H
Diaju
S
HUBUNG
SIS
K
ukan Guna M Prog
PRO
SEKOLA
GAN FUN
SWA LAK
KEBIASA
Melengkapi S gram Pendid di Sekol
N
EVI P
OGRAM
AH TING
NGSI KE
KI-LAK
AAN ME
YOGY
Sebagian Sya dikan Ners-P lah Tinggi Il Yog
NASKAH
Disus PERMATA 060
STUDI I
GGI ILM
YOGY
2
i
ELUARG
KI TENTA
EROKOK
YAKART
arat Mencapa Program Stud
lmu Kesehat gyakarta
H PUBLIK
sun Oleh: ASARI MAG
0201119
ILMU K
MU KESE
YAKART
2010
GA DENG
ANG BA
KDI SMP
TA
ai Gelar Sarja di Ilmu Kepe tan ‘Aisyiyah
KASI
GFUROH
KEPERAW
EHATAN
TA
GAN SIK
HAYA
P N 4
ana Keperaw erawatan h
WATAN
‘AISYIY
KAP
watan Pada
1
ABSTRACT
Background: Smoking can cause various diseases such as: lung diseases, chronic respiratory syndromes, asthma, infection and immune system damage. Otherwise, their bodies will be susceptible to dangerous and deadly diseases.
Objectives, time, and venue: This research aims at observing the relationship between family function and male students’ attitudes toward teen smoking habit conducted at SMP N 4 Yogyakarta from November 17, 2009 to July 15, 2010.
The research method employed is Survey with cross sectional time approach on 30 sample respondents. The data are collected through questionnaire and are analyzed with Chi Square.
The result of the research: Chi Square analysis results in X2=5.880 with P=0.015. The probability is less than 0.05 so the hypothesis is well accepted. It means there is a relationship between family function and male students’ attitudes toward the danger of smoking.
Conclusion: It means there is a relationship between family function and male students’ attitudes toward the danger of smoking.
Recommendation: The families should improve their roles in educating, guiding, giving direction to their teen children in order to including avoiding the exposure of cigarette’s smoke.
Key words: Family Function, Students’ Attitudes, the Danger of Smoking
A. LATAR BELAKANG
Rokok dan kegiatan merokok adalah salah satu hal yang paling sering kita jumpai di masyarakat. Kegiatan ini juga tidak mengenal batas usia. Perokok bisa berupa anak sekolah, mahasiswa, dosen, ibu rumah tangga, para supir, tukang becak, pegawai negeri, pegawai swasta, tukang sapu, sampai para gelandangan (MyScantuary, 2008, ¶1, Mengapa kita harus berhenti merokok?, http://www.bimalima.multiply.com/journal /item/12, diperoleh tanggal 12 Februari 2010).
Remaja Indonesia saat ini masih banyak yang meragukan akan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh rokok. Oleh sebab itu sekarang ini masih banyak remaja yang belum bisa minyikapi tentang bahaya-bahaya rokok. Fenomena ini bisa dilihat dari presentase remaja di Indonesia 13,5% remaja Indonesia terpapar oleh rokok (Ari , 2008, ¶ 10 Prihatin bahaya rokok makin tak diindahkan, http://www.waspada.co.id).
Komisi Nasional Perlindugan Anak Indonesia mendesak agar pemerintah
segera mengeluarkan sebuah regulasi yang melarang secara komprehensif segala bentuk iklan, promosi, dan sponsor rokok demi kepentingan terbaik anak-anak Indonesia perlu kita beri dukungan. Tidak hanya iklan rokoknya yang perlu dibatasi tetapi juga bagaimana semua pihak, terutama pemerintah pusat dan daerah-daerah menaruh perhatian untuk menyelamatkan rakyatnya dari bahaya rokok. Karena itu sosialisasi bahaya rokok perlu ditingkatkan, terutama pada peringatan Hari Tembakau Sedunia yang jatuh pada tanggal 31 Mei, sehingga masyarakat peduli dan mengerti bahwa merokok itu melanggar norma (Ari , 2008, ¶ 10 Prihatin bahaya rokok makin tak diindahkan, http://www.waspada.co.id).
meningkatkan resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya. Remaja yang merokok mempunyai kemungkinan tiga kali lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak merokok untuk menggunakan alkohol, delapan kali banyak untuk menghisap ganja, serta dua puluh dua kali lebih banyak untuk menggunakan kokain (Bekti, 2010, ¶ 10, Lindungi remaja dari
bahaya merokok, http://www.medicastore.com, diperoleh
tanggal 20 Juni 2010).
Keluarga, terutama orangtua mempunyai peran atau fungsi yang sangat penting dalam setiap pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Disamping itu juga mendidik, mengarahkan, dan mengawasi setiap tingkah laku anak adalah salah satu tugas dari orangtua atau keluarga. Jika anak kurang pengawasan dari orangtua maka peluang untuk seorang anak memasuki pergaulan bebas sangatlah banyak.
Berdasarkan wawancara kepada guru BK SMP N 4 Yogyakarta, pada tanggal 17 November 2009, dari jumlah siswa laki-laki 168 siswa, diketahui 40% siswa sudah pernah merokok. Itu berdasarkan angket yang di berikan guru BP, lalu para siswa disuruh mengisi tanpa mencantumkan nama pada bulan April 2009. Berdasarkan Studi Pendahuluan di SMP N 4 Yogyakarta, yang dilaksanakan 17 November 2009 didapatkan jumlah siswa laki-laki 168 siswa. Dari 10 orang responden (100%) mengatakan merokok merupakan salah satu kebiasaan yang membahayakan tubuh dan bisa menyebabkan kematian. 7 orang (7%) mampu mengutarakan tentang kandungan atau bahan-bahan rokok yang berbahaya bagi tubuh, akibat-akibat, dari kebiasaan merokok, dan menyikapinya dengan menjauhi rokok, dan terpapar oleh asap rokok dengan menjauhi orang yang sedang merokok, sedangkan 3 orang (3%) masih
mempunyai keraguan tentang kandungan-kandungan yang berbahaya pada rokok, dan akibatnya, serta masih menyikapinya dengan mencoba-coba untuk merokok. 8 orang (8%) mengatakan dibutuhkan fungsi keluarga untuk mencegah remaja masuk pada pergaulan bebas dan mempunyai kebiasaan merokok, sedangkan 2 orang (2%) mengatakan ragu-ragu tentang fungsi keluarga karena menganggap mungkin keluarga terutama orang tua sibuk mencari nafkah keluarga.
B. PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian dapat dirumuskan adalah “Adakah Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Sikap Siswa Laki-Laki Tentang Bahaya Kebiasaan Merokok di SMP N 4, Yogyakarta”.
C. TUJUAN
Diketahuinya “Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Sikap Siswa Laki-laki Tentang Bahaya Kebiasaan Merokok di SMP N 4, Yogyakarta”.
D. MANFAAT
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Siswa SMP N 4 Yogyakarta
Dapat menambah pengetahuan tentang bahaya kebiasaan merokok, dan dapat menghindari rokok. 2. Masyarakat
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat khususnya bagi orang tua untuk lebih berfungsi dalam mendidik dan memberikan informasi bagi anaknya, dalam menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok yang dapat membahayakan tubuh.
3
1) STIKES ‘AISYIYAH
Yogyakarta
Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan bagi mahasiswa dan dosen, sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang bahaya kebiasaan merokok. 2) SMP N 4 Yogyakarta
Diharapkan materi penelitian ini, yaitu bahaya kebiasaan merokok dapat dimasukkan dalam program kegiatan sekolah melalui bimbingan dan konseling.
E. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey, Metode pendekatan waktu yang digunakan adalah Cross
sectional, , yaitu suatu metode
pengambilan data yang dilakukan pada suatu waktu yang sama dengan subyek yang berbeda, metode ini bertujuan agar diperoleh data yang lengkap dalam waktu yang relative cepat. (Notoatmojo, 2006).
2. Populasi Dan Sampel
a. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki kelas 1 dan 2 SMP N 4 Yogyakarta yang berjumlah 120 siswa, yang belum pernah merokok. b. Jumlah sampel penelitian ini
adalah 25% dari 120 siswa yaitu sebesar 30 siswa. Dengan kriteria inklusi sebagai berikut:
- Siswa laki-laki SMP N 4 Yogyakarta kelas 1 dan 2 yang belum pernah merokok.
- Bersedia menjadi responden.
- Dapat berkomunikasi secara verbal atau bisa membaca dan menulis.
3. Pengumpulan Dan Analisis Data
a. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner di SMP N 4 Yogyakarta.
b. Analisis data menggunakan non-parametrik yaitu uji
Chi-Square. Pengolahan
menggunakan perangkat lunak
SPSS 15 for Windows.
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian diperoleh kelompok umur siswa mayoritas umur 13 tahun, yaitu 46,6%. Dan berdasarkan kelas, mayoritas kelas 1, yaitu 63,3%. Dari Hasil analisis dengan uji chi square diperoleh nilai X2 sebesar 5,880 dengan probabilitas sebesar 0,015. Oleh karena itu probabilitas kurang dari 0,05 (P<0,05), maka Ha diterima. Hal ini berarti variabel fungsi keluarga berhubungan dengan sikap siswa laki-laki tentang bahaya kebiasaan merokok.
Hasil uji statistik:
Statistik Value Asymp. Sig. Jumlah
responden Pearson Chi- Square Continuity
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Berdasarkan ha Tingkat Fungsi Keluarga tentang Bahaya kebiasaan Merokok di SMP N 4 Yogyakarta, mayoritas dalam kategori cukup baik (83,3%), dan minoritas dalam kategori baik atau (16,7%).
(63,3%), dan minoritas dalam kategori baik (33,3%).
c. Hasil analisis dengan uji chi square
diperoleh nilai X2 sebesar 5,880 dengan probabilitas sebesar 0,015. Oleh karena itu probabilitas kurang dari 0,05 (P<0,05), maka Ha diterima. Hal ini berarti Ada Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Sikap Siswa Laki-laki tentang Bahaya Kebiasaan Merokok di SMP N 4 Yogyakarta. 2. Saran
a. Siswa Laki-laki SMP N 4 Yogyakarta
Diharapkan siswa dapat menjahui rokok dan menghindari rokok dengan selalu patuh dan taat kepada nasehat orangtua atupun guru. Dapat mengetahui bahaya-bahaya dari kebiasaan merokok dengan mendengarkan dan mematuhi segala sesuatu yang disampaikan oleh orangtua atau keluarga.
d. Keluarga
Keluarga dapat lebih meningkatkan fungsi sosialisasi dan pendidikan dan pembinaan lingkungan sehingga mampu meneladani, membimbing, mendidik, dan memberikan informasi dalam upaya pencegahan remaja terhindar dari bahaya-bahaya merokok.
e. Institusi
a. STIKES ‘AISYIYAH
Yogyakarta
Hendaknya hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan bagi mahasiswa dan dosen, sehingga dapat memperluas pengetahuan tentang bahaya kebiasaan merokok.
b. SMP N 4 Yogyakarta
Sekolah khususnya Guru BK (Bimbingan dan Konseling) dapat meningkatkan konseling dan informasi mengenai bahaya-bahaya dari kebiasaan
merokok agar para siswa mampu dan dapat menghindari atau menjauhi rokok dan terpapar asap rokok.
H. DAFTAR PUSTAKA
Ari, 2008, ¶ 10, Prihatin bahaya rokok makin tak diindahkan,
http://www.waspada.co.id, diperoleh 20 Juni 2010. Arikunto, S, 1998, Prosedur
Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta.
Arikunto, S, 2005, Prosedur
Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakarta.
Azwar, S, 2002, Sikap Manusia
Teori dan Pengukurannya,
Pustaka Pelajar, Jakarta. Bekti, 2010, ¶ 10, Lindungi remaja
dari bahaya merokok,
www.medicastone.com, diperoleh 20 Juni 2010. Depkes RI, 2001, Kesehatan
Reproduksi, Jakarta.
Dinas kesehatan provinsi DIY, 2009, ¶ 1-2, APBN provinsi DIY,www.dinkes.jogjaprov. go.id, diperoleh 27 Februari 2010.
Editor zona indonesia, 2000, ¶ 3,
perokok indonesia masuk
peringkat tiga dunia,
http://www.zonaindo.com, diperoleh 20 Juni 2010. F.A. Moelek, 2009, ¶ 2, presentase
perokok di ASEAN,
http://id.news.yahoo.com, diperoleh 27 Februari 2010. Fikir jernih, 2009, ¶1,
kandungan rokok,
5
Hanis Rosalina, 2001, Cara Berhenti
Merokok (terjemahan),
Arcan, Jakarta.
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2007, Riset Keperawatan dan Teknik
Penulisan Ilmiah, Salemba
Medika, Jakarta
Hurlock, Elisabeth, 1998, Psikologi
Perkembangan, Edisi
Kelima, Erlangga, Jakarta. Istiqomah, Umi, 2003, Upaya
Generasi Tanpa Merokok,
CV. Seti-Aji, Surakarta. My Scantuary, 2008, ¶ 1, mengapa
kita harus berhenti merokok?,
http://www.bimalima.multiply.co m, diperoleh 12 Februari 2010.
Niven, N, 2002, Psikologi Kesehatan, EGC, Jakarta.
Notoatmodjo, S, Metodologi
Penelitian Kesehatan, Rineka
Cipta, Jakarta.
Pimpinan redaksi, 2007, ¶ 11,
Lingkungan keluarga harmonis sejahtera menuju keluarga kecil
bahagia sejahtera,
http://www.bkkbn.go.id, diperoleh 20 Juni 2010.
Sugiyono, 2005, Statistik Untuk Penelitian, Alvabeta, Bandung. Triswanto D. Sugeng, 2007, Stop
Smoking, Progresif Books,