• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Pai Materi Periode Islam Modern Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (Stad) Pada Siswa Kelas Xi Tsm 3 Di Smk N 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Pai Materi Periode Islam Modern Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (Stad) Pada Siswa Kelas Xi Tsm 3 Di Smk N 1 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PERIODE ISLAM MODERN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS XI TSM 3 DI SMK N 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh ANIK SOLIQAH

NIM. 111-14-229

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

ى َوْقَّتل ا َو ِ رِبْل ا ىَلَع ا ْوُن َو اَعَت َو

(6)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat Allah yang maha kuasa, penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua orang tua saya, Pak Ahmad Parjono (Pak Parji) dan Mak Darmi yang tidak henti-hentinya memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada saya;

2. Dosen pembimbingku Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. yang telah membimbing saya untuk penyelesaian skripsi ini;

3. Kepala SMK N 1 Tengaran yang sudah mengizinkan saya untuk mengadakan penelitian di sekolah ini dan tidak lupa kepada Bapak Sidiq Afandi S.Pd.I selaku guru PAI yang telah bersedia membantu selama proses penelitian; dan

4. Pak Yadi Harsono (Pak Hono) sekeluarga tanpa terkecuali yang sudah

memberikan do’a, semua sahabat-sahabat saya satu kos selama empat tahun

dan semua teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sudah membantu, menemani, dan menyemangati saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi Penelitan Tindakan Kelas ini yang berjudul :

“ PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI ISLAM

MODERN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA

SISWA KELAS XI TSM 3 DI SMK N 1 TENGARAN”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang kita tunggu-tunggu syafaatnya di yaumul akhir nanti. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan keendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.P.d; 2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Bapak Suwardi, M.Pd;

3. Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag; 4. Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd; 5. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.P.d. selaku dosen pembimbing

skripsi terimakasih atas bimbingannya; 6. Seluruh dosen dan staf IAIN Salatiga; dan

(8)
(9)
(10)
(11)

ABSTRAK

Soliqah, Anik. 2018. Peningkatan hasil belajar PAI materi Islam modern melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas XI TSM 3 Di SMK N 1 Tengaran. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.P.d.

Kata kunci : peningkatan, haisl belajar, STAD

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI materi Islam Modern dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas XI TSM 3 Di SMK N 1 Tengaran.

Metodologi yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Temas-Achievement Divisions. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumemntasi. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap ; perencanaan, pelasanaan, pengamatan, dan refleksi.

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ...iv

PENGESAHAN KELULUSAN ...v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

ABSTRAK ...viii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Kegunaan Penelitian ...6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...7

F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian ...8

2. Subjek Penelitian ...9

3. Langkah-langkah Penelitian ...10

4. Teknik Pengumpulan Data ...12

5. Instrumen Penelitian ...12

6. Analisis Data ...13

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Hasil Belajar ...16

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...17

(13)

4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif ...20

5. Tipe Student Teams-Achievement Divisions ...20

6. Langkah Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ...22

7. Menggunakan STAD di Ruang Kelas ...23

8. Materi Islam Modern ...25

B. Pembelajaran Materi Islam Modern Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...28

C. Kajian Pustakan ...30

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ...32

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...34

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus ...48

B. Hasil Penelitian ...49

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...55

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...67

B. Saran ...67 DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR 1. Daftar Tabel

Tabel 3.1 Data Nilai Sebelum Perbaikan ...32

Tabel 3.4 Nilai Siklus I ...39

Tabel 3.5 Nilai Siklus II ...46

Tabel 4.1 Data Nilai Sebelum Perbaikan ...48

Tabel 4.2 Nilai Siklus I ...50

Tabel 4.3 Nilai Siklus II ...53

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus ...56

Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus I ...60

Tabel 4.6 Nilai Siklus II ...64

Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Siklus II ...65

(15)

DAFTAR LAMPIRAN A. Lampiran Lembar Pengamatan

1. Lembar Pengamatan Guru Siklus I ...37

2. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ...38

3. Lembar Pengamatan Guru Siklus II ...44

(16)
(17)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mengajar adalah proses penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Agar proses penyampaian itu efektif, suasana dan lingkungan kelas juga harus dikelola sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, potensi, dan karakteristiknya masing-masing. Mengingat setiap siswa adalah pribadi yang unik dan khas, pastinya masing-masing memiliki minat, bakat, karakter, dan intelegensi yang berbeda. Keragaman potensi, bakat, minat, dan latar belakang kehidupan siswa tersebut tentunya meniscayakan pola, model, strategi, dan metode pembelajaran yang beragam pula (Grafura, 2016 : 5).

(18)

dan pemikiran para tokoh dalam pembaharuaan dunia Islam masa modern. Di sini guru dituntut untuk mampu menerapkan kurikulum baru dalam pembelajaran yang belum tentu dapat dilakukan dengan mudah. Apalagi mengingat karakter peserta didik yang beragam. Penting bagi guru untuk memahami situasi pembelajaran dengan kondisi peserta didiknya, juga mengetahui cara mengantisipasi kondisi tersebut jika terjadi di dalam kelas (Grafura, 2016 : 6)

(19)

utama dalam pengajaran di kelas, dan bukan hanya untuk kegiatan-kegiatan tertentu (Slavin, 2005: 5).

Akan terjadi sangat banyak perubahan ketika seorang guru mengadopsi pembelajaran kooperatif : struktur-struktur tugas dan insentif di dalam kelas, sistem umpan balik, dan sistem otoritas, dan peran guru semuanya berubah secara substansial. Pembelajaran kooperatif telah menunjukkan variasi kajian yang sangat luas dan dapat berpengaruh positif pada serangkaian variabel non-kognitif yang penting. Pengaruh secara keseluruhan dari pembelajaran kooperatif pada rasa harga diri siswa, dukungan kelompok terhadap pencapaian prestasi, lokus kontrol internal, waktu mengerjakan tugas, kesukaan pada kelas dan teman sekelas, serta variabel lainnya adalah positif dan sangat kuat (Slavin, 2005 : 142).

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model Student

Teams-Achievement Divisions (STAD). STAD merupakan salah satu

(20)

dengan baik, dan nilai kuis itu menentukan nilai kelompok mereka (Sharan, 2014 : 8).

Berdasarkan pengamatan di lapangan, proses pembelajaran pada materi Islam modern, belum kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Masalah yang dihadapi oleh siswa kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran, masih banyak yang belum memahami materi Islam modern. Melihat dari hasil ulangan harian materi tersebut, masih banyak siswa yang belum mencapai Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM). Pada saat dilakukan tes pada materi ini, banyak siswa yang belum mampu mejawab pertanyaan dengan benar dari 35 soal yang disediakan, hanya 15-20 soal yang benar. Hal tersebut terjadi karena pada saat proses pembelajaran, siswa hanya mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu sudah diadakan kerja kelompok, tetapi anggotanya tidak diacak sesuai dengan prestasi siswa, dan tidak ada kuis atau pertanyaan untuk setiap siswa sehingga dalam kelompok tersebut siswa hanya mengandalkan satu atau dua orang untuk mewakili presentasi atau menjawab pertayaan dari guru.

(21)

hasil belajar siswa dalam materi Islam Modern dapat meningkat. Tipe ini berhubungan dengan kerja kelompok, yang mana dalam kelompok tersebut masing-masing siswa mempunyai tanggug jawab untuk benar-benar memahami materi yang disampaikan agar bisa menjawab kuis atau pertanyaan dari guru.

Selain itu siswa mempunyai tanggung jawab untuk memberitahukan kepada seluruh anggota kelompok tentang materi Islam modern sampai paham. Peneliti mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievemen Divisions (STAD) pada materi Islam modern

untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Metode STAD merupakan salah satu diantara metode yang dapat meningkatkan minat siswa, kesukaan pada kelas dan teman sekelas ketika belajar maupun mengerjakan tugas. Dengan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“ PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI ISLAM

(22)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

materi Periode Islam Modern pada siswa kelas XI TSM 3 Di SMK N 1 Tengaran ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI materi Islam Modern melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas XI 3 TSM di SMK N 1 Tengaran.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting untuk dilakukan karena diharapkan dapat memberi manfaat :

1. Bagi siswa

Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dapat menyampaikan pendapat serta berani mengajukan pertanyaan, mampu bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajarnya.

2. Bagi guru

(23)

model STAD pada materi yang sesuai. Sehingga pembelajaran akan lebih efektif.

3. Bagi peneliti

Meningkatkan wawasan dan pengalaman bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif model STAD. E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

“Penggunaan tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAI materi Periode Islam Modern pada siswa kelas XI TSM di SMK N 1 Tengaran.”

Peneliti menetapkan indikator yang ingin dicapai pada siklus tindakan terakhir sebagai berikut :

1. Siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar PAI materi Periode Islam Modern melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD).

(24)

F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari classroon action research (CAR), yaitu satu actoin research yang dilakukan di kelas.

Ada tiga unsur atau konsep yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas yaitu :

a. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan analisis untuk menyelesaikan suatu masalah.

b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.

c. Kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru (Kunandar, 2011 : 45).

(25)

secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri (Muslich, 2011 : 8).

Jadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2006 : 14).

2. Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Tengaran yang beralamat di

Jl. Darun Na’im, Karangduren, Tengaran, Kab. Semarang, Jawa

Tengah, 50775. b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester 2 di kelas XI TSM 3 tahun ajaran 2017/2018.

Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018 Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2018 Siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2018 c. Subjek Penelitian

(26)

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2 siklus. Dari masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui kondisi selama proses penerapan pembelajaran menggunakan metode yang diaplikasikan. Membuat tugas-tugas untuk diterapkan di dalam kuis.

b. Pelaksanaan

Tahap ini, pelaksanaan pembelajaran diterapkan sesuai dengan RPP yang sudah dibuat seperti pada tahap perencaaan. Dalam pelaksanaannya guru menggunakan metode STAD dengan membentuk lima komponen : presentasi kelas, kelompok, kuis, skor kemajuan perseorangan, dan penilaian kelompok.

c. Pengamatan

(27)

d. Refleksi

Pada tahap ini semua hasil dari observasi dikumpulkan kemudian dilakukan analisis dan evaluasi untuk megetahui apa saja yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan dan hasil tindakan dari siklus I supaya dapat memperbaiki tindakan yang akan dilaksanakan untuk siklus II.

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan tersebut digambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut.

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian

(Arikunto, dkk, 2014:16) Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

(28)

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati guru dan siswa selama pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD, mengamati kelebihan dan kekurangan metode tersebut.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara rinci untuk melengkapi data observasi.

c. Dokumentasi

Sumber lain yang dapat dijadikan sebagai pengumpulan data adalah dengan foto selama kegiatan pembelajaran.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis (Arikunto, 2000 : 134). Instrumen penelitian ini menggunakan :

a. Lembar observasi

(29)

lapangan. Pada proses observasi peneliti mengamati cara mengajar guru selama pembelajaran berlangsung.

b. Pedoman dokumentasi

Dokumentasi dapat dijadikan sebagai bukti pelaksanaan penelitian berupa foto yang memperjelas proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakna metode STAD dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

6. Pengumpulan Data

Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan data melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara dengan guru, dan mencari sumber yang berkaitan. Maka dari hasil pengumpulan data ini penulis mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

7. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moleong, 2007 : 103)

(30)

Data tersebut adalah data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk persentase. Data yang dihitung adalah hasil rata-rata kelas dan juga ketuntasan belajar siswa.

1. Menghitung Rata-rata Kelas

𝑋 =∑𝑋N

Keterangan: X = nilai rata-rata

∑X = jumlah semua skor/nilai

N = banyaknya siswa

2. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa

P =∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑋 100%

G. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini terdapat beberapa bab yang saling berkaitan, yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Bab I : merupakan bab pendahuluan yang menguraikan gambaran singkat dari penelitian ini, bab I terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian (rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data), dan sistematika penulisan.

(31)

belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar), PAI (definisi PAI, ruang lingkup PAI), pembelajaran kooperatif (pengertian pembelajaran kooperatif ) model pembelajaran tipe STAD. Sedangkan pada kajian pustaka memuat tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan.

Bab III : bab ini merupakan bab tentang pelaksanaan penelitian. Pada bab ini akan diuraikan mengenai subjek penelitian, dan deskripsi pelaksanaan per siklus.

Bab IV : bab ini merupakan bab tentang hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil penelitian tiap siklus (pra siklus dan siklus berikutnya) dan pembahasan (hasil sebelum PTK dan hasil penelitian per siklus).

(32)

BAB II

LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :

a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang, mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan, dan kemampuan melakukan aktivitas kognitif.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan aktivitas kognitifnya sendiri yang meliputi kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut yang berupa kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

(33)

Sardiman (2009 : 94) menyatakan dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar semakin meningkat maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat (Suprihatiningrum, 2013: 37-38 ).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Faktor motivasi belajar yang tinggi bisa disebabkan oleh guru-guru yang profesional. Beberapa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya :

a. Faktor eksternal

(34)

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar atau faktor psikis seperti tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. demikian juga motivasi, bakat, dan minat banyak memberi warna terhadap aktivitas belajar. bakat dan minat terhadap suatu pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.

Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang energik, gampang menyerah. Kondisi-kondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar (Sriyanti, 2011 : 23-25).

3. Pembelajaran Kooperatif

(35)

Keberhasilan kerja sangat dipengaruh keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri.

Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif agar lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif, yaitu sebagai berikut.

a. Para siswa yang tergabung alam suatu kelompok harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim, mempuanyai tujuan bersama yang harus dicapai.

b. Para siswa tergabung dalam suatu kelompok dan harus merasa bahwa masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan berhasil tidaknya kelompok itu menjadi tanggung jawab bersama oleh suluruh anggota kelompok.

c. Untuk mencapai hasil yang maksimum, para siswa yang tergabung dalam kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalam mendiskusikan masalah yang dihadapi (Hamdani, 2011 : 165). 4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu : penjelasan materi, belajar dalam kelompok, penilaian, dan pengakuan tim.

(36)

b. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

c. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau

kelompok.

d. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi untuk terus berprestasi lebih baik lagi (Rusman, 2017 : 304).

5. Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD)

Divisi Pencapaian-Kelompok Siswa atau Student Teams-Achievement Divisions (STAD), salah satu rangkaian teknik pengajaran yang dikembangkan dan diteliti di Universitas John Hopkins yang secara umum dikenal sebagai Kelompok Belajar Siswa. Teknik ini didasarkan pada gagasan tentang siswa-siswa yang belajar dalam kelompok belajar kooperatif untuk memahami pelajaran.

(37)

perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain (Sharan, 2014 : 5).

Slavin memaparkan bahwa : “Gagasan utama di belakang STAD

adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru”. Jika siswa menginginkan kelompok mereka memperoleh hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam mempelajari pelajaran. Mereka harus mendorong teman sekelompok mereka untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan norma-norma bahwa belajar itu penting, berharga, dan menyenangkan. Para siswa diberi waktu untuk bekerja bersama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidakboleh saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi itu (tanggung jawab perseorangan). Tetapi dalam kelompok, mereka mengajari teman sekelompok mereka dan menaksir kelebihan dan kekurangan mereka untuk membantu agar bisa berhasil menjalani kuis (Sharan, 2014 : 6).

6. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD

Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisins, sebagai berikut :

a. Penyampaian tujuan dan motivasi

(38)

b. Pembagian kelompok

Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik.

c. Presentasi dari guru

Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut dipelajari. Guru memberikan motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif.

d. Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim)

Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota betul-betul menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD. e. Kuis (evaluasi)

(39)

untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.

f. Penghargaan prestasi tim

Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentan 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan menghitung skor individu, menghitung skor kelompok, dan pemberian hadiah pengakuan skor kelompok (Rusman, 2017 : 306).

7. Menggunakan STAD di ruang kelas

STAD terdiri dari lima komponen utama : presentasi kelas, kelompok, kuis, skor kemajuan perseorangan, dan penilaian kelompok. a. Presentasi kelompok

Presentasi kelas ini berbeda dengan pengajaran biasa karena mereka harus benar-benar fokus pada satuan STAD. Dengan cara ini, siswa menyadari bahwa selama presentasi kelas berlangsung mereka harus memperhatikan dengan seksama, karena dengan begitu akan membantu mereka menjalani kuis dengan baik, dan nilai kuis itu menentukan nilai kelompok mereka.

b. Kelompok

(40)

untuk mempelajari lembar tugas dna materi-materi lainnya. kelompok merupakan yang paling penting di STAD. Pada setiap nilai, yang ditekankan adalah apa yang dilakukan anggota kelompok utnuk kelompok mereka, dan apa yang dilakukan oleh kelompok untuk membantu anggotanya.

c. Kuis

Setelah satu sampai dua kali presentasi guru dan satu sampai dua kali praktek kelompok, para siswa menjalani kuis perseorangan. Siswa-siswa tidak dianjurkan saling membantu selama kuis berlangsung. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap siswasecara perseorangan bertanggung jawab atas pengetahuan yang mereka peroleh.

d. Skor kemajuan perseorangan

Gagasan di belakang skor kemajuan perseorangan adalah menanamkan tujuan prestasi yang bisa diperoleh kepada siswa, jika dia bekerja lebih keras dan berbuat lebih baik dibandingkan sebelumnya.

e. Penilaian kelompok

(41)

penghargaan lainnya untuk menegaskan gagasan bahwa bekerja baik secara berkelompok adalah penting (Sharan, 2014 : 10). 8. Materi Periode Islam Modern

Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan uamt Islam bahwa sudah cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh Kerajaan Turki Usmani yang langsung mengahadapi kekuatan Eropa yang pertaman kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuan Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevalulasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat.

Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhanya telah muncul sekitar abad XIII M ketika dunia Islam mengalami kemunduran di berbagai bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah, seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691-751). Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam kepada pemahaman dan pengalaman Rasulullah saw.

(42)

a. Memberi ruang dan peluang ijtihad di dalam berbagai kajian keagamaan yang berkaitan dengan muamalah duniawiyah.

b. Tidak terikat secara mutlak dengan pendapat ulama-ulama terdahulu.

c. Memerangi orang-orang yagn menyimpang dari kaidah kaum salaf seperti kemusyikan, khurafat, bid’ah, taqlid, dan tawasul.

d. Kembali kepada al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam.

Secara garis besar isi pemikiran Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim antara lain mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial, dan

ekonomi, pemberantas takhayul dan bid’ah yang ke dalam ajaran Islam,

menghilangkan paham fatalisme yagn terdapat di kalangan umat Islam, menghilangkan paham salah yang dibawa oleh tarekat tasawuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam terhadap permainan politik negara Barat.

Selanjutnya, ide-ide cemerlang Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim dan yang lainnya dilanjutkan oleh tokoh-tokoh muda yagn ahir pada abad ke-18. Mereka meyakini bahwa umat Islam sudah tertnggal jauh dibandingkan dunia Barat. Umat Islam masih berkutat pada hal-hal yang

tidak raisonal seperti bid’ah, khurafat, dan tahayyul. Satu-satunya jalan

(43)

Tokoh-tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern

Tokoh-tokoh yang mempelopori gerakan pembaharuan Islam, antara lain :

a. Muhammad bin Abdul Wahab b. Syah Waliyulah

c. Muhammad Ali Pasya d. Al-Tahtawi

e. Jamaludin Al-Afghani f. Muhammad Abduh g. Rasyid Rida

h. Sayyid Ahmad Khan i. Sultan Mahmud

(44)

B. Pembelajaran Materi Periode Islam Modern Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievemen Divisions (STAD)

Dalam suatu pemilihan model pembelajaran yang diambil oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan pembelajaran yang sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. Pemilihan pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran PAI akan mengaktifkan siswa serta menyadarkan siswa bahwa PAI itu tidak membosankan (Suprihatiningrum, 2013 : 75).

(45)

Dalam metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) ini setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi yang substansial kepada kelompoknya. Selain itu, setiap anggota siswa menjadi lebih aktif ketika bekerjasama dengan kelompokknya. Model kooperatif tipe STAD ini dapat mengurangi sifat individual siswa, terutama pada materi Islam modern yang banyak membahas tentang sejarah bagaimana Islam pada masa modern (1800-sekarang), pemikiran para tokoh tentang pembaharuan dunia Islam masa modern dan lain sebagainya.

(46)

C. KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka berupa buku, hasil penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan penulis sebagai rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan. Dalam hal ini penulis mengambil beberapa sumber sebagai sumber rujukan yang diperbandingkan.

1. Penelitian hasil belajar aqidah akhlak dengan menggunakan metode Student Teams-Achievement Division (STAD) pernah dilakukan oleh

Abdur Rahman Sidiq UIN Sumatera Utara Medan dengan judul “

Peningkatan Hasil Belaj ar Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Student Teams-Achievemnt Division (STAD) Pada Materi Sifat Wajib

Allah di SMP AHMAD DAHLAN MEDAN ” menunjukkan bahwa

penerapan model STAD dapat meningkatkan hasil belajar materi sifat wajib Allah di SMP AHMAD DAHLAN MEDAN. Dengan dibuktikan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II yang telah memenuhi klasikal 85%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 70 (47,83% siswa tuntas), sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 82,60 (86,95 siswa yang tuntas).

2. Penelitian yang lain dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang dilakukan oleh Suprapti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul

“ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams

(47)

Mata Pelajaran Fiqh ” yang menunjukkan bahwa penggunaan metode

STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh. Dengan adanya bukti telah mencapai kriteria keberhasilan, nilai rata-rata siklus I (78,26) menjadi (84,03) pada siklus II.

3. Penelitian lain yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Student Teams-Achievement Divisions yang dilakukan oleh Muhammad Hasan dengan judul " Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams-Achievement Division (STAD) Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits Kelas XI

Jurusan Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Probolinggo”

yang menunjukkan bahwa penggunaan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Dengan adanya bukti telah mecapai kriteria keberhasilan siklus I dan siklus II dari 75% menjadi 85%.

(48)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

Pada tahap pra siklus ini peneliti mencari data nilai siswa kelas XII TSM 3 di SMK N 1 Tengaran yang akan digunakan sebagai acuan melaksanakan penelitian pada siklus I dan siklus II untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Di bawah ini peneliti menyajikan data nilai siswa pada pembelajaran sebelum perbaikan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Data nilai sebelum perbaikan

NO NAMA NILAI KETERANGAN

1. Ahmad Muhclis 76 Tuntas

2. Aji Pradilah 45 Tidak Tuntas

3. Akhbar Ariya Wicaksono 78 Tuntas

4. Alvin Yulianto 76 Tuntas

5. Ananta Hery Septiyawan 50 Tidak Tuntas

6. Andi Gunawan 76 Tuntas

7. Bagus Adi Setiawan 78 Tuntas

8. Bagus Dewa Anggara 76 Tuntas

9. Dwi Rizky Diantoro 40 Tidak Tuntas

10. Fajar Arifin 50 Tidak Tuntas

11. Faris Dwi Ardiansyah 76 Tuntas

12. Rahmat Bagus Oktavianto 40 Tidak Tuntas 13. Rhamadani Indra Saputra 50 Tidak Tuntas

(49)

15. Risky Himawan 76 Tuntas

22. Virnanda Wahyu Utomo 50 Tidak Tuntas

23. Wahyu Widodo 76 Tuntas

24. Wahyudi Ali Mukti 50 Tidak Tuntas

25. Wahyudi Andika 40 Tidak Tuntas

Jumlah Tuntas 11 siswa

Jumlah Tidak Tuntas 14 siswa

Dari tabel di atas dapat diketahui : a). Nilai rata-rata test pra siklus

M = ∑ X N

M = 1477 25

=

59,08

b). Persentase yang lulus KKM pra siklus

P = F

N× 100%

P =11

25× 100%

= 44%

(50)

P = F

N× 100%

P =14

25× 100%

= 56%

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Setelah peneliti melihat hasil pembelajaran tersebut, untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti mencoba melaksanakan penelitian pada siswa kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran yang berjumlah 25 siswa. Pada penelitian ini terdiri dari (2) dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu membuat RPP. Penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun langkah-langkah perencanaan sebagai berikut :

(51)

2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Senin, 7 Mei 2018.

3) Menetapkan materi yang akan dilaksanakan pada siklus I. 4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran. 5) Membuat instrumen penelitian, yaitu :

a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang kegiatan guru dan siswa, karena hasil belajar bisa ditentukan jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran. b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan tindakan

1) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

2) Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai materi yang akan dipelajari.

3) Guru mengondisikan siswa untuk memperhatikan selama proses pembelajaran.

4) Guru membuka pembelajaran dengan salam, berdo’a, dan membaca surat-surat pendek.

5) Guru mengabsen siswa

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

7) Melakukan apersepsi dengan menanyakan apa itu Islam modern. 8) Guru menjelaskan pembaharuan dunia Islam masa modern

(52)

9) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi Islam modern yang telah disampaikan.

10)Guru membagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 siswa.

11)Kelompok 1 mempelajari tentang gambaran umum Islam modern (1800-sekarang), kelompok 2 mempelajari tentang tokoh-tokoh pembaharu Islam masa modern, kelompok 3 mempelajari tentang pemikiran-pemikiran para tokoh tentang pembaruan Islam, kelompok 4 mempelajari tentang contoh peristiwa perkembangan Islam di berbagai bidang, kelompok 5 mempelajari tentang hikmah mempelajari sejarah pembaruan Islam modern.

12)Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya, sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

13)Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu.

14)Guru memberikan evaluasi dari kegiatan yag telah dilakukan. 15)Guru memotivasi siswa untuk terus semangat dalam belajar, 16)Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan salam

(53)

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap keterampilan guru menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Peneliti secara langsung melakukan pengamatan dengan aspek-aspek sebagai berikut :

1) Lembar observasi guru dan siswa A. lembar pengamatan guru siklus I

No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan

A. Eksplorasi

1. Guru menjelaskan materi Islam modern

2. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang sudah disampaikan.

(54)

tokoh pembaharu Islam masa modern, kelompok 3 mempelajari tentang Islam di berbagai bidang, kelompok 5 mempelajari tentang hikmah mempelajari sejarah pembaruan Islam modern.

3. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok.

5. Guru memberikan soal kepada setiap kelompok.

6. Guru memberikan soal di dalam kuis kepada setiap siswa.

C. Konfirmasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman materi yang telah dipelajari.

6. Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dilakukan guru Ya 7

Dilakukan guru Tidak 3

(55)

No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan

A. Eksplorasi

1. Siswa memperhatikan penjelasan materi Islam modern yang disampaikan oleh guru.

2. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

B. Elaborasi

1. Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru.

2. Siswa mempelajari materi Islam modern sesuai dengan pembagian materi per kelompok.

3. Siswa bekerjasama ketika mengerjakan soal/tugas kelompok.

4. Siswa menjawab pertanyaan secara mandiri ketika

(56)

Teams-Achievemnet Division (STAD) pada siklus I diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut :

Tabel 3.4 nilai siklus I (KKM 76)

NO NAMA NILAI KETERANGAN

1. Ahmad Muhclis 80 Tuntas

2. Aji Pradilah 65 Tidak Tuntas

3. Akhbar Ariya Wicaksono 80 Tuntas

4. Alvin Yulianto 85 Tuntas

5. Ananta Hery Septiyawan 65 Tidak Tuntas

6. Andi Gunawan 80 Tuntas

7. Bagus Adi Setiawan 80 Tuntas

8. Bagus Dewa Anggara 78 Tuntas

9. Dwi Rizky Diantoro 76 Tuntas

10. Fajar Arifin 65 Tidak Tuntas

11. Faris Dwi Ardiansyah 85 Tuntas

12. Rahmat Bagus Oktavianto 62 Tidak Tuntas 13. Rhamadani Indra Saputra 76 Tuntas

14. Ridho Hanafi 80 Tuntas

15. Risky Himawan 80 Tuntas

16. Sabila Abi Nur Ibrahim 85 Tuntas

17. Samsul Fahrudin 80 Tuntas

18. Seno Galih Utomo 60 Tidak Tuntas

19. Sigit Maulana 76 Tuntas

20. Slamet Widodo 65 Tidak Tuntas

21. Sutikno 78 Tuntas

(57)

23. Wahyu Widodo 78 Tuntas

24. Wahyudi Ali Mukti 76 Tuntas

25. Wahyudi Andika 78 Tuntas

Jumlah Tuntas 19 siswa

Jumlah Tidak Tuntas 6 siswa

Dari tabel di atas dapat diketahui : 1.) Persentase yang lulus KKM Siklus I

P = F

N× 100%

P =19

25× 100%

= 76%

2.) Persentase yang tidak lulus KKM Siklus I

P = F

N× 100%

P = 6

25× 100%

= 24%

d. Refleksi

Tahap akhir pada siklus I ini penulis menemukan beberapa kekurangan selama proses belajar berlangsung, yaitu :

1) Guru belum melakukan tanya jawab kepada siswa setelah menjelaskan materi Islam modern.

(58)

3) Guru belum melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan kepada setiap kelompok ketika siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya.

4) Siswa belum bisa menjawab pertanyaan secara mandiri ketika mengikuti kuis.

Untuk mengatasi beberapa kekurangan diatas peneliti melakukan perbaikan supaya tidak terjadi kesalahan yang sama pada siklus berikutnya. Upaya tersebut supaya :

1) Guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu setelah menjelaskan materi Periode Islam modern.

2) Guru harus menyiapkan lembar kerja untuk siswa.

3) Guru harus melakukan pengamatan, memberikan dorongan, motivasi, dan bantuan kepada setiap kelompok ketika melakukan diskusi.

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Dalam melaksanakan siklus II ini peneliti menyiapkan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PAI materi Islam modern.

(59)

3) Menetapkan materi yang akan dilaksanakan pada siklus II. 4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran. 5) Membuat instrumen penelitian, yaitu :

a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang kegiatan guru dan siswa, karena hasil belajar bisa ditentukan jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran.

b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan tindakan

1) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

2) Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai materi yang akan dipelajari.

3) Guru mengondisikan siswa untuk memperhatikan selama proses pembelajaran.

4) Guru membuka pembelajaran dengan salam, berdo’a, dan membaca surat-surat pendek.

5) Guru mengabsen siswa

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

7) Melakukan apersepsi dengan menanyakan apa itu Islam modern.

(60)

9) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi Islam modern yang telah disampaikan.

10)Guru membagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 siswa.

11)Kelompok 1 mempelajari tentang gambaran umum Islam modern (1800-sekarang), kelompok 2 mempelajari tentang tokoh-tokoh pembaharu Islam masa modern, kelompok 3 mempelajari tentang pemikiran-pemikiran para tokoh tentang pembaruan Islam, kelompok 4 mempelajari tentang contoh peristiwa perkembangan Islam di berbagai bidang, kelompok 5 mempelajari tentang hikmah mempelajari sejarah pembaruan Islam modern.

12)Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya, sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

13)Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu.

14)Guru memberikan evaluasi dari kegiatan yag telah dilakukan. 15)Guru memotivasi siswa untuk terus semangat dalam belajar. 16)Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan salam

(61)

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap keterampilan guru menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Peneliti secara langsung melakukan pengamatan dengan aspek-aspek sebagai berikut :

A. Lembar pengamatan guru siklus II

No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan

A. Eksplorasi

1. Guru menjelaskan materi Islam modern

2. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang sudah disampaikan.

2. Guru membagi materi pelajaran menjadi 5. Yaitu : Kelompok I mempelajari masa modern, kelompok 3 mempelajari tentang Islam di berbagai bidang,

(62)

kelompok 5 mempelajari tentang hikmah mempelajari sejarah pembaruan Islam modern.

3. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok.

5. Guru memberikan soal kepada setiap kelompok.

6. Guru memberikan soal di dalam kuis kepada setiap siswa.

C. Konfirmasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman materi yang telah dipelajari.

6. Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dilakukan guru Ya 10

Dilakukan guru Tidak 0

B. Lembar pengamatan siswa siklus II

No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan

A. Eksplorasi

1. Siswa memperhatikan penjelasan materi Islam

(63)

modern yang disampaikan oleh guru.

2. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

B. Elaborasi

1. Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru.

2. Siswa mempelajari materi Islam modern sesuai dengan pembagian materi per kelompok.

3. Siswa bekerjasama ketika mengerjakan soal/tugas kelompok.

4. Siswa menjawab pertanyaan secara mandiri ketika

Setelah melakukan penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievemnet Division (STAD) pada siklus II diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut :

Tabel 3.5 nilai siklus II (KKM 76)

NO NAMA NILAI KETERANGAN

(64)

2. Aji Pradilah 80 Tuntas

3. Akhbar Ariya Wicaksono 90 Tuntas

4. Alvin Yulianto 95 Tuntas

5. Ananta Hery Septiyawan 80 Tuntas

6. Andi Gunawan 90 Tuntas

7. Bagus Adi Setiawan 95 Tuntas

8. Bagus Dewa Anggara 80 Tuntas

9. Dwi Rizky Diantoro 80 Tuntas

10. Fajar Arifin 78 Tuntas

11. Faris Dwi Ardiansyah 95 Tuntas

12. Rahmat Bagus Oktavianto 70 Tidak Tuntas 13. Rhamadani Indra Saputra 80 Tuntas

14. Ridho Hanafi 85 Tuntas

15. Risky Himawan 85 Tuntas

16. Sabila Abi Nur Ibrahim 90 Tuntas

17. Samsul Fahrudin 85 Tuntas

18. Seno Galih Utomo 70 Tidak Tuntas

19. Sigit Maulana 80 Tuntas

20. Slamet Widodo 80 Tuntas

21. Sutikno 85 Tuntas

22. Virnanda Wahyu Utomo 90 Tuntas

23. Wahyu Widodo 80 Tuntas

24. Wahyudi Ali Mukti 85 Tuntas

25. Wahyudi Andika 80 Tuntas

Jumlah Tuntas 23 siswa

(65)

Dari tabel di atas dapat diketahui :

1.)

Persentase yang lulus KKM Siklus II

P = F

N× 100%

P =23

25× 100%

= 92%

2.) Persentase yang tidak lulus KKM Siklus II

P = F

N× 100%

P = 2

25× 100%

= 8%

4). Refleksi

(66)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang sesuai dengan tujuan penelitian bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Islam modern pada siswa kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran.

A. Pra Siklus

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu melihat hasi belajar PAI materi Periode Islam Modern yang pada kondisi awal memang masih rendah. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian supaya hasil belajar siswa dapat meningkat.

Sebelum dilakukan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah terhadap mata pelajaran PAI materi Periode Islam Modern ini. Hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 data nilai sebelum perbaikan (Pra siklus)

NO NAMA NILAI KETERANGAN

1. Ahmad Muhclis 76 Tuntas

2. Aji Pradilah 45 Tidak Tuntas

3. Akhbar Ariya Wicaksono 78 Tuntas

4. Alvin Yulianto 76 Tuntas

(67)

6. Andi Gunawan 76 Tuntas

7. Bagus Adi Setiawan 78 Tuntas

8. Bagus Dewa Anggara 76 Tuntas

9. Dwi Rizky Diantoro 40 Tidak Tuntas

10. Fajar Arifin 50 Tidak Tuntas

11. Faris Dwi Ardiansyah 76 Tuntas

12. Rahmat Bagus Oktavianto 40 Tidak Tuntas 13. Rhamadani Indra Saputra 50 Tidak Tuntas

14. Ridho Hanafi 76 Tuntas

15. Risky Himawan 76 Tuntas

16. Sabila Abi Nur Ibrahim 78 Tuntas

17. Samsul Fahrudin 40 Tidak Tuntas

18. Seno Galih Utomo 50 Tidak Tuntas

19. Sigit Maulana 40 Tidak Tuntas

20. Slamet Widodo 40 Tidak Tuntas

21. Sutikno 50 Tidak Tuntas

22. Virnanda Wahyu Utomo 50 Tidak Tuntas

23. Wahyu Widodo 76 Tuntas

24. Wahyudi Ali Mukti 50 Tidak Tuntas

25. Wahyudi Andika 40 Tidak Tuntas

Tuntas 44%

Tidak Tuntas 56%

(68)

metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) mata pelajaran PAI materi Islam modern pada siswa kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran.

B. Hasil Penelitian

Metode yang digunakan pada pembelajarn PAI materi Periode Islam Modern sebelum diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah menggunakan metode ceramah, sehingga pemahaman siswa kurang maksimal. Dari hasil belajar pada pra siklus dapat dijadikan sebagai pembanding sebelum dan sesudah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Nilai Kriteria Kentuntasan Minimun di SMK N 1 Ampel mata pelajaran PAI kelas XI TSM 3 adalah 76.

1. Siklus I

Pada siklus I peneliti sudah melakukan penelitian dengan penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Division (STAD) materi Periode Islam modern, dan diperoleh nilai hasil belajar sebagai berikut :

Tabel 4.2 nilai siklus I (KKM 76)

NO NAMA NILAI KETERANGAN

1. Ahmad Muhclis 80 Tuntas

2. Aji Pradilah 65 Tidak Tuntas

3. Akhbar Ariya Wicaksono 80 Tuntas

4. Alvin Yulianto 85 Tuntas

5. Ananta Hery Septiyawan 65 Tidak Tuntas

(69)

7. Bagus Adi Setiawan 80 Tuntas

8. Bagus Dewa Anggara 78 Tuntas

9. Dwi Rizky Diantoro 76 Tuntas

10. Fajar Arifin 65 Tidak Tuntas

11. Faris Dwi Ardiansyah 85 Tuntas

12. Rahmat Bagus Oktavianto 62 Tidak Tuntas 13. Rhamadani Indra Saputra 76 Tuntas

14. Ridho Hanafi 80 Tuntas

15. Risky Himawan 80 Tuntas

16. Sabila Abi Nur Ibrahim 85 Tuntas

17. Samsul Fahrudin 80 Tuntas

18. Seno Galih Utomo 60 Tidak Tuntas

19. Sigit Maulana 76 Tuntas

20. Slamet Widodo 65 Tidak Tuntas

21. Sutikno 78 Tuntas

22. Virnanda Wahyu Utomo 80 Tuntas

23. Wahyu Widodo 78 Tuntas

24. Wahyudi Ali Mukti 76 Tuntas

25. Wahyudi Andika 78 Tuntas

Tuntas 76%

Tidak Tuntas 24%

(70)

Sedangkan siswa yang tuntas pada siklus I sudah mulai meningkat menjadi 19 siswa atau 76 %, dan siswa yang tidak tuntas 6 siswa atau 24%.

a. Lembar pengamatan guru dan siswa

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pada siklus I guru masih belum optimal dalam menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD), sehingga masih ada beberapa siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan selama kuis.

b. Refleksi

Pada tahap akhir penelitian siklus I ini penulis menemukan beberapa kekurangan, dimana guru kurang mendorong atau memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi maupun menyampaikan pendapat. Selain itu guru belum keliling dan memantau setiap kelompok untuk memberikan bantuan ketika siswa yang mengalami kesulitan.

Untuk memperbaiki pelaksanaan pada siklus II, maka penulis memperbaiki kekurangan pada siklus I ini dengan :

1) Peneliti memberikan penjelasan kepada guru untuk memberikan dorongan dan motivasi agar siswa lebih aktif dalam berdiskusi, serta berani bertanya atau menyampaikan pendapat.

(71)

Berdasarkan data siklus I, pembelajaran masih kurang efektif selama pembelajaran berlangsung karena siswa belum sepenuhnya aktif dalam kelompoknya. Dilihat dari ketuntasan siswa baru mencapai 76% dan belum memenuhi target yang ditetapkan, sehingga masih diperlukan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

2. Siklus II

Pada siklus II ini selain memaksimalkan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, penelitia juga akan mengatasi kekurangan pada siklus I untuk mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

a) Nilai hasil belajar siswa

Tabel 4.3 nilai siklus II (KKM 76)

NO NAMA NILAI KETERANGAN

1. Ahmad Muhclis 95 Tuntas

2. Aji Pradilah 80 Tuntas

3. Akhbar Ariya Wicaksono 90 Tuntas

4. Alvin Yulianto 95 Tuntas

5. Ananta Hery Septiyawan 80 Tuntas

6. Andi Gunawan 90 Tuntas

7. Bagus Adi Setiawan 95 Tuntas

8. Bagus Dewa Anggara 80 Tuntas

9. Dwi Rizky Diantoro 80 Tuntas

10. Fajar Arifin 78 Tuntas

(72)

12. Rahmat Bagus Oktavianto 70 Tidak Tuntas 13. Rhamadani Indra Saputra 80 Tuntas

14. Ridho Hanafi 85 Tuntas

15. Risky Himawan 85 Tuntas

16. Sabila Abi Nur Ibrahim 90 Tuntas

17. Samsul Fahrudin 85 Tuntas

18. Seno Galih Utomo 70 Tidak Tuntas

19. Sigit Maulana 80 Tuntas

20. Slamet Widodo 80 Tuntas

21. Sutikno 85 Tuntas

22. Virnanda Wahyu Utomo 90 Tuntas

23. Wahyu Widodo 80 Tuntas

24. Wahyudi Ali Mukti 85 Tuntas

25. Wahyudi Andika 80 Tuntas

Tuntas 92 %

Tidak tuntas 8 %

Dari data siklus II dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dibanding dengan siklus I. Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 19 siswa siswa atau 76 %, dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa atau 24 %. Sedangkan siswa yang tuntas pada siklus II sudah mulai meningkat menjadi 23 siswa atau 92 %, dan siswa yang tidak tuntas 2 siswa atau 8 %.

a. Lembar pengamatan guru dan siswa

(73)

aktif diskusi dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada saat kuis berlangsung.

b. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II ini nilai siswa meningkat signifikan dibandingkan dengan siklus I, karena hanya ada 2 siswa yang belum mencapi KKM. Refleksi pada siklus II ini didapatkan salah satu metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi Islam modern pada kelas XI di SMK N 1 Tengaran. Penelitian siklus I dan siklus II ini sudah dapat menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka penulis tidak perlu melakukan penelitian pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil data evaluasi siklus II, hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus I sebanyak 19 siswa atau 76%, sedangkan siklus II yang mencapai nilai KKM 23 orang atau 92%.

C. Pembahasan hasil penelitian 1. Pra siklus

(74)

Sebelumnya guru menggunakan metode ceramah dan siswa terlihat bosan dan banyak yang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan materi Islam modern yang banyak membahas tentang sejarah dan pemikiran para tokoh tentang pembaharuan Islam pada masa modern (1800-sekarang). Setalah menjelaskan materi guru membentuk kelompok untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan, tetapi pada saat berdiskusi hanya beberapa siswa yang mengerjakan dan siswa yang lain kurang aktif. Banyak siswa yang hanya bergantung kepada satu atau dua teman untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Tabel 4.4 rekapitulasi nilai pra siklus

No. Uraian Hasil pra siklus

1. Persentase Ketuntasan 44 %

2. Jumlah Siswa Yang Tuntas 11

3. Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 14

Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang tuntas masih rendah. Hanya ada 11 siswa yang nilainya mencapai KKM sedangkan 14 siswa yang lain belum mencapai KKM.

2. Siklus I

(75)

Teams-Achievement Divisions (STAD) mata pelajaran PAI materi Periode Islam modern pada kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran.

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, seperti Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), lembar pengamatan guru dan lembar pengamtan siswa.

b. Pelaksanaan

Penelitian dilakukan pada tanggal 01 Agustus 2018 di kelas XI TSM 3 SMK N 1 Tengaran.

Pada tahap ini proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Guru menyampaikan materi Islam modern, membagi siswa menjadi 5 kelompok. kemudian guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan. Setelah diskusi selesai, guru mengadakan kuis dengan memberikan soal secara lisan kepada setaip siswa dengan tidak memperbolehkan siswa untuk meminta bantuan kepada siswa lain.

C. lembar pengamatan guru siklus I

No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak

Eksplorasi

(76)

2. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang sudah disampaikan.

Elaborasi

1. Guru membagi siswa menjadi lima kelompok.

2. Guru membagi materi pelajaran menjadi 5. Yaitu :

Kelompok I mempelajari tentang gambaran umum Islam modern (1800-sekarang), kelompok 2 mempelajari tentang tokoh-tokoh pembaharu Islam masa modern, kelompok 3 mempelajari tentang pemikiran-pemikiran para tokoh tentang pembaruan Islam, kelompok 4 mempelajari tentang contoh peristiwa perkembangan Islam di berbagai bidang, kelompok 5 mempelajari tentang hikmah mempelajari sejarah pembaruan Islam modern.

3. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok.

4. Guru melakukan pengamatan,

memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan bila diperlukan.

5. Guru memberikan soal kepada setiap kelompok.

6. Guru memberikan soal di dalam kuis kepada setiap siswa.

Konfirmasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman materi yang telah dipelajari.

6. Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dilakukan guru Ya 7

(77)

B. Lembar pengamatan siswa siklus I

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

Eksplorasi

1. Siswa memperhatikan penjelasan materi Islam modern yang

disampaikan oleh guru.

2. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Elaborasi

1. Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru.

2. Siswa mempelajari materi Islam modern sesuai dengan pembagian materi per kelompok.

3. Siswa bekerjasama ketika

mengerjakan soal/tugas kelompok.

4. Siswa menjawab pertanyaan secara mandiri ketika mengikuti kuis.

Dilakukan Siswa Ya 5

Dilakukan Siswa Tidak 1

Pada siklus I ini siswa diberi kuis atau pertanyaan oleh guru untuk mengetahui hasil belajar setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD), diperoleh hasil sebagai berikut :

(78)

1. Ahmad Muhclis 80 Tuntas

2. Aji Pradilah 65 Tidak Tuntas

3. Akhbar Ariya Wicaksono 80 Tuntas

4. Alvin Yulianto 85 Tuntas

5. Ananta Hery Septiyawan 65 Tidak Tuntas

6. Andi Gunawan 80 Tuntas

12. Rahmat Bagus Oktavianto 62 Tidak Tuntas 13. Rhamadani Indra Saputra 76 Tuntas

(79)

Berdasarkan nilai dari siklus I maka dapat dilihat persentase sebagai berikut :

Tabel 4.5 rekapitulasi nilai siklus I

No. Uraian Hasil siklus I

1. Persentase Ketuntasan 76 %

2. Jumlah Siswa Yang Tuntas 19

3. Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 6

Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang tuntas sudah meningkat menjadi 76%. Ada 19 siswa yang nilainya mencapai KKM sedangkan 6 siswa yang lain belum mencapai KKM. c. Pengamatan

(80)

Dari pengamatan selama proses pembelajaran guru belum sepenuhnya mendorong dan memotivasi siswa utnuk aktif dalam diskusi agar dapat menjawab pertanyaa pada saat kuis.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut makan siswa perlu diberikan dorongan dan motivasi agar lebih aktif, menerima pembelajaran dengan baik dan tujuan untuk meningkatkan haisl belajar dapat terlaksana.

3. Siklus II

Pada siklus II peneliti melakukan penelitian ketika guru menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) mata pelajaran PAI materi Periode Islam modern pada kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran.

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran, seperti Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP), lembar pengamatan guru dan lembar pengamtan siswa.

b. Pelaksanaan

Penelitian dilakukan pada tanggal 14 Mei 2018 di kelas XI TSM 3 SMK N 1 Tengaran.

(81)

menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan. Setelah diskusi selesai, guru mengadakan kuis dengan memberikan soal secara lisan kepada setaip siswa dengan tidak memperbolehkan siswa untuk meminta bantuan kepada siswa lain.

A. lembar pengamatan guru siklus II

No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak

Eksplorasi

1. Guru menjelaskan materi Islam modern ✓ 2. Guru bertanya jawab dengan siswa

tentang materi yang sudah disampaikan.

Elaborasi

1. Guru membagi siswa menjadi lima kelompok.

2. Guru membagi materi pelajaran menjadi 5. Yaitu :

Kelompok I mempelajari tentang gambaran umum Islam modern (1800-sekarang), kelompok 2 mempelajari tentang tokoh-tokoh pembaharu Islam masa modern, kelompok 3 mempelajari tentang pemikiran-pemikiran para tokoh tentang pembaruan Islam, kelompok 4 mempelajari tentang contoh peristiwa perkembangan Islam di berbagai bidang, kelompok 5 mempelajari tentang hikmah mempelajari sejarah pembaruan Islam modern.

3. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok.

(82)

4. Guru melakukan pengamatan,

memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan bila diperlukan.

5. Guru memberikan soal kepada setiap kelompok.

6. Guru memberikan soal di dalam kuis kepada setiap siswa.

Konfirmasi

1. Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman materi yang telah dipelajari.

6. Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dilakukan guru Ya 10

Dilakukan guru Tidak 0

B. Lembar pengamatan siswa siklus II

No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

Eksplorasi

1. Siswa memperhatikan penjelasan materi Islam modern yang

disampaikan oleh guru.

2. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

(83)

1. Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru.

2. Siswa mempelajari materi Islam modern sesuai dengan pembagian materi per kelompok.

3. Siswa bekerjasama ketika

mengerjakan soal/tugas kelompok.

4. Siswa menjawab pertanyaan secara mandiri ketika mengikuti kuis.

Dilakukan Siswa Ya 6

Dilakukan Siswa Tidak 0

Pada siklus II ini siswa diberi kuis atau pertanyaan oleh guru untuk mengetahui hasil belajar setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD), diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6 nilai siklus II (KKM 76)

NO NAMA NILAI KETERANGAN

Gambar

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian
Tabel 3.1 Data nilai sebelum perbaikan
Tabel 3.5 nilai siklus II (KKM 76)
Tabel 4.1 data nilai sebelum perbaikan (Pra siklus)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui “Apakah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif STAD.. dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif STAD.. dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa dalam

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal penyesuaian dalam penelitian ini

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi materi jurnal penyesuaian dalam penelitian ini

Perbedaan Efektivitas Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Ceramah Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pdo (Alat

Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian ditemukan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas guru sebesar 75% pada