0
UJI AKTIVITAS KRIM EKSTRAK DAUN BINAHONG
(
Anredera cordifolia
(Ten.) Steenis) SEBAGAI PENYEMBUH
LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI
SKRIPSI
Oleh :
DEDI ARDIYANTO
K 100050154
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan sub kutan tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas atau penyebabnya. Dalamnya luka bakar akan mempengaruhi kerusakan atau gangguan kematian sel-sel (Effendi, 1999).
Berdasarkan literatur dan pengalaman yang berkembang di masyarakat, daun binahong digunakan untuk menyembuhkan luka bakar. Cara penggunaan masih sangat sederhana ya itu daun binahong ditumbuk sampai halus kemudian dibalurkan pada tubuh yang terkena luka bakar. Air rebusan daun binahong juga dapat digunakan untuk membasuh luka. Penggunaan tanaman binahong ini masih dalam batas berdasarkan pengalaman, belum ada dasar bukti penelitian ilmiah (Webb dan Harrington, 2005). Penelitian mengenai aktivitas antibakteri daun binahong dan kandungan metabolit sekundernya pernah dilakukan oleh Nurul (2007) dan Annisa (2007). Keduanya menyatakan bahwa dalam simplisia daun binahong (Anredera scandens (L.) moq) terkandung senyawa alkaloid, polifenol dan saponin. Saponin mempunyai kemampuan sebagai pembersih dan mampu memacu pembentukan kolagen I yang merupakan suatu protein yang berperan dalam penyembuh luka (Suratman dkk, 1996).
Penggunaan daun binahong untuk menyembuhkan luka bakar dapat dipermudah dengan membuat dalam bentuk sediaan seperti salep dan krim. Krim
2
didefinisikan sebagai cairan kental atau emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air. Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau pemakaian obat pada kulit (Ansel, 1985). Tipe M/A merupakan tipe krim yang baik, karena mudah dicuci. Apabila dioleskan pada kulit akan mengalami penguapan sehingga konsentrasi bahan obat akan naik dan mendorong penyerapannya ke jaringan kulit. Pasien lebih memilih M/A karena penyeberannya lebih baik dan penguapan airnya dapat mengurangi rasa panas di kulit. Krim A/M mempunyai sifat lebih berminyak dan viskositasnya lebih besar daripada M/A (Aulton, 2003).
Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan secara ilmiah khasiat dari ekstrak etanol daun binahong dalam bentuk sediaan krim yang dilakukan secara in vivo pada kulit punggung kelinci jantan galur New Zealand.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah krim ekstrak etanolik daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) mempunyai efek penyembuhan terhadap luka bakar?
2. Ekstrak etanol daun Binahong dengan basis krim apakah yang efektif terhadap penyembuhan luka bakar?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
3