• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITISKNEE JOINT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITISKNEE JOINT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

OSTEOARTHRITISKNEE JOINT

Disusun oleh :

MIFTAHUDDIN ULINNUHA ABROR

P27226015077

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

KARANGANYAR

(2)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yaitu suatu kelainan pada kartilago (tulang rawan sendi) yang ditandai dengan perubahan klinis, histologis dan radiologist. Penyakit ini bersifat asimetris tidak meradang dan tidak ada komponen sistemik. Osteoarthritis juga merupakan gangguan kartilago articularis yang secara simultan ditemukan perubahan cartilage hyalin, tulang subchondral dan tulang daisekitar sendi.

Penyakit ini tergolong penyakit sendi degeneratif sangat sering dijumpai dan telah diketahui sejak ±5000 tahun yang lalu. Sehingga banyak istilah yang diberikan pada penyakit ini. Mula-mula penyakit ini disebut osteoarthritis karena semula suatu radang teryata setelah diteliti secara primer tidak didapati adanya tanda-tanda radang baik akut atau kronis, karena itu kemudian diusulkan nama Osteoarthrosis.

Osteoarthritis (OA) paling sering menyerang mereka yang sudah lanjut usia, terutama diatas 40 tahun. Sekitar 50% penderita OA mengalami perubahan radiologist namun hanya separuhnya yang terdapat gejala-gejala. Osteoarthritis menyerang pria dan wanita, tapi lebih banyak wanita yang menderita penyakit ini dalam stadium sedang sampai berat. Di Amerika angka kejadian OA 15% terjadi pada wanita dewasa dan 11% terjadi pada pria dewasa, paling banyak terjadi pada usia 55 tahun. Di Inggris angka kejadian

(3)

2

kurang lebih 50% pada usaia diatas 60 tahun. Sedangkan pada wanita Indonesia yang berumur dibawah 40 tahun hanya 2% menderita OA, 30% pada wanita usia 40-60 tahun dan 60% para wanita usia lebih dari 61 tahun (Kalim, 1995). Sendi yang paling sering mengalami gangguan adalah

sendi yang menanggung berat badan seperti lutut 70%, panggul 25% pergelangan kaki 20% vertebra 30%, cervical 20%, bahu 15%, serta sendi-sendi pergelamgan tangan tetapi sangat jarang ditemui.

Selain alat terapi dengan SWD fisioterapi juga menggunakan Terapi Latihan (TL). Pada kondisi Osteoarthritis knee apabila dilakukan secara teratur dapat mengurangi nyeri pada sendi lutut, mengurangi spasme, mencegah kontraktur, meningkatkan kekuatan otot dan LGS serta odema. Menurut Melzak dan Wall pengurangan nyeri spasme dan keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) lutut dengan latihan yang teratur dengan dosis yang sesuai. Teknik gerakan dan fiksasi yang benar dapat menyeimbangkan aktifitas antara otot fleksor dan ekstensor lutut. Pemberian terapi latihan secara aktif akan berpengaruh terhadap otot, sendi dan tulang. Sehingga terjadi pumping action pada sendi lutut. Dengan adanya pumping action akan meningkatkan sirkulasi darah, curah jantung meningkat dan metabolisme meningkat. Dalam hal ini akan memberikan efek sedative (penanganan, dimana dalam proses mengurangi nyeri terjadi pembuangan zat-zat “P” yaitu zat yang menyebabkan nyeri) sehingga nyeri akan berkurang. Spasme akan berkurang, lingkup gerak sendi

(4)

meningkat dan mencegah terjadinya kontraktur dengan demikian akan mengembalikan aktifitas penderita seperti semula.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara untuk mempercepat penyembuhan osteoarthritis knee joint?

2. Apakah terapi latihan dapat meningkatkan lingkup gerak sendi (LGS) dan menurunkan odema pada kondisi osteoarthritis knee joint?

3. Apakah SWD, Ultra Sonic (US) dan Terapi Latihan dapat peningkatan aktifitas fungsional seperti aktivitas jongkok, berdiri, berdiri lama, dan berjalan jauh pada kondisi osteoarthritis knee joint?

(5)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Fisioterapi

Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan professional yang menangani permasalahan gangguan fisik dan fungsi genik tubuh melalui terapi fisik.

1. Pengertian Fisioterapi

Kata “Fisio” (Physio) diambil dari kata physic yang berarti “fisik”. Dan, kata “terapi” (therapy) yang berarti “pengobatan”, juga berarti “usaha untuk memulihkan kesehatan”. Dalam arti, “Fisioterapi” bermakna suatu bentuk pengobatan fisik untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan untuk mempromosikan kesehatan yang optimal, meliputi pemeliharaan, evaluasi, pemulihan fungsi fisik dan kinerja tubuh.

Fisioterapi adalah pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot dengan tujuan melatah otot tubuh agar dapat berfungsi dengan normal (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)).

Fisioterapi adalah ilmu atau tips untuk melakukan perawatan untuk mengambil keuntungan dari sifat alam seperti cahaya, air, listrik, latihan dan manual (Woed Confederation for Physical Therapy,1995)

Fisioterapi adalah suatu proses yang sistematis untuk mengatasi gangguan musculoskeletal dan fungsi psikosomatos (Wiliam Joic,1991)

(6)

Fisioterapi (Physiotherapy) adalah suatu profesi pelayanan kesehatan berbasis ilmu pengetahuan (evidence base and clinical reasoning) dan metode ilmiah, dengan menggunakan pendekatan biofisika dan biomekanik untuk memperbaiki, memelihara, mempertahankan, mengembalikan, dan mengoptimalkan fungsi gerak manusia sepanjang daur kehidupannya, yang diakibatkan oleh faktor impairtment, disability, dan handicap.

Jadi fisioterapi adalah ilmu yang menitikberatkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak atau fungsi tubuh yang terganggu yangkemudian di ikuti dengan proses atau metode terapi gerak.

2. Macam Fisioterapi

Di dunia modern ini banyak sekali terjadi banyak penyakit yang jenis nya bermacam-macam. Untuk mengatasi nya maka fisioterapi di bagi menjadi 6 macam yaitu :

a. Muskuloskeletal

Fisioterapi musculoskeletal adalah membantu penyembuhan dan pemulihan gangguan anggota gerak tubuh yang terdiri dari otot, tulang sendi dan jaringan ikat.

b. Pediatri

Fisioterapi pediatri adalah membantu masalah yang dialami oleh anak-anak dengan tujuan meningkatkan kemampuan anak dalam keterbatasan fungsi dan gerak tubuh nya.

(7)

6

c. Geniatri

Fisioterapi geniatri adalah membantu masalah yang dialami oleh lansia (lanjut usia). Seorang fisioterapis membantu agar kualitas hidup bisa dipertahankan untuk tetap aktif sesuai dengan peran dan tanggung jawab nya.

d. Neurologi

Fisioterapi neurologi adalah membantu penyembuhan dan pemulihan pada gangguan system syaraf pusat dan system syaraf tepi. e. Olahraga

Fisioterapi olahraga bertugas menjaga pemain agar selalu dalam kondisi bugar sebelum pertandingan. Selain itu juga membuat program rehabilitasi untuk menangani pemain yang cidera.

f. Kardiopulmonal

Fisioterapi Kardiopulmonal adalah membantu penyembuhan dan pemulihan gangguan jantung, pembuluh darah, dan paru.

3. Manfaat fisioterapi

Fisioterapi sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia dalam berbagai aspek, diantaranya yaitu :

a. Membantu tubuh untuk mendapatkan kekuatannya kembali. b. Membantu untuk meningkatkan potensi gerak tubuh.

c. Mengembalikan fungsi tubuh setelah terkena penyakit atau cidera. d. Mengoptimalkan fungsi tubuh dan memulihkan dengan lebih cepat.

(8)

B. Osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degenerative yaitu suatu kelainan pada kartilago (tulangrawan) yang ditandai dengan perubahan klinis, histologis dan radiologis.

1. Pengertian Osteoarthritis

Osteoarthritis atau juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif yaitu suatu kelainan pada kartilago (tulang rawan) yang ditandai perubahan klinis, histologi dan radiologis (Kuntono, 2005).

Osteoarthritis atau disebut juga penyakit sendi degeneratif adalah suatu kelainan pada kartilago yang ditandai dengan perubahan klinis, histologi, dan radiologi. Penyakit ini bersifat asimetris, tidak ada komponen sistemik (Parjoto, 2000).

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi yang paling sering menyerang manusia dan dianggap sebagai ketidakmampuan pada orang tua. Osteoarthritis secarapatologi dicirikan dengan penurunan secara progresif dan akhirnya hilangnya kartilago sendi dengan perubahan reaktif pada batas–batas sendi pada tulang subkondral (Susan J.Garrison,1994).

Osteoarthritis adalah penyakit kronis yang mengenai sendi dan tulang di sekitar sendi tersebut. Dulu osteoarthritis dianggap penyakit degenerative, atau penyakit orang tua karena sendi menjadi aus atau using, namun saat ini telah di ketahui melalui penelitian-penelitian ternyata selain

(9)

8

akibat aus terdapat proses peradangan yang mempengaruhi kerusakan pada sendi tersebut, walaupun peradangan yang terjadi tidak sehebat penyakit radang sendi yang lain seperti arthritis rheumatoid.

Selain di akibatkan oleh aus, osrteoarthritis juga dapat disebabkan oleh trauma atau akibat dari penyakit sendi yang lain. Tulang rawan yang terdapat di antara sendi berfungsi sebagai bantalan pada saat sendi dipakai, namun karena bagian ini rusak maka permukaan tulang pada sendi tersebut saling beradu sehingga timbul rasa nyeri, bengkak dan kaku.

Jadi, Osteoarthritis atau juga disebut dengan penyakit sendi degeneratif yaitu suatu kelainan pada kartilago (tulang rawan) yang disebabkan oleh trauma atau akibat dari prnyakit sendi lainnya.

(10)

2. Klasifikasi Osteoarthritis

a. Osteoartritis Primer

OsteoartritisPrimer tidak diketahui dengan jelas penyebabnya, dapat mengenai satu atau beberapa sendi.Osteoartritis jenis ini terutama ditemukan pada pada wanita kulit putih, usia baya, dan umumnya bersifat poli-articular dengan nyeri akut disertai rasa panas pada bagian distal interfalang, yang selanjutnya terjadi pembengkakan tulang (nodus heberden).

b. Osteoartritis Sekunder

Osteoartritis sekunder dapat disebabkan oleh penyakit yang menyebabkan kerusakan pada sinovia sehingga menimbulkan osteoartritis sekunder.

(11)

10

3. Penyebab Osteoarthritis

Radang sendi atau Osteoarthritis disebabkan oleh terjadinya penyempitan celah pada sendi atau penipisan tulang rawan yang kemudian mengakibatkan terjadinya cedera dan meradang. Adapunfaktor yang menjadi penyebab radang sendi ini diantaranya :

1. Bertambahnya usia yang kemudian mengakibatkan menurunnya hormon pertumbuhan.

2. Daya kerja otot yang mulai menurun terutama pada paha dan betis. 3. Pernah mengalami masalah atau trauma pada sendi.

4. Berat badan berlebih atau kegemukan. 5. Faktor keturunan walaupun tidak semua.

6. Olahraga yang terlalu berat mengandalkan fisik dan tidak terkontrol.

C. Knee joint

Knee joint adalah salah satu sendi kompleks dalam tubuh manusia. Femur, tibia, fibula, dan patella disatukan menjadi satu kelompok yang kompleks oleh ligamens.

(12)

1. Tulang pembentuk knee joint (sendi lutut)

Sendi lutut merupakan bagian dari extremitas inferior yang menghubungkan tungkai atas dengan tungkai bawah. Berikut ini adalah tulang pembentuk knee joint yaitu :

a. Tulang femur (Tulang paha)

Tulang femur termasuk tulang panjang yang bersendi ke atas dengan pelvis dan ke bawah dengan tulang tibia. Tulang femur terdiri dari epiphysis proksimal, diaphysis dan epiphysis distalis. Pada tulang femur ini yang berfungsi dalam persendian lutut adalah epiphysis distalis. Epiphysis distalis merupakan bulatan sepanjang yang disebut condylus femoralis lateralis dan medialis. Di bagian proksimal tonjolan tersebut terdapat sebuah bulatan kecil yang disebut epicondylus lateralis dan medialis.Pandangan dari depan, terdapat dataran sendi yang melebar ke lateral yang disebut facies patellaris yang nantinya bersendi dengan tulang patella. Dan pandangan dari belakang, diantara condylus lateralis dan medialis terdapat cekungan yang disebut fossa intercondyloideal.

b. Tulang patella (Tulang tempurung lutut)

Tulang patella merupakan tulang dengan bentuk segitiga pipih dengan apeks menghadap ke arah distal. Pada permukaan depan kasar sedangkan permukaan dalam atau dorsal memiliki permukaan sendi yaitu facies articularis medialis yang sempit.

(13)

12

c. TulangTibia (Tulang kering)

Tulang tibia terdiri dari epiphysis proxsimalis, diaphysis, epiphysis diatalis. Epiphysis proxsimalis pada tulang tibia terdiri dari dua bulatan yang disebut condylus lateralis dan condylus medialis yang atasnya terdapat dataran sendi yang disebut facies artikularis lateralis dan medialis yang dipisahkan oleh ementio intercondyolidea. Lutut merupakan sendi yang bentuknya dapat dikatakan tidak ada kesusaian bentuk, kedua condylus dari femur secara bersama-sama membentuk sejenis katrol (troclea), sebaliknya dataran tibia tidak rata permukaannya, ketidaksesuaian ini dikompensasikan oleh bentuk meniscus. Hubungan - hubungan antara tulang tersebut menbentuk suatu sendi yaitu: antara tulang femur dan patella disebut articulation patella femorale, hubungan antara tibia dan femur disebut articulatio tibia femorale. Yang secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai sendi lutut atau knee joint.

d. TulangFibula

Tulang fibula ini berbentuk kecil panjang, terletak di sebelah lateral dari tibia juga terdiri dari tiga bagian yaitu: epiphysis proximal, diaphysis, dan epiphysis distalis. Epiphysis proximalis membulat disebut capitulum fibula yang ke proximal meruncing menjadi apex capitulis fibula.

(14)

Pada capitulum terdapat dua dataran yang disebut facies articularis capituli fibula untuk bersendi dengan tibia. Diaphysis mempunyai empat crista lateralis, crista medialis, crista lateralis dan facies posterior.Epiphysis distalis ke arah lateral membulat disebut malleolus lateralis (mata kaki luar)

Referensi

Dokumen terkait

Somatic Mind Therapy sesungguhnya adalah juga sebuah tekhnik terapi Emotional Healing, yang bermanfaat untuk membebaskan diri kita dari ikatan serta belenggu emosi negatif yang

Terdapat istilah Four of Kind, yaitu kondisi dimana seseorang memiliki 4 buah kartu yang dengan nilai yang sama.. Banyaknya kemungkinan terjadinya Four of Kind

KPK (Saut Situmorang, 2019) memprediksi bahwa korupsi yang bersumber dari APBN pada 2019 lebih dari Rp. Prediksi KPK tersebut didasarkan atas proporsi 10 % dari sekitar

Dari Studi Pendahuluan di Puskesmas Blooto Kota Mojokerto pada 10 perawat diketahui bahwa 7 perawat menyatakan beban kerja yang diterimanya tidak menjadi beban dan karena lama

Sebaliknya siswa yang memiliki persepsi negatif terhadap gaya kepemimpinan guru akan mengakibatkan siswa menjadi malas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dan

Kita harus bersyukur atas anugrah Tuhan yang telah mencipkan kita sebagai bangsa Indonesia yang sangat kaya dengan keindahan alam dan sumber daya alamnya, seperti dataran tinggi

Ada beberapa manfaat yang bisa di ambil dalam penelitian ini, manfaat dalam penelitian ini bisa di bagi dua manfaat yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.

Pemahaman awal tentang gender cukup baik, terbukti dari salah seorang peserta yang memberikan gambaran tentang Dena, seorang transgender yang melakukan hormonal terapi,