UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2020 DAN 30 JUNI 2019 (TIDAK DIAUDIT)
KECUALI LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2020 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2019 (DIAUDIT)
Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian 1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6
Tidak Diaudit Diaudit 30 Juni 2020 31 Desember 2019
Rp Rp
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d , 3 91.344.838.304 75.107.462.900 Piutang Usaha - Pihak ketiga 2f , 4 11.944.648.560 12.759.536.460 Piutang lain-lain
Pihak berelasi 2m , 29 1.400.000.000 1.400.000.000
Pihak ketiga 5 800.028.482 847.449.600
Aset keuangan lancar
Dimiliki hingga jatuh tempo 6 11.294.020.000 15.564.760.000 Tersedia untuk dijual 2e , 7 16.565.027.626 16.164.145.558
Persediaan 2g , 8 46.495.788.558 50.336.448.378
Biaya dibayar di muka 2h , 9 491.672.909 193.270.303 Pajak dibayar dimuka 15a 7.318.444.432 12.901.146.529
Jumlah Aset Lancar 187.654.468.871 185.274.219.728
ASET TIDAK LANCAR
Properti Investasi 2j , 10 2.264.376.133 2.264.776.133
Aset tetap 2k , 11 9.543.853.827 10.075.298.217
Aset pajak tangguhan bersih 2p , 15d 8.645.468.179 9.749.409.391 Beban eksplorasi ditangguhkan 2l 27 113.336.040.169 110.742.672.777 Beban Tangguhan Hak atas Tanah 33.033.464 33.911.654
Uang jaminan 1.100.000 1.100.000
Jumlah Aset Tidak Lancar 133.823.871.772 132.867.168.172
JUMLAH ASET
321.478.340.643 318.141.387.900
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Catatan
LIABILITAS DAN EKUITAS
Rp Rp
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha - pihak ketiga 12 4.682.753.283 7.938.541.212
Utang dividen 13 99.768.463 99.768.463
Beban akrual 14 246.244.591 48.265.268
Utang pajak 15b 410.489.010 449.631.050
Pendapatan sewa diterima dimuka - jangka pendek 33 122.727.276 - Jumlah liabilitas jangka pendek 5.561.982.623 8.536.205.993
LIABILITAS JANGKA PANJANGHutang lain-lain Pihak Berelasi 16 12.718.687.500 8.242.273.800 Pendapatan sewa diterima dimuka - jangka panjang 470.454.540 - Kewajiban imbalan pasca kerja 2o , 17 20.000.891.481 19.261.272.231 Jumlah Liabilitas jangka panjang 33.190.033.521 27.503.546.031
JUMLAH LIABILITAS 38.752.016.144 36.039.752.024
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham
- Modal dasar 540.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh
lembar saham
pada 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 18 82.782.488.000 82.782.488.000 Tambahan Modal Disetor 19 (1.884.225.133) (1.884.225.133) Penghasilan komprehensif lainnya 8.300.554.474 7.941.716.698
Cadangan khusus 148.932.520 148.932.520
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 6.650.000.000 6.650.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 151.913.412.096 150.811.529.729
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepadaPemilik entitas induk 247.911.161.957 246.450.441.814
Kepentingan nonpengendali 21 34.815.162.542 35.651.194.062
Jumlah Ekuitas282.726.324.499 282.101.635.876
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS321.478.340.643 318.141.387.900
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
331.129.952
30 Juni 2020 30 Juni 2019
Rp Rp
Penjualan bersih 2n 22 48.971.875.800 65.274.348.300
Beban Pokok penjualan 2n 23 38.330.104.968 50.105.550.708
LABA BRUTO 10.641.770.832 15.168.797.592
Beban usaha 24 (12.413.986.070) (13.949.461.722)
Pendapatan lain-lain 25 3.585.397.458 2.671.077.140
Beban lain-lain 26 (23.375.582) (448.849.658)
LABA USAHA 1.789.806.638 3.441.563.352
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.789.806.638 3.441.563.352 Penghasilan (beban) pajak penghasilan 2p 15c (1.523.955.791) (1.272.671.033) LABA TAHUN BERJALAN 265.850.847 2.168.892.319
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN : Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan (kerugian) aktuarial atas program
pensiun manfaat pasti 17 139.076.644 860.118.352
Pajak penghasilan terkait dengan pos yang tidak
direklasifikasi 15d (30.596.862) (215.029.588)
108.479.782
645.088.764 Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Aset keuangan tersedia untuk dijual
keuntungan (kerugian) tahun berjalan 7 239.048.493 979.343.232 Transfer ke laba rugi - - Pajak penghasilan terkait dengan pos yang
yang direklasifikasi 15d (52.590.668) (244.835.808)
186.457.825
734.507.424
294.937.607
1.379.596.188 TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN 560.788.454 3.548.488.507
Laba rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 1.101.882.367 2.877.093.981
Kepentingan nonpengendali (836.031.520) (708.201.662)
265.850.847
2.168.892.319
Total laba rugi komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 1.396.819.974 4.256.690.169
Kepentingan nonpengendali 21 (836.031.520) (708.201.662) 560.788.454
3.548.488.507
Laba per saham dasar 2q 28 3,33 8,69
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK
Catatan
Modal Ditempatkan Keuntungan Cadangan Ditentukan Belum Ditentukan Entitas Induk nonpengendali Ekuitas
Catatan dan Disetor (kerugian) aktuaria khusus Penggunaannya Penggunaannya
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo 01 Januari 2019 82.782.488.000 93.450.650 (1.977.675.783) 454.003.011 5.182.361.904 - 6.300.000.000 147.985.720.868 240.820.348.650 36.888.250.351 277.708.599.001 Peningkatan modal - - - - - - - - - - Cadangan Umum 20 - - - - - 350.000.000 (350.000.000) - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak - - - - - - - - - - Deviden Tunai 20 - - - - - - (1.986.779.712) (1.986.779.712) - (1.986.779.712) Laba (rugi) - - - - - - 2.877.093.981 2.877.093.981 (708.201.662) 2.168.892.319 Pendapatan komprehensif lainnya - - - 734.507.424 645.088.764 - - 1.379.596.188 - 1.379.596.188 - Transfer ke laba rugi - - - - - - - - - -
82.782.488.000
93.450.650 (1.977.675.783) 1.188.510.435 5.827.450.668 - 6.650.000.000 148.526.035.137 243.090.259.107 36.180.048.689 279.270.307.796
Saldo 01 Januari 2020 82.782.488.000 93.450.650 (1.977.675.783) 1.597.504.187 6.344.212.511 148.932.520 6.650.000.000 150.811.529.729 246.450.441.814 35.651.194.062 282.101.635.876
Efek Penyesuaian tarif pajak 63.900.169 63.900.169 63.900.169
Peningkatan modal - - - - - - - - - - Cadangan khusus (Utang dividen > 5 tahun) - - - - - - - - - Cadangan Umum 20 - - - - - - - - - - Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak - - - - - - - - - -
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Saldo 30 Juni 2019
Selisih transaksi perubahan ekuitas
anak Agio Saham
Catatan 30 Juni 2020 30 Juni 2019
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Penerimaan dari pelanggan 50.663.106.790 69.010.618.090 Penerimaan kas lainnya 853.396.362 242.295.994 Pembayaran kepada pemasok (35.779.951.076) (49.088.480.257) Pembayaran gaji dan tunjangan (12.669.476.617) (14.462.859.173) Pembayaran beban operasi lainnya (3.336.840.761) (4.335.258.187) Kas yang diperoleh (digunakan untuk) operasi (269.765.302) 1.366.316.467 Penerimaaan bunga dari aktivitas operasi 1.032.213.785 552.113.250 Pengembalian (pembayaran) pajak 7.181.346.171 3.027.241.936 Arus kas neto dari aktivitas operasi 7.943.794.654 4.945.671.653
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Uang muka Pembelian Aset Tetap - - Pembayaran untuk perolehan aset tetap 11 (179.311.000) (955.463.399) Penambahan biaya eksplorasi ditangguhkan (2.593.367.392) (1.697.556.003) Pencairan (penempatan) aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo 4.270.740.000 587.955.000
Penerimaan dividen 282.271.233 141.112.328
Penerimaan bunga 1.552.525.221 1.795.154.205
Arus kas neto dari aktivitas investasi 3.332.858.062 (128.797.869)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Utang kepada Pihak berelasi 4.476.413.700 3.557.100.000 Arus kas neto dari aktivitas pendanaan 4.476.413.700 3.557.100.000
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 15.753.066.416 8.373.973.784 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 75.107.462.900 56.308.078.549 Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas 484.308.988 (467.819.945) SALDO AKHIR KAS DAN SETARA KAS 91.344.838.304 64.214.232.388
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
a. Pendirian dan Informasi Umum
Dewan Komisaris 30 Juni 2020 31 Desember 2019
Komisaris Utama Tn. Ng Tjie Koang Tn. Ng Tjie Koang
Komisaris Independen Tn. Corneiles Tedjo E..,SE,MBA Tn. Corneiles Tedjo E..,SE,MBA
Direksi
Direktur Utama Tn. Siang Hadi Widjaja Tn. Siang Hadi Widjaja
Direktur Tn. Ir. Honky Widjaja Tn. Ir. Honky Widjaja
Direktur Tidak Terafiliasi Tn. Budiono Tn. Budiono
Komite Audit
Ketua Tn. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA Tn. Corneiles Tedjo E.,SE,MBA
Anggota Tn. Andrie Phan Tn.Tjhin Khim Kiat, SE
Tn. Sugondo, S.E. Tn. Drs. Halim Makopolo
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (Perseroan) didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 18 Maret 1982 dari Jahja Irwan Sutjiono, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-2-12-HT-01.04 th. 86 tanggal 4 Januari 1986. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 39 tanggal 21 Agustus 2019 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar antara lain pasal 3 (bukan perubahan kegiatan usaha utama) untuk disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2017 (KBLI 2017) . Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jenderal Hukum Umum Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0070812.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 17 September 2019.
Perseroan berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Kantor Pusat beralamat di Jl.Tanjungpura No. 263 D, Pontianak 78122 sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Adisucipto Km. 10,6 Desa Teluk Kapuas, Kec. Sei Raya, Kab. Kubu Raya, Pontianak 78391.
Pada periode laporan yang disajikan tidak terdapat ekspansi maupun penciutan usaha
Jumlah karyawan Perseroan untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing 102 dan 104 orang.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi industri perekat/lem, perdagangan,eksploitasi hutan/kayu dan pertambangan. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1987. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam negeri.
PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk adalah perusahaan tunggal yang saham pengendalinya dimiliki oleh PT Duta Permana Makmur sebesar 51,184% sedangkan PT Duta Permana Makmur sendiri sahamnya dimiliki oleh Tn. Siang Hadi Widjaja sebesar 88,65% dan Tn. Ng Tjie Koang 11,35%. Jadi Tn. Siang Hadi Widjaja dan Tn. Ng Tjie Koang memiliki secara tidak langsung saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk masing-masing sebesar 45,374% dan 5,81%.
Tn. Siang Hadi Widjaja dan Tn. Ng Tjie Koang juga memiliki secara langsung saham PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk, masing-masing sebesar 5,707% dan 0,196%.
Nama entitas induk dan entitas induk terakhir dalam kelompok usaha
Susunan pengurus Perseroan
Susunan pengurus Perseroan pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 sebagai berikut:
1. UMUM (LANJUTAN)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
c. Entitas Anak
Perusahaan memiliki saham Entitas anak, sebagai berikut :
Entitas Anak Domisili
PT Intitirta Primasakti Jakarta Pertambangan
d. Penerbitan laporan keuangan
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian
- Amendemen PSAK 1 "Penyajian Laporan Keuangan tentang judul laporan keuangan";
- PSAK 1 (Penyesuaian Tahunan 2019) "Penyajian Laporan Keuangan";
- PSAK 71 "Instrumen Keuangan";
- Amandemen PSAK 71 "Instrumen Keuangan : Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif";
- PSAK 72 "Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan";
- PSAK 73 "Sewa".
30 Juni 2020 2020
Pada tanggal 04 Desember 2017 entitas telah mendapatkan izin produksi dengan Nomor : 442.K/30/DJB/2017 untuk seluruh wilayah area tambang seluas 24.998 Ha.
Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan.
Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ("ISAK")
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, amandemen dan interpretasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 sebagai berikut:
Jenis Usaha
2019 Kepemilikan
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian dan telah menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan konsolidasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 pada tanggal 20 Juli 2020
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, yang terlampir dalam surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis dan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
67,10% 121.037.423.480 67,10%
Pada tanggal 18 Juni 1990 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan Surat No. SI- 118/SHM/MK.10/1990, untuk menawarkan 2.270.000 sahamnya kepada masyarakat, dan pada tanggal 8 Agustus 1990 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (d/h PT Bursa Efek Jakarta).
119.150.525.088
31 Desember 2019 Jumlah aset (Rp)
Persentase
Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp), kecuali dinyatakan lain.
b. Prinsip konsolidasian
c. Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
d. Kas dan setara kas
e. Aset keuangan lancar lainnya
f. Piutang usaha
g. Persediaan
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dari tanggal laporan posisi keuangan disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset keuangan lancar lainnya dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal dimana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi aset dan liabilitas Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, memiliki lebih dari setengah hak suara dan memiliki kemampuan mengendalikan kebijakan keuangan dan operasional entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian atau Perusahaan memiliki kemampuan mengendalikan entitas walaupun memiliki kurang dari atau sama dengan setengah hak suara.
Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian antara Perusahaan dan entitas anak yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.
Pembukuan Perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan
Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan
Piutang usaha disajikan dalam jumlah neto. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode first-in, first-out (FIFO).
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (LANJUTAN)
h. Biaya dibayar dimuka
i. Sewa
-
-
Sebagai lesse (penyewa)
Penyewa mengukur aset hak-guna dengan cara yang serupa dengan aset non-keuangan lain (seperti aset tetap) dan liabilitas sewa dengan cara yang serupa dengan liabilitas keuangan lainnya. Sebagai konsekuensinya, penyewa mengakui penyusutan aset hak-guna dan bunga atas liabilitas sewa, dan juga mengklasifikasi pembayaran kas untuk liabilitas sewa menjadi bagian pokok dan bagian bunga dan menyajikannya dalam laporan arus kas dengan menerapkan PSAK 2: Laporan Arus Kas.
Pada tanggal permulaan, aset hak-guna diukur pada biaya perolehan, dimana meliputi jumlah pengukuran awal liabilitas sewa yang disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, ditambah dengan biaya langsung awal yang dikeluarkan untuk membongkar dan memindahkan aset pendasar atau untuk merestorasi aset pendasar sesuai kondisi yang disyaratkan dan ketentuan sewa, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima.
Pada tanggal insepsi atau pada penilaian kembali atas kontrak yang mengandung sebuah komponen sewa, Perusahaan mengalokasikan imbalan dalam kontrak ke masing-masing komponen sewa berdasarkan harga tersendiri relatif dari komponen sewa dan harga tersendiri agregat dari komponen nonsewa.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebaga sewa operasi (Operating Lease).
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga tidak dialihkan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan (Finance Lease).
(i)
Sewa memperkenalkan model akuntansi tunggal untuk penyewa dan mensyaratkan agar penyewa mengakui aset dan liabilitas untuk seluruh sewa dengan masa sewa lebih dari 12 bulan, kecuali aset pendasarnya bernilai-rendah.
Untuk sewa jangka pendek maupun untuk sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah, maka pembayaran sewa diakui sebagai beban baik dengan dasar garis lurus selama masa sewa maupun dasar sistematik lainnya jika dasar tersebut lebih mempresentasikan pola manfaat penyewa.
Efektif tanggal 1 Januari 2020, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK 73 “Sewa" yang diadopsi dari IFRS 16 Leases.
Penyewa disyaratkan untuk mengakui aset hak-guna yang merepresentasikan haknya untuk menggunakan aset pendasar sewaan dan liabilitas sewa yang merepresentasikan kewajibannya untuk membayar sewa.
Untuk menilai apakah kontrak memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian, Perusahaan harus menilai apakah:
Perusahaan memiliki hak untuk mendapatkan secara substansial seluruh manfaat ekonomi dari penggunaan aset identifikasi; dan
Perusahaan memiliki hak untuk mengarahkan penggunaan aset identifikasi. Perusahaan memiliki hak ini ketika Perusahaan memiliki hak untuk pengambilan keputusan yang relevan tentang bagaimana dan untuk tujuan apa aset digunakan telah ditentukan sebelumnya dan:
2. Perusahaan telah mendesain aset dengan cara menetapkan sebelumnya bagaimana dan untuk tujuan apa akan digunakan selama periode penggunaan.
1. Perusahaan memiliki hak untuk mengoperasikan aset;
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Pada tanggal insepsi kontrak, Perusahaan menilai apakah kontrak merupakan, atau mengandung, sewa. Suatu kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan.
i. Sewa (Lanjutan)
Sebagai lesse (penyewa)
j. Properti investasi
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Setiap laba atau rugi yang berasal dari tidak diakuinya aset (perhitungan selisih antara hasil bersih pengurangan dan jumlah tercatat aset) termasuk dalam laporan laba rugi akhir tahun dimana akun tersebut dihentikan pengakuannya.
Sewa secara substansial meneruskan persyaratan akuntansi pesewa dalam PSAK 30: Sewa. Dengan demikian, pesewa tetap mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan, dan mencatat kedua jenis sewa tersebut secara berbeda.
Apabila aset disewakan dengan sewa operasi, aset disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset pendasar tersebut. Pendapatan sewa diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dimana manfaat penggunaan aset menurun.
Apabila aset sewa disewakan dengan sewa pembiayaan, pesewa mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah yang sama dengan investasi neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan tingkat imbalan periodik yang konstan atas investasi neto sewa.
Perusahaan memiliki kontrak menyewakan aset dengan cara sewa operasi. Aset yang disewakan disajikan di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset dan pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
(ii) Sebagai lessor (pesewa)
Pada tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal tersebut. Pembayaran sewa didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa, jika suku bunga tersebut dapat ditentukan. Jika suku bunga tersebut tidak dapat ditentukan, maka penyewa menggunakan suku bunga pinjaman inkremental penyewa
Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur aset hak-guna dengan menerapkan model biaya, kecuali entitas menerapkan model pengukuran lain (model nilai wajar atau model revaluasi).
Setelah tanggal permulaan, penyewa mengukur liabilitas sewa dengan: meningkatkan jumlah tercatat untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa; mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan sewa yang telah dibayar;
dan mengukur kembali jumlah tercatat untuk merefleksikan penilaian kembali atau modifikasi sewa atau untuk merefleksikan pembayaran sewa tetap secara-substansi revisian.
Perusahaan memiliki kontrak sewa sebagai penyewa dan memilih untuk tidak mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa karena masa sewa berjangka pendek (di bawah 12 bulan) dan atau sewa yang aset pendasarnya bernilai rendah. Perusahaan mengakui pembayaran sewa tersebut sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
(i)
Perusahaan menerapkan model nilai biaya atas akun pembelian properti investasi selama tahun berjalan. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran langsung diatribusikan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (LANJUTAN)
k. Aset tetap - pemilikan langsung
- Tanah
- Golongan bangunan dan prasarana
- Golongan bukan bangunan dan prasarana yang terdiri dari : Golongan II :
Golongan III :
Group II : 25%
Group III : 10%
l. Beban eksplorasi ditangguhkan
meliputi kendaraan/alat angkutan dan inventaris kantor dengan masa manfaat lebih dari 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. ISAK No.
25 yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap bila telah selesai dan siap untuk digunakan.
Nilai residu, umur manfaat aset dan metode penyusutan ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
Apabila manfaat ekonomi suatu aset tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya, maka aset tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan aset tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian tahun berjalan.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
Perusahaan dan Entitas Anak memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi aset tetap dimana aset tetap dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap digolongkan menjadi :
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan eksplorasi, geologi dan fisika Entitas Anak ditangguhkan dan akan diamortisasi mulai saat tambang umum yang bersangkutan mulai menghasilkan dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan batubara yang ada.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) sebesar 5% per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan bukan bangunan sesuai dengan golongannya disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), masing-masing dengan tarif per tahun sebagai berikut : Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
meliputi mesin dan perlengkapan dengan masa manfaat lebih dari 8 tahun.
m. Transaksi hubungan berelasi
n. Pengakuan pendapatan dan beban
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan Entitas Anak sebagai venture;
d.
e.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan”.
PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau perusahaan lain yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak .
g.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas anak jika:
a.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian
suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak ;
Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan Entitas anak ; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan Entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas anak ; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas Anak;
c.
b.
suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas Anak atau induk;
Suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
f.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (LANJUTAN)
o. Imbalan Pasca Kerja
p. Pajak Penghasilan
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi karyawan memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Pengukuran kembali yang timbul dari program pensiun manfaat pasti diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
Pengukuran kembali terdiri keuntungan dan kerugian aktuaria, imbal hasil aset program (diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto/aset) dan setiap perubahan atas dampak batas atas aset (diluar pendapatan bunga yang sudah diakumulasi dalam perhitungan bunga neto/aset).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk perusahaan yang berbeda.
Keuntungan dan kerugian atas kurtailmen diakui ketika terdapat komitmen untuk mengurangi jumlah karyawan yang tercakup dalam suatu program secara signifikan atau ketika terdapat perubahan ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan, pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Perusahaan dan Entitas Anak di Indonesia memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Beban yang diakui di laba rugi termasuk biaya jasa kini, beban/pendapatan bunga, biaya jasa lalu dan keuntungan/kerugian penyelesaian.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya atau ekuitas.
Jumlah yang diakui sebagai imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
q. Laba bersih per saham
r. Informasi segmen
s. Penggunaan Estimasi
t. Instrumen keuangan 1. Aset keuangan
Sebelum 1 Januari 2020 Pengakuan awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
•
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pada tanggal pelaporan keuangan, aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, investasi jangka pendek dan investasi pada entitas asosiasi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode pelaporan.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui Laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis serta lingkungan ekonomi di mana perusahaan beroperasi.
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba per Saham", LPS dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (LANJUTAN) t. Instrumen keuangan (lanjutan)
t1. Aset keuangan (lanjutan)
Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal
•
•
•
-
-
-
Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya. Investasi ini dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Investasi tersedia untuk dijual reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available For Sale (“AFS”)]
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo [Held-To-Maturity (“HTM”)]
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, dan investasi jangka pendek Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate).
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi.
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya.
Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS. Investasi ini dicatat sebesar nilai wajarnya.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS:
Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
t. Instrumen keuangan (lanjutan) t1. Aset keuangan (lanjutan)
Setelah 1 Januari 2020
t2. Liabilitas keuangan.
t3. Saling hapus dari instrumen keuangan
Mulai tanggal 1 Januari 2020, Perusahaan menerapkan PSAK 71, yang mensyaratkan pengaturan instrumen keuangan terkait klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai atas instrumen keuangan aset keuangan dan akuntansi lindung nilai. Dengan demikian, kebijakan akuntansi yang berlaku untuk periode pelaporan kini adalah sebagai berikut :
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan tidak bisa melakukan perubahan setelah penerapan awal tersebut.
Perusahaan mengklasifikasikan seluruh liabilitas keuangan dalam dua ketegori: diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Pada tanggal pelaporan keuangan, Perusahaan hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal pada nilai wajar dan biaya transaksi, Perusahaan mengukur semua liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika efek diskontonya tidak material.
Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang usaha, utang dividen, akrual, utang lain-lain dan liabilitas imbalan pasca kerja.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset a. aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka
mendapatkan arus kas kontraktual, dan
Instrumen keuangan diklasifikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan sehingga setelah pengakuan awal aset diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain atau nilai wajar melalui laba rugi.
Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi :
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, akan tetapi entitas dapat menetapkan pilihan yang tidak dapat dibatalkan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.
b. persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest /SPPI).
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika kedua kondisi berikut terpenuhi :
a. aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan akan terpenuhi dengan mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan, dan
b. persyaratan kontraktual dari aset keuangan tersebut memberikan hak pada tanggal tertentu atas arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (LANJUTAN)
t. Instrumen keuangan (lanjutan) t4. Nilai wajar instrumen keuangan
t5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
t6. Penurunan nilai dari aset keuangan
•
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.
Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada Laporan laba rugi.
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
t. Instrumen keuangan (lanjutan)
t7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
u. Penurunan nilai aset non-keuangan Aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kedaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
Liabilitas keuangan
Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan, selain goodwill, yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika terjadi pemulihan nilai,maka langsung diakui dalam laba rugi, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Nilai yang dapat diperoleh kembali atas sebuah aset adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
KAS DAN SETARA KAS
Kas : Rupiah Valas Jumlah Kas
Pihak ketiga : Bank :
Rupiah
May Bank, Pontianak Bank Mayapada, Pontianak Bank OCBC NISP, Pontianak Bank UOB Indonesia, Pontianak Bank Central Asia, Pontianak CCB Indonesia, Jakarta Bank Permata, Pontianak Bank Panin, Pontianak Bank Mandiri, Pontianak Bank BTPN, Jakarta Bank CIMB Niaga, Jambi Bank Mandiri, Jakarta Bank UOB Indonesia, Jakarta
Dollar Amerika Serikat May Bank, Pontianak Bank Permata, Pontianak Bank CCB, Pontianak Bank OCBC NISP, Pontianak
Deposito Berjangka : Rupiah
Bank Mayapada, Pontianak BTPN, Jakarta
Bank OCBC NISP, Pontianak
US Dollar
Bank CCB, Pontianak Bank OCBC NISP, Pontianak
Jumlah
Tingkat bunga deposito Rupiah berjangka per tahun Tingkat bunga deposito US Dollar berjangka per tahun Tidak ada kas dan Setara kas pada pihak berelasi
2,75% - 3,50%
328.864.298
5.838.420.000
676.378.733
91.344.838.304
4% - 7,75%
3,25% - 3,50%
97.862.597
75.107.462.900
142.660.681
92.751.642
38.800.000.000
3.475.250.000
2.800.000.000
9.313.670.000
63.396.472
10.559.948
2.325.169
108.614.114
410.670.557
167.175.747
6%, - 7,35%
504.383.914
23.000.000.000
94.186.692
255.724.134
112.102.112
33.978.135
6.736.334
1.368.781.062
37.816.466.079
93.412.655
32.199.739.565
-
32.800.000.000
35.000.000.000
7.000.000.000
13.157.840.000
1.523.470.505
-
925.276.007
6.927.497
319.033.837
367.820.867
27.388.550.644
634.250.733
535.151.305
31 Desember 2019 30 Juni 2020
201.751.163
Rp Rp
- 117.674.602
117.674.602
3
-
30 Juni 2020
-
-
201.751.163
US$
-
-
14.573.812.243
31 Desember 2019 US$
-
25.003,85
8.064,32 28.903,61
21.111.785.550
357.605.063
413.379.430
6.531,44
79.878.700
77.549.032
6.440.334
744.448.735
470.579.756
35.266,67
10.262,62 23.657,60
6.672,30
920.000,00
48.656,84
420.000
13.157.840.000 95.705,57
-
250.000 - 3.800.000.000
1.015.705,57
718.656,84
920.000,00
670.000,00
Pihak ketiga :
a. Rincian piutang usaha berdasarkan debitur:
PT Erna Djuliawati PT Sabak Indah
PT Harjhon Timber Limited PT Putra Kalimantan Sukses PT BSM New Material PT Resource Alam Indonesia Jumlah
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Piutang Usaha-Bersih
b. Rincian piutang usaha berdasarkan lokasi penjualan adalah sebagai berikut :
Pontianak Jambi Jakarta Jumlah
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Piutang Usaha-Bersih
c. Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Rupiah USD Jumlah
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Piutang Usaha-Bersih
d. Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga sejak tanggal faktur, adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo:
1 s.d 30 hari 31 s.d 60 hari 61 s.d 90 hari 90 s.d 120 hari 120 s.d 150 hari
> 150 hari Jumlah
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha Piutang Usaha-Bersih
e. Mutasi Penyisihan penurunan nilai piutang usaha:
Saldo awal
Penambahan (pengurangan) Saldo akhir
31 Desember 2019
Semua debitur Perusahaan sebagaimana tercatat pada periode laporan, tidak memiliki sejarah gagal bayar.
-
364.169.520
- 10.287.623.500
Piutang usaha yang berumur sampai dengan 30 hari setelah tanggal jatuh tempo dikategorikan lancar. Piutang berumur lebih dari 150 hari lewat jatuh tempo, dibentuk cadangan Penurunan Nilai berdasarkan estimasi kemampuan bayar tiap-tiap debitur yang bersangkutan.
- 12.759.536.460
74.206.000
- (182.084.760)
Rp
2.033.537.440
5.902.626.200
151.800.000
2.617.137.600
31 Desember 2019 Rp
-
12.759.536.460
12.759.536.460
(182.084.760)
(182.084.760)
12.759.536.460
30 Juni 2020
364.169.520
- 262.997.900
5.808.000.000
12.126.733.320
12.759.536.460
6.064.141.600
- 5.808.000.000
260.227.440
- 5.615.500.000
Rp
185.275.200
Rp
12.126.733.320
11.944.648.560
- 151.800.000
182.084.760
30 Juni 2020 5.809.988.600
364.169.520
2.013.000.000
- 1.078.000.000
-
11.944.648.560
12.126.733.320
-
12.759.536.460
182.084.760
- - 12.759.536.460
11.944.648.560
- 11.944.648.560
12.126.733.320
-
12.759.536.460
6.951.536.460
6.511.233.320
12.126.733.320
(182.084.760)
5.615.500.000
364.169.520
- 12.759.536.460
-
PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga:
Karyawan
Bunga deposito / obligasi Dividen reksa dana Lain-lain
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah
ASET KEUANGAN LANCAR - DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO
Pihak ketiga Deposito Rupiah
Bank BTPN, Jakarta
Jumlah Deposito Rupiah
Deposito US Dollar Bank CCB, Pontianak
Jumlah Deposito US Dollar
Jumlah aset keuangan lancar lainnya dimiliki hingga jatuh tempo
Tingkat bunga deposito Rupiah berjangka per tahun Tingkat bunga deposito US Dollar berjangka per tahun
ASET KEUANGAN LANCAR - TERSEDIA UNTUK DIJUAL
Efek Ekuitas tersedia untuk dijual : Biaya perolehan :
Saham Bank OCBC NISP : sebanyak Lembar
Saham PT Berlian Laju Tanker : sebanyak Lembar
Laba (rugi) yang belum direalisasi
Nilai Pasar Efek
Harga pasar saham per lembar Bank OCBC NISP
Harga pasar saham per lembar PT Berlian Laju Tanker Tbk
Reksa dana Terproteksi - (Rupiah) BATAVIA PROTEKSI ULTIMA 7, Bank Permata MANDIRI SERI 147, May Bank
BATAVIA PROTEKSI MAXIMA 1, Bank Permata Laba (rugi) yang belum direalisasi
Nilai Pasar Reksa dana
Rp
2.000.000.000
800.028.482
Terhadap piutang lain-lain tidak dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat tertagih.
30 Juni 2020
97.460.000
31 Desember 2019
452.899 Rp
452.899
Rp50
423.591.000
2.000.000.000
510.000,00
760.000,00
943.782
Rp
2.000.000.000
510.000,00
7.294.020.000
10.564.760.000
30 Juni 2020 30 Juni 2020
760.000,00
7.294.020.000
31 Desember 2019
423.591.000
5.000.000.000
31 Desember 2019
5.000.000.000
11.294.020.000
5,75%
847.449.600
-
Rp 5
2,75% - 3,50%
10.564.760.000
7% - 7,75%
Rp50 797.602.440
8.097.460.000
203.181.000
4.000.000.000
4.000.000.000
80.931.508
586.645.000
Rp
847.449.600
31 Desember 2019
31 Desember 2019
8.203.181.000
2.444.596
30 Juni 2020
373.558.541
800.028.482
15.564.760.000
Rp
4.000.000.000
4.000.000.000
7
Rp735 2.133
6
3,00%
269.742.521
693.786.420
2.000.000.000
177.428.496
-
30 Juni 2020
79.389.042
510.218.000
750.000
209.671.440
Rp845
Obligasi - US Dollar
Indon48 di Bank OCBC NISP, Pontianak
Laba (rugi) yang belum direalisasi Jumlah obligasi USD
Jumlah obligasi Jumlah aset keuangan lancar tersedia untuk dijual
Suku bunga reksa dana Rupiah
Kupon Obligasi Pemerintah US Dollar (Indon 42) Kupon Obligasi Pemerintah US Dollar (Indon 48)
Harga nominal, harga beli dan harga pasar penempatan Indon42 & Indon48 adalah sebagai berikut :
Indon42, Bank Permata Indon48, Bank OCBC NISP
Jumlah unit dan Nilai Aset Bersih (NAB) atas reksa dana :
BATAVIA PROTEKSI ULTIMA 7 MANDIRI SERI 147
BATAVIA PROTEKSI MAXIMA 1
Mutasi laba (rugi) yang belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Efek Ekuitas Obligasi Reksa dana
Pencairan reksa dana
248.640 Indon42 di Bank Permata, Pontianak
5,25%
5,25%
4.000.000,0000
2.000.000,0000
1.019,9000
16.164.145.558
Belum direalisasi
7.269.083.118
536.153
4,35%
6,40% - 7,75%
2.252.565.000
% 16.565.027.626
797.602.440 1.036,1500
4,35%
120,699%
110,400%
Nilai Wajar
2.000.000,0000
522.918 287.513
424.043.899 Rp
373.558.541 1.658.987.043 Belum direalisasi
Rp
16.565.027.626 14.195.973.549 Rp
- 5.771.929.650
Nilai Perolehan
14.195.973.549
16.164.145.558 US$
- - 2.130.005.584 Nilai Perolehan
8.000.000,0000
14.034.139.974
1.007,4600
Rp 30 Juni 2020
1.009,3900
281.520
%
30 Juni 2020 157.500
246.075
8.000.000.000
31 Desember 2019 124,320%
2.000.000,0000
NAB
999,6100 Unit
31 Desember 2019 Beli
455.000
31 Desember 2019
200.000
US$
US$
241.398 Nominal
255.000
US$
97.460.000 8.000.000.000
5.610.096.075 7.269.083.118
4.000.000,0000
Rp
7.668.060.206
8.000.000,0000
7.269.083.118
7.668.060.206
6,40% - 7,75%
Harga Harga
3.420.688.575
3.519.364.650
2.189.407.500
NAB 30 Juni 2020
Harga Pasar
7.668.060.206
1.658.987.043
1.896.130.556
2.369.054.077
laba (rugi)
16.565.027.626 -
403.575
- Nilai Wajar
8.203.181.000 203.181.000 693.786.420
laba (rugi)
269.742.521
16.164.145.558
2.369.054.077
-
14.034.139.974 8.097.460.000
Rp 424.043.899
112,750%
1.896.130.556
2.130.005.584 Unit
2.000.000,0000
1.020,8300
ASET KEUANGAN LANCAR - TERSEDIA UNTUK DIJUAL (LANJUTAN)
Saldo awal
Laba (rugi) selama tahun berjalan
Keuntungan yang direalisasi atas pencairan reksa dana Saldo akhir
Tidak ada penempatan deposito, reksa dana dan Obligasi pada pihak berelasi.
PERSEDIAAN
Barang jadi
Barang dalam proses Bahan baku dan pembantu Suku cadang
Jumlah
Cadangan penyisihan persediaan usang Jumlah
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Asuransi Tenaga Kerja
Sewa tanah & ruang kantor Lain-lain
Jumlah 9
8
Rp 7
-
30 Juni 2020 46.495.788.558
31 Desember 2019 30 Juni 2020
5.322.665.190
Rp
193.270.303
-
31 Desember 2019 2.650.948.977
40.987.183.972
50.336.448.378
Rp 424.783.060
Rp 37.495.614.893
109.293.686
50.033.400
491.672.909
2.400.000
Persediaan tidak dijaminkan kepada pihak manapun.
29.734.649
31 Desember 2019
1.193.129.426
50.336.448.378
2.130.005.584 30 Juni 2020
46.495.788.558
2.731.706.713
2.369.054.077 239.048.493
605.337.349
-
37.155.200
2.130.005.584 Rp
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan penurunan atas nilai persediaan dan persediaan usang.
-
2.130.005.584 -
Rp
2.369.054.077
5.156.095.262
1.294.892.503
Asuransi merupakan premi asuransi gedung, bangunan,peralatan pabrik, kendaraan dan persediaan milik PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
31.543.217
Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Buana Independen dan PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 3,114,220 pada 30 Juni 2020 dan US$ 3,352,918 pada 31 Desember 2019. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.
1.524.668.235
Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung : Tanah
Bangunan
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Harga Perolehan : Kepemilikan Langsung : Tanah
Bangunan
Akumulasi penyusutan:
Bangunan
Rincian properti berupa tanah adalah sebagai berikut:
Kelurahan Kebon Jeruk, Kec.Kebon Jeruk, Jakarta Barat Hak Guna Bangunan Kelurahan Kebon Jeruk, Kec.Kebon Jeruk, Jakarta Barat Hak Guna Bangunan
Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak Hak Guna Bangunan
Rp
2.203.676.250
30 Juni 2020
Hak atas tanah dimiliki berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan dengan masa berlaku yang akan berakhir antara tahun 2027 sampai 2039. Hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.
Perusahaan menetapkan kebijakan untuk menyajikan nilai properti investasi di laporan posisi keuangan dengan menggunakan model biaya.
3.701.937.497
202.250.000
-
Nilai wajar atas dua kavling tanah yang berlokasi di Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta yaitu dengan luas 1.159 m² berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2019 ditetapkan sebesar Rp 21.296.625.000. Adapun tanah yang berlokasi di Desa Kampung Sungai Rengas, Pontianak belum dapat ditentukan nilai wajarnya mengingat transaksi jual- beli tanah yang serupa di sekitar lokasi tanah tersebut sangat jarang terjadi.
228
468.276.250
-
Reklasifikasi
-
30 Juni 2020 -
2.203.676.250
Ruang perkantoran di Menara Sudirman disewakan kepada PT Intitirta Primasakti. Jumlah pendapatan sewa ruang kantor -
- -
Reklasifikasi
-
1.437.561.364
m2 Jenis Hak
931
Luas 400.000
1.437.561.364
1.449.694.697
2.264.376.133
31 Desember 2019
202.250.000
468.276.250
1.437.161.364
31 Desember 2019 1.437.161.364
31 Desember 2019
Rp
Properti investasi bangunan berupa ruang perkantoran seluas 222 m² berlokasi di Menara Sudirman lt.7C, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta. Umur manfaat bangunan 20 tahun. Beban penyusutan dihitung dengan metode garis lurus dan dialokasikan ke beban administrasi dan umum.
01 Januari 2019
- 3.701.937.497
3.701.937.497
1.449.694.697
-
800.000
-
3.701.937.497
1.533.150.000
- -
2.252.242.800
-
2.265.576.133
94.750
2.264.776.133
-
Rp 1.437.161.364
2.264.776.133
Rp Rp
1.436.361.364
- 1.437.161.364
-
-
800.000
Rp
1.436.361.364
1.449.694.697
Penambahan
2.252.242.800
-
Rp -
2.252.242.800
-
1.533.150.000
- Pengurangan
-
Rp Rp
01 Januari 2020
Rp
Penambahan Pengurangan
1.449.694.697
2.252.242.800
400.000
-
- -
Rp
30 Juni 2020 Rp
Lokasi