• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran lebar mesiodistal gigi setiap individu adalah berbeda, setiap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Ukuran lebar mesiodistal gigi setiap individu adalah berbeda, setiap"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran lebar mesiodistal gigi setiap individu adalah berbeda, setiap populasi juga berbeda dengan populasi lainnya.1 Data lebar mesiodistal gigi penting sebagai informasi sebelum suatu perawatan di kedokteran gigi dimulai terutama di bidang Konservasi, Ortodonsia, Forensik dan Prostodonsia. Pada gigi geligi anterior, ukuran mesiodistal ini penting dalam memenuhi kebutuhan estetik sedangkan pada gigi geligi posterior data tersebut penting untuk hubungan interdigitasi antara gigi geligi rahang bawah dengan rahang atas serta untuk kebutuhan mastikasi.3

Beberapa jenis metode analisa ruang dan ukuran gigi telah dikembangkan dan dipraktekkan oleh dokter gigi dalam mendeteksi penyimpangan ukuran gigi seperti metode diagnostik Kesling, metode Howes, indeks Pont dan analisa Bolton. Metode yang sering digunakan sebagai metode diagnostik praperawatan dalam kedokteran gigi adalah indeks Pont dan analisa Bolton. Indeks Pont digunakan untuk menentukan lebar lengkung ideal terutama maksila berdasarkan jumlah lebar empat insisivus (sentralis dan lateralis) maksila dikali 100% dibagi 80 untuk lebar interpremolar atau dibagi 64 untuk lebar intermolar.8 Untuk menentukan hubungan interdigitasi yang ideal antara gigi-geligi maksila dan mandibula dengan menjumlah lebar mesiodistal gigi geligi mandibula dibagi jumlah lebar mesiodistal gigi geligi maksila dikali 100%, dipakai analisa Bolton.9

(2)

2.1 Indeks Pont

Indeks Pont merupakan suatu analisa yang sering digunakan di kedokteran gigi dalam menentukan lebar lengkung gigi ideal berdasarkan jumlah lebar empat insisivus maksila.10 Indeks pont terbagi kepada dua yaitu lebar lengkung gigi anterior dan lebar lengkung gigi posterior. Indeks Pont digunakan untuk menentukan lebar lengkung gigi anterior dan posterior bertujuan untuk:

• Menentukan apakah lebar lengkung gigi normal atau kurang

• Menentukan apakah dibutuhkan ekspansi ke lateral

• Menentukan sejauh mana ekspansi dapat dilakukan pada daerah premolar dan molar

Nilai lebar lengkung ideal dapat diperoleh dengan menggunakan rumus berikut:4,10

a) Nilai ideal lebar lengkung gigi anterior = SUI x 100/80

Nilai ideal lebar lengkung gigi anterior (interpremolar) diperoleh dengan menjumlahkan empat insisivus maksila dibagi 80 kemudian dikali 100.

b) Nilai ideal lebar lengkung gigi posterior = SUI x 100/64

Nilai ideal lebar lengkung gigi posterior (intermolar) diperoleh dengan menjumlahkan empat insisivus maksila dibagi 64 kemudian dikali 100.

Lengkung gigi yang normal mempunyai hubungan konstan antara jumlah lebar mesiodistal keempat insisivus permanen rahang atas (SUI).4 Lengkung gigi yang ideal adalah gigi-geligi yang terletak dalam lengkung rahang tanpa adanya crowded. Terdapat korelasi antara lebar lengkung gigi intermolar dan lebar

(3)

lengkung gigi interpremolar dengan jumlah lebar mesiodistal gigi empat insisivus rahang atas.11

Gambar 1: Lebar Interpremolar (A) dan Intermolar (B)4

Lebar lengkung di daerah premolar disebut sebagai pengukuran nilai interpremolar (MPV). MPV adalah jarak dari distal pit pada permukaan oklusal premolar pertama kanan atas ke distal pit premolar pertama kiri atas. Lebar lengkung molar disebut sebagai pengukuran nilai intermolar (MMV), MMV adalah jarak dari mesial pit pada permukaan oklusal kanan atas ke mesial molar pertama pit molar pertama kiri atas. Jika hasil pengukuran MPV dan MMV sama dengan hasil pengukuran lebar lengkung gigi anterior dan posterior menurut indeks Pont, dikatakan lebar lengkung gigi tersebut sesuai dengan ukuran gigi geligi pada lengkung rahang dan dapat meletakkan gigi dalam lengkung rahang tanpa adanya crowded.4

A

B

(4)

2.2. Analisa Bolton

Diskrepansi ukuran gigi merupakan ketidakharmonisan antara lebar mesiodistal gigi maksila dengan lebar mesiodistal gigi mandibula dalam lengkung rahang.12 Hubungan ukuran mesiodistal gigi pada maksila dan mandibula yang benar penting untuk menentukan ideal interdigitasi antara gigi maksila dan mandibula. Analisa Bolton adalah analisa rasio interdigitasi yang dirancang untuk melokalisasi perbedaan ukuran gigi dengan membandingkannya dengan standard yang normal sehingga kekurangan ruang rahang dapat ditentukan. Tujuan lain adalah mengetahui perbedaan ukuran gigi antara rahang mandibula terhadap rahang maksila.2 Keseimbangan yang tepat harus ada antara lebar mesiodistal gigi pada maksila dan mandibula untuk memastikan proper digilitation, overjet, overbite yang normal.4,11

Analisa Bolton terbagi kepada dua yaitu rasio anterior (AR) dan rasio keseluruhan (OR).

a) Menentukan Rasio Anterior (AR)

Rasio Anterior (AR) adalah persentase dengan menambahkan jumlah lebar mesiodistal keenam gigi anterior mandibula ( dari kaninus kanan ke kaninus kiri ) dibagi dengan jumlah keenam gigi anterior maksila ( dari kaninus kanan ke kaninus kiri ), didapat nilai 77,2% ± 2SD (1,65).9

Rasio anterior diperoleh dengan rumus :

Jumlah 6 gigi anterior mandibula (Kaninus kanan ke Kaninus kiri) x 100 % Jumlah 6 gigi anterior maksila (Kaninus kanan ke Kaninus kiri)

(5)

Gambar 2. Rasio Anterior Analisa Bolton9

Jumlah lebar mesiodistal gigi anterior mandibula seharusnya 77,2% ± 2SD dari lebar mesiodistal gigi anterior maksila. Apabila diperolehi rasio anterior lebih kecil dari 77,2% ± 2SD, maka kelebihan lebar materi gigi anterior diindikasikan pada maksila. Ini bermaksud adanya diskrepansi pada mandibula.

Kelebihan materi gigi dapat dirumuskan dengan rumus : maksila 6 –

77,2% ± 2SD (mandibula 6 X 100%)

Apabila diperolehi rasio anterior lebih besar dari 77,2% ± 2SD, maka kelebihan lebar materi gigi anterior diindikasikan pada mandibula. Kelebihan materi gigi dapat dirumuskan dengan rumus :

mandibula 6 –

100

(maksila 6 X 77,2% ± 2SD)

(6)

b) Menentukan Rasio Keseluruhan (OR)

Rasio Keseluruhan (OR) adalah persentase dengan menambahkan jumlah lebar mesiodistal keduabelas gigi mandibular (dari molar satu kiri ke molar satu kanan) dibagi dengan jumlah lebar mesiodistal keduabelas gigi maksila (dari molar satu kiri ke molar satu kanan), diperoleh nilai rata-rata 91,3% dengan standard deviasi ± 2SD.9

Rasio keseluruhan dapat diperoleh dengan rumus : Jumlah 12 mandibula

Jumlah 12 maksila

x 100 % = 91,3%

Gambar 3. Rasio Keseluruhan Analisa Bolton 10

Standar Bolton untuk rasio keseluruhan adalah 91,3% , yaitu jumlah lebar mesiodistal gigi dari distal molar satu kanan ke distal molar satu kiri. Apabila diperoleh rasio keseluruhan lebih kecil dari 91,3% ± 2SD, maka kelebihan lebar materi gigi anterior diindikasikan pada maksila.9

Kelebihan materi gigi dapat dirumuskan dengan rumus:

maksila 12 –

91,3% ± 2SD (mandibula 12 X 100)

(7)

Apabila diperoleh rasio keseluruhan lebih besar dari 91,3% ± 2SD, maka kelebihan lebar materi gigi anterior diindikasikan pada mandibula. Kelebihan materi gigi dapat dirumuskan dengan rumus:

mandibula 12 –

100

(maksila 12 X 91,3% ± 2SD)

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Ukuran Mesiodistal Gigi

Variasi dalam ukuran mesiodistal gigi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

2.3.1 Faktor Keturunan (Genetik)

Faktor keturunan dapat mempengaruhi ukuran mesiodistal gigi. Faktor keturunan yang dimaksudkan adalah genetik. Dikatakan faktor genetik mempunyai pengaruh terbesar dalam menentukan ukuran mesiodistal gigi.

Penelitian sebelumnya menyatakan pengaruh faktor genetik sangat kuat yaitu dengan estimasi gambaran morfologis mahkota sebesar 90%.2 Pada saudara kembar dengan adanya hubungan darah, ditemukan hampir tidak ada variasi ukur an mesiodistal gigi.16

2.3.2 Faktor Ras

Ukuran lebar mesiodistal gigi antara ras Kaukasoid, Negroid dan Mongoloid masing-masing berbeda. Penelitian terhadap 51 orang kulit hitam dibandingkan hasil dengan 50 orang berkulit putih, diambil mengambil kesimpulan bahwa orang berkulit hitam mempunyai lebar mesiodistal gigi lebih besar daripada orang berkulit putih. Penelitian lain menyatakan ukuran

(8)

mesiodistal gigi secara signifikan lebih besar pada Negroid daripada Kaukasoid dan mongoloid diantaranya.2

2.3.3 Jenis Kelamin

Perbedaan jenis kelamin juga mempengaruhi ukuran lebar mesiodistal gigi.

Lebar mesiodistal mahkota gigi pada laki-laki melebihi perempuan.2 Di Indonesia, penelitian Swasono S (2004) pada suku Madura dan Jawa diperoleh lebar mesiodistal gigi anak laki-laki lebih besar daripada anak perempuan.2 Penelitian Othman S.A (2008) pada 40 sampel Mahasiswa FKG Universitas Malaya di Malaysia, diperoleh tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki- laki dan perempuan berdasarkan uji statistik.9 Hal ini didukung oleh penelitian Othman S (2007) pada 150 sampel mendapatkan hasil yang sama.17

2.3.4 Faktor Lingkungan

Pertumbuhan dan perkembangan gigi dipengaruhi oleh faktor lingkungan tetapi tidak banyak mengubah sesuatu yang telah ditentukan oleh faktor keturunan. Pengaruh faktor lingkungan terhadap ukuran gigi adalah sekitar 20%.4 Penelitian pada populasi Amerika di Amerika, Jepang dan China diperoleh orang Amerika yang lahir di negaranya dibandingkan dengan yang lahir di Jepang dan China mempunyai ukuran mesiodistal gigi yang berbeda. Faktor lingkungan yang dimaksudkan adalah nutrisi.2

(9)

2.3.5 Faktor Suku

Faktor suku juga mempengaruhi ukuran lebar mesiodistal gigi. Penelitian Swasono S (2004) pada suku Madura dan Jawa diperoleh anak laki-laki populasi Madura lebih besar dari populasi Jawa.2 Penelitian Thu K.M dkk (2005) pada suku Cina, Melayu dan India diperoleh lebar mesiodistal gigi suku Cina lebih besar dari suku Melayu dan suku Melayu lebih besar dari suku India.18

2.3.6 Faktor Penyakit

Kelainan bawaan dapat mempengaruhi ukuran mesiodistal gigi permanen.

Anomali ukuran gigi adalah seperti Dens Evaginatus, Dens Invaginatus, Makrodonsia, Mikrodonsia dan Taurodonsia. Dens Evaginatus adalah tonjolan ekstra yang langsing, sering runcing pada permukaan oklusal (Gambar 4). Dens Invaginatus adalah terdapat struktur gigi didalam gigi. Sering dikenali sebagai Dens in Dente (Gambar 5).16

Gambar 4: Dens Evaginatus16

(10)

Gambar 5: Dens Invaginatus16

Mikrodonsia adalah struktur gigi yang lebih kecil dari normal dan dapat terjadi reduksi sampai gigi berbentuk kerucut (Gambar 6).

Gambar 6: Mikrodonsia16

Makrodonsia adalah struktur gigi yang lebih besar dari normal (Gambar 7).

Gambar 7: Makrodonsia16

(11)

Taurodonsia adalah kelainan autosomal dominan ditandai dengan ruang pulpa yang membesar sedangkan enamel dan dentin biasanya normal (Gambar 8)

Gambar 8: Taurodonsia16

(12)

2.4. Kerangka Konsep

Lebar Mesiodistal Gigi Rahang Atas Dan Rahang Bawah Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU

Ukuran Mesiodistal Gigi Rahang Atas dan Rahang Bawah pada

Mahasiswa Malaysia FKG USU ( umur 18-25 tahun )

Suku

• Melayu

• Cina

• India Jenis Kelamin

• Laki-laki

• Perempuan

Analisa Bolton Rasio

• Anterior

• Keseluruhan

Indeks Pont

Maksila ?

?

?

?

? Faktor Suku

Faktor Ras

Faktor Genetik

Jenis Kelamin

Faktor Lingkungan

Faktor Penyakit

(13)

2.5. Hipotesa Penelitian

1. Ada perbedaan ukuran lebar mesiodistal gigi permanen maksila dan mandibula Mahasiswa Malaysia di FKG USU antara suku Melayu, suku Cina dan suku India.

2. Ada perbedaan ukuran lebar mesiodistal gigi permanen maksila dan mandibula Mahasiswa Malaysia di FKG USU berdasarkan jenis kelamin.

3. Ada perbedaan lebar mesiodistal gigi permanen maksila dan mandibula antara regio kanan dengan regio kiri.

4. Ada perbedaan lebar lengkung gigi anterior dan posterior menurut Indeks Ponts antara suku Melayu, Cina dan India.

5. Ada perbedaan analisa Bolton rasio anterior dan keseluruhan Mahasiswa Malaysia FKG USU antara suku Melayu, Cina dan India.

6. Ada perbedaan analisa Bolton rasio anterior dan keseluruhan Mahasiswa Malaysia FKG USU berdasarkan jenis kelamin.

Gambar

Gambar 4:   Dens Evaginatus 16
Gambar 5:   Dens Invaginatus 16
Gambar 8: Taurodonsia 16

Referensi

Dokumen terkait

Karena toko tersebut mempunyai konsumen yang tidak sedikit toko tersebut memerlukan sistem informasi penjualan yang menyediakan informasi yang dioakai oleh fungsi penjualan

Berdasarkan Evaluasi dan Pembuktian Kualifikasi tersebut di atas, Seleksi dinyatakan GAGAL dan akan dilakukan Seleksi ulang pada waktu yang akan ditentukan

(2) Manajemen laba terjadi ketika para manajer menggunkan judgement dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk merubah laporan keuangan yang

Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologisnya, menurunkann daya tahan tubuh yang bisa

Penelitian bertujuan mengetahui berbagai macam bencana alam yang berpotensi terjadi di lokasi penelitian dan menentukan hazard index terbesar, serta mengetahui

Siapa yang datang lebih dahulu di masjid, maka ia berhak menempati ¡af ¡alat terdepan atau yang ia inginkan. Untuk yang datang belakangan, hanya berhak menempati

Hasil penelitian mengenai pola tidur menunjukkan bahwa terdapat 89,9% responden yang menderita gagal jantung kongestif mereka membutuhkan >60 menit untuk dapat tertidur di malam

Menurut Scott (2003:411) beberapa motivasi yang mendorong manajer perusahaan untuk melakukan manajemen laba, yaitu: Pertama, Bonus scheme; adanya asimetri