• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN DATABASE PEMBANGUNAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENINGKATAN MUSRENBANG BERKUALITAS DI KECAMATAN SEMARANG TENGAH KOTA SEMARANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN DATABASE PEMBANGUNAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENINGKATAN MUSRENBANG BERKUALITAS DI KECAMATAN SEMARANG TENGAH KOTA SEMARANG."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1/12

PENERAPAN DATABASE PEMBANGUNAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

UNTUK PENINGKATAN MUSRENBANG BERKUALITAS DI KECAMATAN SEMARANG TENGAH KOTA SEMARANG.

Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan XCVIII

Tahun : 2017

Ruang lingkup inovasi : Kecamatan

Cluster inovasi : Komunikasi & Informatika Inovator : 1. EKO SUPRIAJI.

Jabatan : Kasi Pembangunan Kecamatan Semarang Tengah Instansi : Kecamatan Semarang Tengah

Latar Belakang

Kecamatan Semarang Tengah merupakan satu diantara enam belas kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, jo. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, dan jo. Peraturan Walikota Semarang Nomor 90 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang, secara umum disebutkan bahwa kecamatan memiliki tugas membantu Walikota dalam peningkatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat kelurahan, melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya kecamatan menyelenggarakan fungsi : 1.

Perumusan perencanaan strategis mendasarkan pada visi dan misi Walikota;

2.

Pengkoordinasian tugas-tugas dalam rangka pelaksanaan program / kegiatan Sekretariat, Seksi Pemerintahan, Seksi Pembangunan, Seksi Kesejahteraan Sosial, Seksi Pelayanan Publik, Seksi Ketenteraman dan Ketertiban;

3.

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum;

(2)

2/124.

pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat, upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan Perda dan Peraturan Walikota, pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum, dan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat kecamatan;

5.

pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan kelurahan;

6.

penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Walikota yang didelegasikan kepada Camat.

Sesuai dengan tugas dan fungsi kecamatan sebagaimana diuraikan diatas, disebutkan bahwa salah satu fungsi pengkoordinasian yang harus dilaksanakan adalah dalam bidang pembangunan yakni pada point penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang menjadi tugas dan kewenangan Seksi Pembangunan.

Kondisi saat ini penyelenggaraan Musrenbang yang efektif, efisien, tepat guna dan tepat sasaran menjadi kebutuhan yang tidak terelakan dalam rangka percepatan perwujudan hakekat pelaksanaan pembangunan, untuk hal tersebut sangat diperlukan adanya dukungan database pembangunan yang dapat diakses secara cepat, tepat, akurat dan update sebagai salah satu bahan dan materi pokok Musrenbang sehingga penetapan skala prioritas pembangunan yang tepat sasaran, tepat guna, efektif dan efisien dapat diwujudkan, khususnya di lingkungan Pemerintahan Kecamatan Semarang Tengah. Hal ini sangat sejalan dengan ketentuan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, tepatnya pada pasal 274 yang menyebutkan bahwa “Perencanaan pembangunan Daerah didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam sistem informasi pembangunan Daerah.”

Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang diawali sejak proses Rembug Warga (Bugar) di tingkat RW, Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan yang selama ini sudah berjalan, hampir secara keseluruhan belum dilaksanakan secara optimal. Penyelenggaraan Musrenbang masih dalam batas-batas pemenuhan tuntutan formalitas sehingga substansi Musrenbang yang seharusnya membahas segala bentuk permasalahan pembangunan yang dalam penetapan skala prioritasnya didasarkan pada pemenuhan kebutuhan dan bukan mendasarkan pada keinginan semata belum dapat diwujudkan sebagaimana seharusnya.

Hal tersebut dapat terjadi disebabkan karena beberapa faktor, antara lain :

Tidak tersedianya bahan dan materi berupa data dan informasi terkait hasil-hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan dalam beberapa kurun waktu sebelumnya.

Belum tersedianya bahan dan materi berupa data dan informasi mengenai keberadaan sarana dan prasarana wilayah.

Belum disertakannya cascading Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah yang memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

(3)

3/12

Kondisi eksisting penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sebagaimana diuraikan diatas, sangat diperlukan adanya upaya penyelesaian dan solusi untuk mengatasinya, antara lain :

Membangun kesadaran tentang arti pentingnya data bagi setiap aparatur pelaksana perencanaan pembangunan dalam menetapkan kebijakan dan / atau skala prioritas perencanaan pembangunan.

Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam percepatan dan peningkatan kinerja khususnya bidang perencanaan pembangunan dalam penyelenggaraan Musrenbang.

Membuat Standart Operating Procedure (SOP) mengenai penetapan skala prioritas usulan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Membuat Database Pembangunan Berbasis Teknologi Informasi.

Dari berbagai upaya yang akan dilakukan sebagaimana diuraikaan diatas, maka yang menjadi fokus dalam area perubahan, antara lain :

Penyiapan Database Berbasis Teknologi Informasi

Database yang memuat data hasil-hasil pelaksanaan pembangunan dari tahun 2014 s/d 2017, data sarana prasarana wilayah beserta dokumentasi kondisi eksisting, data kelembagaan, dan data potensi wilayah yang lain.

Peningkatan Sumber Daya Aparatur.

Sumber Daya Aparatur yang berintegritas, kompeten, professional, berkinerja tinggi dan mampu mengikuti perkembangan.

Penataan Tata Laksana.

Penataan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

Manfaat

(4)

4/121.

MANFAAT

Manfaat penerapan Database Pembangunan Berbasis Teknologi Informasi, adalah : 1.

Unit Kerja Kecamatan Semarang Tengah

Permasalahan pembangunan di lingkungan Kecamatan Semarang Tengah dapat diselesaikan dengan lebih cepat, efektif, efisien.

Menurunnya jumlah usulan yang didasarkan pada keinginan.

Tersedianya data pembangunan yang akurat, dan update.

Terdeteksinya tingkat kejenuhan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana umum.

Terhindarnya duplikasi perencanaan dan / atau pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana umum dengan OPD lain, maupun dengan kebijakan pokok-pokok pikiran anggota dewan (DPRD Kota Semarang).

1.

Kelurahan sebagai Perangkat Kerja Kecamatan

Tersedianya data pembangunan yang akurat, dan update di tingkat kelurahan se Kecamatan Semarang Tengah.

Menurunnya jumlah usulan yang didasarkan pada keinginan.

Hilangnya kebiasaan membagi rata dan / atau “arisan” penggunaan anggaran fasilitasi pelaksanaan pembangunan hasil-hasil Musrenbang.

Percepatan kinerja penyusunan LPJ dan RPTK.

1.

LPMK

Terbangunnya tingkat kepercayaan LPMK selaku mitra Lurah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di lingkungan kelurahan karena terwujudnya transparasi penetapan skala prioritas usulan hasil-hasil pelaksanaan Musrenbang.

(5)

5/121.

RT dan RW

Adanya filterisasi terhadap usulan yang benar-benar merupakan kebutuhan dari usulan-usulan yang hanya didasarkan pada keinginan.

Usulan yang diakomodir dapat dialokasikan anggaran yang cukup dan dapat dilaksanakan dengan lebih maksimal.

Pengalokasian anggaran tidak lagi didasarkan hanya pada pemerataan alokasi anggaran yang disediakan atau hanya didasarkan pada giliran pengalokasian anggaran.

1.

Masyarakat

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan lebih baik, mengingat identifikasi permasalahan menjadi lebih baik.

Pengalokasian anggaran dapat dilakukan dengan lebih baik, mengingat anggaran yang disediakan benar-benar hanya digunakan untuk mengatasi usulan-usulan permasalahan yang benar-benar didasarkan pada kebutuhan.

Pengalokasian anggaran tidak lagi didasarkan hanya pada pemerataan alokasi anggaran yang disediakan atau hanya didasarkan pada giliran pengalokasian anggaran.

Adanya akselerasi terwujudnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

1.

Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Semarang

Adanya peningkatan kinerja kecamatan dan kelurahan yang lebih baik berdampak pada peningkatan kinerja Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Semarang, mengingat kondisi tersebut merupakan bagian dari core businessnya.

Keberadaan database pembangunan dapat meringankan tugas-tugas Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Semarang dalam hal pengisian Profile Kelurahan yang setiap tahun harus dibuat.

1.

Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Semarang

(6)

6/12

Tersedianya data yang tersistem dengan baik, yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Semarang sebagai bahan penyusunan perencanaan dan laporan hasil-hasil pembangunan dalam skala Pemerintah Kota Semarang.

Mendukung bahan awal penyusunan Tim Evaluasi Penyerapan Realisasi Anggaran (TEPRA) oleh Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Semarang.

1.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Semarang

Mendukung terwujudnya penyelenggaraan Musrenbang yang berkualitas.

Mendukung pengambilan arah kebijakan pembangunan yang lebih baik.

1.

DPRD Kota Semarang

Meminimalisir terjadinya tumpang tindih lokasi kegiatan pembangunan dengan pokok-pokok pikiran anggota DPRD Kota Semarang.

1.

LSM / Non Government Organization

Pelaksanaan pembangunan dapat sepenuhnya dilaksanakan oleh mereka yang professional, sehingga capaian kinerja pembangunan dapat diwujudkan dengan lebih baik.

1.

Bagi Peserta Diklat

Dapat melaksanakan tugas di bidang pembangunan secara lebih efektif, efisien dan terhindar dari kasalahan-kesalahan yang tidak diperlukan.

Dapat berperan serta secara langsung dalam proses percepatan pembangunan khususnya di lingkungan tempat bekerja maupun di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Dapat mengembangkan kompetensi diri dengan mengembangkan inovasi dan kreativitas yang positip demi peningkatan kinerja personal maupun kinerja organisasi.

(7)

7/12

(8)

8/12

Milestone

1.

MILESTONE JANGKA PENDEK / MENENGAH / PANJANG

NO TAHAPAN OUTPUT TAHAPAN WAKTU

(1) (2) (3) (4)

I JANGKA PENDEK

1 Membentuk Tim Effektif, Pokja Administrasi dan Pokja Operasional Terwujudnya Tim Effektif dan Pokja Administrasi dan Pokja Operasional

Minggu IV

Agustus 2017

1.

Inventarisasi Calon Anggota Tim Effektif Data Calon Anggota Tim beserta potensi dukungannya

Minggu IV

Agustus 2017

1.

Membentuk Tim Efektif, Pokja Administrasi dan Pokja Operasional Terbentuknya Tim Efektif, Pokja Administrasi dan Pokja Operasional

Minggu IV

Agustus 2017

1.

Pembuatan SK Tim Tersusunnya SK Tim Effektif beserta Job Discriptionnya

Minggu IV

Agustus 2017

(9)

9/12

(10)

10/12

NO TAHAPAN OUTPUT TAHAPAN WAKTU

(1) (2) (3) (4)

2 Rapat Koordinasi Tim Efektif Terlaksananya Rapat Koordinasi Tim Effektif serta dipahaminya konsep dan mekanisme kerja yang jelas dan tidak tumpang tindih Minggu I September 2017

1.

Menyusun bahan administrasi penyelenggaraan Rakor Tim Efektif

Surat Undangan

Daftar Hadir

Materi Rakor

Formulir Hasil Rapat

Minggu I

September 2017

1.

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Tim Efektif Terlaksananya Rapat Koordinasi Tim Efektif

Minggu I

September 2017

3 Menyusun SOP mengenai penetapan skala prioritas usulan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tersusunnya SOP Penetapan Skala Prioritas Usulan Musrenbang Minggu I,II September 2017

1.

Menyusun bahan dan dokumen pendukung penyusunan SOP “Penetapan Skala Prioritas Musrenbang”

Struktur Organisasi RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan

Dasar Hukum tentang penyusunan SOP dan materi SOP yang direncanakan

Minggu I September 2017

1.

Penyusunan SOP tentang Penetapan Skala Prioritas Musrenbang

SOP Penetapan Skala Prioritas Musrenbang Minggu II September 2017

4 Membuat aplikasi database pembangunan berbasis teknologi informasi Terwujudnya aplikasi database pembangunan berbasis teknologi informasi Minggu III September 2017

5 Bimbingan teknis Terlaksanannya bimbingan teknis mengenai teknik inputing aplikasi database pembangunan Minggu IV September 2017

(11)

11/12 1.

Penyusunan bahan latihan Petunjuk pelaksanaan teknis aplikasi database pembangunan Minggu IV September 2017

1.

Pelaksanaan bimbingan teknis Terlaksananya bimbingan teknis Minggu IV September 2017

6 Inputing data Terekamnya input data pembangunan beserta keseluruhan data pendukung lainnya oleh petugas di 15 kelurahan Minggu IV September 2017

NO TAHAPAN OUTPUT TAHAPAN WAKTU

(1) (2) (3) (4)

1.

Menghimpun data, bahan dan dokumen sarana prasarana jalan dan saluran

Data dan foto jalan

Data dan foto saluran Minggu IV September 2017

1.

Input data

Terekamnya data dan dokumentasi pembangunan Minggu IV

September 2017

7 Implementasi penggunaan database dalam perencanaan anggaran perubahan di 15 kelurahan Terlaksananya penyusunan perencanaan pembangunan pada perubahan anggaran di 15 kelurahan dengan pemanfaatan/dukungan penggunaan database pembangunan berbasis teknologi informasi

Minggu IV September dan Minggu I

Oktober 2017

(12)

12/12

8 Updating database

Tersusunnya database pembangunan yang update dan akurat

Minggu II Oktober 2017

9 Monitoring dan Evaluasi Terlaksananya monitoring dan evaluasi pelaksanaan implementasi penggunaan database dalam perencanaan anggaran perubahan di 15 kelurahan Minggu III Oktober 2017

II JANGKA MENENGAH

1 Pengintegrasian database pembangunan dengan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan di tingkat Rembug Warga dan Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan Terintegrasinya database pembangunan dengan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan di tingkat Rembug Warga dan Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan Minggu I,II,III,IV Januari 2018 dan Minggu I,II Pebruari 2018 III JANGKA PANJANG

1 Penerapan Database Pembangunan di 16 Kecamatan Dilaksanakannya kegiatan Musrenbang berbasis database pembangunan di 16 kecamatan Januari 2019

Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 12 Jul 2022 23:16:05

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan hasil antara percobaan dan teori ini dikarenakan adanya beberapa kesalahan yang terjadi selama proses praktikum dilakukan, yakni pada saat proses

Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (RENJA) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran

(e) Kepala Balai Pemasyarakatan setempat; (f) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Menurut Suramto, dengan melihat dari tata cara pelaksanaan pemberian pembebasan bersyarat

Perbedaan yang mendasar antara International Financial Reporting Standards (IFRS) dengan Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK) terhadap penyajian laporan

Massa air tersebut semakin meluas dan berg- erak ke arah timur sehingga memasuki wilayah Kota Medan meliputi wilayah Medan Bagian Barat dan sebagian Medan Bagian Selatan yaitu

Saya percaya program ini dapat menjadi icon baru bagi dunia pendidikan di Indonesia, dimana muatan praktis menjadi penyeimbang kurikulum yang ada, sehingga para lulusan lebih siap

Ukuran kinerja bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (mewakili rasio permodalan), Non