PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA
PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE 2017 – 2020
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
HENILIA NOVIANTI 3417.022
PROGRAM STUDI AKUTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI 1442 H/2021 M
Acc Sempro 9 Juni 2021
Ilham Illahi M. Sc
i DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ... i
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 9
F. Ruang Lingkup Penelitian ... 10
G. Penjelasan Judul ... 11
H. Sistematika Penulisan ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba ... 14
1. Teori Sinyal ... 14
2. Pengertian Pertumbuhan Laba ... 15
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba ... 17
B. Perbedaan Laporan Keuangan Komersial Dan Laporan Keuangan Fiskal (Book Tax Differences) ... 18
1. Pengertian Book Tax Differences ... 18
ii
2. Penyebab Adanya Perbedaan Laba Akuntansi (Laba Sebelum
Pajak) Dengan Laba Fiskal (Laba Kena Pajak) ... 19
3. Beban Pajak Tangguhan ... 24
C. Arus Kas Operasi ... 25
1. Pengertian Arus Kas Operasi ... 25
2. Pelaporan Arus Kas Operasi ... 26
3. Tujuan Laporan Arus Kas Operasi ... 27
4. Keunggulan Laporan Arus Kas Operasi ... 28
D. Landasan Syariah... 29
E. Kajian Terdahulu ... 31
F. Kerangka Konseptual ... 33
G. Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 37
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 37
C. Populasi Dan Sampel ... 38
D. Jenis Dan Sumber Data ... 39
E. Definisi Operasional Variabel ... 41
F. Teknik Pengumpulan Data ... 44
G. Teknik Analisis Data ... 44
H. Pengujian Model ... 47
iii BAB 1V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 53
1. Sejarah Perkembangan Indeks Lq 45... 53
2. Faktor-Faktor Yang Perkembangan Indeks Lq 45 ... 54
3. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 55
B. Hasil Uji Data ... 58
1. Penentuan Regresi Data Panel ... 58
2. Uji Asumsi Klasik ... 61
3. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 65
4. Uji Hipotesis ... 66
5. Hasil Uji Random Effect ... 68
C. Analisis Data ... 70
1. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Pertumbuhan Laba ... 70
2. Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba 71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 74 DAFTAR PUSTAKA
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan Indeks LQ 45 adalah salah satu saham yang aktif saat ini yang menjadi perbincangan publik. Dikarenakan, Indeks LQ 45 terus-menerus mengalami perubahan harga, memiliki likuiditas yang tinggi, kapitalisasi pasar yang besar, kondisi keuangan yang cukup baik dan juga telah lulus di Bursa Efek Indonesia karena sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Salah satu pusat perhatian utama dalam perusahaan Indeks LQ 45 adalah pertumbuhan laba.
Pertumbuhan laba adalah kenaikan persentase laba setiap tahunnya. Sudah umum, para stakeholders melihat perusahaan dari segi pertumbuhan labanya.
Karena pertumbuhan laba adalah indikator yang sangat penting dan juga sebagai acuan dalam mengukur keberhasilan kinerja perusahaan khususnya dalam mengelola keuangan perusahaan.1 Apabila perusahaan mengalami kenaikan laba pertahunnya (pertumbuhan laba), maka kondisi perusahaan akan dinilai baik oleh stakeholders.
Isu perpajakan yang mulai berkembang di dunia bisnis yang menjadi perhatian publik adalah adanya perbedaan perhitungan laba menurut Peraturan Standar Akuntansi Keuangan dengan laba menurut Peraturan Perundang- Undangan Perpajakan yang disebut sebagai book tax differences.2
1 Alfiati Silfi, ‘Pengaruh Pertumbuhan Laba, Struktur Modal, Likuiditas Dan Komite Audit Terhadap Kualitas Laba’, Jurnal Valuta, 2.1 (2016), 17-26.
2 Desinda, ‘Book-Tax Differences Dan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2016’, Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis, 3.1 (2019), 102-111.
Adanya dasar penyusunan yang berbeda dalam perhitungan book tax differences menyebabkan perbedaan jumlah antara laba sebelum pajak yang dikenal sebagai laba akuntansi dengan laba kena pajak yang dikenal sebagai laba fiskal. Akibat adanya perbedaan tersebut, maka diharuskan melakukan koreksi fiskal. Tujuan melakukan koreksi fiskal adalah sebagai bentuk penyesuaian book tax differences, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan pajak.
Book tax differences digunakan sebagai indikator penting bagi pertumbuhan laba karena dengan adanya book tax differences dapat membantu dalam mengukur dan menilai laba dari laba yang dilaporkan manajer. Apabila terjadi perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dari laporan manajer, maka telah terbukti bahwa adanya praktik manajemen. Praktik manajemen yang dilakukan adalah adanya pendapatan yang tidak dicatat pada periode sekarang tetapi pendapatan tersebut dicatat pada periode masa yang akan datang. Guna adanya praktik manajemen ini untuk memberikan gambaran meningkatnya pertumbuhan laba dari periode sekarang ke periode masa yang akan datang.
Sehingga untuk periode masa yang akan datang akan menghasilkan laba yang yang tinggi dibandingkan periode sekarang. Dengan meningkatnya pertumbuhan laba, akan memberi sinyal positif kepada stakeholders sehingga stakeholders akan memberikan respon positif terhadap hasil kinerja perusahaan.
Namun dalam konteks sebaliknya, apabila pendapatan tidak dicatat periode sekarang sedangkan seluruh beban dicatat pada periode sekarang, maka
akan memberikan resiko terhadap perusahaan. Jika perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal tersebut besar dari hasil laporan manajer, maka pertumbuhan laba perusahaan menurun, seehingga akan berdampak terhadap perusahaan.
Dampak yang timbul akibat menurunnya pertumbuhan laba adalah investor dan pengguna laporan keuangan lainnya akan berprasangka buruk terhadap perusahaan, mereka akan memberikan respon negatif bahwa dengan pertumbuhan laba yang menurun maka hasil kinerja perusahaan juga menurun.3
Selanjutnya faktor yang dapat menilai dan memprediksi pertumbuhan laba, sehingga dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dimasa mendatang adalah dengan menganalisa arus kas dari aktivitas operasi. Arus kas operasi adalah jumlah arus kas yang berasal dari seluruh transaksi-transaksi operasional perusahaan dalam membayarkan atau melunasi kewajiban perusahaan.
Perusahaan menggunakan arus kas operasi untuk mengevaluasi dan menentukan kelancaran transaksi operasional yang dilakukan perusahaan dalam mendukung perolehan laba. Arus kas dari aktivitas operasi digunakan sebagai indikator penting dalam mengevaluasi dan menilai apakah pertumbuhan laba meningkat atau menurun, karena arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi yang dilaporkan dengan dasar akrual.
Dengan adanya informasi dari arus kas operasi maka akan menjelaskan bahwa pendapatan yang dihasilkan perusahaan tinggi atau tidak pada periode sekarang, sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Angka dari
3 Elmi Wulandari, ‘Analisis Pengaruh Book-Tax Differences, Return On Assets, Dan Firm Size Terhadap Pertumbuhan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)’, Simki-Economic, 01.08 (2017), 3.
arus kas operasi tinggi dikarenakan adanya pendapatan operasional yang diperoleh oleh perusahaan.
Namun, dalam perusahaan ada pendapatan operasional yang tidak dicatat pada periode sekarang tetapi dicatat pada periode masa yang akan datang. Hal ini akan berdampak besar bagi perusahaan, karena apabila perusahaan mencatat pendapatan operasional diperiode masa yang akan datang dan laba yang dilaporkan pada masa yang akan datang tinggi, maka kewajiban yang wajib dikeluarkan tidak mampu dilunasi oleh perusahaan. Karena perusahaan menggambarkan laba yang tinggi tetapi dengan uang kas yang tidak sepadan.
Maka dari itu. Stakeholders ketika membaca laporan arus kas yaitu dari arus kas operasi dengan membandingkan laporan laba rugi, mereka akan berpikir bahwa adanya praktik manajemen didalam perusahaan. Sehingga mereka memberikan respon negatif kepada perusahaan, karena tidak sepadannya angka laba dengan kewajiban yang perusahaan harus keluarkan.
Perusahaan sulit dalam memanipulasi arus kas operasi dibandingkan laba bersih perusahaan, karena arus kas operasi mudah dinilai dari pendapatan dan kewajiban yang mereka keluarkan dengan membandingkan laba yang dihasilkan pada periode sekarang. Maka dari itu, arus kas operasi digunakan sebagai pembanding laba bersih. Untuk menghasilkan pertumbuhan laba, perusahaan membutuhkan dukungan dari arus kas operasi. Laporan laba rugi disusun berdasarkan atas dasar akrual. Metode akrual memiliki beberapa potensi keterbatasan, sehingga arus kas operasi diperlukan untuk mempertimbangkan dalam memprediksi kinerja perusahaan dimasa
mendatang. Dengan kata lain, laba yang tersaji dalam laporan laba rugi merupakan jumlah antara laba secara akrual dengan laba secara kas operasional.
Maka dari itu, arus kas operasi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Jika arus kas operasi mengalami surplus atau bernilai positif setiap tahunnya, maka laba akan mengalami kenaikan sehingga pertumbuhan laba meningkat. Hal ini dikarenakan arus kas operasi adalah suatu proksi untuk melihat berapa kas yang dikeluarkan untuk menghasilkan laba dalam pengoperasiannya.
Beberapa penelitian terkait hubungan tentang perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dengan pertumbuhan laba. Dari bukti hasil penelitian Amos Rico Brolin dan Abdul Rohman (2014) yang menyatakan perbedaan permanen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan laba tidak dipengaruhi perbedaan permanen sebagai komponen pembentuk book tax differences.4 Perbedaan permanen merupakan perbedaan mutlak yang tidak ada titik temunya atau saldo tandingannya dan hanya akan mempengaruhi jumlah laba periode berjalan, maka perbedaan permanen tidak mempengaruhi pertumbuhan laba satu periode kedepan. Oleh karena itu, perbedaan permanen tidak memerlukan Alokasi Pajak Penghasilan Interperiode (Interperiod Income Tax Allocation). Perbedaan temporer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan arah positif. Hal ini menunjukkan bahwa
4 Amos Rico Brolin And Abdul Rohman, ‘Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba’, Diponegoro Journal Of Accounting, 03.02 (2014), 1-13 .
perbedaan temporer yang merupakan komponen pembentuk book tax differences berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Perusahaan dengan perbedaan temporer yang lebih besar akan memiliki pertumbuhan laba yang lebih besar. Mereka juga meneliti arus kas operasi dengan hasil pengujian yaitu arus kas operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Dilakukan kembali penelitian oleh Vidiyanna Rizal Putri dan Sary dengan hasil penelitian sama dengan Brolin dan Rohman yang menyatakan bahwa perbedaan permanen tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, sedangkan perbedaan sementara berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba. Maka, book tax differences tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba dikarenakan nilai probabilitas book tax differences lebih besar dari nilai signifikan.5
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat book tax differences dalam memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang tercermin dalam pertumbuhan laba. Namun, dalam penelitian ini pertumbuhan laba yang akan diteliti dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya.
Sedangkan berdasarkan penelitian sebelumnya terkait pengaruh arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba, dilakukan oleh Greyshella, Sifrid dan Novi (2021), hasil dari pengujian variabel arus kas operasi yaitu H2 ditolak.
Artinya, secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan antara arus kas
5 Vidiyanna Rizal Putri and Sary, 'Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba', Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis, 10.1 (2017), 50.
operasi terhadap pertumbuhan laba.6 Sama halnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Widy Hastuti (2019), dimana hasil dari penelitiannya adalah tidak ada pengaruh signifikan antara arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba.7
Kesimpulan dari penelitian ini adalah menemukan dan mengaitkan pengaruh book tax differences dan arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba.
Dari berbagai hasil penelitian terdahulu, terdapat nilai signifikan yang terjadi dalam perhitungan book tax differences dan arus kas operasi terhadap perumbuhan laba. Maka, penelitian ini berguna untuk memastikan pengaruh yang terjadi antara variabel-variabel. Hasil dari penelitian ini adalah book tax differences dan arus kas operasi berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menganalisis laporan keuangan book tax differences dan arus kas operasi pada perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ 45 dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penganalisa dan penginterprestasian book tax differences dan arus kas operasi dalam pengambilan keputusan. Indeks LQ 45 ini adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. LQ 45 ini selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut LQ 45 juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Atas dasar latar belakang tersebut maka penulis tertarik menyusun skripsi ini dengan
6 Greyshella Sesdi Mamangkay, Sifrid S. Pangemanan and Novi S. Budiarso, ‘Pengaruh Struktur Modal dan Arus Kas Operasi Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan-Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018’, Jurnal Emba, 9.1 (2021), 430.
7 Widy Hastuti, ‘Pertumbuhan Penjualan dan Arus Kas Operasi Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan manufaktur Sub Sektor Logam Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia’, Bisman Info, 6.2 (2019), 65 <http://politeknikunggul-lppm.ac.id>.
judul “PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE 2017 - 2020”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti dapat mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan peraturan antara laba berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang disebut sebagai laba akuntansi dengan laba berdasarkan Peraturan Perpajakan yang disebut laba fiskal.
2. Book tax differences diproyeksikan menjadi perbedaan permanen dan perbedaan temporer yang berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
3. Terdapat arus kas operasi yang memiliki hubungan terhadap laba yang mengakibatkan perubahan nilai pertumbuhan laba.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, agar permasalahan tidak meluas dan tidak keluar dari jalur pokok maka penulis membatasi masalah pada Pengaruh Arus Kas Operasi Dan Book Tax Differences Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Yang Masuk Dalam Indeks LQ 45 Periode 2017 - 2020.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini berdasarkan pemikiran yang telah di jelaskan di atas sebagai berikut.
1. Seberapa besar pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 – 2020?
2. Bagaimanakah pengaruh arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 – 2020?
3. Seberapa besar pengaruh book tax differences dan arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 – 2020?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris tentang:
1. Untuk mengetahui pengaruh book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 - 2020.
2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 – 2020.
3. Untuk mengetahui pengaruh book tax differences dan arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 – 2020.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, sekurang- kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi perusahaan.
1. Penulis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
2. Perusahaan
Dapat memberikan manfaat sebagai informasi bagi stakeholders dalam mengambil keputusan untuk menanamkan modalnya dengan melihat informasi yang berkualitas yaitu informasi komponen laporan arus kas operasi dan pertumbuhan laba.
3. Pihak lain
Sebagaimana bahan bacaan dan literature bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian yang sama.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk memperjelas masalah yang dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah.
Adapun ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini hanya pada lingkup seputar perusahaan Indeks LQ 45 yang melaporkan keuangan secara berturut-turut. Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai bagaimana pengaruh arus kas operasi dan book tax differences
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017-2020.
G. Penjelasan Judul
Agar lebih mudah dalam pemahaman penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan judul penelitian. Yang mana penjelasannya adalah sebagai berikut:
Arus Kas Operasi adalah jumlah arus kas yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam membayarkan kewajiban perusahaan.
Aktivitas operasi berisi segala kegiatan penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas yang biasa dikenal sebagai kegiatan operasional perusahaan. Bertujuan untuk memudahkan pengecekan, sehingga data disusun secara kronologis sesuai tanggal transaksi. Penyajian arus kas operasi adalah selisih antara pemasukkan kas dengan biaya operasional.
Pertumbuhan laba adalah kenaikan persentase laba per tahun. Laju pertumbuhan laba suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan mempertahankan keuntungan dalam mendanai perusahaan pada masa yang akan datang. Pertumbuhan laba mencerminkan perubahan persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan serta konsistensinya dalam melakukan manajemen
keuangan. Pertumbuhan laba yang baik mengisyaratkan bahwa perusahaan mempunyai keuangan yang baik.
Book tax differences adalah perbedaan perhitungan laba berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dengan laba berdasarkan Perpajakan. Book tax differences dijadikan dasar untuk menilai pertumbuhan laba perusahaan. penyebab perbedaan tersebut karena terdapat perbedaan prinsip akuntansi, metode, prosedur, pengakuan penghasilan dan biaya, serta perlakuan penghasilan dan biaya.
H. Sistematika Penulisan
Untuk lebih jelas dan memudahkan pemahaman pembaca dan lebih jelaskannya penulisan skirpsi ini, maka dapat dilihat sesmetika penulisannya dibagi lima bab pada tiap-tiap bab dapat dirinci beberapa sub bab yaitu:
BAB I Pendahuluan
Latar belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Batasan masalah dan Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Penjelasan Judul, Sistematika Penulisan BAB II Tinjauan Pustaka
Membahas tentang dasar-dasar teori yang terkait dengan konsep yang diangkat, yaitu mengenai Landasan Teori.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Defenisi Operasional Variable, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.
BAB IV Hasil Penelitian
Bab ini menyajikan data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian di analisa dengan berbagai metode untuk dapat membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat agar dapat menarik kesimpulan.
BAB V Penutup
Bab ini menyajikan kesimpulan dan saran bagi penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
14 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba
1. Teori Sinyal
Signalling theory atau teori sinyal mengindikasikan bahwa organisasi akan berusaha untuk menunjukkan sinyal positif kepada investor melalui mekanisme laporan keuangan. Teori sinyal menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Salah satu alat yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik calon investor adalah laporan keuangan. Sehingga perusahaan tentunya ingin menyajikan laporan keuangan yang baik di mata investor jika ingin mendapatkan dana dari investor. Salah satunya cara yaitu dengan memanipulasi laporan keuangan tersebut. Teori ini menunjukkan kecenderungan dalam adanya ketidakseimbangan informasi di antara prinsipal dan manajemen.8
Apabila perusahaan memberikan laporan kepada publik mengenai laba perusahaan yang meningkat maka itu merupakan sinyal yang baik bagi pihak yang berkepentingan. Hal itu disebabkan dengan laba yang meningkat menunjukkan kondisi perusahaan dalam keadaan baik. Namun apabila laba perusahaan menurun maka itu merupakan sinyal yang buruk
8 Stefani Magdalena Chandra And Indra Arifin Djashan, 'Pengaruh Leverage Dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Non Keuangan', Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 20.1 (2018), 14.
bagi pihak yang berkepentingan. Hal itu menunjukkan bahwa kondisi perusahaan sedang tidak baik.9
Pada penelitian ini perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan (investor) berupa informasi laba akuntansi dan arus kas operasi. Informasi ini sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan sehingga pelaporan laba rugi dan laporan arus kas diharapkan dapat menimbulkan reaksi pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham perusahaan tertentu yang cukup signifikan pada saat pengumuman laporan keuangan.
2. Pengertian Pertumbuhan Laba
Perusahaan beroperasi dengan harapan agar memperoleh dan memaksimalkan laba. Laba memberikan dasar bagi keputusan manajemen yang bertindak sebagai panduan untuk menciptakan nilai. Laba perusahaan yang disajikan di dalam laporan keuangan merupakan hal penting yang menjadi pusat perhatian bagi stakeholders.
Laba yang dapat mencerminkan kenaikan laba dari tahun ke tahun disebut sebagai pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba perusahaan adalah persentase kenaikan laba yang diperoleh perusahaan sebagai tujuan perusahaan dalam mengambil keputusan, agar dihasilkan keputusan yang efektif dan efisien dalam melakukan aktivitas-aktivitas perusahaan yang berdampak pada kepentingan stakeholder.
9 Sri Purwanti, Endang Masitoh, And Yuli Chomsatu, 'Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas Terhadap Return Saham Perusahaan Yang Listing Di Bei', Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 16.1 (2015), 114.
Pertumbuhan laba atau laba yang bertumbuh menandakan bahwa perusahaan mempunyai kondisi keuangan yang baik. Perusahaan dengan pertumbuhan yang baik akan menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Oleh karena itu, pertumbuhan laba diartikan sebagai tolak ukur bagi pihak yang berkepentingan.
Tingkat pertumbuhan laba sebagai indikator yang sangat penting untuk menilai keberhasilan kinerja perusahaan, namun tidak dapat dipastikan kenaikan ataupun penurunannya. Perusahaan dapat mengalami kenaikan untuk tahun sekarang, tetapi juga dapat mengalami penurunan untuk tahun selanjutnya.
Pertumbuhan laba yang terus menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dapat memberikan sinyal positif mengenai prospek perusahaan di masa mendatang. Apabila laba perusahaan pertahun pelaporan mengalami kenaikan, maka kinerja perusahaan akan dinilai baik dengan pertumbuhan laba yang bagus. Pertumbuhan laba dibilang bagus karna laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan.
Untuk mendapatkan hasil pertumbuhan laba, maka perusahaan menghitung dengan cara mengurangkan laba bersih tahun sekarang dengan laba bersih tahun sebelumnya, lalu dibagi dengan laba bersih sebelumnya.
Maka dalam memprediksi pertumbuhan laba dalam penelitian ini menggunakan rumus pertumbuhan laba bersih.
∆𝑋𝑖𝑡 = 𝑋𝑖𝑡 − 𝑋𝑖 (𝑡 − 1) 𝑋𝑖 (𝑡 − 1)
Keterangan :
∆XIt = Pertumbuhan Laba Bersih
Xi(t-1) = Laba Bersih Perusahaan Tahun Sebelumnya
Xit = Laba Bersih Perusahaan Tahun Sekarang
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba
Martani (2010) menggambarkan bahwa pertumbuhan laba dapat dipengaruhi oleh komponen-komponen yang merujuk ke PSAK 46 mengenai pajak penghasilan dan IAS 12 tentang income tax. Komponen yang merujuk ke PSAK 46 contohnya adalah pajak tangguhan yang disebabkan oleh adanya perbedaan temporer kena pajak. Perbedaan ini timbul akibat rekonsiliasi fiskal yang dilakukan fiskus dalam rangka memperoleh penghasilan kena pajak untuk kepentingan menghitung pajak penghasilan suatu perusahaan.10
Menurut Hanafi dan Halim (2005) pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
a. Besarnya perusahaan
Semakin besar perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang diharapkan semakin tinggi.
b. Umur perusahaan
Perusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkan laba, sehingga ketepatan masih rendah.
10 Nurhidayah and Yeni Purwitosari, 'Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba', Jurnal Ilmu Akuntansi, 5.1 (2020), 71.
c. Tingkat leverage
Bila perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi, maka manajer cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.
d. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi.
e. Perubahan laba masa lalu
Semakin besar laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang diperoleh di masa mendatang.11
B. Perbedaan Laporan Keuangan Komersial Dan Laporan Keuangan Fiskal (Book Tax Differences)
1. Pengertian Book Tax Differences
Pada umumnya, sering terjadi perbedaan dalam pembuatan laporan keuangan akuntansi dengan laporan keuangan perpajakan. Hal ini disebabkan dikarenakan prinsip akuntans, perbedaan metode dan prosedur akuntansi, perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya serta perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya. Ada beberapa prinsip yang telah secara umum diakui dalam bisnis tetapi tidak diakui dalam perpajakan adalah
11 Fenti Fiqri Fadella, Riana R Dewi and Rosa Nikmatul Fajri, 'Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba', Jurnal Akuntans dan Keuangan, 11.2 (2020), 12-29.
prinsip konservatisme, prinsip harga perolehan, dan prinsip pemadanan biaya-biaya manfaat.
Menurut Suandy (2011) adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara laba akuntansi dan laba fiskal menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak.12 Akibat adanya perbedaan prinsip dan perlakuan menyebabkan terjadinya dua laba yang berbeda, yaitu laba akuntansi dan laba fiskal.
Laba akuntansi adalah semua pendapatan dan biaya yang telah dilaporkan atau dihitung, termasuk pendapatan yang merupakan objek pajak penghasilan dan bukan objek pajak penghasilan serta biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari laba kena pajak dan yang tidak boleh dikurangkan dari laba kena pajak. Sedangkan Laba selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan menjadi dasar perhitungan pajak penghasilan.
2. Penyebab Adanya Perbedaan Laba Akuntansi (Laba Sebelum Pajak) Dengan Laba Fiskal (Laba Kena Pajak)
a. Perbedaan Permanen (Permanent Differences)
Perbedaan permanen terjadi karena administrasi pajak menghitung laba fiskal berbeda dengan laba akuntansi menurut standar akuntansi tanpa koreksi di kemudian hari. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan
12 Salsabiila, Pratomo and Nurbaiti, 'Pengaruh Book Tax Differences Dan Aliran Arus Kas Operasi Terhadap Persistensi Laba, Jurnal Akuntansi, 20.2 (2016), 317.
laba total selama masa eksistensi perusahaan yang dihitung menurut ketentuan perpajakan dan prinsip akuntansi.
Perbedaan permanen bernilai positif (laba akuntansi lebih besar dibandingkan dari laba fiskal) dengan adanya laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan perpajakan. Artinya, perbedaan permanen disebabkan karena pengakuan penghasilan dan beban secara permanen tidak diakui menurut undang-undang perpajakan. Namun, apabila laba akuntansi lebih rendah dari laba fiskal akan terdapat perbedaan permanen negatif dengan adanya pengeluaran sebagai beban laba akuntansi yang tidak diakui menurut laba fiskal. Contohnya, sumbangan dan kenikmatan atau natura. Perbedaan permanen tidak memungkinkan adanya restorasi hubungan kausal antara laba fiskal dan laba akuntansi karena selama keberadaan perusahaan, kedua laba itu tidak akan terjadi kesamaan jumlah laba.
1) Penghasilan Yang Tidak Diakui Menurut Undang-Undang Dan Peraturan Perpajakan
a) Bantuan atau sumbangan, zakat, harta hibah yang diterima oleh keluarga sedarah, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial, yang ketentuannya diatur dengan berdasarkan peraturan menteri keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau penguasaan diantara pihak-pihak yang bersangkutan.
b) Warisan.
c) Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh pengganti saham atau sebagai pengganti penyetoran modal.
d) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura atau kenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah.
e) Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa.
f) Deviden atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat, deviden berasal dari cadangan laba ditahan, deviden paling rendah 25 persen dari jumlah yang disetor, dan deviden yang pajak bersifat final.
g) Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan menteri keuangan.
h) Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komonditer yang modalnya tidak terbagi.
i) Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura.
j) Beasiswa yang memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan menteri keuangan.
k) Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dibidang pendidikan, penelitian dan pengembangan.
l) Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh badan penyelenggara jaminan sosial kepada wajib pajak tertentu.
2) Pengeluaran Atau Beban Yang Tidak Diakui Menurut Undang- Undang Dan Peraturan Perpajakan
a) Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, termasuk deviden yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
b) Beban yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota.
c) Pembentukan atau pemupukan dana cadangan.
d) Premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa, yang dibayar oleh wajib pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi wajib pajak yang bersangkutan.
e) Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di
daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan berdasarkan peraturan menteri keuangan.
f) Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.
g) Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat.
h) Pajak penghasilan
i) Beban yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi wajib pajak.
b. Perbedaan Temporer (Temporary Differences)
Perbedaan temporer adalah perbedaan pengakuan penghasilan dan beban yang sifatnya sementara. Artinya penghasilan dan beban diakui baik secara akuntansi maupun perpajakan, yang membedakan adalah jumlah dan periode pengakuan, tetapi beban pada akhirnya jumlahnya sama.
1) Perbedaan temporer atas pengakuan penghasilan
a) Pengakuan penghasilan atas pembangunan proyek yang penyelesaiannya membutuhkan lebih dari satu periode atau lebih dari satu tahun pajak. misalnya pengakuan penghasilan perusahaan jasa kontruksi.
b) Pengakuan penghasilan selisih kurs lebih mata uang voluta asing pada akhir tahun pajak.
2) Perbedaan temporer atas pengeluaran beban
a) Penggunaan metode penyusutan harta atau aset tetap berwujud dan amortisasi harta atau aset.
Mengakui beban penyusutan dan amortisasi pada akhir tahun pajak, dalam peraturan perpajakan, menggunakan dua metode yaitu, metode garis lurus dan metode saldo menurun berdasarkan tarif dan golongan harta.
b) Beban kerugian piutang yang tak tertagih
Beban kerugian piutang diakui sebagai pengeluaran jika debitur yang mempunyai kewajiban benar-benar tidak bisa ditagih berdasarkan keputusan tetap pengadilan. Kecuali wajib pajak badan yang bergerak dalam industri keuangan, beban kerugian piutangnya hanya 5 persen dari kredit yang disalurkan.13
3. Beban Pajak Tangguhan
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan No. 46, Beban pajak adalah jumlah agregat pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba dan rugi suatu periode akuntansi. Beban pajak tanggguhan adalah pengeluaran yang timbul akibat perbedaan temporer antara laba akuntansi dengan laba fiskal, yang menyebabkan jumlah pajak terpulihkan
13 Mohammad Zain, Manajemen Perpajakan Edisi 3 (Jakarta: Salemba Empat, 2008), 223-232.
atau pajak penghasilan terhutang pada masa mendatang. Sedangkan beban pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang atas penghasilan kena pajak pada tahun tersebut. Penghasilan kena pajak atau disebut sebagai laba fiskal diperoleh dari koreksi fiskal (rekonsiliasi fiskal) terhadap laba bersih sebelum pajak berdasarkan laba akuntansi.
Penyajian beban pajak tangguhan dalam nerasa harus disajikan dalam aktiva tidak lancar dan dilakukan setiap tanggal neraca, terkait dengan kemungkinan atau tidaknya pemulihan aset pajak tangguhan direalisasikan pada saat masa mendatang.
C. Arus Kas Koperasi
1. Pengertian Arus Kas Operasi
Arus kas operasi adalah jumlah arus kas yang berasal dari seluruh transaksi-transaksi operasional perusahaan dalam membayarkan atau melunasi kewajiban perusahaan. Aktivitas operasi sebagai penentu besarnya laba atau rugi bersih. Menurut Subramanyam and Wild (2008:104) menyatakan arus kas dari arus kas operasi sering dikaitkan dengan laba bersih untuk menilai kualitasnya yang dilihat dari pertumbuhan laba setiap tahunnya. Arus kas operasi mempengaruhi laba bersih jika arus kas operasi pada periode akuntansi tertentu mengalami surplus atau bernilai positif.14
PSAK No. 2 paragraf 13 (IAI,2009), arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan oleh
14 Novian Rialdy, 'Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Pada PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan', Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 3.1 (2017), 230.
karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi, contoh arus kas dari aktivitas operasi:
a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa b. Penerimaan royalti, komisi, dan pendapatan lain c. Pembayaran kas kepada karyawan
d. Pembayaran kas kepada pemasok barangg dan jasa
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, anuitas, dan manfaat asuransi lain nya.
f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kembali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai dari aktiva pendanaan dan investasi.15
2. Pelaporan Arus Kas Operasi
Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dalam PSAK No.2 perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut:
a. Metode tidak langsung
Dalam metode tidak langsung, manajemen menyesuaikan pendapatan bersih untuk mengubahnya dari basis akrual menjadi berbasis kas. Perusahaan menambah kembali pengeluaran non tunai seperti depresiasi, amortisasi, provisi kerugian untuk piutang dagang dan segala kerugian atas penjualan aset tetap. Lalu sesuaikan laba bersih
15 Greyshella Sesdi Mamangkay, Sifrid S. Pangemanan and Novi S. Budiarso, op. cit., Jurnal Emba, 431.
untuk perubahan antara saldo awal dan akhir dalam aset lancar, tidak termasuk uang tunai dan kewajiban lancar untuk periode tersebut.
Penyajian akun termasuk piutang, persediaan, aset dibayar dimuka, kewajiban utang, dan pendapatan yang ditangguhkan.
b. Metode langsung
Disaat menggunakan metode langsung, arus kas akibat operasi timbul dari pengumpulan piutang pelanggan dan uang yang dibayarkan kepada pemasok, karyawan, dan lain-lain. Bagian operasi juga melaporkan kas yang dibayarkan untuk pajak penghasilan dan bunga.
Masalah pada saat menggunakan metode langsung adalah perusahaan mungkin tidak menyimpan informasi dalam bentuk yang diperlukan.
Misalnya, perusahaan yang menggunakan akuntansi akrual penjualan tunai dan kredit. Dan harus membuat ketentuan khusus untuk melacak penjualan tunai secara terpisah.16
3. Tujuan Laporan Arus Kas Operasi
Tujuan menyajikan laporan Arus Kas Operasi adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan membantu para investor, kreditor, dan pemakai lainnya untuk:
a. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukan kas dimasa yang akan datang.
b. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
16 Heru Maruta, ‘Pengertian Kegunaan Tujuan Dan Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Arus Kas’, Jurnal Akuntansi Syariah, 1.2 (2017), 245.
membayar dividen dan keperluan dana untuk kegiatan eksternal.
c. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
d. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.17
4. Keunggulan Laporan Arus Kas
Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba dan informasi mengenai laba merupakan indikator yang baik untuk menentukan atau menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang. Laporan arus kas merinci sumber penerimaan maupun pengeluaran kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Informasi apapun yang ingin di ketahui mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu tersaji secara ringkas lewat laporan arus kas. Laporan arus kas juga dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis rencana perusahaan dalam hal investasi maupun pendanaan.18
Sedangkan untuk perusahaan yang yang telah berhenti pertumbuhannya dan fokus pada mempertahankan posisi, arus kas dari aktivitas operasi cukup tersedia untuk membiayai penggantian aset tetap untuk perusahaan yang tergolong matang perusahaan yang sukses ini mampu menghasilkan banyak kas dari aktivitas operasinya.19
Menurut (Triyono & Hartono, 2000) dalam Hamzah (2010) Arus kas
17 Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 258-259.
18 Hery, Teori Akuntansi, (Jakarta : Prenada Media Group, 2009), 229.
19 Hery, op. cit., Analisis Kinerja Manajemen, 88-89.
operasi merupakan aktivitas penghasil utama perusahaan, selain investasi dan pendanaan. Untuk mencari arus kas operasi, dapat dirumuskan sebagai berikut:
∆𝐴𝐾𝑂 = 𝐴𝐾𝑂𝑡 –𝐴𝐾𝑂 (𝑡−1) 𝐴𝐾𝑂 (𝑡−1)
Dimana :
∆AKO = Arus Kas Operasi
AKOt = Arus Kas Operasi Periode Sekarang AKO(t-1) = Arus Kas Operasi Periode Sebelumnya20
D. Landasan Syariah
Dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang di kaitkan dengan praktek akuntansi. Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran yang di dalamnya terdapat landasan akuntansi syariah yaitu pada Qs. Al-Baqarah : 282 yang berbunyi :
َٰٓ ي ا هُّي أ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ نيِذَّلٱ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ا وُن ما ء
ََٰٰٓٓ
ا ذِإ
ََٰٰٓٓ
مُتن يا د ت
ََٰٰٓٓ
َٰٓ نۡي دِب
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ى لِإ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل ج أ
ََٰٰٓٓ
ى ّٗ م سُّم
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ُهوُبُت ۡكٱ ف
ََٰٰٓٓ
بُت ۡك يۡل و
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡمُك نۡيَّب
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ُبِتا ك
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ِلۡد عۡلٱِب
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل و
ََٰٰٓٓ
َٰٓ بۡأ ي
ََٰٰٓٓ
َٰٓ بِتا ك
ََٰٰٓٓ
ن أ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ بُت ۡك ي
ََٰٰٓٓ
ا م ك
ََٰٰٓٓ
َُٰٓه مَّل ع
ََٰٰٓٓ
َٰٓ َُّللٱ
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡبُت ۡك يۡل ف
ََٰٰٓٓ
َِٰٓلِل ۡمُيۡل و
ََٰٰٓٓ
يِذَّلٱ
ََٰٰٓٓ
َِٰٓه ۡي ل ع
ََٰٰٓٓ
َُّٰٓق حۡلٱ
ََٰٰٓٓ
َِٰٓقَّت يۡل و
ََٰٰٓٓ
َٰٓ َّللٱ
ََٰٰٓٓ
ۥُهَّب ر
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل و
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡس خۡب ي
ََٰٰٓٓ
َُٰٓه ۡنِم
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡي ش
َّٰٓٗ ََٰٰٓٓ ا
ََٰٰٓٓ
نِإ ف
ََٰٰٓٓ
َٰٓ نا ك
ََٰٰٓٓ
ََّٰٓلٱ يِذ
ََٰٰٓٓ
َِٰٓه ۡي ل ع
ََٰٰٓٓ
َُّٰٓق حۡلٱ
ََٰٰٓٓ
اًهيِف س
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡو أ
ََٰٰٓٓ
اًفيِع ض
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡو أ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل
ََٰٰٓٓ
َُٰٓعيِط ت ۡس ي
ََٰٰٓٓ
ن أ
ََٰٰٓٓ
ََّٰٓل ِمُي
ََٰٰٓٓ
َٰٓ وُه
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡلِل ۡمُيۡل ف
ََٰٰٓٓ
ۥُهُّيِل و
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ِلۡد عۡلٱِب
ََٰٰٓٓ
َٰٓ اوُدِه ۡش ت ۡسٱ و
ََٰٰٓٓ
َِٰٓنۡي ديِه ش
ََٰٰٓٓ
ن ِم
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ۡمُكِلا ج ِ ر
ََٰٰٓٓ
نِإ ف
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡمَّل
ََٰٰٓٓ
ا نوُك ي
َٰٓ
َِٰٓنۡي لُج ر
ََٰٰٓٓ
َٰٓ لُج ر ف
ََٰٰٓٓ
َِٰٓنا ت أ ر ۡمٱ و
ََٰٰٓٓ
نَّمِم
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ن ۡو ض ۡر ت
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ن ِم
ََٰٰٓٓ
َِٰٓء ا د هُّشلٱ
ََٰٰٓٓ
ن أ
ََٰٰٓٓ
ََّٰٓل ِض ت ا مُه ى د ۡحِإَٰٓ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ رِ ك ذُت ف
ََٰٰٓٓ
ا مُه ى د ۡحِإ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ى ر ۡخُ ۡلۡٱ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل و
ََٰٰٓٓ
َٰٓ بۡأ ي
ََٰٰٓٓ
َُٰٓء ا د هُّشلٱ
َٰٓ
ا ذِإ ا مَٰٓ
َٰٓ اوُعُدَٰٓ
َٰٓ ل وَٰٓ
َٰٓ
َٰٓۡس ت
َٰٓ ا وُم َٰٓ
َٰٓ
ن أ
َُٰٓهوُبُت ۡك تَٰٓ
ََٰٰٓٓ
ا ًريِغ ص
َٰٓ
َٰٓۡو أ ا ًريِب كَٰٓ
َٰٓ ى لِإَٰٓ
َٰٓ ۦِهِل ج أَٰٓ
َٰٓۡمُكِل ذَٰٓ
َُٰٓط سۡق أَٰٓ
َٰٓ دنِعَٰٓ
ََِّٰٓللٱَٰٓ
َُٰٓم وۡق أ وَٰٓ
َِٰٓة د هَّشلِلَٰٓ
َٰٓ ى نۡد أ وَٰٓ
َٰٓ
ََّٰٓل أ
َٰٓ ا وُبا ت ۡر تَٰٓ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ َّلِإ
ََٰٰٓٓ
ن أ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ نوُك ت
ََٰٰٓٓ
ًَٰٓة ر جِت
ََٰٰٓٓ
َّٰٓٗة ر ِضا ح
ََٰٰٓٓ
ا ه نو ُريِدُت
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡمُك نۡي ب
ََٰٰٓٓ
َٰٓ سۡي ل ف
ََٰٰٓٓ
َٰٓۡمُكۡي ل ع
ََٰٰٓٓ
َٰٓ حا نُج
ََٰٰٓٓ
ََّٰٓل أ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ا هوُبُت ۡك ت
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ا وُدِه ۡش أ و
ََٰٰٓٓ
ا ذِإ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ۡمُتۡع يا ب ت
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل و
ََٰٰٓٓ
ََّٰٓر ا ضُي
ََٰٰٓٓ
َٰٓ بِتا ك
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل و
َٰٓ ديِه شَٰٓ
نِإ وَٰٓ
َٰٓ اوُل عۡف تَٰٓ
ََٰٰٓٓ ف ۥُهَّنِإ
َٰٓ ُقوُسُفَٰٓ
َٰٓ ۡمُكِبَٰٓ
َٰٓ اوُقَّتٱ وَٰٓ
َٰٓ َّللٱَٰٓ
َُٰٓمُكُمِ ل عُي وَٰٓ
َٰٓ َُّللٱَٰٓ
ََُّٰٓللٱ وَٰٓ
َِٰٓ لُكِبَٰٓ
َٰٓ ء ۡي شَٰٓ
َٰٓ ميِل عَٰٓ
َٰٓ
٢٨٢
َََٰٰٰٓٓٓ
20 Jessica Clara Diana Octavitia Dan Sudarman, ‘Pengaruh Arus Kas Dan Pertumbuhan Laba Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub Pengolahan Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia’, Jurnal Bingkai Ekonomi, 2.1 (2017), 24.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu´amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu´amalahmu itu), kecuali jika mu´amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Dan juga terdapat pada Qs. An-Nisa : 29 yang berbunyi :
َٰٓا هُّي أ ي
ََٰٰٓٓ
َٰٓ نيِذَّلٱ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ اوُن ما ء
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ا وُلُكۡأ ت
ََٰٰٓٓ
مُك ل و ۡم أ
ََٰٰٓٓ
مُك ن ۡي ب
ََٰٰٓٓ
َِٰٓلِط بۡلٱِب
ََٰٰٓٓ
َٰٓ َّلِإ
ََٰٰٓٓ
ن أ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ نوُك ت
ََٰٰٓٓ
ًَٰٓة ر جِت
ََٰٰٓٓ
ن ع
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ضا ر ت
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ۡمُكنِ م
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ل و
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ا وُلُتۡق ت
ََٰٰٓٓ
َٰٓ ۡمُك سُفن أ
ََٰٰٓٓ
ََّٰٓنِإ
ََٰٰٓٓ
َٰٓ َّللٱ
َٰٓ
َٰٓ نا ك
َٰٓۡمُكِبَٰٓ
ا ّٗمي ِح رَٰٓ
َٰٓ
٢٩
ََٰٰٓٓ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.
Ayat ini menjelaskan larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang batil. Etika dalam akuntansi syariah melarang seorang akuntan untuk mengambil atau mengakui suatu aset pihak lain tanpa melalui transaksi yang sah seperti jual beli.
E. Kajian Terdahulu
Dalam penelitian ini penulis memaparkan beberapa penelitian terdahulu dengan permasalahan yang akan di teliti diantaranya:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Author Research
Question
Variabel Analisis Data
Kesimpulan
1. Amos Rico Brolin and Abdul Rohman
Pengaruh Book Tax
Differences Terhadap Pertumbuhan Laba
Independen : Book Tax Differences Dependen : Pertumbuhan Laba
Regresi Linear Berganda
Perbedaan
permanen tidak memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
Perbedaan temporer memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan laba.
2. Erika Ratih Windarti and Dwi
Pengaruh Book Tax
Differences
Independen : -Book Tax Differences
Regresi Linear Berganda
Beda permanen
dan beda
temporer
Sulistiani Dan Arus Kas Terhadap Pertumbuhan Laba
-Arus Kas Dependen : Pertumbuhan Laba
memiliki
pengaruh positif terhadap
pertumbuhan laba.
3. Greyshella Sesdi Mamangka y, Sifrid dan Novi
Pengaruh Struktur Modal Dan Arus Kas Operasi
Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI 2015- 2018.
Independen : -Struktur Modal
-Arus Kas Operasi Dependen : Pertumbuhan Laba
Regresi Linear Berganda
Struktur Modal dan Arus Kas Operasi tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.
F. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menunjukkan antara hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Arus Kas Operasi (X1) dan Book Tax Differences (X2), dan yang menjadi variabel dependen adalah pertumbuhan laba. Penelitian ini
menggunakan variabel kontrol guna membantu variabel indepnden dan variabel dependen agar tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis berikut kerangka konseptual yang menunjukkan pengaruh variabel-variabel Arus Kas Operasi dan Book Tax Differences terhadap Pertumbuhan Laba.
H1
H2
G. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan suatu masalah yang diajukan dalam penelitian. Jawaban yang diberikan berdasarkan pada teori yang relevan belum dari hasil data penelitian. Maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Pengaruh Arus Kas Operasi Berpengaruh Positif Terhadap Pertumbuhan Laba
Arus kas operasi adalah suatu proksi untuk melihat berapa kas yang dikeluarkan untuk menghasilkan laba dalam pengoperasiannya. Arus kas operasi sebagai indikator dalam menilai pertumbuhan laba, karena arus kas operasi mempengaruhi laporan laba rugi yang dilaporkan dengan dasar Arus Kas Operasi (X1)
Book Tax Differences (X2)
Pertumbuhan Laba (Y)
akrual, sehingga pendapatan dari aktivitas operasi akan menambah laba operasi sehingga pertumbuhan laba juga meningkat. Jika arus kas dari aktivitas operasi tinggi, maka laba operasi yang dihasilkan tinggi sehingga pertumbuhan laba meningkat.
Dari penjelasan diatas maka dibentuklah hipotesis berikut ini:
H0 : β0 = 0 : Arus kas operasi tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
Ha : β1 ≠ 0 : Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
2. Pengaruh Book Tax Differences Berpengaruh Positif Terhadap Pertumbuhan Laba
Book tax differences sebagai indikator penting bagi pertumbuhan laba, karena dapat mengukur dan menilai laba dari laba yang dilaporkan oleh manajer. Jika adanya perbedaan yang besar antara laba akuntansi dengan laba fiskal, maka adanya pendapatan yang tidak dicatat pada periode sekarang tetapi dicatat periode masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan pelaporan laba tidak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan pada periode sekarang, sehingga dengan begitu manajer melaporkan laba yang rendah dengan pertumbuhan laba yang menurun.
Dari penjelasan diatas dibentuklah hipotesis berikut ini:
H0 : β0 = 0 : Book Tax Differences tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
Ha : β1 ≠ 0 : Book Tax Differences berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.
37 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang merupakan proses menemukan pengetahuan dengan mengunakan data berupa angka - angka dan analisis - analisis menggunakan statistik sebagai alat menemukan keterangan yang ingin diketahui, pendekatan ini menitik beratkan pada aspek numberic atau angka sebagai datanya, baik dalam proses pengumpulan datanya maupun hasil analisis datanya.21
B. Lokasi Dan Waktu penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Indeks LQ 45 tepatnya pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 – 2020. Perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 memberikan laporan arus kas operasi dan laba komersial dan juga laba fiscal di Indeks LQ 45. Alasan dipilihnya lokasi penelitian ini adalah untuk memperoleh data secara lengkap terkait penelitian ini dilakukan, karena sebagian besar data yang diperlukan dalam penelitian ini terdapat pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 – 2020.
21 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011), 45.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan April tanggal 07 tahun 2021. Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih 2,5 (dua setengah) bulan, 1,5 bulan pengajuan judul, dan 1 bulan penyusunan proposal yang meliputi bimbingan dalam bentuk revisi proposal yang sekarang sedang berlangsung. Waktu penelitian ini dilaksanakan dengan cukup waktu untuk menyusun proposal dan bimbingan.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan – perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 - 2020. Terdapat 45 perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 Periode 2017 - 2020.
Sampel dalam penelitian menggunakan metode purposive sampling, yang mana penelitian ini diambil dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria dalam pengambilan sampel penelitian ini yaitu:
1. Perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 yang Go Public periode 2017 - 2020.
2. Perusahaan yang sudah mempublikasikan laporan keuangan secara berturut - turut selama periode dalam penelitian.
3. Perusahaan yang telah mempublikasikan annual report secara berturut- turut selama periode penelitian.
4. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dengan menggunakan mata uang Rupiah.
Berdasarkan kriteria sampel penelitian diatas maka terdapat 35 perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini.
D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perentara.
Data tersebut dapat diperoleh laporan keuangan serta melalui studi pustaka pada perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 - 2020.
Alasan penulis melakukan penelitian pada perusahaan Indeks LQ 45 yaitu Indeks LQ 45 merupakan perusahaan yang paling tepat dijadikan sebagai tempat penanaman modal bagi investor. Karena perusahaan Indeks LQ 45 merupakan saham dengan liquid berkapitalisasi pasar yang tinggi atau perusahaan yang paling aktif diperdagangkan di pasar modal, memiliki frekuensi perdagangan yang tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik, tidak fluktuatif dan secara objektif telah diseleksi dan dipilih oleh Bursa Efek Indonesia sehingga perusahaan atau saham Indeks LQ 45 aman dimiliki dan investor merasa aman menanamkan modalnya karena sistem kinerja perusahaan sangat bagus, sehingga memiliki risiko rendah dibandingkan perusahaan-perusahaan yang tergabung di indeks lain.
Kelebihan Indeks LQ 45 adalah setiap tahunnya perusahaan yang tergabung di Indeks tidak semuanya tetap, tetapi dalam setiap tahunnya ada perubahan saham yang masuk dalam Indeks LQ 45. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam LQ 45 adalah perusahaan yang memiliki tingkat liquid yang tinggi dari nilai transaksi atau peringkat teratas dari kriteria yang telah ditentukan. Bagi investor, likuiditas saham sangat penting dikarenakan saham yang liquid menjadi prioritas untuk dibeli dibandingkan indeks lain yang tidak liquid.
Peristiwa covid-19 membuat perusahaan Indeks LQ 45 dan Indeks lain mengalami tekanan likuiditas dan yang dikhawatirkan oleh perusahaan pada kondisi ini adalah terjadinya default besar-besaran, karena kondisi ekonomi saat ini memiliki sifat yang tidak pasti di masa mendatang. Hal ini akan mempengaruhi penjualan atau pendapatan perusahaan, sehingga perusahaan akan mendapatkan laba bersih yang rendah. Dengan laba yang didapatkan rendah maka pertumbuhan laba juga menurun, dan investor akan memberikan respon negatif kepada perusahaan sehingga pada akhirnya investor tidak mau menanamkan modal diperusahaan tersebut. Dampak yang akan ditimbulkan adalah perusahaan tidak dapat memperoleh modal dan mengalami kesulitan dalam mengembangkan perusahaan. Maka dari itu, perusahaan pada saat pandemi ini, harus lebih hati-hati dalam menyajikan laporan keuangan. Karena pada dasarnya, perusahaan didirikan untuk memperoleh keuntungan dari proses aktivitas dalam bidang usaha masing- masing.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini Sumber diperoleh dari perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 - 2020. Seluruh sumber diperoleh langsung lewat situs. Perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ 45 periode 2017 – 2020.
E. Defenisi Operasional Variabel
Variabel penelitian merupakan segala sesutau yang dapat diberi berbagai macam nilai atau yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena. Defenisi operasional merupakan penentuan penyusunan sehingga menjadi variabel yang dapat diukur dan menjelaskan cara tertentu yang dapat digunakan dalam mengoperasikan penyusunan sehingga memungkinkan peneliti yang sama atau mengembangkan cara pengukuran yang lebih baik.
Dalam penelitian ini, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas (X) terdiri dari Arus Kas Operasi (X1), Book Tax Differences sebagai (X2), dan dan serta variabel terikat adalah sebagai Pertumbuhan Laba (Y).
Pengukuran variabel-variabel penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Arus Kas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengendalikan pada sumber pendanaan dari luar. (PSAK No. 2, 2009). Dalam penelitian ini arus kas operasi dihitung sebagai “perubahan arus kas operasi” yaitu selisih antara kas yang diperoleh dan digunakan untuk kegiatan operasioanal periode sekarang (t) dikurangi kas yang diperoleh dan digunakan untuk keegiatan operasional periode sebelumnya (t-1), yang rumusnya ditunjukan sebagai berikut :
∆𝐴𝐾𝑂 = 𝐴𝐾𝑂𝑡 – 𝐴𝐾𝑂 (𝑡 − 1) 𝐴𝐾𝑂 (𝑡 − 1)
Dimana :
∆AKO = Arus Kas Operasi
AKOt = Arus Kas Operasi Periode Sekarang AKO(t-1) = Arus Kas Operasi Periode Sebelumnya
2. Perbedaan Laporan Komersial dengan Laporan Keuangan Fiskal (Book Tax Differences)
Book-tax differences merupakan perbedaan jumlah laba yang dihitung berdasarkan akuntansi dengan laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan. Rumus yang digunakan untuk menghitung book tax differences yang digunakan saputro dalam penelitiannya adalah:
∆𝑌𝑥° = (𝑌𝑥° − 𝑋𝑦°) 𝑌𝑋
Dimana:
∆Yx0 = Book Tax Differences Yx0 = Laba Kena Pajak Xy0 = Laba Bersih Xy0 = Rata-Rata Aktiva
3. Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan Laba yang digunakan dalam penelitian ini dihitung sebagai “perubahan laba akuntansi” yaitu selisih antara laba bersih yang diperoleh periode sekarang (t) dikurangi laba bersih yang diperoleh periode sebelumnya (t-1). Dibagi dengan laba bersih yang diperoleh periode sebelumnya (t-1).
Dimana rumusnya ditunjukan sebagai berikut:
∆𝑋𝑖𝑡 = 𝑋𝑖𝑡 − 𝑋𝑖 (𝑡 − 1) 𝑋𝑖 (𝑡 − 1) Keterangan :
∆XIt = Pertumbuhan Laba
Xi(t-1) = Laba Bersih Perusahaan i Pada Tahun Sebelumnya Xit = Laba Bersih Perusahaan i Pada Tahun Sekarang
F. Teknis Pengumpulan Data
Teknis pengumpulan data yang diterapkan di dalam penelitian yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan jalan membaca dan mengambil catatan yang diperlukan dari perusahaan tersebut. Dilakukan dengan membaca laporan keuangan masing-masing perusahaan yang dipilih sebagai sample penelitian yang terdaftar di Indeks LQ 45.
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan jalan mempelajari literatur - literatur melalui studi keperpustakaan. Menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil.
G. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel. Regresi data panel adalah teknik regresi yang menggabungkan antara data time series dan data cross-section. Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap suatu individu. Sedangkan data cross-section merupakan data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak individu.
Pada dasarnya terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan model regresi data panel, yaitu model common effect, fixed effect dan random effect. Tidak semua ketiga model digunakan dalam penelitian ini,