x DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ... i
PRASYARAT ... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PENGUJI ... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5 1.4.2 Manfaat Klinis ... 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak Gigi... 6
2.1.1 Definisi dan Komponen ... 6
2.1.2 Mekanisme Pembentukan Plak Gigi ... 7
2.1.3 Kontrol Plak dengan Disclosing Agent ... 10
2.2 Karies Gigi ... 14
2.2.1 Definisi Karies Gigi ... 14
2.2.2 Faktor Penyebab Karies Gigi ... 14
2.2.3 Proses Terjadinya Karies Gigi ... 20
2.2.4 Pencegahan Terjadinya Karies Gigi ... 22
xi
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Berpikir ... 25
3.2 Kerangka Teori... 25
3.3 Konsep Penelitian... 26
3.4 Variabel dan Definisi Operasional ... 26
3.4.1 Variabel Penelitian ... 26
3.4.2 Definisi Operasional... 26
3.5 Hipotesis Penelitian ... 28
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 29
4.2 Populasi dan Sampel ... 29
4.2.1 Populasi Target... 29
4.2.2 Populasi Terjangkau ... 29
4.2.3 Sampel Penelitian ... 29
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31
4.4 Pengumpulan Data ... 31
4.4.1 Sumber Data ... 31
4.4.2 Alat dan Bahan ... 31
4.4.3 Prosedur Pengumpulan Data ... 32
4.4.4 Perlakuan Pada Sampel Penelitian ... 32
4.5 Teknik Analisis Data ... 33
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ... 34
5.2 Analisis Hubungan Karies Gigi Berdasarkan Karakteristik Responden .... 36
5.3 Analisis Hubungan Plak Gigi Berdasarkan Karakteristik Responden ... 37
5.4 Analisis Hubungan Antara Plak Gigi dengan Karies Gigi ... 38
BAB VI PEMBAHASAN BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan ... 44
7.2 Saran...45
DAFTAR PUSTAKA ... 46 LAMPIRAN
viii ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PLAK GIGI DENGAN RISIKO KARIES GIGI PADA SISWA KELAS 4-6 DI SD NEGERI 4 SANUR
Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial dan merupakan penyakit gigi dan mulut dengan prevalensi dan morbiditas yang sangat tinggi. Faktor pencetus terjadinya karies gigi dan faktor risiko yang paling penting dalam proses demineralisasi gigi adalah produksi asam oleh plak gigi. Dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan tindakan preventif dapat dilakukan kontrol plak sebagai prosedur utama untuk mengetahui faktor risiko karies gigi pada anak. Identifikasi Plak dapat dilakukan baik dengan skrining plak langsung pada permukaan gigi atau dengan menggunakan disclosing agent. Kontrol plak dengan menggunakan disclosing agent mudah dilakukan karena mampu secara efektif mengidentifikasi plak patologis dan menilai tingkat risiko karies gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada anak-anak kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur.
Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah 107 siswa kelas 4-6 yang bersekolah di SD Negeri 4 Sanur dan dipilih menjadi sampel. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan systematic random sampling. Pengukuran skor plak gigi menggunakan indeks plak O’Leary. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil: hasil penelitian mengenai hubungan plak gigi dengan risiko karies gigi, didapatkan nilai p=0,042 (p<0,05) dengan nilai OR = 2,46 (95% CI = 1,02-5,91). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur. Semakin matang plak yang ada dipermukaan gigi apabila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan risiko terjadinya karies gigi.
ix ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN DENTAL PLAQUE AND THE RISK OF DENTAL CARIES IN CHILDREN GRADES 4-6 AT SD NEGERI 4
SANUR
Dental caries is a multifactorial disease and is an oral disease with a very high prevalence and morbidity. A trigger factor of dental caries and risk factors are most important in tooth demineralization process is the production of acid by dental plaque. In maintaining oral health with preventive measures can be performed plaque control as the main procedure to identify risk factors of dental caries in children. Plaque Identification can be done either by direct plaque screening on the surface of the teeth or using a disclosing agent. Control plaque using disclosing agent is easy to do because it can effectively identify plaque pathology and evaluates the level the risk of dental caries. The objective of this study was to determine the relationship between dental plaque and the risk of dental caries in children grades 4-6 at SD Negeri 4 Sanur.
Methods: This was an analytic study with cross sectional design. Subjects were 107 students in grades 4-6 who attend primary school at SD Negeri 4 Sanur and selected as the sample. The sampling technique used in this research is the systematic random sampling. Measurement dental plaque score using the O'Leary plaque index. Data analysis used chi-square test.
Results: the results of research on the relationship of dental plaque and the risk of dental caries, p value = 0.042 (p <0.05) with OR = 2.46 (95% CI = 1.02 to 5.91). Conclusion: There is a significant correlation between dental plaque and the risk of dental caries in children grades 4-6 at SD Negeri 4 Sanur. Increasingly mature plaque that is on the surface of teeth if left in a long period of time will increase the risk of dental caries.
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal penting dalam menjaga kesehatan diri dan kualitas hidup seseorang. Kesehatan gigi dan mulut tidak dapat dipisahkan karena merupakan bagian yang terintegrasi dengan kesehatan tubuh secara umum. Keadaan gigi dan mulut yang sehat didefinisikan sebagai keadaan yang bebas dari rasa nyeri, infeksi oral dan luka, penyakit periodontal, kerusakan gigi, kehilangan gigi, kanker mulut dan tenggorokan serta berbagai penyakit lain yang dapat membatasi kemampuan individu dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara dan mengganggu kondisi psikososialnya (World Health Organization, 2012).
Penyakit pada gigi dan mulut dapat terjadi apabila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulut serta tidak melakukan pencegahan sedini mungkin. Rongga mulut merupakan tempat yang ideal bagi perkembangan bakteri hal ini disebabkan oleh suhu, kelembaban dan sisa makanan yang terdapat di dalam rongga mulut sangat sesuai untuk perkembangan bakteri. Kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah di Indonesia harus diperhatikan sejak dini, sebab kerusakan gigi yang terlalu dini akan mempengaruhi pertumbuhan gigi di usia selanjutnya.
Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut dengan prevalensi dan morbiditas sangat tinggi yang dapat menyerang semua orang, semua umur, laki-laki maupun perempuan, semua suku, ras dan semua tingkat status sosial ekonomi (Utami, 2013). Oleh sebab itu, karies menjadi salah satu fokus utama dari para
2
professional kesehatan gigi(Mulu dkk. 2014). Karies gigi memiliki proses infeksi yang progresif, bersifat irreversible dan multifactorial. Empat faktor utama terjadinya karies gigi meliputi substrat, susceptible tooth, cariogenic microorganism dan plak gigi serta waktu(Hebbal dkk. 2012).
Selain itu, banyak faktor yang ikut terlibat dalam menentukan kebersihan gigi dan mulut diantaranya adalah sisa makanan (food debris), plak, kalkulus dan noda (stain) pada permukaan gigi. Salah satu yang memegang peranan penting dalam proses karies adalah plak. Plak adalah suatu lapisan lunak terdiri atas kumpulan bakteri yang kompleks berkembang biak di atas suatu matriks, terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi (Onisei dkk. 2008). Ada beberapa komponen kecil dari plak terdiri dari musin saliva, sel epitel mati dan sisa-sisa makanan.
Plak yang telah matang inilah yang akhirnya menimbulkan karies apabila terus melekat dalam jangka waktu yang lama tanpa dilakukannya pembersihan pada gigi dan mulut. Identifikasi Plak dapat dilakukan baik dengan skrining plak langsung pada permukaan gigi atau dengan disclosing solution (Chetrus & Ion 2013). Status kebersihan gigi dan mulut pada anak-anak umumnya lebih buruk dibandingkan orang dewasa yang berpengaruh terhadap kejadian karies. Jika seseorang tidak menjaga kebersihan mulutnya, maka akan terbentuk plak pada gigi yang akan memicu terjadinya karies.
Faktor pencetus terjadinya karies gigi dan faktor risiko yang paling penting dalam proses demineralisasi gigi adalah produksi asam oleh plak gigi (Utami, 2013) Sebagai prosedur utama untuk mengetahui faktor risiko dan tingkat keparahan
3
karies gigi pada anak dilakukan pengukuran plak gigi. Dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan tindakan preventif dapat dilakukan kontrol plak dengan menggunakan disclosing agent. Disclosing agent merupakan satu kontrol plak secara mekanis yang mudah dilakukan dan mampu secara efektif mengidentifikasi plak patologis dan menilai tingkat risiko karies (Jayanthi dkk. 2015).
Derajat keparahan penyakit gigi dan mulut masyarakat sangat perlu diukur dengan indikator dan standart penilaian. Menurut World Health Organization (2012), indeks DMF-T adalah untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi pada gigi permanen dan indeks dmf-t digunakan untuk gigi sulung, disebutkan bahwa 60-90% dari anak usia sekolah dan hampir 100% orang dewasa mengalami gigi berlubang yang sering menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 indeks DMF-T Indonesia sebesar 4,6% dengan nilai masing-masing: D-T= 1,6; M-T=2,9; F-T=0,08; yang berarti kerusakan gigi penduduk Indonesia 4-5 buah gigi perorang. Penduduk yang bermasalah gigi dan mulut berdasarkan data Riskesdas provinsi Bali tahun 2013 sebesar 24,0% dan yang menerima perawatan dari tenaga medis sebesar 38,8%. Berdasarkan data tersebut maka karies gigi merupakan salah satu masalah yang harus diperhatikan dalam meningkatkan derajat kesehatan terutama pada masa tumbuh kembang anak-anak.
Anak-anak siswa kelas 4-6 sedang dalam fase pertumbuhan gigi campuran dan dalam masa pertumbuhan ini anak-anak memiliki pola makan yang tidak teratur
4
sehingga susah untuk menjaga kebersihan gigi dan mulutnya yang dapat menyebabkan anak-anak pada usia ini rentan mengalami karies gigi. Data hasil penjaringan kesehatan peserta didik Puskesmas 2 Denpasar Selatan tercatat bahwa, dari 16 jumlah SD di wilayah Puskesmas, tingkat keparahan karies paling tinggi yaitu di SD Negeri 4 Sanur. Maka, dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Apakah terdapat hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui indeks plak gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur.
2. Mengetahui prevalensi karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur.
3. Mengetahui hubungan antara plak gigi dengan karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur.
5
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat teoritis
Memberikan informasi mengenai hubungan antara plak gigi terhadap risiko karies pada anak-anak sekolah dasar dan memperlihatkan risiko keparahan karies gigi dari plak yang diukur menggunakan disclosing agent. 1.4.2 Manfaat klinis
Dengan diketahuinya hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi pada siswa kelas 4-6 di SD Negeri 4 Sanur, maka secara klinis penelitian ini dapat bermanfaat untuk:
1. Hasil penelitian diharapkan menjadi informasi bagi masyarakat mengenai hubungan plak gigi terhadap risiko karies pada anak-anak di sekolah dasar dan diharapkan masyarakat mulai melakukan tindakan pencegahan karies gigi dengan memelihara kesehatan gigi dan mulut.
2. Sebagai data pembanding dan landasan teoritis untuk penelitian selanjutnya mengenai hubungan antara plak gigi dengan risiko karies gigi.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian bidang konservasi gigi dan bidang ilmu kesehatan gigi masyarakat terkait dengan plak dan karies gigi pada siswa kelas 4-6 yang akan dilakukan di SD Negeri 4 Sanur.