i
ABSTRAK
Mentari Usni. Upaya Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Model Pembelajaran Kontekstual di TK SANDHY PUTRA MEDAN
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Rendahnya perkembangan kognitif anak, (2) Masih kurangnya guru menggunakan media pembelajaran yang bersifat konkrit, (3) Pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat hafalan semata sehingga anak kurang bergairah dalam mengikuti pembelajaran. (4) Pembelajaran masih berpusat pada guru, (5) Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun melalui Model Pembelajaran Kontekstual di Kelas Mawar TK SANDHY PUTRA MEDAN
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Dalam setiap siklus dilakukan melalui 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pembelajaran dikelas untuk mengetahui pembelajaran di dalam kelas dan tingkat perkembangan kognitif yang dimilki masing-masing anak. Subjek penelitian ini adalah anak kelas Mawar TK SANDHY PUTRA MEDAN, yang berjumlah 20 orang anak yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Penentuan subjek diperoleh berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini digunakan lembar observasi perkembangan kognitif anak dengan indikator sebagai berikut: membedakan macam-macam warna, mengenal ukuran, berani menerima tugas, memecahkan masalah yang ada, memasangkan benda sesuai dengan pasangannya, dan mengenal lambang bilangan 1-20.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 6
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
2.1 Kerangka Teori ... 7
2.1.1 Perkembangan Kognitif AUD ... 7
2.1.2 Karakteristik Perkembangan Kognitif AUD ... 11
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan koginitf AUD ... 12
2.2 Konsep Dasar Model Pembelajaran Kontekstual... 15
2.2.1 Karakteristik Model Pembelajaran Kontekstual ... 20
2.2.2 Perbedaan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Konvensional... 24
vi
2.2.4 Komponen Model Pembelajaran Kontekstual dan
Implementasinya Pada Pendidikan Anak Usia Dini ... 27
2.3 Kerangka Konseptual ... 39
2.4 Hipotesis Tindakan ... 40
BAB III METODE PENELITIAN ... 41
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41
3.2 Jenis Penelitian ... 41
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 41
3.4 Operasionalisasi Varuabel Penelitian Variabel Penelitian ... 41
3.5 Desain Penelitian ... 42
3.6 Prosedur Penelitian ... 43
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... . 49
3.8 Teknik Analisis Data ... 49
3.9 Jadwal Penelitian ... 52
BAB IV HASIL DAN PEMBEHASAN PENELITIAN ... 53
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 53
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 53
4.1.2 Deskriptif Hasil Penelitian Siklus II ... 61
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73
4.1 Kesimpulasn ... 73
4.2 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ... 75
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kriteria Perkembangan Kognitif Anak Untuk Seluruh Indikator . 50
Tabel 3.2 Kriteria Penialaian ... 51
Tabel 3.3 Jadwal Penelitan ... 52
Tabel 4.1 Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus I ... 58
Tabel 4.2 Tingkat Perkembangan Kognitif Anak Siklus I ... 59
Tabel 4.3 Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus II ... 65
Tabel 4.4 Tingkat Perkembangan Kognitif Anak Siklus II ... 66
Tabel 4.5 Hasil Observasi Perkembangan Kognitif Anak Siklus I dan II .... 68
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Desain Penelitian ... 42
Gambar 2. Grafik Tingkat Perkembangan Kognitif Siklus I ... 59
Gambar 3 Grafik Tingkat Perkembangan Kognitif Siklus II ... 67
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Observasi Perkembangan Kognitif Anak
Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lampiran 3. Rancangan Kegiatan Harian (RKH)
Lampiran 4. Daftar Nama Anak
Lampiran 5. Dokumentasi
Lampiran 6. Tabulasi Tingkat Perkembangan Kognitif Anak Siklus I Pertemuan I
Lampiran 7. Tabulasi Tingkat Perkembangan Kognitif Anak Siklus I Pertemuan 2
Lampiran 8. Tabulasi Tingkat Perkembangan Kognitif Anak Siklus II Pertemuan I
Lampiran 9. Tabulasi Tingkat Perkembangan Kognitif Anak Siklus II Pertemuan 2
Lampiran 10. Absen Penelitian
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama : Mentari Usni
b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 08 Januari 1992
c. Nama Ayah : Usman
d. Nama Ibu : Nirwana
e. Pekerjaan Orang tua : Wiraswasta
f. Alamat Orang tua : Jl. Perti Swadaya No 5 A Medan
2. Riwayat Pendidikan
a. Pendidikan SD : SD Islam Teladan Medan (1997-2003)
b. Pendidikan SMP : SMPN 32 Medan (2003-2006)
c. Pendidikan SMA : SMA Nurul Islam Indonesia (2006-2009)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)
“Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun)
merupakan masa keemasan (golden age) dimana stimulasi seluruh aspek
perkembangan berperan penting untuk tugas perkembanga selanjutnya”. (Suryani,
2007)(Online). Jadi dapat disimpulkan anak usia dini adalah anak yang sedang
dalam taraf perkembangan yang mempunyai perasaan, pikiran, kehendak sendiri,
kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang
berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan.
Masa anak merupakan fase yang penting bagi perkembangan individu,
karena fase ini terjadi peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan
pengembangan pribadi seseorang. Maka dari itu masa usia dini (0-6 tahun) disebut
sebagai periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh
proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak
untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulus
2
Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian
rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk
mengoptimalkan kemampuan anak.
Dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan anak usia dini pada bidang
pendidikan, pemerintah berusaha memfasilitasi dengan dikembangkannya
kurikulum PAUD yang diharapkan dapat membantu memberikan pendidikan yang
berkualitas serta dapat memenuhi kebutuhan perkembangan (standart
performence) anak pada segala aspek perkembangannya, sehingga anak mampu
beradaptasi dengan lingkungan masa kini dan masa depannya.
Kurikulum PAUD yang menjadi rujukan sebagian besar TK/RA pada saat
ini adalah Kurikulum 2010, yang mengacu pada Peraturan Menteri pendidikan
Nasional Nomor 58 tahun 2009. Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi
2010, terdapat program pembelajaran yang perlu dikembangkan yaitu
pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar. Pembentukan
perilaku terdiri dari 4 aspek yaitu moral & nilai-nilai agama, sosial-emosional,
dan kemandirian. Sedangkan pengembangan kemampuan dasar yang terdiri dari 4
aspek yaitu kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni.
Kognitif adalah suatu proses berfikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai dan memperimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.
Adapun tingkat pencapaian perkembangan kognitif anak usia 5 s/d 6 tahun
menurut acuan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 58 tahun 2009 yaitu
: 1) lingkup perkembangan pengetahuan umum dan sains, 2) Lingkup
perkembangan mengenal konep bentuk, warna, ukuran, dan pola, 3) Lingkup
3
Pada kenyataaanya berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti
selama PPL dan setelah menjadi guru di TK SANDHY PUTRA MEDAN,
melihat rendahnya tingkat capaian perkembangan anak khususnya pada
perkembangan kognitif anak seperti: 1) anak kurang mampu menyebutkan dan
menceritakan perbedaan dua benda, 2) anak kurang mampu mengungkapkan
sebab akibat. Misal : mengapa sakit gigi, 3) kurang mampu menyusun puzzle
menjadi bentuk utuh (lebih dari 8 kepingan), 4) kurang mengenal lambang
bilangan 1-20, 5) kurang mampu menghubungkan lambang bilangan dengan
benda-benda sampai 20, kurang mampu mengenal huruf vokal dan konsonan.
Rendahnya tingkat capaian perkembangan anak khususnya pada
perkembangan kognitif anak, dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh dari
masing-masing anak yang berjumlah 28 orang. Anak yang memperoleh nilai
bintang 4 (berkembang sangat baik) 8 orang atau berkisar 28,57 % yang berarti 20
orang anak atau berkisar 71,42 % dari seluruh jumlah populasi anak belum
mencapai tingkat perkembangan kognitif secara maksimal.
Kondisi yang terjadi pada anak di TK SANDHY PUTRA MEDAN
menurut peneliti terjadi akibat lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak
untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbum
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, guru mengajar di dalam
kelas selalu menggunakan metode ceramah, jarang sekali menggunakan model
4
menggunakan media pembelajaran yang konkrit, hal ini disebabkan karena kurang
bervariasinya model pembelajaran yang digunakan oleh guru, sehingga terlihat
banyaknya anak yang bermain-main saat guru mengajar di dalam kelas atau ketika
guru berada di luar kelas. Banyaknya anak yang tidak mengerjakan tugas di
rumah.
Berbagai model pembelajaran dapat diterapkan guru dalam
mengembangkan aspek kognitif anak, salah satunya adalah model pembelajaran
Contextual Teaching And Learning (CTL). Model pembelajaran Kontekstual
merupakan salah satu model pembelajaran yang banyak digunakan pendidik
karena model ini menekankan kepada proses keterlibatan anak untuk mengalami
langsung materi yang dipelajari dan mempraktekkannya dalam kehidupan
kesehariannya, sehingga belajar dalam Kontekstual bukan hanya sekedar
mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara
langsung. Melalui proses pengalaman itu diharapkan perkembangan peserta didik
terjadi secara menyeluruh, bukan hanya aspek kognitif saja, tetapi aspek
psikomotorik (ketrampilan sisa) dan aspek afektif dalam arti tingkah laku yang
sekarang ini banyak dilupakan para pendidik dan peserta didik.
Dengan model pembelajaran Kontekstual yaitu pengalaman dan keinginan
belajar bersumber pada diri anak akan mewujudkan suasana belajar lebih
bermakna, terutama pada pengembangan apsek kognitif anak. Aspek kognitif
disini adalah anak dapat bereksperimen, mengamati sesuatu sesuai rencana dan
desain belajar, memupuk keterampilan berfikir mereka, serta merelevansikan
5
Dengan melihat pentingnya model pembelajaran Kontekstual dalam upaya
meningkatkan perkembangan kognitif anak maka peneliti mencoba melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul:”Upaya Meningkatkan Perkembangan
Kognitif Anak Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Usia 5-6
Tahuun Di TK Sandhy Putra Medan T.A 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian di atas ada beberapa masalah yang ditemukan antara lain :
1. Rendahnya perkembangan kognitif anak
2. Masih kurangnya guru menggunakan media pembelajaran yang bersifat
konkrit.
3. Pembelajaran yang dilakukan guru masih bersifat hafalan semata sehingga
anak kurang bergairah dalam mengikuti pembelajaran.
4. Pembelajaran masih berpusat pada guru
5. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih kurang bervariasi.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran
Kontekstualdalam meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan
menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan
6
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk meningkatkan perkembangan
kognitif anak dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual di TK
SANDHY PUTRA MEDAN .
1.6 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan
akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi bidang keilmuan
pendidikan anak usia dini yaitu memberikan sumbangan ilmiah untuk
meningkatkan perkembangan kognitif anak melalui model pembelajaran
pembelajaran kontekstual.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Anak: untuk meningkatkan motivasi anak dalam proses belajar,
meningkatkan keaktifan anak, meningkatkan aspek kognitif anak,
mengembangkan jiwa kerja sama saling menguntungkan, dapat menghargai
satu sama lain, sebagai cara yang dapat meningkatkan hasil belajar anak.
b) Bagi Guru: sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kemampuan
kognitif anak.
c) Bagi Sekolah: sebagai bahan evaluasi, guna meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan di Taman Kanak-Kanak.
d) Bagi Peneliti: setelah menjadi guru, akan menambah wawasan peneliti
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis penelitian yang disajikan dalam Bab IV diperoleh
kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual dapat
meningkatkan perkembangna kognitif anak usia 5-6 Tahun di kelas Mawar TK
SANDHY PUTRA MEDAN. Hal ini terbukti dari:
1. Dari hasil observasi siklus I setelah menerapkan model pembelajaran
kontekstual, perkembangn kognitif anak mengalami peningkatan , yaitu
dengan perolehan nilai rata-rata 0,88 yang berarti cukup.
2. Dari hasil observasi siklus II perkembangn kognitif anak meningkat, yaitu
dengan perolehan nilai rata-rata 2,27 yang berarti sangat baik.
3. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian dan hasil observasi sebelum
dan dari siklus I hingga siklus II, melalui penerapan model pembelajaran
kontekstual oleh peneliti dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak
usia 5-6 tahun di kelas Mawar TK SANDHY PUTRA MEDAN.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini, maka peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru, disarankan agar dapat menerapkan model pembelajaran
kontekstual dalam mengajar terlebih dalam meningkatkan perkembangan
kognitif anak.
2
2. Guru dan Orang tua saling bekerja sama dalam meningkatkan
perkembangan kognitif anak.
3. Bagi peneliti lain yang berminat, disarankan agar melakukan penelitian
tentang perkembangan kognitif anak, dengan menggunakan model
pembejaran kontekstual.
4. Bagi peneliti sendiri agar dapat menerapkan model pembelajaran