PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP
KARAKTERISTIK LALU LINTAS PADA RUAS JALAN
LETJEN HARUN SOHAR PALEMBANG
LAPORAN AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Program Studi D-III Teknik Sipil
Politeknik Negeri Sriwijaya
Oleh :
1. RIANDANI RIZKI PRIBADI PUTRI 0613 3010 0045
2. KAMISA AGUSTINA 0613 3010 0057
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP
KARAKTERISTIK LALU LINTAS PADA RUAS JALAN
LETJEN HARUN SOHAR PALEMBANG
LAPORAN AKHIR Disahkan dan disetujui oleh:
Palembang, Juli 2016 Mengetahui,
Ir. Yusri Bermawi , M.T . Drs. A. Fuad. Z, S.T., M.T.
Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mendapat masukan,
sumbangan dan bantuan serta bimbingan dan tidak lupa dorongan
3. Bapak Ir. Yusri Bermawi, M.T, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
memberikan arahan dan bimbingan.
4. Bapak Drs. A. Fuad. Z, S.T., M.T, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah
memberikan arahan dan bimbingan.
5. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan dan semangat
6. Teman-teman seangkatan atas kerjasama dan doanya.
Penulis menyadari bahwa Laporan ini, masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu segala saran dan kritik yang sifatnya
membangun penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Akhir ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi
mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya, khususnya Jurusan Teknik Sipil.
Palembang, Juli 2016
Penulis
ABSTRAK
PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS PADA RUAS JALAN
LETJEN HARUN SOHAR PALEMBANG
Penyempitan jalan adalah suatu bagian jalan dengan kapasitas arus lalu
lintas yang lebih kecil daripada kondisi bagian jalan sebelumnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan arus, kecepatan
dan kerapatan lalu lintas akibat penyempitan jalan, mengetahui nilai arus
maksimum baik pada jalan normal maupun menyempit. Lokasi penelitian
dilakukan pada ruas jalan Letjen Harun Sohar Palembang dengan tiap periode 5
menitan dari pukul 07.00-08.00 mewakili jam sibuk yang diketahui dari hasil
survey. Didalam menentukan hubungan karakteristik lalu lintas digunakan dua
metode pendekatan yaitu: linier Greenshields dan logaritmik Underwood. Pada
kondisi jalan normal kecepatannya lebih besar dibandingkan dengan kondisi jalan
menyempit dan pertemuan jalan normal dan menyempit yang disebabkan
Dari hasil analisa dan perhitungan berdasarkan koefisien determinasi (R2)
pada kondisi jalan normal dipilih model yang paling cocok yaitu model
Greenshields (Us-D : R2=0,99999809; V-D : R2=0,99794223; V-Us :
R2=0,99930566). Pada kondisi jalan menyempit dipilih model yang paling cocok
yaitu model Underwood (Us-D : R2=0,999999639; V-D : R2=0,999999749; V-Us :
R2=0,999983575). Pada kondisi pertemuan antara jalan normal dan menyempit
dipilih model yang paling cocok yaitu model Greenshields (Us-D :
R2=0,99999999996; V-D : R2=1,00000000000; V-Us : R2=0,99994110677).
Pemilihan model yang paling cocok ini didasarkan nilai koefisien determinasi
yang lebih besar dari model lain. Kecepatan ruang rata-rata arus bebas pada model
Greenshields dan Underwood memberikan hasil yang hampir sama pada kondisi
penggal jalan yang sama meskipun terjadi selisih pada nilai arus maksimum dan
ABSTRACT
EFFECTS OF BOTTLENECK ON TRAFFIC CHARACTERISTICS ON LETJEN HARUN SOHAR ROAD PALEMBANG
Bottleneck condition is a part of road with smaller traffic capacity than the
previous part of road.
The objectives of this study are to know flow-speed-density relationships
of traffics due to the bottleneck conditions, to know maximum value of flow of
traffic both on normal road and bottleneck condition. The study is conducted at
Letjen Harun Sohar road. Duration of observation was with 5 minutes interval
from 07.00 until 08.00. In determining the relationship of traffic characteristic,
used two methods: linier Greenshields and logaritmic Underwood. At the normal,
speeds at normal road are higher than at the bottleneck and the end of normal road
at the bottleneck, because there are differences in geometric conditions of the
From the analysis and calculation based on the coefficient of
determination (R2) in normal road conditions have the most suitable model is the
model Greenshields (Us-D: R2 = 0.99999809; VD: R2 = 0.99794223; V-Us: R2 =
0, 99,930,566). On the condition of the road narrows been the most suitable model
is the model Underwood (Us-D: R2 = 0.999999639; D: R2 = 0.999999749;
V-Us: R2 = 0.999983575). At the meeting the condition between normal and narrow
roads have the most suitable model is the model Greenshields (Us-D: R2 =
0.99999999996; V-D: R2 = 1.00000000000; V-Us: R2 = 0.99994110677).
Selection of the most suitable model is based on the coefficient of determination is
greater than any other model. The average space velocity on the free flow
Greenshields and Underwood models provide almost the same results on the same
road cut condition despite the difference in value and the maximum current
density. In normal road conditions Greenshields piece (Uf = 44.672 km / h; Dj =
14.492 smp / km; Vmax = 161 822 smp / hour); Underwood: (Uf = 44.677 km / h;
Dm = 13.031 smp / km; Vmax = 214.162 smp / hour). On the condition of the
road narrows piece Greenshields: (Uf = 43.075 km / h; Dj = 23.461 smp / km;
Vmax = 256.168 smp / hour); Underwood: (Uf = 44.523 km / h; Dm = 18.18
smp / km; Vmax = 297.766 smp / hour). At the meeting dismembered condition
between normal and narrowed Greenshields: (Uf = 41.525 km / h; Dj = 24.542
smp / km; Vmax = 254.776 smp / hour); Underwood: (Uf = 41.972 km / h; Dm =
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii
KATA PENGANTAR... vii
ABSTRAK ...ix
DAFTAR ISI ...xi
DAFTAR TABEL ...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Alasan Pemilihan Judul ... 2
1.3 Perumusan Masalah ... 2
1.4 Metode Penelitian ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4
2.1Karakteristik Arus Lalu Lintas... 4
2.1.1 Volume Arus Lalu Lintas... 4
2.1.2 Kecepatan Arus Lalu Lintas ... 5
2.1.3 Kepadatan Arus Lalu Lintas ... 6
2.2 Model Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kepadatan ... 7
2.2.1 Model Greenshields ... 8
2.2.2 Model Greenberg ... 10
2.2.3 Model Underwood ... 10
2.2.4 Model Bell ... 12
2.3 Penyempitan Jalan ... 13
2.4 Faktor Konversi Kendaraan ... 14
2.5 Hambatan Samping ... 15
2.6 Kondisi Geometrik Jalan... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19
3.1 Lokasi Penelitian ... 19
3.2 Diagram Alir Penelitian ... 19
3.3 Metodologi Pengambilan Data ... 20
3.3.1 Kebutuhan Peralatan ... 20
3.3.2 Periode Pengamatan ... 20
3.4 Data-data yang diperlukan ... 22
3.5 Teknis Pelaksanaan Pengambilan Data Lapangan ... 22
3.5.1 Data Volume Lalu Lintas ... 22
3.5.2 Data Kecepatan Kendaraan ... 22
3.6 Pengolahan Data ... 23
3.6.1 Volume ... 23
3.6.2 Kecepatan ... 24
3.6.3 Kepadatan ... 24
3.6.4 Kondisi Geometrik Jalan ... 24
3.7 Metodologi Analisa Data ... 24
3.7.1 Perhitungan Volume Lalu Lintas ... 24
3.7.2 Perhitungan Kecepatan dan Kecepatan Rata-Rata ... 24
3.7.3 Perhitungan Kepadatan Lalu Lintas ... 25
3.7.4 Perhitungan Model Hubungan Kecepatan-Volume-Kepadatan ... 25
3.8 Flowchart Analisa Data ... 26
BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA ... 27
4.1 Ruas Jalan ... 27
4.2 Contoh Cara Pengolahan Data ... 27
4.2.1 Volume Arus Lalu Lintas ... 27
4.2.2 Kecepatan dan Kerapatan ... 31
4.3 Hubungan antara Kecepatan, Kerapatan dan Arus (Volume) ... 36
4.3.1 Metode Greenshields ... 36
4.3.2 Metode Underwood ... 40
4.4 Volume (Arus) Maksimum ... 46
4.4.1 Metode Greenshields ... 46
4.3.2 Metode Underwood ... 47
4.5 Grafik Hubungan antara Volume, Kecepatan, dan Kerapatan ... 49
4.5.1 Penggal Jalan Normal ... 49
4.5.2 Penggal Jalan Menyempit ... 52
4.5.3 Penggal Pertemuan Antara Jalan Normal dan Menyempit ... 55
4.6 Perbandingan Grafik Berdasarkan Hubungan Antara Volume, Kecepatan, dan Kerapatan... ...58
4.7 Koefisien Determinasi (R2) ... 63
4.7.1 Koefisien Determinasi Pada Penggal Jalan Normal ... 64
4.7.2 Koefisien Determinasi Pada Penggal Jalan Menyempit ... 65
4.7.3 Koefisien Determinasi Pada Penggal Pertemuan Antara Normal dan Menyempit ... 66
BAB V PENUTUP ... 67
5.1 Kesimpulan... ... 67
5.2 Saran... ... 69