• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA PRODUK “X” DITINJAU DARI NILAI PRODUK - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA PRODUK “X” DITINJAU DARI NILAI PRODUK - Unika Repository"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA PRODUK “X” DITINJAU DARI NILAI PRODUK

SKRIPSI

Oleh :

Rr. Hendarti Manik K. 05.40.0013

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

ii

KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA PRODUK “X” DITINJAU DARI NILAI PRODUK

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Oleh :

Rr. Hendarti Manik K. 05.40.0013

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana Psikologi

Pada Tanggal 11 November 2009

Mengesahkan Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Dekan,

(Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si.)

Dewan Penguji :

1. Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si. ________________

2. Dra. Emiliana Primastuti, M.Si. ________________

(4)

iv

Ku persembahkan karya sederhana ini untuk

Kebesaran dan Kemuliaan Allah SWT beserta

Rasulullah SAW yang tidak pernah

meninggalkan umat-Nya,

(5)

v

MOTTO

Aku adalah wanita biasa yang terbiasa bisa

(Ashmora Paria)

Allah akan memberikan saat yang terindah

tepat pada waktunya

Jadikanlah Sholat & sabar pembantumu untuk mencapai cita-citamu

karena sabar & sholat itu menenangkan hati, menenangkan jiwa,

menjadi benteng dari berbuat salah dan selalu mendorong berbuat baik

(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Keberhasilan

dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari jasa, bantuan, nasihat,

bimbingan, serta doa dari orang-orang yang selalu ada selama penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Th. Dewi Setyorini, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing yang selalu meluangkan waktu untuk penulis dan dengan

penuh kesabaran membimbing, mengarahkan dan juga memberikan

nasehat, semangat, dan dukungan yang sangat membantu penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Dra. V. Sri Sumijati, M.Si , selaku Dosen Wali yang telah banyak

membimbing, memberi nasehat juga memberi dukungan kepada penulis

sejak awal masuk kuliah hingga saat ini.

3. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata

yang telah memberikan bekal ilmu dan pengalaman bagi penulis selama

dibangku kuliah. Semoga apa yang sudah diajarkan bermanfaat bagi diri

penulis dan orang lain.

4. Seluruh Staff Tata Usaha, Staff Perpustakaan dan juga Staff

Laboratorium yang banyak membantu penulis selama penulisan skripsi

ini.

5. Teman-teman pihak Bengkel Ternama di jalan Majapahit Semarang,

(7)

vii

6. Bapak dan Ibu terima kasih atas doa, cinta, kasih sayang, dukungan dan

pengorbanan yang telah diberikan selama ini.

7. Adikku R. Muh. Herdian R. yang selalu memberikan semangat,

pendampingan dan kasih sayang.

8. Keluarga Besar R.M. Puspo Budhi Hardjono dan Keluarga Besar R.

Roosnawie terima kasih atas doa, bimbingan dan dukungannya.

9. Hadrean Renanda terima kasih telah memberikan pandangan hidup,

menanamkan pikiran positif, dan banyak pelajaran tentang kesabaran

yang semakin mendewasakan peneliti.

10.Teman-teman dari Rotaract Club of Semarang Yudhistira, especially

Rtr.Dito, Rtr.Fauzi, Rtr.Donny yang telah memberikan pengalaman

indah.

11.Agnes Siwi, Fransisca Agustina, dan Agata Delarosa, atas persahabatan

dan bantuan selama ini.

12.Teman-teman SD 15, SD Bendungan, SMP 13, SMA Kesatrian 1,

Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang yang telah mewarnai

hidupku selama ini.

13.Teman-teman seperjuanganku Esha, Mba Nita, Tiffany, Mba Nandi

yang telah saling mendukung dalam pembuatan skripsi.

14. The suggestion atas waktu, bantuan dan informasi yang diberikan

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dorongan moral, material maupun spiritual selama

(8)

viii

Penulis mengucapkan terimakasih atas segala kebaikan yang telah

diberikan. Akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat.

Semarang, November 2009

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Persembahan... iv

Halaman Motto ... v

Ucapan Terima Kasih ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Lampiran... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 8

C. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Kepuasan Konsumen Pengguna Produk “X” ... 10

1. Pengertian Kepuasan Konsumen Pengguna Produk “X”... 10

2. Faktor-faktoryang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen 11 3. Aspek-aspekKepuasan Konsumen... 13

B. Nilai Produk ... 15

1. Pengertian Nilai Produk ... 15

2. Aspek-aspekNilai Produk ... 16

(10)

x

D. Hipotesis... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 22

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 22

1. Kepuasan Konsumen... 23

2. Nilai Produk ... 23

C. Subjek Penelitian ... 24

1. Populasi ... 24

2. Teknik Pengambilan Sampel ... 24

D. Metode Pengumpulan Data... 25

1. Skala Kepuasan Konsumen ... 26

2. Skala Nilai Produk ... 27

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 27

1. Validitas... 27

2. Reliabilitas... 28

F. Metode Analisis Data... 28

BAB IV LAPORAN PENELITIAN... 30

A. Orientasi Kancah Penelitian... 30

B. Persiapan Penelitian ... 31

1. Penyusunan Skala Penelitian ... 31

a. Skala Kepuasan Konsumen ... 31

b. Skala Nilai Produk... 32

2. Tahap Perijinan Penelitian... 33

C. Pelaksanaan Penelitian... 33

(11)

xi

2. Validitas dan Reliabilitas Skala Nilai Produk... 36

BAB V HASIL PENELITIAN ... 37

A. Hasil Penelitian ... 37

1. Uji Asumsi ... 37

a. Uji Normalitas ... 37

b. Uji Linieritas... 38

2. Uji Hipotesis ... 38

B. Pembahasan... 39

BAB VI PENUTUP... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran... 45

DAFTAR PUSTAKA... 47

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Skala Kepuasan Konsumen... 26

Tabel 2 Rancangan Skala Nilai Produk ... 27

Tabel 3 Sebaran Item Skala Kepuasan Konsumen ... 32

Tabel 4 Sebaran Item Skala Nilai Produk... 33

Tabel 5 Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Kepuasan Konsumen .. 35

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ... 50

LAMPIRAN A DATA KASAR... 51

A-1 Data Kasar Kepuasan Konsumen ... 52

A-2 Data Kasar Nilai Produk ... 55

LAMPIRAN B VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 58

B-1 Validitas dan Reliabilitas Kepuasan Konsumen ... 59

B-2 Validitas dan Reliabilitas Nilai Produk ... 64

LAMPIRAN C SKALA PENELITIAN ... 66

C-1 Skala Kepuasan Konsumen ... 69

C-2 Skala Nilai Produk... 73

LAMPIRAN D DATA PENELITIAN ... 76

D-1 Data Penelitian Kepuasan Konsumen ... 77

D-2 Data Penelitian Nilai Produk ... 80

LAMPIRAN E UJI ASUMSI ... 83

E-1 Uji Normalitas... 84

E-2 Uji Linieritas ... 87

LAMPIRAN F ANALISIS DATA... 89

LAMPIRAN G SURAT IJIN PENELITIAN DAN BUKTI PENELITIAN ... 91

G-1 Surat Ijin Penelitian ... 92

(14)

DARI NILAI PRODUK

I N T I S A R I

Disahkan pada tanggal :

11 November 2009

Mengetahui

Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang

Dekan Pembimbing Utama

(15)

1

KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA PRODUK “X” DITINJAU DARI NILAI PRODUK

Oleh :

Rr. Hendarti Manik Kartini

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

Abstraksi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara nilai produk dengan kepuasan konsumen pengguna Produk “X”. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara nilai produk dengan kepuasan konsumen pengguna Produk “X”. Semakin tinggi nilai produk maka semakin tinggi kepuasan konsumen pengguna Produk “X”, demikian pula sebaliknya. Subjek penelitian adalah konsumen pengguna Produk “X” yang telah menggunakan produk tersebut minimal 5000 km, yang juga merupakan pelanggan disalah satu bengkel ternama di jalan Majapahit Semarang. Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Skala yang digunakan adalah skala kepuasan konsumen dan skala nilai produk. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment. Berdasarkan analisis data diperoleh nilairxy sebesar 0,429 (p<0,01), artinya ada

hubungan positif yang sangat signifikan antara nilai produk dengan kepuasan konsumen pengguna Produk “X”. Semakin tinggi nilai produk maka semakin tinggi kepuasan konsumen pengguna Produk “X”, dan sebaliknya.

(16)

Latar Belakang Masalah

Seiring dengan adanya perkembangan jaman, berkembang pula

berbagai macam kebutuhan pada setiap individu. Terkadang kebutuhan

primer menjadi tidak primer lagi, namun kebutuhan sekunder semakin

diburu pemenuhannya. Berkembangnya kebutuhan sekunder ini tidak hanya

terjadi pada kalangan atas, namun juga pada kalangan menengah bahkan

pada kalangan menengah ke bawah. Hal ini dapat terlihat dengan tingkat

konsumtif masyarakat yang semakin meninggi. Adanya peningkatan

permintaan dari konsumen, produsen juga semakin memacu persaingan

dagangnya dengan berusaha memberikan produk yang lebih baik lagi dari

produk yang sudah ada.

Produk yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah alat

transportasi. Alat transportasi saat ini menjadi kebutuhan sekunder yang

diutamakan dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Dalam hal ini yang

terlihat adalah peningkatan jumlah produksi alat transportasi berbagai tipe

kendaraan maupun merk kendaraan roda empat. Perusahaan merk ternama

menjadi semakin bersaing untuk menampilkan performa produk

masing-masing.

Maraknya produksi berbagai tipe mobil ini menjadikan

masyarakat semakin selektif dalam pemilihannya. Pemilihan ini

berdasarkan pada mutu dan kualitas produk, harga produk, manfaat,

fasilitas, layanan konsumen hingga pada purna jual produk tersebut.

Putra (2004, h.52) berpendapat bahwa merk-merk mobil baru

semakin banyak bermunculan di pasaran merupakan suatu bukti adanya

(17)

tersebut memaksa produsen atau pemasar untuk mempertahankan

keberhasilan program pemasaran. Produsen paling tidak harus

memperhatikan merk-merk baru yang muncul di pasaran agar produknya

tetap digemari konsumen atau agar posisi produknya tidak direbut oleh

produsen lain.

Saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

domestik maupun pasar internasional. Persaingan ini bisa dimenangkan jika

perusahaan mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya,

misalnya harga menjadi lebih murah, memberikan produk yang mutunya

lebih baik, penyerahan produk lebih cepat, dan pelayanan yang lebih baik

daripada pesaingnya. Kepuasan konsumen dalam hal ini menjadi masalah

inti dan tidak dapat ditawar lagi.

Pernyataan di atas juga ditegaskan oleh Peter dan Olsen (2000,

h.157) yang menyatakan bahwa apabila konsumen merasa terpuaskan oleh

produk yang telah digunakannya, maka mereka cenderung akan terus

menggunakannya, serta memberitahu orang lain tentang pengalaman

mereka yang menyenangkan terhadap produk tersebut.

Mengacu pada pendapat tokoh di atas, maka dapat dikatakan

bahwa kepuasaan konsumen menjadi salah satu tujuan setiap perusahaan,

hal ini tercermin dari semakin maraknya publikasi tentang produk dan

berbagai cara dalam mengambil perhatian konsumen. Dengan adanya hal

ini semakin dapat diyakini bahwa dalam memenangkan persaingan dagang

dibutuhkan nilai produk yang tinggi sehingga dapat memuaskan konsumen.

(18)

Produk “X” adalah salah satu produk baru yang diunggulkan

pada saat ini. Produk “X” adalah nama mobil jenis minibus yang dirancang

dan diproduksi dan dipasarkan oleh AM. Produk “X” mempunyai dua tipe

mesin berbahan bakar bensin dengan electronic fuel injector : 1300cc 4

silinder 16 katup (K3-DE DOHC) dan 1000cc 3 silinder 12 katup (EJ-DE

DOHC) (Wiki, 2009).

Konsumen dalam setiap pembeliannya mempunyai harapan

tertentu pada apa yang akan ditunjukkan oleh produknya. Secara

keseluruhan mobil Produk “X” memiliki kekuatan yang meliputi

kemudahan dan kemurahan dalam biaya perawatan mobil, kemenarikan

desain mobil, citra merk terkenal, kestrategisan tempat, pelayanan dealer

dan bengkel bagus, harga, dan memiliki sedikit kelemahan pada kegiatan

promosi serta kualitas mobil Produk “X” (Astuti, 2005).

Meskipun banyak pengguna Produk “X” yang merasa puas

dengan nilai yang telah diberikan oleh produk ini, namun ada juga beberapa

kekurangannya. Berdasarkan survey pada 10 orang pelanggan, diketahui

bahwa kekurangan Produk “X” antara lain : bensin yang hemat hanya pada

saat 5000 kilometer pertama, kualitas spare part yang kurang baik, posisi

silinder mesin yang relatif tidak stabil, bantingan bagian belakang mobil

keras, suara mesin relatif lebih nyaring, perlu bahan bakar beroktan tinggi

agar dapat putaran gas yang stabil, perpindahan transmisi cepat aus atau

keras, badan relatif ringan sehingga mudah melayang saat kecepatan tinggi.

Pelanggan tersebut merasa kecewa terhadap Produk “X”, dan ada

juga yang bahkan sampai menyesal telah membeli Produk “X”. Terdapat

(19)

membeli Produk “X” karena produknya tidak bagus atau ringkih. Keluhan

pelanggan berkaitan dengan bengkel atau pelayanan servis adalah adanya

garansi servis. Meskipun ada garansi servis, namun ketika ada keluhan

setelah servis atau masih dalam masa garansi servis, pelayanan yang

diberikan tidak maksimal seperti pihak mekanik mengatakan bahwa

pelayanan kami sudah maksimal dan memang kenyataannya Produk “X”

konsumen yang memang kondisinya sudah tidak seperti baru. Akibatnya

konsumen merasa tidak puas dengan pelayanan mekanik tersebut.

Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa

seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara produk yang dirasakan

dan diharapkan (Kotler, 2000, h.52). Faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan konsumen antara lain adalah sistem pengiriman, performa produk

atau jasa, hubungan antara nilai dan harga produk,citra produk, kinerja

produk, persaingan dengan produk lain, nilai produk dan harga produk

(Cravens, 1996, h.8).

Penelitian ini akan meneliti kepuasan konsumen pada pengguna

Produk “X” ditinjau dari nilai produk. Peter dan Olsen (2000, h.281)

mengatakan bahwa nilai produk merupakan nilai yang melekat pada suatu

produk dan dijadikan dasar persepsi oleh konsumen dalam proses pemilihan

tersebut. Rokeach (dalam Haryanti dan Hadi, 2000, h.49) mengatakan

bahwa nilai adalah kepercayaan yang menetap dan spesifik pada seseorang

untuk bertingkah laku dan menunjukkan akhir dari suatu keinginan.

Rangkuti (2002, h.31) mengatakan bahwa nilai produk

didefinisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh manfaat dari suatu

(20)

diterima oleh konsumen dan yang telah diberikan oleh produk tersebut.

Snoj dkk (2004, h.158) menyatakan bahwa nilai untuk konsumen

berhubungan dengan pengetahuan, pembelian dan penggunaan produk,

persepsi dari konsumen, dan akan terbentuk baik jika keuntungan yang

diperoleh lebih dari yang diharapkan.

Berdasar hasil penelitian Yang dan Peterson (2004, h.804)

diketahui bahwa kepuasan konsumen dipengaruhi oleh nilai produk yang

dipersepsikan. Nilai yang dipersepsikan baik didefinisikan jika rasio

keuntungan yang diterima sepadan dengan uang yang telah dikeluarkan

oleh konsumen. Pada intinya, nilai produk yang dipersepsikan menjadi

variabel yang berhubungan dengan guna yang diberikan oleh produk.

Konsumen akan membeli suatu barang dari sebuah perusahaan

yang merka yakini dapat memberikan nilai tertinggi. Pelanggan akan

mendapatkan laba yang berwujud kepuasan pelanggan apabila pelanggan

merasa bahwa nilai yang diperoleh lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan.

Pelanggan adalah orang yang akan memaksimalkan nilai, dan nilai yang

diterima pelanggan akan mempengaruhi tingkat kepuasannya terhadap

suatu produk dan kebiasaan merka untuk membeli kembali (Endraswati,

2009, h.8).

Penelitian mengenai kepuasan pada konsumen dirasa perlu

karena kepuasan konsumen dapat membawa dampak positif bagi

perusahaan. Hal ini senada dengan pendapat Bloemer, dkk (dalam

artikel-manajemen.com, 2009, h.1) yang mengatakan bahwa kepuasan konsumen

dapat memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan, di antaranya adalah

(21)

memberikan dasar yang baik untuk pembelian kembali, dapat mendorong

terciptanya loyalitas pelanggan, dan timbulnya kesediaan pelanggan untuk

membayar dengan harga yang wajar atas jasa atau produk yang

diterimanya.

Berangkat dari latar belakang sebagaimana yang telah diuraikan

di atas, maka peneliti mempunyai hipotesis sementara yaitu ada hubungan

positif antara nilai produk dengan kepuasan konsumen pengguna Produk

“X”. Semakin tinggi nilai produk maka semakin tinggi kepuasan konsumen

pengguna Produk “X”, demikian pula sebaliknya.

Hubungan antara Nilai Produk dengan Kepuasan Konsumen

Pengguna Produk “X”

Konsumen yang merasakan kepuasan terhadap suatu produk,

maka akan mengulangi penggunaannya. Selain itu, konsumen akan

merkomendasikan produk tersebut kepada orang lain. Secara tidak langsung

maka konsumen mempromosikan produk yang digunakan. Hal ini tentunya

akan membantu dalam hal pemasaran dan eksistensi suatu perusahaan.

Apabila konsumen telah merasa puas maka diharapkan akan timbul

loyalitas merk.

Apabila konsumen merasa tidak terpuaskan oleh produk yang

digunakan. Konsumen akan merasa kecewa dan akan melakukan komplain,

bahkan konsumen akan menceritakan pengalaman tersebut terhadap orang

lain. Hal ini mengakibatkan penurunan reputasi terhadap merk produk

tersebut. Selain itu, kepercayaan produsen menurun dan akan

(22)

akan mengakibatkan beberapa efek buruk bagi suatu perusahaan, antara lain

penurunan laba yang didapat, pencapaian target yang tidak terpenuhi,

bahkan dapat menimbulkan kerugian bagi suatu perusahaan.

Produsen sebaiknya tidak hanya memikirkan bagaimana cara

pemasaran dan perolehan laba yang besar. Kepuasan konsumen seharusnya

juga menjadi perhatian besar bagi produsen. Bagaimana perasaan

konsumen, apa yang dipikirkan, bagaimana kinerja produk, manfaat

produk, pelayanan yang diberikan dan berbagai macam faktor lain yang

mempengaruhi kepuasan konsumen.

Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan,

dan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah nilai

produk (Cravens, 1996, h. 8). Nilai produk adalah sejumlah kualitas, mutu

dan manfaat yang dipersepsikan oleh konsumen pengguna Produk “X”.

Aspek dari nilai produk yang pertama adalah kualitas produk.

Kualitas produk yang baik minimal memenuhi standar, hal ini tercermin

dari mesin yang digunakan, bahan yang digunakan untuk pembuatan rangka

mobil, bahan untuk pembuatan interior, persediaan suku cadang, bahan

suku cadang, hingga alat penunjang keselamatan yang ada di dalam mobil.

Pada kualitas produk yang bagus maka keandalan produk akan terjamin dan

akan menimbulkan perasaan puas kepada konsumen dan secara tidak

langsung maka akan meningkatkan reputasi produk bahkan bagi

perusahaan.

(23)

Aspek nilai produk selanjutnya adalah pelayanan. Pelayanan

merupakan penunjang dari produk yang dijual. Pelayanan ini meliputi

pelayanan konsumen pra pembelian produk, saat pembelian, pasca

pembelian produk, bahkan pelayanan saat melakukan service. Pelayanan

yang baik kepada konsumen akan meningkatkan citra pada perusahaan.

Konsumen merasa nyaman, tertarik dengan produk dan akan merasa puas

dengan serviceability yng diberikan oleh perusahaan.

Kemudian pada aspek harga produk, harga akan menentukan

penilaian konsumen terhadap suatu produk, produk yang mahal dianggap

tidak selalu baik mutunya. Konsumen akan memilih produk atau barang

yang sepadan antara harga dengan harapan yang diinginkan. Harga produk

akan berhubungan dengan kesesuaian spesifikasi. Spesifikasi yang

kualitasnya lebih baik maka harganya akan lebih mahal daripada yang

kualitasnya jelek. Konsumen akan merasa puas apabila harapan yang

diinginkan sesuai dengan jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh

konsumen untuk membeli suatu barang atau produk.

Aspek terakhir pada nilai produk adalah fasilitas. Fasilitas yang

dimaksud adalah bentuk pemberian manfaat kepada konsuen setelah

pembelian produk, contohnya call center, blog konsumen, pelayanan

komplain yang akan menghubungkan antara sesama konsumen maupun

antara konsumen dengan pihak produsen. Fasilitas ini berhubungan dengan

ciri-ciri atau keistimewaan tambahan. Fasilitas yang diberikan merupakan

keistimewaan tambahan yang diberikan oleh perusahaan, dengan adanya

fasilitas ini komunikasi konsumen dengan konsumen maupun dengan pihak

(24)

konsumen akan menjadi semakin tertarik dengan produk yang akan dibeli.

Citra produk perusahaan juga akan semakin meningkat. Dengan adanya

beberapa hal tersebut konsumen akan semakin merasa terpuaskan apabila

fasilitas yang diberikan berkualitas dan baik.

Pernyataan di atas dipertegas oleh hasil penelitian yang dilakukan

Tjiptono (1997, h. 152) yang menemukan hasil bahwa nilai produk yang

tinggi akan memberikan pengaruh pada kepuasan yang dirasakan oleh

konsumen terhadap produk yang telah dibeli. Kepuasan konsumen terhadap

Produk “X” akan dirasakan apabila konsumen merasakan nilai positif

terhadap produk tersebut. Sebaliknya bila konsumen tidak dapat merasakan

nilai positif terhadap Produk “X” maka konsumen akan merasa tidak puas.

Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis

yaitu ada hubungan positif antara nilai produk dengan kepuasan konsumen

pengguna Produk “X”. Semakin tinggi nilai produk maka semakin tinggi

(25)

Metode Penelitian

Subjek Penelitian

konsumen pengguna Produk “X” yang telah menggunakan

produk tersebut minimal 5000 km, yang juga merupakan pelanggan salah

satu bengkel ternama di jalan Majapahit Semarang. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik incidental

sampling.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode skala, yaitu skala kepuasan konsumen dan skala nilai

produk.

Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi

Product Moment.

Hasil Pelitian

Hasil uji korelasi product moment yang menguji hubungan antara

nilai produk dengan kepuasan konsumen pengguna Produk “X”

menghasilkan nilai rxy sebesar 0,429 (p<0,01), artinya ada hubungan positif

yang sangat signifikan antara nilai produk dengan kepuasan konsumen

(26)

Pembahasan

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa hipotesis penelitian

yaitu ada hubungan positif antara nilai produk dengan kepuasan konsumen

pengguna Produk “X” dapat diterima dengan nilai rxy sebesar 0,429

(p<0,01), artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara nilai

produk dengan kepuasan konsumen pengguna Produk “X”. Semakin tinggi

nilai produk maka semakin tinggi kepuasan konsumen pengguna Produk

“X”, dan sebaliknya.

Peter dan Olsen (2000, h.281) mengatakan bahwa nilai produk

merupakan nilai yang melekat pada suatu produk dan dijadikan dasar

persepsi oleh konsumen dalam proses pemilihan produk tersebut. Tidak

jauh berbeda Rangkuti (dalam Tantina, 2004, h.31) mengatakan bahwa nilai

produk didefinisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh manfaat dari

suatu produk, yang didasarkan pada persepsi konsumen atas apa yang telah

diterima oleh konsumen dan yang telah diberikan oleh produk tersebut.

Keegan (1996, h. 481) mengatakan bahwa pada saat konsumen

memutuskan untuk membeli suatu produk maka akan mempertimbangkan

aspek-aspek yang melekat pada nilai dari suatu produk, yang meliputi

kualitas produk, pelayanan, harga produk, dan fasilitas.

Kualitas produk merupakan jaminan produk untuk memenuhi

standar yang dijanjikan kepada konsumen. Jika dikaitkan dengan kepuasan

konsumen, maka konsumen yang menganggap bahwa Produk “X” telah

memenuhi standar yaitu mesin yang diberi garansi, bahan baku mobil yang

bagus, dan persediaan suku cadang yang memadai, menyebabkan

(27)

Pelayanan merupakan fasilitas tambahan yang diberikan oleh

produk atau toko tempat menjual produk tersebut. Pelayanan ini meliputi

pelayanan konsumen pra pembelian produk, saat pembelian, pasca

pembelian produk, bahkan pelayanan saat melakukan service. Pelayanan

yang baik kepada konsumen akan meningkatkan citra pada perusahaan.

Adanya fasilitas tambahan ini mengakibatkan konsumen memiliki nilai

yang positif terhadap Produk “X” sehingga konsumen merasa nyaman

memiliki Produk “X” yang akhirnya menimbulkan kepuasan pada

konsumen tersebut.

Haraga produk merupakan nilai suatu barang atau jasa yang

diukur dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan. Konsumen akan

memilih produk atau barang yang sepadan antara harga dengan harapan

yang diinginkan. Konsumen akan merasa puas apabila harapan yang

diinginkan sesuai dengan jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh

konsumen untuk membeli suatu barang atau produk.

Fasilitas merupakan suatu bentuk pemberian manfaat dari suatu

produk kepada konsumen pengguna yang telah membeli produk tersebut.

Konsumen yang menilai bahwa Produk “X” memiliki beberapa manfaat

misal manfaat ekonomis seperti bahan bakar yang irit, kapasitas penumpang

yang banyak, dan harga suku cadang yang murah, dirinya akan merasa puas

jika memiliki Produk “X” karena dengan mengeluarkan dana yang tidak

terlalu banyak tetapi mendapatkan banyak manfaat.

Pernyataan di atas didukung oleh Endraswati (2009, h.8) yang

mengungkapkan bahwa konsumen akan membeli suatu barang dari sebuah

(28)

Pelanggan akan mendapatkan laba yang berwujud kepuasan pelanggan

apabila pelanggan merasa bahwa nilai yang diperoleh lebih tinggi dari biaya

yang dikeluarkan. Nilai yang diterima pelanggan akan mempengaruhi

tingkat kepuasannya terhadap suatu produk dan kebiasaan mereka untuk

membeli kembali.

Nilai produk akan menimbulkan kepuasan pada konsumen

sebagai pengguna produk. Seniati (2006, h.102) berpendapat bahwa

konsumen akan lebih memilih produk yang bernilai tinggi daripada yang

dianggap bernilai rendah. Hal senada diungkapkan oleh Tjiptono (1997, h.

152) yang mengatakan bahwa nilai produk yang tinggi akan memberikan

pengaruh pada kepuasan yang dirasakan oleh konsumen terhadap produk

yang telah dibeli. Kepuasan konsumen terhadap Produk “X” akan dirasakan

apabila konsumen merasakan nilai positif terhadap produk tersebut.

Sebaliknya bila konsumen tidak dapat merasakan nilai positif terhadap

Produk “X” maka konsumen akan merasa tidak puas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Yang dan Peterson (2004, h.804) yang menunjukkan hasil

bahwa kepuasan konsumen dipengaruhi oleh nilai produk yang

dipersepsikan. Nilai yang dipersepsikan baik didefinisikan jika rasio

keuntungan yang diterima sepadan dengan uang yang telah dikeluarkan

oleh konsumen. Pada intinya, nilai produk yang dipersepsikan menjadi

variabel yang berhubungan dengan guna yang diberikan oleh produk.

Pengaruh nilai produk terhadap kepuasan konsumen pengguna

Produk “X” dapat dilihat pada sumbangan efektif (SE) yang diberikan

(29)

penjualan, kesan yang melekat, performa produk atau jasa, hubungan

nilai-harga, citra, persaiangan dengan jasa atau produk lain, sistem pengiriman,

dan komunikasi. Berdasarkan sumbangan efektif variabel nilai produk yang

sebesar 18,4% terhadap variabel kepuasan konsumen, maka memberikan

gambaran konkrit bahwa nilai produk merupakan faktor penting bagi

konsumen dalam hal kepuasan konsumen.

Hasil mean hipotetik (MH) nilai produk adalah sebesar 45

dengan SD = 9, dan mean empirik (ME) adalah sebesar 50,38 dengan SD =

6,442, dengan demikian ME nilai produk lebih besar daripada MH-nya. Hal

ini berarti bahwa rata-rata nilai produk pada subjek termasuk kategori

sedang, yang berarti pula subjek memiliki persepsi bahwa Produk “X”

merupakan produk yang cukup berkualitas, memiliki fasilitas tambahan

dalam pelayanannya, memiliki nilai berkaitan dengan harga produk, dan

memiliki nilai manfaat seperti suku cadang mudah ditemukan di toko-toko

dan harganya relatif murah jika dibandingkan dengan harga suku cadang

merek mobil lainnya.

Hasil mean hipotetik (MH) kepuasan konsumen pengguna

Produk “X” adalah sebesar 52,5 dengan SD = 10,5 dan mean empirik (ME)

adalah sebesar 56,87 dengan SD = 9,162, dengan demikian ME kepuasan

konsumen pengguna Produk “X” lebih besar daripada MH-nya. Hal ini

berarti bahwa rata-rata kepuasan konsumen pengguna Produk “X” pada

subjek termasuk kategori sedang, yang berarti pula subjek cukup puas

terhadap kinerja dari Produk “X”, keistimewaan tambahan, keandalan,

standar kelengkapan kendaraan, kemampuan atau lama produk untuk dapat

(30)

kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan

yang memuaskan), dan puas terhadap nilai estetika yang diberikan oleh

Produk “X”.

Kesimpulan

Berdasarkan latar belakang masalah, telaah teori, hasil analisis

data, dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan positif antara nilai produk dengan kepuasan konsumen

pengguna Produk “X”. Semakin tinggi nilai produk maka semakin tinggi

kepuasan konsumen pengguna Produk “X”, dan sebaliknya. Adapun nilai

produk memberikan sumbangan sebesar 18,4% terhadap kepuasan

konsumen pengguna Produk “X”.

Saran

1. Bagi Pihak Produsen

Pihak Produsen hendaknya memperhatikan beberapa hal agar dapat

terbentuk nilai produk yang positif pada konsumennya. Hal tersebut

adalah memperhatikan kualitas produk seperti memberi jaminan produk

sesuai standar, memberi pelayanan dengan memberi fasilitas tambahan,

dan memperhatikan produk dengan memberikan nilai yang bermanfaat

(31)

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti mengenai kepuasan

konsumen pengguna Produk “X” disarankan untuk menggunakan metode

try out uji coba karena item-item yang tidak valid atau gugur tidak ikut

dikerjakan oleh subjek.

Saran lainnya adalah hendaknya pengisian skala dilakukan oleh subjek

secara langsung bertatap muka dengan peneliti sehingga ketika ada

item-item yang kurang jelas bagi subjek maka dapat langsung ditanyakan

kepada peneliti. Disamping itu peneliti dapat memastikan bahwa yang

mengisi skala adalah subjek dan bukan orang lain yang berbeda

karakteristiknya dengan populasi penelitian. Saran yang lain adalah

dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang juga berpengaruh

Gambar

Tabel 1 Rancangan Skala Kepuasan Konsumen..................................

Referensi

Dokumen terkait

Menurut ahli Jimnez-aleixandre, 2008 dalam Viyanti (2015), karakteristik dari pengoptimalan lingkungan belajar untuk membangun argumen yang dilakukan siswa, guru,

Strategi keuangan matriks adalah pengelompokan perusahaan dalam empat kwadran dan memberikan usulan strategi perusahaan dalam menyelaraskan pertumbuhan perusahaan dengan

Dalam hadis di atas pun disinggung tentang etika memberikan bantuan kepada orang lain, yaitu mengutamakan keluarga terdekat, kerabat terdekat, danseterusnya, Selain itu, barang

Berdasarkan permasalahan yang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Sikap Dan Tindakan Suami Dalam Menghadapi Istri Dengan

Tujuan dari pengendalian kualitas adalah menyidik dengan cepat sebab- sebab terduga atau pergeseran proses sedemikian hingga penyelidikan terhadap proses itu dan

Kerentanan fisik lingkungan suatu wilayah terhadap bencana dapat dilihat berdasarkan jenis batuan, jenis tanah, kemiringan lereng/topografi, bentuk lahan dan penggunaan

Atas rahman dan rahim Allah yang diberikan kepada penulis maka skripsi ini telah selesai dengan judul “Proses Pengambilan Keputusan Laki-laki Menjadi Waria”

Kebutuhan Guru SMK adalah guru yang dibutuhkan baik dalam jumlah maupun kesesuaian dengan mata pelajaran (normatif, adaptif dan produktif) untuk terlaksananya