19 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai kerapatan dan ukuran stomata dari daun trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) berdasarkan perbedaan ketinggian tempat. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan mengenai angka-angka data analisis menggunakan statistik, kuantitatif dalam penelitian ini yaitu ukuran stomata, jumlah stomata, dan kerapatan stomata daun trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) yang kemudian dijadikan sebagai sumber belajar biologi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yang berbeda yaitu kawasan dataran tinggi dan kawasan dataran rendah, kawasan dataran tinggi yaitu Kecamatan Pacet dan kawasan dataran rendah yaitu Kecamatan Ngoro. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga November 2020. Untuk pengukuran kerapatan stomata, ukuran stomata, dan jumlah stomata dilakukan Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang beralamat di Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 Kabupaten Malang.
3.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pohon trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) di kawasan dataran tinggi (Kecamatan Pacet) dan kawasan dataran rendah (Kecamatan Ngoro).
3.3.2 Teknik Sampling Penelitian
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu proporsive sampling. Proporsive sampling merupakan langkah pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang sesuai dengan tujuan. Penelitian ini menggunakan daun pohon trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr), dan mempunyai kriteria yaitu memiliki diameter batang 35 sampai 40 cm, dan diameter tajuk 3 sampai 5 m. Daun
yang digunakan sampel yaitu ibu tangkai daun pangkal pertama dari cabang dan terletak pada lapisan tajuk paling bawah serta sudah mengalami pembentukan yang sempurna.
3.3.3 Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah daun pohon trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr). Penarikan sampel diambil dari beberapa lokasi yang memiliki ketinggian tempat yang berbeda. Titik lokasi yang dipilih yaitu kawasan dataran tinggi dan dataran rendah.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel yang di ukur pada penelitian ini yaitu kerapatan stomata, ukuran stomata, jumlah stomata daun trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) di dataran tinggi dan dataran rendah.
3.5 Definisi Operasional Variabel
Menghindari kesalahan makna dalam tiap variabel maka diperlukan definisi pada tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun operasional variabel tersebut, yaitu:
1. Karakteristik stomata merupakan ciri stomata yang meliputi kerapatan stomata, ukuran stomata dan jumlah stomata dari daun trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr).
2. Trembesi disebut pohon hujan karena memiliki kemampuan untuk menyerap air tanah yang kuat, sehingga tajuknya sering meneteskan air dan juga salah satu jenis pohon peneduh atau pelindung jalan yang berpotensi baik dalam penyerapan partikel udara. Tanaman peneduh trembesi ini akan tumbuh 15-25 m dengan diameter mencapai 1-2 m dan memiliki kanopi yang berbentuk seperti payung. Trembesi tersebar luas di daerah yang memiliki kisaran suhu 20°C–38°C. Trembesi dapat beradaptasi dan toleran hingga pH 8,5 dan minimal pH 4,7 (Lubis et al., 2014). Sebagian besar trembesi tumbuh pada ketinggian 450 m dpl, namun masih bertahan hidup sampai pada ketinggian 600-899 m dpl. Trembesi memiliki bunga yang berwarna putih dibawah, merah diatas dan termasuk dalam tumbuhan berbiji.
3. Ketinggian tanah merupakan keadaan suatu tempat tinggi yang menentukan
karakteristik stomata daun trembesi yang akan diamati berdasarkan tingkat ketinggian tempat Kecematan Ngoro dengan ketinggian 10-450 m dpl dan Kecematan Pacet dengan ketinggian 205-900 m dpl.
4. Sumber belajar biologi merupakan segala sesuatu sesuatu yang dapat digunakan serta mempermudah peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam rangka pemecahan permasalahan dan proses belajar mengajar biologi.
3.6 Prosedur Penelitian
Tahap persiapan penelitian ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengambilan data
3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian 1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gunting tanaman, pisau, meteran, alat tulis, ice box, kamera, laptop, lux meter, thermometer, hygrometer, dan mikroskop Scanning Electron Mikroscope (SEM).
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel daun (Samanea saman (Jacq.) Merr), kapas, kertas label, plastik klip, selotip, tissue kering, dan kapas.
3.6.2 Tahap Pelaksanaan
Adapun tahap pelaksanaan pengambilan data yaitu:
1. Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel
Penentuan lokasi pengambilan sampel melalui observasi keberadaan pohon trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr), Penarikan sampel diambil dari beberapa lokasi yang memiliki kondisi lingkungan yang berbeda. Titik lokasi yang dipilih yaitu kawasan dengan kondisi kelembaban udara, suhu, dan kepadatan kawasan industri yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 2 lokasi yang berbeda sesuai kriteria penelitian. Ketentuan dalam pengambilan sampel memiliki kriteria yaitu memiliki diameter batang 50 sampai 60 cm, dan diameter tajuk 3 sampai 5 m. Daun yang digunakan sampel yaitu ibu tangkai daun pangkal
pertama dari cabang dan terletak pada lapisan tajuk paling bawah serta sudah mengalami pembentukan yang sempurna.
3.6.3 Tahap Pengambilan Data
1. Pengambilan data kondisi lingkungan
a) Mengukur Suhu udara pada kedua lokasi menggunakan Thermometer.
b) Mengukur kelembaban udara pada kedua lokasi menggunakan Hygrometer c) Mengukur intensitas cahaya matahari pada kedua lokasi menggunakan
Luxmeter.
2. Pengamatan Sampel Daun
Karakteristik Stomata, Sampel daun dipilih dan diambil sebanyak 3 helai daun dengan posisi daun yang menghadap cahaya matahari langsung dan telah membuka sempurna. Kemudian daun di lapisi oleh tissu yang dibasahi lalu dimasukkan kedalam plastik klip dan disimpan pada ice box. Proses pengamatan sampel daun menggunakan Scanning Electron Mikroscope (SEM). Adapun langkah-langkah kerja dalam tahap pelaksanaan menggunakan Scanning Electron Mikroscope (SEM) yaitu:
a) Menyiapkan sampel/spesimen utuh yang masih segar.
b) Menghubungkan alat dengan sumber listrik.
c) Menghidupkan saklar yang berada di samping Scanning Electron Mikroscope (SEM) dan biarkan selama 30 menit yang bertujuan untuk pemanasan alat sebelum digunakan.
d) Menempelkan sampel/spesimen utuh pada spemen holder dengan menggunting kemudian diberi doubletipe pada holder.
e) Menekan tombol EVAC/AIR untuk menghasilkan udara pada ruang specimen lampu LED (AIR yang berkedip berwarna kuning). Untuk menunjukkan bahwa udara sudah masuk pada camber spesimen maka lampu LED AIR akan menyala konstan dan tidak berkedip-kedip lagi.
f) Menarik handle pada tempat sampel 1 dan sampel 1 diletakkan ditempat holder yang tersedia. Tutup kembali bagian tersebut dan tekan tombol EVAC/AIR untuk proses pemvacuman kemudian tunggu hingga lampu LED AIR berwarna biru tidak berkedip lagi.
g) Mengklik icon soffer SEM pada computer.
h) Mengklik icon start untuk memulai proses observasi pada sampel 1.
i) Menyiapkan hasil observasi yang didapatkan dan analisisnya.
j) Mengklik stop untuk menghentikan proses observasi pada sampel 1.
k) Menekan tombol EVAC/AIR untuk memasukan udara pada ruang specimen lampu LED (AIR yang berkedip dan berwarna kuning) untuk memproses mengakhiri proses vacuum sampel 1.
l) Menarik hadle pada tempat sampel dikeluarkan dari camber.
m) Mematikan SEM dengan menekan tombol on/off kemudian mencabut kabel SEM dari sumber listrik.
Hasil pengamatakan akan dilakukan perhitungan terhadap : a) Ukuran stomata
Panjang dan lebar stomata dapat diketahui melalui pengamatan pada mikroskop.
Ukuran stomata diklasifikasikan menjadi:
1) Ukuran kurang panjang (<20µm) 2) Ukuran panjang (20-25 µm)
3) Ukuran sangat panjang (>25 µm) (Hidayah, 2009) b) Kerapatan Stomata
Kerapatan stomata dihitung dengan rumus (Suhaimi, 2017):
Kerapatan Stomata (sel/ mm 2)= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑡𝑜𝑚𝑎𝑡𝑎 (𝑠𝑒𝑙) 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔 (𝑚𝑚 2)
Keterangan: Luas bidang pandang perbesaran 600x = ¼ π d2 = ¼ x 3.14 x (0.5)2 = 0.19625 mm 2
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian dianalisis mengunakan uji t tidak berpasangan (Independent sample t-test). Data terlebih dahulu diuji menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas Levene Test. Jika data tidak normal dan homogen maka data akan di uji menggunakan uji Mann-Whitney U Test. Jika data normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji t tidak
berpasangan (Independent sample t-test). Kemudian data di analisis menggunakan deskriptif analitik yang terdiri atas rerata dan Standar deviasi untuk mengetahui adanya perbedaan kerapatan dan ukuran stomata berdasarkan perbedaan ketinggian tempat. Uji t tidak berpasangan (Independent sampel t-test) dilakukan dengan menggunakan statistik dengan perangkat SPSS.
44
44