer SPSS 17.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Co-Creation berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada pelanggan sepeda motor Harley-Davidson di komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter. Besarnya pengaruh

Co-Creation terhadap kepuasan pelanggan adalah sebesar 68,3 % dan sisanya 31,7 %

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Untuk mempertahankan kepuasan ini dapat dilakukan dengan selalu berusaha menjalankan strategi Co-Creation dengan baik.

(5)

ABSTRACT

Viona Ghaida Febriani, Influence Of Co-Creation Of Customer Satisfaction Brand Harley-Davidson Motorcycle (Survey Of Harley-Davidson Customer on Harley

Owners Group (HOG) Jakarta Chapter Community). Under the guidance of Prof.

Dr. H. Agus Rahayu M.Si dan Ayu Krishna Yuliawati S.Sos.,MM

Productivity of high society resulted in high demand for motor vehicles. One of the products of motor vehicles that is widely used by the public is motorcycle products. Phenomenon driving discomfort, technological sophistication, where dealers and showrooms, as well as the attractiveness of the motor current design causes a variety of problems such as declining customer satisfaction and retail sales of Harley-Davidson motorcycles decreased. Therefore, in order to remain competitive, Harley-Davidson Motorcycle Company (HDMC) which is a manufacturer Harley-Davidson they need to do product development strategy through Co-creation in order to attract the attention of customer so as to increase the purchasing decisions and is expected to improve customer satisfaction.

Based on these problems, the goal of this research is to know the description of co-creation on Harley-Davidson motorcycle, see description of customer satisfaction on Harley-Davidson motorcycle on Harley Owners Group (HOG)

Jakarta Chapter Community, and figure out the influence of co-creation of

customer satisfaction Harley-Davidson motorcycle.

Variable (X) in the present study is the physical artifacts (X1), intangible artifacts

(X2), technology (X3), customer placement (X4), and customer involvement (X5).

While the bound variable is customer satisfaction (Y). This type of research is descriptive research and verification research survey, with explanatory method. The number of population in the research is 1162 where sampling techniques used are Systematic random sampling obtained the number of samples as much as 100 users. The Data used in the form of ordinal and interval data, using the correlation coefficient is Pearson product moment, and a simple regression analysis to the user of a computer software SPSS 17.

The results showed that Co-Creation impact significantly on customer satisfaction in customer Harley-Davidson motorcycle in Harley-Davidson motorcycle on

Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter Community. The magnitude of the

influence of co-creation of customer satisfaction is of 68,3% and 31,7% influenced by other factors which are not examined by the researchers.

To maintain this satisfaction can be done by always trying to run a Co-Creation strategies well.

(6)

DAFTAR ISI BAB II Tinjauan Pustaka... 13

2.1 Tinjauan Pustaka ... 13 BAB III Metode Penelitian ... 52

3.1 Objek Penelitian ... 52

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 53

3.2.1 Metode Penelitian ... 53

(7)
(8)

DAFTAR TABEL

1.1 Tabel 1.1 Sepeda Motor Jenis Touring Bike yang Dijual di Indonesia ...

3

1.2 Tabel 1.2 Strategi Co-creation yang Dilakukan Harley-Davidson ...

9

2.1 Tabel 2.1 Perbandingan antara Marketing 1.0, 2.0, dan 3.0 ... 14

2.2 Tabel 2.2 The Evolution and Transformation of the Company-Customer Interaction ... 19

2.3 Tabel 2.3 Perbedaan Pendekatan Traditional dengan Pendekatan Co-creation ... 28

2.4 Tabel 2.4 Alternatif Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 42

2.5 Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu ... 42

3.1 Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 56

3.2 Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... 58

3.3 Tabel 3.3 Pola Skoring Kuesioner Skala Lima ... 64

3.4 Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas ... 66

3.5 Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reabilitas Penelitian Variabel Co-creation (X) dan Kepuasan Pelanggan (Y) ... 70

3.6 Tabel 3.6 Pola Skoring Kuesioner Skala Lima ... 73

3.7 Tabel 3.7 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 79

3.8 Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Determinasi ... 80

4.1 Tabel 4.1 Keterkaitan antara Jenis Kelamin dan Usia Pelanggan Sepeda Motor Harley-Davidson ... 88

4.2 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan ... 90

4.3 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Tingkat Penghasilan dan Uang Saku ... 91

4.4 Tabel 4.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Jangka Waktu Menggunakan Harley-Davidson ... 93

4.5 Tabel 4.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Varian Harley-Davidson yang Digunakan ... 93

4.6 Tabel 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Media Informasi mengenai Program H-D1 Customization ... 94

4.7 Tabel 4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Utama Memilih Harley-Davidson ... 95

4.8 Tabel 4.8 Tanggapan Responden terhadap Physical Artifacts Sepeda Motor Harley-Davidson ... 97

4.9 Tabel 4.9 Tanggapan Responden terhadap Intangible Artifacts Sepeda Motor Harley-Davidson ... 98

(9)

4.11 Tabel 4.11 Tanggapan Responden terhadap Customer

Placement Sepeda Motor Harley-Davidson ... 101

4.12 Tabel 4.12 Tanggapan Responden terhadap Customer Involvement Sepeda Motor Harley-Davidson ... 103

4.13 Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Pelanggan terhadap Co-creation Sepeda Motor Harley-Davidson ... 104

4.14 Tabel 4.14 Tingkat Kesesuaian dan Skor Kepuasan atas Physical Artifacts Program H-D1 Customization ... 110

4.15 Tabel 4.15 Tingkat Kesesuaian dan Skor Kepuasan Dimensi Intangible Artifacts Program H-D1 Customization ... 111

4.16 Tabel 4.16 Tingkat Kesesuaian dan Skor Kepuasan Technology Program H-D1 Customization ... 113

4.17 Tabel 4.17 Tingkat Kesuaian dan Skor Kepuasan Dimensi Customer Placement Program H-D1 Customization ... 114

4.18 Tabel 4.18 Tingkat Kesesuaian dan Skor Kepuasan Dimensi Customer involvement Program H-D1 Customization ... 115

4.19 Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Pelanggan Sepeda Motor Harley-Davidson terhadap Kepuasan Pelanggan Program H-D1 Customization ... 116

4.20 Tabel 4.20 Rekapitulasi Skor Kepuasan Pelanggan Sepeda Motor Harley-Davidson ... 118

4.21 Tabel 4.21 Uji Wilcoxon Sign Rank Test ... 120

4.22 Tabel 4.22 Output Korelasi ... 122

4.23 Tabel 4.23 Interpretasi Nilai R ... 123

4.24 Tabel 4.24 Tabel Output Persamaan Regresi ... 124

4.25 Tabel 4.25 Ouput Pengaruh Co-creation terhadap Kepuasan Pelanggan ... 125

(10)

DAFTAR GAMBAR

1.1 Gambar 1.1 Ukuran Pasar Industri Peralatan, Mesin, dan

Perlengkapan Transportasi Periode 2008-2012 ... 1 1.2 Gambar 1.2 Penjualan Ritel Harley-Davidson Motorcycles

di Seluruh Dunia Tahun 2012 ... 4 1.3 Gambar 1.3 Jumah Pendapatan Sepeda Motor dan Layanan

Terkait Harley-Davidson di Seluruh Dunia Tahun 2012 ... 5 1.4 Gambar 1.4 Kepuasan Pelanggan Harley-Davidson ... 6 2.1 Gambar 2.1 The Traditional Frame of Reference for Value

Creation ... 21 2.2 Gambar 2.2 The New Frame of Reference for Value Creation

... 23 2.3 Gambar 2.3 Pasar yang Terintegrasi dalam Nilai Proses

Kreasi ... 27 2.4 Gambar 2.4 Proses Keputusan Pembelian ... 33 2.5 Gambar 2.5 Konsep Kepuasan ... 35 2.6 Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Pengaruh Co-creation pada

Produk Harley-Davidson tehadap Kepuasan Pelanggan ... 50 2.7 Gambar 2.7 Paradigma Penelitian ... 51 4.1 Gambar 4.1 Logo H-D1 Customization Aplikasi Bike

Builder ... 84 4.2 Gambar 4.2 Diagram Kartesius Co-creation terhadap

(11)

DAFTAR LAMPIRAN  Lampiran 1: Surat Keputusan

 Lampiran 2: Angket Penelitian

 Lampiran 3: Perhitungan spss dan manual uji validitas serta reabilitas

 Lampiran 4: Data Ordinal

 Lampiran 5: Data Interval

 Lampiran 6: Perhitungan spss manual regresi sederhana

 Lampiran 7: Kartu Bimbingan

(12)

23,44%

23,97%

24,36%

24,60% 24,89%

2008 2009 2010 2011 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Produktivitas masyarakat yang tinggi mengakibatkan tingginya permintaan

terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan

perlengkapan transportasi dinilai menjadi salah satu industri potensial bagi

produsen. Gambar 1.1 menunjukkan besarnya ukuran pasar industri peralatan,

mesin, dan perlengkapan transportasi di Indonesia periode 2008 hingga 2012.

Sumber : Badan Pusat Statistik 2013

GAMBAR 1.1

UKURAN PASAR INDUSTRI PERALATAN, MESIN, DAN PERLENGKAPAN TRANSPORTASI PERIODE 2008-2012

Berdasarkan pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa ukuran pasar industri

peralatan, mesin, dan perlengkapan transportasi pada setiap tahunnya terus

mengalami kenaikan. Potensi sektor industri peralatan, mesin, dan perlengkapan

(13)

tuntut untuk melakukan inovasi terhadap bisnis baru agar dapat bertahan di tengah

persaingan.

Ada beberapa jenis motor yang beredar di pasaran Indonesia seperti jenis

motor Road Bike dengan sub kelasnya antara lain motor skuter, motor bebek, dan

city cruiser dikarenakan masyarakat lebih mengutamakan fungsi dari sepeda

motor yaitu untuk keperluan sehari-hari. Jenis motor ini merupakan motor yang

dijual oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang kisaran harganya

cenderung dapat dijangkau masyarakat. Tetapi banyak juga pecinta motor jenis

lain yang lebih memilih membeli motor dengan alasan hobi yang harganya pun

diatas rata-rata jenis Road Bike atau disebut dengan sepeda motor premium karena

harganya hampir setara dengan harga mobil. Jenis sepeda motor premium juga

beragam tetapi di Indonesia banyak yang memilih sepeda motor premium jenis

touring bike sub kelas cruiser atau biasa disebut sebagai motor gede (moge)

karena selain harganya yang tinggi, sepeda motor jenis ini menawarkan kualitas

tenaga mesin yang dapat menempuh jarak jauh dengan berbagai rintangan

tanjakan yang sesuai dengan kondisi geografi di Indonesia. Dibawah ini

merupakan sepeda motor premium jenis Touring Bike yang sudah memiliki Agen

(14)

TABEL 1.1

SEPEDA MOTOR JENIS TOURING BIKE YANG DIJUAL DI INDONESIA

Merek Sepeda Motor Perusahaan ATPM Harga

Harley-Davidson PT. Mabua Harley-Davidson Rp. 262.000 – Rp. 700.000.000

Victory Motorcycle PT. Arya Motor Indonesia Rp. 315.000.000 – Rp. 560.000.000

Spyder Can-am PT. Berani Rekreasi Perkasa Rp. 300.000.000 – Rp. 500.000.000

Triumph PT. Megah Motor Indonesia Rp. 230.000 – Rp. 485.000.000

Sumber : Pra penelitian di Showroom Moto8 Jakarta (April 2013)

Dari sekian banyak sepeda motor jenis touring khususnya cruiser di

Indonesia, hanya satu yang memiliki penggemar terbanyak, yaitu PT Mabua

Harley-Davidson (MHD) dengan motor Harley-Davidson. Menurut Djonnie

Rahmat, Presiden Direktur PT Mabua Harley Davidson mengatakan bahwa saat

ini pemilik Harley di Indonesia sudah mencapai 5000 orang, dimana satu pemilik

bisa memiliki motor Harley lebih dari satu

(http://id.berita.yahoo.com/5-ribu-harley-davidson-ada-di-indonesia-103000681.html).

Bandingkan dengan merek-merek pesaing yang rata-rata baru membuka

store nya di Indonesia tidak lama ini, Harley-Davidson tetap unggul dan diminati

dalam jenis motor touring sub kelas cruiser. Tetapi bila dilihat data penjualan ritel

Harley-Davidson di seluruh dunia menunjukkan adanya penurunan penjualan di

Tahun 2012. Pada Quarter 1 menuju Quarter 2 terjadi kenaikan sebesar 26.047

unit. Namun pada Quarter 3 mengalami penurunan sebanyak 24.661 unit menjadi

61.053 unit, dan terus menurun pada Quarter 4 sebesar 17.648 unit dari Quarter

sebelumnya menjadi 43.405 unit. (http://investor.harley-davidson.com)

Hal tersebut menunjukkan Harley-Davidson tidak dapat memenuhi

(15)

dengan harapan pelanggan sehingga mengurangi kepuasan pelanggan. Kepuasan

pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang

dirasakan. Berikut Gambar 1.2 mengenai Penjualan Ritel Harley-Davidson di

Seluruh Dunia Tahun 2012.

Sumber : Diolah dari http://investor.harley-davidson.com

GAMBAR 1.2

PENJUALAN RITEL HARLEY-DAVIDSON MOTORCYCLES DI SELURUH DUNIA TAHUN 2012

Indikasi lain yang menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan Harley

mengalami penurunan adalah dilihat dari jumlah pendapatan sepeda motor dan

layanan terkait Harley-Davidson di seluruh dunia tahun 2012. Terlihat pada

Gambar 1.3

59.667 85.714 61.053 43.405

Quarter 1 (1 April 2012)

Quarter 2 (30 Juni 2012)

Quarter 3 (30 September 2012)

Quarter 4 (31 Desember 2012)

Penjualan Ritel Harley-Davidson

Motorcycles di Seluruh Dunia Tahun 2012

(16)

Sumber : Diolah dari http://investor.harley-davidson.com

GAMBAR 1.3

JUMLAH PENDAPATAN SEPEDA MOTOR DAN LAYANAN TERKAIT HARLEY-DAVIDSON DI SELURUH DUNIA TAHUN 2012

Berdasarkan data pada Gambar 1.3 menunjukkan pada Quarter 1 menuju

Quarter 2 terjadi kenaikan sebesar $289.678.000, kemudian terjadi penurunan

yang cukup signifikan menjadi sebesar $1.089.268.000 atau turun $479.779.000

pada Quarter 3 dan terus turun sebanyak $78.370.000 pada Quarter 4 menjadi

$1.010.898.000. Penurunan ini mengindikasikan adanya masalah pada

Harley-Davidson terutama dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan para konsumennya.

Indikasi lain yang menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan

Harley-Davidson mengalami penurunan dikuatkan dengan adanya data survey pra

penelitian yang dilakukan penulis terhadap 50 orang responden di Komunitas

HOG (Harley Owners Group) Jakarta Chapter.

Berdasarkan penelitian pendahuluan kepada 50 orang responden yang

merupakan anggota Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter mengenai

1.273.369

1.569.047

1.089.268 1.010.898

Quarter 1 Quarter 2 Quarter 3 Quarter 4

Jumlah Pendapatan Sepeda Motor &

Layanan Terkait Harley-Davidson di Seluruh

Dunia Tahun 2012

(17)

kepuasan pelanggan Harley-Davidson terhadap kenyamanan berkendara,

kecanggihan teknologi, keberadaan dealer dan showroom, dan kemenarikan

desain sepeda motor menunjukkan adanya ketidakpuasan yang dirasakan

pelanggan terhadap kinerja produk maupun layanan Harley-Davidson.

Sumber : Survey pra-penelitian di Komunitas HOG (Harley Owners Group) Jakarta Chapter pada Bulan Mei 2013

GAMBAR 1.4

KEPUASAN PELANGGAN HARLEY-DAVIDSON

Berdasarkan pada Gambar 1.4 menunjukkan bahwa sebesar 76%

responden tidak puas akan kenyaman berkendara sepeda motor Harley-Davidson.

Menurut beberapa pelanggan sepeda motor Harley-Davidson mengutarakan

bahwa mereka tidak nyaman saat mengendarai Harleynya, karena misalnya posisi

jok dan handlebars terlalu tinggi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada

(18)

tubuh pelanggan saat melakukan perjalanan jauh. Pada kecanggihan teknologi,

persentase ketidakpuasan responden sebesar 62%, hal tersebut menurut beberapa

responden menjelaskan bahwa kecanggihan teknologi yang ada pada sepeda

motor Harley-Davidson mulai tertinggal dari motor cruiser merek lain, karena

Harley-Davidson terlalu berfokus pada kekuatan mesin, padahal pelanggan ingin

adanya fitur-fitur tambahan yang menunjang kebutuhan pelanggan. Sementara

responden yang tidak puas dengan keberadaan dealer dan showroom sebesar 54%,

banyak pelanggan yang mengeluhkan jumlah dealer dan showroom yang terlalu

sedikit, padahal saat ini pelanggan Harley-Davidson di Indonesia sudah sangat

banyak dan rata-rata lokasi dealer dan showroom berada di kota-kota besar

sehingga pelanggan yang berada di kota kecil kesulitan mengakses dealer dan

showroom bila ada keperluan untuk service, melihat produk-produk terbaru, dan

konsultasi. Yang terakhir, kemenarikan desain, responden yang tidak puas dengan

kemenarikan desain Harley-Davidson sebesar 78%. Beberapa responden

menjelaskan bahwa desain sepeda motor Harley-Davidson yang ada pada dealer

merupakan bawaan dari pabrik sehingga memiliki bentuk yang standar. Karena

sepeda motor ini berharga tinggi, sehingga pelanggan ingin mendapatkan

eksklusivitas dan keunikan tersendiri saat memiliki Harley-Davidson lewat desain

yang berbeda dengan yang lain, juga dapat mencerminkan personalitas mereka.

Nugroho, Marketing Communication PT Mabua Harley-Davidson, (Mabua

Harley-Davidson/IX/Oktober-Desember 2012) menjelaskan, “ Strategi pemasaran

yang digunakan PT Mabua Harley-Davidson dalam memenuhi keinginan adalah

(19)

fulfill your dream “. Untuk itu, strategi yang dimiliki PT Mabua Harley-Davidson dalam mempertahankan kepuasan pelanggannya yaitu dengan melakukan strategi

Co-creation, yang merupakan sebuah aktifitas kreatif dan proses sosial melalui

suatu kolaborasi antara produsen dan pelanggan untuk menciptakan nilai untuk

pelanggan. Strategi ini menciptakan sebuah customer community yaitu Komunitas

HOG (Harley Owners Group) yang memiliki beberapa chapter / cabang di seluruh

Indonesia. Strategi ini dilakukan untuk menjalin hubungan antar pemilik Harley

dalam meng-co-creation-kan pengalaman berkendara mereka. Komunitas HOG

ini dikembangkan oleh PT Mabua Harley-Davidson dengan tujuan memfokuskan

pada interasi antara perusahaan dengan para pelanggannya, juga untuk

mempelajari pelanggan, mengerti dan mengetahui apa yang pelanggan tahu

karena perkembangan teknologi internet saat ini memungkinkan pelanggan

memiliki pengetahuan yang lebih banyak mengenai produk.

H-D1 Customization merupakan program pemasaran Harley-Davidson

yang memfasilitasi pelanggannya untuk konsultasi, factory customization untuk

membuat sepeda motor Harley-Davidson di pabrik hasil desain pelanggan

melalui aplikasi ‘Bike Builder’ yaitu berupa aplikasi yang dapat mendesain sepeda

motor Harley-Davidson secara virtual sesuai dengan keinginan pelanggan. Mulai

dari bentuk handlebars, jok, warna cat, grafis, dan lain-lain. Adapula Fit Shop

yang menyediakan beragam jenis suku cadang dan aksesoris yang sesuai dengan

kebutuhan pelanggan. Program H-D1 Customization ini berlaku bagi pemilik

sepeda motor Harley-Davidson edisi lama dan baru. Harley-Davidson berharap

(20)

Harley-Davidson yang diinginkan. Berikut Tabel 1.2 Strategi Co-creation yang

dilakukan Harley-Davidson .

TABEL 1.2

STRATEGI CO-CREATION YANG DILAKUKAN HARLEY-DAVIDSON Strategi

Co-creation

Keterangan H-D1

Customization

H-D1 Customizing :

-Fit (handlebars, seat, foot controls, dan suspensi) -Function (Racks, jok belakang, windshields) -Style (Warna cat, detail, grafis, custom seat) - Performance

Factory Customization (Khusus bagi tipe Street Bob dan 1200 Custom, pelanggan dapat mengkostumisasi ban,jok, handlebars,

cat, mesin, dll dengan menggunakan aplikasi Bike Builder yang ada pada website Harley-Davidson dengan proses pengerjaan yang kurang lebih 4 minggu)

Fit Shop (Menyediakan suku cadang dan aksesoris yang dapat

disesuaikan dengan kenyamanan, kontrol, dan gaya yang maksimum dengan didampingi teknisi terlatih)

sumber : www.harley-davidson.com

Melihat fenomena yang ada pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk

meneliti Co-creation pada produk Harley-Davidson. Positioning Harley-Davidson

adalah pria dewasa yang aktif dan berkelas berusia 30-60 tahun yang

menginginkan petualangan dengan motor cruiser premiumnya. Berdasarkan

positioning sepeda motor Harley-Davidson, peneliti bermaksud melakukan

penelitian terhadap pelanggan Harley-Davidson di Komunitas HOG (Harley

Owners Group) Jakarta Chapter.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dan dengan bertitik tolak pada

latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka penulis tertarik untuk

(21)

Pengaruh Co-Creation terhadap Kepuasan Pelanggan Sepeda Motor

Davidson (Survey terhadap Pelanggan Sepeda Motor Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter) “

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Terjadi kecenderungan penurunan kepuasan pelanggan sepeda motor

Harley-Davidson pada sejumlah variabel di tahun 2012 diantaranya pada

penjualan ritel Harley-Davidson Motorcycles di seluruh dunia, rendahnya jumlah

pendapatan Harley-Davidson di seluruh dunia dan juga melalui hasil pra-pe

nelitian yang telah dilakukan, mengindikasikan bahwa Harley-Davidson

mengalami permasalahan dalam mempertahankan kepuasan pelanggan.

Masalah dalam penelitian ini diidentifikasi masalah ke dalam tema sentral

yaitu:

Upaya yang dilakukan oleh Harley-Davidson dalam meningkatkan

kepuasan pelanggan kepada pelanggannya dan meraih minat pelanggan salah

satunya dengan melakukan pelaksanaan strategi Co-creation. Dengan adanya

strategi Co-creation diharapkan dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelanggan

Harley-Davidson, karena kepuasan pelanggan merupakan bukti bahwa pelanggan

puas terhadap kinerja yang diberikan Davidson. Oleh karena itu,

Harley-Davidson berupaya melakukan strategi Co-creation yang sesuai dengan harapan

(22)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan untuk memfokuskan penelitian ini,

maka dibuat rumusan masalah. Hal ini dibuat agar penelitian yang dibuat agar

penelitian tidak menyimpang dari arah tujuan penelitian, serta dapat diketahui

sejauh mana penelitian ini dapat digunakan

Rumusan masalah tersebut adalah :

1. Bagaimana gambaran Co-creation pada produk sepeda motor

Harley-Davidson

2. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan pada produk sepeda motor

Harley-Davidson

3. Bagaimana pengaruh Co-creation pada produk sepeda motor

Harley-Davidson terhadap kepuasan pelanggan sepeda motor Harley Harley-Davidson

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan penulis untuk mengetahui:

1. Tanggapan pelanggan sepeda motor Harley-Davidson terhadap

Co-Creation yang dilakukan oleh Harley-Davidson

2. Tingkat kepuasan pelanggan sepeda motor Harley-Davidson

3. Pengaruh Co-creation terhadap kepuasan pelanggan pada pelanggan

(23)

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Dengan adanya penelitian yang dilakukan penulis maka diharapkan dapat

berguna bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan ilmu manajemen, khususnya kajian ilmu pemasaran yang berkaitan

dengan teori Co-creation dan teori perilaku konsumen khususnya teori tentang

kepuasan pelanggan perusahaan otomotif.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak

perusahaan dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memecahkan

masalah yang berhubungan dengan Co-creation dalam upaya peningkatan

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain

variabel X yaitu Co-creation sebagai variabel independen dan variabel Y yaitu

kepuasan pelanggan sebagai variabel dependen. Dalam variabel X, yang terdiri

dari 5 sub variabel yaitu Physical Artifacts, Intangible Artifacts, Technology,

Customer Placement, dan Customer Involvement .

Pasar sasaran dari produk sepeda motor Harley-Davidson adalah pria yang

menginginkan petualangan mengendarai motor cruiser premium. Penelitian

dilakukan di Komunitas Harley Owners Group Jakarta Chapter Jl. Iskandarsyah

Raya No. 1 Jakarta, karena Komunitas Harley Owners Group Jakarta Chapter

merupakan induk dari semua chapter di Indonesia. Anggota komunitas Harley

Owners Group Jakarta Chapter menjadi populasi dan dipilih peneliti untuk

dijadikan subjek penelitian. Berdasarkan kurun waktu penelitian yang

dilaksanakan, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method,

karena penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,

(25)

3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh

gambaran apakah terdapat pengaruh Co-creation pada fitur produk sepeda motor

Harley-Davidson terhadap kepuasan pelanggan sepeda motor Harley-Davidson.

Jenis penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kebenaran suatu

hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian

verifikatif memiliki sifat ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang

dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, dimana dalam penelitian ini

penelitian verifikatif bermaksud untuk mengetahui pengaruh Co-creation pada

fitur produk Davidson terhadap kepuasan konsumen sepeda motor

Harley-Davidson.

Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan veriikatif di atas maka metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey yaitu survei yang

digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab–akibat) antara

variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan cara

menyebarkan kuesioner kepada sampel responden di lapangan untuk memperoleh

fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan pengujian hipotesis.

3.2.2 Desain Penelitian

Di dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah survei

(26)

menggunakan kuesioner. Penelitian survei merupakan penelitian yang dilakukan

pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang

berasal dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan

kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antara variabel sosiologis

maupun psikologis.

Husein Umar (2002:44), mengemukakan “metode survei adalah riset yang

diadakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan

yang timbul. Survei dapat membantu, misalnya untuk membandingkan

kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan. Survei dapat dilakukan

dengan cara sensus maupun sampling.”

3.3 Operasionalisasi Variabel

Menurut Arikunto (2006:91), Operasional adalah seperangkat petunjuk

yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu

variabel atau konsep definisi operasional tersebut membantu kita untuk

mengklasifikasi kan gejala disekitar ke dalam kategori khusus dari variabel.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel bebas (X) (independent variable), yaitu variabel yang

mempengaruhi atau yang sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat (dependent variable). Dalam hal ini yang dijadikan variabel

independennya adalah Co-creation (X) yang terdiri dari subvariabel

(27)

2. Variabel terikat (Y) (dependent variable), yaitu variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam hal ini

yang menjadi variabel dependennya adalah kepuasan pelanggan (Y).

(28)

TABEL 3.1 desain layout situs H-D1

Customization

Infrastruktur non fisik tetapi bisa di rasakan oleh panca indera, Baik itu melalui penglihatan, aksesoris pada aplikasi Bike

Builder

aksesoris yang tersedia Ordinal 7 Keberhasilan Harley

(29)

simulasi dan bagaimana

penyelesaian Ordinal 12

Customer

fitur dalam website Ordinal 13 Ketertarikan

foto untuk inspirasi Ordinal 15 Kejelasan informasi

menjadi aktif dalam proses pengalaman.

Costumer Involvement

juga mengacu pada fokus yang seluruh nilai yang tercipta yang melibatkan

terjadinya dialog Ordinal 19

Kemudahan dalam konsultasi

Tingkat kemudahan dalam

konsultasi Ordinal 20 Kepuasan yang di rasakan setelah pemakaiannya. (Fandy terhadap Physical Artifacts

Ordinal 21

(30)

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi :

1. Sumber data primer

Merupakan data yang didapat dari responden yang menggunakan

sepeda motor Harley-Davidson. Responden yang diambil adalah

responden di komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter

yang telah menjadi anggota di komunitas tersebut.

2. Sumber data sekunder

Merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang

berkenaan dengan hal-hal yang menyangkut penelitian ini. Adapun selain

buku yang berkaitan dengan penelitian mengenai Co-creation, peneliti pun

menjadikan informasi yang tersebar di berbagai website dan pengetahuan

dari majalah SWA Sembada dan majalah Mabua Harley-Davidson sebagai

bahan pendukung penelitian.

Berikut adalah tabel yang menyajikan jenis dan sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini :

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis Data Sumber Data

1. Ukuran pasar industri peralatan,mesin,dan perlengkapan transportasi periode

Sekunder Modifikasi dari Badan Pusat Statistik

2. Sepeda Motor Jenis Touring

Bike yang dijual di

Indonesia

(31)

3. Penjualan ritel Harley-Davidson Motorcycles di seluruh dunia

Sekunder http://investor.harley-davidson.com

4. Jumlah pendapatan sepeda motor & layanan terkait Harley-Davidson di seluruh dunia

Sekunder http://investor.harley-davidson.com

5. Kepuasan pelanggan Harley-Davidson

Primer Survey pra-penelitian di Komunitas Harley Owners

Group (HOG) Jakarta Chapter

9. Strategi Co-creation yang dilakukan Harley-Davidson

Sekunder SWA 03/XXIX/7-20 Februari 2013

10. Populasi pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter

Primer Pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners

Group (HOG) Jakarta Chapter

11. Tanggapan pelanggan mengenai Co-creation pada produk sepeda motor Harley-Davidson

Primer Pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners

Group (HOG) Jakarta Chapter

12. Tanggapan pelanggan mengenai kepuasan pelanggan pada produk sepeda motor Harley-Davidson

Primer Pelanggan Harley-Davidson di Komunitas Harley Owners

Group (HOG) Jakarta Chapter

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi literatur, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku,

majalah ilmiah, guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan

teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang

(32)

2. Observasi, dilakukan dengan mengamati langsung objek yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai Co-creation dan kepuasan

pelanggan di komunitas Harley Owners Group Jakarta Chapter.

3. Wawancara, dilakukan dengan Bapak Nugroho selaku marketing communication di PT Mabua Harley-Davidson dan Huda Subarkah selaku

ketua komunitas Harley Owners Group Jakarta Chapter mengenai

Co-creation dan kepuasan pelanggan sepeda motor Harley-Davidson.

4. Kuesioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar

pertanyaan tertulis kepada pelanggan sepeda motor Harley-Davidson (sampel

penelitian). Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah

disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling tepat.

Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang

merupakan elemen-elemen dari Co-creation yang terdiri dari Physical

Artifacts, Intangible Artifacts, Technology, Customer Placement, Customer Involvement dan kepuasan pelanggan (Y).

3.6 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampling

3.6.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakterisik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2008:115).

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan sepeda motor Harley-Davidson di

(33)

pelanggan yang menjadi anggota Harley Owners Group (HOG) Jakarta Chapter

yang terdaftar dari Januari – Desember 2012 adalah sebanyak 1162pelanggan.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008;116). Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil harus benar-benar

representatif (mewakili). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah

pelanggan sepeda motor Harley-Davidson di Harley-Davidson Owners Group

(HOG) Jakarta Chapter. Penentuan ukuran sampel responden dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus Slovin (Husain Umar : 2002:59)

Rumus : n = 2

1 Ne

N

Dimana : n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidakpastian dengan tingkat kesalahan 5 %

Jumlah populasi yaitu sebanyak 1162 dengan tingkat kelonggaran sebesar

10% (0,1) atau dapat disebutkan tingkat keakuratan sebesar 90% (0,1) sehingga

(34)

n =

  

2

% 1 , 0 1162 1

1162

11,62

1 1162

 

n

n = 92,07≈ 93

Menurut Winarno Surakhmad (1998:100) “Untuk jaminan ada baiknya

sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik”.Agar sampel yang

digunakan representatif, maka sampel yang digunakan di dalam penelitian ini

berjumlah 100 orang responden. Jadi, dalam penelitian ini, total sampel atau

responden yang diambil adalah sebanyak 100 orang konsumen sepeda motor

Harley-Davidson di Harley-Davidson Owners Group (HOG) Jakarta Chapter.

3.6.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian, Sugiyono (2008:121) menyatakan teknik sampling

adalah teknik pengambilan sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi

bergerak (mobile population) dan bersifat homogen, maka metode pengambilan

sampel yang digunakan adalah teknik Systematic random sampling atau

pengambilan sampel acak sistematis. Sugiyono (2008:121) mengatakan bahwa

teknik sampling sistematik adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan

dari anggota populasi yang diberi nomor urut. Adapun langkah-langkah yang

(35)

1. Menentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi

sasaran adalah pelanggan sepeda motor Harley-Davidson di komunitas

Harley-Davidson Owners Group (HOG) Jakarta Chapter.

2. Menentukan tempat tertentu sebagai check point, dalam penelitian ini yang

menjadi tempat check point adalah sekretariat Harley-Davidson Owners

Group Jakarta Chapter di Jl. Iskandarsyah Raya No. 1 Jakarta.

3. Menentukan waktu yang digunakan untuk menentukan sampling. Waktu yang

digunakan peneliti 14 hari adalah hari jumat, sabtu, dan minggu selama 2

pekan pukul 13.00-17.00 WIB

4. Penyebaran angket dilakukan pada hari yang ditentukan pada checkpoint,

pelanggan yang diberi nomor ganjil yang pertama diberi kuesioner untuk

selanjutnya adalah pelanggan yang memiliki nomor urut genap ditanya dan

diberi kuesioner untuk diisi hingga ukuran sampel terpenuhi yaitu 100 orang.

3.7 Rancangan Analisis Data dan Hipotesis

3.7.1 Rancangan Analisis Data

Kegiatan analisis data dilakukan setelah seluruh data terkumpul. Setelah

data terkumpul, dimulailah langkah pengolahan data dan menafsirkan data hasil

pengolahan tersebut, sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel X

Co-creation yang terdiri dari 5 subvariabel yaitu Physical Artifacts, Inangible Artifacts, Technology, Customer Placement, dan Customer Involvement,

(36)

Prosedur yang digunakan dalam pengolahan data penelitian dilakukan

sebagai berikut :

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh

responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket

secara menyeluruh.

2. Skoring, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu skala

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2008:107).

Jawaban setiap instrumen skala ini mempunyai gradiasi dari sangat positif

sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata. Hal tersebut dapat

dilihat pada Tabel 3.3 berikut :

TABEL 3.3

POLA SKORING KUESIONER SKALA LIMA

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat menarik,sering, baik, setuju 5

2 Menarik, baik,setuju 4

3 cukup menarik, ,baik, setuju, 3

4 Tidak menarik, ,baik, setuju 2

5 Sangat tidak menarik,baik, setuju, 1

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (2008:87)

(37)

4. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak tidaknya kuesioner

disebarkan kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian

yaitu uji validitas dan reliabilitas.

5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui

tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan untuk

menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif maka

digunakan teknik analisis regresi berganda.

3.7.2. Validitas dan Reliabilitas

3.7.2.1. Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus korelasi yang

dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment. Dengan rumus :

(Sugiyono, 2008:212)

Dimana :

rxy = Menunjukan indeks korelasi antara dua varabel yang dikorelasikan

r = Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan

X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item

ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X

ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y

ΣX2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

ΣY2

(38)

Pengujian keberartian koefisien (rb) dilakukan dengan taraf signifikan 5 %. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

d

Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:

1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid apabila r hitung> r tabel.

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan

tidak valid apabila r hitung< r tabel.

Untuk mempermudah dan mempercepat dalam pengolahan data, maka penulis

menggunakan program SPSS 17.0. Berikut Tabel 3.4 menyajikan hasil uji 1 Kejelasan pelanggan mengenai informasi

tentang H-D1 Customization

0,525 0,374 Valid

2. Kejelasan pelanggan mengenai alur untuk kustomisasi

0,490 0,374 Valid

3. Kemenarikan desain layout situs H-D1

Customization

0,615 0,374 Valid

4. Kejelasan informasi mengenai fitur-fitur yang ada

0,617 0,374 Valid

Kinerja Intangible Artifacts 5. Keberagaman aksesoris pada aplikasi Bike

Builder

0,503 0,374 Valid

6. Kesesuaian keinginan pelanggan dengan pilihan kustomisasi yang ada

0,518 0,374 Valid

(39)

motonya

Kinerja Technology 9. Kemudahan dalam menggunakan aplikasi Bike

Builder

0,619 0,374 Valid

10. Kecepatan akses dalam menggunakan aplikasi

Bike Builder

0,571 0,374 Valid

11. Keantusiasan pelanggan dalam menggunakan aplikasi Bike Builder

0,427 0,374 Valid

12. Ketepatan waktu penyelesaian 0,715 0,374 Valid

Kinerja Customer Placement

13. Kejelasan content fitur dalam website 0,640 0,374 Valid 14. Ketertarikan pelanggan dalam membuka video

testimoni

0,500 0,374 Valid

15. Kemenarikan galeri foto untuk inspirasi 0,570 0,374 Valid 16. Kejelasan informasi mengenai tanggal

penyelesaian

0,492 0,374 Valid

Kinerja Customer Involvement

17. Keterlibatan pelanggan pada saat berdiskusi 0,412 0,374 Valid 18. Kebebasan pelanggan untuk menyampaikan

ide

0,641 0,374 Valid

19. Frekuensi terjadinya dialog 0,760 0,374 Valid

20. Kemudahan dalam konsultasi 0,748 0,374 Valid

No. Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan

Harapan Physical Artifact 1 Kejelasan pelanggan mengenai informasi

tentang H-D1 Customization

0,519 0,374 Valid

2. Kejelasan pelanggan mengenai alur untuk kustomisasi

0,484 0,374 Valid

3. Kemenarikan desain layout situs H-D1

Customization

0,642 0,374 Valid

4. Kejelasan informasi mengenai fitur-fitur yang ada

0,628 0,374 Valid

Harapan Intangible Artifacts 5. Keberagaman aksesoris pada aplikasi Bike

Builder

0,498 0,374 Valid

6. Kesesuaian keinginan pelanggan dengan pilihan kustomisasi yang ada

0,408 0,374 Valid

7. Kelengkapan aksesoris yang tersedia 0,623 0,374 Valid 8. Keberhasilan Harley dalam mewujudkan

motonya

0,781 0,374 Valid

Harapan Technology

(40)

10. Kecepatan akses dalam menggunakan aplikasi

Bike Builder

0,581 0,374 Valid

11. Keantusiasan pelanggan dalam menggunakan aplikasi Bike Builder

0,463 0,374 Valid

12. Ketepatan waktu penyelesaian 0,719 0,374 Valid

Harapan Customer Placement

13. Kejelasan content fitur dalam website 0,642 0,374 Valid 14. Ketertarikan pelanggan dalam membuka video

testimoni

0,493 0,374 Valid

15. Kemenarikan galeri foto untuk inspirasi 0,576 0,374 Valid 16. Kejelasan informasi mengenai tanggal

penyelesaian

0,485 0,374 Valid

Harapan Customer Involvement

17. Keterlibatan pelanggan pada saat berdiskusi 0,422 0,374 Valid 18. Kebebasan pelanggan untuk menyampaikan

ide

0,653 0,374 Valid

19. Frekuensi terjadinya dialog 0,771 0,374 Valid

20. Kemudahan dalam konsultasi 0,755 0,374 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data Juli 2013

Berdasarkan pengujian kuesioner terhadap 30 responden dengan tingkat

signifikasi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28), maka di dapat nilai

rtabel sebesar 0,374. Sehingga dapat diketahui bahwa semua item pernyataan dari

instrumen dinyatakan valid karena skor rhitung lebih besar dari skor rtabel, sehingga

item-item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur dari variabel yang

akan diteliti.

3.7.2.2 Reliabilitas

Instrumen penelitian disamping harus valid, juga harus dapat dipercaya

(reliable). Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

instrumen tersebut sudah baik. Untuk menunjukkan dalam penelitian ini

(41)

2

r11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

Σσb2 = Jumlah varians butir

Σ12 = varians total

Untuk mencari tiap butir gunakan rumus varians sebagai berikut :

2

1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika r

hitung> r tabel.

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliabel

jika r hitung< r tabel.

Berdasarkan pengujian kuesioner terhadap 30 responden dengan tingkat

signifikasi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28), maka di dapat nilai

(42)

instrumen dinyatakan reliabel karena skor rhitung lebih besar dari skor rtabel,

sehingga item-item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur dari

variabel yang akan diteliti. Adapun hasil pengujian reliabilitas Co-creation dan

kepuasan pelanggan sebagai berikut.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN REABILITAS

PENELITIAN VARIABEL CO-CREATION (X) dan KEPUASAN PELANGGAN (Y)

Variabel r hitung r tabel Keterangan

Co-creation 0,902 0,374 Reliabel Kepuasan

Pelanggan

0,902 0,374 Reliabel

Sumber : Hasil pengolahan data 2013 dengan SPSS 17.0

Hasil pengujian pada Tabel 3.5 menunjukkan bahwa hasil pengujian

reliabilitas instrumen penelitian X dan Y dinyatakan reliabel hal ini dikarenakan

masing-masing nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel.

Dari hasil kedua pengujian instrument yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa instrument dinyatakan valid dan reliabel sehingga penelitian

ini dapat dilanjutkan karena tidak ada sesuatu yang menjadi kendala terjadinya

kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrument yang belum teruji kevalidan dan

(43)

3.7.3 Teknik Analisis Data

3.7.3.1 Method Of Succesive Interval

Method of Succesive Interval (MSI), yang pada dasarnya adalah suatu

prosedur untuk meningkatkan data berskala ordinal menjadi skala interval. MSI

dapat dilakukan dengan cara menggunakan menu tambahan pada Microsoft Excel

atau dapat juga menggunakan program komputer SPSS. Penarikan ordinal ke

interval ini dilakukan untuk setiap item per variabel. Tahapannya sebagai berikut :

1. Menentukan frekuensi tiap responden.

2. Menentukan proporsi setiap responden yaitu dengan cara membagi

frekuensi dengan jumlah sampel.

3. Menentukan proporsi secara berurutan untuk setiap responden

sehingga diperoleh proporsi kumulatif yang dianggap menyebar

mengikuti sebaran normal baku.

4. Menentukan nilai Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang

dianggap menyebar mengikuti sebaran normal baku.

5. Menghitung Scale Of Value (SV) untuk masing-masing proporsi

responden, dengan rumus :

6. Mengubah Scale of Value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu

(44)

perubahan skala terkecil sehingga diperoleh Transformed Scale of

Value ( TSV )”

3.7.3.2Analisis Data

Metode analisis yang dipakai untuk menganalisis data dalam penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode yang

didasarkan pada analisis data yang dihitung berbentuk angka-angka, adapun

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah análisis regresi sederhana

karena penelitian menganalisis 2 variabel, dimana yang menjadi variabel bebas

adalah Physical Artifacts, Intangible Artifacts, Technology, Customer Placement,

dan Customer Involvement. Untuk mengukur kepuasan pelanggan, digunakan

pengukuran kepuasan pelanggan yaitu Derived Satisfaction Analysis yang

dijelaskan oleh Tjiptono dan Chandra (2008:213), operasionalisasi yang dipilih

yaitu Kepuasan Pelanggan = Ekspektasi – Perceived Performance dengan

persamaan matematis, CS = ∑ (Ei – PPi), karena pengukuran inilah yang paling

mendekati fungsi kepuasan yaitu S =f (E,P) atau Kepuasan Pelanggan (

Ekspektasi, dan Persepsi Pelanggan).

Selain menggunakan Derived Satisfaction Analysis, juga digunakan

metode analisis data yaitu uji Wilcoxon (Wilcoxon signed rank test), untuk

mengukur kesenjangan (gap) antara harapan dan persepsi pelanggan. Jika nilai Z

kurang atau sama 0,05, itu berarti bahwa hasil yang signifikan secara statistik dan

persepsi telah memenuhi harapan pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan telah

(45)

Rumus yang digunakan untuk uji peringkat bertanda Wilcoxon (Wilcoxon

signed rank test) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

n1 = jumlah data positif

n2 = jumlah data negatif

Variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan (Y) yang mempunyai indikator

yaitu perbandingan antara harapan dan kinerja. Data yang akan diolah adalah dari

hasil pendekatan survei penelitian, rancangan analisis data menggunakan

pengukuran pada Tabel 3.6 berikut :

TABEL 3.6

POLA SKORING KUESIONER SKALA LIMA

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat menarik,sering, baik, setuju 5

2 Menarik, baik, setuju 4

3 cukup menarik, baik, setuju, 3

4 Tidak menarik, baik, setuju 2

5 Sangat tidak menarik,baik, setuju, 1

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (2008:87)

Rancangan analisis dan penyajian hasil dilakukan dengan model sebagai

(46)

1. Analisis Deskriptif

Penelitian memiliki dua jenis analisis yaitu analisi deskriptif khususnya

bagi varibel yang bersifat kualitatif dan analisis kualitatif berupa pengujian

hipotesis dngan menggunakan uji statistik.

Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi

mudah di pahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisa deskriptif

digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis

deskritif juga dapat di gunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel

melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat

perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa

diuji signifikasinya (Sugiyono, 2008:207)

Melalui analisis deskriptif, maka dapat di ketahui tanggapan responden

terhadap Physical Artifacts, Intangible Artifacts, Technology, Customer

Placement, dan Customer Involvement sepeda motor Harley-Davidson.

2. Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis dengan

menggunakan uji statisitik dan menitikberatkan pada pengungkapan perilaku

variabel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis korelasi dan regresi linier sederhana, karena penelitian hanya

(47)

kepuasan pelanggan sebagai variabel dependen (Y). Adapun langkah-langkah

untuk analisis verifikatif adalah sebagai berikut:

1. Method of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal, maka semua data yang

terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan ke tingkat interval dengan

bantuan program excel windows XP melalui method of successive intervals.

2. Teknik Regresi Sederhana

Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan

menggunakan regresi sederhana. Teknik analisis regresi sederhana

digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) yaitu

kepuasan pelanggan dapat diprediksikan melalui variabel independen (X)

Co-creation. Maksud dari teknik analisis ini juga dapat digunakan untuk

memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel independen, atau untuk

meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan

meningkatkan variabel independen ataupun sebaliknya. Regresi sederhana

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel

independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier

sederhana adalah sebagai berikut:

Y = a + bx

Sumber : Sugiyono (2011:188)

Keterangan:

Y : Nilai yang diprediksikan

(48)

b : Koefisien regresi

X : Nilai variabel independen

Untuk mengetahui a maka dihitung dengan rumus:

Untuk mengetahui b maka dihitung dengan rumus:

Setelah harga a dan b ditemukan, maka persamaan regresi linier sederhana

dapat disusun. Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan

untuk melakuan prediksi (ramalan).

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang

menyatakan seberapa kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain.

Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada antara -1 dan 1.

Untuk bentuk/arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam

positif (+) dan negatif (-), atau (-1 ≤ r ≤ +1), artinya jika:

a. r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif

(mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

b. r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif

(mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

(49)

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien

korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation)

(Sumber : Sugiyono, 2011:245)

4. Koefisien Determinasi (kd)

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y

adalah menggunakan teknik analisis koefisien determinasi (kd), dimana

penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam presentase, dengan

rumus sebagi berikut:

KD = r2 x100% dengan asumsi 0 < r2< 1 (Sugiyono, 2011:249)

Jika r2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1

maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variabel Y

akan semakin besar, ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk

menerangkan variabel Y-nya. Sebaliknya jika r2 semakin kecil atau

mendekati 0 maka dapat dikatakan peranan; variabel X terhadap variabel

Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah

untuk menerangkan variasi variabel tidak bebasnya.Secara umum dapat

(50)

3.7.4 Uji Hipotesis

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut

Sugiyono (2010:188) ialah:

Jika F hitung≥ F tabel, maka H0 ditolak X artinya berpengaruh terhadap Y

Hi diterima artinya X berpengaruh terhadap Y

Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y

Hi ditolak artinya X tidak berpengaruh terhadap Y

Pengujian secara individual dengan uji t

Tolak H0 jika t hitung≥ t(mendekati100%)(n k 1)

Terima H0 jika t hitung < t(mendekati100%)(n k 1)

Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang

diajukan menurut Sugiyono (2010:94) yaitu:

Jika thitung≥ ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Pada taraf kesalahan 0,10 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji

satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam

rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis

(51)

Ho≤

=0 Artinya Physical Artifacts, Intangible Artifacts, Technology,

Customer Placement, dan Customer Involvement tidak berkontribusi

secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan sepeda motor

Harley-Davidson.

Ha>

=0 Artinya, Physical Artifacts, Intangible Artifacts, Technology,

Customer Placement, dan Customer Involvement berkontribusi

secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan sepeda motor

Harley-Davidson.

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dengan

variabel Y maka digunakan koefisien korelasi yang di sajikan pada Tabel 3.7

berikut.

TABEL 3.7

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI KOEFISIEN KORELASI

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT PENGARUH

0.00 – 0.199 Sangat Rendah

0.20 – 0, 399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1.000 Sangat kuat

Sumber : Sugiyono (2008:95)

Kemudian untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh Co-creation

terhadap kepuasan pelanggan digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu

(52)

penentu main mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin

lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga dibuat

pedoman interpretasi koefisien penentu yang disajikan dalam Tabel 3.8 berikut:

TABEL 3.8

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI KOEFISIEN DETERMINASI

INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT PENGARUH

0-19,99% Sangat lemah

20%-39,99% Lemah

40%-59,99% Sedang

60%-79,99% Kuat

80%-100% Sangat kuat

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis

jalur yang dilaksanakan mengenai pengaruh Co-Creation terhadap kepuasan

pelanggan sepeda motor Harley-Davidson dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Gambaran secara keseluruhan kondisi Co-Creation pada produk sepeda

motor Harley-Davidson dilihat dari indikator paling tinggi hingga yang

terendah yaitu physical artifacts, intangible artifacts, technology, customer

placement, dan customer involvement. Hal ini menunjukan Co-Creation

pada sepeda motor Harley-Davidson sudah tergolong baik terutama pada

intangible artifacts, yaitu berupa keberagaman aksesoris pada aplikasi

Bike Builder, kesesuaian keinginan pelanggan dengan pilihan kustomisasi

yang ada, kelengkapan aksesoris yang tersedia, dan keberhasilan Harley

dalam mewujudkan motonya.

2. Gambaran secara keseluruhan kepuasan pelanggan sepeda motor

Harley-Davidson dinilai sangat puas yang menandakan bahwa Co-Creation

produk sepeda motor Harley-Davidson bisa melebihi harapan pelanggan.

Indikator yang memiliki nilai tertinggi yaitu kepuasan terhadap intangible

artifacts program H-D1 Customization memperoleh nilai sangat puas. Hal

ini menunjukkan bahwa pelanggan sudah menganggap puas keberagaman

(54)

dengan pilihan kustomisasi yang ada, kelengkapan aksesoris yang tersedia,

dan keberhasilan Harley dalam mewujudkan motonya.

3. Secara keseluruhan berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang kuat antara Co-creation dengan kepuasan

pelanggan produk sepeda motor Harley-Davidson.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah

dihasilkan, maka penulis menyatakan hal-hal sebagai berikut dengan harapan

dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi industri peralatan, mesin,

dan perlengkapan transportasi khususnya bagi produk sepeda motor

Harley-Davidson, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian Co-Creation pada Harley-Davidson yang

memiliki skor paling rendah adalah Co-Creation pada customer

involvement, oleh karena itu yang harus dilakukan pihak

Harley-Davidson adalah dengan cara melibatkan pelanggan secara penuh

dalam proses kustomisasi, memberi kebebasan pada pelanggan untuk

menyampaikan ide, juga memudahkan pelanggan untuk berkonsultasi

mengenai sepeda motor Harley-Davidson mereka. Berdasarkan hasil

penelitian kepuasan pelanggan pada sepeda motor Harley-Davidson

sudah tergolong sangat baik, karena pelanggan menyatakan bahwa

tingkat kepuasan pelanggan sangat puas. Direkomendasikan agar

Gambar

Tabel 1.1 Sepeda Motor Jenis Touring Bike yang Dijual di Indonesia ..............................................................................
Tabel 4.11 Tanggapan Responden terhadap Customer Placement Sepeda Motor Harley-Davidson ...........................
Gambar 1.1 Ukuran Pasar Industri Peralatan, Mesin, dan Perlengkapan Transportasi Periode 2008-2012 .....................
GAMBAR 1.1 UKURAN PASAR INDUSTRI PERALATAN, MESIN, DAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Perceived Quality mempunyai pengaruh yang positif sebesar 0,733 terhadap Kepuasan Pelanggan dengan tingkat signifikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh variabel produk dan harga terhadap kepuasan pelanggan Sepeda Motor Honda di PT3.

KEPUASAN PELANGGAN DALAM HUBUNGAN KAUSAL ANTARA KUALITAS JASA DAN HARGA DENGAN MINAT BELI ULANG (Studi pada pelanggan bengkel sepeda motor Yamaha Malaka

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh layanan purna jual terhadap kepuasan pelanggan sepeda motor bebek Suzuki di Dealer Sanggar

Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel kualitas pelayanan (X2) terhadap loyalitas pelanggan (Y) Bengkel Kendal Servis Sepeda Motor

brand relationship berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perilaku word of mouth komunitas sepeda motor Yamaha di Padang, karena customer

Selanjutnya untuk variabel citra merek Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra merek berpengaruh signifikan positif terhadap niat beli sepeda motor Yamaha

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk dan harga terhadap kepuasan pelanggan pengguna sepeda motor Suzuki di wilayah Surabaya utara..