vii
B E R B A H A N L I M B A H PE NY E PUH A N PE R A K D I K O T A G E D E D E NG A N PE NA M B A H A N K I T O S A N T E R H A D A P B A K T E R I
E scherichia coli, S taphylococcus aureus, D A N F UNG I C andida albicans PA D A B E R B A G A I
S E R I K O NS E NT R A S I
Oleh
Muhammad Iqbal Perdana NIM 12308144031
A B S T R A K
T ujuan yang terdapat dalam penelitian ini adalah i) mengetahui karakteristik nanokomposit perak-kitosan berbahan limbah industri penyepuhan perak di K otagede, ii) mengetahui diameter zona hambat yang dihasilkan oleh bakteri E . coli, S. aureus, dan fungi C . Albicans, iii) mengetahui pengaruh nanokomposit perak-kitosan terhadap pertumbuhan bakteri E . coli, S. aureus, dan fungi C . Albicans, iv) mengetahui kebocoran sel setelah terpapar nanokomposit perak-kitosan, v) mengetahui Minumum Inhibition C oncentration (MIC ) nanokomposit perak-kitosan yang diperoleh.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen dua faktor. V ariabel bebas penelitian ini adalah pemberian perlakuan nanokomposit perak-kitosan dengan seri konsentrasi 0,01 M, 0,03 M, dan 0,05 M dan jenis mikroba yang meliputi Staphylococcus aureus bakteri E schericia coli, dan pada fungi C andida albicans. V ariabel kontrol penelitian ini adalah strain mikroba, suhu inkubasi, kelembaban, waktu inkubasi, dan jenis medium.V ariabel terikat penelitian ini adalah i) diameter zona hambat, ii) tingkat kebocoran sel, iii) kurva pertumbuhan, iv) MIC . D ata yang diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan A NOV A dua J alur dan dilanjutkan dengan uji D uncan.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik nanokomposit perak-kitosan memiliki kisaran panjang gelombang dari 350 nm hingga 400 nm. S emakin tinggi konsentrasi nanokomposit semakin tinggi nilai absorbansinya. D iameter zona hambat bakteri E . coli, S. aureus, dan fungi C . albicans secara berturut-turut sebesar (3,8 - 4,8) mm, (7,8 - 9,9), dan (2,9 - 4,4) mm. Pertumbuhan bakteri E . coli, S. aureus, dan fungi C . albicans yang diberi perlakuan nanokomposit perak-kitosan memiliki pertumbuhan lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak diberi nanokomposit. K ebocoran sel hanya terjadi pada C . albicans, sedangkan pada E . coli dan S. aureus tidak terjadi. Nilai minimum inhibition concentration (MIC ) nanokompsit perak-kitosan ini adalah 0,01 M.