SIDANG TESIS
MANAJEMEN INDUSTRI
MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD
Oleh:
Hilda Harijono
NRP. 9107.201.410 Dosen Pembimbing:
RKZ Rumah sakit swasta yang didirikan pada tahun 1925 Beberapa pelayanan dan kegiatan di RKZ:
Perawatan medik (rawat inap, rawat jalan) Rehabilitasi
Pendidikan/pelatihan tenaga medik Penelitian
Pengembangan ilmu teknologi kesehatan Farmasi
Meningkatnya
tuntutan
kebutuhan
terhadap
layanan
kesehatan
yang
berkualitas, cepat dan memuaskan.
Kebutuhan dan harapan konsumen yang
Harus menyediakan obat-obat dengan jenis
yang cukup banyak dan waktu yang cepat.
FARMASI RKZ Memberikan layanan
KONSUMEN
Terhadap layanan memiliki Persepsi Harapan
Bila ada perbedaan Timbul GAP
Gap (negatif) yang besar menunjukkan layanan yang harus ditingkatkan
Dilakukan pengukuran gap dengan metode Servqual (gap 5) Dilakukan pembuatan diagram Kartesius metode IPA
Hasil analisis digunakan sebagai masukan untuk penyusunan HOQ dari metode QFD
SERVQUAL
words of mouth personal past communication needs experiences
Expected Service Gap 5 Perceived service CUSTOMER MARKETER
Service delivery External communication
Gap 4 to customer Gap 1 Gap 3 Service Quality specifications Gap 2 Management perceptions of customers expectations 5 Dimensi: # Tangible # Reliability # Responsiveness # Assurance # Empathy
Atribut layanan apa yang diprioritaskan untuk
ditingkatkan
berdasarkan
hasil
dari
penggambaran
diagram
Kartesius
oleh
penilaian pengguna jasa farmasi rawat inap
RKZ.
Tindakan-tindakan operasional apa yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas
layanan farmasi RKZ berdasarkan hasil
penyusunan The House of Quality (HoQ)
untuk
BATASAN
Responden ialah pengguna jasa farmasi RKZ Surabaya yang telah
menikmati layanan farmasi rawat inap minimum 3 hari, pada bulan Juni, Juli, Agustus 2010.
Manajemen adalah pimpinan dan staff pada bagian farmasi RKZ
Surabaya.
Metode Service Quality menilai kualitas layanan
didasarkan pada pengukuran gap antara persepsi dan harapan pelanggan.
Metode Quality Function Deployment (QFD) dibatasi hanya
sampai pada tahap pembentukan House Of Quality (HOQ).
Penghitungan aspek benchmarking tidak dilakukan.
ASUMSI
Pelayanan terhadap konsumen dianggap normal serta tidak ada
penambahan ataupun pengurangan fasilitas pelayanan.
Para karyawan yang melayani tetap sama dan mempunyai
Menentukan atribut layanan yang diprioritaskan untuk ditingkatkan
berdasarkan hasil dari penggambaran diagram Kartesius oleh penilaian pengguna jasa farmasi rawat inap RKZ.
Menentukan tindakan-tindakan operasional untuk meningkatkan
kualitas layanan farmasi RKZ berdasarkan hasil penyusunan The
House of Quality (HoQ).
Mengetahui harapan pelanggan dan posisi produk jasa dimata
pelanggan.
Memperoleh tindakan-tindakan operasional untuk meningkatkan
kualitas layanan jasa farmasi untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
MULAI
Tahap 1:
Identifikasi Studi lapangan dan identifikasi masalah
Masalah
Tinjauan pustaka
Penetapan perumusan masalah dan tujuan penelitian
Tahap 2: Pembuatan kuesioner
Pembuatan dan
Penyebaran Kuesioner
untuk Memperoleh Data Penyebaran kuesioner untuk memperoleh: Data kepuasan pelanggan
Data harapan pelanggan Data kepentingan pelanggan
Pengujian validitas dan reliabilitas
Valid? Tidak
Reliabel?
Ya
A
Tahap 3:
Pengolahan Data dan Pembentukan The House of Quality (HoQ)
A. Pengolahan data dengan menggunakan metode Servqual untuk mengetahui gap antara kepuasan dan harapan konsumen, lalu diperjelas dengan diagram Kartesius dimana atribut
layanan yang berada pada kuadran IV akan dijadikan sebagai masukan sebagai Customer Needs pada pembentukan The House of Quality.
B. Pembentukan The House of Quality dengan menyusun 6 (enam) komponennya, yaitu:
1. Customer Needs (whats)
Diperoleh dari atribut layanan yang berada pada kuadran IV diagram Kartesius
2. Technical Response (hows) 3. Relationship Matrix 4. Technical Correlation
5. Planning Matrix
• Importance to Customer • Customer Satisfaction Performance • Goal
• Improvement Ratio • Sales Point • Raw Weight
• Normalized Raw Weight
6. Technical Matrix
• Prioritized Technical Response • Target
Penyusunan The House Of Quality
Tahap 4:
Analisa dan pembahasan
Analisa
Dan Kesimpulan dan saran Kesimpulan
Nilai r hitung dan Alpha Cronbach untuk sampel = 150
Persepsi r hitung Alpha Kesimpulan Harapan r hitung Alpha Kesimpulan Atribut
Layanan Cronbach
Atribut
Layanan Cronbach
1.1 0,734 0,774 valid & reliabel 1.1 0,667 0,710 valid & reliabel
1.2 0,735 0,774 valid & reliabel 1.2 0,724 0,710 valid & reliabel
1.3 0,739 0,774 valid & reliabel 1.3 0,704 0,710 valid & reliabel
1.4 0,777 0,774 valid & reliabel 1.4 0,735 0,710 valid & reliabel
1.5 0,650 0,774 valid & reliabel 1.5 0,569 0,710 valid & reliabel
2.1 0,862 0,817 valid & reliabel 2.1 0,843 0,822 valid & reliabel
2.2 0,857 0,817 valid & reliabel 2.2 0,790 0,822 valid & reliabel
2.3 0,763 0,817 valid & reliabel 2.3 0,807 0,822 valid & reliabel
2.4 0,726 0,817 valid & reliabel 2.4 0,791 0,822 valid & reliabel
3.1 0,811 0,875 valid & reliabel 3.1 0,817 0,861 valid & reliabel
3.2 0,848 0,875 valid & reliabel 3.2 0,819 0,861 valid & reliabel
3.3 0,888 0,875 valid & reliabel 3.3 0,865 0,861 valid & reliabel
3.4 0,866 0,875 valid & reliabel 3.4 0,861 0,861 valid & reliabel
4.1 0,774 0,890 valid & reliabel 4.1 0,798 0,893 valid & reliabel
GAP
Variabel (atribut Layanan)
Rata-rata
No Persepsi Harapan gap
1
Ruang tunggu farmasi sejuk ber-AC 4,187 4,333 -0,146
2
Ruang tunggu farmasi bersih 4,133 4,540 -0,407
3
Tata ruang tunggu farmasi menarik 3,593 3,947 -0,354
4 Tempat duduk ruang tunggu farmasi
nyaman 3,907 4,260 -0,353
5 Tersedia obat yang lengkap baik macam
maupun jumlah 4,347 4,740 -0,393
6 Kecepatan pelayanan obat racikan < 25
menit 3,553 4,647 -1,094
7 Kecepatan pelayanan obat non racikan <
15 menit 3,547 4,647 -1,100
8 Ketelitian petugas apotik dalam
membaca resep yang diterima 4,100 4,507 -0,407
9 Ketelitian petugas kasir dalam
menangani masalah pembayaran 4,140 4,473 -0,333
10
Kesediaan petugas farmasi menerima dan menanggapi keluhan pasien/ keluarga
pasien dengan baik 3,787 4,273 -0,486
11 Kesediaan petugas farmasi menerima &
memproses resep dengan cepat 3,887 4,447 -0,560
12 Kesediaan petugas farmasi memberi
informasi terkait obat yang diresepkan 3,873 4,353 -0,480
13 Kesediaan petugas farmasi memberikan
saran tentang obat yang diresepkan 3,847 4,307 -0,460
14
Kemampuan petugas farmasi menjawab pertanyaan dan menanggapi
permasalahan pasien/keluarga pasien
QFD
House of Quality
Customer Needs Relationship Planning Matrix Technical Response Technical Matrix Technical Correlations
CUSTOMER NEEDS
Atribut layanan nomor 7, yaitu kecepatan
pelayanan obat non racikan < 15 menit.
Atribut layanan nomor 6, yaitu kecepatan
pelayanan obat racikan < 25 menit.
Atribut layanan nomor 16, yaitu petugas
farmasi bersikap ramah dan sopan dalam
menjalankan tugasnya.
Atribut layanan nomor 11, yaitu kesediaan
petugas farmasi menerima dan memproses
resep dengan cepat.
PLANNING MATRIX
No Atribut Layanan Rata-rata Improvement Sales Raw Normalized
Kepentin
gan Persepsi Goal Ratio Point Weight Raw Weight
7
Kecepatan
pelayanan obat non racikan < 15 menit 4,700 3,547 4,647 1,310 1,5 9,236 0,271 6 Kecepatan pelayanan obat racikan < 25 menit 4,673 3,553 4,647 1,308 1,5 9,168 0,269 16 Petugas farmasi bersikap ramah dan sopan dalam menjalankan tugasnya 4,553 3,860 4,433 1,148 1,5 7,840 0,230 11 Kesediaan petugas farmasi menerima & memproses resep dengan cepat
TECHNICAL RESPONSE
Voice of Customer
Technical Response
7
Kecepatan pelayanan obat non
racikan < 15 menit
Menambah jumlah asisten
apoteker
Memberi edukasi kepada
konsumen tentang layanan
yang diberikan
Menyempurnakan rantai
pasok obat
6
Kecepatan pelayanan obat racikan <
25 menit
Menambah jumlah asisten
apoteker
Memberi edukasi kepada
konsumen tentang layanan
yang diberikan
16
Petugas farmasi bersikap ramah dan
Melaksanakan diklat
Customer Care (CC) dengan
segera
Melaksanakan diklat Asisten
RELATIONSHIP
Customer Needs T e c h n ic a l R e sp o n se M eny em pur na k a n ra nt a i p as ok ob at Me m b er i ed u ka si t en tan g l ayan an yan g d ib er ik an te rha da p k o ns um en M ena m ba h ju ml a h a si st en a p o tek er M el ak san ak an d ik lat A A t iap 3 b u lan M el ak san ak an d ik lat C C d en gan s ege ra M el ak san ak an r ot as i as is te n ap ot ek er b er d as ar k an t u gas & ja m di na s 7 Kecepatan pelayanan obat non racikan < 15 menit 9 9 9 9 3 6 Kecepatan pelayanan obat racikan < 25 menit 9 9 9 9 9 16 Petugas farmasi bersikap ramah dan sopan dalam menjalankan tugasnya 9 3 9 9 11 Kesediaan petugas farmasi menerima & memproses resep dengan cepat 1 9 3 9 3TECHNICAL MATRIX
Technical Response Contribution Normalized Target Contribution
Menyempurnakan
rantai pasok obat 4,86 0,14 5
Memberi edukasi tentang layanan yang diberikan kepada konsumen 5,09 0,14 4 Menambah jumlah asisten apoteker 9 0,25 1 Melaksanakan diklat AA tiap 3 bulan 6,24 0,18 3 Melaksanakan diklat CC dengan segera 7,37 0,21 2 Melaksanakan rotasi asisten apoteker berdasarkan tugas dan jam dinas
Kesimpulan
1 a. Metode Servqual menunjukkan bahwa keseluruhan 22 atribut layanan farmasi yang diberikan oleh RKZ masih belum memenuhi harapan konsumen.
b. Hasil analisis dengan menggunakan diagram Kartesius menunjukkan 4 atribut layanan yang harus diprioritaskan untuk ditingkatkan kualitasnya, yaitu:
Kecepatan pelayanan obat non racikan < 15 menit.
Kecepatan pelayanan obat racikan < 25 menit.
Keramahan dan kesopanan petugas farmasi dalam menjalankan tugasnya.
Kesediaan petugas farmasi menerima dan memproses resep dengan cepat.
2. Hasil dari penyusunan House of Quality (HoQ) menunjukkan 6 tindakan operasional yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan farmasi oleh RKZ, yaitu:
Penambahan jumlah asisten apoteker.
Pelaksanaan diklat customer care dengan segera.
Pelaksanaan diklat asisten apoteker tiap 3 bulan.
Pemberian edukasi tentang layanan yang diberikan terhadap konsumen.
Penyempurnaan rantai pasok obat.