BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Objek dan Lokasi Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah Haneda Kitchenware yaitu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia produk dengan berbagai macam alat masak
(kitchenware) dan peralatan rumah tangga (household), pada penelitian ini, peneliti meneliti Haneda Kitchenware Cabang Semarang yang berlokasi di Jalan Carikan No 253, Semarang.
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015, 117), populasi yaitu suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, populasi yang peneliti ambil adalah pekerjaan yang di lakukan oleh seluruh pekerjaan atau jabatan yang ada pada Haneda Kitchenware.
3.2.2. Sampel
3.2.3. Teknik Sampling
Sugiyono (2015, 118), teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan pada sebuah penelitian, terdapat berbagai jenis teknik sampling yang dapat digunakan. Pada penelitian ini, menggunakan teknik sampel jenuh, karena semua pekerjaan dipilih untuk dijadikan sampel.
3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer, yang artinya data yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner kepada pimpinan perusahaan dan beberapa staff yang ada di dalam perusahaan. Data primer tersebut digunakan untuk mengetahui informasi mengenai deskripsi pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan (job specification) untuk melakukan analisis jabatan dan besarnya gaji pokok saat ini untuk dibandingkan dengan hasil gaji pokok baru.
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ada dua macam, yaitu dengan melakukan wawancara dan kuesioner yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Wawancara (Interview)
Sugiyono (2015, 194), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
b. Kuesioner (Angket)
Sugiyono (2015, 199), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pada penelitian ini, peneliti memberikan kuesioner kepada karyawan Haneda Kitchenware untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan dengan sistem kompensasi saat ini.
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam menentukan usulan nilai relatif jabatan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Pekerjaan
Melakukan analisis pekerjaan dalam setiap jabatan yang telah dipilih pada Haneda Kitchenware untuk memperoleh informasi tentang pekerjaan yang meliputi tugas, kewajiban dan tanggung jawab agar menghasilkan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam penentuan gaji pokok.
2. Memilih Pekerjaan
Memilih semua jabatan atau pekerjaan yang terdapat pada struktur organisasi Haneda Kitchenware.
3. Menentukan Faktor dan Sub Faktor yang Akan Dipilih
Faktor-faktor yang harus diberi imbalan (Compensable Factors)
menurut Ruky (2002, 84) adalah persyaratan dalam arti kualifikasi, tanggung jawab dan kondisi-kondisi lingkungan kerja yang mempengaruhi dan menentukan kinerja atau prestasi kerja dari pemegang jabatan tersebut. Faktor-faktor itulah yang nantinya akan diberi imbalan pada Haneda
Contoh :
No Faktor dan Subfaktor
1. Kemampuan
a. Pendidikan b. Pengalaman 2. Tanggung Jawab
a. Cakupan Tanggung Jawab b. Wewenang
c. Rentang Kendali d. Koordinasi
4. Membuat Definisi Setiap Faktor dan Sub Faktor yang Dipilih
Membuat definisi setiap faktor dan sub faktor yang telah dipilih, faktor tersebut harus disepakati oleh pimpinan perusahaan dan semua definisi tersebut harus ditulis atau diketik dengan kalimat yang mudah dipahami dan lugas. Definisi tersebut didapatkan melalui berbagai sumber, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia, Buku Manajemen Sumber Daya Manusia, dan lain lain. Faktor-faktor yang pada umumnya digunakan yaitu keterampilan, kondisi kerja, pendidikan dan tanggung jawab.
5. Memberikan Bobot dengan Dasar AHP dan Wawancara untuk
masing-masing Faktor dan Sub Faktor
Menentukan faktor dan sub faktor dilakukan dengan wawancara
Contoh:
Perhitungan Matriks Faktor a. Perhitungan Matriks Faktor
Kemampuan Tanggung Jawab
Kemampuan 1 1/3
Tanggung jawab 3 1
b. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki
Kemampuan Tanggung Jawab
Kemampuan 1,00 0,33
Tanggung jawab 3,00 1,00
∑ 4,00 1,33
c. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria Faktor
Faktor Kemampuan Tanggung Jawab
Kemampuan 0,25 0,25
Tanggung jawab 0,75 0,75
Normalized
Column Sums 1,00 1,00
d. Bobot Faktor (Eigen Vektor yang dinormalkan)
Kemampuan 0,25
Tanggung Jawab 0,75
Perhitungan Bobot Setiap Sub Faktor Kemampuan
a. Matriks Sub Faktor Hirarki untuk kriteria Kemampuan Kepala Cabang
Pendidikan Pengalaman
Pendidikan 1 1/2
b. Matriks Pembobotan Sub Faktor kriteria Kemampuan Kepala Cabang yang disederhanakan
Pendidikan Pengalaman
Pendidikan 1,00 0,50
Pengalaman 2,00 1,00
∑ 3,00 1,50
c. Matriks Pembobotan Sub Faktor kriteria Kemampuan Kepala Cabang yang dinormalkan
Pendidikan Pengalaman
Pendidikan 0,33 0,33
Pengalaman 0,67 0,67
Normalized
Column Sums 1,00 1,00
d. Vektor Eigen (yang dinormalkan)
Pendidikan 0,33
Pengalaman 0,67
Perhitungan Bobot Setiap Sub Faktor Kemampuan Kepala Cabang Faktor
Kemampuan
Vector Eigen Faktor Kemampuan
Vector Eigen Sub
Faktor Kemampuan Bobot
Pendidikan 0,25 0,33 0,08
Pengalaman 0,25 0,67 0,16
6. Menentukan Level atau Derajat dari Setiap Faktor dan Sub Faktor dan Skor untuk Setiap Level
pendidikan, maka karyawan dengan pendidikan yang tertinggi itulah yang mendapatkan level tertinggi.
Contoh :
Faktor Sub Faktor Level / Derajat
1 2 3 4
7. Menilai Setiap Pekerjaan dan Menentukan Nilai Poin Faktor
Dalam menilai setiap pekerjaan, peneliti harus menunggu sampai
faktor benar-benar terpilih agar dalam menilai setiap pekerjaan terarah pada faktor-faktor yang relevan, sehingga penilaian lebih efisien dan efektif. Setelah faktor-faktor tersebut terpilih, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai poin faktor yang digunakan untuk menentukan bobot suatu jabatan pekerjaan yang akan dijadikan level dalam perusahaan, dan hasil dari nilai poin faktor tersebut adalah Nilai Relatif Jabatan (NRJ) yang nantinya digunakan sebagai patokan dalam pemberian gaji pokok.
Contoh:
Hasil Penilaian Pekerjaan dan Poin Faktor Kepala Cabang
No Faktor / Sub
Faktor Bobot
8. Usulan Nilai Relatif Jabatan (NRJ)
Usulan nilai relatif jabatan didapatkan dari hasil total bobot yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya. Nilai relatif jabatan ini dapat digunakan sebagai usulan bagi perusahaan dalam menentukan gaji untuk karyawan.
Contoh :
No. JABATAN NRJ
1. Kepala Cabang 940
2. Supervisor 875
3. Staff Administrasi dan Keuangan 820
4. Staff Pemasaran 780,5
5. Staff Gudang 725
6. Bagian Penagihan 675,5