• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUSKAN PERKARA DISPENSASI NIKAH DALAM KEADAAN HAMIL (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SENGETI PADA PERKARA NO 48/PDT.P/2018/PA.SGT).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUSKAN PERKARA DISPENSASI NIKAH DALAM KEADAAN HAMIL (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SENGETI PADA PERKARA NO 48/PDT.P/2018/PA.SGT)."

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Hukum Keluarga Islam

Oleh:

OKTARI DWIJAYA SHK. 162123

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 1441H/2020 M

(2)

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Oktari Dwijaya NIM : SHK.162123

Jurusan : Hukum Keluarga Islam Fakultas : Syariah

Alamat : JL. Lintas Sumatera KM.08 Desa Lubuk sepuh Sarolangun

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perkara Dispendasi Nikah Dalam Keadaan Hamil (Studi Kasus Pengadilan Agama Sengeti Perkara No. 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt) adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara ilmiah.

Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung jawabkanya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.

Jambi, 22 April 2020 Yang Menyatakan,

Oktari Dwijaya NIM. SHK.162123

(3)

iii

Pembimbing I : Dr. H. Umar Yusuf, M.H.I Pembimbing II : Sulhani, M.H

Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi

Jl. Jambi- Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 582021

Jambi, 10 Maret 2020 Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syariah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Di-

JAMBI

PERSETUJUAN PEMBIMBING Assalamualaikum wr wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Oktari Dwijaya, SHK. 162123 yang berjudul:

“Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara Dispensasi Nikah Dalam Keadaan Hamil (Studi Kasus di Pengadilan Agama Sengeti Pada Perkara No 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt)

Telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat- syarat memperoleh gelar sarjana starata satu (S1) dalam jurusan Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamualaikum wr wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr H. Umar Yusuf, M.H.I Sulhani, M.H

NIP. 19591231 199203 1 003 NIDN. 2023079201

(4)

iv

(5)

v MOTTO

Artinya: “Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan daripada meraih keuntungan”

(6)

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakann pedoman tranliterasi berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. Adapun secara garis besar uraiannya sebagai berikut:

A. Konsonan Tunggal Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ب Ba´ B Be

ت Ta´ T Te

ث Sa´ Ṡ Es (dengan titik di atas)

ج Jim J Je

ح Ha´ Ḥ Ha (dengan titik di bawah)

خ Kha´ KH Ka dan Ha

د Dal D De

ذ Źal Ż Zat (dengan titik di atas)

ر Ra´ R Er

ز Zai Z Zet

س Sin S Es

ش Syin SY Es dan Ye

ص Sád Ṣ Es (dengan titik di bawah)

ض Dad Ḍ De (dengan titik di bawah)

ط Ta´ Ṭ Te (dengan titik di bawah)

ظ Za´ Ẓ Zet (dengan titik di bawah)

ع Ain ´ Koma terbalik di atas

غ Gain G Ge

ف Fa F Ef

ق Qāf Q Qi

ك Kāf K Ka

ل Lam L El

م Mim M Em

ن Nun N En

و Wawu W We

ه Ha´ H Ha

ء Hamzah ' Apostrof

ى Ya´ Y Ye

B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah di tulis Rangkap

ةّد دعتم Ditulis Muta‘adiddah

ةّدع Ditulis ‘Iddah

(7)

vii C. Ta‘ Marbutah di Akhir Kata

1. Bila dimatikan tulis h

ةمكح Ditulis Hikmah

ةلع Ditulis ‘illah

Ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap kedalam bahasa Indonesia, seperti sholat, zakat,dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya.

2. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.

ء ايل و لأا ةم رك Ditulis Karamatul al-auliya’

Bila ta’ marbutha hidup atau harakat, fathah, kasrah dan dommah ditulis t ةاك ز

رطفلا Ditulis Zakatul fitri

D. Vokal Pendek

َ Ditulis A

َ Ditulis I

َ Ditulis U

E. Vokal Panjang Fathah + alif

ةيله اج

Ditulis Ditulis

Ā Jāhiliyyah Fathah + ya’ mati

ىعسي

Ditulis Ditulis

Ā yas’ā Kasrah + ya’ mati

ميرك

Ditulis Ditulis

Ĭ Karĭm Dammah + wawu mati

ضورف

Ditulis Ditulis

Ũ Furũd F. Vokal Rangkap

Fathah + alif مكنيب

Ditulis Ditulis

Ai Bainakum Fathah + wawu mati

لوق

Ditulis Ditulis

Au Qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof

متناا Ditulis A’antum

ت دعا Ditulis U’iddat

متركش نئل Ditulis La’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti Huruf Qamariyyah

نا رقلا Ditulis Al-Qur’an

س ايقلا Ditulis Al-Qiyas

(8)

viii

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggandakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkankan huruf/ (el) nya

ءامسلا Ditulis As-Sama’

سمشلا Ditulis Asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut bunyi pengucapannya dan menulis penulisannya

ضورفلا يوذ Ditulis Zawi al-furud

ةنسلا لها Ditulis Ahl as-sunnah

(9)

ix ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara Dispensasi Nikah Dalam Keadaan Hamil Sebelum Nikah (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Sengeti Pada Perkara No. 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt. Penelitian ini mengkaji tentang pertimbangan dasar hukum hakim dalam menetapkan dispensasi nikah. Skripsi bertujuan untuk mengetahui pertimbangan Hakim dan Dasar Hukum yang telah Hakim Tetapkan.

Metodologi Penelitian skripsi ini penelitian yuridis normatif yang bersifat kualitatif yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan serta norma-norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian pertama yaitu dengan dasar pertama melihat umur anak pemohon memang benar-benar dibawah umur. Kedua melihat kedua calon yang ingin menikah ada hubungan keluarga atau tidak. Dan ketiga melihat dari segi kemaslahatan dan kemudahratan karena dalam kasus tersebut alasan pemohon mengajukan karna telah hamil, berdasarkan alasan tersebut maka Majelis Hakim memberikan dispensasi nikah, karena apabila tidak diberikan penetapan tersebut Majelis Hakim khawatir akan terjadi kemudahratan yang lebih besar lagi. Kedua langkah-langkah Hakim memberikan dispensasi dengan cara pertama menasehati pemohon, anak pemohon dan apabila tidak berhasil selanjutnya kedua pemeriksaan pemohon, anak pemohon dan calon anak pemohon dan yang ketiga pemeriksaan saksi-saksi pemeriksaan saksi-saksi dan bukti surat persidangan.

Kata Kunci : Pertimbangan Hakim, Dispensasi Nikah

(10)

x

KATA PENGANTAR

ىلع م لاسلاو ة لاصلاو .ملعلا ب ولق يف ىدهلا ل زنأ ي ذلا الله دمحلا نيعب اتلاو هبحص و هلا ىلعو دمحم ان ديس نيلس رملاو ء ايبن لاا فرشا ان ديس نا دهشأو الله لاا هلا لا نا دهشأ .ني دلا موي ىلا ن اسح اب مهل .هل وسرو هدبع ادمحم

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula diringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini diberi judul “Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara Dispensasi Nikah Dalam Keadaan Hamil (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Sengeti Pada Perkara No. 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt)” merupakan suatu penelitian terhadap putusan hakim Pengadilan Agama Sengeti. Putusan Hakim dalam perkara dispensasi nikah, pertimbangan hakim dalam memutuskan nya.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis dapatkan baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

(11)

xi

1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D, Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H, Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Agus Salim, S.Th.I., MA. M.Ir, Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Ruslan Abdul Ghani, SH, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan, Bapak Dr. Ishaq, S.H., M.Hum Ag., MHI, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

4. Ibu Mustiah RH, S. Ag., M.Sy, Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam dan Bapak Irsyadunnas Noveri, S.H, M.H, Sekretaris Prodi Hukum Keluarga Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. H Umar Yusuf, M.H I, Pembimbing I dan Ibu Sulhani, M.H Pembimbing II

6. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen dan seluruh Karyawan/Karyawati Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak dan Ibuk Karyawan/Karyawati Perpustakan Fakultas Syariah dan Perpustakan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung.

Di samping itu, penulis sadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

(12)

xii

kita memohon ampunan-Nya dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi, 22 April 2020 Penulis

Oktari Dwijaya SHK. 162123

(13)

xiii

PERSEMBAHAN

sembah dan sujudku serta puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan daya dan upaya kepadaku tanpa berhenti sedikitpun dengan rahmatnya yang baik berupa kesehatan, kesempatan dan karunianya danAtas semua yang telah engkau berikan itu maka akhirnya tugas akhir ini dapat diselesaikan. Dan tak luput saya panjatkan Sholawat serta salam kepada manusia yang agung, tauladan, pemimpin dan pemberi safaat seluruh umat yaitu baginda Nabi Muhammad SAW.

Saya memberikan ucapan terima kasih yang tidak pernah habis kepada dua manusia yang sangat saya cintai dan mereka saya anggap sebagai malaikat yang allah berikan kepada saya yang sangat berarti luar biasa untuk saya yaitu Ibunda dan Ayahanda yang telah banyak berkorban untuk saya baik tenaga dan pikiran. Walau sebesar apapun seseuatu yang dapat saya berikan kepadanya tidak akan pernah membalas pengorbanan dan kebaikannya. Kini study ku telah selesai berkat doa dan restumu malaikatku, besar harapan anakmu ini ingin menjadi kebanggaanmu tapi itu semua tidak akan terwujud tanpa doa dan restu darimu dan pada kesempatan ini anakmu ingin memintak maaf apabila selama ini telah menyusahkannmu walau kalian tidak pernah mengeluh dan tidak pernah mengatakan tidak terhadap apa yang anakmu ini perlukan. Dan kini hanya baru ucapan terima kasih yang bisa anakmu ucapkan dan ananda berdoa semoga allah memasukkan kalian kedalam surganya, aamiin. seutas doa untuk semua guruku yang telah ikhlas membagikan ilmunya, tulus dan selalu menuntun muridnya demi mencapai cita-cita yang diinginkan. Semoga Allah SWT membalas amal baik guru semua.

Untuk keluargaku tercinta adik ku prima septiana, abangku abruari romdali, kakak ku siti fadilah dan etek ku terima kasih kalian semua telah membantu ananda baik berupa doa dan tenaga semoga ilmu yang ananda dapatkan bisa bermanfaaat dan membanggakan kalian semua. Serangkai harapan untuk adik-adikku tersayang, semoga kalian bisa lebih sukses dan insya allah kakanda tidak akan pernah melupakan kalian semua yang sangat kakanda sayangi.

Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada tercinta Dina Fitriani

dan terbaik Riyal hutri serta sahabat dan keluargaku Mahasiswa Jurusan

Hukum Keluarga Islam Angkatan 2016 dan sahabat-sahabatku di Posko 02

Gelombang III Tahun 2019. Semoga kita semua menjadi orang yang sukses dan

dapat membanggakan orang tua serta bertemu kembali suatu saat nanti.

(14)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

LEMBARAN PERNYATAAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... iv

MOTTO ... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... vi

ABSTRAK ... x

KATA PENGANTAR ... xi

PERSEMBAHAN ... xiv

DAFTAR ISI ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GRAFIK... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan penelitian ... 7

E. Kerangka Teori ... 8

F. Tinjauan Pustaka ... 11

BAB II METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 13

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian...13

C. Jenis dan Sumber Data ... 14

D. Instrumen Pengumpulan Data ... 15

E. Unit Analisis ... 16

F. Teknik Analisis Data ... 17

G. Sistematika Penulisan ... 18

H. Jadwal Penelitian ... 20

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Pengadilan Agama Sengeti ... 21

B. Visi Misi Pengadilan Agama Sengeti ... 23

(15)

xv

C. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Sengeti ... 27

D. Program Kerja Hakim Pengadilan Agama Sengeti ... 28

E. Aspek Perkara Di Pengadilan Agama Sengeti ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dasar Hukum Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Sengeti Dalam Memutuskan Perkara No. 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt ... 40

B. Langkah-langkah Pemohon Mengajukan Permohonan Ke Pengadilan Dan Penetapan Hukum Terhadap Perkara No. 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt ...46

C. Analisis Penulis………58

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

C. Kata Penutup ... 63

DAFTAR PUSTAKA... 65

DATA INFORMAN ... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 69

DAFTAR PERTANYAAN ... 71

CURRICULUM VITAE ... 72

(16)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

1. As : Alaih as-salam 2. Hlm : Halaman 3. H : Hijriah

4. KHI : Kompilasi Hukum Islam 5. M : Masehi

6. UU : Undang-undang

7. UIN : Universitas Islam Negeri 8. Q.S : Al-Qur’an Surah

9. HR. : Hadits Riwayat

10. SAW : Shollallahu Aalaihi Wasalam 11. SWT : Subhanahu Wata’ala

(17)

xviii DAFTAR TABEL

Tabel I Jadwal Penelitian... 19

Tabel II Nama-Nama Kepala Pengadilan Agama ... 21

Tabel III Daftar Sarana Dan Prasarana... 30

Tabel IV Perkara Menurut Pekerjaan ... 32

Tabel V Perkara Menurut Tingkat Usia ... 33

Tabel VI Perkara Yang Diputus ... 35

Tabel VII Daftar Informan ... 67

(18)

xix

DAFTAR GRAFIK

Grafik I Perkara yang Diterima Menurut Jenis Perkara ... 31

Grafik II Perkara Menurut Tingkat Kecamatan ... 33

Grafik III Perkara Menurut Tingat Pendidikan ... 34

Grafik IV Tingkat Keberhasilan Perkara ... 37

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kompetensi (wewenang) Peradilan Agama terdiri atas kompentensi Relatif dan kompetensi Absolut. Kompetensi absolut adalah kewenangan pengadilan untuk mengadili berdasarkan materi hukum (hukum materi).

Kompetensi relative Pengadilan Agama merujuk pada 118 HIR atau pasal 142 RBg jo.66 ”yang menyatakan bahwa gugatan perdata pada tingkat pertama harus dimasukkan kepada pengadilan dengan surat permintaan yang di tanda tangani oleh penggugat atau kuasanya”. Dan pasal 73 UU No. 7 Tahun 1989, yaitu acara yang berlaku pada lingkugan Peradilan Agama adalah hukum acara perdata yang berlaku pada lingkugan peradilan umum.1Eksistensi peradilan Agama dengan penerapan hukum Islam menjadi lebih kukuh dengan adanya Undang-Undang Nomor 7 Tahun1989 tentang Peradilan Agama.2

Berdasarkan Pasal 49 UU No. 3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, bahwa Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang beragamaIslam

1 Mardani, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Dan Mahkamah Syariah, (Jakarta : Sinar Grafika, 2017), hlm. 53.

2 Moh.Muhibbin Dan Abdul Wahid, Hukum Perkawinan Islam Sebagai Pembaruan Hukum Posotif Di Indonesia, (Jakarta : Sinar Grafika, 2017), hlm. 42.

1

(20)

di bidang: Perkawinan, Waris,Wasiat, Hibah, Wakaf,Zakat, Infak, Shadaqah dan Ekonomi Syariah.3.

Perkawinan merupakan suatu lembaga suci yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, sesuai dengan undang-undang perkawinan yang menyebutkan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami – isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.4

Pertimbangan dari pasal tersebut adalah bahwa sebagai Negara yang berdasarkan kepada panca Sila pertama, yaitu ketuhanan Yang Maha Esa, maka perkawinan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan agama, sehingga perkawinan bukan saja mempunyai unsur lahir/ jasmani, tetapi juga memiliki unsur bathin / rohani yang mempunyai peran penting.5

Menikah merupakan sunnatullaħ, sunnaħ para rasul dan merupakan sunnaħ yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Tujuan perkawinan ialah untuk membangun rumah-tangga yang bahagia, harmonis, tenteram dan sakinah.

Allah memerintahkan kaum muslimin agar menikah, seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an surat An-Nur Ayat 32:

3 Mardani, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama Dan Mahkamah Syariah, (Jakarta Rajawali Press, 2017), hlm. 54.

4 Ahmad Rofiq, Hukum Islam Di Indonesia, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada 2003), hlm. 355.

5 Armadi Tanjung, Free Sex No!Nikah Yes!, (Pariaman : Amzah 1996), hlm. 138.

(21)





































Artinya: “dan nikahkan lah orang-orang yang masih membujang diantara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba- hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, allah akan memberi kemampuan kepada pada mereka dengan karunia-Nya. Dan allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahuai. (QS. An-Nur ayat 32:)6

Perkawinan adalah suatu lembaga yang di perlukan dan suatu keharusan. Al-Qur’an mengutuk pembujangan sebagai hasil perbuatan setan dan begitu juga Nabi Muħammad SAW.7

Untuk melangsungkan perkawinan bagi pria dan wanita yang belum mencukupi umur 19 tahun. Maka harus mengajukan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama agar mendapat keringananan.

Dispensasi nikah memiliki arti keringanan akan sesuatu batasan (batasan umur) di dalam melakukan ikatan antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.

Dari data yang diperoleh pada tahun 2019 di Pengadilan Agama Sengeti, perkara dispensasi nikah keseluruhan nya terdapat 36 kasus perkara dispensasi nikah, dari 36 kasus perkara tersebut 19 kasus perkara diantara nya adalah dispensasi nikah dalam keadaan hamil.8

6Abdul Malik Mujahid, Al-Quran dan Terjemahnya,(Riyadh: Darussalam 2006), hlm. 494

7Armadi Tanjung, ibid: hlm. 139

8 Dokumen Pengadilan Agama Sengeti, Tahun 2019

(22)

Kemudian mencermati berdasarkan perkara Permohonan para pemohon I dan pemohon II telah mengajukan permohonan dispensasi nikah secara tertulis tertanggal 14 Agustus 2018 dan telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sengeti Register Nomor 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt., tanggal 14 Agustus 2018.

Bahwa Pemohon I hendak menikahkan anak kandung Pemohon I , umur 18 tahun, agama Islam, pendidikan MTs, pekerjaan Petani, tempat kediaman di RT 33, Desa sungai Gelam, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi;

Syarat - syarat untuk melaksanakan pernikahan tersebut baik menurut ketentuan hukum Islam maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku telah terpenuhi kecuali syarat usia bagi anak Pemohon belum mencapai umur 19 tahun dan anak Pemohon II belum mencapai umur 16 tahun. Namun pernikahan tersebut sangat mendesak untuk tetap dilangsungkan karena keduanya telah berpacaran sejak satu tahun yang lalu dan hubungan keduanya sudah sedemikian eratnya, sehingga Para Pemohon sangat khawatir akan terjadi perbuatan yang dilarang oleh ketentuan hukum Islam apabila tidak segera dinikahkan.

Hari persidangan yang telah ditetapkan, para Pemohon telah datang sendiri-sendiri secara pribadi di persidangan dan Majelis hakim telah berusaha memberi nasihat agar pernikahan anak para Pemohon dapat ditunda sehingga memenuhi batas standar minimal usia pernikahan, namun upaya

(23)

tersebut tidak berhasil, para Pemohon tetap dengan pendiriannya untuk mengajukan permohonan ini

Anak Pemohon I dan calon istrinya sudah menjalin hubungan cinta lebih dari setahun dan telah melakukan hubungan badan dengan calon istrinya dan bahkan saat ini calon istrinya tengah hamil 2 bulan

Kedua orang tua anak Pemohon I telah datang menemui orang tua anak Pemohon II untuk melamar dan lamaran tersebut telah diterima dan bahkan telah diurus rencana pernikahan di KUA namun ditolak karena anak Pemohon I masih berumur 18 tahun dan umur anak Pemohon II baru 15 tahun

Mencermati fakta hukum yang telah terbukti di atas, Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa patut diduga akan menimbulkan mudharat yang lebih besar bagi anak Pemohon I dan anak Pemohon II dan mereka akan terjerumus melakukan perbuatan yang melanggar norma agama jika tidak segera dinikahkan, maka akan lebih baik untuk menghalalkan bagi keduanya untuk bergaul lebih intim, terlebih kedua calon mempelai telah saling mencintai dan siap secara mental untuk menanggung segala resiko.

Dispensasi nikah yang diberikan Pengadilan Agama kepada pencari keadilan adalah untuk menghindari terjadinya mudharat yang lebih besar daripada mashlahatnya, sesuai dengan kaidah fiqih yang selanjutnya diambil- alih sebagai pertimbangan hukum sebagai berikut:

(24)

Artinya: “Mencegah yang membahayakan itu lebih diprioritaskan dari pada meraih keuntungan”9

Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pertimbangan Hakim Dalam Memutuskan Perkara Dispensasi Nikah Dalam Keadaan Hamil (Studi Kasus di Pengadilan Agama Sengeti pada Perkara No 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt).”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang penulis ceritakan diatas, maka muncul pokok permasalahan yang akan dikemukakan dalam penelitian proposal skripsi ini sebagai berikut:

1. Apa dasar Hukum pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Sengeti dalam memutus perkara Nomor. 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt?

2. Bagaimana langkah-langkah pemohon mengajukan permohonan ke pengadilan agama dan penetapan Hukum terhadap perkara Nomor.

48/Pdt.P/2018/PA.Sgt ? C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih akurat dan terarah sehingga tidak menimbulkan masalah baru serta pelebaran secara meluas, maka penulis ini menganalisi pada putusan Hakim Pengadilan Agama Sengeti Nomor.

48/Pdt.P/2018/PA.Sgt.

9Abdul Wahhab Khallaf, Kitab ‘Ilmu Ushul al-Fiqh, )Grahamedia, 1977), hlm. 208

(25)

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin penulis capai melalui penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pertimbangan hakim Pengadilan AgamaSengeti dalam memutus perkara Nomor. 48/Pdt.P/2018/PA.S.gt

b. Langkah-langkah penetapan Hukum terhadap dasar dan pertimbangan hakim pada perkara Nomor. 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt

2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Akademis

1) Hasil dari penelitian ini sebagai sumbangsih ilmu pengetahuan yang diharapkan memberikan kontribusi pemikiran pada dunia akademis.

2) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut guna memberikan ilmu pengetahuan hukum kepada masyarakat.

b. Kegunaan Praktis

1) Diharapkan berguna untuk menjadi acuan/pertimbangan bagi penerapan suatu ilmu dilapangan atau masyarakat.

2) Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran secara lengkap tentang pertimbangan hakim terhadap putusan perkara Nomor 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt.

(26)

E. Kerangka Teoritis dan Konseptual 1. Kerangka teoritis

a. Teori Pendekatan Seni dan Instiusi

Penjatuhan putusan oleh hakim merupakan diskresi atau kewenangan dari hakim. Sebagai diskresi, dalam penjatuhan putusan, hakim akan menyesuaikan dengan keadaan dan hukuman yang wajar bagi setiap pelaku tindak pidana atau dalam perkara perdata, hakim akan melihat keadaan pihak terdakwah atau penuntut Umum dalam perkara pidana. Penjatuhan putusan, hakim mempergunakan pendekatan seni, lebih di tentukan oleh instink atau intiusi dari pada pengetahuan dari hakim. Teori pendekatan seni dan instiusi menurut Robert J. adalah teori yang mementingkan persoalan akhlak dan kebaikan yang menyentuh aspek estetika, kemanusiaan dan moral.

b. Teori Maslahah Mursalah

Adalah kebaikan yang tidak ada dalam nash al-Qur’an maupun as sunnah. Menurut ushul fiqh, Maslahah Mursalah adalah adalah menetapkan ketentuan hukum yang tidak sama sekali dalam al-Qur’an dan as-Sunnah karena pertimbangan kebaikan dan kerusakan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Kerangka Konseptual a. Pertimbangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pertimbangan adalah pendapat tentang baik dan buruk.

(27)

Menurut Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman, pertimbangan Hakim adalah pemikiran - pemikiran atau pendapat hakim dalam menjatuhkan putusan dengan melihat hal-hal yang dapat meringankan atau memberatkan pelaku.

Setiap Hakim wajib menyampaikan pertimbangan atau pendapat tertulis terhadap perkara yang sedang diperiksa dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan.

b. Hakim

Bahwa kekuasaan kehakiman menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan kekuasaan yang merdeka yang dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi, untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.10

Putusan yaitu putusan pengadilan atas perkara gugatan berdasarkan adanya suatu sengketa atau perselisihan, dalam arti putusan merupakan produk pengadilan dalam perkara-perkara contentiosa, karena adanya 2 (dua) pihak yang berlawan dalam perkara (Penggugat dan Tergugat).11

10Undang-Undang nomor 48 Tahun 2009 Huruf .a,Tentang Kekuasaan Kehakiman.

11Jaenal Aripin, Peradilan Agama dalam Bingkai Reformasi Hukum di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 126

(28)

c. Dispensasi Nikah

Dispensasi Pernikahan pada dasarnya menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan, perkawinan hanya di izinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 19 tahun, dalam hal penyimpangan terhadap ketentuan ini maka kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita dapat meminta dispensasi nikah kepada pengadilan.12

d. Pengertian Nikah

Menurut bahasa, nikah berarti penyatuan. Diartikan juga sebagai akad atau hubungan badan. Selain itu, ada juga yang mengartikan dengan percampuran.

Defenisi lain tentang nikah adalah ikatan lahir batin antara seseorang pria dengan seorang wanita dalam suatu rumah tangga berdasarkan kepada tuntutan agama.

e. Pengadilan Agama

Peradilan agama yaitu peradilan khusus untuk rakyat yang beragama Islam (umat Islam). Kompetesi absolute dari PA adalah perkara-perkara dibidang Hukum Perdata Islam yaitu bidang perkawinan dengan segala akibatnya, waris, wasiat, hibbah, perwakafan dan shadaqah.13

12Rusli Pandika, Hukum Dispensasi Nikah, (Jakarta: Sinar grafika, 2012), hlm. 11.

13 Darmawati, kewenangan Peradilan Agama. (Jambi: Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Cv Bonaza, 2010), hlm. 4-5.

(29)

F. Tinjauan Pustaka

Pembahasan tentang dispensasi nikah dan pernikahan dini banyak diteliti dan dikaji dalam berbagai bentuk karya tulis. Baik dalam bentuk buku, skripsi, jurnal atau yang lainnya dengan berbagai judul dan permasalahan yang biasa dijadikan sumber informasi. Dari sekian banyak karya tulis ilmiah mengenai dispensasi nikah dan pernikahan dini ini ada beberapa pembahasan yang berhubungan terhadap topik yang akan diteliti penulis.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Irfan Listianti dengan judul Skripsi, pandangan hakim terhadap dispensasi pernikahan anak di bawah umur (Analisis Putusan Pengadilan Agama Surakarta Pada Perkara No 26/Pdt.P/2015/Pa.Ska.). Skripsi ini membahas mengenai dispensasi nikah anak di bawah umur pada perkara ini wanita atau calon istri tidak mengalami kehamilan. Alasan yang di kemukakan oleh para pemohon bahwasanya anak para pemohon dan calon suaminya terjalin hubungan yang akrab dan saling mencintai.14

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Alfi Shahrina dengan judul tesis Dispensasi Perkawinan di Bawah Umur (Studi Penetapan Mahkamah Syar’iah Aceh Tengah Tahun 2011).Tesis ini membahas tujuan dispensasi perkawinan di bawah umur untuk mencapai suatu kebahagiaan, apabila ada pihak yang belum memenuhi batas umur yang telah di tentukan oleh undang-

14 Irfan listianti, pandangan hakim terhadap dispensasi pernikahan anak di bawah umur (Analisis Putusan Pengadilan Agama Surakarta Pada Perkara No 26/Pdt.P/2015/Pa.Ska.), Skripsi Mahasiswa Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah, Fakultas Syariah dan Hukum, Intitut Agama Islam Negeri Surakarta, 2016

(30)

undang yaitu, maka di perlukan suatu dispensasi dari pengadilan/pejabat lain yang di tujukan oleh pihak orang tua kedua mempelai.15

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ambar Suci Wulandari dengan judul Dispensasi Perkawinan ditinjau dari Aspek Yuridis dan Sosiologis (Studi Kasus di Pengadilan Agama Salatiga). Skripsi ini membahas tentang menganalisi pertimbangan hakim Pengadilan Agama Salatiga dalam memberikan dispensasi kawin untuk mengetahui faktor penyebab sehingga banyak terjadi permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Salatiga.16

15 Alfi Shahrina, Dispensasi Perkawinan di Bawah Umur (Studi Penetapan Mahkamah Syar’iah Aceh Tengah Tahun 2011), Tesis Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Pasca Sarjana, Universitas Islam Negeri Ar-raniry Aceh, 2012

16 Ambar Suci Wulandari, Dispensasi Perkawinan ditinjau dari Aspek Yuridis dan Sosiologis (Studi Kasus di Pengadilan Agama Salatiga), Skripsi Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Intitut Agama Islam Negeri Salatiga, 2016

(31)

BAB II

METODE PENELITIAN

Dalam menyusun penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan beberapa metode, yaitu:

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut dapat memperoleh data yang diperlukan untuk menyusun serta menyelesaikan proposal skripsi ini.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2019 B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pendekat Penelitiaan disini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan menggunakan analisa isi, dengan cara mengguraikan dan mendeskripsikan isi dari putusan yang penulis dapatkan, kemudian menghubungkan dengan masalah yang diajukan sehingga dapat menemukan kesimpulan yang objektif, logis, konsisten, dan sistematis sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dalam penulisan skripsi ini.

13

(32)

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan empiris yaitu pendekatan yang digunakan untuk melihat gejala-gejala yang berkaitan dengan hukum dalam dalam praktik legislasi di Indonesia.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu:

Data Primer, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Jadi, semua keterangan untuk pertama kalinya dicatat oleh peneliti. Pada permulaan penelitian belum ada data yang ditemukan oleh peneliti yang pernah dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya.17 Data primer didapat dari salinan putusan atau berkas perkara Penetepan Dispensasi Nikah Pengadilan Agama Sengeti Nomor Perkara 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt.

Dan informasi dari hakim yang menangani perkara dispensasi nikah Pengadilan Agama Sengeti Nomor Perkara 48/Pdt.P/2018/PA.Sgt.

Kemudian data tersebut dianalisis dengan cara menguraikan dan menghubungkan dengan masalah yang dikaji.

Data Sekunder, Dokumen yang dimaksud adalah, al-Qur’an, al-Hadist, Undang-Undang, Kompilasi Hukum Islam dan peraturan-peraturan lainnya, buku-buku karya ilmiah serta buku-buku lainnya yang berkaitan dengan masalah ini.

17Ibid, hlm.14.

(33)

a. Sumber Data

Sumber data dalam penulisan ini terdiri dari:

1) Al-Quran

2) Kaidah UshulFiqh

3) UU No. 16 Tahun 2019 perubahan atas UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan

4) Wawancara dengan Majelis Hakim Agama Pengadilan Sengeti.

5) Arsip dari perkara dispensasi nikah di Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Sedangkan data sekunder terdiri dari materi yang terdapat dalam buku-buku, jurnal dan literatur lainnya yang masih berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data sekunder ini hanya diperlukan sebagai penunjang atau pendukung data primer.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk penelitian kualitatif, alat yang digunakan adalah si peneliti itu sendiri (human instrument).18 Instrumen pengumpulan data juga termasuk cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian jenis lapangan ini penulis menggunakan tiga instrumen data, berupa analisis data, wawancara dan dokumentasi.

18Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertas, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 37.

(34)

a. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara secara garis besar terbagi dua, yaitu wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur.19

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi adalah data sekunder yang diperoleh dari arsip dan dokumen dari Pengadilan Agama Sengeti serta dokumen lainnya yang mendukung data primer peneliti.

E. Unit Analisis

Unit analisis dalam penulisan skripsi perlu dicantumkan apabila penelitian tersebut adalah penelitian lapangan yang tidak memerlukan populasi dan sampel, baik itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta atau sekelompok orang. Unit analisis juga menjelaskan kapan waktu (Tahun berapa atau bulan apa) penelitian dilakukan, jika judul penelitian tidak secara jelas menggambarkan mengenai batasan waktu tersebut.20

Maka yang menjadi informanya adalah: Hakim Pengadilan Agama Sengeti.

19Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 180.

20 Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press, 2012), hlm. 62.

(35)

F. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik analisis data versi Miles dan Huberman sebagai berikut:21

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci, untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data yang berarti merangkum dan memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang tidak perlu.22 Reduksi data atau data reduction dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan menggolongkan, mengkategorisasikan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga akhirnya data yang terkumpul dapat diverifikasi.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data atau data display adalah pendeskripsian sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dapat juga berbentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.

21 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), hlm. 85-87.

22 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 338.

(36)

c. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan di akhir penelitian kualitatif.Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan melakukan verifikasi, baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang disepakati oleh subjek tempat penelitian itu dilaksanakan.

G. Sistematika Penulisan

Penyusuan skripsi ini terbagi dalam lima bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub-bab yang membahas permasalahan-permasalahan tersendiri tetapi tetap saling berkaitan. Hasil penelitian yang diperoleh setelah dilakukan analisis, kemudian disusun dalam bentuk laporan akhir dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab Pertama, berisi tentang pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan tinjauan pustaka.

Bab Kedua, berisi tentang metode penelitian yang membahas mengenai lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan data, analisis daata, teknik analisis data, sistematika penulisan dan jadwal penelitian.

Bab Ketiga, berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian yang membahas mengenai historis atau sejarah pengadilan gama Sengeti, aspek geografis, aspek demografis dan aspek pemerintahan.

(37)

Bab Keempat, berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian yang membahas mengenai putusan hakim Pengadilan Agama Sengeti dalam memutuskan penetapan dispensasi nikah di Pengadilan Agama Sengeti..

Bab Kelima, berisi tentang penutup yang memuat kesimpulan dan juga disertai dengan saran.

(38)

H. Jadwal Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah dalam penelitian ini maka penulis menyusun jadwal sebagai berikut:

Tabel I

Kegiatan

Oktober 2019

November 2019

Desember 2019

Januari 2020

Februari 2020

Maret 2020

April 2020 1 2 3 4 1 2 2 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penulisan Draf

Proposal

X X X

X 2 Konsultasi dg

kajur/prodi dan lainnya untk fokus

penelitian X

X X

3 Proses Seminar Proposal

X

5 Revisi Draf Proposal Setelah seminar

X

6 Konsultasi dg Pembimbing

X

7 Koleksi Data X X

8 Analisa dan Penulisan Draf Awal Skripsi

X X X X

9 Draf Awal dibaca pembimbing

X

10 Revisi Draf Awal

X 11 Draf Dua

dibaca pembimbing

X

12 Revisi Draf Data

X 13 Draf Revisi

dibaca pembimbing

X X

14 Penulisan Draf Akhir

X 15 Draf Akhir

Dibaca Pembimbing

X

16 Ujian Munaqasah

X 17 Revisi Skripsi

Setelah Ujian Munaqasah

X

20 Mengikuti Wisuda

(39)

21 BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Pengadilan Agama Sengeti Muara Jambi

Eksistensi PA Sengeti didasarkan pada Keputusan Presiden Indonesia Nomor 62 Tahun 2002 tanggal 28 Agustus 2002. PA Sengeti sebelumnya merupakan bagian dari PA Muara Bulian. PA Sengeti diresmikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji rs. H. Taufiq Kamil pada tanggal 23 April 2003 di Kantor Bupati Muaro Jambi. Pada periode awal Kantor PA Sengeti menempati rumah penduduk Desa Sengeti yang bernama Drs. Thohri Yasin dan Endrawati.

Pada tahun 2004 Kantor PA pindah dan memakai gedung Dinas Perkebunan Kabupaten Muaro Jambi.23

Pada tahun 2005 mulailah dibangun Gedung PA Sengeti yang permanen dan selesai pada tahun itu. Gedung PA Sengeti terletak di komplek perkatoran Bukit Cinto Kenang Pemerintahan Daerah Kabupaten Muaro Jambi yang diresmikan pada hari Senin

Tanggal 20 Februari 2006 M bertepatan dengan tanggal 21 Muharram 1427 H oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bidang Non Yudisial dan ditanda tangani oleh Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, SH.,MH. Pada saat yang sama diresmikan pula Gedung PA Tebo dan Sabak yang juga masuk Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi.

23 Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

(40)

Ketua PA Sengeti yang pertama dijabat oleh Drs. Usman Karim dan wakilnya adalah Drs. H. Wachid Ridwan. Panitera/Sekretaris dijabat oleh Drs. Thohri Yasin. Setelah Ketua memasuki masa purnabakti tahun 2004, jabatan Ketua dilaksanakan oleh wakil ketua sebagai PLH Ketua PA Sengeti.24

Tabel II

Nama-Nama Kepala Pengadilan Agama Sengeti25

No Nama Masa Jabatan

1. DRS. USMAN KARIM 2003-2004

2. DRS. SYEKHAN AL JUFRI 2005-2009

3. DRS. AZWAR, S.H. 2009-2013

4. DRA. HJ. SARTINI,S.H. MH 2014-2016

5. DRS.M. JHON AFRIJAL, SH.,M.H 2016-2017

6. DRS. H. ABDAN KHUBBAN, S.H.

M.H

2018-2020

7. DRA. MA’RIPAH 2020-sekarang

24 Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

25 Nama-Nama Kepala Pengadilan Agama Sengeti Tahun 2020.

(41)

B. Visi Misi Pengadilan Agama Sengeti 1. Visi:

“Terwujudnya Pengadilan Agama Yang Agung”

Visi Pengadilan Agama Sengeti tersebut merupakan kondisi yang diharapkan dapat memotivasi seluruh karyawan-karyawati Pengadilan Agama Sengeti dalam menjalankan aktivitas. Pernyataan visi Pengadilan Agama Sengeti tersebut memiliki pokok pengertian sebagai berikut:

Bahwa yang ingin dicapai melalui visi ini adalah menjadikan Pengadilan Agama Sengeti sebagai lembaga peradilan yang dihormati, yang dikelola dan diawasi oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan, kebesaran dan keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya memutus perkara.26

2. Misi

a. Menjaga Kemandirian Lembaga Peradilan

Maksudnya adalah bahwa syarat utama terselenggaranya suatu proses peradilan yang obyektif adalah adanya kemandirian lembaga yang menyelenggarakan peradilan, yaitu kemandirian badan peradilan sebagai sebuah lembaga (kemandirian institusional) serta kemandirian hakim dalam menjalankan fungsinya (kemandirian individual/fungsional). Kemandirian menjadi kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi badan peradilan secara efektif.

26 Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019

(42)

Sebagai konsekuensi dari penyatuan atap, di mana badan peradilan telah mendapatkan kewenagan atas urusan organisasi, administrasi dan finansial (konsep satu atap), maka fungsi perancanaan, pelaksanaan serta pengawasan organisasi, administrasi dan finansial seluruh badan peradilan di Indonesia harus dijalankan secara baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak menganggu pelaksanaan tugas kekuasaan kehakiman yang diembangnya. Hal penting lain yang perlu diperjuangkan adalah kemandirian pengelolaan anggaran berbasis kinerja dan penyediaan sarana pendukung dalam bentuk alokasi yang pasti dari APBN. Kebutuhan adanya kepastian ini untuk memberikan jaminan penyelenggaraan Pengadilan di seluruh Indonesia.27

Selain kemandirian institusional, kemandirian badan peradilan juga mengandung aspek kemandirian hakim untuk memutus (kemandirian individual/fungsional) yang terkait erat dengan tujuan penyelenggaraan Pengadilan. Tujuan penyelenggaraan Pengadilan yang dimaksud adalah untuk menjamin adanya pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil bagi setiap manusia.

Selain itu, juga perlu membangun pemahaman dan kemampuan yang setara di antara para hakim menegenai masalah-masalah hukum yang berkembang.

27 Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

(43)

b. Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan,

Maksudnya adalah tugas badan peradilan adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Menyadari hal ini, orientasi perbaikan yang dilakukan Pengadilan Agama Sengeti mempertimbangkan kepentingan pencari keadilan dalam memperoleh keadilan. Adalah keharusan bagi setiap badan peradilan untuk meningkatkan pelayanan public dan memberikan jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan bagi para pencari keadilan pada dasarnya merupakan suatu nilai yang subyektif, Karena adil menurut satu pihak belum belum tentu adil bagi pihak lain.

Penyelenggaraan peradilan atau penegakkan hukum harus dipahami sebagai sarana untuk menjamin adanya suatu proses yang adil, dalam rangka menghasilkan putusan yang mempertimbangkan kepentingan (keadilan menurut) kedua belah pihak.28

Perbaikan yang akan dilakukan oleh Pengadilan Agama Sengeti, selain subtansi putusan yang dapat dipertanggung jawabkan, juga akan meliputi peningkatan pelayanan administrasi sebagai penunjang berjalannya proses yang adil. Sebagai contoh adalah adanya pengumuman jadwal sidang secara terbuka dan pemberian salinan putusan, sebagai bentuk jaminan akses bagi pencari keadilan.

28 Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

(44)

c. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan

Kualitas kepemimpinan badan peradilan akan menentukan kualitas dan kecepatan gerak perubahan badan peradilan. Dalam system satu atap, peran pimpinan badan peradilan, selain menguasai aspek teknis yudisial, diharuskan juga mampu merumuskan kebijakan- kebijakan non-teknis (kepemimpinan dan manajerial). Terkait aspek yudisial, seorang pimpinan Pengadilan bertanggung jawab untuk menjaga adanya kesatuan hukum di Pengadilan yang dipimpinnya.

Untuk area non-teknis, secara operasional, pimpinan badan peradilan dibantu oleh pelaksanaan urusan administrasi.

Dengan kata lain, pimpinan badan peradilan harus memiliki kompetensi yudisial dan non-yudisial. Demi terlaksannya upaya- upaya tersebut, Pengadilan Agama Sengeti menitik beratkan pada peningkatan kualitas kepemimpinan badan peradilan dengan membangun dan mengembangkan kompetensi teknis yudisial dan non-yudisial (kepemimpinan dan manajerial).29

d. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Badan Peradilan

Kredibilitas dan transparansi badan peradilan merupakan factor penting untuk mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan peradilan. Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektifkan sistem pembinaan, pengawasan serta publikasi putusan-putusan yang dapat dipertanggungjawabka. Selain sebagai

29 Dokumentasi Di Kantor Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

(45)

pertanggung jawaban publik, adanya pengelolaan organisasi terbuka, juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan di dalam badan peradilan itu sendiri. Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal, personil peradilan akan mendapatkan kejelasan mengenai jenjang karir, kesempatan pengembangan diri dengan pendidikan dan pelatihan serta penghargaan ataupun hukuman yang mungkin mereka dapatkan. Terlaksana nya prinsip transparansi, pemberian perlakuan yang setara serta jaminan proses yang ujur dan adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk bekerja secara professional dan menjaga integritasnya.30

C. Sturktur Organisasi Pengadilan Agama Sengeti

Untuk menjalankan peradilan, Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi. Dilengkapi dengan tiga pembagian manajemen, yaitu dari Majelis Hakim, Kepaniteraan dan Kesekretariatan.31

Pertama, majelis hakim, adalah sebagai yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama dan juga melakukan pengawasan terhadap jalanya peradilan.32

Kedua, kepaniteraan Pengadilan Agama adalah aparatur tata usaha Negara yang dalam menjalakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan

30 Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019

31 Wawancara dengan Abdan Khubban (alm), Ketua Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

32 Wawancara dengan Emaneli, Hakim Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

(46)

tanggung jawab kepala Pengadilan Agama. Kepaniteraan mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitn dengan perkara.33

Ketiga, kesekrtariatan Pengadilan Agama adalah tata usaha Negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada ketua Pengadilan Agama. Kesekretariatan mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia serta sarana prasarana di lingkungan pegandilan agama.34

D. Program Kerja Hakim 1. Ketua

a. Tugas Pokok

1. Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama;

2. Ketua Pengadilan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Panitera Pengganti dan Jurusita serta Pejabat Struktural di daerah Hukumnya; dan

3. Ketua Pengadilan mengatur pembagian tugas para hakim.

33 Wawancara dengan Idwal Maris, Panitera Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

34 Wawancara dengan Yudistira Adi Pinto, Sekretaris Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

(47)

b. Fungsi

1. Ketua Pengadilan membagikan semua berkas perkara dan atau surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara yang diajukan ke Pengadilan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan;

dan.

2. Ketua Pengadilan Negeri menetapkan perkara yang harus diadili berdasarkan nomor urut, tetapi apabila terdapat perkara tertentu yang karena menyangkut kepentingan umum harus segera diadili, maka perkara itu didahulukan.35

2. Wakil Ketua Tugas Pokok

Wakil Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.

Fungsi

Wakil Ketua Pengadilan Negeri berfungsi sebagai Koordinator Pengawasan di daerah Hukumnya.36

3. Hakim Tugas Pokok

Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.

35 Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

36 Dokumentasi Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

(48)

Fungsi

Melakukan tugas-tugas Pengawasan sebagai Pengawas Bidang dengan memberi petunjuk dan bimbingan yang diperlukan bagi para Pejabat strukturl maupun Fungsional.37

37 Wawancara dengan Rahmatullah Ramadhan, Majelis Hakim, Pengadilan Agama Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, 14 Oktober 2019.

(49)

Tabel. III

Daftar Sarana Dan Prasarana38

Identitas Barang

Jumlah

Barang penguasaan

No Nama barang Merk/type Kd Barang Th.prlh n

1. Meja kerja kayu 3.05.02.01.002 2015 1 buah Milik sendiri

2. Meja kerja kayu 3.05.02.01.002 2015 1 buah Milik sendiri

3. Meja kerja kayu 3.05.02.01.002 2015 1 buah Milik sendiri

4. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri

5. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri

6. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri

7. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri

8. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri

9. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri

10. Kursi besi/metal Lipat merah baru 3.05.02.01.003 2010 1 buah Milik sendiri

11. A.C Split LG 3.05.02.04.004 2006 1 buah Milik sendiri

12. A.C Split LG 3.05.02.04.004 2006 1 buah Milik sendiri

13. P.C Unit Polysonic 3.10.01.02.001 2008 1 buah Milik sendiri

14. P.C Unit Lenovo 3.10.01.02.001 2016 1 buah Milik sendiri

15. P.C Unit Lenovo 3.10.01.02.001 2016 1 buah Milik sendiri

16. Printer CANON 3.10.02.03.003 2013 1 buah Milik sendiri

38 Daftar Sarana Dan Prasarana Tahun 2019

(50)

E. Aspek Perkara Yang Diterima

Pengumpulan data perkara yang telah diterima pada tahun terakhir yaitu perkara pada tahun 2018 dan sisa perkara tahun2017.

Sisa Perkara tahun 2017 ... = 66 perkara Perkara yang diterima tahun 2018 ... = 605 perkara JUMLAH... = 671 perkara Secara umum jenis perkara yang diterima pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Perkara Gugatan tahun 2019 ... = 534 perkara Perkara Permohonan tahun 2018 ... = 71 perkara JUMLAH... = 605 perkara a. Jumlah sisa perkara yang putus

1. Menurut Jenis Perkara adalah sebagai berikut:

Grafik. I

Perkara yang Diterima Menurut Jenis Perkara39

Dari Jenis Perkara Yang Diterima tahun 2018 Oleh Pengadilan Agama Sengeti Perkara yang tertinggi adalah Cerai Gugat.

39 Perkara Yang Diterima Menurut Jenis Perkara Tahun 2018 0

50 100 150 200 250 300 350 400 450

606 404

128

2 19 33

1 1 2 1 13 1 1

Cerai Gugat Cerai Talak Izin Poligami Dispensasi Kawin Isbat Nikah Penguasaan Anak Pengangkatan Anak Perwalian

Kewarisan

Penetapan Ahli Waris

(51)

Tabel. IV

Perkara Menurut Jenis Pekerjaan40

NO PEKERJAAN JUMLAH

1 Ibu Rumah Tangga 320 orang

2 Wiraswasta 85 orang

3 Tani 55 orang

4 PNS 10 orang

5 Pensiunan PNS -

6 Buruh 25 orang

7 Honorer 37 orang

8 Karyawan 58 orang

9 Dagang 27 orang

10 Lain-Lain 54 orang

JUMLAH 671 Ang

Dari Jenis Perkara Yang Diterima tahun 2018 Oleh Pengadilan Agama Sengeti Perkara menurut pekerjaan yang tertinggi adalah ibu rumah tangga

40 Perkara Menurut Jenis Pekerjaan Tahun 2018

Referensi

Dokumen terkait

dispensasi nikah di bawah umur yang diperbolehkan oleh Pengadilan

Mochamad Fuad Hasan, 08210045, 2012, Penerapan Metode Penemuan Hukum (Rechtsvinding) oleh Hakim Pengadilan Agama Blitar dalam Perkara Dispensasi Nikah, Skripsi, Jurusan

DALAM MENETAPKAN PERKARA PENOLAKAN ISBAT NIKAH POLIGAMI DI PENGADILAN AGAMA BANGKALAN.. Analisis Terhadap Dasar Pertimbangan Hakim Terhadap Penolakan

Akan tetapi, sebelum mengajukan dispensasi nikah ke Pengadilan Agama ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh pemohon, Sebelum masuk ke tahap persidangan di Pengadilan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Palangka Raya memberikan dispensasi kawin sebab hamil sebagai konteks mendesak dengan alasan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan: pertama , Kompilasi Hukum Islam (KHI) sebagai dasar pertimbangan hakim dalam penetapan dispensasi perkawinan dini,

Skripsi yang berjudul: Pertimbangan Hakim Dalam Menerima Dispensasi Kawin Di Beberapa Pengadilan Agama, ditulis oleh Taufik Rahman, telah diujikan dalam Sidang Tim Penguji

Analisis beberapa putusan mengabulkan permohonan Pemohon, mengenai dispensasi perkawinan dibawah umur oleh Hakim Pengadilan Agama dengan pertimbangan dan fakta-fakta hukum sebagai