• Tidak ada hasil yang ditemukan

P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA

TAHUN 2014

P R O F I L K E S E H A T A N

T A H U N 2 0 1 3

(2)

DINAS KESEHATAN

(3)

DINAS KESEHATAN

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah azza wa jalla yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-NYA, sehingga tersusun Buku Profil Kesehatan

Kabupaten Banjarnegara tahun 2013. Buku ini disusun untuk memberikan gambaran

dan memenuhi kebutuhan semua pihak yang berkaitan dengan upaya kesehatan

dalam rangka mewujudkan target-target Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan maupun Millennium Development Goals (MDG’s) yang menjadi tanggung

jawab kita bersama secara lengkap, sesuai dengan format profil kesehatan yang

diberikan oleh Kemenkes RI.

Selain data-data statistik vital, buku ini juga menyajikan cakupan bidang

kesehatan sebagai data output kegiatan sampai dengan tahun 2013. Sebagai data

input, kami cantumkan beberapa hal yang mendukung terselenggaranya upaya

kesehatan yang meliputi sumber daya manusia, maupun sarana dan prasarana

pendukung, seperti : gedung Puskesmas, kendaraan, alat kesehatan sampai dengan

data Puskesmas Pembantu dan Poskesdes. Disamping itu kami sertakan pula

data-data cakupan hasil kegiatan maupun sarana-prasarana yang terdapat pada Rumah

Sakit, baik negeri maupun swasta.

Buku ini tidak akan terwujud jika tidak ada data yang ditampilkan. Kepada

semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan buku ini baik isi

maupun layout sampai dengan terwujudnya buku ini, kami mengucapkan terima

kasih yang sebanyak-banyaknya.

Kami menyadari masih banyak yang belum sempurna dalam penyusunan buku

kecil ini, terutama karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, sarana dan prasarana

yang tersedia. Sehingga kritik dan saran senantiasa kami harapkan guna

meningkatkan kualitas buku sejenis dalam penyusunan pada tahun-tahun yang akan

datang. Kami juga mohon maaf jika karena kekhilafan kami, terdapat kesalahan

penulisan nama lokasi, istilah, pangkat, jabatan ataupun nama orang yang tidak

sesuai dengan kondisi sebenarnya. Akhirnya, semoga Allah Yang Maha Kuasa

senantiasa menyertai langkah-langkah kita. Amiin.

Banjarnegara, April 2014

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Banjarnegara

drg. Puji Astuti, M.Kes

NIP. 19580221 198311 2 001

(4)

DINAS KESEHATAN

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH ... 3

A. KEADAAN GEOGRAFI... 3

B. KEPENDUDUKAN... 4

1. Pertumbuhan Penduduk ... 4

2. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur ... 6

3. Kepadatan Penduduk ... 7

4. Rasio Beban Tanggungan ... 7

C. LINGKUNGAN ... 7

1. Air Bersih ... 8

2. Penyehatan Perumahan... 8

3. Penyehatan Makanan dan Minuman ... 9

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN... 10

A. DERAJAT KESEHATAN ... 10

1. Umur Harapan Hidup ... 10

2. Angka Kematian Bayi ... 10

3. Angka Kematian Ibu ... 11

4. Prevalensi Gizi Buruk... 11

5. Pemberantasan Penyakit Malaria... 12

6. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue... 12

7. Pemberantasan Penyakit Tuberkulosisi Paru (P2 Tuberkulosis Paru)

... 13

8. Pemberantasan Penyakit Kusta (P2 Kusta) ... 13

9. Pemberantasan Penyakit Diare (P2 Diare) ... 13

10. Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2

ISPA)... 14

11. Penyakit Tidak Menular ... 14

12. Kejadian Luar Biasa ... 15

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ... 16

A. Pembiayaan Kesehatan... 16

B. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) ... 18

1. Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil ... 18

(5)

DINAS KESEHATAN

iii

3. Keluarga Berencana ( KB )... 19

4. Imunisasi ... 19

C. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan... 20

1. Puskesmas ... 20

2. Rumah Sakit ( RS ) ... 21

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ... 22

A. Tenaga ... 22

B. Sarana Kesehatan ... 22

BAB VI PERMASALAHAN ... 24

A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN. ... 24

B. FAKTOR LINGKUNGAN... 24

C. FAKTOR PERILAKU... 24

D. FAKTOR UPAYA PELAYANAN KESEHATAN ... 24

(6)

DINAS KESEHATAN

iv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 : Peta Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara

... 3

GAMBAR 2 : Grafik Jumlah Penduduk Tahun 2010 – 2013 ... 6

(7)

DINAS KESEHATAN

v

DAFTAR TABEL

TABEL 2. 1 : Pembagian Daerah Administratif Wilayah Kerja

Kabupaten Banjarnegara ... 4

TABEL 2. 2 : Struktur Penduduk Kabupaten Banjarnegara... 6

TABEL 4. 1 : Tabel Anggaran Kesehatan Menurut Urusan ...16

TABEL 4. 2 : Pencapaian BOR Puskesmas Kabupaten

Banjarnegara tahun 2013 ...20

TABEL 5. 1 : Data Ketenagaan di Puskesmas kabupaten

Banjarnegara Tahun 2013 ...22

TABEL 5. 2 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di

(8)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan

perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap

hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatif dan norma-norma

agama.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Keberhasilan pembangunan kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari

setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apa pun peran yang dimainkan

pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga

kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Setiap hal yang

menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan

menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi

pembangunan negara

Salah satu upaya agar proses pembangunan kesehatan berjalan sesuai

dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan manajemen yang baik

sebagai langkah dasar pengambilan keputusan dan kebijakan. Untuk itu pencatatan

dan pelaporan kesehatan merupakan bagian dari manajemen, perlu dikelola dalam

suatu sistem informasi kesehatan agar dapat menyediakan, memberikan informasi

yang dibutuhkan masyarakat, dan sebagai dasar pengambilan keputusan dan

kebijakan. Salah satu produk dari sistem informasi kesehatan adalah profil

kesehatan.

Profil kesehatan Kabupaten Banjarnegara menyajikan gambaran mengenai

situasi kesehatan dan data hasil pembangunan kesehatan selama satu tahun, yang

didukung oleh seluruh pengelola data dan informasi dari seluruh sarana pelayanan

kesehatan baik negeri maupun swasta serta instansi terkait di Kabupaten

Banjarnegara. Penyusunan profil kesehatan ini bertujuan menjadi salah satu sarana

untuk menilai pencapaian pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai target

Standar Pelayanan Minimal seperti yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Kabupaten Banjarnegara

(9)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

2

Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

adalah sebagai berikut:

BAB I

:

PENDAHULUAN

Bab ini profil kesehatan Kabupaten Banjarnegara berisi

penjelasan tentang tujuan dan sistematika penyajiannya

BAB II

:

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten

Banjarnegara terdiri dari Keadaan geografi, kependudukan,

sosial ekonomi, dan lingkungan

BAB III

:

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini menyajikan situasi derajat kesehatan (umur harapan

hidup, angka kematian bayi, angka kematian ibu dan angka

kematian kasar); status gizi masyarakat; angka kesakitan dan

kejadian luar biasa

BAB IV

:

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini menyajikan pembiayaan kesehatan, upaya kesehatan

ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi dan pemanfaatan

fasilitas kesehatan

BAB V

:

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab ini menyajikan tenaga kesehatan dan sarana kesehatan

BAB VI

:

PERMASALAHAN

Bab ini menyajikan permasalahan situasi derajat kesehatan,

faktor lingkungan, faktor perilaku dan upaya pelayanan

kesehatan

(10)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

3

BAB II

GAMBARAN UMUM WILAYAH

A. KEADAAN GEOGRAFI

Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi

Jawa Tengah yang letaknya berada pada jarak 120 Km ke arah Barat dari Ibu

Kota propinsi. Secara Astronomi terletak diantara 7

0

.12

– 7

0

.31

Lintang Selatan

dan 109

0

.29

– 109

0

.45

.50

’’

Bujur Timur. Dibatasi oleh 4 Kabupaten di sebelah

Utara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang, Timur Kabupaten

Wonosobo, Selatan Kabupaten Kebumen, dan Barat Kabupaten Purbalingga

dan Kabupaten Banyumas.

Dengan luas wilayah kurang lebih 1,069.71 Km2 atau 106.970,997 Ha

atau sekitar 3,29% dari Luas Wilayah Propinsi Jawa Tengah (3,25 Juta Ha).

Secara administratif Banjarnegara terbagi dalam 20 kecamatan, 266 desa, dan

12 kelurahan. Daerah yang terluas adalah Kecamatan Punggelan dengan luas

108,84 Km2 atau sekitar 10,1 % dari luas total Wilayah Kerja Banjarnegara.

Sedangkan Kecamatan Purworejo Klampok merupakan memiliki wilayah paling

kecil yaitu hanya seluas 21.87 Km2 atau sekitar 1,6 %.

GAMBAR 1: Peta Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Banjarnegara

(11)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

4

Topografi Banjarnegara terdiri dari wilayah daratan sebagai berikut :

 Ketinggian antara 0 – 100 m dari permukaan laut : 9,82%

 Ketinggian 100 – 500 m dari permukaan laut

: 37,04 %

 Ketinggian 500 – 1.000 m dari permukaan laut

: 28,74%

 Ketinggian di atas 1.000 m dari permukaan laut

: 24,4 %

Berdasarkan bentuk tata alam dan penyebaran geografis digolongkan menjadi :

 Bagian Utara terdiri dari daerah pegunungan relief bergelombang dan

curam

 Bagian tengah terdiri dari wilayah dengan relief datar

 Bagian Selatan terdiri dari wilayah dengan relief curam

Pembagian Wilayah Administratif di Banjarnegara dapat dilihat pada

tabel 2 : 1

B. KEPENDUDUKAN

1.

Pertumbuhan Penduduk

Berdasarkan rekapitulasi data dari puskesmas tahun 2013,

jumlah penduduk di Kabupaten Banjarnegara adalah 994.237 jiwa.

Dibanding tahun 2013 terjadi pertumbuhan jumlah penduduk sebesar

0,49 %. Seiring dengan naiknya jumlah penduduk, jumlah rumah

tangga mengalami kenaikan dari 255.799 pada tahun 2012 menjadi

264.527 pada tahun 2013, atau naik 3,4%.

Distribusi penduduk menurut jenis kelamin dan umur di

Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013, dengan jumlah penduduk

total sebesar 994.237 jiwa, yang terdiri dari 498.856 laki-laki dan

495.381 perempuan, dengan sex ratio sebesar 1:1.

Transisi penduduk di Kabupaten Banjarnegara terlihat adanya

perubahan penduduk dari muda menjadi tua. Adanya kenaikan

penduduk usia muda (5-14 tahun) akan mempunyai beban besar dalam

investasi sosial untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi

anak-anak dibawah 15 tahun ini. Dalam hal ini pemerintah harus

membangun sarana dan prasarana pelayanan dasar mulai dari sarana

untuk tumbuh kembang anak, penyediaan pendidikan anak usia dini,

sekolah dasar termasuk guru-guru dan sarana sekolah yang lain.

Menurunnya

penduduk

usia

produktif

(15-44

tahun)

disebabkan oleh kesempatan kerja yang terbatas sehingga terjadi

perpindahan penduduk ke luar daerah. Di lain pihak, masih terjadi

gejala terus meningkatnya penduduk usia 45-64 tahun dan usia lanjut

(65+ tahun), akan mengalami dampak yang cukup besar dalam

(12)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

5

perawatan kesehatan fisik dan kejiwaan lanjut usia (lansia) serta

penanggulangan

penyakit

degeneratif.

Dengan

berkembangnya

penduduk lanjut usia, perlu diperluas sasaran pelayanan penduduk yang

tidak saja memberikan perhatian kepada bayi dan anak serta orang

dewasa, tetapi juga terhadap orang tua.

TABEL 2. 1 Pembagian Daerah Administratif Wilayah Kerja Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2013

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH DESA

JUMLAH KEL

1

Susukan

Susukan 1

8

0

Susukan 2

7

0

2

Pwj Klampok

Pwj Klampok 1

5

0

Pwj Klampok 2

3

0

3

Mandiraja

Mandiraja 1

8

0

Mandiraja 2

8

0

4

Purwonegoro

Purwonegoro 1

7

0

Purwonegoro 2

6

0

5

Bawang

Bawang 1

8

0

Bawang 2

10

0

6

Banjarnegara

Banjarnegara 1

2

5

Banjarnegara 2

2

4

7

Pagedongan

Pagedongan

9

0

8

Sigaluh

Sigaluh1

8

1

Sigaluh 2

6

0

9

Madukara

Madukara 1

11

0

Madukara 2

7

2

10 Banjarmangu

Banjarmangu 1

9

0

Banjarmangu 2

8

0

11 Wanadadi

Wanadadi 1

6

0

Wanadadi 2

5

0

12 Rakit

Rakit 1

6

0

Rakit 2

5

0

13 Punggelan

Punggelan1

9

0

Punggelan 2

8

0

14 Karangkobar

Karangkobar

13

0

15 Pagentan

Pagentan1

9

0

Pagentan 2

7

0

16 Pejawaran

Pejawaran

17

0

17 Batur

Batur 1

4

0

Batur 2

4

0

18 Wanayasa

Wanayasa 1

9

0

(13)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

6

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH DESA

JUMLAH KEL

Wanayasa 2

8

0

19 Kalibening

Kalibening

16

0

20 Pandanarum

Pandanarum

8

0

Jumlah Desa/Kelurahan

266

12

978,000 980,000 982,000 984,000 986,000 988,000 990,000 992,000 994,000 996,000 2010 2011 2012 2013

GAMBAR 2 : Grafik Jumlah Penduduk Tahun 2010 – 2013

2.

Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur

Struktur penduduk Kabupaten Banjarnegara menurut golongan

umur dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 2. 2 Struktur Penduduk Kabupaten Banjarnegara

Menurut Golongan Umur Tahun 2010-2013

Golongan Umur

(Th)

Tahun

2010

Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

<1

19.577

16.151

16.358

16.314

1 – 4

64.434

58.823

39.143

66.449

5 – 14

187.556

181.901

178.573

183.052

15 – 44

450.069

455.391

429.522

414.832

45 – 64

201.193

211.380

220735

226.195

65 ke atas

60.681

62.709

71578

87.395

Total

983.510

987.355

989.298

994.237

(14)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

7

Adapun

perbandingan

komposisi

penduduk

Kabupaten

Banjarnegara menurut kelompok umur dari tahun 2010 sampai dengan

2013 dapat dilihat pada tabel diatas. Dari tabel itu terlihat bahwa

Jumlah Penduduk menurut kelompok umur dibawah 15 tahun

meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya, kelompok umur

produktif yaitu 15 - 44 mengalami penurunan, sedangkan untuk

penduduk kelompok umur 45-64 dan lebih dari 65 tahun mengalami

peningkatan.

3.

Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

sebesar 929,42/km2. Angka ini bila dibandingkan dengan tahun 2012

terjadi kenaikan, yaitu kepadatan sebesar 924,8/ km2.

Sebaran penduduk di Kabupaten Banjarnegara ternyata tidak

merata, beberapa kecamatan dengan angka yang cukup tinggi, yaitu

Kecamatan Banjarnegara sebesar 2.535,81 / km2, Kecamatan

Purworeja Klampok sebesar 2273,15 / km2, Kecamatan Rakit sebesar

1.681,06/ km2, Kecamatan Mandiraja 1.514,29/ km2 sedangkan

Kecamatan Pagentan, Kecamatan Pagedongan, Kecamatan Pandanarum

kepadatan penduduknya sangat rendah, masing-masing hanya sebesar

426,97/ km2, 491,40 / km2 dan 601,56/ km2.

4.

Rasio Beban Tanggungan

Rasio beban tanggungan adalah perbandingan antara

orang-orang yang belum/tidak sanggup bekerja dengan orang-orang-orang-orang yang ada

dalam batas umur produktif, atau dapat juga dikatakan perbandingan

penduduk yang berumur 0-14 tahun dan di atas 65 tahun dengan

penduduk yang berumur 15-64 tahun. Pada tahun 2013 rasio beban

tanggungan di kabupaten Banjarnegara adalah 55,10 artinya tiap 100

penduduk produktif harus menanggung 55,10 penduduk tidak produktif.

Angka ini meningkat dibanding tahun 2012 yaitu 52,14, hal ini karena

menurunnya kelompok umur produktif (15-44).

C. LINGKUNGAN

Kondisi lingkungan secara langsung ataupun tidak langsung

merupakan komponen yang sangat penting dalam proses terjadinya gangguan

kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas lingkungan sering mengakibatkan

(15)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

8

tingginya angka kesakitan karena penyakit infeksi dan parasit bahkan tidak

sedikit yang berakibat lebih fatal bagi kesehatan masyarakat.

Kualitas lingkungan disamping dipengaruhi kondisi dan peristiwa alam,

sebagian besar justru disebabkan oleh karena hasil aktifitas dan perilaku

manusia. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan lingkungan

sering memperparah keadaan lingkungan bahkan kebiasaan, perilaku dan cara

hidup sehat masyarakat yang masih rendah akan memperbesar resiko untuk

mendapat gangguan kesehatan. Kondisi lingkungan dapat dilihat sebagai

berikut :

1.

Air Bersih

Ada 3 (tiga) aspek penting yang harus diperhatikan dalam

penyediaan air bersih, yaitu: aspek kuantitas, kualitas dan kontinuitas.

Aspek kuantitas yang berhubungan dengan kebutuhan air bersih, debit

air baku yang tersedia dan kapasitas dari fasilitas pengolahan air bersih

dan air kotor. Aspek kualitas yang berhubungan dengan standar air

bersih ataupun air baku untuk diolah menjadi air bersih atau air

minum,standar higinies dalam hal ini menyangkut resiko kesehatan

yang diakibatkan oleh senyawa polutan organik dan mikroorganisme

pathogen (kimia dan biologi), sedangkan standar fisik adalah hal yang

berhubungan dengan kualitas air secara visual seperti warna, bau dan

rasa. Aspek kontinuitas berhubungan dengan jaminan ketersediaan air

baku untuk diolah menjadi air bersih.

Pada tahun 2013 cakupan penduduk yang memiliki akses air

bersih di kabupaten Banjarnegara adalah 86,1 %, menurun

dibandingkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 90,9%.Tingkat resiko

pencemaran paling tinggi terjadi pada jenis sarana sumur gali, yang

merupakan sarana air minum yang paling banyak digunakan oleh

masyarakat kabupaten Banjarnegara.

2.

Penyehatan Perumahan

Rumah merupakan tempat semua anggota keluarga berkumpul

dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi

kesehatan perumahan sangat berperan dalam penularan penyakit

diantara anggota keluarga atau tetangga.

Di Banjarnegara pada tahun 2013 pemantauan perumahan

dilaksanakan dengan menggunakan Kartu Rumah, dari jumlah rumah

yang ada yaitu 240.920 rumah dan yang diperiksa 156.426 rumah,

(16)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

9

hasilnya sebesar 61.452 rumah atau 39,29 % merupakan rumah sehat

sehingga terjadi kenaikan dibandingkan tahun 2012 yang hanya

mencapai 36,12%.

3.

Penyehatan Makanan dan Minuman

Makanan ( termasuk ) minuman, merupakan kebutuhan dasar

dan sumber utama bagi kehidupan manusia, namun makanan yang

tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi media yang sangat

efektif dalam penularan beberapa penyakit ( Food Borne diseases ).

Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang

sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan yang

berasal dari tempat pengelolaan makanan ( TPM ) khususnya jasa boga,

rumah makan dan makanan jajanan yang pengelolaannya tidak

memenuhi persyaratan kesehatan atau sanitasi lingkungan sehingga

upaya pengawasan terhadap sanitasi makanan amat penting untuk

menjaga kesehatan masyarakat.

Hasil pengawasan terhadap kualitas Tempat Umum dan

Pengelolaan Makanan di Kabupaten Banjarnegara tahun 2013,

pemeriksaan dan pengawasan TUPM yang terdaftar sebesar 3.106

TUPM, yang diperiksa 2.181 TUPM, yang memenuhi syarat sebesar

1.156 TUPM (53%), mengalami peningkatan dibanding sebelumnya

yaitu 52,94 % pada tahun 2012.

(17)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

10

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A.

DERAJAT KESEHATAN

1.

Umur Harapan Hidup

Umur harapan hidup adalah perkiraan lama hidup rata-rata

penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas

(kematian) menurut umur. Angka ini adalah angka pendekatan yang

menunjukan kemampuan untuk bertahan hidup.

Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan

sosial ekonomi pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia

harapan hidup penduduk dari suatu negara. Meningkatnya perawatan

kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya akses terhadap

pelayanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori,

memperoleh pendidikan yang lebih baik serta memperoleh pekerjaan

dengan penghasilan yang memadai, akan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Banjarnegara, angka

proyeksi umur harapan hidup penduduk Kabupaten Banjarnegara tahun

2013 adalah 69,36 tahun.

2.

Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi merupakan indikator yang lebih peka

untuk mengukur derajat kesehatan kesehatan masyarakat di banding

dengan angka kematian kasar. Hal ini karena bayi sangat rentan

terhadap keadaan kesehatan atau kesejahteraan yang buruk, sehingga

dari angka kematian dapat di ketahui angka derajat kesehatan

masyarakat atau penduduk.

Angka Kematian Bayi (AKB) dihitung dari jumlah kematian bayi

0 - < 12 bulan per 1000 kelahiran hidup di suatu wilayah dalam satu

tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) di kabupaten Banjarnegara tahun

2013 adalah 16,61 / 1000 kelahiran hidup dimana secara absolut

dihitung dari jumlah kematian bayi sebesar 271 dengan kelahiran hidup

sebesar 16.314 bayi. Angka ini masih tinggi dibandingkan target Angka

Kematian Bayi (AKB) tahun 2013 yaitu sebesar 10 / 1000 Kelahiran

Hidup berdasarkan Standar Pelayanan Minimal.

(18)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

11

Masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) disebabkan oleh

banyak faktor antara lain tingginya kasus kelahiran preterm (BBLR),

keterlambatan deteksi ditingkat masyarakat, keterbatasan fasilitas yang

tersedia terutama pelayanan rujukan, keterbatasan kemampuan

petugas dalam melakukan deteksi risiko, keterbatasan kompetensi,

kepatuhan petugas terhadap SOP belum maksimal, faktor lain dari

kondisi ibu terutama status gizi, ASI ekslusif bagi bayi serta kemampuan

dalam pengambilan keputusan.

3.

Angka Kematian Ibu

Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator

utama derajat kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) juga

mengindikasikan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan,

kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan

masyarakat, kualitas kesehatan lingkungan, sosial budaya serta

hambatan dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan.

Angka Kematian Ibu (AKI) dihitung dari banyaknya wanita yang

meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan

kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus

insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari

setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.

000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di kabupaten

Banjarnegara tahun 2013 adalah 116,46 / 100.000 kelahiran hidup

dimana secara absolut dihitung dari jumlah kematian ibu sebesar 19

dengan kelahiran hidup sebesar 16.314 bayi. Angka ini masih tinggi

dibandingkan target Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2013 yaitu

sebesar 103 / 100.000 Kelahiran Hidup berdasarkan Standar Pelayanan

Minimal.

Peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) di tahun 2013

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kompetensi penolong

persalinan, sistem rujukan, status gizi bumil, sosial budaya bumil,

pengambilan keputusan, dan penanganan di sarana kesehatan belum

optimal.

4.

Prevalensi Gizi Buruk

Indikator utama dari program gizi untuk mengetahui status gizi

masyarakat dan derajat kesehatan adalah prevalensi gizi buruk. Jumlah

gizi buruk di kabupaten Banjarnegara tahun 2013 adalah 30 kasus

(19)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

12

(0,06%) menurun dibandingkan tahun 2012 yaitu ada sebanyak 14

kasus (0,03%). Angka ini masih dibawah target kasus gizi buruk yaitu

kurang dari 1 %. Gizi buruk disebabkan oleh penyebab langsung yaitu

penyakit, ketersediaan pangan rumah tangga masih kurang, asupan

makanan balita kurang seimbang, serta pola asuh yang kurang

mendukung.

Upaya

yang

telah

dilakukan

adalah

mengoptimalkan

pemantauan gizi bayi dan balita dengan KMS, rujukan kasus gizi buruk,

pemberian makanan tambahan, serta penyuluhan kepada masyarakat

dalam penemuan dan penanganan gizi buruk.

5.

Pemberantasan Penyakit Malaria

Penyakit malaria hingga saat ini masih menjadi masalah di

Kabupaten Banjarnegara, dimana ada 7 Kecamatan yang memiliki kasus

positif Malaria yaitu Susukan, Purwonegoro, Pagedongan, Banjarmangu,

Wanadadi, Punggelan, dan Karangkobar. Jumlah penderita Malaria di

Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara yang ditemukan dan dinyatakan

sebagai malaria (+) sebanyak 407 penderita menurun jumlahnya jika

dibandingkan tahun 2012 yaitu sebanyak 592 penderita, atau dengan

angka kesakitan Malaria setahun (Annual Parasite Incedence, API) 0,4

per 1000 penduduk. Jumlah penderita Malaria tertinggi ada di

Kecamatan Banjarmangu yaitu sebesar 223 penderita dengan angka

kesakitan Malaria setahun (Annual Parasite Incedence, API) 5,26 per

1000 penduduk.

6.

Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue

Pada tahun 2013 jumlah kasus DBD Di Kabupaten

Banjarnegara ada 134 kasus terjadi peningkatan dibanding tahun 2012

yaitu sebanyak 129 kasus, dengan incidence rate (IR) tahun 2013

sebesar 13,5 per 100.000 penduduk. Kasus terbanyak di kecamatan

Banjarnegara yang merupakan wilayah perkotaan yaitu sebanyak 32

kasus.

Peningkatan dan penyebaran kasus DBD tersebut disebabkan

oleh mobilitas penduduk yang tinggi, perkembangan wilayah perkotaan,

perubahan iklim, perubahan kepadatan dan perilaku masyarakat yang

belum optimal dan berkesinambungan dalam memberantas sarang

nyamuk (breeding place) dan membersihkan tempat peristirahatan

nyamuk (resting place) sehingga perlu ada upaya penyuluhan.

(20)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

13

7.

Pemberantasan Penyakit Tuberkulosisi Paru (P2 Tuberkulosis Paru)

Jumlah penderita baru TB Paru BTA + yang ditemukan di

Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013 sebesar 382 orang, menurun

dibanding tahun 2012 yaitu sebanyak 433 orang. Angka Insidens TB

Paru BTA + pada tahun 2013 sebesar 36,17 per 100.000 penduduk.

Kematian akibat TB Paru BTA + tahun 2013 sebesar 8 orang menurun

dibanding tahun 2012 sebesar 26 orang. Angka Penemuan penderita

(Case Detection Rate/CDR) TB Paru BTA + tahun 2013 yaitu sebesar

36,17%, menurun dibanding tahun 2012 sebesar 40,99%, namun masih

kurang dari target CDR yang telah ditetapkan yaitu 70%.

Beberapa hal yang mempengaruhi belum tercapainya indikator

tersebut adalah kesulitan mendapatakan kontak racing, rendahnya

minat konseling penderita, kurangnya deteksi dini atau active detection

oleh

masyarakat,

kesulitan

mengeluarkan

dahak

sehingga

mempengaruhi dalam penentuan kategori pasien positif atau negatif.

8.

Pemberantasan Penyakit Kusta (P2 Kusta)

Jumlah penderita Kusta di Kabupaten Banjarnegara pada tahun

2013 sebanyak 22 kasus baru, dengan rincian Kusta Kering/ Pausi

Basiler (PB) sebanyak 0 kasus, Kusta Basah/ MultiBasiler (MB) sebanyak

22 kasus dengan angka penemuan kasus baru (NCDR/New Case

Detection Rate) 2,21 per 100.000 penduduk. Jumlah penderita ini

menurun dibanding tahun 2012 yang mencapai 28 kasus dengan rincian

Kusta Kering/ Pausi Basiler (PB) sebanyak 6 kasus, Kusta Basah/

MultiBasiler (MB) sebanyak 22 kasus dengan angka penemuan kasus

baru (NCDR/ New Case Detection Rate) 2,83 per 100.000 penduduk.

Dari data tahun 2013 jumlah penderita kusta RFT (Release From

Treatment) MB sebanyak 18 kasus, dengan tingkat kesuksesan

pengobatan kusta (RFT) 100%.

9.

Pemberantasan Penyakit Diare (P2 Diare)

Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan, dengan kondisi

sanitasi yang kurang layak merupakan faktor risiko terjadinya diare,

selain itu perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang belum sesuai

dengan syarat kesehatan turut berpengaruh terhadap terjadinya

penyakit diare.

(21)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

14

Perkiraan kasus Diare di Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

sebesar 42.056 atau meningkat dibanding tahun 2012 yaitu sebesar

41.848 kasus. Dari 42.056 perkiraan kasus diare, 20.976 kasus dapat

ditangani (50%) masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 100%.

10.

Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA)

Perkiraan penderita pneumonia pada balita di kabupaten

Banjarnegara tahun 2013 adalah 7555 meningkat dibanding tahun 2012

yaitu 7532 kasus. Jumlah pneumonia balita tahun 2013 yang ditemukan

sebanyak 4893, dengan angka ditemukan dan ditangani sebesar 64,8

%. Kasus Pneumonia tertinggi pada tahun 2013 di Kecamatan

Banjarmangu yaitu sebesar 601 kasus dari jumlah perkiraan kasus

sebesar 369 kasus, sedangkan terendah ada di kecamatan Kalibening

yaitu 24 kasus dari jumlah perkiraan kasus 333 kasus. Masih adanya

jumlah kematian akibat pneumonia yaitu 8 kasus yaitu di kecamatan

Rakit (2 kasus), Punggelan (3 kasus), Batur (2 kasus) dan Wanayasa (1

kasus).

11.

Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular (non-communicable disease) dipicu

berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang

aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat. Perkembangan

sosioekonomi, kultural menuntut epidemiologi untuk memperhatikan

penyakit tidak menular. Kasus Penyakit tidak menular yang terdapat di

Kabupaten Banjarnegara antara lain berbagai jenis kanker, Diabetes

Mellitus, penyakit jantung dan pembuluh darah, Penyakit Paru Obstruksi

Kronik (PPOK),

asma bronkial dan psikosis. Penyakit Tidak Menular

(PTM) yang terdapat di kabupaten Banjarnegara adalah Hipertensi

Essensial yang termasuk dalam kategori penyakit jantung dan pembuluh

darah yaitu sebanyak 10.555 penderita, disusul hipertensi lain sebanyak

1.596 penderita, Diabetes Mellitus ND (Non Insulin Dependent)

sebanyak 2.287, Diabetes ID (Insulin Dependent) sebanyak 105, Asma

Bronkial sebanyak 2.664, Dekomp Cordis sebanyak 603 dan lain-lain.

Dalam usaha pencegahan penyakit tidak menular, penting untuk

mengetahui perilaku berisiko dan faktor risiko penyakit.

(22)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

15

12.

Kejadian Luar Biasa

Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan salah satu status yang

diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya

suatu wabah penyakit. Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau

meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yg bermakna secara

epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu. Status Kejadian

Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

949/MENKES/SK/VII/2004. Pada tahun 2013 di kabupaten Banjarnegara

terdapat Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di kecamatan Wanadadi

dengan jumlah penderita 2 balita.

(23)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

16

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan di Kabupaten Banjarnegara bertujuan untuk memberikan

pelayanan kesehatan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai

salah satu upaya untuk meningkatkan status kesehatan penduduk khususnya pada

kelompok rentan, yaitu Bayi, Anak Balita, Ibu Hamil, Ibu Bersalin, dan Ibu Menyusui.

Gambaran keberhasilan upaya kesehatan dapat diukur dengan berbagai

indikator terpilih, yaitu :

A.

Pembiayaan Kesehatan

Pada tahun 2013 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Banjarnegara di luar Gaji sebesar Rp. 465.306.107.000,-.

Alokasi Anggaran

untuk membiayai operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara

termasuk UPT Puskesmas, UPT Labkesda dan UPT Gudang Farmasi pada tahun

2013 adalah Rp 25.928.498.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk

mendapatkan tambahan melalui APBD Perubahan mengalami kenaikan menjadi

Rp. 30.241.927.000,- mengalami kenaikan sebesar 16,63% atau sekitar Rp.

4.313.429.000,-. Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp.

23.999.876.194 ,- atau sebesar 79,36%. Adapun rincian anggaran selama

kurun waktu 3 (tiga) tahun ke belakang adalah sebagai berikut :

TABEL 4. 1:Tabel Anggaran Kesehatan Menurut Urusan

Tahun 2011 – 2013

NO URUSAN DAN PROGRAM 2011 2012 2013

Anggaran 4.127.441.000 5.176.128.500 11.718.350.000 Realisasi 3.671.031.496 4.471.282.021 10.036.179.580 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran % 88,9 86,38% 86,64% Anggaran 944.714.000 1.172.456.000 2.193.230.000 Realisasi 846.646.017 992.875.507 1.842.630.750 2 Program Peningka-tan Sarana &

Prasa-rana Aparatur % 89,62 84,68% 84,01% Anggaran 486.988.000 567.991.500 668.098.000 Realisasi 319.773.050 305.412.285 334.511.245 3 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur % 65,66 53,77% 50,07% Anggaran 24.220.000 114.759.000 Realisasi 22.057.500 80.774.750 4 Program Pening-katan Pengem-bangan Sistem Pe-laporan Capaian Kinerja Keuangan % 91,07% 70,39% Anggaran 1.375.441.000 3.124.826.500 3.118.316.000 Realisasi 1.340.037.420 2.709.591.838 2.862.928.700 5

Program Obat & Perbekalan

Keseha-tan % 97,43 86,71% 91,81%

(24)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

17

NO URUSAN DAN PROGRAM 2011 2012 2013

Realisasi 310.665.801 1.220.536.203 1.882.201.671 sehatan Masyarakat % 28,95 71,17% 79,58% Anggaran 40.000.000 40.000.000 Realisasi 34.210.800 32.857.410 7 Program Pengawasan obat dan makanan % 85,53% 82,14% Anggaran 162.431.000 106.152.000 189.810.000 Realisasi 142.400.250 98.047.500 168.814.500 8 Program Promosi Kesehatan & Pem-berdayaan Masya-rakat % 87,67 92,37% 88,94% Anggaran 28.325.000 530.900.000 632.868.000 Realisasi 27.710.400 527.517.925 604.916.400 9 Perbaikan Gizi Masyarakat % 97,83 99,36% 95,58% Anggaran 2.250.000 100.000.000 120.000.000 Realisasi 0 95.153.950 98.251.500 10 Program Pengembangan Lingkungan Sehat % 0 95,15% 81,88% Anggaran 69.524.000 387.363.000 556.058.000 Realisasi 49.784.000 259.812.100 408.205.390 11 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular % 71,61 67,07% 77,01% Anggaran 9.150.000 45.015.000 293.928.000 Realisasi 4.410.000 33.919.000 265.754.100 12 Program Standa-risasi Pelayanan

Ke-sehatan % 48,2 75,35% 90,41%

Anggaran 7.663.300.000 6.937.528.000 7.990.104.000 Realisasi 7.565.216.889 6.885.221.193 5.210.511.248 13

Pengadaan, Pening-katan & Perbaikan Sarana & Prasarana Puskesmas/ Puskes-mas Pembantu dan jaringannya % 98,72 99,25% 65,21% Anggaran 50.000.000 75.000.000 Realisasi 15.217.000 15.143.500 14 Program Kemitraan Pening-katan Pelayanan Kesehatan % 30,43% 20,19 Anggaran 9.833.000 75.750.000 50.000.000 Realisasi 9.302.500 75.600.403 47.800.000 15 Program Peningka-tan Pelayanan

Ke-sehatan Lansia % 94,6 99,80% 95,60% Anggaran 30.000.000 2.475.000 4284.000 Realisasi 28.730.000 1.987.500 2958.000 16 Peningkatan Keselamatan Ibu

Melahirkan & Anak % 95,77 80,30% 69,05% Program

Pengembangan SDM dan Data Base

Anggaran 36.888.000 111.455.000 Realisasi 30.959.500 85.437.450 17 % 83,93% 76,66% Anggaran 15.982.396.000 20.092.664.500 30.241.929.000 Realisasi 14.315.707.823 17.779.402.225 24.000.326.194 JUMLAH TOTAL ANGGARAN % 89,57 88,49% 79,36%

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara pada umumnya telah berhasil

dalam mencapai sasaran dengan baik. Namun jika dilihat dari persentase

alokasi anggaran untuk bidang kesehatan berdasarkan Undang – undang No

36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 171 ayat (2) yang berbunyi :”

Besar

anggaran

kesehatan

pemerintah

daerah

Provinsi,

kabupaten/kota dialokasikan minimal 10% (sepuluh persen) dari

(25)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

18

anggaran pendapatan dan belanja daerah di luar gaji”. Alokasi anggaran

untuk bidang kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013 tidak jauh

berbeda dari tahun sebelumnya, masih di bawah 10% dari anggaran

pendapatan dan belanja daerah diluar gaji yaitu 5,57% naik dibanding tahun

2012 yaitu sebesar 4,8%.

B.

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )

1.

Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil

Cakupan pemeriksaan ibu hamil adalah indikator yang dapat

menggambarkan tingkat upaya KIA dan tingkat perilaku kesehatan ibu

hamil. Cakupan Ibu Hamil dapat diketahui keterjangkauan ( K1) dan

pemeriksaan yang berkualitas (K4) ibu hamil. Jumlah ibu hamil di

Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013 adalah 18.471 dengan

cakupan K1 sebesar 94,9% dari target 100% sedangkan untuk K4

cakupannya adalah sebesar 86,5% dari target 95%.

Dari ke 35 Puskesmas, angka K1 tertinggi dicapai oleh

Puskesmas Susukan 2 dan Pandanarum, masing-masing mencapai

99,7%, sedangkan yang terendah adalah Puskesmas Bawang 2

dengan capaian yaitu 87,7% dan Banjarmangu 1 dengan capaian

88,9%.

Pemeriksaan (kontak) Ibu hamil dengan petugas kesehatan

yang ideal adalah 4 kali yaitu dengan frekuensi 1 kali pada trimester

pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga

(K4). Sampai saat ini, belum semua ibu hamil memeriksakan

kehamilannya sesuai ketentuan diatas. Cakupan K4 di kabupaten

Banjarnegara pada tahun 2013 tercatat 15.971 atau 86,5%, K4 tertinggi

terdapat di Puskesmas Pagentan 2 yang mencapai angka 96,5% dan

terendah adalah Puskesmas Punggelan 2 sebesar 96,0%.

Tingginya kunjungan akses akibat Kehamilan Tidak Dinginkan

(KTD), belum semua ibu menyadari tentang pentingnya ANC trimester

1, Kualitas P4K kurang maksimal menjadi penyebab tidak tercapainya

K1.

Penyebab K4 belum mencapai target disebabkan karena masih

adanya akses (tanpa melalui kunjungan K1 sehingga tidak akan

mencapai K4), Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) 992 kasus (5%)

sehingga malu untuk periksa pada awal kehamilan, kejadian abortus

(26)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

19

sebanyak 551 (2,98%), Preterm 347 kasus (1,9%), sehingga pada

kasus tersebut tidak mencapai K4.

2.

Cakupan Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

Peningkatan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan kompeten merupakan upaya yang dilakukan untuk

menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi. Jumlah ibu bersalin di

kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013 adalah 16.377. Dari jumlah

persalinan tersebut yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan

adalah 15.983 atau 97,6% meningkat dibanding tahun 2012 yaitu

sebesar 94,9%. Peningkatan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

ini didukung oleh program jampersal dan juga perilaku masyarakat yang

mulai memahami pentingnya bersalin yang sehat dan aman.

3.

Keluarga Berencana ( KB )

Peserta KB aktif di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013

adalah 153.891 orang atau 78,7% dari jumlah pus sebanyak 195.636,

dengan proporsi pencapaian akseptor yang memakai Metode

Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu IUD sebesar 7,9 %, Implant

sebesar 9,5 %, MOP sebesar 1,3%, dan MOW sebesar 6,3 %,

sedangkan yang Non MKJP yaitu suntik sebesar 55,4 %, pil 16,5% dan

kondom 3,1%. Proporsi pencapaian peserta KB baru sebesar 17.232

orang atau 8,8% menurun dibanding tahun 2012 yang mencapai 27.513

atau 13,8%.

4.

Imunisasi

Imunisasi merupakan upaya preventif untuk menurunkan

angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat beberapa penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu Tuberkulosis, Difteri,

Pertusis (Batuk Rejan/ batuk 100 hari), Hepatitis B, Polio dan campak.

Imunisasi memberikan konstribusi besar dalam meningkatkan Human

Development Index terkait dengan angka umur harapan hidup karena

dapat menghindari kematian yang tidak diinginkan. Keberhasilan upaya

imunisasi akan dapat meningkatkan kualitas anak bangsa sebagai

penerus perjuangan dimasa mendatang.

Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan

pencapaian UCI (Universal Child Immunization) desa/ kelurahan, yaitu

minimal 80% bayi didesa/ kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar

lengkap

.

Pencapaian UCI di kabupaten Banjarnegara tahun 2013 adalah

(27)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

20

98,2% yaitu 273 desa/kelurahan yang telah mencapai 100% dari total

278 desa/kelurahan. Pada tahun 2013 pencapaian imunisasi campak

yang biasa dipakai untuk menggambarkan kelengkapan imunisasi dasar

adalah 95,1% menurun jika dibandingkan tahun 2012 yang mencapai

96,8%.

C.

Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

1.

Puskesmas

Pemanfaatan fasilitas di Puskesmas dapat dilihat dari indikator

cakupan Puskesmas. Cakupan Puskesmas diperoleh dari jumlah total

kunjungan Puskesmas dalam 1 tahun dibagi dengan jumlah penduduk

di tempat dan waktu yang sama, maka didapatkan angka sebesar

66,2 % menurun dibanding tahun 2012 yang mencapai 72%.

Sedangkan untuk indikator puskesmas Rawat Inap bisa dilihat

sebagai berikut:

a. BOR ( Bed Occupancy Rate )

BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada

satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi

rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur. Tingkat pemanfaatan

tempat tidur di 11 puskesmas rawat inap diketahui persentase BOR

mencapai 63,5%. Data BOR masing-masing puskesmas dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

TABEL 4. 2: Pencapaian BOR Puskesmas Tahun 2013

NO PUSKESMAS JML TT KELUAR (HIDUP +MATI) MATI SELURUH NYA MATI >48 JAM JML HARI PRWTN BOR 1 Klampok 1 6 405 1196 54.6 2 Mandiraja 1 19 1578 4 0 5294 76.3 3 Wanadadi 1 27 2624 12 3 8278 84.0 4 Karangkobar 8 445 0 0 1261 43.2 5 Batur 1 9 638 0 1 1909 58.1 6 Purwanegara 1 24 1390 0 0 4595 52.5 7 Susukan 1 10 939 3 3 2006 55.0 8 Mandiraja 2 24 1684 1 1 4292 49 9 Rakit 1 23 2198 2 0 6715 80.0 10 Punggelan 1 7 377 4 0 798 31.2 11 Kalibening 10 1054 2 5 2558 70.1 JUMLAH 167 13332 28 13 38902 63.8

(28)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

21

b. LOS ( Length of Stay )

LOS puskesmas tertinggi dicapai oleh puskesmas Klampok

1 sebesar 3,4 dan terendah oleh Puskesmas Rakit 1 dan

Karangkobar yaitu masing-masing sebesar 2,1. Sedangkan LOS

rata-rata puskesmas sebesar 2,9.

2.

Rumah Sakit ( RS )

Layanan Rumah Sakit ( RS ) dapat diketahui dari beberapa

indikator, yaitu :

a. BOR ( Bed Occupancy Rate )

BOR ini digunakan untuk menilai tingkat pemanfaatan

tempat tidur Rumah Sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah

60-85%. Dari ketiga RS yang ada di Kabupaten Banjarnegara pada

tahun 2013, BOR RS rata-rata sebesar 62,4 atau naik dibanding

tahun 2012 yaitu 54,7%. BOR tertinggi dicapai oleh RSUD Hj. Ana

Lasmana Kolopaking Banjarnegara yaitu sebesar 67,7% meningkat

dibanding tahun 2012 yang hanya sebesar 46,3%. Rumah Sakit

lainnya yaitu RSI Banjarnegara dan RS Emanuel masing-masing

sebesar 58,6% dan 59,2 %.

b. LOS ( Length of Stay )

LOS digunakan untuk menilai efisiensi mutu pelayanan RS.

Nilai ideal adalah 6 - 9 hari. LOS tahun 2013 di RSUD Hj. Ana

Lasmana Kolopaking Banjarnegara 3,9, RSI 2,8 dan RSU Emanuel

2,6 hari. Selama 3 (tiga) tahun terakhir yaitu sejak tahun 2011 –

2013 LOS RS di Kabupaten Banjarnegara rata – rata 3 (tiga) hari.

(29)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

22

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan dapat berdaya guna bila pemenuhan sumber daya tenaga,

pembiayaan, dan sarana kesehatan dapat memadai dan seimbang dengan

kebutuhan. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator

kecukupan, antara lain :

A.

Tenaga

Keadaan tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Banjarnegara pada tahun

2013 adalah sebagai berikut :

TABEL 5. 1: Data Ketenagaan di Puskesmas

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2013

NO

TENAGA KESEHATAN

JUMLAH

1

Tenaga Medis (Dokter Umum + Dokter Gigi)

40

2

Perawat

200

3

Bidan

438

4

Tenaga Kefarmasian

15

5

Tenaga Gizi

28

6

Teknis Medis

21

7

Sanitasi

33

8

Kesehatan Masyarakat

16

9

Dokter Umum

31

10

Dokter Gigi

9

Dari data tersebut, rasio jumlah tenaga dokter puskesmas terhadap

penduduk adalah sebesar 4,02 /100.000 penduduk.

B.

Sarana Kesehatan

Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok dalam

upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu

perhatian utama pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar

lapisan masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan.

Jumlah Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 35

Puskesmas, terdiri dari: 15 Puskesmas perawatan dan 21 Puskesmas non

perawatan. Jumlah Puskesmas pembantu sebanyak 41 pustu. Jumlah

Puskesmas Rawat Inap, Rehabilitasi sarana kesehatan dan jumlah sarana

kesehatan swasta di Kabupaten Banjarnegara tahun 2013 dapat dilihat pada

tabel-tabel di berikut ini :

(30)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

23

TABEL 5. 2: Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2013

No.

Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan

Jumlah

1.

RS Pemerintah

1

2.

RS Swasta

2

3.

Klinik

6

4.

Dokter

104

5.

Dokter Gigi

9

6.

Dokter Spesialis

27

7.

Bidan

475

Sumber: Laporan Yankes Tahun 2013

Jumlah sarana distribusi obat swasta di Kab. Banjarnegara tahun

2013, antara lain: 39 apotek dan 10 toko obat. Sarana distribusi obat

pemerintah adalah Gudang Farmasi Kabupaten (merupakan UPT Dinas

Kesehatan Kabupaten) dan adanya pengelolaan oba

t di

Puskesmas

.

(31)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

24

BAB VI

PERMASALAHAN

Masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan di

Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2013 relatif masih tidak berbeda jauh dengan

permasalahan yang dihadapi pada tahun – tahun sebelumnya.

Secara rinci permasalahan itu adalah sebagai berikut :

A.

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

a. Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 116,46 per 100.000 KH

b. Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 16,61 per 1.000 KH

c. Angka penyakit malaria dengan indikator API sebesar 0,4/1000 Penduduk

d. Penemuan TB Paru (CDR) BTA + sebesar 36,17%

B.

FAKTOR LINGKUNGAN

a. Keadaan Alam Kabupaten Banjarnegara dari 20 kecamatan merupakan

daerah pegunungan dengan relief bergelombang dan curam.

b. Jumlah rumah 240.920, yang diperiksa sebanyak 156.426, jumlah rumah

sehat sebesar 61.452 (39,29%).

c. Jumlah keluarga 276.167, yang diperiksa sebanyak 171.022, jumlah keluarga

yang menggunakan air bersih 147.293 (86,1%).

d. Jumlah keluarga 276.167, yang diperiksa 171.022, memiliki jamban sehat

91.346 (53,4%).

e. Jenis Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat sebesar 53%.

C.

FAKTOR PERILAKU

a. Rumah tangga berperilaku hidup bersih sehat (PHBS) 61,5%.

b. Penerapan ASI ekslusif 61,5 %.

c. Peran serta masyarakat masih rendah, sebagai contoh peran masyarakat

dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

D.

FAKTOR UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

a. Persentase K1 bumil sebesar 94,9%, K4 86,47%, linakes 97,59% dan

pelayanan nifas 94,12%.

b. Jumlah penyuluhan kesehatan kepada kelompok di tahun 2013 adalah 8009

kali.

c. Jumlah bayi diimunisasi campak sebesar 95,1% dari sasaran bayi

d. Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya sebesar 69,9%

(32)

DINAS KESEHATAN

Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara tahun 2013

25

BAB VII

P E N U T U P

Buku Profil Kesehatan yang diterbitkan setiap tahun dapat memberikan

gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh perubahan dan

perbaikan keadaan kesehatan masyarakat telah dicapai.

Kualitas Profil Kesehatan sangat ditentukan oleh sumber data sebagai bahan

analisis derajat kesehatan, yang sebagian besar berasal dari Puskesmas. Untuk itu

validitas data Puskesmas akan mewarnai kualitas Profil Kesehatan ini.

Namun demikian Buku Profil Kesehatan secara garis besar dapat digunakan

sebagai buku pegangan untuk perencanaan maupun evaluasi.

(33)

TAHUN 2013

L

P

L + P

Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah

1.069,74

Km

2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan

278 Desa/Kel

Tabel 1

3 Jumlah Penduduk

498.856

495.381

994.237

Jiwa

Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga

3,76 Jiwa

Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km

2

929,42 Jiwa/Km

2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan

55,10

Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin

100,70

Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf

91,67

91,33

91,50 %

Tabel 4

9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi

SMP+

34,33

42,82

33,95 %

Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup

8.405

7.909

16.314 Bayi

Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan)

10,6

10,4

10,5 kasus

Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati

169

102

271

kasus

Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan)

20,1

12,9

16,6 per 1.000 KH

Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati

185

114

299 Balita

Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan)

22,0

14,4

18,3 per 1.000 KH

Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu

19

Ibu

Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan)

116,5

per 100.000 KH

Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non polio) < 15 th

5,42

per 100.000 pend <15thn

Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru

114

93

94,75

per 100.000 penduduk

Tabel 10

20 Angka Prevalensi TB Paru

189

171

180,04

per 100.000 penduduk

Tabel 10

21 Angka kematian akibat TB Paru

1,0

0,6

0,80

per 100.000 penduduk

Tabel 10

22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)

38,00

34,35

36,17

%

Tabel 11

23

Success Rate

TB Paru

90,24

40,65

92,52

%

Tabel 12

24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani

68,532282 3,332625

64,97 %

Tabel 13

25 Jumlah Kasus Baru HIV

8

8

16 Kasus

Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS

4

4

8 Kasus

Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya

20

33

53 Kasus

Tabel 14

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAI

NO

INDIKATOR

No.

Lampiran

KABUPATEN BANJARNEGARA

(34)

L

P

L + P

Satuan

ANGKA/NILAI

NO

INDIKATOR

No.

Lampiran

28 Jumlah Kematian karena AIDS

4

4

8 Jiwa

Tabel 14

29 Donor darah diskrining positif HIV

5810

2286

8096 %

Tabel 15

30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani

48,81

25,39

49,88 %

Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta

(Pausi Basiler)

0

0

0 Kasus

Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta

(Multi Basiler)

17

5

22 Kasus

Tabel 17

33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR)

3

1

2 per 100.000 penduduk

Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun

0,00

0,00

0,00 %

Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta

94,44

83,33

100,00 %

Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta

0,38

0,14

0,26 per 10.000 Penduduk

Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB)

0,00

0,00

0,00 %

Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)

100,00

100,00

100,00 %

Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri

0

0

0 Kasus

Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri

0 %

Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis

0

0

0 Kasus

Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum)

0

0

0 Kasus

Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum)

0 %

Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum

0

0

0 Kasus

Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum

0 %

Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak

1

2

3 Kasus

Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak

0 %

Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio

0

0

0 Kasus

Tabel 22

49 Jumlah Kasus Hepatitis B

0

0

0 Kasus

Tabel 22

50

Incidence Rate

DBD

21,05

5,85

13,48 per 100.000 penduduk

Tabel 23

51

Case Fatality Rate

DBD

0,00

0,00

0,00 %

Tabel 23

52 Angka Kesakitan Malaria (

Annual Parasit Incidence

)

0,46

0,36

0,41 per 1.000 penduduk

Tabel 24

53

Case Fatality Rate

Malaria

0,00

0,00

0,00 %

Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis

0

0

0 per 100.000 penduduk

Tabel 25

B.3 Status Gizi

55 Bayi baru lahir ditimbang

100

100

100 %

Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)

5,94

6,84

6,37

%

Tabel 26

57 Balita Gizi Baik

94,30

93,40

93,85

%

Tabel 27

58 Balita Gizi Kurang

4,29

5,23

4,76

%

Tabel 27

59 Balita Gizi Buruk

0,06

0,05

0,06

%

Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

Gambar

GAMBAR  1: Peta Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten  Banjarnegara
TABEL 2. 1 Pembagian Daerah Administratif Wilayah Kerja Kabupaten  Banjarnegara Tahun 2013
GAMBAR  2 : Grafik Jumlah Penduduk Tahun 2010 – 2013
TABEL 4. 1:Tabel Anggaran Kesehatan Menurut Urusan   Tahun 2011 – 2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Usaha-usaha dan penelitian untuk memperoleh varietas unggul dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu (a) introduksi atau mendatangkan varietas/bahan seleksi dari luar negeri,

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala Suku Aceh berejenis kelamin laki-laki memiliki nilai rerata tinggi wajah anterior bawah yang lebih besar dari

Dalam aspek produksi yang lain terutama pengadaan bibit, perkebunan rakyat didukung oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember, sehingga mutu kopi yang ditanam

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Ranomuut Kota Manado, maka dapat disimpulkan bahwa, Sebagian besar responden berada pada usia Elderly

Pernyataan di bawah ini yang berkaitan dengan gaya angkat pesawat terbang yang benar adalah …C. tekanan udara di atas sayap lebih besar dari pada tekanan udara di bawah sayap

(1) Dalam hal kepentingan tertentu Kepal Dinas dapat menunjuk satu atau beberapa laboratorium terakreditasi dan atau rujukan untuk melakukan pengujian kualitas air limbah