• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (PENELITIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KARTASURA TAHUN 2009 /2010).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (PENELITIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KARTASURA TAHUN 2009 /2010)."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE

PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION

(PENELITIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KARTASURA TAHUN 2009 /2010)

Skripsi

Untuk Me m e nuhi Se b a g ia n Pe rsya ra ta n

Me m pe ro le h G e la r S- 1

Pro g ra m Pe ndidika n Eko no m i Akunta nsi

:

Dia juka n O le h : MASRURO H KUSUMA SARI

A210 050 180

FAKULTAS KEG URUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

ii

PERSETUJUAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE

PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION

(PENELITIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2

KARTASURA TAHUN 2009 /2010)

Diajukan Oleh:

MASRUROH KUSUMA SARI

A210 050 180

Disetujui untuk Dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Sarjana S-1

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tanggal : Oktober 2009

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

PENGESAHAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE

PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION

(PENELITIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2

KARTASURA TAHUN 2009 /2010)

Oleh :

MASRUROH KUSUMA SARI

A210 050 180

Telah di pertahankan di hadapan Dewan Penguji

Pada tanggal Oktober 2009

Dan dinyatakan telah memanuhi syarat

Susunan Dewan Penguji:

1. Dr. Hj, Suyatmini, SE.,M.Si ( _________________ )

2. Drs. Djumali. M.Pd ( _________________ )

3. Drs. Sami’an, MM ( _________________ )

Surakarta, Oktober 2009

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dekan,

Drs.H.Sofyan Anif,M.Si

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuaan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya

di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, Oktober 2009

Masruroh Kusuma Sari

(5)

v

Motto

Carilah ilmu sampai di negeri cina

(H.R. Ibnu Adi dan Baihaqi)

Ilmu tanpa agama akan menjadikan kita buta sedangkan agama tanpa ilmu akan

menjadikan kita lumpuh

(Albert Einsten)

Kupersembahkan ilmuku seperti lilin yang rela hancur demi menerangi

orang lain

(6)

v i

PERSEMBAHAN

Mama tercinta yang senantiasa memberi do’a dan dukungan

dalam setiap langkahku…

Kakakku (Pipit), Adikku (Fadil) yang telah memberi semangat

dan warna dalam hidupku….

Temen- Temen PPC (Vega, Riva, Panda, Erna, Tatik, Yanti,

Eka, Cemplux, Inul, Cun), Ikha, ”P@PIQ”, ‘Syah terima kasih atas

support kalian….

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, serta dengan usaha yang sunguh-sungguh

sehingga penulis dapatmenyelesaikan skripsi ini dengn judul “PENINGKATAN

PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE

PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION

(PENELITIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KARTASURA

TAHUN 2009 /2010)”. Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah guna

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammmadiyah Surakarta.

Dalam proses penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Sofya n Anif, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Drs. Djalal Fuadi, MM , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Akuntansi .

3. Ibu Dr. Hj. Suyatmini, SE. M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

arahan, bimbingan, saran,dan motivasi dalan penulisan skripsi ini.

4. Bapak Drs.Djumali, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan

(8)

viii

5. Bapak Drs. Sami’an, MM selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan, bimbingan, saran dan motivasi selama menempuh

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6. Bapak/Ibu dosen yang banyak memberikan ilmu yang bermanfaat bagi

penulis.

7. Bapak Marsidi.S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Kartasura yang telah

memberikan ijin.

8. Ibu Sri Hastuti S.Pd selaku guru ekonomi SMP N 2 Kartasura yang telah

memberikan kemudahan dan banyak bantuan selam penulis melakukan

penelitian di sekolah.

9. Siswa-siswa kelas VIII C dan VIII E SMP N 2 Kartasura.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari sempurna, masih

banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun penyajian, untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan karya selanjutnya.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca serta

teman-teman yang masih menyelesaikan studi jurusan Ekonomi Akuntansi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta,

sehingga bisa menjadi awal kesuksesan penulis pada langkah selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Surakarta, Oktober 2009

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HAL AMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL... xiii

ABSTRAKSI... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah... 4

(10)

x

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Skripsi ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Prestasi Belajar Ekonomi ... 7

2. Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD ... 11

B. Kerangka Berpikir ... 16

1. Variabel Independen ... 17

2. Varibel Dependen ... 18

C. Hipotesis ... 18

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pengertian Motode Penelitian ... 19

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

C. Metode Penelitian ... 20

D. Jenis Penelitian ... 20

E. Populasi, Sampel dan Sampel ... 21

F. Motode Pengumpulan Data ... 25

G. Uji Instrumen Penelitian ... 25

H. Uji Prasyarat Analisis ... 27

I. Motode Analisis Data ... 29

(11)

xi

1. Sejarah dan Latar Belakang SMP N 2 Kartasura ... 31

2. Struktur Organisasi SMP N 2 Kartasura ... 34

3. Penggunaan Metode Pembelajaran ... 39

B. Pelaksanaan Uji Coba Soal ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 40

C. Pelaksanaan Eksperimen ... 41

D. Penyajian Data... 43

E. Uji Prasyarat Analisis ... 43

1. Uji Normalitas ... 43

2. Uji Homogenitas ... 44

F. Pengujian Hipotesis ... 45

G. Pembahasan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 13

(13)

xiii

DAF TAR TABEL

Tabel 4.1 Keadaan Guru SMP N 2 Kartasura tahun 2009/2010 ... 32

Tabel 4.2 Daftar Guru SMP N 2 Kartasura tahun 2009/2010 ... 32

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal ... 40

Tabel 4.4 Deskripsi Data Prestasi Belajar siswa kelas VIII ... 42

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data... 43

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variance ... 43

(14)

xiv

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION

(PENELITIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Masruroh Kusumasari. A. 210 050 180. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP N 2 Kartasura dalam penggunaan metode STAD (student teams achievement devision).

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bermaksud membandingkan suatu akibat perlakuan tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 240 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 1 kelas (40 siswa) yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Data yang diperlukan diperoleh melalui pemberian tes uraian. Soal tes yang akan digunakan sebelumnya diuji validitas dan reliabilitas. Disamping itu digunakan metode dokumentasi untuk memperjelas data. Teknik analisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan untuk pengujian hipotesis dengan uji beda mean (uji t).

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran 2009/2010. Setelah diberi pembelajaran dengan model STAD siswa memiliki prestasi belajar yang tinggi (81,075) dibandingkan prestasi belajar siswa sebelum eksperimen (66,675) atau terdapat selisih sebesar 14,4. Artinya pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik (lebih efektif) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kata Kunci: STAD (Student Teams Achievement Devision), prestasi belajar ekonomi

(15)

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dan pandangan

hidup Pancasila, manusia pada hakekatnya adalah makhluk bhineka yang

mengemban misi tunggal sebagai khalifah Tuhan di muka bumi. Bertolak dari

pemikiran tersebut anak-anak di dalam kelas pada hakikatnya juga makhluk

bhineka, yang satu sama lain berbeda. Perbedaan dapat berkenaan dengan

latar belakang budaya, ras, suku, agama, adat istiadat, dan sebagainya.

Perbedaan juga berkenaan dengan potensi kemanusiaan yang dimiliki oleh

anak-anak, mencakup kognitif, fisik, maupun emosi.

Berdasarkan pandangan hidup Pancasila dan semboyan Bhineka

Tunggal Ika, yang mengajarkan kepada bangsa Indonesia bahwa Tuhan

menciptakan manusia berbeda-beda secara vertikal maupun horizontal agar

dapat saling memanfaatkan atau saling membantu, sehingga manusia dapat

mengembangkan potensi kemanusiaan yang dimiliki hingga taraf yang

optimal dan terintergrasi itulah manusia melaksanakan fungsi

kekhalifahannya. Bertolak dari pandangan hidup dan semboyan semacam itu,

bhineka vertikal seperti kaya- miskin, kuat lemah, pandai bodoh, dan bhineka

horizontal seperti latar belakang budaya, agama, suku, ras, adat istiadat, dan

(16)

xv i

berinteraksi dalam rangka saling membutuhkan atau menjalin hubungan kerja

sama. Interaksi saling membutuhkan atau hubungan kerja sama. Interaksi

saling membutuhkan atau hubungan kerja sama antar anak di dalam kelas

inilah yang menghasilkan suasana belajar kooperatif.

Perbedaan dipandang sebagai kondisi alami yang diciptakan Tuhan

agar manusia dapat saling berhubungan dalam rangka membutuhkan. Oleh

karena itu, guru hendaknya menciptakan suasana belajar kooperatif dalam

kelas. Penciptaan norma yang membuat semua anak memberikan sumbangan

bagi kemajuan kelompok. Norma semacam it u memandang anak yang

mendominasi anak lain atau menggantungkan diri pada orang lain sama

buruknya sehingga harus diberantas. Ini berarti anak yang pandai harus

membantu anak yang kurang pandai, anak yang kuat harus membantu anak

yang lemah, dan tiap anak harus saling mendorong untuk menumbuhkan

motivasi belajar yang kuat.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan salah satunya adalah

dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi

yang diajarkan serta diterapkan dalam proses belajar ekonomi. Pembelajaran

ekonomi tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian

informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan

pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan

melalui latihan-latihan atau tugas ekonomi dengan bekerja kelompok kecil

(17)

xvii

Langkah- langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa.

Untuk itu perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara

langsung dalam pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah metode

pembelajaran kooperatif. “Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran

yang melibatkan siswa belajar dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan

tujuan bersama” (Felder, 1994:2). Metode pembelajaran model STAD

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada

adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan

saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi

yang maksimal.

Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa.

Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya.

Dalam komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi

pelajaran dengan mudah karena “Siswa lebih mudah memahami penjelasan

dari kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta

pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan” (Dwi Wahyuni, 2001:2).

Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin

mencoba melakukan penelitian dengan judul PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (PENELITIAN PADA

(18)

xviii

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi diatas, untuk itu perlu dibatasi

permasalahan dalam penelitian ini, Karena keterbatasan waktu, maka

diperlukan pembatasan masalah yang meliputi sebagi berikut :

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII SMP N 2 Kartasura th

2009/2010.

2. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Ganjil.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut :

Adakah peningkatan prestasi belajar ekonomi dengan diterapkannya metode

pembelajaran model STAD pada siswa kelas VIII SMP N 2 Kartasura ?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar ekonomi siswa setelah

diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa

kelas kelas VIII semester ganjil SMP N 2 Kartasura tahun pelajaran 2009 /

(19)

xix

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan prestasi siswa.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan metode- metode pembelajaran yang yang baru.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan

terutama yang berhubungan dengan model- model metode pembelajaran

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam penelitian ini sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut :

Bab I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan skripsi.

Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai pengertian prestasi belajar ekonomi,

metode pembelajaran STAD (Student Teams Achievement

(20)

xx

Bab III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode penelitian,tempat dan waktu

penelitian, populasi, sampel dan sampling, variabel penelitian,

teknik pengumpulan data,uji instrument, uji prasyarat analisis,

teknik analisis data.

Bab IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum sekolah, penyajian data,

analisis data pegujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

Bagian akhir meliputi

DAFTAR PUSTAKA

(21)

xxi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar Ekonomi

a. Pengertian Prestasi

Prestasi merupakan kumpulan hasil akhir dari suatu yang

pekerjaan yang telah dilakukan. Prestasi tidak datang begitu saja, untuk

mendapatkannya harus melalui perjuangan yang keras. “Prestasi

adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

individual maupun kelompok” (Syaiful Bahri Djamarah, 1994:19),

prestasi tidak akan dicapai bila seseorang tidak melakukan kegiatan.

Sedangkan pendapat lain mendefinisikan bahwa “Prestasi adalah hasil

yang dicapai, dilakukan, dikerjakan” (Poerwadarminto, 2003:910)

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

merupakan hasil usaha yang dicapai seseorang yang terlebih dahulu

melakukan kegiatan.

b. Pengertian Belajar

“Belajar adalah berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu

kepandaian(ilmu)” (Poerwadarminto, 2003:121). Dalam hal ini

kepandaian bisa ditunjukan dengan prestasi yang memuaskan dari

usaha yang diraihnya sendiri. Pendapat lain menyatakan bahwa

(22)

xxii

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungan” (Slameto, 1995:2).

Belajar merupakan suatu proses panjang dari lahir hingga

akhir hayat. Belajar dapat diperoleh melalui pendidikan formal

maupun nonformal yaitu pendidikan dari keluarga dan lingkungannya

sampai pendidikan sekolah yang mempunyai tujuan untuk merubah

tingkah laku, sikap, keterampilan, kebiasaan serta perubahan seseorang

kearah yang lebih baik.

c. Pengertian Ekonomi

“Ekonomi berguna karena petunjuk-petunjuk mengenai

kebijakan apa yang bias diambil untuk menanggulangi suatu

permasalahan ekonomi tertentu” (Budiono, 1991:1), sedangkan

pendapat lain menyatakan “ekonomi adalah salah satu cabang

pengetahuan yang mempelacari bagaimana manusia memenuhi

kebutuhan yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan

yang bersifat terbatas” (Suparmo, 2003:3).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

ekonomi adalah ilmu atau seni tentang upaya manusia untuk memnuhi

kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, da brkambang dengan

sumber daya yang meliputi pilihan-pilihan kegiatan produksi,

(23)

xxiii

d. Pengertian Prestasi Belajar Ekonomi.

“Prestasi belajar adalah sebagai hasil dari usaha seseorang

untuk mengubah dirinya dengan jalan memperoleh kecakapan baru dan

hasil perubahan itu diperoleh melalui latihan dan pengalaman” adalah

pendapat dari (Oemar Hamalik, 1983:11).

“Hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk

symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil

yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu adalah

prestasi belajar” menurut (Syaiful Bahri Djamarah, 1994:231),

sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa “prestasi belajar

merupakan hasil maksimal yang dicapai akibat kemampuan dari

seseorang untuk melakukan aktifitas” (Syaiful Anwar, 1997:11).

Berdasarkan uraian di atas, maka prestasi belajar ekonomi

adalah hasil maksimal dari suatu pekerjaan atau kecakapan untuk

menambah / mengumpulkan sejumlah pengetahuan atau tingkat

penguasaan yang dicapai siswa setelah melalui proses belajar mengajar

ekonomi, hasil dapat dilihat dari nilai yang tertera dalam rapor yang

menunjukan kecakapan siswa dalam menguasai materi pelajaran

ekonomi.

e. Penentu Prestasi Belajar Ekonomi

Indikator yang dijadikan tolak ukur dalam menyatakan bahwa

(24)

xxiv

kurikulum yang disempurnakan. Muh Uzer Usman dan Lilis Setyawati

(1993:8) menyatakan :

1)Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi baik secara individu maupun kelompok.

2)Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau instruksi khusus (TIK) telah dicapai siswa baik secara individual maupun klasikal.

Demikian dua macam tolak ukur yang dapat digunakan

sebagai acuan dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar

dan mencapai prestasi yang baik. Namun yang banyak dijadikan tolak

ukur adanya daya serap siswa terhadap pelajaran yang disampaikan

dan dapat dinyatakn dalam bentuk angka atau nilai.

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Ekonomi

Faktor yang mempengaruhi belajar dapat diklasifikasikan

menjadi dua golongan , yaitu “faktor eksternal (faktor dari luar diri

pelajar) dan faktor internal (faktor dari dalam diri pelajar)” adalah

pendapat dari (Sumadi Suryabrata, 1999:249).

Faktor eksternal dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :

1) Faktor-faktor non sosial, kelompok faktor- faktor ini boleh

dikatakan tak terbilang jumlahnya, misalnya keadaan udara, suhu

udara, cuaca, waktu (pagi, siang maupun malam), tempat (letak dan

gedungnya), alat-alat yang dipakai untuk belajar.

2) Faktor-faktor sosial adalah manusia itu ada (hadir) maupun

kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.

(25)

xxv

lalu terdengar banyak anak-anak lain bercakap-cakap disamping

kelas maka itu dapat menggangu konsentrasi belajar dan prestasi

belajar pada murid yang sedang belajar tersebut.

2. Metode Pembelajaran Kooperatif model STAD ( Student Teams Achievement Devision )

a. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD

"Metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau

cara melakukan pekerjaaan engan menggunakan fakta dan

konsep-konsep secara sistematis” (Muhibinsyah, 2004:201). Dalam dunia

psikologi metode berarti prosedur sistematis (tata cara yang berurutan)

yang biasa digunakan unuk menyelidiki fenomena ( gejala-gejala )

kejiwaan seperti metode klinik , dan sebagainya.

Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar. Sedangkan “belajar adalah berusaha

memperoleh kepandaian” (KBBI, 1996:14). Sependapat dengan

pernyataan tersebut bahwa pembelajaran adalah

proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain- lain. (Soetomo, 1993:120).

Berdasarkan uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

(26)

xxvi

dilakukan seseorang untuk mengorganisasi, mengatur dan

menyampaikan bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima,

menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan-bahan pelajaran

sehingga terjadi proses pelajaran.

Pembelajaran Kooperatif adalah suatu pengajaran yang

melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk

menetapkan tujuan bersama. “Pembelajaran kooperatif merupakan

strategi pembelajaran cara menempatkan sis wa dalam

kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan berbeda” (Dwi Wahyuni,

2001:8).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara

mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk

bekerjasama dalam memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam

setiap kelompok adalah heterogen.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai

objek belajar tetapi menjadi subjek belajar karena mereka tidak

berkreasi secara maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi

karena pembelajaran kooperatif merupakan metode alternatif dalam

mendekati permasalahan mampu mengerjakan tugas besar,

meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial, serta perolehan

(27)

xxvii

Dalam pembelajaran ini siswa saling mendorong untuk

belajar, saling memperkuat upaya-upaya akademik dan menerapkan

norma yang menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. Dalam

pembelajaran kooperatif lebih mengutakan sikap sosial untuk

mencapai tujuan pembelajaran dengan cara kerjasama.

Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur yang perlu

diperhatikan. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut :

1) Para siswa harus kooperatif harus memiliki persepsi bahwa mereka

“tenggelam atau berenang bersama”.

2) Para siswa memiliki tanggungjawab terhadap siswa yang lain

dalam kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap dirinya

sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki

tujuan yang sama.

4) Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggung jawab sama

besarnya diantara para anggota kelompok.

5) Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang

akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota

kelompok.

6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerjasama selama belajar.

7) Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara

(28)

xxviii

Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif,

disebutkan peranan guru dala m pembelajaran kooperatif sebagai

berikut :

a) Menentukan objek pembelajaran.

b) Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar sebelum pembelajaran dimulai.

c) Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.

d) Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.

e) Mengevaluasi prestasi siswa dan membantu siswa dengan cara mendiskusikan cara kerjasama (Dwi Wahyuni, 2001:101).

Langkah- langkah dalam pembelajaran kooperatif model

STAD sebagai berikut :

(1) Kelompokkan siswa dengan masing- masing kelompok terdiri dari

tiga sampai dengan lima orang. Anggota-anggota kelompok

dibuat heterogen meliputi karakteristik kecerdasan, kemampuan

awal Bahasa Indonesia, motivasi belajar, jenis kelamin, ataupun

latar belakang etnis yang berbeda.

(2) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan presentasi guru dalam

menjelaskan pelajaran berupa paparan masalah, pemberian data,

pemberian contoh. Tujuan presentasi adalah untuk mengenakan

konsep dan mendorong rasa ingin tahu siswa.

(3) Pemahaman konsep dilakukan dengan cara siswa diberi

tugas-tugas kelompok. Mereka boleh mengerjakan tugas-tugas-tugas-tugas tersebut

secara serentak atau saling bergantian menanyakan kepada

(29)

xxix

atau apa saja untuk menguasai materi pelajaran tersebut. Para

siswa tidak hanya dituntut untuk mengisi lembar jawaban tetapi

juga untuk mempelajari konsepnya. Anggota kelompok diberitahu

bahwa mereka dianggap belum selesai mempelajari materi sampai

semua anggota kelompok memahami materi pelajaran tersebut.

(4) Siswa diberi tes atau kuis individual dan teman sekelompoknya

tidak boleh menolong satu sama lain. Tes individual ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap suatu

konsep dengan cara siswa diberikan soal yang dapat diselesaikan

dengan cara menerapkan konsep yang dimiliki sebelumnya.

(5) Hasil tes kuis selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata

sebelumnya dan poin akan diberikan berdasarkan tingkat

keberhasilan siswa mencapai atau melebihi kinerja sebelumnya.

Poin ini selanjutnya dijumlahkan untuk membentuk skor

kelompok.

(6) Setelah itu memberikan penghargaan kepada kelompok yang

terbaik presentasinya atau yang telah memenuhi kriteria tertentu.

Penghargaan disini dapat berupa hadiah, sertifikat, dan lain- lain.

Dalam metode pembelajaran STAD terdapat kelebihan dan

kelemahan. Adapun kelebihannya adalah setiap siswa menjadi siap dan

dapat melatih kerja sama yang baik, sedangkan kelemahannya adalah

anggota kelompok mengalami kesulitan dalam membedakan siswa

(30)

xxx

Gagasan utama dibalik model STAD adalah untuk memotivasi

para siswa untuk mendorong dan membantu satu sama lain untuk

menguasai keterampilan-keterampilan yang disajikan oleh guru. Jika

para siswa menginginkan agar kelompok mereka memperoleh

penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompoknya

mempelajari materi yang diberikan. Mereka harus mendorong teman

mereka untuk melakukan yang terbaik dan menyatakan suatu norma

bahwa belajar itu merupakan suatu yang penting, berharga dan

menyenangkan.

b. Metode Pembelajaran STAD Dalam Mata Pelajaran Ekonomi.

Proses pembelajaran akan berlangsung seperti yang diharapkan

jika peran guru dalam berinteraksi dengan siswanya selalu

memberikan motivasi dan memfasilitasinya tanpa mendominasi,

memberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif, membantu dan

mengarahkan siswanya untuk mengembangkan bakat dan minat

mereka melalui proses pembelajaran yang terencana. Dalam mata

pelajaran ekonomi metode STAD digunakan untuk mempermudah

siswa dalam menguasai bahan atau sub pokok pelajaran yang dibahas.

B. Kerangka Berfikir

Pembelajaran dengan menggunakan model pendekatan

kontekstual memberikan manfaat pada siswa yang sangat besar dalam

(31)

xxxi

siswa untuk bersifat aktif, kreatif , inovatif , memberikan suasana yang

kondusif dan terbuka memungkinkan siswa untuk belajar aktif baik

secara individual maupun kelompok berani memecahkan masalah yang

dihadapi dengan pengalamannya sendiri menjadikan komponen

banyak arah dalam proses pembelajaran. Kondisi ini menggairahkan

semangat belajar siswa.

Da la m p e mb e la ja ra n STAD me mb e rika n ma nfa a t b a g i siswa untuk b e ka rja sa ma d a n me nja lin ko munika si d e ng a n se sa ma te ma n untuk me me c a hka n ma sa la h. Be rto la k d a ri ke ra ng ka p e mikira n d ia ta s d id ug a b a hwa a d a p e ng a ruh p ro se s b e la ja r e ko no mi d e ng a n me ng g una ka n me to d e STAD (Stud e nt Te a ms Ac hie ve me nt De visio n).

Gambar Kerangka Pemikiran

Keterangan :

1. Variabel independen / variabel bebas

Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi

variabel yang lain, yang menjadi variabel independen adalah

metode pembelajaran model STAD (X).

Metode STAD (student

(32)

xxxii

2. Variabel dependen / variabel terikat

yaitu suatu jawaban atas hasil dari perilaku yang dirangsang.

Dalam hal ini variabel dapendan adalah prestasi belajar ekonomi

( Y ).

= peningkatan prestasi belajar melalui metode STAD.

C. Hipotesis

Hipotesis berasal dari penggalan kata “Hypo” yang artinya

“Dari bawah” dan kata “Thesa” yang artinya “Kebenaran”.

Hipotesis adalah anggapan dasar mengenai satu teori yang bersifat sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji dibawah kebenaran atau dapat diuji untuk bisa dibuktikan benar atau tidaknya peneliti perlu mengadakan penelitian (Suharsimi Arikunto, 2005 ; 64).

Dari keterangan teori dan kerangka pemikiran yang telah

diuraikan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : “ ada

peningkatan prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP N 2

Kartasura dalam penggunaan metode STAD (student teams

(33)

xxxiii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengertian Metode Penelitian

Penelitian adalah suatu usaha untuk membuka, mengembangkan,

dan meguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana yang dilakukan dengan

menggunakan metode- metode ilmiah, ilmu yang membicarakan tentang

ilmiah untuk penelitian (Sutrisno Hadi, 1997;3). ”Kegiatan pengumpulan,

pengolaha, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara obyektif untuk

memecahkan suatu persolan atau menguji suatu hipotesis untuk memcahkan

persoalan praktis”(KBBI, 2000:920).

Berdasarkan pendapat di atas bahwa metode penelitian adalah cara

pelaksanaan penelitian keilmuan dalam rangka mendapatkan atau

mengumpulkan fakta-fakta yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.

B. Tempat dan waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Kartasura. Obyek

penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Kartasura, dan subyek penelitian

adalah penggunaan metode pembelajaran STAD dalam mata pelajaran

(34)

xxxiv

C. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian dapat digunakan salah satu dari

metode- metode yang ada (Surachman, 1990 ; 3), metode penelitian dibagi

menjadi tiga macam yaitu metode historis, metode deskriptif dan metode

eksperimen.

1. Metode Historis

Metode penelitian yang meliputi pengumpulan data dan peristiwa /

gagasan yang timbul dari masa lampau dalam usaha memahami situasi /

keadaan sekarang serta memprediksikan perkembangan yang akan terjadi

dimasa yang akan datang.

2. Metode Deskriptif

Metode ini bertujuan untuk menentukan menganalisis dan

mengklasifikasi dengan survei, angket, studi kasus atau dengan observasi

sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat

diterapkan pada berbagai macam masalah.

3. Metode Eksperimen

Metode Eksperimen adalah cara penelitian dengan membuat

kondisi buatan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek yang akan

diteliti , setidaknya satu variabel depenen dengan cara membandingkan dua

kelompok yang teliti.

Berdasarkan metode penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini menggunakan metode eksperimen sesuai dengan metode

(35)

xxxv

sampelnya terdiri dari dua kelompok eksperimen dan kontrol dalam keadaan

seimbang.

D. Jenis Penelitian

Terdapat beberapa jenis penelitian antara lain :Penelitian

Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif (Sugiono, 2003 ; 14)

1. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian dengan maksud memperoleh data

yang berbentuk angka atau data yang diangkakan.

2. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang datanya berbentuk kata,

kalimat, skema dan gambar.

Berdasarkan teori tersebut diatas maka dapat diambil pengertian

bahwa penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif dilakukan unuk

mendapatkan data yang sesuai dengan metode yang rasional. Jenis penelitian

ini penelitian kua ntitatif. Dimana data kuantitatif diperoleh dari perhitungan

data secara statistik mengenai peningkatan penggunaan metode pembelajaran

model STAD (Student Teams Achievement Devision) terhadap prestasi

belajar.

E. Populasi, Sampel, Sampling

1. Populasi

“Populasi adalah keseluruhan objek “ (Suharsimi, 1998 ; 115).

(36)

xxxvi

Kartasura dengan jumlah 240 siswa yang ada dalam kelas A, B, C, D, E

dan F.

2. Sampel

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang teliti” (

Suharsimi ; 1992 ; 105). Pada prinsipnya semakin besar sampel-sampel

yang diambil akan semakin baik. Ada pendapat lain bahwa untuk sekedar

ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya

jumlah subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 25% (Suharsimi

Arikunto , 1998 ; 120).

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel siswa kelas VIIIE

sebagai kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang akan

diberlakukan..

3. Sampling

Sampling adalah teknik mengambil sampel. (Sugiono, 2005 ; 73).

Ada 2 cara dalam mengambil sampling :

a. Probability Sampling

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Cara pengambilan probability sampling ada 4 yaitu :

1) Simple Random Sampling

(37)

xxxvii

3) Disproportionate Stratified Random Sampling

4) Cluster Sampling (Area Sampling)

b. Nonprobality Sampling

Nonprobality sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang / kesempatan sama bagisetiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih manjadi sampel.

Cara pengambilan nonpribality sampling ada beberapa cara yaitu :

1) Sampling Sistematis

2) Sampling Kuota

3) Sampling Aksidental

4) Sampling Purposive

5) Sampling Jenuh

6) Snowball Sampling

Dalam pene litian ini peneliti menggunakan simple random

sampling yaitu pengambilan sampel diambil secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Pertimbangan yang

digunakan dalam penelitian sampel ini adalah kelas yang belum pernah

menggunakan metode pembelajaran model STAD.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Obervasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

(38)

xxxviii

1997 ; 158). Metode observasi / pengamatan secara langsung yang

dilakukan oleh peneliti tentang aktifitas guru dan siswa selama

eksperimen berlangsung.

Hal-hal yang diamati dalam observasi sebagai berikut :

a. Aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

b.Kesiapan siswa.

c. Ketuntasan hasil belajar siswa.

d.Kemampuan guru dalan mengelola kelas.

2. Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

atau mengukur sesuatu dengan cara-cara atau aturan-aturan yang telah

ditentukan (Suharsimi Arikunto , 2001 ; 53). Metode ini digunakan untuk

mengetahui peningkatan prestasi belajar ekonomi siswa.

Dalam penelitian ini menggunakan tes sebagai instrument untuk

memperoleh data, sedangkan soal tes yang dibuat sebanyak soal adapun

langkah-langkah penyusunan soal tes adalah sebagai berikut :

a. Melihat silabus ekonomi SMP 2009/2010

b. Penulis melakukan konsultasi dengan guru bidang studi

ekonomi di SMP.

c. Penulis melakukan konsultasi dengan pebimbing skripsi.

(39)

xxxix

Soal-soal disesuaikan dengan sub-sub pokok bahasan mata

pelajaran ekonomi. Adapun kisi-kisi soal tes dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini :

No Kisi-kisi Soal tes Jumlah soal

1. Pegertian pajak 1

2 Pajak bumi dan bangunan 2

3 Pajak pertambahan nilai 2

4 Pajak penghasilan 1

Menurut Suharsimi Arikunto (2001: 166), penskoran soal tes dengan

menggunakan skala penilaian standar 10.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode yang digunakan untuk

memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan melihat buku-buku, arsip

atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki (Suharsimi

Arikunto, 2001 ; 135). Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh

data mengenai daftar nama siswa.

G. Uji Intrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah

dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah.

(40)

xl

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan

tingkat-tingkat kevalidan / keaslian sesuatu instrument. Suatu instrument

dikatakan valid atau sahih mempunai validitas tinggi. Namun sebaliknya

instrument yang kurang valid memiliki validitas rendah.

Validitas diatas diuji dengan rumus korelasi product

moment. Uji ini dilakukan dengan melihat korelasi atau skor

masing-masing item pertanyaan (Suharsimi Arikunto, 2002 ; 241).

Adapun rumusnya :

?

?

?

?

?

?

??

?

?

?

?

?

apabila rhitung › critical volume.

2. Uji Reliabilitas.

Reliabilitas adalah istilah untuk menunjukan sejauh mana hasil

pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi 2x atau lebih.

(41)

xli

mengetahui ketetapan instrument yang diteliti ” , pengukuran reliabilitas

tersebut mengunakan rumus :

tt

r = Koefisien reliabilitas

1 = Bilangan konstan

Mke = mean kuadran kesalahan table / error

Mks = mean kuadran intereksi subyek

Kriteria uji =

Jika r11 > rtabel dikatakan reliabel tetapi jika sebaliknya r11 < rtabel maka

dikatakan tidak reliabel.

H. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah pengujian data apakah data tersebut normal

atau tidak. Penelitian ini untuk uji normalitas menggunakan liliofors dengan

langkah-langkah :

a. Penemuan Hipotesis

(42)

xlii

H1 = Data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

b. Statistik Uji.

L = Max F ( Zt ) – S (Z1) dimana

jika Lhitung < L tabel maka sebuah data bisa dinyatakan

normal, sebaliknya L hitung > Ltabel maka sebuah data bisa dinyatakan tidak

normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas adalah pengujian data apakah data

tersebut homogen / tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dengan uji

barlet, yaitu:

a. Pene muan Hipotesis

Ho = data berasal dari populasi homogen

H1 = data berasal dari populasi tidak homogeny

b. Statistik Uji

(43)

xliii

2; K-1 maka dapat dikatakan hasil homogen atau

sebaliknya Jika X > X 22; K-1 maka dapat dikatakan hasil tidak homogen.

I. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penlitian

ini adalah t-test. T-test kerap kali digunakan dalam eksperiment-eksperimen

yang menggunakan sampel-sampel yang disamakan (di- matched) salah satu

variabelnya (mungkin 2, 3 variabelnya atau lebih) (Sutrisno Hadi, 2000 :

(44)

xliv

(Sutrisno Hadi, 2000 : 278)

Dimana =

Mk dan Me = Masing- masing adalah mean dari kelompok

kontrol dan mean dari kelompok eksperimen.

?

2

b = Jumlah deviasi dari mean perbedaan

N = Jumlah subyek

Pengujian melalui uji t atau dengan membandingkan thitung

(observasi) (th) dengan ttabel (tt) pada ? = 0.05, adapun bentuk diagram

uji t adalah sebagai berikut :

(45)

xlv

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Kartasura

1. Sejarah dan Latar Belakang SMP Negeri 2 Kartasura

SMP Negeri 2 Kartasura pada mulanya adakah SMEP Negeri 2

Kartasura. SMEP ini dijadikan negeri pada tanggal 1 Juni 1962. Pada

tanggal 1 Januari 1977, sekolah ini tidak lagi menerima calon siswa SMEP

tapi menerima calon siswa SMP. Kemudian pada tanggal 1 April 1977,

sekolah ini diresmikan menjadi SMP Negeri 2 Kartasura. Pada tahun

ajaran 1979/1980 SMP Negeri 2 Kartasura meluluskan siswanya pertama

kali.

SMP Negeri 2 Kartasura menempati areal seluas kurang lebih 5879

m2. Tanah ini diperoleh dari tanah kas Desa Pabelan, sehingga sampai

sekarang ini hubungan dengan pemerintah Desa Pabelan berjalan sangat

baik. SMP Negeri 2 Kartasura memiliki 18 ruang kelas, 1 ruang guru, 1

ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium, 1 ruang kantor TU, 1 ruang

bimbingan konseling, dan 1 ruang kegiatan ketrampilan.

Guru di SMP Negeri 2 Kartasura berjumlah 61 orang dengan

komposisi 51 orang guru tetap dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 10

orang Guru Tidak Tetap (GTT). Sebagian besar guru merupakan lulusan

(46)

xlvi

sebanyak 7 orang. Keadaan guru mengenai status kepegawaian dijabarkan

sebagai berikut:

Tabel 4.1

Keadaan Guru di SMP Negeri 2 Kartarsura Tahun Ajaran 2009/2010

Jumlah

Ijasah Tertinggi Guru Tetap (GT) Guru Tidak Tetap (GTT)

S3/S2 - -

S1 30 9

D3 14 1

D2/D1/SLTA 7 -

Jumlah 51 10

Sumber: Arsip SMP Negeri 2 Kartasura, 2009

Adapun daftar ke-61 guru di SMP Negeri 2 Kartarsura Tahun Ajaran

2008/2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Daftar Guru di SMP Negeri 2 Kartarsura Tahun Ajaran 2009/2010

(47)

xlvii

24 Yanik Susilowati, S.Pd 64 Hascaryati, S.Pd

25 Siti Laitul Ch

26 Tri Nugroho

27 Drs. FX. Tri Suranto

28 Sri Giyati

29 Drs. Andreas Suyadi

30 Senen Prasetyowati

31 Indaryati

32 Sri Suharti

33 Tri Indrastuti, S.Pd

34 WS. Nurharjani, S.Pd

35 Mulyati

36 Dra. Endang Dwi Hastuti

37 Mimik Tavip M, S.PAK

38 Wiwik Diah Astuti

39 Sarsini

40 Siti Sismarwiyati

(48)

xlviii

2. Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Kartasura

Struktur organisasi dibentuk untuk memudahkan berlangsungnya

kegiatan yaitu proses belajar mengajar dan mendeskripsikan tanggung

jawab semua guru dan pegawai tata usaha. Adapun struktur organisasi

SMP Negeri 2 Kartasura adalah sebaga i berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajaran 2009/2010

Sumb e r: Arsip SMP Ne g e ri 2 Ka rta sura Ta hun 2009

Urusan

Kesiswaan Komite Sekolah Tata Usaha

(49)

xlix

Adapun pengorganisasian kegiatan dan uraian tugas masing- masing

komponen dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan

sekolah dan melaksanakan tugas-tugas rutin, antara lain sebagai berikut:

1) Merencanakan sluruh kegiatan sekolah yang dibantu oleh semua

pembantu kepala sekolah sesuai dengan urusannya masing- masing.

2) Mengkoordinasikan semua pembantu agar tetjalin hubungan kerja

yang baik dan serasi dalam rangka memberikan motivasi kepada

semua unsur/personil sekolah, sehingga membangkitkan partisipasi

dan dedikasi yang sebesar-besarnya.

3) Secara rutin mengadakan supervisi/pembinaan setiap minggu sekali

pada hari sabtu dan senin dalam rangka mengatasi

hambatan-hambatan, misalnya memberikan catatan-catatan yang telah dibuat

tentang siswa kepada semua guru bidang studi

4) Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan sekolah dalam rangka

mengurangi hambatan dan pengembangan.

5) Menjalin hubungan yang erat/mengadakan koordinasi dengan MS &

pengurus BP3.

b. Wakil Kepala Sekolah

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas berlangsungnya semua

kegiatan {perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengendalian dan

(50)

l

1)Menyusun program tahunan dan semesteran yang berkaitan dengan

implementasi kurikulum di sekolah

2)Mengkoordinasikan penyusunan jadual proses belajar mengajar

3)Mengkoordinasikan pembagian tugas mengajar guru.

4)Mengawasi proses belajar mengajar .

5)Mengkoordinasikan kegiatan pengadaan bahan pengajaran (satuan

pelajaran, job sheet, diktat, dan sebagainya)

6)Mengkoordinasikan kegiatan pengembangan staf.

7)Mengumpulkan dan menganalisa absensi murid dan guru.

8)Mengkoordinasikan kegiatan evaluasi dan EBTA.

9)Mengkoordinasikan keseluruhan pengajaran di semua jurusan.

10)Melaksanakan bimbingan, pngarahan & pengendalian kegiatan siswa,

pengarahan & pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka

penegakan disiplin tata tertib sekolah.

11)Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus.

12)Melaksanakan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.

13)Menyusun program dan jadual pembinaan siswa secara berkala dan

insidentik.

c. Wali Kelas

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah terhadap siswa di kelas yang

diampunya Selaku pembantu kepala sekolah, wali kelas mempunyai tugas

(51)

li

1) Sebagai pengganti orang tua di sekolah.

2) Bersama petugas BP untuk mengadakan pendekatan tentang keadaan

pribadi siswa untuk mengisi kertas putih.

3) Membuat data kelas dan peta kerawanan siswa.

4) Mengatur administrasi kelas.

5) Mengatur pembagian dan koordinasi kerja kelompok.

6) Mengadakan komunikasi dengan orang tua/wali siswa.

7) Menyusun dan melaksanakan program koordinasi dan kerjasama

dengan petugas BP.

8) Membantu kelancaran pembayaran iuran SPP.

d. Bimbingan dan Penyuluhan

1) Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan

yang meliputi waktu kegiatan, metode bimbingan dan penyuluhan,

peralatan dan biaya teknik pengolahan data hasil bimbingan dan

penyuluhan serta petugas BP

2) Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru bidang studi dan

ketua jurusan serta urusan kesiswaan dalam rangka pembinaan

kesiswaan dan orang tua/wali siswa.

3) Menyusun dan memberikan saran dan pertimbangan pemilihan jurusan

bagi siswa.

(52)

lii

Bagian perpustakaan selaku pembantu Wakil Kepala bertanggung jawab

salam hal pengaturan dan pelaksanna perpustakaan. Sehingga kegiatan ini

dapat berfungsi sebagi media pendidikan yang kedua. Adapun

kegiatan-kegiatan yang wajib dilakukan oleh bagia perpustakaan secara garis besar

antara lain sebagai berikut:

1) Pengurusan pelayanan dan administrasi perpustakaan sesuai dengan

sistem yang telah ditetapkan dengan tertib dan baik.

2) Perencanaan pengembangan pelayanan perpustakaan.

3) Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan buku/bahan pustaka.

4) Mengatur penggunaan buku paket kepada guru/siswa sesuai dengan

kebutuhan masing- masing.

f. Kasubag Tata Usaha

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah, mempunyai tugas meliputi

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Penyusunan program tata usaha sekolah.

2) Penyusunan keuangan sekolah.

3) Pengurusan pegawai.

4) Pembinaan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah.

5) Penyusunan perlengkapan sekolah.

6) Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah.

7) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan

(53)

liii

B. Pelaksanaan Uji Coba Soal

Sebelum soal tes diberikan kepada sampel penelitian, maka terlebih

dulu dilaksanakan try-out (uji coba). Uji coba diberikan kepada 40 orang

siswa di luar anggota sampel penelitian, yaitu pada siswa VIII C SMP Negeri

2 Kartasura Tahun Pelajaran 2008/2009. Soal yang diberikan berbentuk essai

dengan penilaian dari skor minimal 1 hingga skor maksimal 5. Uji coba soal

tes ini dilakukan untuk mengetahui kesahihan (validitas) dan keandalan

(reliabilitas) soal tes untuk menjadi alat pengumpul data.

1. Uji Va lidita s

Item soal dinyatakan valid jika harga rxy lebih besar dari rtabel pada

taraf signifikansi (?) = 5% yaitu sebesar 0,312. Adapun rangkuman hasil

uji validitas soal dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini (Lampiran 5):

Tabel 4.3

Rangkuman Hasil Uji Validitas Soal

No. item rxy rtabel (0,05;40) Keterangan

1 0,530 0,312 Valid

2 0,719 0,312 Valid

3 0,752 0,312 Valid

4 0,743 0,312 Valid

5 0,659 0,312 Valid

(54)

liv

Hasil perhitungan uji validitas terhadap soal tes menunjukkan

bahwa dari 6 item soal semuanya valid, karena harga rxy seluruh item

tersebut lebih besar dari rtabel (40;0,05) sebesar = 0,312 (Lampiran 3).

Berdasarkan hasil di atas dapat dinyatakan bahwa seluruh item pertanyaan

dinyatakan valid/sahih untuk mengukur prestasi belajar siswa.

2. Uji Reliabilitas Soal

Hasil uji reliabilitas menurut pendapat Suharsimi Arikunto

(2002:167), dapat dikonsultasikan dengan ketetapan reliabilitas berikut:

Antara 0,800 – 1, 000 = sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,800 = tinggi

Antara 0,400 – 0,600 = cukup

Antara 0,200 – 0,400 = rendah

Antara 0,001 – 0,200 = sangat rendah

Hasil uji reliabilitas terhadap soal tes memperoleh koefisien

reliabilitas (r11) sebesar 0,7616, nilai r11 berada pada ketetapan reliabilitas

tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes ini sangat reliabel

(andal) dan mampu untuk menjadi alat pengumpul data. (lihat Lampiran

(55)

lv

C. Pelaksanaan Eksperime ntasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun

ajaran 2009/2010 dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi terhadap siswa untuk menemukan siswa yang aktif

dan pasif dalam belajar melalui serangkaian kegiatan pengumpulan data.

Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi siswa antara lain:

wawancara dengan guru bidang studi sebelum pelaksanaan tindakan

kemudian melakukan observasi langsung pada siswa.

2. Perencanaan tindakan, yaitu peneliti berencana melaksanakan

pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD di

kelas VIII E dalam rangka variasi metode pembelajaran. Dalam

perencanaan ini disusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

dan soal-soal untuk evaluasi.

3. Melakukan dokumentasi nilai pretest sebagai dasar untuk mengukur

peningkatan prestasi belajar setelah dilakukan pembelajaran kooperatif

tipe STAD.

4. Pelaksanaan pembelajaran, pada tahap dilaksanakan pembelajaran di kelas

dan diarahkan untuk dapat meningkatkan ranah kognitif, afektif dan

psikomotor siswa yaitu penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Pada setiap akhir tindakan dilaksanakan tes untuk mengetahui prestasi

belajar yang telah dicapai siswa. Pelaksanaan pembelajaran melalui

(56)

lv i

a. Membentuk kelompok-kelompok siswa yang jumlah anggotanya = 4

orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin,

suku, dan lain- lain)

b. Guru menyajikan pelajaran. Materi pelajaran mencakup tentang

perpajakan.

c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh

anggota-anggota kelompok. Anggota kelompok yang sudah tahu menjelaskan

pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu

mengerti.

d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat

menjawab kuis tidak boleh saling membantu

e. Guru melakukan evaluasi

5. Observasi dan monitoring. Pada tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan

dengan saat pelaksanaan pengamatan dilakukan pada waktu tindakan

sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada

tahap ini, peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang

diperlukan dan terjadi selama tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini

dilakukan dengan menggunakan format observasi atau penilaian yang

telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan

tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses hasil

belajar siswa.

6. Refleksi. Pada tahap ini dimaksudkan untuk menguasai secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang terkumpul,

(57)

lvii

Refleksi ini mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap hasil

pengamatan atas tindakan yang dilakukan.

7. Pelaksanaan evaluasi. Kegiatan ini sebagai proses mengumpulkan,

mengolah, dan menyajikan informasi sehingga bermanfaat untuk

pengambilan keputusan tindakan. Evaluasi khususnya diarahkan pada

penemuan bukti- bukti adanya peningkatan ranah kognitif dari siswa.

D. Penyajian Data Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik

observasi terhadap kreativitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk

mengurangi kesalahan pengamatan dilakukan oleh dua orang observer.

Berdasarkan data hasil observasi kreativitas siswa, maka diperoleh

karakteristik data sebagai berikut:

Tabel 4.4

Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP N 2 Kartasura Tahun Pelajaran 2009/2010

Pre sta si Be la ja r

Pe rio d e Me a n SD Minima l Ma ksima l Se b e lum p e mb e la ja ra n

(Pre te s)

66,675 9,302 50 85

Se sud a h p e mb e la ja ra n (STAD)

81,075 8,621 60 97

(58)

lviii

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa

pada post test (sesudah pembelajaran kooperatif tipe STAD) adalah sebesar

81,075, meningkat sebesar 14,400 dibandingkan pada saat pretest (66,675).

Peningkatan prestasi belajar ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif

tipe STAD sangat baik untuk digunakan sebagai variasi dalam metode

mengajar.

E. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data

dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors. Untuk menerima atau

menolak asumsi normalitas adalah dengan cara membandingkan Lo maks

dengan L kritis yang diambil dari daftar nilai kritis uji Lilliefors pada taraf

signifikansi (?) = 0,05. Jika Lo maks < L tabel derajat bebas (db) = 40,

maka hipotesis nol ditolak.

Tabel 4.5

Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Variabel Lo Maks L tabel

(0,05;40) Keterangan

Se b e lum p e mb e la ja ra n

(Pre te s) 0,132 0,140 Normal

Se sud a h p e mb e la ja ra n

(STAD) 0,125 0,140 Normal

Hasil perhitungan uji normalitas memperoleh harga maksimal (Lo

(59)

lix

sebesar 0,140, sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua data tersebut

memiliki distribusi atau sebaran yang normal. Hasil yang lebih lengkap

dapat dilihat pada perhitungan uji normalitas pada lampiran 11 dan 12.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variansi yang

sama. Adapun langkah perhitungannya pada Lampiran 13.

Tabel 4.6

Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variance

Antar Kelompok Fhitung Ftabel 5% Keterangan

Prestasi belajar sebelum dan

sesudah pembelajaran STAD 1,148 4,00

Tidak berbeda

Hasil uji homogenitas terhadap variansi antara kedua prestasi belaja

memperoleh nilai Fhitung sebesar 1,148, sedangkan Ftabel pada taraf

signifikansi 5% dengan db (1;78) adalah 4,00. Dikarenakan Fhitung < Ftabel

(1,148 < 4,00), maka dapat dinyatakan bahwa variansi kedua kelompok

adalah relatif sama, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok

dalam keadaan homogen.

F. Pengujian Hipotesis

Data yang digunakan dalam analisis pengujian hipotesis adalah data

prestasi belajar sebelum (pretest) dan sesudah (post test) pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t (uji

(60)

lx

adanya perbedaan prestasi belajar siswa setelah pembelajaran kooperatif tipe

STAD. Berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil sebagai berikut (Lampiran 9):

Tabel 4.7

Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t)

Antar Kelompok thitung ttabel 5% Keterangan

Prestasi belajar sebelum (pretest) dan sesudah (post test)

pembelajaran STAD

7,436 2,000 Berbeda

Hasil uji memperoleh nilai thitung > ttabel (7,436 > 2,000) pada taraf

signifikansi 5%, maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan prestasi belajar

siswa pada sebelum (pretest) dan sesudah (post test) pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan hipotesis diterima. Prestasi

belajar sesudah pembelajaran (81,075) lebih tinggi dari pada prestasi belajar

sebelum pembelajaran (66,675) atau terdapat selisih sebesar 14,4. Artinya

pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif dalam meningkatkan pemahaman

siswa, terbukti dari prestasi belajar siswa yang meningkat.

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat

peningkatan prestasi belajar ekonomi siswa setelah diberi pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Prestasi belajar sesudah pembelajaran mencapai

sebesar 81,075 atau meningkat sebesar 14,4 dibandingkan sebelum

(61)

lxi

pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat baik digunakan sebagai variasi

metode mengajar.

Pembelajaran tipe STAD merupakan bagian dari pembelajaran

kooperatif yang menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses

belajar. Menurut Slavin (1994: 24) pendekatan STAD pada pembelajaran

kooperatif lebih menekankan kerja sama antar siswa. Kelas dibagi menjadi

kelompok belajar yang terdiri dari siswa-siswa yang bekerja sama dalam satu

perencanaan kegiatan mengajar. Setiap anggota kelompok diharapkan dapat

bekerja sama secara sportif satu sama lain dan bertanggung jawab baik kepada

dirinya sendiri maupun pada anggota dalam satu kelompok. Siswa dituntut

untuk mampu belajar secara berkelompok dan guru hanya sebagai fasilitator.

Belajar kelompok akan membantu siswa yang kurang mampu karena siswa

dibimbing siswa yang sudah mampu, dan lebih mudah berdiskusi dengan

temannya

Adanya kerja sama antar anggota kelompok untuk saling bertukar

pendapat dan bimbingan dari siswa yang lebih mampu, maka daya ingat siswa

lebih kuat. Sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik

untuk bekerja sama dengan temannya, akan lebih meningkat kemampuannya

dalam memahami ma teri pelajaran, sehingga prestasi belajar yang dicapai juga

meningkat.

Penerapan metode STAD terdiri atas siklus pembelajaran yang

membawa siswa pada suasana kerja sama yang diharapkan. Siklus kegiatan

(62)

lxii

1. Mengajar: menyajikan pembelajaran

2. Belajar dalam tim: siswa bekerja dalam tim dengan dipandu oleh lembar

kegiatan untuk menuntaskan materi pelajaran

3. Tes: siswa mengerjakan kuis atau tugas lain secara individual (misalnya

tes esai atau kinerja)

4. Penghargaan tim: skor tim dihitung berdasarkan skor peningkatan anggota

tim, laporan berkala kelas. Papan pengumuman digunakan untuk memberi

penghargaan kepada tim yang berhasil mencetak skor tinggi.

Kemudian untuk memudahkan penerapannya, guru perlu membaca

tugas-tugas yang harus dikerjakan tim, antara lain:

1. Meminta anggota tim bekerja sama mengatur meja dan kursi, serta

memberikan siswa kesempatan sekitar 10 menit untuk memilih nama tim

mereka atau ditentukan menurut kesesuaian.

2. Membangkitkan minat siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa

(LKS).

3. Menganjurkan kepada siswa pada tiap-tiap tim bekerja berpasangan (dua

atau tiga pasangan dalam satu kelompok).

4. Memberikan penekanan kepada siswa bahwa LKS itu untuk belajar, bukan

untuk sekadar diisi dan dikumpulkan. Karena itu penting bagi siswa diberi

lembar kunci jawaban LKS untuk mengecek pekerjaan mereka pada saat

(63)

lxiii

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling menjelaskan jawaban

mereka, tidak hanya mencocokkan jawaban mereka dengan lembar kunci

jawaban tersebut.

6. Apabila siswa memiliki pertanyaan, mintalah mereka mengajukan

pertanyaan itu kepada teman atau satu timnya sebelum menanyakan

kepada guru.

7. Pada saat siswa bekerja dalam tim, guru berkeliling dalam kelas, sambil

memberikan pujian kepada tim yang bekerja baik dan secara bergantian

guru duduk bersama tim untuk memperhatikan bagaimana

anggota-anggota tim itu bekerja.

8. Memberikan penekanan kepada siswa bahwa mereka tidak boleh

mengakhiri kegiatan belajar sampai dapat menjawab dengan benar

soal-soal kuis yang ditanyakan.

Melalui kegiatan tersebut, maka terjadi kegiatan belajar mengajar sesuai yang

diharapkan. Siswa dan guru mendapatkan kemudahan untuk memahami materi

pelajaran membaca pemahaman dengan metode STAD. Metode tersebut

mamu membawa perubahan ke arah peningkatan mutu pembelajaran.

Beberapa manfaat model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan

TAI dalam proses pembelajaran antara lain menurut Roger dan David Johnson

(1994: 202) adalah: (1) Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilannya dalam suasana

belajar mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis. (2) Dapat

(64)

lxiv

(3) Dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap. Nilai, dan

ketrampilan-ketrampilan sosial untuk diterapkan dalam kehidupan di

masyarakat. (4) Siswa tidak hanya sebagai obyek belajar melainkan juga

sebagai subyek belajar karena siswa dapat menjadi tutur sebaya bagi siswa

lainnya. (5) Siswa dilatih untuk bekerja sama, karena bukan materi saja yang

dipelajari tetapi juga tuntutan untuk mengembangkan potensi dirinya secara

optimal bagi kesuksesan kelompoknya. (6) Memberi kesempatan kepada siswa

untuk belajar memperoleh dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan

(65)

lxv

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

pada bab-bab sebelumnya dan mengacu pada perumusan masalah, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura tahun pelajaran

2009/2010. Setelah diberi pembelajaran dengan pendekatan STAD

memiliki prestasi belajar yang tinggi (81,075) dibandingkan prestasi

belajar siswa sebelum (66,675) atau terdapat selisih sebesar 14,4.

Artinya pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik (lebih efektif)

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Saran

Dalam rangka menyumbang pemikiran untuk meningkatkan prestasi

belajar ekonomi siswa maka disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Bagi guru, khususnya guru mata pelajaran ekonomi, hendaknya

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses

pembelajaran agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Pendekatan

Gambar

Tabel 4.1
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Kartasura
Tabel 4.3
Tabel 4.4 Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP N 2 Kartasura
+3

Referensi

Dokumen terkait

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meninggkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi SMA Muhammadiyah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD,

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD efektif untuk meningkatkan prestasi

Prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Proses Pantai melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan, yang mana hal tersebut

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa, implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan pada siswa kelas VIII A4 SMP Negeri 3 Sawan pada

Oleh karena itu penelitian ini berjudul, “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD), untuk meningkatkan minat dan prestasi

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar mata