#ty
JURNAL
PSIKOTOOI
Berta Esti Ari Prasetya Fakultas Psikolooi
Universitas Krist6n Satya Wacana Hendriati Agustiani
Fakultas Psikologi Universilas Padjadjaran Florensia F. Surjadi, M. Elisabeth Arman
Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Sutardjo A. Wiramihardja Fakultas Psikologi U niv e r sitas P adjadj aran lNyoman Karma FKIP Universilas Mataram
Tb, Zulrizka lskandar Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Sutarto Wijono Fakultas Psikolooi
Universitas Krist6n Satya Wacana
Hubungrn Antara Nilai Sosial Obal dan Se/l Esteem dengan lntensi Penyalahgunaan Obat pada Bemaja
Perkembangan Remaja Menurut Pendekatan Ekologi serla Hubungannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja
Hubungan antara Tingkat Self Esteem dengan Kecenderungan Berbohong saal Chatting di lnternet
antara Tipe Kepribadian yang Didasari dan Ketegangan yang Bersumber pada dengan Timbulnya Gangguan Fungsi
Hubungan antara Pola Pengasuhan Orang Tua dan Otonomi Remaja (Studi lentang remaja perlengahan-pada budaya Sasal di Kabupaten Lombok Barat)
Kualitas Sumber Daya Manusia Parlai-partai (Suatu persepsi madyarakat tentang pdrtai politik)
Hubungan antara Karakleristik Pekerjaan dan Kepuasan Kerja S uperuisor Pasaraya Semarang
e
DAFTAR
ISI
Vol.
9.No.
L,Maret2002
Berta Esti
Ari
Prasetya Fakultas Psikologi Universitas Kristen.
Satva Wacana/J
c
/
Hendriati AgustianiV
Fakultas Psikologi Universitas PadjadjaranFlorensia F. Surjadi, M. ElisabethArman
Fakultas Psikologi UnikaAtma Jaya
Sutardjo A. Wiramihardja
Fakultas Psikologi Universitas P adjadj aran
I
Nyoman KarmaFKIP Universitas Mataram
Tb. Zulrizka Iskandar Fakultas Psikologi Universitas Padjadj aran
Sutarto Wijono Fakultas Psikologi Universitas Kristen
Satya Wacana
Hubungan Antara Nilai Sosial Obat dan Sef Esteem dengan Intensi Penyalahgunaan Obat pada Remaja
Perkembangan Remaja Menurut Pendekatan Ekologi serta Hubungannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja
Hubungan antara Tingkat Self Esteem dengan
Kecenderungan Berbohong saat Chattiny dt Internet
Keeratan Hubungan antara Tipe Kepribadian
yang Didasari Kebutuhan Psikologik dan
Ketegangan yang Bersumber .pada Peristiwa Kehidupan dengan Timbulnya Gangguan
Fungsi
Gastrointestinal
30Hubungan antara Pola Pengasuhan Orang Tua dan Otonomi Remaja
(Studi tentang remaja petengahan pada budaya
Sasak di Kabupaten L,ombok Barat)
Kualitas Sumber Daya Manusia Partai-pafiai (Suatu persepsi masyarakat tentang panai
politik)
60Hubungan antara Karakteristik Pekerjaan dan
Kepuasan Kerja Supervisor Pasaraya Semarang t3
PERKEMBANGAN
REMAJA
MENURUT PENDEKATAN
EKOLOGI
SERTA
HUBUNGANNYA DENGAN
KONSEP
DIRI
DAN
PENYESUAIAN
DIRI
PADA RE,MAJA
Hendriati Agustiani
Fakultas Psikologi Universitas Padjadj aran
ABSTRAK
Ketertarikan penulis pada konsep tugas perkembangan diawali oleh
adanya penelitian mengenai konsep tugas perkembangan pada remaja
yang dilakukan oleh Oerter dan Dreher (1986). Mengingat penelitian
mengenai Tugas Perkembangan
di
Indonesia masihlangk4
dan mengingat pula pentingnya untuk diketahui peran budaya dalam proses perkembangan manusia, penulis melihat betapa content lokal dari suatukelompok masyarakat akan memberikan konribusi dalam menentukan
tolok ukur untuk suatu tugas perkembangan.
Studi
ini
menelaah tentang tugas perkembangan remaja menurutpendekarin ekologi. Secara khusus dilihat apakah terdapat adanya kesamaan konsep mengenai faktor-faktor tugas perkembangan antara
remaja dengan orang tua dan guru serta dilihat pula hubungan antara tugas perkembangan remaja dengan konsep diri dan penyesuaian diri. Uji hipotesis dilakukan sebagai usaha mencari kemantapan alat ukur dan diusahakan untuk dapat diaplikasikan bagi perkembangan remaja. Rancan gan penelitian men g gun akan ranc:u:r gan korelasional. S ubj ek
pene-litian terdiri dari 160 siswa SMU, orang tua dan guru, diperoleh dengan teknik Ttto Stage Cluster Sampling, lokasi penelitian di SMUN 22 Bandung.
Variabel penelitian mencakup Tugas Perkembangan Remaja, Konsep Diri Remaja dan Penyesuaian
Diri
Remaja. Variabel penelitianini
diukur melalui kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesamaan pandangan antara orang tua dengan remaja dalarn memandang tugas perkembangan remaja. Sedangkan guru lebih berperan sebagai fasilitator pengajman bagi
remaja. Flasil penelitian mengenai Tugas Perkembangan Remaja dapat menghasilkan profil mengenai pencapaian tugas perkembangan remaja yang dapat dijadikan acuan mengoptimalkan konsep diri dan penyesuaian
diri remaja.
Melalui penelitian
ini faktor-faktor
tugas perkembangan remaja yang mengandung content lokal memiliki peran penLing dalam pembentukantugas perkembangan remaja. Prohl tugas perkembangan remaja dapat
t4
dijadikan sebagai alat bantu diagnostik untuk melakukan tindakan
preventif
bagi upaya optimalisasi
perkembangan remaja melalui pengembangan konsep diri dan penyesuaian diri remaja.Kata kunci:
tugas perkembangan remaja, konsep diri remaja dan penyesuaian diri remaj a.ABSTRACK
The writer's interest in the concept of developmtntal task v;as mativated
firstly
by
a
researchon
developmtntal task conceptof
adolescent conductedby
Oerter and Dreher (1986). Considering that sttrdy of Developmental Taskis still rare
in Indonesia and alsoin
view of the improtanre of knowing the cultural role in human developmental process, the writer lrus noticed how great tlxe local special collcent of a cerlain society group will give contribution to the determination of establishingdev e lopme ntal t ask standards.
This research vlas carried oLrt
tritlt
the obiectto study
adolescent developmental task according approaclt. Espcially taking into account whether there wasa
similaritl, of the corcept of developmental task factors behveen adolescent and parent, and teacher, besides alsoobservation n'as
done
to
seethe
ralation befiveen adolescent developmental task and self concept, an"d self adiustm.ent.H)'pothetical test was conducted
in
the effprt tofind
a
definitive questionnaire and atlempts were mnde to enable the application in the developmtntal of the adole s cent.The research design x'as based dn correlalional frame-ttork. Stufi subjects consisted
of
160 High Scltool students, parents and teacher obtained by using the Two Stage Cluster Sampling from the stu{* loiationSMUN 22 in Bandung.
R e s e ar c h v ariab le s incl u de d Adol e s c e nt D ev e I o pmt nt al T a sk, Ado le s c ent Self Concept and Adolescent Adiustfltan Concept. These varibles were mtasured by using the questionnaires.
The study results shottted that there vas a similarity of point of view)
between parents and adolescent in mrtking iudgements about adolescent developmental task. Whereas teachers were acting more as edtrcational facilitators for the adolescent.
Study results concerninp, Adolescent Developrnental Task wiII be able to produce a descriptiort of the profile of adolescent developmtntal task achievement, that can be used as a point
of
reference in promoting optimal self concept and self adjustment.Through this stltdt'the adolescent developmental taskfactors that include local special content have an impotant role in llrc formation of adolescent developmental task. Tltus the adolescent developmental task profile can be used as a diagnostic sr,tpporling tool in doing preventive measures in
the efforts to
form
in optimal
adolescent development through self concept an"d self adjusttrznt.KeJ
word:
adolescent developmental task,self
conceptand
self a^djLtstrnent.PENDAHULUAN
Psikologi yang berkembang
di
Indonesia merupakan hasil dariteori-teori
yang dikembangkan pakar Eropa dan Amerika. Merumuskan suatuteori psikologi yang khas Indonesia merupakan dambaan para ahli psikologi
saat ini. Meskipun sejumlah ahli psikologi telah mencoba membangun suatu psikologi yang sesuai dengan realitas sosial budaya masyarakat setempat,
namun hasilnya belum mantap, Penelitian
ini
mencoba untuk memandangdan mengkaji sebagian dari dari permasalahan tersebut dari sudut psikologi perkembangan khususnya
dari
sudut
pandang konsep tentang tugas perkemb angan dal am konteks rnas yarakat lndones ia.Usaha yang dilakukan oleh sejumlah ahli Psikologi adalah mencoba
merumuskan suatr.l bangunan
teori
khas Indonesia.Ada
gerakan untuk membangun suatu psikologi yang sesuai dengan realitas sosial budaya masyarakat setempat. Corak psikologi yang demikian disebut dengan istilah In d i g en o us P s1' ch olo 91,.Upaya-upaya merumuskan psikologi yang memperhatikan aspek sosial
budaya masyarakat setempat
ini
diharapkan menghasilkan rumusan teoripsikologi yang sesuai dengan realitas khas Indonesia. Apabila berhasil
merumuskan psikologi yang demikian, rnaka sumbangan psikologi dalam pembangunan masyarakat akan lebih terarah. Usaha perumusan teori yang
mampu memahami realitas manusia Indonesia perlu mendapat dukungan terus menerus dan upaya pematangan. Pembahasan mengenai tugas perkem-bangan remaja secara kontekstual dilakukan meialui faktor-faktor dari tugas perkembangan, karena tugas yang harus dilakukan oleh individu tercermin rnelalui faktor-faktor dari tugas perkembangan pada periode usia tertentu.
Mempelajari konteks
dari
dunia remajadi
masyarakat Barat danmasyarakat lndoensia akan rnembantu dalam upaya mengerti tentang tugas
perkembangan remaja secara kontekstual. Remaja merupakan usia kritis
untuk memasuki masa dewasa. Dengan mengetahui tugas perkembangan
yang mengandung
"isi
lokal"
yang
sesuai dengankondisi
setempat,diharapkan remaja
tidak
menemui banyak hambatan untuk masuk pada periode berikutnya yaitu masa dewasa.Mengingat pada masa remaja terjadi perubahan tidak hanya di dalam
diri remaja, namun terdapat pula perubahan dalam lingkungan seperti sikap
orang
tua
atau
anggota keluargalain, guru,
teman
sebaya, maupun masyarakat pada umumnya. Maka penelitian mengenai tugas perkembangan remaja yang mengandung muatan lokal menjadi faktor penting dalam upaya memahami perilaku remaja.Terdapat beberapa konsep yang diasumsikan dapat digunakan untuk
mengintegrasikan pemikiran mengenai hubungan antara organisme dengan lingkungan dalam perspeKif perkembangan. Salah satunya adalah konsep mengenai tugas perkembangan yang dikemukakan
oleh
Havighurst (i956).Havighurst
menggunakan konsep tugas psikologi yang diungkap olehErikson. Pendekatan
lain
terhadap faktor-faktor dari tugas perkembanganadalah dari
vygotsky
(1978), berpendapat bahwa perkembangan manusia sebagai suatu proses yang tidak hanya terjadi melalui proses alamiah tetapi sebagai hasil dari tuntutan lingkungan yang berkesinambungan'Heymans (1994) mengungkapkan bahwa upaya untuk mendapatkan penjelasan yang sistematis mengenai pencapaian dari tugas perkembangan
remaja memerlukan adanya penilaian
dari
orangtua
dan guru terhadappencapaian tugas perkembangan tersebut. Tentunya kondisi lingkungan akan mewarnai
isi
dari
Tugas Perkembangan, maka"isi
loka"
akan memberikontribusi pada tugas perkembangan.
Pembahasan
tugas
perkembanganakan
lebih
dinamis
dengan menggunakan pendekatanekologi. Dengan
menggunakan pendekatanekologi
kita
dapat rnemahami kekhasanindividu
yang berkembang danlingkungan yang menjadi konteks perkembangan individu tersebut.
Adapun yang pertama kali mengintroduksi pendekatan ekologi adalah
Bronfentrrenner (1979), dengan konsepnya mengenai pengaruh konteks
dalam perkembangan anak. Konteks yang dimaksud ialah meliputi: mikro sistem, meso sistem, eko sistem dan makro sistem. Pendekatan ekologi memfokuskan pada
2
hal,
yaitu: pertama, perkembangan dalam konteksmenyoroti terhadap perkembangan
individu.
Kedua, menyorotiperkem-bangan sepanjang hidup yang menggarisbawahi pentingya dimensi waktu
dalam perkembangan manusia. Dengan demikian, konteks dimaknakan dalam kaitan rentang hidup individu yang berkembang, Di dalam kehidupan
remaja, konteks
mikro
sistem yang berperan adalah konteks keluarga, konteks sekolah dan konteks teman sebaya.Dalam penelitian
ini
diutamakan konteks keluarga dan sekolah, yangdiwakili oleh orang-orang signirikan bagi remaja, yaitu orang tua dan guru.
Pentingnya pencapaian dari tugas perkembangan remaja, karena
jika
tugas perkembangan tercapai maka remaja akan bahagia artinya aspirasi
remaja terpenuhi, demikan pula dengan harapan masyarakat. Kondisi ini akan memberi peluang terjadinya gambaran yang
dimiliki
tentang diri (konsepdiri)
menjadi
baik, serta
akan
memudahkanremaja
untuk menyesuaikandiri
terhadap lingkungan. Pada masa remaja terjadi proses belajar untuk menyesuaikandiri
dengan standar dan kebiasaan kelompok.Semua perubahan yang terjadi di dalam diri pada masa ini menuntut individu untuk melakukan penyesuaian, menerima perubahan
itu
sebagai bagian dari dirinya, dan membentuk suatu sense of self yang baru tentang siapa dirinya, untuk mempersiapkan diri menghadapi masa dewasa.Pengukuran terhadap tugas perkembangan remaja dapat memberikan gambaran prediktif yang berguna untuk optimasi perkembangan diri remaja,
Hasil penelitian
ini
berfaedah sebagai landasan untuk melakukan penelitian lanjutan dalam usaha untuk membuat norma dari profil Tugas Perkembangan Remaja di Indonesia.METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini
berdasarkan pada pendekatan deduktif atau disebut sebagai Hipothetico Deductive Met|tod Penelitianini
dimulai dari asumsi-asumsi khusus, kemudian dilakukan deduksiuntuk
menurunkan suatu hipotesis, seb elum melakukan pengumpulan data.RANCANGAN
PENELITIAN
Penelitian
ini
dapat digolongkan padajenis
penelitian korelasional (correl ational res earch ).Melalui penelitian
ini
ingin
diketahui hubungan antar variabel penelitian,yaitu
apakah perubahanpada
variabel pertama berhubungan dengan perubahan pada variabel kedua. Kekuatan hubungan antar variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi(Lewis,
1919;39-49).SAMPEL
PENELITIAN
Teknik sampling yang digunakan adalah two stage cluster samplhtg.
Unit
samplingprime
(USP) adalah kelas-kelas yang adadi
SMUN
22 Bandung. Sedangkan wt,it sarupling sekmtder (USS) yang merupakan unitobservasi adalah para siswa dari kelas
I
dan kelasII
yang terpilih secararandom sampling (SRS).
TEKNIK
ANALISISDATA
Sesuai dengan rancangan penelitian
yaitu
studi korelasional, maka analisis data dilakukan dengan menghitung korelasi Rank Spearman.HASIL PENELITIAN
Pembahasan mengenai tugas perkembangan, tentunya harus
memper-hatikan kondisi lingkungan dimana individu berada, Kondisi linglmngan akan mewarnu content dari tugas perkembangan, maka content lokal akan
memberi konuibusi
pada
tugas
perkembangan. Hasil penelitianmenunjukkan hahwa orang tua masih dianggap sebagai
fakor
yang berperanbagi kehidupan remaja. Remaja maupun guru menganggap bahwa orang tua
merupakan orang pertama bagi remaja yang dijadikan tempat bertanya dalam menghadapi masalah yang serius serta membutuhkan alternatif pemecahan
rnasalah. Faktor-faktor
tugas
perkembanganyang memiliki
hubungansignifikan antara remaja dengan orang
tua, adalah
faktor-faktor tugasperkembangan yang erat kaitannya dengan tuntutan dan harapan masyarakat'
Dengan demikian pada dasarnya remaja sudah mampu mengakomodasi harapan masyarakat. Tentunya dengan kondisi
ini diharapkan tidak terjadi
adanya kesenjangan yangtinggi antara remaja
dan harapan masyarakatdalam
menjalankantugas
perkembangannya.Bagi
faktor-faktor tugasperkembangan
yang
memerlukanotonomi
cukup
luat
dari
remaja,tampaknya masih
terjadi
pemaknaan yang berbeda. Kondisiini
terjadi karena pada masa remaja unsur ketergantungan terhadap orang tua masih cularp mewarnai dalam diri remaja. Dilain pihak orang tua pun belum cukupmenunjukkan kepercayaan yang penuh pada anak remajanya. Tampaknya
orang
tua
masih memandang
remaja
belum cukup
mampu
untukbertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilalo*an oleh remaja'
Hasil
penelitian
mengenaitugas perkembangan
remaja
dapatmenghasilkan
profil mengenai pencapaian
tugas perkembangan remaja'Profil
tugas
perkembangan remaja adalah pencapaian faktor-faKor tugasperkembangan remaja berdasarkan standar dari sampel penelitian' Secara umum untuk sampel penelitian
ini
pencapaian tugas perkembangan remajarelatif sudah tercapai (semua faktor di atas rata-rata), Jika dikaitkan dengan
variabel lain yaitu Konsep
Diri
Remaja dan PenyesuaianDiri
Remaja, makaprofil
tugas perkembangan remaja ini dapat dijadikan acuan untuk melihat faktor-faKor tugas Perkembangan remaja yang mendukung bagi KonsepDiri
Remaja dan Penyesuaian Remaja. Pendekatan ekologi dapat digunakanuntuk
membantudan
mengarahkan kerangka pikirdan
pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada remaja sebagai refleksitas yang terjadi selamamasa remaja. Dalam pendekatan ekologi maka orang
tua
dan guru dapatdijadikan sebagai lingkungan yang dapat membantu pengembangan Konsep
Diri
Remaja dan PenyesuaianDiri
Remaja. Kondisiini
tentunya selarasdengan tugas perkembangan yang dapat dijadikan sebagai "educational
perspective" ,
Penelitian
ini
tidak bermaksud untuk menghasilkan apa yang disebut"inrligenous ps1'cholog1," yang dapat merumuskan suatu bangunan teori khas
Indonesia, suatu ilmu psikologi yang sesuai dengan realitas sosial budaya
masyarakat setempat. oleh karena itu, dilakukan pembatasan masalah seperti
telah
diuraikan
lebih
dahulu,
yaitu
pembahasan mengenai tugasperkembangan pada masa remaja dalam konteks budaya Indonesia yang
mengandung
isi
setempat/lokalyang
khas,yang
akan mewarnai arahperkembangan kepribadiannya, Konsisten dengan pendekatan ekologi,
tindak
lanjut dari
hasil penelitianini
adalah intervensi ekologis, berupapemberdayaan orang
tua
dan guru untuk mengoptimalkan perkembangankepribadian remaja melalui pencapaian tugas perkembangan serta kaitannya
dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri.
Secara Ringkas Hasil Penelitian adalah sebagai berikut:
l)
Pendekatan ekologi digunakan untuk membahas tugas perkembangan pada masa remaja dan dalam upaya mengakomodasi kompleksitas yangterjadi pada masa remaja. Orang tua sebagai konteks eksternal bagi
remaja, mempengaruhi proses perkembangan pada remaja. Dari hasil
penelitian remaja masih menunjukkan ketergantungan terhadap orang
tua terutama jika dihadapkan pada masalah penting yang membutuhkan
pengambilan keputusan, Antara remaja
dan
orangtua
juga
masihterdapat perbedaan pemaknaan mengenai tugas perkembangan yang
harus dilakukan oleh remaja yang memerlukan otonomi dari remaja.
2)
Guru lebih memusatkan perhaflan pada teknis didaktis remaja yangdiarahkan untuk mencapai tujuan belajar. Dari hasil penelitian pada
dasarnya guru dapat dijadikan sebagai konteks eKternal bagi remaja
untuk membantu pengembangan konsep diri dan penyesuaian diri pada
remaJa.
3)
Penilaian remaja mengenai dirinya, menyangkut perhatian terhadapterjadinya
perubahan
proporsi
tubuh serta usahanya
untukmenyesuaikan
diri
terhadap perubahanfisik
yang terjadi menentukantindakan yang akan dilakukan
oleh
remaja. Remajapun
memilikikesadaran mengenai
"apa yang akan
dilakukan
oleh
dirinya,,.Kemampuan
remaja
untuk
mencapai ketidaktergantungan secara emosional dengan orangtua
memiliki
hubungan dengan penilaian remaja terhadap konsep diri dipengaruhi oleh interaksi remaja dengan orang lain. Jadi tanggapan dan reaksi dari orang lain disekitar remajamemiliki
peranan yang besar.Artinya faktor
tugas perkembanganremaja yang mengandung aspek pemaknaan tentang
diri
dan relasidengan orang lain berhubungan dengan konsep diri remaja,
4)
Jika remaja remaja telah mengetahui dan mampu melakukan peran yangharus dilakukan dilingkungan maka orang
tua
menganggap bahwa remaja remaj telah mampu melakukan penyesuaian diri.KESIMPULAN
1)
Pendekatan ekologi dapat menggambarkan tugas perkembangan remaja yang sesuai dengan kondisi setempat.2)
Penjelasan mengenai faktor-faklor tugas perkembangan remaja bersifat kontekstual, sehingga faktor-faKor tugas perkembangan remaja yangmengandung content
lokll
memiliki
peran penting dalam
tugasperkembangan remaja.
3)
Pengukuran terhadap Tugas Perkembangan Remaja dapat memberikan gambaran prediktif yang berguna untuk optimalisasi konsepdiri
danpenyesuaian diri remaja.
4)
Tugas Perkembangan Remaja dapatdijadikan sebagai
alat
bantudiagnostik untuk melakukan tindakan preventif bagi upaya optimalisasi
Konsep Diri dan Penyesu-aian Diri Remaja.
PROPOSISI
Optimalisasi Perkembangan Remaja mencapai tugas perkembangan tidak
hanya bergantung pada kemampuan atau usaha dari remaja. Peran orang tua dan guru masih dibutuhkan untuk mengoptimalkan Perkemabangan Remaja. REKOMENDASI
Beberapa rekomendasi
yang diajukan
dari
keseluruhanhasil penelitian
adalah sebagai berikut :
1)
Berdasarkan temuan bahwa faktor-faktor tugas perkembangan remajayang mengandung content lokal memiliki peran penting dalam pem-bentukan tugas perkembangan remaja, upaya untuk
mempertimbang-kun content
lokal dalam
menelaah remaja dari tugas perkembangan hendaknya menj adi perhati an u ntuk penelitian b eri kutnya.Jurnal Psikologi. Vol. 9, No. 1, Maret2002
2)
Penelitian mengenai tugas perkembangan remaja terbatas pada remajadi
lingkunganSMU
Bandung. Tentunya memberi peluang untukmelakukan penelitian lanjutan pada remaja dengan lingkungan lain
seperti etnih desa-kota, remaja bermasalah.
3)
Perlu dilakukan penelitian lanjutan tugas perkembangan remaja yangdilihat
keterkaitannya denganperan
dari
teman
sebaya dalampencapaian tugas perkemb angan.
4)
Perlunya orang tua tanggap untuk memberikan kesempatan pada remajadalam menghadapi peran-peran sosial baru yang akan dilalokan oleh remaja, agar remaja mampu untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan linglarngan.
5)
Guru
sebagai
pendidik
palu
menyadari
bahwa
,,educationalperspective"
dari perkembangan
individu merupakan aspek
penting.Atinya
perlu ada pembinaan pada guru agar menyadari bahwa remajaperlu dibina tidak hanya aspek teknis didaktis tetapi juga pada aspek
pengembangan pribadi remaj a.
6)
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dalam usaha untuk membuat normadari profil tugas perkembangan remaja.
KEPUSTAKAAN
Agustiani,
H.
1994. Survq, mengenai Tugas perkembangan Remaja padaSiswa SMA. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas padjadjaran. Berry, John W.; Poortinga Ype
H.;
Segall Marshall H.&
Dosen pierre R.1992. C ros s - C ultural P sl,cholo g1,. Cambridge University Press.
Berry, John
W.;
Poortinga YpeH.;
Pandey Janak. 1997. Handbookof
Cross-Cultural Psychology. Bostorl London, Toronto, Sydney, Tokyo,
Singapore: Allyn and Bacon.
Bolger,
Niall;
Caspi Avshalom; Downey Geraldine; Moorehouse Martha.1988.
Person
in
Context Developmental processes.
Cambridge.
University Press.Bronfenbrenner,
Urie.
1979. The Ecologl'
of
Human
DevelopmentExperiments b7, Nature and Design, Cambridge, Massachusetts, and London: Harvard University Press.
Calhoun F, James; Acocella Joan Ross. 7978. ps1,chotog1, of Adjustment and
Huntan Relationships. Random House Inc.
collins,
Andrew
w.
1994. hdividual
Developmentand
personarRelatiortships. Change and Differentiation
in
Relationships DuringAdolescence; International Conference
on
Personal Relationships, Groningen, The Netherlands.Denzin, Norman,
K.
1994. Handbook of Qualitative Research. London, NewDelhi : Stage Publications,
Heymans, P. 1992. Developmental Tasks.
A.
Program of Research Into theGeneral
Characteristicsof
the
Processes Responsiblefor
theDevelopment
of Individual
Competences OverLife
Span. Utrecht Universiteit, Netherlands.Hooker, K. Developmental Task", In Lerner R.M., Peterson, A.C
&
Brooks Gunn. J. (Eds). Encyclopedia of Adolescence, Bond l.S. 2ZB-23LNew-York: Garland Publishing, Inc.
Hurloch B. Elizabeth. 1973. Adolescent Developmenr. McGraw-Hill Inc. 1975. Developmental Ps1,cholog1,. Fourth Edition. New-Delhi: Tata
McGraw-Hill Publishing Company Lrd.
oerter, Rolf; Dreher Eva. 1983. Adolescents conception od Developmental
Tasks. Paper hesented
at
International Conference IntegradvePerspectives on Youth Development, Person and Ecology Berlin. Oerter, Rolf. 1986. Developmental Task Through the Life-Span:
A
NewApproach to an Old Concept. Baltes. P.B.; Featherman D.L., and Lerner
R.M.
Life-Span Development and Behavior, Hillsdale, New-Jersey,Erlbaum, Yol7,233-27L
Oerter, Rolf; Agustiani, H.; Kim Hye On; Wibowo, Sutji. 1996. The Concept
af Human Nature in East Asia: Etic and Emic Characterislics. Culture & Psychology. London and New
Delhi:
Sage.Robert,
J.
Havighurst..l972. Developmental Tasks and Education. New York: Longman Inc.Robinson, John
P.; Shaves
Phillip
R; Wrightsman
S. Laurrence.
1991. Measures of Personality and Social Psychological Attitude. Academic Prqss Inc.S amana,
A.
199 4. P rofe sionali s me Ke g ur uan. Penerbit Kanisius.Terlaalg
Jan
J.
F.;
Heymans.Peter
G.;
I.
Podol'skijAndree.
1994.Developmental
Tasks:
Towardsa
Cultural
Analysis
of
HumanDevelopmenl. Kluwer Academic Publisher Dordrecht. London, Boston.' Tilaar,
H. A.R.
1998. Beberapa Agenda Reformasi pendidikan Nasionaldalam Perspektif Abod 21. Tera Indonesia.
Youniss, James. 1980. Parent's and Peers
in
sosial Development Asullivan-Piaget Perspective. The University of Chicago Press.
**tr<
,.1