• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

“Komunikasi” berasal dari Bahasa Latin “Communicare” yang berarti “berbagi”, adalah kegiatan menyampaikan informasi melalui pertukaran pikiran, pesan, atan informasi dengan berbagai cara seperti berbicara, visual, maupun perilaku. Ini merupakan pertukaran informasi yang bermakna antara dua atau sekelompok orang.

Salah satu definisi komunikasi adalah setiap tindakan yang dilakukan satu orang yang memberi atau menerima dari orang lain informasi tentang kebutuhan orang itu, keinginan, persepsi, pengetahuan. Ruben dan Steward (1998) menyatakan mengenai komunikasi manusia yaitu bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Harold D.Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of

Communication in Society, komunikasi meliputi lima unsur (Afdjani, Hadiono 2014:5) yaitu :

1. Komunikator (Siapa yang mengatakan?) 2. Pesan (Mengatakan apa?)

3. Media (Melalui Saluran/Channel/Media apa?)

4. Komunikan (Kepada Siapa?)

5. Efek (Dengan dampak/efek apa?)

Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Komunikasi menurut Miller (Mulyana, 2001:62), terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke dalam empat bentuk

(2)

2 komunikasi yaitu komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.

Barnard (1886-1961) dalam buku nya yang berjudul The Functions of the Executive, Barnard (1938:73) menjelaskan hakikat organisasi melalui definisi yang berbunyi

“Organisasi formal diberi definisi sebagai system kegiatan-kegiatan atau daya-daya dari dua orang atau lebih yang dikoordinasi secara sadar.”

Dalam penjelasan tentang definisi organisasi formal tersebut, Bernard menunjukkan bahwa komunikasi merupakan unsur sentral dalam organisasi dan secara hakiki organisasi tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Maka ada tiga unsur pokok dalam organisasi formal menurut konspesi Barnard, yaitu komunikasi, pengabdian dan tujuan bersama.

Sama hal nya dengan Komunitas, yang merupakan sebuah kelompok yang di dalamnya terdiri berbagai individu tetapi mempunyai tujuan yang sama. Berawal dari hobi, interaksi dan tujuan bersama diantara penggemar fotografi, terbentuklah suatu komunitas yang tidak menonjolkan ego individu tetapi lebih mementingkan persaudaraan atau relasi dalam satu organisasi. Seseorang tertarik bergabung dalam suatu komunitas merupakan pilihan gaya hidup (Life Style).

Di kota Salatiga tepatnya, terdapat banyak komunitas fotografi yang bermunculan, Pecinta Fotografi Salatiga, Freezing Macro Insects, D-Fragma dan yang paling tua adalah KOKAS. KOKAS adalah singkatan dari Komunitas Kamera Apa Saja. Komunitas ini sudah ada sejak tahun 2011 dan dipimpin oleh Todung Gultom selaku ketua, beserta anggota-anggota lain yang turut membantu berjalannya komunitas tersebut. Awal mula terbentuk komunitas ini karena adanya suatu acara hunting, dan saling berbaur satu sama lain yang akhirnya karena satu hobi mereka pun memutuskan untuk membuat komunitas fotografi di Salatiga.

Pada saat itu sekretariat nya di studio Episode milik Osa, Jl.Sumur Bandung, Veteran, Salatiga. Anggota KOKAS juga tidak semua menggunakan kamera digital. Ada yang masih menggunakan film, analog, digital, bahkan Smartphone. Dari situlah terbentuk komunitas yang bernama KOKAS (Komunitas Kamera Apa Saja) yang

(3)

3 berarti, tidak memandang kameranya apa, karena disini wadah untuk saling belajar dan berbagi ke sesama.

Dari kegiatan hunting foto lah para anggota bisa belajar bersama dan sharing jika salah satu anggota mempunyai foto yang diminati oleh para anggota lain. Berikut adalah beberapa foto dokumentasi kegiatan kokas:

Berikut beberapa dokumentasi kegiatan KOKAS dalam acara hunting bersama

Gambar 1.

Sumber : Facebook ( Dokumentasi Pribadi)

(Foto waktu hunting bersama dengan tema landscape di senjoyo pada tahun 2012)

Gambar 2.

Sumber : Facebook ( Dokumentasi Pribadi)

(4)

4 Gambar 3.

Sumber : Youtube

(Dokumentasi rapat perdana KOKAS di daerah pemkot Salatiga tahun 2011)

Dalam kurun waktu selama 7 tahun, KOKAS telah mengantongi beberapa prestasi. Salah satunya juara umum di CPMI Yogyakarta pada tahun 2016. Prestasi tersebut menjadikan KOKAS sebagai salah satu komunitas yang diakui di Salatiga dan mendapatkan pengesahan dari wali kota Salatiga. Sebagai komunitas yang diakui di Salatiga, KOKAS memiliki beberapa sosial media yaitu Instagram, dan facebook. Fungsi nya media tersebut adalah sebagai wadah sharing informasi, sarana diskusi tentang foto, berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya, dan membagikan info kalau ada event hunting dan sebagainya. Selain itu media sosial juga sebagai sarana untuk menunjukkan prestasi yang di dapat.

(5)

5 Gambar 4.

(Salah satu anggota KOKAS, Nur Santo, meraih Juara Umum CPMI 2016 Yogyakarta)

Salah satu web yang ada di salatiga, dalam bagian komunitas pun tertera KOKAS, sebagai salah satu komunitas diakui.

Gambar 5.

(6)

6 Gambar 6.

(Group KOKAS yang berada facebook)

Berikut agenda KOKAS dari tahun 2011 sampai 2017

Bulan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Januari Hunting Workshop - - Hunting -

Februari - Hunting Hunting - Hunting -

Maret Hunting Rapat Hunting - - -

April Rapat Event Workshop Rapat - -

Mei Event - Rapat CPMI - -

Juni Kokas

Berdiri

Rapat Rapat&Event Event - - Event

Juli Hunting Event Hunting - Hunting Hunting -

Agustus Hunting Hunting X

Fotografer.ne t

- - - -

(7)

7 p &

Hunting

Oktober Hunting Sharing Hunting - - Rapat -

November Sharing - - Hunting - Kompeti

si CPMI -

Desember Hunting & Sharing

Hunting Event - - Hunting -

Di tahun 2011 sampai 2016, KOKAS masih eksis dalam kegiatan fotografi yang ada, baik itu event atau hanya hunting bersama. Namun di tahun 2017, ada suatu penurunan dalam kegiatan mereka. Dalam setahun terakhir hampir tidak ada kegiatan, hanya ada satu event ulang tahun komunitas mereka yang diadakan di kantor Pemkot Salatiga. Penelitian ini nantinya akan melihat penyebab serta pola komunikasi dalam komunitas tersebut di tahun 2017. Di dalam komunikasi kelompok kecil, diketahui juga pengaruh jenis pola yang digunakan pada kinerja kelompok di dalam memecahkan suatu masalah, serta bagaimana pengaruh pola tersebut terhadap hubungan antar personal dalam kelompok (Tubbs, 1996: 91). Atas dasar pernyataan tersebut dapat dikatakan suatu pola komunikasi yang terjadi pada kelompok atau komunitas sangat berpengaruh kepada kelangsungan hidup komunitas itu sendiri. Pola komunikasi ini lah suatu bentuk saling memahami antar satu sama lain yaitu komunikator dan komunikan. Dalam keadaan ini juga dipastikan bahwa ada pola-pola komunikasi yang terjalin di dalam suatu komunitas dan jika dapat dijalankan segala aktivitasnya dengan baik maka mereka mampu untuk mempertahankan eksistensi nya.

1.2

Rumusan Masalah

Bagaimana pola komunikasi Komunitas Kamera Apa Saja (KOKAS) di tahun 2017 yang mengalami penurunan aktivitas?

(8)

8 Untuk mendeskripsikan pola komunikasi yang terjadi di Komunitas Kamera Apa Saja (KOKAS) yang mengalami penurunan aktivitas di tahun 2017.

1.4

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penlitian ini diharapkan akan memperdalam dan memperluas kajian ilmu komunikasi, di bidang pola komunikasinya yang di terapkan oleh KOKAS

2. Manfaat Praktis

Selain manfaat teoritis di atas, peniliti berharap dengan adanya penilitian ini akan mendapatkan manfaat secara praktis terutama bagi KOKAS maupun komunitas fotografi di seluruh Indonesia.

1.5

Konsep Konsep Penelitian

1. Komunitas

Menurut Kertajaya Hermawan (2008), Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.

2. Komunikasi Organisasi

R.Wayne Pace dan Don F. Faules yang dialihbahasakan oleh Mulyana (2001:31:32) mengemukakan komunikasi organisasi adala pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. 3. Pola Komunikasi

Pola Komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat di pahami (Djamarah, 2004:1).

1.6

Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membahas “Mengapa di tahun 2017 KOKAS mengalami penurunan aktivitas”. Komunitas yang akan diteliti adalah Komunitas yang berada di kota Salatiga. Dan yang menjadi fokus penelitian ini adalah penyebab dan pola komunikasi KOKAS di tahun 2017. Subjek yang menjadi Key information adalah Ketua Komunitas, Pengurus dan Anggota nya.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penyebaran kuesioner Pemahaman 100 Alumni terhadap hasil Visi, Misi, Tujuan, dan sasaran STIE MURA 2015, diuraikan pada grafik dibawah ini,. Grafik 11 : Hasil

tidak melakukan sesuatu). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dijelaskan kebijakan publik yang berkaitan dengan pemerintahan, apapun yang dilakukan atau tidak

Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey & evaluasi dibidang kesehatan yg tdk Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan

Salinan Pengubahan Nama (Jika pengubahan nama pernah terjadi).. Surat Berita Acara Kepolisian jika meninggal karena kecelakaan yang melibatkan pihak Kepolisian. Formulir

Inflasi y-o-y bulan Mei 2014 pada 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Serang sebesar 8,81 persen, diikuti oleh Jakarta sebesar 7,70 persen,

Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yaitu 1) Iradiasi sinar gamma pada kalus embriogenik jeruk keprok SoE untuk mendapatkan nilai LD 50. 2) Seleksi untuk mendapatkan

Hasil ini mengindikasi bahwa karyawan dengan motivasi berprestasi yang tinggi dan diberdayakan secara maksimal oleh perusahaan, membuat karyawan akan mengalami