• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Kognitif pada Penderita Epilepsi08052017100300

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gangguan Kognitif pada Penderita Epilepsi08052017100300"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Epirepsi bukanrah suatu penyakit, tapi adarah suatu gejara

yang disebabkan oleh cetusan aktivitas

ristrik-abnonn"ir**terjadi

secara periodik pada neuron tertentu di otak, yang mungkin

akan rnenyebar kebagian

J*t'ruirnyu.

cetusan aktivitas listrik yang.abnormur

iri

dupr; ;enimburkan

pengaruh yang signifikan terhadap prose.s kognitifdan priraku

";*r;r

penderitanya.

Epirepsi dapat meng""ui u".u"griteadaan

penderita, murai dari mereka yang mempunyai skor interegensi tinggi dengan funlsi

kogritirfung

baik, sampai

mereka yang mengarami retardari

.J,ituidengan

tin'gk";;r-;;"n

kognitif yang berat' Satu kenyataan, yang tak dapat

dipungtit aaaaniufriu

puau penderita

epilepsi sering ditemukan tlrusaLan

orJluuit

kerusakan otak yang terah terjadi

,#ffiderita

epilepsi maupun

r."*rutun

ot

L yurg

iffii'akibat

seringnya Gangguan kognitif sering muncur

sebagai gejara sekunder pada penderita epilepsi' Masarah

kognitif-yig

p"ii";

."ring-dirapo.tan

aaarah gangguan

memori' kerambatan proses

uemtir

dan

iefisit

atensi. Har

,ri

u"ro"rrr-h

pada kegiatan sehari-hari dari penderi"

"r,r"orieperti

kegiatan di sekorah pada anak dan kemampuan daram pekerjaan

,"lru.i-trrri

p"d,

olng

a"*rrr.

Epiiepsi juga memperberat gangguan

kognitif

pada orang

tua.

Tidak mengherankan bira penderita epirepsi sering

diraplrkan

m"ror"r"i

kuaritas

hidup yangjerek.

[;il":T*tor

vang

Mempengaruhi Gangguan

Kognitif

pada

penderita Yuliarni Syafrita Pendahuluan

Berbagai hal dikenal berpengaruh terhadap terjadinya

gangguan kogn

tif

penderita eplIepsi, diantaranya

adalah faktor biologi

s, psikososial dan obat yangdigunakan (Motamedi G2 003

) tr'aktor Biologi Berbagai

emberikan pengaruh yang berbeda faktor m

kognitif seperti tipe serangan,

ologi epilepsl, neuropath o8Y, umur

eti ol

onsetserangan frekwens serangan,

Iamanyaserangan berlanLgsung, beratnya gangguan fungsiselam dan

sesudah serangan sertakerusakan

struktur

a

otak

(M

otamedi200s Mead or2002, Hermann2002,

alnen 994, llinann2004

M

eadorKJ200

).

Pu

il

FaktorPsikososial

Masalah psikososial yangberhu

Lgan denganepilepsi

bun nlen l-ltbulkan peningkatan kejad

ian serangan ataupun gangguan gsr

t' dan prilaku (Drane 2002 IIrarden2002, Kanner2 fun

(

hcrdampakprrtlir laktors()sl(

)ckoltont Kirsch2(X)6

).

002, Viik insalo2 000)

I

Gangguan

Kognitif

pada penderita

Epilepsi

IIII

il

/l/il

(2)

3.

Faktor

Obat

yang

Digunakan

:

Obat

anti

epilepsi

(OAE)

mempunya

oenqaruh

posirif

dan

,.e",ifi.rh"Jp

rungii

I:il:ttt

dan

prilaku

iMotamediZO0al' Pengendalian

*t"*""

a"O"

*"*n"tU"l

11"9ti

kogitif

dan

ffi;;il;;.dry::::;1,"il,1li1,,ffi

:[T:"'.'#f

,8:il:*TJi'"

sistem neurokimia Yang mengont

Etiologi

l'

Keru-sakanorali

o'utt yung mendasari munculnya serangan berhubungan a. n eun'

-e.

n eeu

-

T"

",

-:

{l':'-

.

l.*,ln:

}::i[i

1'.*l

::l],

lT]:

sanssuan kongenital.

'T:-:,1

l#";;.0'i#'.

oi""r"

ovsprasia dan luasnva

lXll:t#-iii:::1il"iffi

l.;.;,i-v"-ne

pLn'i^e dari. gangguan interektuar'

Kerusakan struktut

o*t

y-g

*"-;i;boritu'"gunggun kognitifjuga

mengakibatkan susahnya mengontrol

**r;;'";t*o.i

ti"uugi ^contoh

adalah sklerosis

itr"il^i.rrt

a,'"

epilepsi lobusremporal ( Aldenkamp 2005)'

''

'tilJfffftlgn!:n

vans kuat antara tiPe seranBan.dan sangguan

kognitif'

serans.an absans pada

""'n

"t"lt*"'

memberikan

p:ng1*h

yang sedikit

rerhad-ap ganggua" n'"gi

rttg"iii'

liu*dlngk'n

"'ungun

ripe'

konwlsif'

Kejang umum tonik klonik menimUutrturLJ,"gg'un"rttg"itif

Vi:t

l:11-ntt"

Otb"ndinglan

serangan

tipeparsil

aun

t"tittoi"iilgli

ai"t'it*

p"aa status epileptikus (Lezak

2004).

3'

Sindrom:xplllilo

tt"o.o*"

epilepsi'

berhubungan dengan kejadian

nrnssuan kognitit dintaranya adalah

Tiiiia*icgin"'"'o:!-:!^!i"!t'ii^r^n

iwenire mvoclonic epilepsi

'

vang dikenal

,,-,"x"#U:i{;,i:,?::ii**::ui{rfllilffi

':.]1.#flri

li;"'f

fl 'liil#"IJ:l[ffi

;i;r";,;;;ii;.ii,"nun3-ur'r*udakerainanpada

lobus

frontal

Test

neuropsiffii

rn"n"rnutun adanya

gangguan pada fungsi eksekutif, m"tiputi

pemt"ntiiff;;;;;'

berfikir abstrak' fleksibilitas mental'

nerencanaan dan kecepatan proses berfikir' 'Idioparhic

parsia'"p'!'^!!-Y

orr"lni adalah Benign Rolandic Epilepsi' Serangan

Bentuk Yang senng <

dimulai disekitarcuUt"t

'"nt'uiit'

ditandai dengan simpelparsial

seizures yang meliputi mulut dan wajah

J";;";;;;um-tonik

kLnik'

Gangguan kognitif vane timbul b"tup"

gunggttu?;-eJb:;;'

me,utlis' audito'rv-verbal learning

dan

iirk-rimin".i uuaito'i

e"n;;

;;;;;";"

.'"'n

T""l:-t1,91ngguan

visual dan LemamDuan

o""tp'i'''l'o"-iu"";;;"y'kontrol

mobrik'

fungsi eksokutif dan

4.

l,ohnrl l'irkun

l'ipiltplogtnic

I olrtt',r

l

Lrrs t'Pr leltkrgett ik sangat ntcnentukan seberapa luas dan beratnya

llcnltlunr

loprrrlrl l'irsretr tlettgatr scrangan parsial, bisa saja memperlihatkan lirlAlrr lro,lIlrl rrrcrr,y'r't ttpiri prtsicr tlcngan lesi non epileptogenik pada tempat yang sltrrn. Sr.tlttp.utr

vrrrli

ttttttgelrti lrcrrrislcr

kiri

bcrhubungan dengan gangguan

l'rtttglt

vcr

lrll.

rcrlrrttllkrttt scrirrlgitn

yang

me

ngenai henrisfer

kanan

nrcrrrlx'rltlrrrlLutr lllttr],.11uittr visttrrllcrscptual, menlori

visual

dan kemampuan

konsllrrkrr ( | c,/xL .'0().1 )

f, pllcprl Lolrrrr'li'rrrporul

liprh.p.,r lolrrrs l(nrl)or;rl lcnrliunir bcrhubungan dengan gangguan ntenrori. dclisil rrrcrrorr

vcrlrrlirlirr

lcriirrlipatla cpilcpsi lobus temporal kiri dan gangguan

nrcrrror i vrsrrrl prrrlrr cpilcpsi Irlrtts lcntporal kanan (Elger 2004). Defisit lain yang jugrr lcrirrrli rrrlrrlrrlt 11rttt1',11lrt lut11-lt'rm nemory, yang terjadi karena gangguan konsolirlrrsi rrcrrrori rrkihirt ltirrgguan hubungan kortikal yang terjadi karena serrngnrr cgrilcpsi tlrrrr rrtrrrr olch gangguan proses neurokimia dan neurofi siologis.

Wrlrrrr

lirl;rk:rrl;r

salupun alasan yang dapat diidentifi kasikan untuk nrcnjclirskirrr lrerlrirgrri gangguan kognitif yang terjadi, beberapa kenrungkinan penycbirh

lelrlr

rliLerrrukakan,

yaitu

(Zeman 1998; Blake 2000; Butler 2007, 2001r):

'

Aklivit:rs scrrngan : adanya aktivitas listrik abnormal yang terjadi saat tidur dapal rrrcn6,ganggu proses konsolidasi rnemori yang dalam kondisi normal terjarli saat k ita tidur.

'

Kerusirkar olak

:

kerusakan lobus tenrporal dapat mcnychabkan tcrjadinya

serangarr tllrn pcmbentukan memori.

.

Obat antikonvulsan : Masalah memori cenderung sudah terjadi sebelum obat obat d ibcrikan dan membaik setelah pengobatan.

'

Mekanisnre psikologis

:

perasaan yang cenderung rendah dan rendahnya kemanrpuan menghargai diri sendiri.

Epilepsi Lohus Frontal

Gangguan

kognitif

yang terjadi pada epilepsi

jenis

ini

sama dengan gangguan kognitilyang muncul akibat rusaknya lobus frontal akibat lesi lainnya. Pasien yang nrenderita epilepsi lobus frontal nrengalanri gangguan dalam skill motorik, inhibisi, alensi. v,orking ntemory, perencanaan dan psl,chontolor speed. Kerena

itu,

pada epilepsi lobus frontal terjadi peningkatan gangguan fungsi eksekutif.

5.

Frekwensi Serangan
(3)

Terdapat hubungan antara meningkatnVa

frekwlls'i

serangan dengan vocabulary. Total Verbal

a'o'oiing"-^"ioti

ttthudup

obj;lr,:;mori

terhadan <lipit backwards dan Total V"'ooil''Sho" Term Memory' Serangan

yang ridak teikontrol menyebabkan

jereknyl

fungsi kognitif dengan penurunan

terhadap atensi. memori dan

int"t"ge'si*

'Jcu-'u

u'-u*'

Adanya status epileptikus

menvebabkan gangguan puau

rn"*o'i

untuk

digil forwards'

dimana status

li,i,]rt"*

l"t

;r#*tnytuuu*un

kerusakan neuron dengan^akibat gangguan neurokognitif

(Motamedi2003l'Htiilnl""zoo+'

Dodrill2002'

Stefan2002)'

;;;il;r"i

keluarga dengan epilepsi juga berhubungan dengan gangguan

memotte;:;1?loubi;l;an

vang lemah (tidak bermakna) antara riwavat kejang demam dengan gangguan

r'"g'i

t"g'itif

hal ini -tidak

berarti bahwa kejang

demam bukanlah tuLtot

tetitJ yani

tidak .diperhitun-gkan"laPi

hubungannYa terhadap epilepsi touut

t"'po'ui

i"frh

m"ni*Lulkan

gangguan firngsi kognitif

liur"ai"gt*

"p

epsi umum tonik klonik'

ll.

Anrlr,lrr

rlltt

I lr';tt ctii

l'r'ttrh'ttlrr ,1'tlr'p',r rrretrriliLi rcsiko yattg lebih bcsar untuk mengalanri

psikr rlrrrlolrpr. tcrrrrir.,rrl' rursitlits, rlcprcsi dan keinginan untuk bunuh diri,

dihirrrrlrrrp. 1rr,Ptrlrr.,t

ttrrtttrr l)itri

sttitltt Pcnclitian, dilaporkan bahwa kejadian dcprcsr rlrrrr rrrrr,rcIrrr,.I

i

krrli lclrilr scrirrg ditranding populasi umunt (McCagh

200())

l)cprt,,,r

rlrr

irrsrclirs bctltubutrSan dcngan sejumlalr

faktor

yang bcrlurlrrrrgrrrr rlrtrl,.rtr r'grtltltri scPcrli ntudanya usia saat onset, lamanya sakit,

scrirr!.rr

!lrr[t

trlirl

tcrkorrltol. tttttttculnya

clek

sanrping obat anti epilepsi,

ntctt ittp,L lrryrr rrL I tr'rlrr.' st r rrttgittt, r llt tt bcralrtya serangan.

9. ObrtAntl

llpllcpttl

Oblt

lnti

cpilcpsi

ntcnurunkan

eksitabilitas

neuron yang juga

mempcng0ruhi lirngsi kognitil'. [lcratnya gangguan kognitifyang terjadi sebagai efek slnrping ollu( nrungkin rcndah atau sedang, namun pengaruhnya ini cukup berarti kurcnl ylng lcrkco0 tdalah I'ungsi kognitifyang penting seperti gangguan belajar podt urrtk

rltu

tcrg,nnBguanya kapasitas kerja pada orang dewasa ataujika yang tcrkcnr nduluh llngsi nrcnrori pada orang tua (Aldenkamp 2001a ).

Iungsi ncuropsikologi yang bisa terganggu akibat obat anti epilepsi adalah kemampuun psikonrotor, awas waspada, memori, perasaan dan bahasa. Secara umum diku(rkrn lrahwa obat anti epilepsi jenis baru lebih memberikan fungsi kognitil'ynng lcbih baik dibandingkan obat-obat lama. Sebagai pengecualiannya adalah topiranrat karena dapat menimbulkan gangguan

kognitif,

prilaku dan psikiatri nanrun munculnya efek ini tergantung dosis (Privitera 1996).

Diduga bahwa efek samping

kognitif

pada pemberian topiramat dan beberapa obat anti epilepsi berhubungan dengan termodulasinya reseptor 8-aminobutyric acid (GABA), sehingga GABA yang tersedia di kortek serebrijadi

meningkat. Meningkatnya

aktivitas GABAergic

di

korteks

prefrontal menyebabkan melambatnya proses mental dan

bila ia

menyebar

ke

area dorsolateral, termasuk areaBroca's, dapat menimbulkan gangguan berbahasa.

Gangguan

kognitif

ini

terutama menonjol pada pasien yang mendapat politerapi, dan bila kita jadikan ke monoterapi, terlihat perbaikan pada fungsi kognitif(Brodie 1987). Obat obatyang bekerja pada channel natrium berhubungan dengan rendahnya efek samping

kognitii

dimana resiko terbesar ditemukan pada obat antiepilepsi yang bersifat GABAergic.

Obat obat yang bekerja menghambat channel natrium seperti lamotrigin, memberikan efek

positif

pada beberapa fungsi

kognitif,

seperti belajar dan kecepatan psikomotor. Obat anti glutamate seperti felbamate dan lamotrigine berhubungan dengan pengaruh positifbelajar dan memori, terutama yang bekerja pada reseptor

N

-methyl-d-asparlrc

acid (NMDA).

Levetiracetam berikatan dengan protein presinaptik SV2, memodulasi pelepasan neurotransmitter ([,agac

6'

Lamanya

Sakit

rane memanjang/refralner dapat menyebabkan

*.,,,":rl',:X'i[];,:':I;:1''JJ;::

;;#

i';;;

u"unduian

tungsi kognirin

berjalan sangat la*but puaa notmui uging utu" pudu orang tanpa

serangan (Elger 2004)

''

utlf;'j?,";i1.,

.".upu*-

penentu pentins

Ptncllh

epilepsi terhadap n

"g.i"r..g"i,lil,n

prilaku'

Terdapat hubungan anara resiko lingkat penurunan

lO

dan umur saat terjadrnya

"pif"pti

S"rn"fin

.*y:^

r1i;1:

seseorang

saat

;-.*;";;;;;"r"n'

stntukin btsu' pengaruhnya pada lQ mereka' onset

serangan sebelum usia 5 tahun merupaka'

iJ*rli

t"t'ftcl

'"-a

rendahnya IQ (Aldenkamp 2005).

Dilaporkanbahwaterdapathubunganyangsignifikanantaradininyausia SaatonsetSerangandenganmunculnyagangguan_kognitifberupagangguan berbahasa, pengertian

""tbd

";;;;;iYiial

R"sononing' Hal ini

bisa

diterangkan bahwa jeleknya

nlniti

tognitir

ttcara umum berhubungan dengan adanva serangan p'au u'iu

tuouiung

ix-*

"rutuk

tt*krur

di otak sehingga pada akhimya akan meni''bulk"n

g";;;;;kognitif'

oikatakan

ju*u bahwa pada setiap serangan, fungsi kognitif ak""

it"'?-'*"d*

bahwa kematangan

fungsi kognitif

akan terganggu pada mereka

v""g

'i"""a"'"t

serangan dengan onset pada usia muda. Sedangkan

..r"r." yon!'i"ni"p"i

,"r"ng*

pada usia yang lebih tua' nenunrnan frrngsi kognitif tetj;"di"

t;;g'"tl;,nui

u"it"ngtung

sccara progresif delam bebcrapa

d"fta"

aon

p"ii*non

ini

tio

ttira

samr dcn3rn kolompok
(4)

Juga ditemukan bahwa pasien epilepsi yang

.':ndup1:

politerapi OAE

memiliki tungsi kognitif V"ne

i"ltk'

diiLuti

;leh

kelompok

yang mendapat monolerapi carbamazepin

a"' u'Jt*p"f

yang paling baik' fungsi kognitifnya adalah kelompok yung

*tndupu*"ui'"o"otttupi

""rptoat' Jadijelas

bahwa fungsi kognitif pada pend"rita yung menJpat polite;api lebih

jelek dibandingkan yang

mendapat monoterapi

aun

p"rnJ"i'lu-n

"'rproat

sebagai monoterapi lebih baik

ffilT';;;;ii"v

"

a rL

"'l

t'igt'"n

"

"'u

u*azep

i

n

(Dran

e2 0

02'

F.lheharv 1997'Rao l99l

)'

rma ( berrahun-tahun) berhubungan dengan lebih

,".,,"11il0,"i'ilil'i:H:'llffi

;il-Jtlli":'yll'reknvl

tungsi

kognitif secara umum (Martrn

'o'oitn*tio"nt

2002' Drane 2002' Motamedi

'ooo)

r",u. oun*a pemberian oAE secara politerapi, onsetpada usia lebih muda'

seringnya serangan.

'a*v'

ti*uv'i

'iatus epileprikus'

riway'at keluarga dengan epilepsi dan pemberian

oAbJ""Ji"

*rn"'

rnirrtngkatkan resiko gangguan tungsi kognitif.

PatogenesisGdanggllllt"tt!.lJ'J..0*ita

epilepsi.beresiko untuk mendapatkan

s""sg#;;;;;;;rylT'":l*::";?i:llll'#lli:t'1i""fl'ff

:

fungsi

hipokampus' namun

atili"irt'i".1t'ilah

mekanisme ierperan dalam..terjadinya gangguan memorr oada epilepsi

ini'

Alasan

'";;;"u;t

sering dikemukakan adalah hilangnya

seiumlah sel saraf

di hip"k"-?J.

;ui,

airiuou"n

oleh

.

proses yang terjadi

selama status epileptikus

,ou'J*

i*i"nrnr"

serangan'

Lebih jauh dikatakan bahwa sering berulangnva

;;" t;;t;;

meskipun

'tia{'

mlimu-ul!11

kerusakan saraf, tetap saja

mJmbulkan

p"nurunun fungsi belajar

dan memon' Kemungkinan f"irr

y""g.i'g"

iit"*'t"t""

ia"fq

aaan11

altrnesi

kronik dari

sirkuit

di

limbik, yang

a,p,.

."ngg"nggu

fungsi memori, meskipun tidak ada

kerusakan neuron aan "etusan' sa6"tugii"oti yung tutung

populer adalah karena

;;;ilffi

i ;;nverta dari epilepsi itu sendiri seperti depresi'

Bentuk-bentuk Gangguan Kognitif paila Epilepsi

G*ccT1X":t"lbentuk

epilepsi yang paling sering vairu epilepsi lobus temooral, dimana p"a"

utn*rinilugi*

Joi

yung

pt*ma

kali dikenai atau asal munculnya cetusan "a"rurt rouut t"rnioral' Karena iobus

temporal adalah area otak yang mengurus pemU"ntutan"i-"moii' rnukuyung puting

sering dikeluhkan adalah munculnya gangguun rn"rno'i secara episodik' terutama

menS'ingat hal hal yang honr Ganuquan ini

tt

ift"t

'ig"iift""

bila penderita bcrusaha mcmpclajari

inlilrntnrl

hrnt.

llnlrkrrrr

bilt

dalanr pcngobatannya menggunakan obat-obatan scportl orcltrhtrcltitrc, gnngguan nrcnrori ini jugaakan diperparah.

Grnllurn

Vcrhrl

llolrrnpl

icrris cpilcpsi sapcrti .juve nile myoclonic epilepsi, dihubungkan

dcngrn ponttrttrrnrr

rrilni tcst

kclancaran verbal. Adapaun test yang sering

diguntktn

nrlnluh kcrrrrnrpuan pasien untuk menyebutkan kata dalam satu katcgorl rchnnynk nrurrgkin dalanr waktu tertentu, seperti nama binatang yang dinrrrlrrl rlcrrglrr llunrl'lcrlcnlu, lcrlihat bahwa kemampuan akan berkurang bila dihnnding rlcrrgtn krxrl rol. l)ilcrnukan juga bahwa obat obat anti epileps tertentu berpcnl{ruh lcrhltlup kcluncaran verbal ini seperti topiramate, dapat menurunkan skorc vcrhnl thrllnr pcrrilliln lntclegensi Quotient (lQ).

Grn

jgurn

Kolcnlrrsi,

Bclejardan Pemecahan Masalah

llcbcrlpn

ollrt

dapat menimbulkan gangguan kosentrasi, dengan akibat meninrbulkrn g[nggufln pula pada proses belajar dan pemecahan masalah secara

umunr.

()xcrrhtzcpinc adalah obat yang relatif baru yang digunakan untuk pengobnturr .jcnis cpilcpsi tertentu dan belakangan diketahui bahwa obat ini berpcngtruh

plda

kosentrasi penderita. Selain

itu

dilaporkan

juga

bahwa penrakainn l'cnitoin jangka panjang dapat pula menimbulkan gangguan kognitif, khususnyt pada kosentrasi, kemampuan belajardan pemecahan masalah.

Penurunrn Intclcgensi

I)ikcnrukakanbahwa ada hubungan antara epilepsi dan intelegensi. Umur saat onsct berhubungan dengan skor IQ. Semakin dini usia saat onse! semakin rendah skor IQ, terutama bila serangan terjadi setiap hari.

Prognosis

Penurunan fungsi

kognitif

yang progresif berjalan sangat lambat pada penderita dengan epilepsi dan berhasilnya pengobatan pada penderita epilepsi dewasa, dapat menghentikan penurunan fungsi kognitif (Helmstaedter, 1999). Penanganan Masalah Kognitif pada Penderita Epilepsi.

Kemunduran fungsi kognitif pada penderita epilepsi biasanya di tangani secara tak langsung dengan mengontrol serangan secara agresif, memilih obat antiepilepsi yang tidak mengganggu kognitif, serta mengobati berbagai kondisi premorbid seperti depresi. Terapi Iangsung bisa berupa stimulasi nervus vagus,cholinergic replacement dan saat ini stimulasi nervus vagus baru memilki evidedence base yang lemah, karena itu tidak dianjurkan dalam praktek klinik. Rehabilitasi strategi memori dapat menolong sebagai terapi langsung.

Vagal neme slimulalion

(5)

Obat-obat golongan Cholinergic (Clr olinergic replacement)

''

Sistem

cholinergit

"d"r';';;;;;;;it*

ititt

vung paling berhubungan dengan fungsi memori' Pada

'uut'

ptttobuun binatang coba.ditemukan

bahwa gangguan memori yang diseuabkan

oleh

serangan dapat ditekan

dengan nemberian

cholin

sebelum ou"-

'"'ua"f'

status epileptikus (Shulman

2002)'

il;.i'alt't;in

,gu

rn"n"'nurtun bahwa donepezil dapat memperbaiki beberapa

aspek dari fungsi memori yung

iiu.rirun

pada penderita epilepsi

parsial (Fisher 2001).

^*tuT":""-.'"':*:'.:'i,l$f.f,**"denganerekanticholinergikkuatatauaksi

."au,ii-.1*iiir.i

eiek

negatir pada aten-si' memori dan fcecepatan proses psikomotor.

Anti

depresan

au'i

gJongun Serotonin reupta.ke inhibitors

adalah

terapi

lini

pertama untuk

Ot;*;;";;

depresi pada

p*1:ti3

epilepsi

Obat

;;;;*;;'";;";"

-"I.'

:lf

'j'l

*t'j:,i:i?;'Jilffi:iili;1*lT,fl*;;

besar sekaliPun dan hanYa mer

koenitif. Citaloprun aun S"tttuiin-uautut' oUut anti depresan

&t'

''d:'1"L^tl]:

).i",..r".ti"*",i

"l"k

meningkatkan

respon psikomotor' mempertahankan atenst

aun

t.tun.".rn

Uuttasa verbal lShulman 2002)'

sfimulanls

nbatnva fungsi kognitif dan mengantuk adalah hal Gangguan atensl' melan

hal yang sering tidaf aipetttirun-iun puau'ptnat'itu tpilepsi.Ohat

obat stimulan sepeni methylpheniautt'

ttrunTiitiiii

auput memperbaiki atensi'/kosentrasi

dan memori (Moore 2002;' OUat stimuiantyang baru seperti modafinil'bekerja

dengan

;; ;;;t

sistem hipokretin-orexin di hipotalamus' obat ini dapat mengatast

rasa kantuk yang b"'t"Uitlun

'"p"li*g

t'uti

ttpttti

ptau penderita narkolePsi'' taPi penggunaannya

p^a"

tpirli'l-u?i'*

uau- pe'cobuun-.

Kedua

obat

ini

lmethylphenidate aun

*oau-niit

mungkin dapat digunakan sebagai terapi kmbahan dalam p"ngobata, ganggrn koinitif.pada epilePsi Pada

masaYang akan datang. tapi penggunaannya saat inibelum d irekomendastxan

""t"tJ::iltuTflluT.gi

utu'

teknik rehabilitasi memori vang dapat membantu pasien epilepsiden*un

*unr*'"fOognitifyung

U"t'nukna Strategi iniberisiteknik

vao

dirancang

'"'uui

o"ngln

tlnJt'i

oi"t*..0u"

keluarga

yang

tinggal

i.irr"n*

ot*k

utama dari straregimemori meliputi

:

"

'

Psikoedukasi

'

f-unexun'p";*1'

Vang

ptlliig

adalah melihat

kenyataan' sejauh mana pengaruh

;;;;;

ko-gnitif tlan kemungkinan perbaikan

Dirkrtpanli

ontaro gangguan memori secara objektif dan gangguan memori yang dikcluhkln sccara subjektif

Keslnrpulnn

llnrrytk

kcpustakaan nrenyebutkan bahwa gangguan

kognitif

pada pendcrilo cpilcpsi bcrasal dari interaksi secara kompleks dari berbagai faktor yang saling

llcrkuilnrr.

liaktor tersebut yang paling menonjol adalah etiologi, tipe serangulr. lickwcnsi scrangan, efek samping dari obat anti epilepsi pada sistem sarsl'

l)usrl tlan

bcrbagai

kondisi

kejiwaan seperti ansietas dan depresi. Penangrnutt nrasalah nremori pada penderita epilepsi

meliputi

efektifnya pengonlrolnrr scrrngan dengan menggunakan obat obat anti epilepsi yang sedikit menrpcnguruhi lungsi

kognitif,

mengobati berbagai kondisi kejiwaan yang mungkin

tdr

hcrsanraan dengan epilepsi serta menggunakan strategi rehabilitasi menrori. Pcngobatan lain sedang diteliti namun belum direkomedasikan.

DafterPustakr

l.

Motanrcdi G, Meador K. Epilepsi and cognition. Epilepsi &Behavior2003: 4(Suppl. 2): 25-3 8.

2.

Meador KJ. Cognitive outcomes and predictive factors in epilepsi. Neurology 2002; 58(Suppl5): 32l -6

3.

Hermann BP, Seidenberg

M, Bell B.

The neurodevelopment- impact

of

childhood-onset temporal lobe epilepsi on brain structure and firnction. and the risk

of

progressive cognitive deficits.

In:

Sutula

I

Pitknen A, eds. Do seizuresdamage the brain?Amsterdam: Elsevier, 2002: 429-38.

4.

Pulliainen

V

Jokelainen

M.

Effects

of

phenytoin and carbamazepine on cognitive functions in newly diagnosed epileptic patients. ActaNeurol Scand

1994; 89: 8l-6.

5.

Hoffinann AF, Zhao Q, Holmes GL. Cognitive impairment following status epilepticus and recurrent seizures during early development: support for the "two-h it hypothesis", Epilepsi & Beh avior 5 (2004)873-877.

6.

Meador KJ, Gilliam FG, KannerAM, Pellock JM. Cognitive and behavioral effect ofantiepileptic drug. Epilepsi and Behav 2001;2 (4 Suppl) SS I

-

SSl7.

7.

Drane

DL,

Meador KJ. Cognitive and behavioral effects

of

antiepileptic

drugs. Epilepsi Behav 2002; 3(5 Suppl): S49-53.

8.

Harden

CL.

The co-morbidity

of

depression and epilepsi: epidemiology, etiology, and treatment. Neurology 2002; 59(Suppl4): 548-55.

9.

Kanner

AM,

Balabanov

A.

Depression and epilepsi: How closely are they

ref ated?Neurology 2002; 58:. 527 -39.

10. Viikinsalo M, Sawrie S, Kuzniecky RI, Faughter ER, Martin RC, Gilliam F.

Depression and medication toxicity, but not seizure frequency

or

severity, prcdict health outcomes in refractory epilepsi. Epilepsia, 2000; 4l(Suppl. 7):

gPi;ufrLT;[ffi:dian

dan reaksi crnosi l lal ini harus diperhitungkan setrclu.r nroscs rclrahilitasi rlintu

lli

(6)

I

l.

Kirsch HE, Social cognition and epilepsi surgery' Epilepsi

&

Behavior 8

lr.

$:?f,].,11;-3"

and Meador KJ. Antiepileptic drugs and memory Epilepsi

&

,r.

Hhl#:1.'S11;j'fit-

fl33i.

outcomes in active epilepsi- Neurologv, 2002;

,*

l1[1;tJg:li:?,,:#:,er

c,

and Kurrhen M. chronic ep,epsi and cognition'

,

r.

"rffiS?TliTfi'r'"'"'#

JS, _cognitive

decline

in

severe intractabel

'

-'

epitepsi,Epilepsia, 2005;46(l

DJ780-l

787'

16. Pulliain"n

V

lJhui;;

Ni'

Effects

of

phenytoin and carbanrazeprne

on cognitive functions in newly diagnos"J"pit"p,i" patients.

ActaNeurol Scand

,r.

3iJ;f;'b1';u..*."*ive

cognitive decline

in

adolescents and adults with

e p i lep si. p

roP^h:i:R:'

^?j,1.11^'ff,-,10Jaec l in e in ep i lepsi : indicari on s

of

18. Stefan H and Pauli E' Progresstve cogl

on goin g plasticitv' Pro g

PJ:tl*"'

19-9

2: t 3 5 : 40e - 4 1 7'

1g. Drane DL. and rii.uao'. KJ. Cognitiv"-u"i u.rruuioral effects of antiepileptic drugs Epilepsi & Behavior 3 (2002) -S49-S53

20.

Elbehary

a,

'*[r'"i'M;

H;1'"''w''di;""I

and Psvchometric Studv

of

cognitive

FrJ;;;

in Epilepsi of

p.i*ury

origin. The Egyptian

Journal

of

Psychiatry 1991;20:.57'73'-

-*

^r.,olnrnic

aci.

and (

21

.

Rao S, Rajesh

'i'i'

f tt"On T' Effect of valproic acid and

carbamazeprne on learning and

*;;;ty

in rats' Indian J Pharmacol l99l;23:185-8'

22.

Martinnc,

criiillr"*iii,;;*h'E'

iiiii"*

n' tvtack"v M Vogtle L cognitive Functioning

i;-;;;rr;.ity

bwe'ing

otaer aautts

with

chronic

Parsial Epilepsi, Epilepsia, 2005 ; 46(2): 298-3 03'

23.

Engelb"*'

Nrl'frr"ir"il,

;il;g

rir.l'

H"i*ans

JJ, Jolles.J, and

Kasteleijn-Nolst Trenit DG Cognition and health-related quality of life in chronic well-controlledpatients-*ithpu,,iulepilepsioncarbamazepinemonotherapy. Epilepsi & Behav ior' 2002 ;3 :-3 1^6---321'

24.AldenkampAP,BoddeN(2005)g"hu'iou"cognitionandepilepsi'Acta

Neurologica Scandinavica 1 1 2 (suppl I 82): I 9-25'

25.

LezakM,

H";;;n-D

t-o'ing

D ii004)

Neuropsychological

Assessment'

,r.

fl:ffJtl"il3"H:l'',

o"

roffel

B'

et

ar (2006) Idiopathic epilepsi

syndromesandcognition.NeuroscienceandBiobehaviouralReviews30:

,r.ri,j"f

,,

Helmstaedter

c,

Kurrhen M (2004) Chronic epilepsi and cognition, LancetNeurologY 3 : 663-72'

2tl. llllkr,

l(V.Wror.Sl. llreerrlrK.ctal(2000)Acceleratedforgettinginpatients rvrllr r,prlt.p:,r t.r,rrlt'rrr'c

lilr

rrn itttpairntent

in

ntemory consolidation. Brain

l.)l,l/.'

lll

2(). Zr.rrrrrn

A, llrrrrlrrtt'S.

Ilotlqcs

R

(1998) Transient epileptic amnesia: a rk.sr.trgrl rorr ol tlrr. t lrrrit rrl rrrrtl rrcuropsychological features in

l0

Cases and a

r(.vt('\\'nl

lrlr.lrlrrrr. .lorrrrutl ol'Neurology, Neurosurgery

&

Psychiatry 64:

'll\

'l I

30. llrrtk'r

(',

(ir:rlrirrrr

K.

lkrtlgcs J, et

al

(2007) The syndrome

of

transient eprh';rl tr' :urrrr('sr:r Arrtrrr ls tll'Neurology 6 I : 5 87-98.

31.

llrtlt.r('l(,Zt.rrrrrrrA(l(X)ti)llccentinsightsintotheimpairmentofmernoryin cpilcpsr rr syslt.rnlrlic rcvicw of transient epileptic antnesia, accelerated

long-letttt Irrr1'.clIitt11 rtttrl rctttolclrrcnloryimpairment.Brain I31:2243-63.

32.

A lr|t.rrk:rtrrp A l'()(X) I a) lrl'l-ects of antiepileptic drugs on cognition. Epilepsia ,l.l (srrppl I ):,1(r t).

33.

l,rivrtg;r M, lrirrclt:rttt I{, Penry J, et al(1996) Topiramate placebocontrolled rLrsc urrrp,itrg lritrl irr rcliactory parsialepilepsiusing

600-

800-, and

1,000-rrr1i rlrr i ly rk rsrtgcs. Ncurology 46: 1 67 8-83.

34.

llrlorlicM,Mcl,haillr,MacpheeG,etal(1987)Psychomotorimpairmentand Irrrlieorrvrrlsurrt tltcrapy

in

adult epileptic patients. European Journal

of

('lirricrrl l'lt:trntttcology 3l : 655 60.

35.

Llgirc L (2(X)6) ('ognitive side-effects of anti-epileptic drugs: the relevance in clrilrllrrxrrl cpilcpsi. Scizure I

5:2354I.

36.

Slrrrlrrrrrrr

M, Ilitrr

W

(2002) Treatlrrent

of

n.remory disorders

in

epilepsi. lrpilcgrsi & Ilchitvior 3 (suppl 5): 30-4

37.

I lclrrrstactllcr

(',

lrlgcr

('

( 1999) 1'he phantom of the progressive dementia in

cpilcpsi. l,rtttccl 354:2133 4.

38. I.'ishcrIt,I]ortz.1,IllurnI),ctal(200I)Apilotstudyofdonepezllformemory

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya, bagi anak yang merasa memiliki gaya hidup tidak disayangi, adalah lebih baik praktis untuk membentuk tujuan semu bahwa kasih sayang baginya tidak

Kajian ketahanan panas dilakukan dengan menggunakan modifikasi dari metode submerged vessel method (Nazarowec- White dan Farber 1997), isolat yang paling toleran terhadap

Fungsi Pantap Gernas K3 Daerah Tingkat I dan II, adalah menjabarkan petunjuk pelaksanaan Bulan K3 yang ditetapkan oleh l{enteri Tenaga Kerja RI dan rencana. kerja

Pada penelitian tersebut berusaha menggabungkan antara Konseling Ringkas Berfokus Solusi dengan teknik guided imagery dan diterapkan tahap demi tahap untuk mereduksi

Merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan pada retinoblastoma intra ocular yang dapat mengenai satu atau kedua mata.. Gejala ini sering disebut seperti

Bahan baku yang kami pergunakan dalam proses produksi ialah telur

Lamiaceae merupakan mint family atau kelompok tanaman penghasil senyawa aromatik (lamium, gullet, dan bentuk mahkota jenis tanaman ini adalah seperti tabung serta memiliki nama

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... SIMULASI DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN ANT ROUTING DI GEDUNG GIRI SANTIKA