HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN KOMUNIKASI
INTERPERSONAL DENGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN
ALAT-ALAT UKUR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN SEMESTER GENAP
TP. 2011/2012 DI SMK SWASTA TRISAKTI
LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ELMON SP MANIK
NIM. 0510310892
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Elmon S.P. Manik, 0510310892. Hubungan Motivasi Berprestasi dan
Komunikasi Interpersonal Dengan Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Semester Genap TP. 2011/2012 di SMK Swasta Tri Sakti Lubukpakam.
Skripsi: Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya: (1) hubungan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur, (2) hubungan antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur, dan (3) hubungan antara motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Tri Sakti Lubukpakam yang tersebar di 2 kelas dengan jumlah 60 orang, dan penarikan sampel menggunakan tabel Krejie-Morgan, sehingga diperoleh sampel sebanyak 52 orang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif jenis survey dengan pola kajian korelasi. Instrumen penelitian ini adalah angket dengan model skala Likert untuk variabel motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal, sedangkan untuk variabel hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur digunakan data dokumentasi yakni nilai dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN). Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi, regresi sederhana dan regresi ganda.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Skripsi dengan judul:
“Hubungan Motivasi Berprestasi dan Komunikasi Interpersonal dengan Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur Siswa Kelas X Semester Genap TP.
2011/2012 di SMK Swasta Trisakti Lubuk Pakam” ini dapat diselesaikan.
Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi sebagian syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Teknik Mesin Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya. Untuk
itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
tiada terhingga kepada yang terhormat Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si. selaku
dosen pembimbing yang dengan tulus ikhlas, dan sabar memberikan bimbingan,
pengarahan, dan saran yang sangat berarti dalam penyusunan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. A. Hamid K, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd dan Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku
Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan, dan juga sekaligus bertindak sebagai nara
sumber dan penguji, yang telah banyak memberikan masukan yang sangat
berharga bagi penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Selamat Riadi, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan
ii
6. Orangtua serta seluruh keluarga tercinta yang selalu memanjatkan do’a,
memberikan dukungan dana, dorongan, dan semangat selama penulis
mengikuti pendidikan hingga penyusunan Skripsi ini.
7. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan yang selalu memberikan dukungan pada penulis
dalam penyusunan Skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang mendukung
penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih melimpahkan rahmat dan
berkat-Nya kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan Skripsi
ini. Semoga skripsi ini dapat menambah khazanah perkembangan ilmu
pengetahuan. Terima kasih.
Medan, Juni 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10
A. Kajian Teoretis ... 10
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar... 10
2. Hakikat Motivasi Berprestasi ... 19
3. Hakikat Komunikasi Interpersonal ... 22
B. Penelitian yang Relevan ... 27
C. Kerangka Berpikir ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
B. Populasi dan Sampel ... 36
C. Metode Penelitian ... 38
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 38
E. Teknik Pengumpulan Data ... 39
F. Ujicoba Instrumen ... 42
G. TeknikAnalisis Data... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Deskripsi Data ... 50
B. Uji Persyaratan Analisis ... 56
C. Pengujian Hipotesis ... 63
D. Pembahasan Penelitian... 70
E. Keterbatasan Penelitian ... 73
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 75
A. Simpulan ... 75
B. Implikasi ... 76
C. Saran ... 78
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Hubungan Antar Variabel ... 38
Gambar 4.1. Diagram Batang Motivasi Berprestasi ... 51
Gambar 4.2. Diagram Batang Komunikasi Interpersonal ... 53
Gambar 4.3. Diagram Batang Menggunakan Alat-alat Ukur ... 55
Gambar 4.4. Uji Linearitas Variabel Motivasi Berprestasi ... 58
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Motivasi Berprestasi ... 40
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Komunikasi Interpersonal ... 40
Tabel 3.3. Rangkuman Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi... 43
Tabel 3.4. Rangkuman Uji Validitas Komunikasi Interpersonal ... 44
Tabel 3.5. Rangkuman Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... 45
Tabel 3.6. Tingkat Kecenderungan Data Penelitian ... 46
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi ... 50
Tabel 4.2. Tingkat Kecenderungan Motivasi Berprestasi ... 51
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Komunikasi Interpersonal ... 52
Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Komunikasi Interpersonal ... 53
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Menggunakan Alat-alat Ukur ... 54
Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Menggunakan Alat-alat Ukur ... 56
Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas Data ... 57
Tabel 4.8. Rangkuman Anava Uji Linearitas antara X1 dan Y ... 59
Tabel 4.9. Rangkuman Anava Uji Linearitas antara X2 dan Y ... 61
Tabel 4.10. Rangkuman Uji Independensi antara X1 dan X2 ... 62
Tabel 4.11. Koefisien Korelasi Pearson Antar Variabel Penelitian ... 63
Tabel 4.12. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dengan Y ... 64
Tabel 4.13. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 dengan Y ... 65
Tabel 4.14. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1 dan X2 dengan Y ... 67
Tabel 4.15. Rangkuman Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 68
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Motivasi Berprestasi (X1) ... 83
Lampiran 2. Angket Komunikasi Interpersonal (X2) ... 85
Lampiran 3. Data Uji Coba Validitas Motivasi Berprestasi (X1) ... 87
Lampiran 4. Data Uji Coba Validitas Komunikasi Interpersonal (X2) ... 88
Lampiran 5. Data Induk Penelitian ... 89
Lampiran 6. Deskripsi Data Penelitian ... 91
Lampiran 7. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 95
Lampiran 8. Uji Normalitas Data Penelitian ... 98
Lampiran 9. Uji Independensi Antar Variabel Bebas ... 101
Lampiran 10. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi ... 103
Lampiran 11. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 105
Lampiran 12. Analisis Regresi Linear Berganda ... 109
Lampiran 13. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ... 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin kelangsungan
hidup dan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan juga merupakan faktor yang
sangat dominan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal memiliki peran yang cukup besar dalam
peningkatan sumber daya manusia melalui proses belajar mengajar yang efektif
dan efisien. Hamalik (2001:47) menyatakan bahwa secara operasional ada lima
variabel yang berperan dalam proses belajar mengajar, yaitu tujuan pembelajaran,
materi pelajaran, metode dan teknik mengajar, guru, murid, dan logistik. Semua
faktor ini mempunyai pengaruh yang saling berkaitan satu dengan yang lain
dalam pencapaian tujuan proses belajar mengajar. Mempelajari Menggunakan
Alat-alat Ukur membutuhkan kompetensi dalam mengamati dan menguasai fakta,
konsep atau prosedur. Hal ini membutuhkan suatu langkah-langkah yang
terorganisasi untuk menyajikan materi dalam pembelajaran Menggunakan
Alat-alat Ukur.
Pemerintah menyadari betapa pentingnya mempelajari Menggunakan
Alat-alat Ukur, oleh sebab itu telah banyak dilakukan upaya peningkatan kualitas
pembelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur di sekolah misalnya penyempurnaan
kurikulum, peningkatan kualitas dan kemampuan guru Menggunakan Alat-alat
Ukur, penyediaan dan perlengkapan buku-buku bacaan di perpustakaan dan masih
2
yang maksimal. Namun, pada kenyataannya sampai sejauh ini pencapaian hasil
belajar Menggunakan Alat-alat Ukur di sekolah secara umum masih dapat
dinyatakan belum sesuai dengan harapan.
Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata diklat Menggunakan
Alat-alat Ukur tentu dipengaruhi oleh banyak variabel. Secara garis besar variabel
tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu faktor eksternal dan
faktor internal. Menurut Thonthowi (1993:85) yang termasuk faktor eksternal
adalah bahan ajar, strategi mengajar, media pendidikan, dan situasi lingkungan.
Sedangkan faktor internal meliputi kesehatan dan kesempurnaan badan, motivasi,
berpikir, inteligensi, sikap, perasaan, komunikasi interpersonal dan emosi.
Berdasarkan hal tersebut salah satu diantaranya yang merupakan faktor eksternal
adalah strategi pembelajaran oleh guru dan faktor internal diantaranya adalah
motivasi berprestasi siswa dan komunikasi interpersonal siswa. Hamalik
(2001:62) menyatakan belajar akan berhasil bila tujuan belajar yang kita
kehendaki bisa tercapai. Tujuan ini akan bisa tercapai jika faktor peserta didik,
pengajar, proses pembelajaran dan penilaian dapat dikelola dengan
sebaik-baiknya.
Dewasa ini dalam kegiatan pembelajaran ada batasan ketercapaian hasil
belajar minimal yang harus dicapai siswa disebut Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Berdasarkan Standar Pendidikan Nasional, nilai hasil belajar
Menggunakan Alat-alat Ukur minimal adalah 75. Bila ditinjau dari hasil belajar
khususnya di Kabupaten Deli Serdang, berdasarkan informasi yang diperoleh dari
beberapa guru Program Keahlian Teknik Otomotif Kompetensi Keahlian Teknik
3
SMK Trisakti Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang bahwa nilai KKM untuk
kelas X, XI dan XII adalah 70, hal ini masih jauh di bawah KKM yang ditetapkan
oleh Standar Pendidikan Nasional yaitu 75. Nilai KKM yang rendah tersebut juga
sejalan dengan masih rendahnya nilai perolehan siswa pada mata diklat
Menggunakan Alat-alat Ukur pada ujian semester seperti ditunjukkan pada Tabel
1.1.
Tabel 1.1. Hasil Belajar Ujian Semester Mata Diklat Menggunakan Alat-alat Ukur Kelas X SMK Trisakti Lubuk Pakam TP 2008/2009 Sampai Dengan 2010/2011.
No Tahun Pelajaran Nilai
Terendah Tertinggi Rata-rata
1 2008/2009 60,00 84,00 67,00
2 2009/2010 62,00 83,00 67,50
3 2010/2011 60,00 85,00 69,50
Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMK Trisakti Lubukpakam
Data di atas menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar Menggunakan Alat-alat
Ukur siswa masih cenderung kurang memuaskan terlihat dari adanya hasil belajar
yang rendah dan nilai rata-rata di bawah Standar Pendidikan Nasional.
Hasil studi awal yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa
rata-rata motivasi berprestasi khususnya siswa kelas X terhadap Menggunakan
Alat-alat Ukur di SMK Trisakti Lubukpakam adalah relatif kurang, hal dapat dilihat
dari buku catatan yang kurang lengkap, demikian juga dengan buku-buku
referensi atau buku paket yang dimiliki oleh siswa secara umum belum lengkap.
Demikian pula halnya dengan komunikasi interpersonal (antar pribadi) para siswa
dalam proses pembelajaran masih cenderung kurang.
Di samping faktor eksternal seperti strategi pembelajaran, hasil belajar
4
interpersonal para siswa. Djamarah (2006:57) menyatakan dalam kegiatan belajar
mengajar, guru sebaiknya memperhatikan perbedaan individual anak didik, yaitu
aspek intelektual dan psikologis. Hal ini dimaksudkan agar guru mudah dalam
melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual yang memiliki
perbedaan secara individu. Motivasi berprestasi merupakan motif untuk berhasil
dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan sekaligus motif untuk memperoleh
kesempurnaan, sehingga motivasi berprestasi sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar seseorang.
Menurut Davies (1991:78) ada tiga hal penting motivasi berprestasi yang
berpengaruh terhadap proses pembelajaran yaitu: (a) motivasi memberi semangat,
sehingga siswa menjadi aktif, sibuk dan tertarik, (b) motivasi mengarahkan dan
mengendalikan tujuan siswa sehingga dapat melengkapi suatu tugas, mencapai
tujuan khusus yang diinginkan, (c) motivasi adalah selektif, agar siswa dapat
menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, motivasi
berfungsi sebagai penentu prioritas untuk keberhasilan seseorang. Secara lebih
tegas Aiken (1997:65) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah daya
penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai kemampuan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bahwa seseorang yang memiliki motivasi
berprestasi tinggi sekaligus akan memiliki kekuatan tersembunyi yang
mendorongnya untuk bertindak dan berkelakuan dengan cara yang yang khas.
Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha
menyelesaikan tugasnya secara tuntas tanpa menunda-nunda pekerjaannya.
5
pula berpangkal pada suatu keputusan rasional, tetapi lebih sering hal itu
merupakan perpaduan antara keduanya.
Di samping kurangnya penggunaan media pembelajaran yang tepat dan
kurangnya motivasi berprestasi siswa, rendahnya perolehan hasil belajar
Menggunakan Alat-alat Ukur siswa juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa
yang lainnya yaitu komunikasi interpersonal (antar pribadi), hal ini dapat dilihat
dari kurangnya interaksi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa
kurang aktif bertanya, hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Tidak
aktif dalam mencari materi-materi tambahan baik melalui buku-buku maupun
melalui internet.
Melihat hal tersebut di atas, maka diperlukan perbaikan-perbaikan proses
pembelajaran secara terus menerus, sehingga siswa lebih termotivasi, lebih aktif
dan juga memiliki komunikasi interpersonal yang baik dalam mempelajari mata
diklat Menggunakan Alat-alat Ukur, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Selain mendorong timbulnya motivasi berprestasi di antara para siswa,
guru juga harus dapat memperhatikan komunikasi interpersonal yang dimiliki
oleh siswa. Keberhasilan belajar tergantung bagaimana siswa dapat
menyampaikan kemampuan akan analisisnya terhadap pembelajaran
Menggunakan Alat-alat Ukur, yang pada akhirnya akan menciptakan siswa yang
memiliki motivasi berprestasi yang tinggi serta kemampuan berkomunikasi
interpersonal yang baik.
Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, suatu
6
Interpersonal dengan Hasil Belajar Menggunakan Alat-alat Ukur Siswa Kelas X
di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam” penting dilakukan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa masih rendah.
2. Strategi pembelajaran yang biasa digunakan para guru masih kurang tepat.
3. Strategi pembelajaran yang dilakukan guru belum memperhatikan latar
belakang materi yang disajikan.
4. Belum pernah diketahui seberapa besar tingkat motivasi berprestasi siswa
dalam belajar materi Menggunakan Alat-alat Ukur.
5. Belum pernah diketahui seberapa besar tingkat komunikasi interpersonal
siswa dalam belajar materi Menggunakan Alat-alat Ukur.
6. Belum pernah diketahui seberapa besar hubungan motivasi berprestasi dan
komunikasi interpersonal siswa dengan hasil belajar materi Menggunakan
Alat-alat Ukur.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang dikemukakan dalam identifikasi
masalah, maka ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji perlu dibatasi agar
lebih jelas dan terarah sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang hendak
dicapai. Maksud lain yang menjadi pertimbangan adalah keterbatasan yang ada
pada penulis baik menyangkut tenaga maupun biaya, disamping itu pula agar
7
tujuan penelitian yang digariskan dapat tercapai. Oleh sebab itu maka masalah
dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar mata diklat Menggunakan Alat-alat Ukur dibatasi dalam ranah
kognitif dan psikomotorik dengan materi berdasarkan Kurikulum Spektrum
2009 pada kelas X semester genap tahun pelajaran 2011/2012.
2. Motivasi berprestasi adalah motivasi berprestasi siswa dalam mempelajari
materi Menggunakan Alat-alat Ukur.
3. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi interpersonal siswa dalam
mempelajari materi Menggunakan Alat-alat Ukur.
4. Siswa yang menjadi responden adalah siswa program keahlian Teknik Otomotif
dengan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dengan standar
kompetensi Menggunakan Alat-alat Ukur dan kompetensi dasar meliputi:
mengidentifikasi alat-alat ukur, menggunakan alat-alat ukur mekanik,
menggunakan alat-alat ukur pneumatik, menggunakan alat-alat ukur elektrik/
elektronik, dan merawat alat-alat ukur
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dalam
penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
berprestasi dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di
SMK Swasta Trisakti Lubukpakam?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara komunikasi
interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X
8
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan hasil
belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di SMK Swasta Trisakti
Lubukpakam?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui besarnya hubungan positif dan signifikan antara motivasi
berprestasi dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di
SMK Swasta Trisakti Lubukpakam.
2. Untuk mengetahui besarnya hubungan positif dan signifikan antara komunikasi
interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X
di SMK Swasta Trisakti Lubukpakam.
3. Untuk mengetahui besarnya hubungan positif dan signifikan antara motivasi
berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan hasil
belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa kelas X di SMK Swasta Trisakti
Lubukpakam.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis:
1. Manfaat secara teoretis
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan khazanah
ilmu pengetahuan mengenai peningkatan kinerja guru.
b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang variabel yang
9
2. Manfaat secara praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan, Kebudayaan , Pemuda
dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang dan bahan evaluasi tentang
motivasi berprestasi siswa, komunikasi interpersonal siswa dan hasil
belajar Menggunakan Alat-alat Ukur siswa SMK.
b. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMK Swasta Trisakti
Lubukpakam dalam memberikan motivasi kerja terhadap guru-guru agar
dalam mengajar menggunakan variasi strategi pembelajaran sehingga akan
tercapai hasil belajar yang maksimal.
c. Sebagai bahan masukan bagi guru Menggunakan Alat-alat Ukur agar
berusaha meningkatkan motivasi berprestasi siswa dan membangkitan
75
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka
dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi siswa
dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur pada siswa kelas X SMK
Tri Sakti Lubukpakam. Hal ini berarti semakin baik motivasi berprestasi
siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur di
sekolah tersebut. Dari hasil temuan penelitian, motivasi berprestasi siswa
memberikan sumbangan efektif terhadap hasil belajar Menggunakan Alat-alat
Ukur sebesar 38,56%, masih tergolong cukup, hal ini berarti bahwa variasi
yang terjadi pada variabel motivasi berprestasi sebesar 38,56% dapat diprediksi
dalam meningkatkan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Selain itu
ditemukan pula bahwa variabel motivasi berprestasi siswa masih cenderung
cukup.
2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara komunikasi interpersonal
dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur di SMK Tri Sakti
Lubukpakam. Hal ini berarti semakin baik komunikasi interpersonal siswa
maka semakin tinggi pula hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur tersebut.
Dari temuan hasil penelitian, komunikasi interpersonal para siswa ini
memberikan sumbangan efektif terhadap hasil belajar Menggunakan Alat-alat
Ukur sebesar 39,19% yakni masih tergolong cukup, hal ini berarti bahwa
76
39,19% dapat diprediksi dalam meningkatkan hasil belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur. Selain itu ditemukan pula bahwa variabel komunikasi interpersonal
siswa masih cenderung cukup.
3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi berprestasi siswa
dan komunikasi interpersonal siswa secara bersama-sama dengan hasil belajar
Menggunakan Alat-alat Ukur SMK Tri Sakti Lubukpakam. Motivasi
berprestasi siswa dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur. Hal ini berarti bahwa motivasi berprestasi dan komunikasi
interpersonal secara bersama-sama mempunyai hubungan yang kuat dan
memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan hasil belajar
Menggunakan Alat-alat Ukur.
B. Implikasi.
Temuan pertama yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa
koefisien korelasi adalah 0.567 berarti ada hubungan diantara variabel motivasi
berprestasi (X1) dan variabel hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur (Y) tetapi
hubungannya belum kuat. Hal ini terjadi karena siswa pada umumnya sudah
berusaha unggul, berusaha untuk berhasil, menyukai tantangan dan menerima
tanggung jawab untuk sukses namun cara penyelesaian tugas belum baik. Hal ini
terjadi karena siswa hanya belajar seadanya saja. Siswa beranggapan telah
melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Karena siswa belajar seadanya saja
maka akhirnya hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur belum sempurna sesuai
dengan yang diharapkan. Berhubung penyelesaian tugas belum baik, maka cara
77
untuk selalu sukses, gigih dalam meningkatkan kemampuan akademiknya. Selain
itu siswa juga harus sering diberi nasehat agar tetap memiliki tanggung jawab
yang besar dalam keberhasilan pembelajarannya, serta ditantang agar mampu
mengemukakan ide atau gagasan baru, dan dianjurkan bersedia mengikuti
berbagai kompetisi siswa yang diadakan oleh lembaga pendidikan atau dinas
pendidikan kabupaten maupun propinsi, agar prestasinya sebagai siswa khususnya
dalam Menggunakan Alat-alat Ukur mengalami peningkatan yang berarti.
Temuan kedua yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa
korelasi antara variable komunikasi interpersonal (X2) dengan hasil belajar
Menggunakan Alat-alat Ukur (Y) sebesar 0.631 berarti ada hubungan yang kuat,
ini menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara komunikasi
interpersonal dengan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur. Hal ini terjadi
berdasarkan temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi
interpersonal siswa masih cukup, antara sesama siswa sudah mulai memiliki
kesadaran untuk bekerja sama. Siswa pada umumnya sudah mengerjakan
pekerjaan sekolah di sekolah dan pekerjaan rumah juga diselesaikan dengan baik
di rumah. Supaya hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur lebih baik maka
sesama siswa harus saling mengingatkan bahwa seorang siswa harus disiplin, dan
mengikuti peraturan yang berlaku. Sesama siswa juga harus saling mengingatkan
bahwa melakukan komunikasi interpersonal juga penting dalam mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Temuan ketiga yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa
koefisien korelasi adalah 0.687 berarti ada hubungan diantara Variabel (X1) dan
78
termasuk cukup kuat. Hal ini terjadi berdasarkan temuan hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa sudah baik dan telah sesuai
dengan profesinya, siswa dan siswa hendaknya sudah mulai memiliki kesadaran
untuk bekerja sama. Agar peningkatan hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur
terus berlangsung secara kontiniu di sekolah, perlu dilakukan berbagai upaya,
antara lain dengan melakukan penataran atau penyegaran bagi para guru mata
pelajaran Menggunakan Alat-alat Ukur agar tetap memiliki visi tentang kualitas
dan komitmen terhadap perbaikan mutu. Selain itu siswa dianjurkan untuk
membentuk kelompok belajar siswa yang aktif dan senantiasa berupaya
membangun komunikasi interpersonal yang sejuk dan kondusif bagi para siswa
agar muncul sikap, tanggung jawab dan keinginan sukses serta prakarsa dari para
siswa yang secara keseluruhan akan meningkatkan hasil belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur di sekolah.
C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil
penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel motivasi
berprestasi siswa masih berada dalam kategori cukup, oleh karena itu para
siswa harus berupaya melakukan pengembangan diri dan melakukan inovasi
untuk meningkatkan motivasi berprestasi serta para guru juga berupaya
mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam mengelola kegiatan
pembelajaran, sehingga motivasi berprestasi siswa meningkat menjadi
kategori tinggi serta tercipta suasana yang menyenangkan bagi para siswa.
79
berprestasi adalah angket yang disusun oleh penulis dan divalidasi oleh pakar
pendidikan serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel, masih
terbuka kemungkinan ada sebagian responden tidak menjawab sesuai dengan
keadaan sebenarnya, sehingga pada penelitian lanjutan disarankan agar
menggunakan alat pengumpul data yang lebih komplit, misalnya dengan
menambah jumlah butir pernyataan pada angket.
2. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel komunikasi
interpersonal siswa masih berada dalam kategori cukup dan masih ada
sebagian kecil termasuk kategori kurang, sehingga masih tetap diperlukan
usaha dan upaya untuk mempertahankan semangat yang telah ada serta
meningkatkan komunikasi interpersonal siswa tersebut agar terjadi
peningkatan menjadi kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar siswa yang menjadi responden masih belum memiliki pemahaman
tentang berkomunikasi yang baik dan memandang belajar tidak merupakan
pekerjaan mulia, oleh karena itu para guru harus senantiasa berupaya
mendorong para siswa meningkatkan komunikasi interpersonal sebagai siswa
dengan mendalami dan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan
komunikasi. Meskipun angket yang digunakan untuk mengumpulkan data
variabel komunikasi interpersonal telah dirancang sedemikian rupa dan telah
divalidasi oleh pakar serta telah diujicobakan dengan hasil valid dan reliabel,
tetap masih terbuka peluang responden untuk menjawab sesuka hatinya bukan
berdasarkan keadaan sesungguhnya, maka untuk penelitian yang lebih komplit
agar menggunakan alat pengumpul data yang leih akurat, misalnya dengan
80
observasi/pengamatan oleh peneliti terhadap sikap/ perilaku siswa baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
3. Berdasarkan analisis kecenderungan data ternyata variabel hasil belajar
Menggunakan Alat-alat Ukur masih berada dalam kategori cukup, oleh karena
itu para siswa harus senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan diri
untuk menjadi siswa yang berprestasi yaitu sebelum mengikuti pembelajaran
harus mempersiapkan mental dengan penuh semangat sehingga kegiatan
belajar mengajar menjadi aktif dan menarik bagi siswa. Meskipun alat
pengumpul data yang digunakan untuk variabel hasil belajar Menggunakan
Alat-alat Ukur adalah berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN), tetap tidak
tertutup kemungkinan adanya penilaian yang tidak sinkron dengan keadaan
siswa yang sebenarnya, sebab yang memberikan penilaian hanyalah guru mata
pelajaran, sementara siswa cukup banyak, dan indikator yang dinilai juga
banyak. Demikian pula halnya dalam melakukan penilaian terhadap siswa, ada
peluang untuk menutupi kelemahan siswa, sehingga membuat nilai menjadi
bias, yang berakibat seolah-olah nilai hasil belajar Menggunakan Alat-alat
Ukur sudah baik. Bagi peneliti lainnya disarankan agar dalam melakukan
penilaian terhadap hasil belajar Menggunakan Alat-alat Ukur dilakukan oleh
sekurang-kurangnya dua pihak, yaitu guru mata pelajaran dan peneliti atau
81
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, Lewis R. (1997). Psychologycal Testing and Assesment. Boston: Bacon.
Arikunto, S. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Bruner,L, (1973). Going Beyond the Information Given. New York: Norton
Davies, Ivor K, (1981). The Management of Learning. London: Mc Graw Hill Book Company Ltd
DeVito. Joseph A. (2011). Komunikasi Antarmanusia Edisi Kelima. Alih Bahasa Maulana. Agus. Tangerang Selatan : Karisma
Djamarah, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono, S. E. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia Wiasara.
Erlinawati. (2009). “ Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam SMP
Negeri 3 Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu”. Tesis. Unimed. Tidak
dipublikasikan.
Gagne, R. H, dan Briggs L. J, (1989). Principles of Instructional Design, Second Edition. New York: Holt Rinehort and Winston
Gagne, R. H, dan Briggs L. J, (1984). Conditioning of Learning. Third Edition. New York: Holt Rinehort and Winston
Hamalik, O, (2001). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Strategi
Pembelajaran Sistem. Bandung: Cipto Aditya Bakti
Hambali. 2004. “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”. Tesis. Program Pasca sarjana Unimed. Tidak dipublikasikan
82
Hamid, A. (2009). Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Unimed.
Hutagaol, P. (1992). “Pengaruh Pemberian Tujuan Belajar dan Ringkasan Terhadap Perolehan Belajar dan Retensi Pada Pengajaran Modul”. Tesis. IKIP Malang. Tidak dipublikasikan
Muhammad, A. (2007). Komunikasi Organisasi. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Rakhmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Reigeluth, C. M. (1983). Instructional-Design Theories And Models : An Overview of Their Current Status. London : Lawrence Erlbaum Associates Publishers.
Reigeluth, C. M. (1999). Instructional-Design Theories And Models : A New Paradigm of Instructional Theory Volume II. London : Lawrence Erlbaum Associates Publishers.
Soekamto Toeti. (1997). Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI.
Soyomukti, Nurani. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sudjana. (1988). Metoda Statistika Edisi IV. Bandung: Tarsito.
Sudjana. (2001). Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Sudrajat, Akhmad (2011). Hakikat Belajar (online). (http://akhmadsudrajat. wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/, di akses pada tanggal 22 Pebruari 2011, pukul 09.55 WIB)
Thonthowi,Ahmad. (1993). Psikologi Pendidikan. Bandung: Angkasa.