• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN PARA ANAK ASUH SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHA N KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG TAHUN AJARAN 20062007 Sk ripsi Diajukan u ntuk Memenuhi Salah Sa tu Syarat Mempero leh Ge la r Sarjana Pendidikan P rog ra m Studi Bimbingan Konseling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN PARA ANAK ASUH SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHA N KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG TAHUN AJARAN 20062007 Sk ripsi Diajukan u ntuk Memenuhi Salah Sa tu Syarat Mempero leh Ge la r Sarjana Pendidikan P rog ra m Studi Bimbingan Konseling"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan Konseling

Oleh :

Tekla Nogo Henakin 001114035

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

SKRIPSI

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN

PARA ANAK ASUH SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN

KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG

TAHUN AJARAN 2006/2007

Oleh:

Tekla Nogo Henakin NIM: 001114035

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Drs. Wens Tanlain, M.Pd. Tanggal 19 April 2007

(3)

SKRIPSI

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN

PARA ANAK ASUH SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN

KUMUDA PUTRA PUTRI MAGELANG

TAHUN AJARAN 2006/2007

Dipersiapkan dan Ditulis Oleh: Tekla Nogo Henakin NIM: 001114035

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 21 Mei 2007

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap: Tanda tangan

Ketua : Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. ... Sekretaris : Fajar Santoadi, S.Pd. ... Anggota I : Drs. Wens Tanlain, M.Pd. ... Anggota II : Dra. M.J Retno Priyani, M.Si. ... Anggota III : Dra. C.L. Milburga, CB., M.Ed. ...

Yogyakarta, 21 Mei 2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma. Dekan,

(Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D)

(4)

PERSEMBAHAN

To Jesus Chirst my inspiration, my greatest love, the Most Gracious, the

Most Merciful.

Kepada Bapa dan Mama tersayang atas cinta kasih dan pengrobanannya

juga Vicky, Edy, dan Ina untuk kasih sayang yang sangat berarti.

Kepada Ibu Editha Julli untuk SEMUA perhatian, kasih sayang,

semangat, tempat berbagi suka dan duka,dan pendonor studi yang baik hati

;o) Aku tidak akan menjadi seperti ini tanpa topangan dan kebaikan hati

yang engkau berikan. Tuhan memilih engkau menjadi perantara kasih-Nya

karena engkau memiliki hati yang besar dan penuh kasih sayang kepada

sesama. God Bless You...

To My good friends, Sarah Wood for her caring, kidnes, notice, aid, and

suport ; -) don’t give up mate!

Kepada Almarhum Kene Yoseph Blico Henakin...we love you

Kita tertarik kepada mereka yang membutuhkan, dengan penuh kasih kita

jadikan diri sama dengan kepedihan mereka dan berusaha meringankannya, agar

kepedihan kita sendiri membaik. (Robin Norwood)

Orang bijaksana adalah mereka yang telah mengetahui kebenaran ini; bahwa

kesulitan hanya bersifat sementara, waktu adalah obat kuat, penderitaan

adalah tabung percobaan.

(William Arthur Ward)

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Mei 2007 Penulis

Tekla Nogo Henakin

(6)

ABSTRAK

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN PARA ANAK ASUH

SISWA SMP DAN SM PANTI ASUHAN KUMUDA PUTRA

PUTRI MAGELANG

TAHUN AJARAN 2006/2007

Masalah-masalah penelitian ini (1) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007? (2) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007? (3) Apakah ada perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007? Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang dan memperoleh gambaran tentang perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survey. Populasi penelitian ini adalah semua para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007, berjumlah 98 anak asuh. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan. Kuesioner ini disusun oleh peneliti dan diuji cobakan sebelum digunakan. Data di analisis dan di uji secara statistik.

Hasil penelitian ini memberikan gambaran umum bahwa: (1) Jumlah para anak asuh siswa SMP yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori tinggi (52%) lebih banyak daripada jumlah para anak asuh siswa SMP yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah (48%). (2) Jumlah para anak asuh siswa SM yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah (57%) lebih tinggi daripada jumlah para anak asuh siswa SM yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori tinggi (43%). (3) Tidak terdapat perbedaan frekuensi yang sungguh-sungguh antara tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SM.

Berkaitan dengan ini, dikemukakan saran (1) Perlu diadakan kegiatan bimbingan pribadi-sosial sehingga para anak asuh lebih mengenal, menyadari, memahami, dan menerima diri dan lingkungannya serta apa yang sudah mereka peroleh selama tinggal di Panti Asuhan. (2) Kegiatan bimbingan belajar para anak asuh diperlukan agar kegiatan belajar para anak asuh berlangsung dengan lancar, serta pihak Panti Asuhan perlu menjalin kerja sama dengan pihak sekolah untuk memantau perkembangan akademik tiap para anak asuh. (3) Kegiatan bimbingan karier berupa keterampilan-keterampilan yang disediakan oleh Panti Asuhan semakin ditingkatkan lagi.

(7)

ABSTRACT

THE NEED FULFILLMENT LEVEL OF THE ORPHAN

CHILDREN IN KUMUDA ORPHANAGE JUNIOR HIGH

SCHOOL AND SENIOR HIGH SCHOOL MAGELANG

ACADEMIC YEAR OF 2006/2007

The research problem: (1) What is the need fulfillment level of the orphan children in Kumuda Orphanage junior high school Magelang academic year of 2006/2007? (2) What is the need fulfillment level of the orphan children in Kumuda Orphanage high school Magelang academic year of 2006/2007? (3) Is there any difference between the need fulfillment level of the orphan children in junior high school and senior high shcool Kumuda Orphanage Magelang academic year of 2006/2007? This research had a purpose to get the description of the need fulfillment level of the orphan children in Kumuda Orphanage junior high school and senior high school Magelang academic year of 2006/2007 and also the difference between the need fulfillment levels of the orphan children in Kumuda Orphanage junior high school and senior high school Magelang academic year of 2006/2007.

This research was a descriptive research with survey method. The population of this research is all the orphan children in Kumuda orphanage junior high school and senior high school Magelang academic year of 2006/2007; they are 98 students. The instrument that was used in this research was questionaire of need fulfillment level. These questionaire was made by the researcher and had been experimented before being used. Data was analyzed and examined statistically.

The result of this research gave some descriptions: 1) The number of the orphan children in Kumuda Orphanage junior high school Magelang academic year of 2006/2007 who had high level of need fulfillment was higher (52%) than those who had low level of need fulfillment (48%). 2). The number of the orphan children in Kumuda Orphanage senior high school Magelang academic year of 2006/2007 who had high level of need fulfillment was lower (43%) than those who had low level of need fulfillment (57%). 3). There was no differences of frequency between the need fulfillment levels of the orphan children in Kumuda Orphanage junior high school and senior high school Magelang academic year of 2006/2007.

In addition, it was suggested: 1). There should be a socio-personal sharing program to help the students know, aware of, understand and accept more themselves and also their environment besides thanking God for everything they have gotten along they live in the orphanage. 2). There should be a learning sharing program for accompanying them in their learning process and trying to follow their academic achievement by having relationship with their school teachers. 3). There should be a carrier sharing program such as trying to improve all the skill training programs which has been run by the orphanage.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas segala rahmat kasih karunia Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus yang telah membimbing dan menuntun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di program studi Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat berjalan dengan baik berkat bantuan, perhatian, kasih sayang, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Secara khusus ucapan terima kasih ini penulis haturkan kepada:

1. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen pembimbing yang dengan penuh perhatian dan kesabaran dalam membimbing, mengarahkan, dan membantu penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si., yang memberikan dukungan, semangat dan pengalamannya.

4. Bapak Drs. Yappy Taum yang selalu berbagi cerita dan pengalamannya. 5. Para Dosen Program Bimbingan dan Konseling, yang telah mengajarkan

ilmu pengetahuan, membimbing, dan mengarahkan penulis selama kuliah di Sanata Dharma

6. Bapak Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Tengah yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan penelitian di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang.

7. Bapak Kepala Panti Asuhan Wiloso Muda Mudi Purwerejo yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan uji coba instrumen.

8. Bapak Drs. Djoko Suranto, SH., yang telah menerima dan mengijinkan penulis melakukan penelitian.

9. Adik-adikku yang terkasih di Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang. Banyak pengalaman yang indah dan berharga bersama kalian semua.

(9)

10.Bapak Yohanes B. Henakin dan mama Juliana J. Dolun yang tersayang untuk semua kasih sayang, cinta dan perhatian yang besar dengan segala keterbatasannya. Juga keluarga besar Henakin dari Tubun Ille.

11.Ketheelen Kerigan. Hi mates, thanks for all; your aid, caring, lovley, kidnes, notice, experience, and anything in we relationship.

12.Mr. David & Misis Marry for the all help and suport to me. 13.My love Oman Berchmans Ndori for the big loving and caring. 14.Mr. & Misis Sweetings for the home in Jogjakarta.

15.Ima kewa dan Oncu Ati yang sudah bersama-sama tinggal di rumah 75A 16.Sahabat-sahabatku yang tersayang; Echi, Michael, James, Dony, Agus,

Fajar, Abe, Theres, Ika, Rian. Trimakasih untuk inspirasinya dan suportnya.

17.Keluarga besar IKALAYA untuk kesempatan berorganisasi dan berelasi yang baik (Nelos, Rusbin & Ona, Gaby, Irno, Rusman, Ibon, Imo, dll). 18.Teman-teman Janti yang selalu memperhatikan penulis selama melakukan

penelitian; Hanson, Aji, Nono, Chapoenx, Bang Osh, Jean, Bento, Ester, Echi, Mabes, Bogas, dll.

19.Teman-teman almamaterku di Prodi BK angkatan 2000 dan 2001, terimakasih untuk kebersamaan, keceriaan, dan kebahagiaan selama kuliah Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang berguna dari perbagai pihak. Akhir kata, penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini berguna bagi siapa saja yang berminat dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN & MOTTO ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR .. ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian ... 6

F. Hipotesis Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

A. Panti Asuhan ... 9

1. Pengertian Panti Asuhan ... 9

2. Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang ... 10

a. Sejarah Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang ... 10

b. Visi-Misi dan Motto Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang... 11

(11)

c. Tugas Pokok dan Fungsi Panti Asuhan ... 12

3. Pengasuhan/Pembimbingan ... 14

4. Program Kegiatan Pengasuhan/Pembimbingan ... 16

5. Metode Pelayanan Pengasuhan/Pembimbingan ... 21

6. Peningkatan Program Pengasuhan/Pembimbingan ... 22

B. Anak Asuh ... 22

1. Pengertian Anak Asuh ... 22

2. Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM ... 23

3. Perubahan yang dialami Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM... 24

C. Kebutuhan-kebutuhan Para Anak Asuh ... 30

1. Pengertian Kebutuhan ... 30

2. Jenis-jenis Kebutuhan Menurut Maslow ... 31

3. Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian... 38

B. Alat Pengumpulan Data ... 38

1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan... 38

2. Reliabilitas danValiditas Kuesioner... 40

C. Populasi Penelitian... 41

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 42

1. Uji Coba Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan... 42

2. Pengumpulan Data Penelitian ... 42

E. Teknik Analisis Data Penelitian... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil Penelitian ... 46

1. Masalah Penelitian ... 46

2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP ... 47

(12)

3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh

Siswa SM ... 47

4. Perbedaan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM ... 48

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V PENUTUP ... 55

A. Kesimpulan ... 55

1.Tujuan Penelitian ... 55

2.Hasil Penelitian ... 55

B. Saran . ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 61

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan

Para Anak Asuh ... 39 Tabel 2. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Uji Coba

dan Penelitian Tingkat Pemenuhan Kebutuhan

Para Anak Asuh ... 40 Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas

Suatu Alat Tes ... 41 Tabel 4. Populasi Penelitian Para Anak Asuh Panti Asuhan

Kumuda Putra Putri Magelang ... 42 Tabel 5 Jumlah Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM

dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan... 47 Tabel 6. Jumlah Para Anak Asuh Siswa SM

dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhannya ... 48 Tabel 7. Perhitungan Chi-Kuadrat Jumlah Para Anak Asuh

Sisw SMP dan SM dan Tingkat

Pemenuhan Kebutuhannya ... 49 Tabel 8. Distribusi Skor-skor Gasal Genap untuk Perhitungan

Reliabilitas dan Validitas uji Coba Tingkat Pemenuhan

Kebutuhan ... 75 Tabel 9. Distribusi Skor-skor Gasal Genap untuk Perhitungan

Relabilitas dan Validitas Penelitian Tingkat Pemenuhan

Kebutuhan ... 79 Tabel 10. Skor-skor Kuesioner Tinggi – Rendah

Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Panti

Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang ... 84 Tabel 11. Perhitungan Skor-Skor Jenis Kebutuhan

Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A Kumuda

Putra Putri Magelang ... 86

(14)

Tabel 12. Skor-Skor Tinggi Rendah Tiap Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan

Kumuda Putra Putri Magelang ... ... 91 Tabel 13. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para anak Asuh

Siswa SMP dan SM Per Jenis Kebutuhan ... 95

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan... 60 Lampiran 2 Surat Ijin Uji Coba & Penelitian dari Prodi

Bimbingan Konseling dan Surat Keterangan dari Dinas Sosial Propinsi

Jawa Tengah dan dari Panti Asuhan... 70 Lampiran 3. Distribusi Skor-skor Gasal Genap untuk

Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Uji Coba Pada Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A Wiloso Muda Mudi

Purwerejo ... 75 Lampiran 4. Distribusi Skor-skor Gasal Genap untuk

Perhitungan Reliabilitas dan Validitas Penelitian Pada Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A Kumuda

Putra Putri magelang ... 79 Lampiran 5. Skor-Skor Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan

Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A

Kumuda Putra Putri Magelang ... 84 Lampiran 6. Perhitungan Skor-Skor Jenis Kebutuhan

Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM P.A Kumuda

Putra Putri Magelang... 86 Lampiran 7. Perhitungan untuk Melihat Jenis-Jenis

Kebutuhan yang Diperoleh Tiap Para Anak Asuh P.A Kumuda

Putra Putri Magelang ... 89 Lampiran 8. Skor-Skor Tinggi Rendah Tiap Jenis Kebutuhan

Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan

Kumuda Putra Putri Magelang ... 91

(16)

Lampiran 9. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para anak Asuh

Siswa SMP dan SM Per Jenis Kebutuhan ... 95 Lampiran 10.Urutan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh

Siswa SMP dan SM Per Jenis Kebutuhan

Yang Termasuk Kategori Rendah ... 96

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mahkluk hidup memiliki kebutuhan bertahan hidup dan kebutuhan mengembangkan diri. Manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan tersebut yang harus dipenuhi. Kebutuhan yang tidak dipenuhi menimbulkan reaksi ketidak seimbangan diri, ketegangan dan konflik dalam diri. Kebutuhan yang dipenuhi menyebabkan keseimbangan diri. Kebutuhan mendorong manusia untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan menggunakan berbagai cara. Dalam usaha tersebut kadang-kadang manusia menghadapi masalah baik dalam diri maupun dalam masyarakat sekitar.

Menurut Maslow, manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin dan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya (Schultz 1977:94). Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari paling rendah sampai yang paling tinggi yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa kebersamaan, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahuan dan kebutuhan akan keindahaan. Pemenuhan kebutuhan tingkat tertentu menjadi dasar bagi pemenuhan kebutuhan tingkat di atasnya.

(18)

perkembangan. Pertumbuhan mencakup semua aspek fisik seperti perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, otak, dan kelenjar-kelenjar seks mulai berfungsi dan mengalami kematangan baik seks primer maupun seks sekunder. Perkembangan mencakup pada aspek psikis seperti perilaku seksual, sikap, perasaan/emosi, minat, cita-cita, pribadi, sosal, dan moral. Perubahan-perubahan fisik ini diiringi pula oleh perubahan-perubahan psikis pada diri anak remaja.

Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak remaja menjadikan mereka mulai melepaskan diri dari ikatan dengan orang tuanya. Disamping itu pula nampak perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat (Rochmah, 2005:179). Oleh karena itu remaja berusaha untuk mengenali dan memahami dirinya sendiri dan mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja tidak lepas dari berbagai permasalahannya karena pada masa ini timbul keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman yang dapat mengakibatkan perilaku kurang baik. Pada masa ini pula kebutuhan para anak remaja yang harus dipenuhi semakin bertambah dibandingkan saat anak masih kecil.

(19)

(Ahmadi 1990:246). Kegiatan merawat anak yaitu menjaga kesehatan diri anak. Kegiatan melindungi anak agar kebutuhan akan rasa aman anak tercukupi. Kegiatan mendidik anak yaitu dengan memberikan latihan-latihan seperti menatati peraturan rumah dan melaksanakan kewajibannya menyelesaikan tugas-tugas rumah. Dalam keluarga anak remaja dibiasakan, dilatih dan berperilaku sesuai adat istiadat masyarakatnya. Para anak remaja harus mematuhi aturan-aturan dan memiliki nilai-nilai hidup yang berkaitan dengan itu. Kegiatan-kegiatan dalam keluarga ini merupakan pula cara pemenuhuan kebutuhan anak remaja.

Namun demikian ada anak remaja yang tidak mengalami hal-hal tersebut karena keluarga kurang mampu melaksanakan itu. Ada anak yang tidak memiliki kedua orangtua, ada anak yang hanya memiliki satu orangtua, dan ada anak yang masih memiliki kedua orangtua tetapi mereka miskin. Anak yang tidak memiliki orang tua, anak terlantar dan anak dari keluarga miskin menjadi tanggungan negara seperti yang ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34: ”(1) Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, (2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memperdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”. Berdasarkan ini pemerintah dapat mengambil alih pengasuhan terhadap anak dari orangtua. Pemerintah memelihara dan mendidik anak-anak tersebut.

(20)

melalui Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Jawa Tengah mengelolah Panti Asuhan- Panti Asuhan bagi anak yang tidak memiliki orangtua, anak terlantar dan anak dari keluarga miskin. Salah satu dari Panti Asuhan- Panti asuhan itu adalah Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang. Panti Asuhan Kumuda Putra- Putri terletak di Magelang dan menampung sejumlah anak asuh. Usaha yang dilakukan yaitu pemeliharaan, perawatan, perlindungan, dan pendidikan para anak asuh.

Para anak asuh yang tinggal di Panti Asuhan Kumuda Putra- Putri Magelang berusia antara 7 tahun sampai dengan umur 19 tahun. Semua anak asuh bersekolah, baik di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. Jumlah anak asuh di Panti Asuhan Kumuda Putra- Putri Magelang sebanyak 140 anak yang terdiri dari 70 anak putra dan 70 anak putri. Ada 33 anak Sekolah Dasar, 58 anak Sekolah Menengah Pertama, 48 anak Sekolah Menengah, serta 1 anak di Perguruan Tinggi. Para anak asuh yang bersekolah di tingkat SMP, termasuk dalam kelompok remaja awal dan para anak asuh yang bersekolah di Sekolah Menengah, termasuk dalam kelompok remaja tengah. Para anak asuh siswa SMP berusia 11/12 – 15/16 tahun yang sedang berada dalam masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahaan dalam aspek fisik, psikis, dan psikososial. Para anak asuh siswa SM berusia 16-18 tahun. Pada masa ini pertumbuhan tulang dan kerangka-kerangka terhenti dan mereka menjadi lebih tenang dan lebih matang.

(21)

dibimbing oleh pengasuh. Kegiatan-kegitan yang dilakukan oleh anak asuh terdiri dari kegiatan harian dan mingguan. Kegiatan harian dimulai dari kegiatan pagi hari yaitu: bangun pagi, merapihkan tempat tidur, sholat Subuh, apel pagi, membersihkan asrama/zal dan lingkungan, persiapan sekolah, makan pagi serta membersihkan peralatan makan. Kegiatan siang hari setelah para anak asuh kembali dari sekolah: makan siang, sholat Dzuhur, tidur siang, dan sholat Ashar. Kegiatan soreh hari: mandi sore dan sholat Maghrib. Kegitan malam hari: makan malam dan membersihakan peralatan makan, sholat Isya, belajar malam, apel malam dan istirahat malam.

Kegiatan mingguan yaitu kegiatan yang dilakukan satu kali dalam satu minggu yang terdiri dari kegiatan olah raga seperti senam, kegiatan rohani seperti mengaji, dan kegiatan bimbingan. Kegiatan bimbingan terdiri dari bimbingan mental, bimbingan sosial, bimbingan fisik, bimbingan UEP (peternakan burung puyuh, ayam dan perikanan), dan bimbingan keterampilan seperti: menjahit, potong rambut, salon kecantikan, seni tari, seni kerawitan, seni kolintang dan seni musik. Pada hari minggu dan hari besar atau libur sekolah, jam sekolah diisi dengan kegiatan kerja bakti dan olahraga.

(22)

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007?

2. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007?

3. Apakah ada perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran mengenai tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007 dan memperoleh gambaran tentang perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, tahun ajaran 2006/2007.

D. Manfaat Penelitian

(23)

E. Batasan Istilah dan Variabel Penelitian 1. Batasan Istilah

a. Kebutuhan adalah suatu hal yang diperlukan manusia untuk dapat melangsungkan hidupnya dan mengembangkan diri, baik pada aspek biologis, aspek psikologis, dan aspek sosial.

b. Anak-anak remaja di panti asuhan adalah anak-anak putra dan putri yang tidak mempunyai orangtua, anak terlantar, anak yang orang tuanya tidak mampu, dan menjadi penghuni panti Asuhan.

c. Panti asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang merupakan panti sosial yaitu lembaga/ kesatuan kerja yang merupakan sarana dan prasarana yang memberikan pelayanan sosial berdasarkan profesi pekerjaan sosial yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah, tempat penampungan dan pelatihan untuk belajar hidup bersama orang lain. Panti asuhan dapat juga diartikan sebagai suatu fasilitas yang digunakan untuk mendukung kegiatan belajar dan kegiatan pengembangan diri bagi para penghuninya.

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini ada dua, yaitu:

(24)

pengetahuan, dan kebutuhan akan keindahaan. Pemenuhan kebutuhan ini diukur dengan Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan dan ditunjukan oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak. Ada dua kategori tingkat pemenuhan kebutuhan yaitu rendah dan tinggi

b. Kelompok para anak asuh yang menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan para anak asuh siswa Sekolah Menengah (SM). Ada dua kelompok para anak asuh yaitu kelompok para anak asuh siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan kelompok para anak asuh siswa Sekolah Menengah (SM).

F. Hipotesis Penelitian

(25)

9

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Pembahasan dalam Bab ini mengenai panti asuhan, anak asuh, dan kebutuhan-kebutuhan anak asuh.

A. Panti Asuhan

1. Pengertian Panti Asuhan

Panti Asuhan adalah suatu tempat pelayanan sosial yang memberikan perlindungan dan pembinaan kesejahteraan sosial bagi anak terlantar, anak yatim, piatu, yatim piatu, anak dari keluarga kurang mampu dan terlantar, serta remaja terlantar agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara wajar, yang meliputi pembinaan fisik, mental, sosial, bakat dan kemampuan serta keterampilan.

(26)

2. Panti Asuhan Kumuda Putra -Putri Magelang a. Sejarah Panti Asuhan Kumuda

Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang ada sejak zaman pemerintahaan Belanda (zaman penjajahan Belanda) yang didirikan pada tahun 1935 oleh Pa Van De Steur dengan nama: “STICHING PA VAN DE STEUR”. Pada tahun 1942 masa pemerintahaan Jepang namanya diganti menjadi rumah “RUMAH ANAK PIATU NEGARA” (RAPN) di bawah pimpinan Mr. Ney dan Yan Salmon.

Tahun 1945 setelah Indonesia merdeka namanya diubah menjadi “RUMAH ANAK NEGARA” (RAN) dibawah pimpinan R M Sugeng Sumodilogo yang pada masa itu menjabat sebagai Kepala Kantor Sosial Karesidenan Magelang. Tahun 1952 Rumah anak Negara diserahkan kepada kantor Sosial Kabupaten Magelang pada tanggal 10 Desember 1952 dengan disyahkan oleh Menteri Sosial Republik Indonesia. Pada tahun 1955 Rumah Anak Negara dipecah menjadi dua yaitu Rumah Anak Negara Khusus Putra dan Rumah Anak Negara Khusus Putri.

(27)

KUMUDA PUTRA dan panti asuhan Khusus KUMUDA PUTRI dijadikan satu menjadi panti asuhan “KUMUDA PUTRA PUTRI” sampai dengan sekarang.

Mulai tahun 2002 sesuai dengan Peraturan Daerah propinsi Jawa Tengah No. 1 tahun 2002, Panti Asuhan Kumuda menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Propinsi Jawa Tengah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Jawa Tengah.

Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang berada di jalan Alibahsyah Sentot Prawirodirjo No. 940 yang terletak di pinggiran kota Magelang. Pada tahun ajaran 2006/2007 jumlah para anak asuh ada 140 anak. Para anak asuh yang sekolah di tingkat SD 33 anak, di SLTP 58 anak, di tingkat SM 48 anak, dan di Perguruan Tinggi Negeri 1 anak.

b. Visi, Misi dan Motto Panti Asuhan Kumuda Putra -Putri Magelang

Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang yang berdiri di bawah Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah memiliki visi, misi dan motto. Visi Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang adalah terwujudnya kader bangsa yang berkualitas, mandiri dan sejahtera. Misi dari Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang adalah:

(28)

3) Menjadi Pusat pelayanan dan laboraturium kesejahteraan sosial, spiritual, kesetiakawanan sosial, usaha ekonomi produktif serta informasi dan konsultasi.

4) Meningkatkan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait guna mewujudkan usaha mandiri.

Motto Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang yaitu “Muda berusaha masa depan sejahtera”

c. Tugas Pokok dan Fungsi Panti Asuhan

Tugas pokok Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang adalah memberikan perlindungan, pembinaan kepada anak terlantar (anak yatim piatu, piatu, yatim serta anak dari keluarga tidak mampu) dan memberikan pelayanan/ penyantunan pengganti orangtua/ wali anak dalam memenuhi kebutuhan baik fisik, mental, sosial dan keterampilan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara wajar, mandiri dan berkwalitas.

Fungsi Panti Asuhan adalah untuk menampung anak-anak yatim piatu, anak piatu atau anak yatim, anak terlantar bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka memperoleh perhatian berupa pemenuhan kebutuhan dasarnya dan memperoleh status sosial yang layak. (Depsos.1992). Fungsi ini dirinci menjadi: 1) Pusat pelayanan kesejahteraan sosial anak meliputi:

(29)

c) Pengembangan (Promotive-Development) d) Pencegahan (Preventive)

2) Pusat data dan informasi serta konsultasi kesejahteraan sosial anak. 3) Pusat pengembangan keterampilan.

Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang dikelolah dengan azas kekeluargaan bagi para anak asuh. Oleh karena itu Panti Asuhan menjadi tempat penampungan anak dan menjadi sebagai keluarga para anak asuh. Suasana kekeluargaan dalam kehidupan sehari-hari di panti asuhan, membuat para anak asuh merasa betah tinggal di panti asuhan (mereka merasa seperti tinggal di rumah keluarganya sendiri).

d. Tujuan Panti Asuhan

Menurut Departemen Sosial, Panti Asuhan memiliki tujuan sebagai berikut:

1) Agar anak asuh dapat menjadi warga masyarakat dan negara yang hidup layak dan mandiri serta penuh tanggung jawab baik pada diri sendiri, keluarga mapupun orang lain.

2) Memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak-anak asuh agar terpenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosialnya.

3) Memberikan asuhan dan bimbingan kepada anak-anak asuh, kearah pengembangan pribadi untuk menjadi anggota masyarakat yang mampu hidup layak.

(30)

Tujuan jangka pendek Panti Asuhan Kumuda adalah (a) Memberikan pelayanan kesejahteraan sosial yang berdasarkan profesi pekerjaan sosial kepada anak-anak yang terlantar agar dapat memenuhi kebutuhan baik fisik, mental maupun sosial dan (b) memberikan asuhan dan bimbingan kepada anak-anak yang terlantar ke arah pengembangan pribadi dan potensi agar mereka kelak menjadi anggota masyarakat yang mampu hidup layak; (c) memberikan bekal baik moral maupun material kepada anak asuh agar dapat hidup mandiri ditengah-tengah masyarakat.

Tujuan jangka panjang Panti Asuhan Kumuda adalah mewujudkan kader bangsa yang memiliki keterampilan memadai, berpengetahuan luas, setia kawan dan bertanggung jawab, berdedikasi tinggi, bertakqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tetap berkepribadian Pancasila.

3. Pengasuhan/Pembimbingan

(31)

tenaga kepengasuhan/pembimbing tersebut terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga harian lepas.

Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang dipimpin oleh bapak Djoko Suranto,SH dan didampingi oleh koordinator tata usaha yaitu bapak Johny Sulistyo N, koordinator penyantunan oleh ibu Triningsih Puryaninggar, dan koordinator bimbingan dan penyaluran oleh bapak Drs. Bahrudin.

Suasana yang mendukung terciptanya proses pelayanan pengasuhan/pembimbingan yang baik, didukung oleh peraturan dan tata tertib. Peraturan dan tata tertib tersebut selain mendukung terciptanya proses pelayanan kepada para anak asuh, juga bertujuan untuk menciptakan suasana panti asuhan sebagai lingkungan tertib, teratur dan tentram, memberikan pendidikan mental dan budi pekerti yang luhur. Peraturan/tata tertib panti asuhan meliputi tata tertib anak asuh, tata tertib tamu/pengunjung.

(32)

Fasilitas penunjangnya berupa prasarana antara lain bangunan asrama, kantor, aula/ruang belajar putra, rumah Kepala Dinas, rumah dinas pengasuh, ruang pameran dan perpustakaan, masjid, ruang keterampilan potong rambut, prasarana UEP berupa kandang ayam dan kolam ikan, dapur, ruang makan/ruang belajar putri, ruang keterampilan komputer, garasi, kamar mandi/WC, pos jaga, dan bengkel praktek.

4. Program Kegiatan Pengasuhan/pembimbingan

Pelaksanaan suatu kegiatan di Panti Asuhan hendaknya berdasarkan pada suatu program yang telah disusun sebelumnya. Suatu program pengasuhan/bimbingan disusun sesuai dengan kebutuhan para anak asuh. Program pengasuhan/pembimbingan ini dapat dijadikan sebagai pegangan bagi para pengasuh.

a. Syarat Menyusun Program

Prayitno dkk menyebutkan beberapa syarat yang hendaknya dipenuhi dalam menyusun suatu program pengasuhan/bimbingan yang dapat digunakan sebagai pedoman pengasuhan di Panti Asuhan sebagai berikut:

1) Berdasarkan kebutuhan individu yang dibimbing, sesuai dengan kondisi pribadi dan tugas-tugas perkembangan.

(33)

3) Sistematis, artinya program disusun menurut urutan logis, tersinkronisasi dengan menghindari tumpang tindih yang tidak perlu.

4) Terbuka dan luwes sehingga mudah menerima masukan untuk pengembangan dan penyempurnaan program, tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh.

5) Memungkinkan kerja sama dengan semua pihak yang terkait. 6) Memungkinkan diadakan penilaian lebih lanjut untuk

penyempurnaan program (Prayitno dkk, 1997). b. Langkah-langkah Penyusunan Program

Aryatmi Siswohardjono menyebutkan langkah-langkah penyusunan suatu program bimbingan sebagai berikut:

1) Meneliti permasalahaan yang banyak dialami oleh binimbing. 2) Menentukan prioritas dari kebutuhan yang perlu segera ditangani

dan dimasukkan dalam program bimbingan. 3) Menginventarisasi fasilitas yang ada.

4) Menyusun program bimbingan yang relevan dengan kebutuhan dan mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab di antara petugas bimbingan yang ada.

(34)

6) Memikirkan kemungkinan masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan program-program yang disusun (Imelda, 2002:50). c. Pentingnya Penyususnan Program Pengasuhan/Pembimbingan

Program kegiatan pengasuhan/pembimbingan yang sudah disusun hendaknya dijalankan dengan lebih penuh tanggung jawab dan lebih profesional. Hal ini dimaksudkan agar pengasuhan dapat mencakup seluruh aspek kehidupan tiap para anak asuh. Aryatmi Siswohardjono menyebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika para pengasuh/pembimbing bekerja berdasarkan program yang jelas, antara lain:

1) Ruang lingkup bimbingan luas terutama melalui bimbingan kelompok yang terencana secara matang sesuai kebutuhan yang dibimbing.

2) Kerja sama dalam tim bimbingan dapat lebih optimal dengan pembagian tugas yang disepakati bersama.

3) Sifat bimbingan lebih menonjol ialah sifat preventif dan perseveratif.

4) Lebih memungkinkan diadakan evaluasi oleh pihak-pihak yang terkait.

(35)

d. Program pengasuhan/pembimbingan di Panti Asuhan Kumuda

Program pengasuhan/pembimbingan di Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang, meliputi pemeliharaan, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di panti. Pemeliharaan meliputi pengadaan tempat tinggal/pengasramaan; pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum, pakian dan pemeliharaan badan serta perawatan kesehatan.

Pendidikan di sekolah diberikan kepada semua anak asuh mulai dari tingkat SD sampai tingkat SM, dengan fasilitas pemenuhan SPP/BP3, alat tulis/peralatan sekolah dan biaya operasional sekolah yang lain, bahkan bagi anak yang berprestasi diberi kesempatan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri.

Pendidikan dalam panti merupakan salah satu bentuk pembinaan/bimbingan di Panti Asuhan Kumuda yang dimaksudkan agar dapat meningkatkan kualitas hidup para anak asuh. Kegiatan bimbingan/pembinaan ini terdiri dari:

1) Bimbingan Fisik

(36)

2) Bimbingan Mental

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman para anak asuh tentang hidup beragama. Kegiatan ini berupa 1) bimbingan rohani Islam dan Kristen, 2) Sholat berjamaah (khususnya untuk shalat Magrib, Isya, dan Shubuh), 3) Yasinan dan Tahlilan, 4) Membaca Nadzom Asmaul Husna yang dilakukan setiap Sholat Shubuh, dan 5) mengadakan sholat Tarawih Berjama’ah dan Kultum,

3) Bimbingan sosial

Kegiatan bimbingan ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman para anak asuh tentang kesadaran sosial, tanggung jawab sosial dan kesetiakawanan sosial yang berkaitan dengan hubungan antar manusia, hidup bermasayarakat, dan kepemimpinan. Kegiatan ini berupa bimbingan sosial kelompok dan bimbingan sosial perorangan. Bimbingan sosial kelompok seperti ceramah, pembentukan kepengurusan asrama dan kelompok piket kebersihan, pembentukan Ta’mir masjid, dan penugasan anak asuh untuk piket jaga ketertiban pada siang hari. Bimbingan sosial perorangan seperti pembinaan kepada anak yang bermasalah.

4) Bimbingan keterampilan

(37)

1) bimbingan bahasa (Inggris, Indonesia, Jawa), 2) keterampilan putri (menjahit, kristik/menyulam, membuat hantaran dan pernik-pernik, salon kecantikan), 3) keterampilan seni (tari, kulintang, krawitan, musik band, rebana, dekorasi/merangkai janur), 4) potong rambut, 5) usaha ekono mi produktif seperti peternakan ayam, peternakan burung puyuh, dan perikanan, 6) keterampilan perbengkelan dan stir mobil, dan 7) komputer.

Bagi para anak asuh yang telah menyelesaikan pendidikan di sekolah hingga lulus/tamat dan telah selesai mengikuti pendidikan di panti akan disalurkan ke lapangan kerja, orangtua atau lembaga lainnya.

5. Metode Pelayanan Pengasuhan/Bimbingan

(38)

6. Peningkatan Program Pengasuhan/Pembimbingan

Dalam rangka meningkatkan program pengasuan pada para anak asuh Panti Asuhan Kumuda putra-Putri Magelang, pihak panti menjalin kerja sama dengan beberapa instansi-instansi terkait seperti; Pemerintah Kabupaten, kota Magelang, Temanggung dan Wonosobo; kantor Departemen Agama kota Magelang; Dinas Kesehatan kota Magelang, Koramil Magelang Utara; kantor Dinas Pendidikan kota Magelang; Kwarcab kota Magelang; lembaga atau instansi terkait; serta para instruktur keterampilan seperti; instruktur potong rambut, instruktur salon kecantikan, instruktur menjahit, instruktur kerawitan, instruktur kolintang/ band, dan instruktur tari jawa. Disamping itu pula diadakan kegiatan monitoring dan pengasuhan dan evaluasi seluruh proses kegiatan pelayanan pengasuhan.

B. Anak Asuh

1. Pengertian Anak Asuh

Anak asuh adalah anak yang berasal dari keluarga miskin, anak yang tidak mempunyai orang tua/ ayah/ ibu, dan anak terlantar, yang tinggal di Panti Asuhan dan diasuh oleh para pengasuh. Hal ini di ditegaskan dalam Undang-Undang No. 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak Pasal 4 dan 5 bahwa:

(39)

Anak yang tidak mampu adalah anak yang berasal dari keluarga miskin, anak yang tidak mempunyai orang tua adalah anak yang ayah-ibu, ayah/ ibu sudah meninggal dunia. Anak terlantar adalah anak yang berasal dari keluarga yang pecah/ retak (broken home). Para anak asuh ini mendapatkan pemeliharaan, perawatan, perlindungan, dan pendidikan formal mulai dari SD, SMP, SM, dan Perguruan Tinggi bagi anak yang berprestasi. Mereka mendapat juga pembimbingan agar memiliki keterampilan hidup untuk dapat bekerja setelah tamat dari Sekolah Menengah dan sesudah meninggalkan Panti Asuhan.

Pengertian anak asuh menurut UU No. 2 Tahun 1979 tentang Lembaga Sosial Pasal 4 & 5, adalah anak-anak dan remaja sampai dengan batas umur 21 tahun, belum pernah menikah yang karena suatu sebab tidak dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarganya.

Anak asuh Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang adalah anak yang terdiri dari anak yatim, piatu dan yatim piatu yang dalam keadaan terlantar dan anak dari keluarga retak/pecah, anak dari keluarga terpidana, penyakit kronis dan lain-lain yang berumur 5 sampai dengan 18 tahun terutama anak usia dibahwah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

2. Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM

(40)

Sekolah Menengah merupakan kelanjutan dari SMP. Sekolah Menengah terdiri dari Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Para anak asuh siswa SM di Panti Asuhan Kumuda Putera-Putri Magelang sebagian besar bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dengan harapan, setelah mereka tamat dan sesudah meninggalkan Panti Asuhan, mereka dapat bekerja dan dapat hidup mandiri.

Para anak asuh siswa SMP dan SM termasuk remaja karena mereka sedang mengalami perubahan-perubahan fisik yang disertai dengan perubahan-perubahan psikis. Ada yang sedang memasuki masa puber dan ada yang sedang memasuki masa pertengahan remaja.

3. Perubahan yang dialami para anak asuh siswa SMP dan siswa SM a. Perubahan Fisik

Perubahan fisik yang nampak meliputi tingi badan, berat badan, proporsi tubuh, dan organ seks. Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi badan yang matang antara usia 17-18 tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya. Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan. Berbagai anggota badan tumbuh lambat laun dan mencapai perbandingan tubuh yang lebih simetris seperti badan melebar dan memanjang. Organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir remaja. Perubahan yang tak menampak meliputi sistem pencernaan,

(41)

jaringan tubuh. Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan apabila jantung sudah matang. Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahun dan anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian. Perkembangan kelenjar gonad pada masa ini mengakibatkan ketidakseimbangan diri pada anak asuh SMP. Kelenjar-kelenjar seks berkembang dengan pesat dan berfungsi pada saat anak asuh SMP namun mengalami kematangan saat akhir masa remaja atau pada anak asuh di kelas tiga SMA. Rata-rata pada usia 18 tahun perkembangan kerangka terhenti (Hurlock, 1980:211).

b. Perubahan Reaksi Perasaan

(42)

namun tiba-tiba mereka langsung merasa sedih, putus asa, rendah diri dan tidak mau bergaul.

Perubahaan reaksi perasaan pada anak asuh siswa SM pada umumnya lebih matang dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada yang berkaitan dengan dirinya. Reaksi emosi sudah mulai diatur namun dapat meningkat dengan tiba-tiba jika ia sedang jatuh cinta, memikirkan masa depan atau sedang menghadapi rasa marah yang besar.

c. Perubahan Sikap Sosial

Anak asuh siswa SMP harus menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial baik dalam keluarga, panti asuhan, sekolah, dan masyarakat sehingga hal ini sering menimbulkan konflik peran sosial dalam diri mereka. Di satu pihak mereka sudah ingin mandiri, tetapi di pihak lain mereka masih harus mengikuti kemauan orang tua, panti, dan aturan-aturan masyarakat sekitar. Mereka juga memiliki status yang tidak menentu, apakah mereka bersikap sebagai kanak-kanak atau orang dewasa karena pada saat ini mereka berlaku sebagai anak-anak namun oleh sebagian kelompok masyarakat hal tersebut tidak diperkenankan.

(43)

Untuk dapat menyesuaikan diri dan bersosialisasi dengan orang dewasa, para anak asuh harus membuat banyak penyesuaian baru seperti penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru dalam sleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam sleksi pemimpin. Para anak asuh di Panti Asuhan hidup bersama dengan kelompok teman sebaya. Pengaruh teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga (Hurlock, 1980:213).

d. Perubahan Minat

(44)

pada pelajaran-pelajaran yang nantinya akan berguna dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya, minat pada pekerjaan seperti pemantapan kursus-kursus untuk menambah keterampilan sebagai modal bekerja yang sering dialami oleh anak asuh siswa SM; minat pada agama seperti semakin mendalami ajaran agama dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan saat anak asuh bersekolah di SM, dan minat pada simbol status yang merupakan prestise yang menunjukan bahwa orang yang memilikinya lebih tinggi atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompok seperti merokok, minum minuman keras, dan penggunaan obat-obatan terlarang yang sering dialami pula oleh anak asuh siswa SM (Hurlock, 1980:217-213).

e. Perubahan Moral

Para anak asuh siswa SMP dan SM diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku khusus di masa kanak-kanak dengan prinsip moral yang berlaku umum dan merumuskannya ke dalam kode moral yang akan berfungsi sebagai pedoman bagi perilakunya (Hurlock, 1980:225). Para anak asuh harus mengendalikan perilakunya sendiri yang sebelumnya menjadi tanggungjawab orang tua, guru dan pengasuh.

(45)

dilengkapi dengan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang dipelajari dari orang tua, guru dan juga pengasuhnya. Ada diantara para anak asuh yang bahkan melengkapi kode moral mereka dengan pengetahuan yang diperoleh dari pelajaran agama (Hurlock 1980). f. Perubahan Kepribadian

Pada para anak asuh siswa SMP, pada umumnya anak laki-laki dan perempuan sudah menyadari sifat-sifat yang baik dan yang buruk, dan mereka menilai sifat-sifat ini sesuai dengan sifat teman-teman mereka. Mereka juga sadar akan peran kepribadian dalam hubungan-hubungan sosial dan oleh karena itu mereka terdorong untuk memperbaiki kepribadian mereka misalnya dengan membaca buku-buku atau tulisan-tulisan mengenai masalah mereka dengan harapan untuk mendapatkan dukungan sosial.

(46)

C. Kebutuhan-Kebutuhan Para Anak Asuh 1. Pengertian kebutuhan

Menurut Maslow, manusia memiliki sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk semua manusia, tidak berubah dan berasal dari sumber genetis atau naluriah (Globe, 1987:70). Maslow beranggapan bahwa kebutuhan dasar manusia baik yang bersifat psikologis dan fisiologis menjadi inti kodrat manusiawi.

Kebutuhan merupakan dasar timbulnya perilaku tiap individu dalam melangsungkan hidupnya. Manusia bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Mappiare mengemukakan bahwa tingkah laku individu selalu diarahkan pada pemenuhan kebutuhan tertentu (Mappiare, 1982:129).

Terpenuhinya suatu kebutuhan akan menimbulkan perasaan puas, senang, bahagia, dan dapat menyesuaikan diri dengan baik, sedangkan kebutuhan yang tidak terpenuhi akan menimbulkan perasaan tidak senang, tidak bahagia, frustasi, dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik.

(47)

atau untuk penyesuaian optimal terhadap lingkungan (Kartini Kartono, 1987).

Jadi kebutuhan adalah suatu keadaan yang didalam diri tiap manusia yang menandakan adanya ketidakseimbangan pada aspek biologis atau, aspek psikologis, atau aspek sosial. Tiap orang berusaha memenuhi kebutuhan hidup. Jika ia mencapai itu, maka ia merasa puas dan bahagia.

2. Jenis-jenis kebutuhan menurut Maslow

Maslow menyebutkan hirarki kebutuhan manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain. Pemenuhan kebutuhan yang lebih rendah akan mempengaruhi kebutuhan yang lain yang lebih tinggi tingkatannya (Globe, 1987:71-79). Hirarki kebutuhan yang dimaksud Maslow adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan fisiologis

Merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendasar untuk mempertahankan hidupnya secara fisik seperti makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Orang yang kekurangan makan, hargai-diri dan cinta pertama-tama akan memburu makanan terlebih dahulu. Ia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya terpenuhi.

b. Kebutuhan akan rasa aman

(48)

dari berbagai ancaman, seperti aman dari bahaya perang, aman dari bahaya kecelakaan, ada jaminan untuk masa depan, tidak sakit-sakitan, dan sebagainya. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka sesorang akan merasa cemas dan tidak aman. Seseorang yang tidak aman dan merasa cemas memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas. c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki/mencintai dan dicintai Adalah kebutuhan yang mengutamakan relasi atau hubungan dengan

orang lain, adanya tegur sapa dari sesama, adanya kasih sayang, adanya teman, sahabat, kenalan, kelompok. Relasi berkaitan dengan hidup bersama dengan orang lain, dan keadaan hidup yang saling memberi dan saling menerima. Menurut Maslow, orang akan mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain pada umumnya, khususnya kebutuhan akan rasa memiliki tempat ditengah kelompoknya dan ia akan berusaha keras untuk mencapai tujuan ini. Maslow mengemukakan bahwa tanpa cinta pertumbuhan dan perkembangan kemampuan orang akan terhambat yang dapat mengakibatkan salah penyesuaian. Bagi Maslow, cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap saling percaya (Goble, 1987: 74)

d. Kebutuhan akan penghargaan

(49)

Menurut Maslow, setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan akan penghargaan: yakni, harga diri dan penghargaan dari orang lain. Harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidaktergantungan dan kebebasan. Penghargaan dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian, kedudukan, nama baik serta penghargaan. Seseorang yang memiiki harga diri yang stabil akan lebih percaya diri serta lebih mampu dan juga lebih produktif. Namun jika harga dirinya kurang maka ia akan diliputi rasa rendah diri serta rasa tidak berdaya yang dapat menimbulkan rasa putus asa serta tingkah laku yang neorotik(Goble, 1987: 76) .

e. Kebutuhan aktualisasi diri.

Maslow mengatakan bahwa setiap orang harus berkembang sepenuh kemampuannya seperti dapat menumbuhkan, mengembangkan dan menggunakan kemampuan. Kebutuhan jenis ini juga oleh Maslow dikatakan sebagai hasrat untuk menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya dengan mengekspresikan atau membagikan segala kemampuan yang ada pada dirinya kepada orang lain (Goble, 1987: 76)

f. Kebutuhan kognitif/pemahaman

(50)

dalam kehidupan. Seperti mempunyai kemampuan berpikir secara luas, kemampuan untuk memahami sesuatu dengan pikiran jernih dan sehat, kemampuan untuk merencanakan masa depan, kemampuan antuk mengatasi segala masalah yang terjadi pada dirinya sendiri dan orang lain, dan kemampuan untuk menentukan suatu pilihan hidup.

g. Kebutuhan estetik atau keindahan adalah kebutuhan untuk menikmati dan menghayati keindahan dalam berbagai bentuknya, termasuk didalamnya keselarasan dan keteraturan. Kebutuhan estetik berkaitan dengan keteraturan hidup, untuk menciptakan suasana hidup lebih menarik dan sehat, memiliki kemampuan untuk mengagumi sesuatu, dan punya nilai-nilai seni dalam hidupnya. Moslow mengemukakan bahwa keburukan dapat menimbulkan kejemuan serta melemahkan semangat. Kebutuhan estetik ini juga berhubungan dengan gambaran diri seseorang. Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh keindahan adalah orang-orang yang terbelenggu oleh gambaran diri mereka yang rendah (Goble, 1987:79).

(51)

Tingkat pememenuhan kebutuhan berkaitan dengan tingkat usaha dan kepuasan yang dialami tiap orang. Pemenuhan kebutuhan dasar (basic needs) adalah hal-hal pokok/fundamen yang diperlukan oleh manusia. Sedangkan tingkat pememenuhan kebutuhan lanjutan adalah hal-hal berikutnya yang dibutuhkan oleh manusia setelah kebutuhan-kebutuhan dasarnya terpenuhi.

Tiap para anak asuh yang kebutuhan dasarnya terpenuhi dengan memuaskan akan melanjutkan ke tingkat pemenuhan kebutuhan yang berikutnya. Tiap para anak asuh yang sudah memenuhi kebutuhan lanjutan dengan memuaskan akan berusaha memenuhi kebutuhan dasarnya dengan cara yang lebih memuaskan.

Jika kebutuhan-kebutuhan terpenuhi secara ajeg, maka citra diri yang positif akan berkembang. Sebaliknya jika kebutuhan-kebutuhan tidak terpenuhi, dapat timbul perasaan frustasi dan selanjutnya dapat mempengaruhi munculnya citra diri yang negatif (Mappiare, 1992:155).

3. Kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM

Para anak asuh siswa SMP dan SM di Panti Asuhan

Kumuda Putra-Putri Magelang juga memiliki

kebutuhan-kebutuhan yang sama dengan manusia pada umumnya.

Namun demikian, mereka memilki kebutuhan-kebutuhan

yang berkaitan dengan psikologis dan sosiologis yang

mendorong mereka untuk bertingkah laku yang khas

(Mappiare, 1982:151).

Garison menyebutkan kebutuhan-kebutuhan yang

pada para anak asuh siswa SMP dan SM yaitu kebutuhan

(52)

kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan akan pengakuan

dari orang lain, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan

memperoleh falsafah hidup (Mappiare, 1982:152-153).

Kebutuhan pada para anak asuh siswa SMP antara

lain; kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan menerima

pengakuan terhadap dorongan untuk semakin mandiri,

kebutuhan untuk memperoleh prestasi di berbagai bidang

yang dihargai oleh orang dewasa dan teman sebayanya,

kebutuhan mempunyai hubungan persahabatan dengan

teman sebaya, dan kebutuhan merasa aman dengan

perubahan dalam kejasmaniannya sendiri (Winkel,

1997:163).

Kebutuhan yang pada para anak asuh siswa SM

antara lain adalah; kebutuhan untuk mendapatkan

perhatian dan dukungan tanpa pamrih negative apapun,

kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan terhadap

keunikan alam pikirannya dan perasaannya, kebutuhan

untuk menerima kebebasan yang wajar dalam mengatur

kehidupannya sendiri tanpa dilepaskan samasekali dari

perlindungan keluarga dan para pengasuh, kebutuhan

untuk memperoleh prestasi-prestasi yang patut

dibanggakan dibidang akademik dan nonakademik,

kebutuhan untuk dapat membina perasaan dengan teman

sejenis dan lawan jenis, dan kebutuhan untuk memiliki

cita-cita hidup yang pantas untuk dikejar (Winkel,1997:163).

Tingkat pememenuhan kebutuhan dasar terdiri dari;

kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuha

akan cinta, dan kebutuhan akan penghargaan. Sedangkan

tingkat pememenuhan kebutuhan lanjutan terdiri dari;

kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahauan,

dan kebutuhan akan keindahaan.

Mappiare mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan

pribadi: psikologis-sosiologis sama pentingnya dengan

pemenuhan kebutuhan biologis. Jika kebutuhuan biologis

(makan, minum, bernapas) tidak terpenuhi akan

mengakibatkan kematian sedangkan tidak terpenuhinya

kebutuhan psikologis dan sosiologis dapat menyebabkan

hilangnya keinginan untuk hidup yang dapat mempercepat

(53)

Panti

Asuhan merupakan tempat yang layak dan

teratur bagi setiap penghuninya untuk mengembangkan

diri dalam berbagai aspek kehidupan. Para anak asuh

mendapatkan pememenuhan kebutuhan yang sama dengan

anak remaja lainnya. Dengan mengetahui tingkat

pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM,

apakah ada perbedaan tingkat pememenuhan kebutuhan

antara para anak asuh siswa SMP dan SM?. Hal ini

diharapakan agar para pembimbing/pengasuh dapat

meningkatkan pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan

para anak asuh demi pencapaian kehidupan yang lebih

layak. Disamping itu dapat memberikan informasi kepada

pemerintah propinsi Jawa Tengah khususnya pada dinas

sosial untuk semakin meningkatkan pelayanan dalam

(54)

38 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pembahasan dalam bab ini mengenai jenis penelitian, alat pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, prosedur pengumpulan data dan, teknik analisis data.

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan metode yang digunakan adalah metode survei untuk melukiskan keadaan variabel (Furchan, 1982:424). Variabel penelitian yaitu tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007, dan untuk menguji hipotesis tentang perbedaan tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan siswa SM.

Alat Pengumpulan Data

1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan

(55)

Kuesioner ini disusun oleh peneliti dan diuji cobakan sebelum digunakan. Acuan konsep yang dipakai dalam menyusun kuesioner ini berdasar pada hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Tiap macam kebutuhan diuraikan menjadi item-item pernyataan dalam kuesioner. Pada kuesioner ini tersedia alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden, yaitu Selalu, Banyak Kali, Kadang-Kadang, dan Tidak Pernah.

Masing-masing alternatif jawaban mendapat skor sebagai berikut, “Selalu” mendapat skor 4, ”Banyak Kali” mendapat skor 3, “Kadang-Kadang” mendapat skor 2, dan “Tidak Pernah” mendapat skor 1. Kisi-kisi item-item kuesioner disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1. Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.

No Kebutuhan Manusia Pernyataan Jumlah

1 Kebutuhan fisiologis No. 1 s/d No. 33 33 2 Kebutuhan akan rasa aman No. 34 s/d No. 57 24 3 Kebutuhan akan rasa

memiliki-dimiliki/mencintai-dicintai dan akan kasih sayang

No. 58 s/d No. 81 24

4 Kebutuhan akan penghargaan No. 82 s/d No. 102 21 5 Kebutuhan akan aktualisasi diri No. 103 s/d No. 132 30 6 Kebutuhan untuk tahu dan

memahami

No. 133 s/d No. 153 21

7 Kebutuhan akan estetika No. 154 s/d No. 174 21

(56)

2. Reliabilitas dan Validitas Kuesioner a. Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai dimana suatu instrumen mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995 : 209).

b. Validitas Kuesioner

Validitas alat ukur adalah taraf sampai dimana suatu alat atau tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242). Dalam penelitian ini menggunakan validitas bangunan-pengertian (construct validitas) yang menunjuk pada seberapa jauh suatu tes mengukur sifat bangunan-pengertian tertentu. Menurut Donald Ary dkk, bahwa bangunan-pengertian dipakai untuk menunjukan sesuatu yang tidak dapat diukur secara langsung tetapi dapat menerangkan akibat-akibat yang dapat diamati. (Furchan, 1982:288).

c. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner

Uji coba kuesioner dan penelitian tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007 disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2. Koefisien reliabilitas dan validitas uji coba dan penelitian

tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri magelang tahun ajaran 2006/2007

Koefisien Uji Coba Penelitian

Reliabilitas 0,975 0,968

(57)

Penafsiran tentang fungsi atau rendah validitas dan reliabilitas kuesioner didasarkan pada pandangan Garret. Garret (1976:176) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Tes Koefisien Korelasi Klasifikasi

00 ,1 70 , 0 

 Tinggi – Sangat Tinggi

70 , 0 40 , 0 

 Cukup 40 , 0 20 , 0 

 Rendah 20 , 0 00 , 0 

 Tidak ada atau Sangat Rendah

Berdasarkan tabel kualifikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dan validitas uji coba dan penelitian kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007 termasuk kualifikasi tinggi-sangat tinggi.

Sampel Penelitian

(58)

Tabel 4. Populasi penelitian para anak asuh Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang.

Jenjang Pendidikan Subjek Penelitian Tidak Hadir Total

SMP 54 4 58

SM 44 4 48

Jumlah 98 8 106

Prosedur Pengumpulan Data

1. Uji Coba Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Uji coba Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM dilakukan pada para anak asuh siswa SMP dan SM di Panti Asuhan Wiloso Muda Mudi Purwerejo pada tanggal 5 Desember 2006. Hasil uji coba ini akan diolah untuk mengetahui reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM.

2. Pengumpulan Data Penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra- Putri Magelang pada hari Jumat tanggal 9 Februari 2007.

Teknik Analisis Data

Proses analisis data penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabulasi analisis item 2. Membuat Skor item Ganjil Genap

(59)

4. Perhitungan koefisien korelasi skor-skor item gasal-genap dengan rumus Perhitungan taraf reliabilitas kuesioner ini dengan menggunakan metode belah dua (Split-half Method Spearman and Brown).

2 ( )2



2 ( )2

) )( (

    Y Y N X X N Y X XY N rgg Keterangan :

rgg : Skor-skor belahan ganjil genap N : Banyaknya subjek

X : Skor belahan Gasal Y : Skor belahan Genap

XY : Hasil perkalian antara nilai X dan nilai Y

5. Perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien kuesioner dengan metode belah dua (gasal-genap) dan rumus Spearman-Brwon:

gg gg r 1 r 2    tt r

Keterangan :

r

tt : Koefisien reliabilitas alat ukur

r

gg : Koefisien korelasi item-item gasal dan genap

6. Perhitungan koefisien validitas dengan rumus: Keterangan:

r

tt : Koefisien validitas alat ukur

r

tt : Koefisien reliabilitas alat ukur
(60)

7. Mean atau rata-rata hitung digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata yang diperoleh setiap kelompok subjek. Menurut Donald Ary dkk, mendefenisikan Mean adalah jumlah semua nilai dalam suatu sebaran dibagi dengan jumlah kasus (Furchan, 1982:157). Rumus mencari Mean adalah sebagai berikut:

N Skor

M  

Keterangan:

M = Rata-rata hitung skor-skor siswa

X

 = Jumlah skor-skor siswa N = Jumlah siswa

Skor  M termasuk kategori tinggi dan, skor < M termasuk kategori rendah.

8. Uji Hipotesis

(61)

Keterangan:

2

 = Chi-Kuadrat

(62)

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan dalam bab ini mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Masalah Penelitian

Tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh terdiri dari tujuh jenis kebutuhan yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki/dimiliki dan mencintai dan dicintai, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahuan/ pemahaman, dan kebutuhan akan keindahaan.

Masalah penelitian ini mengenai bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP, dan bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SM, serta apakah ada perbedaan antara tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan siswa SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.

(63)

yang termasuk tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah (R) adalah para anak asuh yang memperoleh skor kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan di bawah Mean (skor < M).

2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP

Masalah penelitiannya adalah bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007. Hasil analisis data akan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5. Jumlah Para Anak Asuh Siswa SMP dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan

Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh f

Tinggi 28

Rendah 26

Total (N) 54

Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah para anak asuh siswa SMP yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori tinggi (52%) lebih banyak daripada jumlah para anak asuh siswa SMP yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah (48%). 3. Hasil Analisis Data Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh

Siswa SM

(64)

Tabel 6. Jumlah Para Anak Asuh Siswa SM dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhannya.

Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh f

Tinggi 19

Rendah 25

Total (N) 44

Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa jumlah para anak asuh siswa SM yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori rendah (57%) lebih banyak daripada jumlah para anak asuh siswa SM yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan kategori tinggi (43%).

4. Perbedaan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM.

Hipotesis Penelitian.

Terdapat perbedaan antara tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007.

Hipotesis Statistik.

Terdapat perbedaan frekuensi yang sungguh-sungguh antara tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra-Putri M

Gambar

Tabel 1. Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang tahun ajaran 2006/2007
Tabel 3. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas dan Validitas Alat Tes
Tabel 4. Populasi penelitian para anak asuh Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang.
Tabel 5. Jumlah Para Anak Asuh Siswa SMP dan Tingkat Pemenuhan                 Kebutuhan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Kepala Puskesmas Andalas, Anak Air dan Air Tawar agar dapat mengusulkan penambahan tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan KtA, menambah alokasi dana BOK

Bila kita berpuasa karena Allah dan dengan sungguh-sungguh dan tidak mengharapkan sesuatu atau untuk kepentingan duniawi maka kita akan dijauhkan dari neraka dan diampuni

Data yang dikumpulkan antara lain: (1) jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi di Daerah Operasional VI Yogyakarta tahun 2004-2008; (2) jumlah penumpang kereta api kelas bisnis

Uji coba ini dilakukan untuk melihat validitas empirik yaitu keterbacaan soal dari pandangan siswa, dari hasil ujicoba ada soal yang direvisi dari segi redaksi soal

Melalui hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer (guru kelas) pada Siklus I Pertemuan II didapatkan bahwa perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan

PENGEMBANGAN TES TERTULIS PADA MATERI PENGANTAR KIMIA MENGGUNAKAN MODELTRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY(TIMSS).. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia,komputer,teknologi informasi dan prosedur kerja), ada

Hal ini diakarenakan gulma yang tumbuh pada perlakuan tanpa penyiangan mempunyai tingkat kepadatan (densitas) yang lebih tinggi dari tanaman sehingga mampu