• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka- ragam, mulai dari Presiden, Wakil Rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai Kepala Desa.Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau Ketua Kelas walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.

Pemilu merupakan salah satu usaha untuk mempengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan, retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik.

Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.

Kampanye wajib memuat Visi, Misi dan Program juga harus menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945, menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa, meningkatkan kesadaran hukum, memberikan informasi yang benar, seimbang dan bertanggung jawab sebagai bagian dari pendidikan politik, dan menjalin komunikasi politik yang sehat antara pasangan calon dengan masyarakat sebagai bagian dari membangun budaya politik Indonesia yang demokratis dan bermartabat.

Selama ini tahapan Pemilu yang paling menjadi perhatian yaitu pemungutan dan penghitungan suara. Fokus perhatian seluruh stakeholders politik dan Pemilu yang hanya tertuju pada kalah-menang seringkali menyebabkan kurangnya perhatian dan pemahaman akan pentingnya taha- pan-tahapan lainnya dalam pemilu, terutama persoalan kampanye yang baik

(2)

2

dan berkualitas. Dalam pasal 77, UU No. 8 Tahun 2012 dinyatakan kampanye Pemilu merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat dan dilaksanakan secara bertanggungjawab. Makna dari bertanggungjawab berarti kampanye dilaksanakan sesuai dengan undang-undang atau ketentuan yang berlaku. Atau bisa juga bermakna setiap janji dalam kampanye benar-benar harus dapat dipertanggungjawabkan nantinya setelah memperoleh jabatan atau kekuasaan.

Tahapan kampanye tanpa pemahaman yang baik dari kontestan ataupun masyarakat hanya akan terlihat seperti pesta umbul-umbul, baliho, spanduk, poster, stiker dengan berbagai slogan dan janji-janji kampanye.

Semua atribut kampanye ini begitu banyak bertebaran di waktu masa pemilu da kepala daerah. Bahkan dalam bentuk kalender, souvenir dan bentuk lainnya masuk sampai ke rumah-rumah warga. Belum lagi kampanye pemilu dan pemilihan kepala daerah yang memenuhi media televisi. Media inter- netpun tak luput dijadikan media kampanye para kontestan pemilu.

Tujuan dari penggunaan berbagai media tersebut tentunya agar kontestan pemilu atau pasangan calon kepala daerah dikenali dan mendapat simpati masyarakat yang akan memilih. Namun tidak jarang juga para kontestan Pemilu melanggar aturan atau ketentuan kampanye. Pada saat masa kampanye seringkali ditemukan atribut-atribut menempel dan tergantung di pohon-pohon pelindung, fasilitas-fasilitas umum dan kadang- kadang yang lebih merisaukan masyarakat tentunya setelah kampanye atri- but itu tidak dibersihkan lagi. Memperhatikan fenomena kampanye dan mar- keting politik seperti gambaran di atas, perlu rasanya perbaikan kualitas dan metode kampanye. Perbaikan ini tentu akan melibatkan stakeholders Pemilu dan pemilihan kepala daerah, seperti KPU, partai politik dan juga masyarakat.

KPU, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota sebagai Penyelenggara Pemilu dan pemilihan kepala daerah dapat memanfaatkan ruang yang diberikan Undang-undang untuk mengemas kampanye yang lebih dialogis dan juga terarah agar tujuan tahapan kampanye untuk penyampaian visi, misi dan program betul-betul bisa terlaksana serta bisa berjalan tertib.

(3)

3

Sebagaimana pengertian dari kampanye yang merupakan tahapan penyampaian visi, misi dan program-program kontestan pemilu, pada masa kampanye-lah kontestan pemilu berkomunikasi dengan masyarakat atau calon pemilih. Namun, apakah kampanye dengan berbagai janji yang disampaikan pada pemilu dan pemilihan kepala daerah kini sudah benar- benar dilakukan dengan jujur? Walaupun para kontestan pemilu sedang berlomba menduduki jabatan, sudah seharusnya tetap benar-benar tulus untuk membuat perbaikan di masa datang. Persoalan kejujuran adalah permasalahan integritas dari para kontestan itu sendiri. Tak jarang kontestan Pemilu yang dulu telah dipilih oleh masyarakat akhirnya dihujat akibat janji tak bersesuaian dengan kenyataan setelah menjabat. Kenyataan ini, lama- kelamaan akan memperdalam jurang ketidakpercayaan antara masyarakat dan elit politik di negara kita.

Dengan berpedoman PKPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, KPU Kota Palangka Raya telah melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis tentang Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK pada Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 16 September 2015 di Aquarius Boutique Hotel Jl. Imam Bonjol No. 5 Palangka Raya dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang dari 5 (lima) Kecamatan se-kota Palangka Raya.

B. Sasaran

Terbentuknya Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Tentang Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya Pada Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015.

B. Maksud dan Tujuan

Penyajian Laporan Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Tentang Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah dimaksudkan dan ditujukan untuk :

(4)

4

1. Memberikan gambaran pelaksanaan Kampanye dengan berpedoman pada PKPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota se-kota Palangka Raya ;

2. Sebagai pertanggungjawaban Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Tentang Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK se-kota Palangka Raya dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015;

(5)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Dasar Pelaksanaan Kegiatan

1. Sumber Dana Dokumen Pelaksanaan Anggaran ( DPA-PPKD Biro Keuangan )

2. PKPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota (terlampir);

3. Keputusan KPU Kota Palangka Raya Nomor: 14/Kpts/KPU-Kota- 020.435925/Tahun 2015 tentang Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se- Kota Palangka Raya Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015 (terlampir).

B. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Panitia Seleksi Pembentukan Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015 dimaksudkan dan ditujukan untuk :

1. Mendapatkan gambaran tata cara pelaksanaan Kampanye yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2. Mendapatkan informasi tentang beberapa larangan bagi pasangan calon serta tim kampanye dalam melakukan kampanye yakni larangan bagi pasangan calon untuk mencetak bahan kampanye selain yang diperbolehkan serta memasang dan mencetak alat peraga kampanye serta memasang iklan kampanye.

C. Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Kegiatan

Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan kegiatan Panitia Seleksi Pembentukan Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015 dimaksudkan dalam Penyelenggaraan Pemilihan

(6)

6

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015 dibebankan pada DPA-PPKD Biro Keuangan.

D. Uraian Tugas dan Susunan Panitia Pelaksana Kegiatan 1. Pengarah

a. Memberikan arahan dalam perumusan kebijakan dan strategi umum;

b. Memberikan arahan dalam membuat perencanaan kegiatan dan menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan dan sasaran;

c. Memberikan arahan dalam melakukan koordinasi dengan anggota Tim Pelaksana Kegiatan/Instansi Pemerintah lainnya; dan

d. Memberikan arahan dalam melakukan kaji ulang terhadap efektifitas implementasi kegiatan Panitia Pelaksana Kegiatan.

2. Penanggungjawab

a. Membantu tugas Pengarah dalam memberikan bimbingan dan arahan;

b. Mengkoordinasikan kelancaran penyelenggaraan Panitia Pelaksana Kegiatan dalam pencapaian sasaran;

c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Panitia Pelaksana Kegiatan; dan

d. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan Tim Pelaksana Kegiatan.

3. Ketua

a. Bertugas menyusun program kerja bersama-sama dengan anggota Panitia Pelaksana Kegiatan;

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas anggota Panitia Pelaksana Kegiatan;

c. Menetapkan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK);

d. Melakukan supervise dan monitoring atas pelaksanaan Panitia Pelaksana Kegiatan;

e. Memeriksa dan menandatangani Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Panitia Pelaksana Kegiatan secara Periodik.

4. Sekretaris

a. Membantu kelancaran tugas Panitia Pelaksana Kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan secara efektif;

(7)

7

b. Menyusun dan melaporkan hasil kegiatan;

c. Menyimpan dan mengadministrasikan bahan/dokumen dari setiap pelaksanaan kegiatan Panitia Pelaksana Kegiatan.

5. Anggota

a. Memberikan kontribusi yang nyata dalam mewujudkan tujuan dan sasaran kegiatan;

b. Memfasilitasi setiap pelaksanaan kegiatan dan memelihara kerjasama; dan

c. Membantu menyiapkan bahan/dokumen yang diperlukan dalam setiap pelaksanaan kegiatan Panitia Pelaksana Kegiatan.

(8)

8 BAB III

URAIAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Langkah–langkah Pelaksanaan Kegiatan I. Tahap Persiapan

1. Melakukan Koordinasi dengan Kasubbag yang masuk dalam panitia guna membahas Tupoksi masing-masing;

2. Melakukan konsultasi dengan Sekretaris dan Tim Pengarah tentang rencana persiapan pelaksanaan kegiatan;

3. Menyiapkan administrasi dan mengajukan rencana usulan pembiayaan;

4. Mengajukan draf Keputusan Panitia Seleksi Pembentukan Panitia Kalimantan Tengah Tahun 2015 secara berjenjang kepada Ketua KPU Kota Palangka Raya;

5. Penyusunan SK Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015;

II. Tahap Pelaksanaan

1. Pembelian Alat Tulis Kantor untuk bahan kegiatan Pokja

Mengadakan bahan dalam kegiatan Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015 berupa ATK sebagai pendukung terlaksananya kegiatan;

2. Membuat dan mendistribusikan undangan rapat

Undangan dibuat dan ditujukan kepada tim pelaksana kegiatan Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015;

3. Melakukan pembagian uraian tugas sesuai kedudukan dalam Pokja ; 4. Menyiapkan bahan untuk kegiatan Bimtek dimaksud meliputi

penggandaan Materi Kampanye dan PKPU nomor 7 Tahun 2015

(9)

9

tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

B. Pencapaian Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Hasil Kegiatan Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015 terdokumentasi dengan lengkap dan akuntabel.

C. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

1. Diperoleh gambaran tata cara pelaksanaan Kampanye yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

`2. Mendapatkan informasi tentang beberapa larangan bagi pasangan calon serta tim kampanye dalam melakukan kampanye yakni larangan bagi pasangan calon untuk mencetak bahan kampanye selain yang diperbolehkan serta memasang dan mencetak alat peraga kampanye serta memasang iklan kampanye.

3. Bahan evaluasi yang kemudian akan digunakan untuk membuat kebijakan dalam pelaksanaan seleksi Calon Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan dan Panitia Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilu dimasa yang akan datang.

(10)

10 BAB IV PENUTUP

Pada pelaksanaan kegiatan Panitia Penyelenggara Bimbingan Teknis Aturan Pelaksanaan Kampanye Pasangan Calon Untuk PPK Se-Kota Palangka Raya dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Tahun 2015 tentu masih terdapat kelemahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran membangun diharapkan guna evaluasi bagi pelaksanaan Bimtek-bimtek di masa yang akan datang agar bisa lebih baik lagi.

Demikian laporan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Panitia,

Fitna Dewita, S.Sos

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konstruksi berkelanjutan tidak cukup hanya tiga aspek tersebut, namun harus dipikirkan pula aspek lain yaitu sumberdaya yang digunakan dalam proyek konstruksi, emisi

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Perbedaan kualitas nitroselulosa dari bahan baku kapas dan jerami ditunjukkan dengan substitusi gugus nitro dari produk nitroselulosa, maka dapat diketahui bahwa nitroselulosa

Penggambaran representasi feminitas pada karakter Affandi dalam film 3 Dara (2015) menjadi menarik untuk dibahas mengingat bahwa sikap tersebut kebanyakan identik