• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BANGKA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SALINAN

PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 46 TAHUN 2018

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH TIPE A KABUPATEN BANGKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembagian tugas secara berimbang antara 1 (satu) Bagian dengan Bagian lain, efektifitas pelaksanaan tugas sesuai dengan rentang kendali dan koordinasi pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah terkait serta penguatan fungsi-fungsi dalam pelaksanaan tugas, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap Susunan Organisasi dan tugas serta fungsi di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka;

b. bahwa untuk melakukan penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu diatur dan ditetapkan tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Tipe A yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bangka;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang darurat Nomor 4 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 nomor 56) dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 57) tentang Pembentukan Daerah Tingkat II termasuk Kotapraja dalam Lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

(2)

2 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2016 Nomor 6 Seri D);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI BANGKA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH TIPE A KABUPATEN BANGKA.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bangka.

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah Otonom.

3. Bupati adalah Bupati Bangka.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

5. Sekretariat Daerah yang selanjutnya disingkat Setda adalah Sekretariat Daerah Tipe A Kabupaten Bangka.

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka.

7. Asisten adalah Asisten pada Sekretariat Daerah Tipe A Kabupaten Bangka.

(3)

3 BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

Kedudukan Pasal 2 (1) Setda adalah unsur staf.

(2) Setda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati.

Bagian Kedua Tugas Pasal 3

Setda mempunyai tugas membantu Bupati dalam hal penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif lainnya.

Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4

Setda dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, menyelenggarakan fungsi:

a. pengoordinasian penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah;

b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah;

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;

d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil Negara;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

f. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI SERTA PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu Susunan Organisasi

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Setda terdiri dari 3 (tiga) Asisten dan 10 (sepuluh) Bagian serta 30 (tiga puluh) Sub Bagian :

a. Asisten terdiri dari :

1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;

2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan; dan 3. Asisten Administrasi Umum.

(4)

4 b. Bagian terdiri dari :

1. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;

2. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan;

3. Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

4. Bagian Administrasi Perekonomian;

5. Bagian Administrasi Pembangunan;

6. Bagian Administrasi Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa;

7. Bagian Organisasi;

8. Bagian Keprotokolan;

9. Bagian Umum dan Rumah Tangga; dan 10. Bagian Keuangan dan Aset.

(2) Asisten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah.

(3) Bagan susunan organisasi Setda sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Bagian Kedua

Penjabaran Tugas dan Fungsi Paragraf 1

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pasal 6

(1) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas mengoordinasikan, merumuskan sasaran, membina dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan bidang Pemerintahan umum, kesejahteraan rakyat dan kemasyarakatan, hukum dan hak asasi manusia serta penanggulangan bencana di Daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi :

a. perumusan sasaran dan pengarah pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang penyelenggaraan pemerintahan bidang pemerintahan umum;

b. penyusunan rumusan kebijakan pembinaan hukum dan pengoordinasian penyusunan produk hukum Daerah;

c. pengoordinasian Perangkat Daerah yang terkait dengan pelaksanaan urusan sesuai dengan tugas dan wewenangnya;

d. penyusunan laporan pelaksanaan tugas;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

f. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

(3) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah terkait yaitu:

a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;

b. Dinas Kesehatan;

(5)

5 c. Dinas Sosial, Pemberdayaan Mayarakat dan Desa;

d. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

e. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

f. Satuan Polisi Pamong Praja;

g. Rumah Sakit Umum Daerah;

h. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;

i. Perangkat Kewilayahan; dan

j. Perangkat Daerah yang melaksanakan sub urusan penanggulangan bencana.

Pasal 7

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari : a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;

b. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan; dan c. Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 8

Bagian Administrasi Pemerintahan Umum dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan, koordinasi teknis administratif dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah Daerah yang meliputi penyelenggaraan pemerintahan umum seperti dekonsentrasi dan tugas pembantuan, wilayah administrasi dan perbatasan, kecamatan dan kelurahan, kerjasama, fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pemilihan umum Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden, ketentraman dan ketertiban, perlindungan masyarakat, kesatuan bangsa dan politik, penanggulangan bencana serta fasilitasi penyusunan laporan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Pasal 9

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Bagian Administrasi Pemerintahan Umum mempunyai fungsi :

a. perencanaan penyusunan program dan kegiatan pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;

b. pengoordinasian perumusan pedoman, petunjuk teknis, kebijakan pemerintahan umum meliputi penyelenggaraan pemerintahan umum, wilayah administrasi dan perbatasan, kecamatan dan kelurahan, kerjasama, fasilitasi dan koordinasi penyelenggaran pemilihan umum Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden, ketentraman dan ketertiban, perlindungan masyarakat, kesatuan bangsa dan politik penanggulangan bencana serta fasilitasi penyusunan laporan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM);

c. pengoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan umum, wilayah administrasi dan perbatasan, kecamatan dan kelurahan, kerjasama, penyelenggaran pemilihan umum Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden, ketentraman dan ketertiban, perlindungan masyarakat, kesatuan bangsa dan politik penanggulangan bencana;

(6)

6 d. pelaksanaan fungsi kemitraan dan kerjasama dengan Perangkat Daerah dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan umum, wilayah administrasi dan perbatasan, kecamatan dan kelurahan, kerjasama, fasilitasi dan koordinasi penyelenggaran pemilihan umum Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden, ketentraman dan ketertiban, perlindungan masyarakat, kesatuan bangsa dan politik, penanggulangan bencana;

e. pelaksanaan bimbingan dan pengendalian fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan umum, wilayah administrasi dan perbatasan, kecamatan dan kelurahan, kerjasama, pemilihan umum Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden, ketentraman dan ketertiban, perlindungan masyarakat, kesatuan bangsa dan politik, penanggulangan bencana;

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

g. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Pasal 10

Bagian Administrasi Pemerintahan Umum terdiri dari : a. Sub Bagian Pemerintahan Umum;

b. Sub Bagian Pengembangan Otonomi Daerah; dan c. Sub Bagian Pembinaan dan Penataan Wilayah.

Pasal 11

(1) Sub Bagian Pemerintahan Umum mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Pemerintahan Umum;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan urusan pemerintahan umum sebagai pedoman dan landasan kerja;

c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan, bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan tugas pembantuan;

d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan, bahan fasilitasi dan koordinasi serta bahan laporan dengan Perangkat Daerah terkait terhadap rencana dan pelaksanaan kerjasama Daerah dengan pihak ketiga maupun antar Daerah:

e. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang ketentraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat, kesatuan bangsa dan politik, serta penanggulangan bencana;

f. menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaran Pemilihan Umum Kepala Daerah/wakil Kepala Daerah, Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden;

g. menyiapkan bahan dan fasilitasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati;

h. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(7)

7 (2) Sub Bagian Pengembangan Otonomi Daerah mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan Rencana anggaran pada Sub Bagian Pengembangan Otonomi Daerah;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan urusan urusan otonomi Daerah sebagai pedoman dan landasan kerja;

c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah di kecamatan, kelurahan dan skala Daerah;

d. menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan norma, standar, prosedur dan kriteria pembinaan, sosialisasi, bimbingan, konsultasi, supervisi, koordinasi, monitoring dan evaluasi serta pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di kecamatan dan kelurahan;

e. menyiapkan bahan dan fasilitasi penyusunan, evaluasi serta pengelolaan database Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD):

f. menyiapkan bahan penyampaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur;

g. menyiapkan bahan pengusulan penataan Daerah meliputi perubahan batas, nama dan/atau pemindahan ibukota Daerah, pembentukan, penghapusan dan penggabungan Daerah maupun Kecamatan (termasuk kelurahan);

h. menyiapkan bahan dan fasilitasi kegiatan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) meliputi bahan masukan pembentukan, penghapusan dan penggabungan Daerah, penyusunan tata tertib bahan masukan penetapan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Aokasi Umum (DAK) bagi sidang Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD);

i. menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi kegiatan Hubungan Antar Lembaga (HAL) serta Asosiasi Daerah;

j. menyiapkan bahan pelaksanaan fasilitasi Penyusunan Laporan pelaksanaan SPM; dan

k. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Sub Bagian Pembinaan dan Penataan Wilayah mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Pembinaan dan Penataan Wilayah;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pembinaan dan penataan wilayah sebagai pedoman dan landasan kerja;

c. menyiapkan perumusan kebijakan pembinaan wilayah meliputi:

harmonisasi hubungan antar susunan pemerintahan di Daerah dengan berpedoman kepada kebijakan Pemerintah, Pemerinta Provinsi, harmonisasi hubungan antar kecamatan;

d. menyiapkan bahan perumusan kebijakan penataan perbatasan kecamatan serta koordinasi dan fasilitasi penyelesaian konflik antar kecamatan;

e. menyiapkan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengelolaan toponimi dan pemetaan wilayah yang mengacu pada kebijakan Nasional;

(8)

8 f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pengelolaan dan koordinasi

pengembangan wilayah perbatasan;

g. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan urusan Pemerintahan sisa skala Daerah; dan

h. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 12

Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan koordinasi teknis administratif dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan yang meliputi, agama, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa, kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta fasilitasi pemberian hibah dan bantuan sosial.

Pasal 13

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi : a. perencanaan penyusunan program dan kegiatan pada Bagian Administrasi

Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan;

b. perumusan pedoman, petunjuk teknis dan kebijakan bidang kesejahteraan rakyat dan kemasyarakatan dalam lingkup meliputi bidang agama, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial dan pemberdayaan masyarakat dan desa, kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, hibah dan bantuan sosial;

c. pelaksanaan fungsi kemitraan dan kerjasama dengan Perangkat daerah terkait dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan bidang agama, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial dan pemberdayaan masyarakat dan desa, kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

d. pelaksanaan verifikasi terhadap proposal pengajuan dana hibah dan bantuan sosial serta meneliti isi dari naskah perjanjian hibah Daerah (NPHD) yang akan ditandatangani pejabat yang berwenang dengan penerima hibah dan bantuan sosial;

e. pelaksanaan evaluasi dan pemantauan pengelolaan dana hibah/bantuan sosial, bantuan keuangan kepada masyarakat serta pertanggungjawaban penggunaan dana hibah;

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

g. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

(9)

9 Pasal 14

Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan terdiri dari : a. Sub Bagian Keagamaan;

b. Sub Bagian Hibah dan Bantuan Sosial; dan c. Sub Bagian Koordinasi dan Kemitraan.

Pasal 15 (1) Sub Bagian Keagamaan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Keagamaan;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan keagamaan sebagai pedoman dan landasan kerja;

c. mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pelayanan bidang keagamaan serta penyusunan kebijakan perencanaan bidang keagamaan;

d. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan keanekaragaman agama, budaya menuju kesejahteraan rakyat;

e. menyiapkan bahan penyusunan pengaturan kebijakan dan melaksanakan pelayanan pemberian izin/ rekomendasi kegiatan keagamaan oleh Pemerintahan Daerah sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku;

f. menyiapkan bahan bimbingan, pengaturan dan pembinaan keagamaan menuju terwujudnya stabilitas kerukunan keragamaan agama;

g. mengumpulkan bahan untuk menyusun kebijakan terkait pembangunan, pemeliharaan dan pengendalian prasarana dan sarana keagamaan serta pembinaan keagamaan;

h. menyiapkan bahan fasilitasi pembinaan prestasi santri, qori–qoriah, pesantren, sekolah agama, organisasi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan keagamaan;

i. menyiapkan bahan fasilitasi peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan dakwah, dan pelaku di bidang keagamaan; dan

j. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Sub Bagian Hibah dan Bantuan Sosial mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Hibah dan Bantuan Sosial;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan hibah dan bantuan sosial sebagai pedoman dan landasan kerja;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi mengenai prosedur administratif penyusunan proposal pengajuan bantuan keuangan Daerah (dana hibah dan bantuan sosial);

d. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan dan pembahasan proposal hibah dengan Perangkat daerah terkait;

(10)

10 e. melaksanakan verifikasi terkait kelengkapan data anggota dan/atau

kelompok masyarakat yang mengajukan dana hibah/bantuan sosial;

f. menyiapkan bahan dan fasilitasi pembahasan persetujuan proposal pengajuan hibah dan bantuan sosial;

g. meneliti dan memverifikasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah/dan bantuan sosial dengan menyesuaikan dengan usulan/proposal serta naskah perjanjian hibah daerah (NPHD);

h. menyiapkan bahan administrasi penyaluran dana hibah/bantuan sosial kepada anggota dan/atau kelompok masyarakat;

i. menyiapkan bahan dan fasilitasi pelaksanaan monitoring dan pengawasan penggunaan dana hibah dan bantuan sosial; dan

j. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Sub Bagian Koordinasi dan Kemitraan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Koordinasi dan Kemitraan;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data/

bahan kebijakan bidang kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (KB), pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pendidikan, kebudayaan, kesehatan; sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa sebagai pedoman dan landasan kerja;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi serta koordinasi dengan Perangkat Daerah mitra (kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (KB), pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa);

d. menyiapkan bahan fasilitasi pembinaan Unit Kesehatan Sekolah;

e. menyiapkan bahan dan fasilitasi perumusan kebijakan bidang kependudukan dan pencatatan sipil, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (KB), pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pendidikan, kebudayaan, kesehatan, sosial, pemberdayaan masyarakat dan desa; dan

f. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 16

Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan, koordinasi teknis administratif penyusunan rumusan kebijakan di lingkungan Pemerintah Daerah meliputi analisa dan pengkajian produk hukum dan peraturan perundang-undangan, fasilitasi dan pembinaan permasalahan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), fasilitasi penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha negara serta pelayanan dokumentasi hukum melalui pengembangan Jaringan Informasi dan Dokumentasi Hukum (JDIH).

(11)

11 Pasal 17

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai fungsi :

a. perencanaan penyusunan program dan kegiatan pada Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM);

b. pelaksanaan koordinasi dan pelayanan administratif kepada perangkat Daerah terkait dengan Penyusunan Produk hukum Daerah;

c. pengoordinasian penyusunan rancangan peraturan daerah, rancangan peraturan Bupati, rancangan Keputusan Bupati dan rancangan perjanjian kerjasama (MOU);

d. penelaahan dan pengevaluasian pelaksanaan peraturan perundang- undangan;

e. pengoordinasian pemberian bantuan hukum kepada semua unsur Pemerintahan Daerah atas masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan tugas;

f. pengoordinasian publikasi produk hukum dan dokumentasi hukum;

g. pelaksanakan program utama Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM);

h. pengoordinasian penyelesaian masalah yang berkaitan dengan perlindungan, pemajuan, penegakan, pemenuhan dan penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM);

i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

j. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Pasal 18

Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) terdiri dari : a. Sub Bagian Perundang-undangan;

b. Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum; dan c. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pasal 19

(1) Sub Bagian Perundang-Undangan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Perundang-Undangan;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan penyusunan produk hukum Daerah;

c. menyiapkan menyiapkan bahan penyusunan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda);

d. menyiapkan bahan koordinasi perumusan rancangan peraturan perundang-undangan Daerah;

e. menyiapkan bahan fasilitasi penyusunan dan pembahasan rancangan peraturan Daerah dan produk-produk hukum lainnya;

(12)

12 f. menyiapkan bahan-bahan konsultasi dan koordinasi dengan Perangkat Daerah terkait dalam rangka penyusunan rancangan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan rancangan Keputusan/instruksi Bupati;

g. menyiapkan bahan pelaksanakan fasilitasi dan melaksanakan pembahasan Peraturan Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan

h. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pengkajian dan dokumentasi hukum;

c. menyiapkan bahan penyampaian draft Peraturan Daerah kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah Provinsi untuk dievaluasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

d. menyiapkan bahan fasilitasi dan pelaksanaan pengkajian bentuk Kesepakatan bersama (MOU)/Perjanjian kerjasama lainnya;

e. melaksanakan pengolahan data produk hukum Daerah dalam bentuk Kesepakatan Bersama (MOU) )/Perjanjian kerjasama lainnya;

f. melaksanakan pengkajian dan evaluasi atas pelaksanaan produk–

produk hukum Daerah dalam bentuk Kesepakatan Bersama (MOU) /Perjanjian kerjasama lainnya;

g. melaksanakan koordinasi teknis dengan perangkat Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan instansi terkait dalam pengkajian produk hukum dan perundang- undangan;

h. melaksanakan pengelolaan administrasi dan dokumentasi produk hukum Daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya;

i. melaksanakan pendokumentasian dan pelaksanaan sosialisasi peraturan perundang-undangan dan produk hukum Daerah yang terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati, Kesepakatan Bersama (MOU) /Perjanjian kerjasama Dan Produk Hukum Daerah lainnya secara konvensional dan/atau elektronik;

j. menyusun himpunan peraturan perundang-undangan dan produk hukum Daerah yang terdiri dari Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati, Keputusan Bersama (MOU) /Perjanjian kerjasama dan produk hukum Daerah lainnya;

k. melaksanakan koordinasi teknis dengan Instansi terkait dalam melaksanakan sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum (JDIH) dan peraturan perundang-undangan; dan

l. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia;

(13)

13 b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bantuan hukum dan hak asasi manusia;

c. melakukan pengumpulan, pengolahan, penyusunan dan menyajikan data yang berhubungan dengan penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha negara;

d. melakukan penyiapan data/informasi sebagai bahan konsultasi dengan Instansi lain/lembaga penegak hukum;

e. melakukan penelitian dan mempelajari surat gugatan yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah dan pegawai dalam lingkungan Pemerintah Daerah yang tersangkut perkara kedinasan, guna penyelesaian perkara atau sengketa;

f. menyiapkan bahan kordinasi dan fasilitasi pemberian bantuan hukum di dalam dan di luar pengadilan kepada pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah yang tersangkut perkara kedinasan;

g. melakukan penyiapan konsep surat kuasa untuk mewakili Pemerintah Daerah atau pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah dalam penyelesaian perkara;

h. menyiapkan bahan pemberian bantuan/perlindungan hukum kepada pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah terhadap pelanggaran hak asasi manusia;

i. memberikan pelayanan hukum yaang meliputi konsultasi, diskusi dan pendampingan kepada unsur aparatur di lingkungan Pemerintah Daerah;

j. menyiapkan bahan pelaksanaan penyuluhan hukum;

k. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan desa sadar hukum dan keluarga sadar hukum;

l. melakukan diseminasi penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM) kepada Instansi/lembaga dan masyarakat;

m. menyiapkan bahan pelaksanaan program utama rencana aksi nasional penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM); dan

n. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 2

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pasal 20

(1) Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas mengoordinasikan, merumuskan sasaran, membina dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan bidang administrasi pembangunan dan administrasi perekonomian, administrasi perencanaan, administrasi pengawasan serta pengelolaan pengadaan barang dan jasa.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Asisten Perekonomian dan Pembangunan mempunyai fungsi :

a. perumusan sasaran, pengarah pelaksanaan program dan petunjuk teknis dibidang administrasi pembangunan, administrasi perekonomian, administrasi Perencanaan, administrasi pengawasan serta pengelolaan pengadaan barang dan jasa;

(14)

14 b. pelaksanaan pengarahan, evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan tugas sera fungsi masing-masing Perangkat Daerah sesuai dengan lingkup tugas dan wewenangnya;

c. pengoordinasian Perangkat Daerah terkait sesuai dengan tugas dan wewenangnya;

d. penyusunan laporan pelaksanaan tugas;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

f. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

(3) Asisten Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah yaitu:

a. Inspektorat;

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

c. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan;

d. Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan;

e. Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga;

f. Dinas Perikanan;

g. Dinas Pertanian;

h. Dinas Pangan;

i. Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan;

j. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

k. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik; dan l. Dinas Lingkungan Hidup.

Pasal 21

Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari : a. Bagian Administrasi Pembangunan;

b. Bagian Administrasi Perekonomian; dan c. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.

Pasal 22

Bagian Administrasi Pembangunan dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan dan koordinasi teknis administratif penyusunan rumusan kebijakan dan pengoordinasian Perangkat Daerah bidang pembangunan, pengawasan, perencanaan, penelitian dan pengembangan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perhubungan, perumahan dan kawasan permukiman, pertanahan, lingkungan hidup, kehutanan, pariwisata, kepemudaan dan olahraga, transmigrasi, Komunikasi, Informatika dan Statistik dan melaksanakan koordinasi dalam rangka pengendalian, pemantauan, analisa dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan anggaran kegiatan pembangunan Daerah.

(15)

15 Pasal 23

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bagian Administrasi Pembangunan mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana program dan kegiatan lingkup Bagian Administrasi Pembangunan;

b. pelaksanaan koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis serta kebijakan Daerah dalam rangka penyusunan pedoman bidang pembangunan, meliputi pengawasan, perencanaan, penelitian dan pengembangan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perhubungan, perumahan dan kawasan permukiman, pertanahan, lingkungan hidup, kehutanan, pariwisata, kepemudaan dan olahraga, transmigrasi, komunikasi, informatika dan statistik;

c. pelaksanaaan koordinasi dalam rangka pengendalian, pemantauan, analisa dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan anggaran kegiatan pembangunan Daerah;

d. pelaksanaan pembinaan dan pengendalian administrasi di bidang pembangunan, meliputi pengawasan, perencanaan, penelitian dan pengembangan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perhubungan, perumahan dan kawasan permukiman, pertanahan, lingkungan hidup, kehutanan, pariwisata, kepemudaan dan olahraga, transmigrasi, Komunikasi, Informatika dan Statistik dan melaksanakan koordinasi dalam rangka pengendalian, pemantauan, analisa dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan anggaran kegiatan pembangunan Daerah;

e. pengumpulan bahan dan penyusunan dokumen perencanaan lingkup Setda;

f. pengoordinasian pelaksanaan administrasi pembangunan dengan Perangkat Daerah yang terkait;

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya; dan

h. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Pasal 24 Bagian Administrasi Pembangunan terdiri dari : a. Sub Bagian Pembangunan;

b. Sub Bagian Pengawasan dan Pengendalian; dan c. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 25 (1) Sub Bagian Pembangunan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Pembangunan;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan administrasi pembangunan;

(16)

16 c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan pelaksanaan urusan di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan, pekerjaan umum, penataan ruang, perhubungan, perumahan dan kawasan pemukiman, pertanahan, lingkungan hidup, kehutanan, pariwisata, kepemudaan dan olahraga, transmigrasi, komunikasi, informatika dan statistik;

d. menyiapkan bahan dan fasilitasi penyusunan dokumen perencanaan Setda (Renstra, Renja dan SAKIP) serta evaluasi lingkup Setda;

e. menyiapkan bahan analisa dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Bupati di bidang penanggulangan fisik darurat bencana alam; dan

f. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Sub Bagian Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Pengawasan dan Pengendalian;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pengawasan dan pengendalian pembangunan;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi Penyusunan dokumen Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Lingkup Setda;

d. menyiapkan bahan dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan intern lingkup Setda;

e. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi serta administrasi tindak lanjut hasil pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

f. menyiapkan bahan dan fasilitasi administrasi pelaksanaan kegiatan lingkup Setda (SK PPK, PPTK, Pj PHP/PPHP, dst);

g. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan pelaksanaan urusan di bidang pengawasan dan pengendalian; dan

h. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan

c. menghimpun data dan informasi sebagai bahan koordinasi dalam rangka penyusunan program pembangunan Daerah yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bantuan pembangunan Daerah lainnya;

d. menyiapkan bahan penyusunan dan pembentukan Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA);

(17)

17 e. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi melalui aplikasi monev online melalui System Monitoring Evaluasi Pengawasan Realisai Anggaran (SISMONTEPRA);

f. memonitor, mengumpulkan data dan menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi fisik dan keuangan kegiatan/proyek per bulan dan triwulan serta evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Daerah yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), laporan tahunan, bantuan pembangunan Daerah lainnya;

g. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan pelaksanaan tugas evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan; dan

h. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 26

Bagian Administrasi Perekonomian dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan dan koordinasi teknis administratif penyusunan rumusan kebijakan dan pengoordinasian pelaksanaan urusan di bidang perekonomian, pertanian, perikanan, pangan, energi sumber daya mineral, koperasi, penanaman modal, pelayanan perizinan terpadu, usaha kecil dan menengah (UKM), tenaga kerja, perindustrian dan perdagangan serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Pasal 27

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Bagian Administrasi Perekonomian mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana program dan kegiatan lingkup Bagian Administrasi Perekonomian;

b. pelaksanaan koordinasi dan penyiapan rumusan kebijakan Daerah dalam rangka penyusunan pedoman bidang perekonomian, pertanian, perikanan, pangan, energi sumber daya mineral, koperasi, penanaman modal, pelayanan perizinan terpadu, usaha kecil dan menengah (UKM), tenaga kerja, perindustrian dan perdagangan serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

c. pelaksanaan koordinasi dan kebijakan Daerah di bidang perekonomian, pertanian, perikanan, pangan, energi sumber daya mineral, koperasi, penanaman modal, pelayanan perizinan terpadu, usaha kecil dan menengah (UKM), tenaga kerja, perindustrian dan perdagangan serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

d. pelaksanaan pembinaan dan pengendalian administrasi di bidang perekonomian, pertanian, perikanan, pangan, energi sumber daya mineral, koperasi, penanaman modal, pelayanan perizinan terpadu, usaha kecil dan menengah (UKM), tenaga kerja, perindustrian dan perdagangan serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

f. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

(18)

18 Pasal 28

Bagian Administrasi Perekonomian terdiri dari : a. Sub Bagian Perekonomian;

b. Sub Bagian Sumber Daya Alam; dan

c. Sub Bagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah.

Pasal 29 (1) Sub Bagian Perekonomian mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Perekonomian;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan urusan bidang ekonomi meliputi, penanaman modal, pelayanan perizinan terpadu, koperasi, usaha kecil dan menengah, tenaga kerja, perindustrian dan perdagangan;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan urusan bidang ekonomi meliputi penanaman modal, pelayanan perizinan terpadu, koperasi, usaha kecil dan menengah, tenaga kerja, perindustrian dan perdagangan;

d. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pengendalian inflasi Daerah dan tanggungjawab sosial dan lingkungan atau Cooperate Social Responsibility (CSR) ;

e. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kebijakan penanaman modal dan Investasi;

f. melaksanakan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang berhubungan dengan bidang ekonomi, penanaman modal, pelayanan perizinan terpadu, koperasi, usaha kecil dan menengah, tenaga kerja, perindustrian dan perdagangan;

g. melaksanakan monitoring dan evaluasi perkembangan kelembagaan ekonomi; dan

h. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Sub Bagian Sumber Daya Alam mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Sumber Daya Alam;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan urusan bidang sumber daya alam (pertanian, pangan dan perikanan) dan energi sumber daya mineral;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan urusan sumber daya alam (pertanian, pangan dan perikanan) dan energi sumber daya mineral;

d. mengolah data pengelolaan sumber daya alam dan energi sumber daya mineral;

(19)

19 e. mengumpulkan data dan menyiapkan bahan evaluasi kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan urusan sumber daya alam (pertanian, pangan dan perikanan) dan energi sumber daya mineral;

dan

f. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Sub Bagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan fasilitasi Badan Usaha Milik Daerah;

d. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi pengawasan evaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah;

e. melaksanakan fasilitasi penyelesaian permasalahan yang berhubungan dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); dan

f. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 30

Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan, merumuskan kebijakan dan koordinasi teknis administratif penyusunan rumusan kebijakan dan pengoordinasian instansi terkait di lingkungan Pemerintah Daerah yang meliputi pengelolaan pengadaan barang/

jasa, Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik serta Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa.

Pasal 31

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa;

b. penyiapan bahan penyusunan kebijakan pemerintahan Daerah bidang pelayanan pengadaan barang dan jasa;

c. pengoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pelayanan pengadaan barang dan jasa;

d. pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa;

e. pelaksanaan koordinasi dan pengendalian operasional Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE);

f. pemfasilitasian penyedia barang/jasa dan pihak-pihak yang berkepentingan menjadi pengguna Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE);

(20)

20 g. penyiapan bahan-bahan penyusunan pengelolaan Sistem Pengadaan

Secara Elektronik (SPSE) dan infrastrukturnya;

h. pelaksanaan pelayanan pelatihan dan dukungan teknis pengoperasian Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE);

i. pelaksanaan fungsi Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) Pemerintah Daerah;

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

k. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Pasal 32 Bagian Pengadaan Barang dan Jasa terdiri dari :

a. Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE);

b. Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa; dan

c. Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa.

Pasal 33

(1) Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Pengelolaan Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE);

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan urusan bidang Pengelolaan Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE);

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan urusan Pengelolaan Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE);

d. menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa dan infrastrukturnya;

e. menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik;

f. memfasilitasi pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna seluruh sistem informasi pengadaan barang/jasa;

g. menyiapkan bahan identifikasi kebutuhan pengembangan sistem informasi;

h. memberikan pelayanan informasi pengadaan barang/jasa pemerintah kepada masyarakat luas;

i. mengumpulkan dan mengelola informasi kontrak;

j. melaksanakan pendampingan kepada Perangkat Daerah dalam penggunaan system informasi pengadaan barang dan jasa pemerintahan meliputi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), E-katalog, E-monev dan Sistem Informasi Kinerja Penyedia (SIKAP);

k. mengumpulkan dan mendokumentasikan data barang/jasa hasil pengadaan;

l. mengelola informasi manajemen barang/jasa hasil pengadaan dan informasi kontrak; dan

(21)

21 m. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Sub Bagian Pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa;

d. menginventarisasi paket pengadaan barang/jasa;

e. menyiapkan bahan pelaksanaan riset dan analisis pasar barang/jasa;

f. menyiapkan bahan penyusunan strategi pengadaan barang/jasa;

g. menyiapkan bahan pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa;

h. menyiapkan dan mengelola dokumen pemilihan beserta dokumen pendukung lainnya dan informasi yang dibutuhkan;

i. menghimpun dan meneliti berkas permohonan pemilihan penyedia barang jasa dari Perangkat Daerah;

j. melaksanakan pendampingan kepada Perangkat Daerah dalam penyusunan rencana umum pengadaan;

k. menyusun dan mengelola katalog elektronik lokal/sektoral;

l. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah; dan

m. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

(3) Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang/Jasa;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pembinaan pelaku pengadaan barang/jasa;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan pembinaan pelaku pengadaan barang/jasa;

d. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan bagi para pelaku pengadaan barang/jasa pemerintah, terutama para pengelola pengadaan barang/jasa dan personel pada Bagian;

e. menyiapkan bahan pengelolaan dan pengukuran kinerja pengadaan barang/jasa;

f. menyiapkan bahan pengelolaan manajemen pengetahuan pengadaan barang/jasa;

g. menyiapkan bahan pengelolaan dan pengukuran tingkat kematangan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa;

(22)

22 h. menyiapkan bahan pengelolaan personil Pengadaan Barang/jasa;

i. menyiapkan bahan fasilitasi implementasi standarisasi layanan pengadaan secara elektronik;

j. menyiapkan bahan pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ);

k. menyiapkan pokja pemilihan dan pejabat pengadaan;

l. menyiapkan bahan layanan penyelesaian sengketa kontrak melalui mediasi;

m. melaksanakan bimbingan teknis, pendampingan, dan/atau konsultasi proses pengadaan barang/jasa; dan

n. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Paragraf 3

Asisten Administrasi Umum Pasal 34

(1) Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas mengoordinasikan, merumuskan sasaran, membina dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di bidang kelembagaan, tatalaksana, pelayanan publik, sumber daya aparatur, reformasi birokrasi kepegawaian, pengelolaan keuangan dan aset Daerah, rumah tangga, protokol, pengelolaan pengaduan, umum, perlengkapan dan aset, kearsipan serta perpustakaan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Asisten Administrasi Umum mempunyai fungsi :

a. perumusan sasaran dan pengarah pelaksanaan program dan petunjuk teknis dibidang bidang di bidang kelembagaan, tatalaksana, pelayanan publik, sumber daya aparatur, reformasi birokrasi, kepegawaian, pengelolaan keuangan dan aset Daerah, rumah tangga, protokol, pengelolaan pengaduan, umum, perlengkapan dan aset, kearsipan, serta perpustakaan;

b. pengarahan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan wewenangnya;

c. pengoordinasian Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan wewenangnya;

d. penyusunan laporan pelaksanaan tugas;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

f. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

(3) Asisten Administrasi Umum melaksanakan koordinasi dengan Perangkat Daerah yang terdiri dari :

a. Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah;

b. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

c. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah;

dan

d. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan.

(23)

23 Pasal 35

Asisten Administrasi Umum terdiri dari : a. Bagian Organisasi;

b. Bagian Keprotokolan;

c. Bagian Umum dan Rumah Tangga; dan d. Bagian Keuangan dan Aset.

Pasal 36

Bagian Organisasi dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Asisten Administrasi Umum dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan dan koordinasi teknis administratif penyusunan rumusan kebijakan dan pengoordinasian instansi terkait yang meliputi kelembagaan, sumberdaya aparatur, perpustakaan dan kearsipan, ketatalaksanaan, reformasi birokrasi, pelayanan publik.

Pasal 37

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Bagian Organisasi mempunyai fungsi :

a. perencanaan penyusunan program dan kegiatan pada Bagian Organisasi;

b. pengoordinasian pelaksanaaan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang kelembagaan, sumberdaya aparatur, perpustakaan dan kearsipan ketatalaksanaan, reformasi birokrasi, pelayanan publik;

c. pengoordinasian dan pemfasilitasian penyusunan dokumen bidang kelembagaan, sumberdaya aparatur, ketatalaksanaan, reformasi birokrasi, pelayanan publik;

d. pengevaluasian dan memantau pelaksanaan program/kegiatan bidang kelembagaan, sumberdaya aparatur, ketatalaksanaan, reformasi birokrasi, pelayanan publik;

e. pelaksanaan fasilitasi penyusunan kebijakan pembinaan aparatur Negara;

f. pelaksanaan penyusunan pedoman di bidang kelembagaan, sumberdaya aparatur, ketatalaksanaan, reformasi birokrasi, pelayanan publik;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi Perangkat Daerah;

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang dan tugasnya; dan

i. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Pasal 38 Bagian Organisasi terdiri dari :

a. Sub Bagian Kelembagaan dan Aparatur;

b. Sub Bagian Reformasi Birokrasi dan Administrasi Pemerintahan; dan c. Sub Bagian Tatalaksana dan Pengembangan Pelayanan Publik.

Pasal 39

(1) Sub Bagian Kelembagaan dan Aparatur mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Kelembagaan dan Aparatur;

(24)

24 b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi/urusan bidang kelembagaan dan aparatur;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi/urusan bidang kelembagaan dan aparatur.

d. menyiapkan bahan fasilitasi dan menyiapkan bahan pembentukan kelembagaan (Perangkat Daerah);

e. menyiapkan bahan fasilitasi penyusunan Analisis Jabatan (Anjab), Analisis Beban Kerja (ABK) dan Evaluasi jabatan;

f. menyiapkan bahan fasilitasi evaluasi kelembagaan (Perangkat daerah);

g. menyiapkan bahan fasilitasi penyusunan tugas dan fungsi seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintahan Daerah;

h. menyiapkan bahan fasilitasi dan evaluasi tugas dan fungsi seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintahan Daerah; dan

i. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Sub Bagian Reformasi Birokrasi dan Administrasi Pemerintahan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Reformasi Birokrasi dan Administrasi Pemerintahan;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi, administrasi pemerintahan serta perpustakaan dan kearsipan;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi dan administrasi pemerintahan;

d. menyiapkan bahan penyusunan program/kegiatan dan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan agenda reformasi birokrasi;

e. melaksanakan fasilitasi penyusunan road map reformasi birokrasi;

f. melakukan penyiapan bahan dan perumusan petunjuk teknis terkait tata naskah dinas;

g. menyiapkan bahan dan fasilitasi Penilaian mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Tahap ke-2;

h. menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi reformasi birokrasi; dan

i. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Sub Bagian Tatalaksana dan Pengembangan Pelayanan Publik mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Tatalaksana dan Pengembangan Pelayanan Publik;

(25)

25 b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi/urusan bidang tatalaksana dan pengembangan pelayanan publik;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi/urusan bidang tatalaksana dan pengembangan pelayanan publik;

d. memfasilitasi penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP), Norma Standar Prosedur Kerja (NSPK) penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

e. menyiapkan bahan fasilitasi dan koordinasi penilaian kinerja pelayanan publik;

f. menyiapkan bahan fasilitasi dan koordinasi kompetisi inovasi pelayanan publik;

g. menyiapkan bahan dan data serta menyiapkan bahan koordinasi terkait penilaian unit pelayanan publik;

h. melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik; dan

i. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 40

Bagian Keprotokolan dipimpin oleh Kepala Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Asisten Administrasi Umum dalam merencanakan teknis operasional, merumuskan kebijakan dan koordinasi teknis administratif penyusunan rumusan kebijakan dan pengoordinasian instansi terkait yang meliputi dokumentasi kegiatan pimpinan, layanan administrasi pimpinan dan keprotokolan

Pasal 41

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Bagian Keprotokolan mempunyai fungsi :

a. perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bagian Keprotokolan;

b. pengkajian dan penyiapan bahan penyusunan kebijakan Pemerintahan Daerah dalam hal dokumentasi kegiatan pimpinan, layanan administrasi pimpinan dan keprotokolan;

c. pengoordinasian pelaksanaan tugas dokumentasi kegiatan pimpinan, layanan administrasi pimpinan dan keprotokolan;

d. penganalisisan informasi untuk bahan kebijakan pimpinan Pemerintah Daerah;

e. pelaksanaan pelayanan administratif Bupati dan Wakil Bupati serta Setda;

f. pemberian dukungan pelayanan administrasi terhadap Staf Ahli Bupati;

g. pelaksanaan penyajian data dan dokumentasi kegiatan-kegiatan pimpinan Pemerintah Daerah;

h. pengoordinasian penyajian informasi terkait kebijakan pimpinan Pemerintah Daerah;

i. pengoordinasian acara/kegiatan pejabat dan Pemerintah Daerah;

(26)

26 j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang

dan tugasnya; dan

k. pemberian saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah- langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Pasal 42 Bagian Keprotokolan terdiri dari :

a. Sub Bagian Dokumentasi Kegiatan Pimpinan;

b. Sub Bagian Layanan Administrasi Pimpinan; dan c. Sub Bagian Protokol.

Pasal 43

(1) Sub Bagian Dokumentasi Kegiatan Pimpinan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Dokumentasi Kegiatan Pimpinan;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan dokumentasi kegiatan pimpinan;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan dokumentasi kegiatan pimpinan;

d. melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penyusunan serta pendokumentasian naskah pidato pada acara kegiatan resmi Pemerintah Daerah;

e. melaksanakan fasilitasi pemberian informasi terkait kebijakan dan pelaksanaan kegiatan lingkup Setda;

f. melaksanakanan koordinasi pendokumentasian kegiatan dan notulen rapat pimpinan Daerah;

g. menyiapkan bahan pelaksanaan dan pendokumentasian kegiatan pimpinan Daerah;

h. melaksanakan pengelolaan arsip dan dokumentasi;

i. menyiapkan bahan pengelolaan dan pengembangan perpustakaan Setda serta penyediaan bahan bacaan;

j. menyiapkan bahan pelaksanaan pendataan, penghimpunan, pengelolaan dan pendokumentasian daftar penghargaan; dan

k. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Sub Bagian Layanan Administrasi Pimpinan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Layanan Administrasi Pimpinan;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi layanan administrasi pimpinan;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi layanan administrasi pimpinan;

(27)

27 d. melaksanakan pelayanan administrasi terkait penyusunan konsep naskah dinas, penyusunan anggaran dan laporan kinerja/kegiatan Staf Ahli Bupati;

e. menyiapkan administrasi perjalanan dinas Bupati dan Wakil Bupati, Staf ahli, Sekretaris Daerah dan Asisten; dan

f. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

(3) Sub Bagian Protokol mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kerja dan rencana anggaran pada Sub Bagian Protokol;

b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi protokol;

c. menyiapkan bahan dan fasilitasi koordinasi penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi bidang protokol;

d. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kegiatan dialog/audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan;

e. melaksanakan fasilitasi pelaksanaan kegiatan penerimaan kunjungan kerja pejabat Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah non depertemen/luar Negeri;

f. melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kegiatan Bupati dan Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah;

g. melaksanakan pelayanan keprotokolan pada kegiatan Bupati dan Wakil Bupati;

h. menyiapkan data/informasi kebijakan Kepala Daerah;

i. menyiapkan dan mengatur penyelengaraan kegiatan peresmian dan pelantikan;

j. menyusun jadwal pelaksanaan pembina apel pagi dan apel siang di lingkungan Setda;

k. mengoordinasikan pencatatan jadwal kegiatan Bupati dan Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah meliputi kegiatan rapat, upacara, resepsi, kunjungan kerja dan penerimaan tamu;

l. menyusun laporan tentang maksud dan tujuan pelaksanaan kunjungan serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait tentang kunjungan tamu-tamu;

m. mempersiapkan cinderamata, Plakat terkait kunjungan tamu- tamu/pejabat Negara/pejabat Daerah baik ke dalam/ke luar Daerah;

n. menyiapkan susunan acara dan memandu penyelenggaraan acara kegiatan rapat/upacara/resepsi/pelantikan/pertemuan;

o. memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya.

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan di bawah ini selaku kepala Desa Tanjungwangi , kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat dengan ini menerangkan bahwa kelompok Usaha

Guna lainnya Gendang Mengkerboi dalam upacara adat kerja njahat ncayur ntua di dalam kebudayaan masyarakat Pakpak adalah untuk memberitahu semua orang yang hadir di

➢ Guru melalui contoh, memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang

Menurut pendapat Supardi (Arikunto, 2006:129), “Hasil tes belajar digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai

Pada akhir mata kuliah, mahasiswa akan mempelajari bagaimana menganalisis kebijakan dan regulasi pelayanan kesehatan, membangun sistem manajemen mutu pada fasilitas pelayanan

Solusi alternatif E memberikan total biaya yaitu $12, akan tetapi memiliki 110 menit. Hal ini disebabkan kombinasi yang berbeda dari alternatif setiap aktivitas di dalamnya,

Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen non tes, berupa angket dan pedoman observasi yang digunakan untuk mengumpulkan data.. Penentuan

Penyusun tertarik meneliti lebih dalam mengenai praktik manajemen pengupahan yang berlaku pada Home Industry Tas Famili Purwokerto dalam perspektif ekonomi