• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Profil Kota Mojokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV Profil Kota Mojokerto"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

BAB IV

Profil Kota Mojokerto

4.1. Profil Geografi dan Administratif Kota Mojokerto

Kota Mojokerto terletak di tengah-tengah Kabupaten Mojokerto, terbentang pada 7o 33’ Lintang Selatan dan 112o 28’ Bujur Timur. Wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata - rata 22 m diatas permukaan laut dengan kondisi permukaan tanah yang agak miring ke Timur dan Utara antara 0-3%. Kota Mojokerto memiliki luas wilayah 1.646 Ha, merupakan satu-satunya kota di Jawa Timur yang memiliki satuan wilayah ataupun luas wilayah terkecil, dengan wilayah administrasi hanya terbagi 2 Kecamatan yakni Kecamatan Prajurit Kulon dan Kecamatan Magersari, 18 Kelurahan, 655 Rukun Tetangga (RT), 176 Rukun Warga (RW) dan 72 dusun/lingkungan, data selengkapnya lihat pada Tabel 4.1. dan Peta 4.1. Administrasi Kota Mojokerto berbatasan langsung dengan :

a. Batas Sebelah Utara : Sungai Brantas

b. Batas Sebelah Selatan : Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto

c. Batas Sebelah Barat : Kec. Sooko dan Kec. Puri Kabupaten Mojokerto d. Batas Sebelah Timur : Kec. Puri dan Kec. Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

Tabel 4.1. Luas Area Setiap Kelurahan Kota Mojokerto

No Kecamatan/Kelurahan Luas Luas

(Ha) (Km2)

1 Kecamatan Prajurit Kulon

Surodinawan 145,9 1,459 Kranggan 113,3 1,133 Miji 39,6 0,396 Prajurit Kulon 119 1,19 Blooto 178 1,78 Mentikan 19 0,19 Kauman 19 0,19 Pulorejo 142 1,42 Sub Total 775,8 7,758 2 Kecamatan Magersari Meri 164,8 1,648 Gunung Gedangan 170,5 1,705

(2)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

No Kecamatan/Kelurahan Luas Luas

(Ha) (Km2) Kedundung 228,6 2,286 Balongsari 82,9 0,829 Jagalan 16,6 0,166 Sentanan 13,9 0,139 Purwotengah 13,5 0,135 Gedongan 14,7 0,147 Magersari 32,9 0,329 Wates 132,1 1,321 Sub Total 870,3 8,703 Total 1.646 16,46

Sumber : Kota Mojokerto Dalam Angka Tahun 2012

Peta 4.1. Wilayah Administrasi

Peta 4.1. WILAYAH ADMINISTRASI

(3)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

4.2. Profil Demografi Kota Mojokerto

4.2.1. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Struktur Umur

Jumlah penduduk Kota Mojokerto akhir tahun 2011 hasil registrasi penduduk, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mojokerto tercatat sebesar 134.222 jiwa yang tersebar di 2 (dua) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan. Penduduk laki-laki sebanyak 66.365 jiwa atau sebesar 49,44 persen dan penduduk yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 67.857 jiwa atau sebesar 50,56 persen. Dari komposisi penduduk laki-laki dan perempuan itu bisa dilihat bahwa Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Kota Mojokerto adalah sebesar 97,80 persen, artinya di setiap 100 penduduk wanita terdapat 98 penduduk laki-laki.

Bila dilihat dari status kewarganegaraan, hanya terdapat 37 jiwa yang berkewarganegaraan asing (WNA) dari total penduduk Kota Mojokerto.

Tabel 4.2. Penduduk Akhir Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin No Kecamatan / Kelurahan Laki

laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis Kelamin 1 Kecamatan Prajurit Kulon

Surodinawan 3.501 3.471 6.972 100,86 Kranggan 6.446 6.703 13.149 96,17 Miji 4.639 4.629 9.268 100,22 Prajurit Kulon 3.856 3.738 7.594 103,16 Blooto 2.964 2.852 5.816 103,93 Mentikan 3.656 3.872 7.528 94,42 Kauman 1.568 1.690 3.258 92,78 Pulorejo 3.611 3.623 7.234 99,67 Sub Total 30.241 30.578 60.819 98,90 2 Kecamatan Magersari Meri 3.967 4.055 8.022 97,83 Gunung Gedangan 3.351 3.367 6.718 99,52 Kedundung 7.284 7.159 14.443 101,75 Balongsari 3.949 4.016 7.965 98,33 Jagalan 1.627 1.714 3.341 94,92 Sentanan 1.197 1.305 2.502 91,72 Purwotengah 852 916 1.768 93,01 Gedongan 1.150 1.239 2.389 92,82 Magersari 2.849 2.997 5.846 95,06 Wates 9.898 10.511 20.409 94,17 Sub Total 36.124 37.279 73.403 96,90 Total 66.365 67.857 134.222 97,80

(4)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Sebagai modal dasar pembangunan, kelompok umur produktif dari komposisi penduduk Kota Mojokerto mencapai 91.338 jiwa atau 68,05% dari total penduduk Kota Mojokerto tahun 2011. Komposisi yang besar ini diharapkan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat. Berikut ini adalah data sebaran jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur di Kota Mojokerto tahun 2011.

Tabel 4.3. Sebaran Penduduk Kota Mojokerto Menurut Umur Tahun 2011

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah %

0-14 16.442 15.058 31.500 23,47%

15-59 44.983 46.355 91.338 68,05%

59 + 4.940 6.444 11.384 8,48%

Sumber : Mojokerto Dalam Angka Tahun 2012

4.2.2. Laju Pertambahan Penduduk

Perkembangan penduduk di Kota Mojokerto dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya memiliki pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tahun 2011 pertumbuhan penduduk Kota Mojokerto mengalami kenaikan sebesar 11,15 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Kenaikan laju pertumbuhan penduduk ini terkait dengan perpindahan penduduk dari luar Kota Mojokerto yang meningkat serta meningkatnya angka kelahiran.

Tabel 4.4. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2011

Tahun Jumlah Perkembangan

Penduduk (%)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2) Penduduk Kepala Keluarga

2001 109.911 28.305 0,97 6.677 2002 111.249 29.304 1,22 6.759 2003 112.547 29.620 1,17 6.838 2004 113.275 29.647 0,65 6.882 2005 113.193 30.216 -0,07 6.877 2006 114.088 30.421 0,79 6.931 2007 115.519 31.046 1,25 7.018 2008 116.355 31.417 0,72 7.069 2009 119.500 38.482 2,70 7.260 2010 120.064 35.479 0,47 7.294 2011 134.222 36.583 11,15 8.154

(5)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Peta 4.2. Kepadatan Penduduk Kota Mojokerto

4.3. Topografi Kota Mojokerto

Kota Mojokerto berada pada ketinggian antara 18,75 - 25 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah di Kota Mojokerto berada pada ketinggian 18,75 mdpl. Data dan peta topografi di Kota Mojokerto dapat dilihat pada Tabel 4.5. dan Peta 4.3.

Tabel 4.5. Luas Topografi Kota Mojokerto

No Kecamatan / Kelurahan

Topografi

Jumlah (Ha) 18,75 m dpl 25 m dpl

1 Kecamatan Prajurit Kulon

Surodinawan 141.52 4.46 145.88 Kranggan 113.31 0.00 113.31 Miji 39.60 0.00 39.60 Prajurit Kulon 118.88 0.65 119.53 Blooto 178.07 0.00 178.07 Peta 4.2. KEPADATAN PENDUDUK

(6)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018 No Kecamatan / Kelurahan Topografi Jumlah (Ha) 18,75 m dpl 25 m dpl Mentikan 18.90 0.00 18.90 Kauman 18.63 0.00 18.63 Pulorejo 142.35 0.00 142.35 2 Kecamatan Magersari Meri 164.63 0.21 164.84 Gunung Gedangan 170.45 0.00 170.45 Kedundung 228.58 0.00 228.58 Balongsari 82.86 0.00 82.86 Jagalan 16.55 0.00 16.55 Sentanan 13.85 0.00 13.85 Purwotengah 13.47 0.00 13.47 Gedongan 14.68 0.00 14.68 Magersari 32.89 0.00 32.89 Wates 132.10 0.00 132.10 Total 1.641,22 5,32 1.646,54

Sumber : RTRW Kota Mojokerto 2012 - 2032

Peta 4.3. Peta Topografi Kota Mojokerto

Peta 4.3. TOPOGRAFI

(7)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Peta 4.4. Peta Kontur Kota Mojokerto

4.4. Geohidrologi Kota Mojokerto

Kondisi geohidrologi Kota Mojokerto sangat dipengaruhi oleh sungai-sungai yang melintasi Kota Mojokerto dan kedalaman air tanahnya. Terdapat 7 sungai yang melintasi Kota Mojokerto yaitu Sungai Brantas, Sungai Brangkal, Sungai Sadar, Sungai Cemporat, Sungai Ngrayung, Sungai Watu Dakon, dan Sungai Ngotok. Air tanah di Kota Mojokerto memiliki kedalaman antara 25 m. Lebih jelasnya dilihat pada Tabel 4.6. dan Peta 4.5 serta Peta 4.6.

Tabel 4.6. Panjang Sungai di Kota Mojokerto

NO NAMA SUNGAI PANJANG SUNGAI (M) KARAKTER

1. Sungai Brantas 11088,661 Bertanggul

2. Sungai Brangkal 7616,542 Bertanggul

3. Sungai Sadar 7860,713 Bertanggul

Peta 4.4. KONTUR

(8)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

NO NAMA SUNGAI PANJANG SUNGAI (M) KARAKTER

4. Sungai Cemporat 1874,852 Bertanggul

5. Sungai Ngrayung 3818,769 Bertanggul

6. Watu Dakon 4211,452 Bertanggul

7. Ngotok/Pulo 4902,914 Bertanggul

Sumber : Mojokerto Dalam Angka

Peta 4.5. Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Mojokerto

Peta 4.5. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

(9)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Peta 4.6. Hidrologi Kota Mojokerto

4.5. Geologi Kota Mojokerto

Kondisi Geologis lapisan batuan yang terdapat di Kota Mojokerto sebagian besar merupakan seri batuan Aluvium, Plistosen Fasies Sedimen dan Alluvium Fasies Gunung Api. Jenis aluvium mendominasi disebagian besar wilayah di Kota Mojokerto seluas 980,35 Ha, Plistosen Fasies Sedimen seluas 223,40 Ha terdapat di Kelurahan Gunung Gedangan dan Kedundung, Alluvium Fasies Gunung Api seluas 442,79 Ha meliputi Kelurahan Surodinawan, Miji, Prajurit Kulon, Blooto, Mentikan, Kauman, Pulorejo, Jagalan, Sentanan, Purwotengan dan Magersari. Luas geologi setiap kelurahan dapat dilihat pada Tabel 4.7. dan Peta 4.7.

Peta 4.6. HIDROLOGI

(10)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Tabel 4.7. Jenis Geologi Kota Mojokerto

No Kecamatan/ Kelurahan Jenis Geologi Jumlah (Ha) Alluvium Plistosen, Fasies Sedimen Alluvium, Fasies Gunung Berapi 1 Kecamatan Prajuritkulon 1. Surodinawan - - 145,88 145,88 2. Kranggan 51,36 - 61,95 113,31 3. Miji 17,74 - 21,86 39,60 4. Prajuritkulon 11,53 - 108,00 119,53 5. Blooto 123,86 - 54,21 178,07 6. Mentikan 5,67 - 13,23 18,90 7. Kauman 11,44 - 7,19 18,63 8. Pulorejo 142,35 - - 142,35 2 Kecamatan Magersari 1. Meri 164,84 - - 164,84 2. Gunung Gedangan 104,62 65,83 - 170,45 3. Kedundung 71,01 157,57 - 228,58 4. Balongsari 82,86 - - 82,86 5. Jagalan 13,44 - 3,11 16,55 6. Sentanan - - 13,85 13,85 7. Purwotengah 6,82 - 6,65 13,47 8. Gedongan 14,55 - 0,13 14,68 9. Magersari 26,17 - 6,72 32,89 10. Wates 132,10 - - 132,10 Jumlah 980,35 223,40 442,79 1.646,54

(11)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Peta 4.7. Jenis Geologi Kota Mojokerto

Jenis tanah di Kota Mojokerto yaitu berupa Grumosol kelabu tua dan Asosiasi aluvial kelabu dan aluvial coklat kekuningan. Jenis tanah Asosiasi aluvial kelabu dan aluvial coklat kekuningan terdapat di Kelurahan Mentikan, Kauman , Pulorejo, dan seluruh wilayah di Kecamatan Magersari seluas 624,57 Ha. Sedangkan jenis tanah Grumosol mendominasi jenis tanah di Kota Mojokerto, luas wilayah yang memiliki jenis tanah tersebut adalah 1.021,97 Ha terdapat di Kelurahan Meri, Gunung Gedangan, Kedundung, Balongsari, Jagalan, Santanan dan seluruh wilayah di Kecamatan Prajurit Kulon. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8. dan Peta 4.8.

Peta 4.7. GEOLOGI

(12)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Tabel 4.8. Jenis Tanah Kota Mojokerto

No Kecamatan/Kelurahan

Jenis Tanah

Jumlah (Ha) Assosiasi Alluvial

Kelabu dan Alluvial Coklat Kekuningan Grumosol Kelabu 1 Kecamatan Prajuritkulon 1. Surodinawan 0,00 145,88 145,88 2. Kranggan 0,00 113,31 113,31 3. Miji 0,00 39,60 39,60 4. Prajuritkulon 0,00 119,53 119,53 5. Blooto 0,00 178,07 178,07 6. Mentikan 10,72 8,18 18,90 7. Kauman 18,08 0,55 18,63 8. Pulorejo 0,03 142,32 142,35 2 Kecamatan Magersari 1. Meri 5,43 159,41 164,84 2. Gunung Gedangan 63,45 107,00 170,45 3. Kedundung 228,41 0,17 228,58 4. Balongsari 76,49 6,37 82,86 5. Jagalan 15,15 1,40 16,55 6. Sentanan 13,67 0,18 13,85 7. Purwotengah 13,47 0,00 13,47 8. Gedongan 14,68 0,00 14,68 9. Magersari 32,89 0,00 32,89 10. Wates 132,10 0,00 132,10 Jumlah 624,57 1021,97 1646,54

(13)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Peta 4.8. Jenis Tanah Kota Mojokerto

Kawasan rawan bencana yang ada di Kota Mojokerto merupakan kawasan rawan bencana kota yaitu banjir. Dimana banjir ini terjadi sesaat serta adanya genangan di beberapa tempat tertentu, terutama pada musim hujan. Kawasan rawan banjir yaitu terdapat pada Kelurahan Kauman, Kelurahan Gedongan, Kelurahan Purwotengah, Kelurahan Jagalan, Kelurahan Sentanan, Kelurahan Mentikan, Kelurahan Kranggan, Kelurahan Miji, Kelurahan Prajurit Kulon, Kelurahan Blooto, Kelurahan Surodinawan, Kelurahan Magersari, Kelurahan Wates, Kelurahan Kedundung, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Gunung Gedangan dan Kelurahan Meri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 4.9. berikut ini.

Peta 4.8. JENIS TANAH

(14)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Peta 4.9. Kawasan Rawan Bencana Kota Mojokerto

4.6. Klimatologi

Kota Mojokerto mempunyai perubahan iklim 2 jenis setiap tahunnya yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Rata-rata curah hujan pada bulan April merupakan tertinggi yang terjadi selama tahun 2011 yaitu mencapai 40,00 mm. Sedangkan rata-rata curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 9,44 mm. Namun pada tahun 2007 ada bulan yang tidak terdapat hari hujan yaitu bulan Juli, September, dan November.

Kemudian untuk kondisi temperatur udara, Kota Mojokerto memiliki temperatur udara maksimum 34,80C yang terjadi pada bulan Januari dan Nopember, dan minimum sebesar 14,80C yang terjadi pada bulan Februari. Sedangkan kelembaban udara pada bulan September mengalami tahap paling rendah sebesar 42%, sedangkan bulan januari dan bulan mei mengalami tahap paling tinggi kelembabannya yakni 98%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.9. dan Peta 4.10.

Peta 4.9. KAWASAN RAWAN BENCANA

(15)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Tabel 4.9. Kondisi Temperatur, Kelembaban, Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Kota Mojokerto NO BULAN TEMPERATUR 0C KELEMBABAN (%) TEKANAN UDARA (MBS) KECEPATAN ANGIN (KNOT)

MAX MIN MAX MIN

1 Januari 34,8 22,4 98 53 1.012,4 3,0 2 Februari 33,8 14,8 96 57 1.012,8 8,0 3 Maret 34,5 22,8 96 55 1.015,3 6,7 4 April 33,8 23,2 97 58 1.012,5 6,0 5 Mei 33,2 21,2 98 59 1.011,7 5,9 6 Juni 33,4 23,2 97 50 1.012,3 6,3 7 Juli 33,4 21,3 95 44 1.012,3 7,0 8 Agustus 33,0 22,7 92 49 1.013,0 6,0 9 September 34,3 23,8 95 42 1.012,4 6,5 10 Oktober 34,4 22,8 96 48 1.011,5 6,6 11 Nopember 34,8 23,4 97 52 1.011,6 6,7 12 Desember 33,4 22,2 97 51 1.008,2 6,0

(16)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Peta 4.10. Curah Hujan Kota Mojokerto

4.7. Sosial dan Ekonomi

4.7.1. Profil Sosial Budaya

4.7.1.1. Penduduk Rawan Sosial dan Sarana

Permasalahan kemiskinan sebenarnya memiliki dampak luas dan seringkali terkait dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Berbagai dampak sering timbul sebagai akibat ketidakmampuan warga masyarakat mengakses berbagai sumber- sumber ekonomi, sebagai contoh wanita susila dan anak jalanan seringkali merupakan bentuk keterpaksaan sebagian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok / dasar untuk hidup. Namun, seringkali ketidakmampuan mereka mengakses sumber ekonomi juga diakibatkan berbagai faktor seperti cacat ataupun karena memiliki latar belakang yang sudah terlanjur dianggap negatif oleh masyarakat. Jumlah penduduk rawan sosial dan sarana di Kota Mojokerto ditampilkan dalam tabel berikut ini :

Peta 4.10. CURAH HUJAN

(17)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Tabel 4.10. Permasalahan Sosial Menurut Kecamatan di Kota Mojokerto Tahun 2011

No Jenis Permasalahan Sosial Kecamatan (orang) Jumlah

(orang) Prajurit Kulon Magersari

1 Anak Terlantar 80 36 116

2 Pengemis / Gelandangan 46 23 69

3 Wanita Tuna Susila 10 2 12

4 Korban Narkotika - 1 1

5 Anak Nakal 4 2 6

6 Mantan Napi 18 28 46

7 Penyandang Cacat Bukan Karena Penyakit 256 307 563

8 Penyandang Cacat Ex Penyakit Kronis - 61 61

9 Korban Kekerasan - 2 2

10 Korban Bencana Alam - - -

11 Wanita Rawan Sosial Ekonomi 301 321 622

12 Keluarga Fakir Miskin 2.341 2.645 4.986

13 Keluarga Bermasalah Sos - Psikologis 1 5 6

14 Lanjut Usia Terlantar 485 432 917

15 Balita Terlantar 7 10 17

16 Anak Jalanan 60 37 97

17 Masyarakat di Daerah Rawan Bencana 1 - 1

18 Keluarga Berumah Tak Layak Huni 200 135 335

Sumber : Mojokerto Dalam Angka Tahun 2012

Tabel 4.11. Jumlah Panti dan Penghuni Panti Asuhan Menurut Jenis Kelamin di Kota Mojokerto Tahun 2001 - 2011

Tahun Jumlah Panti Asuhan (unit)

Penghuni (orang) Jumlah

(orang) Laki-laki Perempuan 2001 4 161 38 199 2002 4 161 38 199 2003 4 161 38 199 2004 26 224 225 449 2005 26 243 209 452 2006 26 243 212 455 2007 25 245 215 460 2008 25 245 215 460 2009 25 245 215 460 2010 25 245 215 460 2011 25 245 215 460

(18)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

4.7.1.2. Kriminal dan Hukum

Salah satu indikator untuk melihat kondisi keamanan dan rasa aman adalah melalui jumlah perkara yang masuk dan ditangani di Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota Mojokerto, seperti dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.12. Jumlah Kejahatan Yang Dilaporkan dan Diselesaikan Menurut Jenis Tindak Pidana di Kota Mojokerto Tahun 2011

No Jenis Tindak Pidana Dilaporkan Diselesaikan

1 Perkosaan 1 -

2 Perjudian 44 44

3 Penculikan 1 -

4 Penganiayaan Ringan 27 19

5 Pencurian Dengan Kekerasan 4 2

6 Pencurian Biasa 9 4

7 Pencurian Berat 54 6

8 Pencurian Kendaraan Bermotor 27 -

9 Penggelapan 9 8

10 Penipuan 37 14

11 Narkotik 8 8

12 Lainnya 76 60

Jumlah Kejahatan dan Pelanggaran 297 165

Sumber : Kepolisian Negara Republik Indonesia Resort Kota Mojokerto

4.7.2. Profil Ekonomi

Kinerja perekonomian suatu daerah secara makro dapat digambarkan dari nilai produk domestik regional bruto (PDRB). Hal ini karena di dalam nilai tersebut mencakup semua output barang dan jasa yang dihasilkan selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Dari nilai PDRB tersebut dapat diketahui berbagai indikator antara lain; pertumbuhan ekonomi, inflasi di tingkat produsen, sektor yang dominan dan PDRB perkapita.

Tabel 4.13. Perekonomian Kota Mojokerto Tahun 2009 – 2011

No Keterangan 2009 2010 2011

1 2 3 4 5

1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (juta Rp) 2.451.043,85 2.798.999,78 3.210.370,47

2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan (juta Rp) 1.157.929,82 1.228.437,26 1.309.816,57

(19)

Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2014-2018

Secara umum peningkatan hasil pembangunan di Kota Mojokerto ditunjukkan dengan peningkatan nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 PDRB atas dasar harga berlaku selalu menunjukkan peningkatan. Peningkatan nilai PDRB atas dasar harga berlaku selain dipengaruhi oleh peningkatan produksi juga dipengaruhi kenaikan harga.

Beberapa sektor yang dominan dalam pembentukan PDRB Kota Mojokerto adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, jasa-jasa dan sektor industri pengolahan. Sektor usaha yang paling dominan di Kota Mojokerto adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, dengan nilai tambah pada tahun 2011 sebesar Rp, 1.221.125,22 juta. Selama tahun 2009 sampai tahun 2011 nilai tambah dari sektor ini menunjukkan kecenderungan yang meningkat.

Tabel 4.14. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Mojokerto Tahun 2009 - 2011

Keterangan 2009 2010 2011

1 Pertanian 30.279,17 29.708,05 29.531,40

2 Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00

3 Industri Pengolahan 410.781,00 474.865,82 533.098,57

4 Listrik, Gas & Air Bersih 63.758,06 69.616,18 76.862,70

5 Kontruksi 19.890,89 23.181,79 26.970,03

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 932.562,23 1.100.613,95 1.221.125,22

7 Pengangkutan & Komunikasi 349.065,22 386.194,78 446.417,65

8 Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 171.464,54 193.801,34 219.874,75

9 Jasa - Jasa 473.242,75 521.017,88 656.490,15

PDRB 2.451.043,85 2.798.999,78 3.210.370,47

Gambar

Tabel 4.1. Luas Area Setiap Kelurahan Kota Mojokerto
Tabel 4.2. Penduduk Akhir Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin  No  Kecamatan / Kelurahan  Laki
Tabel 4.4. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Mojokerto Tahun 2011
Tabel 4.5. Luas Topografi Kota Mojokerto
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kota Mojokerto terletak di wilayah Propinsi JawaTimur dengan luas wilayah 692,15 km 2 , dilalui beberapa sungai besar diantaranya Sungai Brantas, Kali Sadar, Kali Ngontok,

Luas wilayah Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung berdasarkan peta administratif kelurahan tersebut adalah 493 Ha (Empat Ratus Sembilan Puluh

Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini terdiri dari 31 Kecamatan, 307 desa dan 8 kelurahan, dengan luas wilayah 204,011 ha atau 2.040.0 Km

Seperti para orang tua di Kelurahan Meri Kota Mojokerto dalam penentuan pendidikan tinggi, para orang tua memiliki beberapa hal yang menjadi motivasi dalam andil

Kelurahan Tengah merupakan salah satu Kelurahan di wilayah Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor dengan keadaan geografis sebagai berikut :..  Luas wilayah +

Wilayah Kota Mojokerto sejak ditetapkan sebagai daerah otonomi pada.. tahun 1950 terdiri dari satu kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Mojokerto

Wilayah Kota Mojokerto sejak ditetapkan sebagai daerah otonomi pada tahun 1950 terdiri dari satu kecamatan, yaitu Kecamatan Kota Mojokerto yang terdiri dari 41

Ditinjau dari segi Wilayah, Kelurahan Surodinawan memiliki luas wilayah sebesar 1.518 Ha.Adapun batas wilayah Kelurahan Surodinawan secara administratif adalah Sebelah utara Kelurahan