SUKA RELA (SIRELA) DI BMT RAMADANA CABANG
WONOSEGORO PERIODE
-
TUGAS AKHIR
DISUSUN OLEH FITRI MARTINA KHOIRUL
- -
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH D III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN)
SALATIGA
SUKA RELA (SIRELA) DI BMT RAMADANA CABANG
WONOSEGORO PERIODE
-
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Mady
a Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH
FITRI MARTINA KHOIRUL
-
-
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH D III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara:
Nama : Fitri Martina Khoirul
NIM :
Jurusan : Perbankan Syariah D III
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul : Analisis Produk SimpananMudharabah Berjangka Suka Rela
(Sirela) di BMT Ramadana Cabang Wonosegoro Periode
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai mestinya.
iii
PENGESAHAN
ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA SUKA RELA (SIRELA) DI BMT RAMADANA CABANG WONOSEGORO PERIODE -
DISUSUN OLEH FITRI MARTINA KHOIRUL
- -
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperolehgelar Ahli Madya Ekonomi Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Hikmah Endraswati, M
Sekertaris Penguji : Mochlasin, M.Ag
Penguji : Dr. Agus Waluyo, M.Ag
Penguji II : Ari Setyawan., MM
Salatiga, September
Dekan
Dr. Anton Bawono, M.Si
NIP.
iv Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Fitri Martina Khoirul
NIM :
Jurusan : Perbankan Syariah D III
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul Tugas Akhir : Analisis Produk SimpananMudharabah Berjangka Suka Rela (Sirela)
di BMT Ramadana Cabang Wonosegoro Periode -
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah
yang telah lazim.
Salatiga, Agustus
penulis
Fitri Martina Khoirul
v
Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan atau kenyamanan, tetapi mereka dibentuk dari tantangan dan air mata.
sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk
kebenaran dan menasehati untuk kesabaran.
vi
. Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayahnya kepadaku
. sehingga bisa membuatku bertahan sampai saat ini.
. Ibunda Siti Aminah terima kasih atas segala dorongan, kasih sayangmu, serta doa
tulus yang tiada henti.
. Ayahku yang tercinta Bapak Jumadi yang telah memberikan semangat dan inspirasi
dalam hidup.
. Buat adikku reza, kakakku Ihsan, Andi, dan abangku Ari tersayang terimakasih telah
memberikan motivasi dan semangat.
. Terutama temen-temenku DIII Perbankan Syariah angkatan tahun yang tiada
henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan kepadaku dengan sepenuh hati,
vii
Fitri Martina Khoirul. Analisis Produk Simpanan Mudharabah Berjangka Suka Rela (Sirela) Di BMT Ramadana Cabang Wonosegoro Periode - . Tugas Akhir, Program Studi Perbankan Syariah D III, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pengajuan produk Sirela meliputi pembukaan rekening tabungan, pembukaan pinjaman, perpanjang pinjaman, pembayaran pinjaman, pelunasan pinjaman, kemudian untuk mengetahui perkembangan produk simpanan sirela yang selama ini meningkat sangat pesat, dan mengetahui strategi pemasaran dalam mencari nasabah meliputi pasar sasaran yang tepat, pemasar dan prospek, produk dan promosi. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif, metode penelitian yang data-datanya dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau kalimat, serta menggunakan data sekunder melalui studi dokumentasi: internet, buku-buku pustaka, dan dari data mengenai profil BMT Ramadana Cabang Wonosegoro. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yaitu menggambarkan secara langsung hasil wawancara dan mencari data mengenai produk sirela pada BMT Ramadana Cabang Wonosegoro.
Hasil penelitian ini adalah BMT Ramadana Cabang Wonosegoro dalam prosedur pengajuan dengan produk-produk di BMT lain ada perbedaan yaitu dalam ber akad, karena di dalam BMT Ramadana Cabang Wonosegoro ini sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan nasabahnya semakin meningkat karena seorang marketing bisa mengambil hati masyarakat untuk percaya kepada BMT Ramadana Cabang Wonosegoro tersebut.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-NYA kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul “Analisis
produk simpananmudharabah berjangka suka rela (sirela) di BMT Ramadana
cabang wonosegoro periode - ”
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang senantiasa kita ikuti teladannya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, maka penulis Tugas Akhir ini dapat terselesaikan meskipun
masih jauh dari kesempurnaan.
Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan
melengkapi syarat ujian munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar
Ahli Madya di Institut Agama Islam Negeri Salatiga, penulis juga menyadari
bahwa penulisan Tugas Akhir ini sulit untuk terwujud tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kpada semua pihak yang memberikan
kontribusinya baik material maupun spiritual khususnya kepada:
. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Dr. Anton Bawono M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
. Bapak Drs. H. Alfred L., M.S.I. selaku Ketua Jurusan D III Perbankan
ix
. Bapak Mochlasin, S.Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh
perhatian dan kesabaran selama menyusun maupun penulisan Tugas Akhir
ini.
. Bapak dan Ibu dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf administrasi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang selalu memberikan ilmunya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
. Bapak saya Jumadi, S.Pd.I dan Ibu saya Siti Aminah yang tanpa henti
mengalirkan do’a untuk kesempatan dan keberhasilan penulis serta
memberikan semangat baik spiritual, moril dan materiil.
. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M., selaku manager KSPS BMT Ramadana
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian
ini.
. Seluruh staf karyawan di BMT Ramadana yang telah membantu dalam
perizinan serta wawancara penulisan Tugas Akhir ini.
. Semua sahabat-sahabatku D III Perbankan Syariah angkatan yang
tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk kalian atas
kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan, motivasi dan bantuan yang
diberikan kepada penulis selama ini.
.Keluarga besar IAIN Salatiga khususnya angkatan terima kasih atas
dukungan dan semangat kalian.
.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah
x
tugas akhir ini, penulis hanya mampu menghanturkan sebuah ucapan
terimakasih yang tulus dan ikhlas dari hati saudari yang paling dalam,
serta iringan do’a semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan bagi
kita semua, Amin.
Penulis menyadari bahwa dalam peulisan dan penyusunan Tugas Akhir
ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran selalu penulis harapkan.
Semoga dengan disusunya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, Agustus
xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
E. Sistematika penulisan ...
BAB II LANDASAN TEORI ...
xii
D. Pengertian Mudharabah ...
E. Rukun Mudharabah ...
F. Syarat Sah Mudharabah ...
G. Empat Fungsi Pengusaha/Pelaksanaan dalam Akad
Mudharabah...
H. Jenis-jenis Mudharabah ...
I. Skim Pembiayaan Mudharabah...
J. Strategi Pemasaran Produk BMT ...
C. Ruang Lingkup Wewenang dan Mekanisme ...
. Rapat Anggota Tahunan ...
. Dewan Pengurus/pengawas ...
. Manajer Marketing ...
. Bagian Administrasi dan Pembukuan ...
xiii
BAB IV ANALISIS ...
A. Prosedur Pengajuan Produk Sirela di BMT Ramadana ...
. Produk-produk Simpanan...
. Produk-produk pembiayaan ...
B. Perkembangan Produk Sirela BMT Ramadana...
C. Strategi Pemasaran Produk BMT Ramadana ...
BAB V PENUTUP ...
A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan dunia dalam keuangan khususnya perbankan diera
tahun -an telah memasuki masa kebangkitan dari keterpurukan
setelah diera krisis Ekonomi tahun yang lalu. Kemajuan ini
ditunjukan dunia perbankan melalui jumlah dana yang mampu diserap dari
Masyarakat dan disalurkan kembali ke Masyarakat terus meningkat
dengan diiringi kualitas yang makin baik pula. disamping mengalami
peningkatan jumlah dana, dunia keuangan juga terus bertambah dalam
jumlah nasabah, hal ini tentunya tidak lepas dari layanan yang diberikan
sangat memanjakan nasabahnya serta makin beragamnya produk yang
ditawarkan.
Demikian pula dengan perkembangan lembaga keuangan yang
terus mengalami kemajuan yang sangat menggembirakan. Tersebarnya
pembiayaan melalui lembaga keuangan leasing telah memberi warna
tersendiri bagi masyarakat yang membutuhkan pilihan pembiayaan
barang-barang modal. Perusahaan leasing dewasa ini, memang lebih
banyak bergerak dalam bidang pembiayaan alat trasportasi seperti montor
dan mobil serta bidang properti. Begitu pula dengan lembaga keuangan
memberikan layanan mendekati konsumen melalui pembukaan cabang
penggadaian dengan pelayanan yang optimal.
Perkembangan ini diiringi dengan tumbuhnya minat Masyarakat
untuk mengetahui segala bentuk aktivitas lembaga keuangan guna
menempatkan Investasi yang lebih menguntungkan dan memberikan
kenyamanan sekaligus memberikan rasa aman. Beragamnya produk yang
ditawarkan oleh lembaga keuangan menjadi pilihan tempat investasi yang
bervariasi pula. Selain itu, animo masyarakat untuk mempelajari segala
sesuatu yang berhubungan dengan lembaga keuangan terutama yang
berkaitan dengan produk – produk keuangan juga terus meningkat.
(Kasmir, : )
salah satu akad di BMT Mudharabah. Mudharabah adalah suatu
pengkongsian antara dua pihak dimana pihak pertama (shahib al–mal)
menyediakan dana, dan pihak kedua (Mudharib) bertanggung jawab atas
pengelolaan usaha. Keuntungan dibagikan sesuai dengan ratio laba yang
telah disepakati bersama secara advance, manakala rugi shahib al-mal
akan kehilangan sebagaian imbalan dari kerja keras dan ketrampilan
manajerial (manajerial skiil) selam proyek berlangsung (Muhamad, :
).
Salah satu produk dari akad mudharabah adalah tabungan
mudharabah, dimana pihak yang kelebihan dana menyalurkan dananya
tersebut kepada pihak Bank yang kemudian bank mengelola dana dengan
pihak yang menyalurkan dananya ke BMT akan mendapatkan bagi hasil,
yang jumlahnya telah disepakati kedua belah pihak. Dalam hal ini BMT
harus benar – benar mengelola dengan baik yang telah disalurkan oleh
pihak yang menyediakan dana.(Sudarsono/ dalam Wahyuningsih, : )
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor. /BH/XVI. ,
KSPS-BMT adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal wat
Tamwil yaitu sistem intermediasi keuangan ditingkat mikro yang berbadan
hukum koperasi yang di dalamnya terdapat Baitul Maal dan Baitul Tamwil
yang dalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan prinsip-prinsip
syari’ah.
Koperasi Jasa Keuangan (KSPS) BMT RAMADANA Cabang
Wonosegoro adalah salah satu Lembaga Keuangan Syariah yang bergerak
di bidang penyediaan jasa simpanan dan pembiayaan bagi para
nasabahnya. Salah satu produk simpanan di KSPS BMT Ramadana
Wonosegoro ini adalah simpanan suka rela (SIRELA), merupakan salah
satu produk yang menjadi andalan di KSPS BMT Ramadana Wonosegoro,
Sehingga pada masa perkembangan saat ini sangat penting bagi peneliti
untuk mengetahui prosedur pengajuan serta perkembangan yang ada di
dalam KSPS BMT Ramadana Wonosegoro dan mengetahui strategi
peningkatan simpanan dalam memasarkan produk tersebut. Berdasarkan
latar belakang permasalahan diatas, peneliti tertarik melakukan analisis
“ ANALISIS PRODUK SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA SUKA
RELA (SIRELA) DI BMT RAMADANA CABANG WONOSEGORO
PERIODE - ”
B. Rumusan Masalah
Agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas, maka yang menjadi
pokok dalam penulisan adalah:
. Bagaimana prosedur pengajuan simpanan SIRELA di BMT
RAMAdana Cabang Wonosegoro ?
. Bagaimanakah perkembangan produk simpanan SIRELA di BMT
RAMAdana Cabang Wonosegoro periode – ?
. Bagaimana strategi peningkatan simpanan SIRELA di BMT
RAMAdana Cabang Wonosegoro ?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulis ini adalah:
a. Untuk mengetahui prosedur pengajuan simpanan SIRELA di BMT
RAMAdana Cabang Wonosegoro.
b. Untuk menegetahui perkembangan produk simpanan SIRELA periode
– .
c. Untuk mengetahui strategi peningkatan simpanan SIRELA di BMT
Ada pun manfaat dari penulis ini adalah:
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem
produk dan prosedur simpanan mudharabah berjangka suka rela
(SIRELA)di BMT RAMAdana Cabang Wonosegoro Selain itu tujuan
penelitian ini adalah:
. Bagi penulis
a. Agar lebih menambah wawasan yang diperoleh dibangku
kuliah dan untuk bias diterapkan didunia kerja.
b. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di
perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
c. Dapat menyiapkan langkah – langkah yang di perlukan untuk
menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya di masa
mendatang.
d. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku
generasi yang dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat
khususnya di lingkungan kerja.
e. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dan kreativitas
diri dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang di
milikinya.
. Bagi BMT RAMAdana Cabang Wonosegoro
Hasil penelitian ini diharapkan agar bisa dijadikan bahan masukan
. Bagi IAIN Salatiga
Dapat digunakan untuk menambah wawasan pengetahuan dan
dapat dijadikan sebagai bahan bacaan sekaligus sebagai masukan bagi
pihak lain yang membutukan informasi dan mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan masalah yang sama.
D. Metode penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan penulis menggunakan
beberapa metode serta data yang diperlukan.
. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif
yaitu proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis/ lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati
(Moleong, : ).
. Jenis data
Berdasarkan jenis data yang diperlukan, dapat terbagi menjadi dua
yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data primer
Menurut Supranto ( : - ) Yaitu data yang
dikumpulkan sendiri oleh perorangan/ suatu organisasi langsung
b. Data sekunder
Menurut Daymon ( ) Yaitu data yang diperoleh dari
dokumen, buku-buku dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik
data yang akan diteliti denagn metode penulisan kualitatif ini.
Sumber data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan
dengan judul, mengambil karya atau tugas akhir yang sudah ada
sebelumnya dan memiliki tema yang berkaitan,
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan tugas akhir yang peneliti lakukan,
serta dokumen-dokumen yang relevan.
. Teknik pengumpulan data
a. Metode observasi
Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti.
Dalam metode observasi penulis melakukan pengamatan langsung
dilapangan yaitu di BMT RAMAdana Cabang Wonosegoro.
b. Metode wawancara
Metode wawancara yaitu metode untuk mendapatkan data
dengan cara melakukan Tanya jawab langsung dengan pihak BMT
RAMAdana Cabang Wonosegoro yang berkaitan dengan masalah
c. Metode studi pustaka
Metode studi pustaka yaitu metode pengumpulan data
dengan cara membaca buku – buku yang bersangkutan dengan
judul, baik dari sumber pustaka maupun dari lembaga yang diteliti.
E. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tema, judul, latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, sistematika penulisan
yang disusun secara sistematis menyangkut tema Produk Simpanan
Mudharabah Berjangka Suka Rela (SIRELA) di BMT Ramadana Cabang
Wonosegoro Periode - .
BAB II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang telaah pustaka, produk-produk BMT,
prosedur operasional produk BMT, pengertian mudharabah, syarat sah
mudharabah, empat fungsi pengusaha/pelaksana dalam akad mudharabah,
skim pembiayaan mudharabah, strategi pemasaran produk BMT
BAB III Laporan Obyek
Bab ini berisi tentang gambaran umum, sejarah berdirinya KSPS
BMT Ramadana, landasan pendiri BMT Ramadana, visi misi dan tujuan
KSPS BMT Ramadana, struktur organisasi, ruang lingkup wewenang dan
BAB IV Analisis
Bab ini berisi tentang analisis produk simpanan mudharabah
berjangka suka rela (SIRELA) di BMT Ramadana cabang wonosegoro
periode - , yang meliputi perkembangan produk simpanan
SIRELA dan strategi peningkatan simpanan SIRELA.
BAB V Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh M. As’adun, dalam Tugas Akhir
yang mengangkat tentang Analisis kepuasan Nasabah Produk Tabungan
di BMT Al Fatah Susukan ( ). Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif analitik, dengan pendekatan kualitatif. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berkaitan
dengan kepuasan pelanggan produk tabungan di BMT Al Fatah Susukan
serta sektor yang paling signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan adalah salah satu tujuan bisnis. Oleh karena itu hanya
dengan memahami proses dan pelanggan dengan baik maka organisasi
dapat menyadari dan menghargai makna kualitas. Semua usaha
manajemen diarahkan pada satu tujuan utama, yaitu tercapainya kepuasan
pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat diukur melalui dimensi kepuasan
pelanggan yaitu kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, emosional
faktor, biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
tersebut. Kualitas produk, nasabah akan merasa puas setelah membeli dan
menggunakan suatu produk. Harga, untuk pelanggan yang sensitif
biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena
mereka mendapatkan keuntungan yang tinggi. Kualitas pelayanan, kualitas
pelayanan sangat tergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi, dan
kepuasan pelanggan dapat timbul karena faktor emosional. Biaya dan
kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut, pelanggan akan
semakin puas apabila harga relatif murah, nyaman dan efisien dalam
mendapatkan produk atau pelayanan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sriyanti, dalam Tugas Akhir yang
mengangkat tentang Teknik Pemasaran : Marketing Mix Produk Tabungan
Mudharabah SIKALA BMT Tumang Cabang Boyolali, ( ) yang
bertujuan untuk mengetahui bagaimana teknik pemasaran produk
tabungan mudharabah Sikala dan faktor kendala yang dihadapi BMT
Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan produk marketing mix,
dengan metode penelitian kualitatif. Menyimpulkan bahwa teknik yang
dilakukan BMT Tumang Cabang Boyolali. Demikian juga dalam teknik
pemasaran produk tabungan mudharabah Sikala tidak menggunakan
teknik khusus. Meskipun dengan demikian produk tabungan sikala lebih
diminati oleh masyarakat dari pada produk-produk lain, karena produk
tabungan sikala dapat memberikan manfaat pada anggota penyimpan yang
berupa bagi hasil simpanan sesuai dengan kesepakatan. Besarnya bagi
hasil simpanan ditetapkan adalah . Bagi hasil yang dimaksud akan
diperhitungklan setiap akhir bulan dan akan ditambahkan secara otomatis
ke rekening simpanan anggota setiap bulan. Sedangkan faktor-faktor yang
menjadi kendala BMT Tumang Cabang Boyolali dalam memasarkan
yang ada di wilayah Boyolali. Kompetitor lainya juga otomatis menjadi
pesaing bagi BMT Tumang dalam melakukan usahanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Rachmasari, dalam Tugas Akhir
yang mengangkat tentang Simpanan Dirham Barokah pada KJKS BMT
ANDA Salatiga dengan metode penelitian kualitatif, ( ) yaitu menekan
pada proses, menemukan teori, dari empiris ke teori (logika induktif), data
berupa informasi, dan pengolahan data menggunakan interprestasi,
menyimpulkan bahwa simpanan dan pembiayaan merupakan dua hal yang
sangat berkaitan, karena ketika semakin banyak dana yang tersimpan,
maka semakin banyak dana yang dipinjamkan, ketika semakin banyak
dana yang dipinjamkan maka semakin banyak pendapatan diperoleh oleh
BMT. Hal ini menjadikan produk simpanan memiliki peran yang penting
bagi perkembangan sebuah lembaga keuangan. untuk membuat anggota
tertarik pada produk simpanan, menjadikan BMT memunculkan variasi
produk dari produk-produk yang sudah ada atau memunculkan produk
baru. produk-produk BMT yang bervariasi akan menimbulkan ketertarikan
nasabah untuk menyimpan dana. Salah satu yang menarik adalah
simpanan dirham barokah, yang merupakan salah satu produk yang
diminati oleh anggota KJKS BMT ANDA Simpanan Dirham Barokah
merupakan produk yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi calon
anggota yang ingin menginvestasikan dana yang dimilikinya dalam waktu
yang lama namun dengan setoran yang ringan. Tujuan yang diharapkan
simpanan Dirham Barokah yaitu sejarah perkembangannya, mekanisme
pengelolaannya, kontribusi yang telah diberikan serta faktor-faktor yang
mempengaruhi ketertarikan nasabah terhadap Simpanan Dirham Barokah.
Penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyani, dalam Tugas Akhir
yang mengangkat Strategi Pemasaran produk simpanan di bank muamalat
indonesia cabang pembantu salatiga, ( ) dengan menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif, menyimpulkan bahwa strategi
pemasaran yang diterapkan bank muamalat cabang pembantu salatiga
secara keseluruhan mengikuti program dari pusat, namun ada penambahan
atau variasi yang khusus diterapkan pada kantor cabang pembantu salatiga
konsep dan program pemasaran tidak jauh berbeda antara satu dengan
yang lainya. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pengenalan perusahaan
maupun yang dipunyai kepada masyarakat luas. Strategi pemasaran
produk simpanan pada BMI campem salatiga menggunakan berbagai cara
antara lain: dengan melakukan terlebih dahulu segmentasi pasar sasaran
yang akan dituju, kemudian dilanjutkan dengan memilih pasar sasaran
yang akan dilayani yaitu kepada nasabah potensial, tahap selanjutnya
untuk mencapai pasar sasaran yang dituju maka bank muamalat
menggunakan variabel-variabel dalam bauran pemasaran diantaranya
menggunakan strategi promosi yang dilakukan dengan menggunakan
media cetak, media elektronik, media outdoor, serta media publisitas.
Suatu pemasaran yang efektif, agresif, dan efisien sangat dibutuhkan oleh
masyrakat agar menjadi nasabah loyalitas. Setelah semua dilakukan
terbukti strategi penjualan pribadi yang diterapkan bank muamalat lebih
efisien.
Penelitian yang dilakukan oleh Daryani, dalam Tugas Akhir yang
mengangkat tentang Sistem dan Prosedur Produk Simpanan di BMT
Berkah Makmur Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang,
( ) yang bertujuan untuk megetahui sistem dan prosedur produk
simpanan di BMT Berkah Makmur. Berdasarkan observasi dan studi
kepustakaan maka diperoleh kesimpulan bahwa sebagai lembaga
pelayanan simpanan dan pinjaman, BMT Berkah Makmur memiliki
berbagai macam jenis simpanan. Keputusan atas simpanan sangat
ditentukan pada saat petugas menganalisa simpanan yang diajukan. Maka
akan berpengaruh pada penyimpanan atau penyedia simpanan.
Berdasarkan analisa pengamatan yang penulis lakukan bahwa sistem dan
prosedur produk simpanan pada BMT Berkah Makmur sudah bagus dan
tidak jauh dari teori yang ada. Maka dibutuhkan komitmen untuk menjaga
hubungan baik serta meningkatkan interaktif antara pihak BMT dengan
anggota atau dengan calon anggota agar nasabah tersebut tidak mudah
untuk memutuskan lari pada lembaga penyedia simpanan yang lain.
Sedangkan untuk perkembangan nasabah simpanan di BMT Berkah
Makmur walaupun mengalami pasang surut akan tetapi sejauh ini jumlah
Al-Muzara’ah ( ) dengan judul “Analisis Produk Deposito
Mudharabah dan Penerapannya Pada PT BPRS Amanah Ummah”,
menyimpulkan bahwa transaksi deposito mudharabah di PT BPRS
Amanah Ummah menggunakan akad bagi hasil mudharabah yaitu
kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama adalah Shahibul
Maal dan pihak kedua adalah Mudharib besarnya nisbah bagi hasil
ditentukan berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak yang
berkontrak, jadi angka besarnya nisbah ini muncul berdasarkan hasil tawar
menawar antara Shahibul Maal dengan Mudharib.
Fadhilla ( ) dengan judul “Analisis Pembiayaan Mudharabah
dan Murabahah Terhadap Laba Bank Syariah Mandiri”, Menyimpulkan
bahwa pada pembiayaan mudharabah modal disediakan oleh
mudharib sehingga jika terjadi kerugian maka akan ditanggung oleh
pemilik modal. Sementara murabahah merupakan jual beli dengan
tambahan margin keuntungan sesuai dengan kesepakatan antara penjual
dan pembeli. Penguji hipotesis menemukan bahwa mudharabah dan
murabaha berpengaruh signifikan terhadap laba. Hal ini menyatakan
bahwa peningkatan atas pembiayaan mudharabah dan murabahah dapat
meningkatkan laba BMT.
Rosita ( ) dengan judul “Studi Pembiayaan Mudharabah dan
Laba Perusahaan pada PT Bank Muamalat Cabang Bogor” menyimpulkan
bahwa besarnya nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah ditentukan
Isretno Israhadi ( ) dengan judul “Investasi Bagi Hasil dalam
Pembiayaan Akad Mudharabah Perbankan Syariah”, menyimpulkan
bahwa Implementasi akad investasi pembiayaan mudharabah sebagai
penggerakan sektor riil melalui pemberian pembiayaan mudharabah bagi
pelaku usaha kecil perorangan menemui berbagai kendala untuk dapat
berjalan dengan baik sebagai akibat berbenturan kepentingan dalam
pelaksanaan kegiatan perbankan syariah.
Zaenudin ( ) dengan judul “Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil
Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah Terhadap Bagi Hasil Tabungan
(Studi pada KSU BMT Taman Surga Jakarta)”, menyimpulkan bahwa
setiap variabel yang ada yaitu pendapatan bagi hasil mudharabah,
musyarakah dan margin murabahah secara simultan dan parsial
berpengaruh positif terhadap bagi hasil tabungan mudharabah.
Dari beberapa penelitian diatas terdapat kesamaan dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama mengenai produk
mudharabah, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian
terdahulu adalah pada lokasi penelitian dan studi kasusnya.
Mengapa Simpanan Mudharabah Berjangka Sirela bukan simpanan
yang lain, karena simpanan mudharabah berjangka sirela adalah simpanan
berdasarkan kaidah syari’ah mudharabah, dimana mundharib memberikan
kepercayaan kepada BMT Ramadana Cabang Wonosegoro untuk manfaat
dibagi antara anggota dengan BMT sesuai nisbah (bagi hasil) yang
disepakati di awal. Dan produk simpanan mudharabah di BMT Ramadana
Cabang Wonosegoro salah satunya adalah simpanan Sirela.
B. Produk-produk BMT
BMT adalah Baitul Maal wat Tamwil yaitu sistem intermediasi
keuangan di tingkat mikro yang didalamnya terdapat Baitul Maal dan
Baitul Tamwil yang dalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan
prinsip-prinsip syari’ah.
KSPS-BMT adalah Koperasi Simpan Pinjam Syariah Baitul Maal
wat Tamwil yaitu sistem intermediasi keuangan di tingkat mikro yang
berbadan hukum koperasi yang didalamnya terdapat Baitul Maal dan
Baitul Tamwil yang dalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan
prinsip-prinsip syari’ah.
Salah satu produk yang ada di dalam BMT Ramadana adalah
produk mudharabah.
Mudharabah adalah penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul
maal (pemilik modal) dan BMT sebagai Mundharib (pengelola). Dana
tersebut digunakan BMT untuk melakukan Murabahah atau Ijarah, dapat
pula dana tersebut digunakan BMT untuk mudharabah kedua. Hasil usaha
ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Dalam
hal BMT menggunakannya untuk melakukan Mudharabah kedua, maka
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor No.
/BH/XVI. , Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS)
adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan,
investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syari’ah).
Secara garis besar produk perbankan dapat dibagi menjadi tiga
yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpunan dana dan produk
jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya.
. Produk Penyaluran Dana
Produk penyaluran dana lebih dikenal dengan produk
pembiayaan, ditujukan untuk mendapatkan manfaat baik bagi para
deponden, bank syariah maupun bagi para nasabah peminjam dan
dunia usaha. Produk pembiayaan bank syariah di kelompokan dalam
tiga prinsip yaitu:
a. Prinsip jual beli (ba’i), jual beli dilaksanakan karena adanya
pemindahan kepemilikan barang. Keuntungan bank disebutkan
didepan dan termasuk harga dari harga jual.
Ketentuan umum:
) Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi
harga jual barang.
Terdapat tiga jenis jual beli dalam pembiayaan modal kerja dan
investasi dalam bank syariah, yaitu:
a) Ba’i Al Murabahah, jual beli dengan harga perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah,
dalam hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah
yang kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu
sesuai dengan kesepakatan.
Ketentuan umum:
a. Bank sebagai penjual
b. Nasabah sebagai pembeli
c. Barang diserahkan dengan segera
d. Pembayaran oleh nasabah dilakukan secara tangguh.
b) Ba’i As salam, jual beli dimana nasabah bertindak sebagai
pembeli dan pemesan memberikan uangnya ditempat akad
sesuai dengan harga barang yang dipesan dan sifat barang telah
disebutkan sebelumnya. Uang yang telah diserahkan menjadi
tanggungan bank sebagai penerima pesanan dan pembayaran
dilakukan dengan segera.
Ketentuan umum:
a. Hasil produksi yang akan dibeli harus diketahui secara
spesifik dan jelas.
b. Jika hasil produksi yang diterima cacat tidak sesuai dengan
c. Bank dimungkinkan menggunakan akad salam dengan
pihak ketiga karena barang yang dibeli atau dipesan bukan
merupakan barang persediaan yang dimiliki oleh bank.
c) Ba’i Al Istishna, merupakan bagian dari assalam namun ba’i al
isthna biasanya digunakan dalam bidang manufaktur seluruh
ketentuan ba’i isthna mengikuti ba’i assalam namun
pembayarannya dapat dilakukan berkali-kali.
Ketentuan umum:
a. Spesifikasi barang pesanan harus jelas.
b. Harga jual yang telah disepakati dicantumkan dalam akad
dan berlaku selama akad
c. Jika terjadi perubahan kriteria pesanan dan terjadi
perubahan harga setelah kesepakatan akad maka seluruh
biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.
b. Prinsip sewa (ijarah)
Adalah kesepakatan pemidahan hak guna atas barang atau
jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewakan. Dalam hal ini bank menyewakan peralatan
kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti.
) Prinsip Bagi Hasil (syirkah)
Terdapat dua macam produk yaitu:
a. Musyarakah, merupakan salah satu produk bank syariah
untuk meningkatkan asset yang dimiiki bersama dimana
seluruh pihak memadukan sumber daya yang mereka miliki
baik yang berwujud maupun tidak terwujud.
Yang tidak boleh dilakukan dalam akad musyarakah:
b. Menggabungkan dana proyek dengan harta pribadi
c. Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa
ijin pemilik modal lainya.
d. Memberikan pinjaman kepada pihak lain
e. Pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama apabila:
menarik diri dari perserikatan, meninggal dunia, menjadi
tidak cakap hukum
f. Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek harus
diketahui bersama
g. Proyek yang akan dijalankan harus dijelaskan secara detail
dalam akad
) Mudharabah, merupakan bentuk kerjasama dua pihak atau lebh
dimana pemilik modal memberikan kepercayaan kepada
pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan.
Ketentuan umum:
a. Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah harus
berupa uang tunai atau dalam bentuk barang yang
b. Apabila dana tunai diserahkan secara bertahap maka harus
jelas tahapan dan disepakati bersama
c. Pembagian keuntungan dari modal pembiayaan
mudharabah ini di hitung dengan dua cara yaitu hasil usaha
dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap
bulan atau sesuai dengan waktu yang disepakati, bank
menanggung seluruh kerugian kecuali akibat kelalaian dan
penyimpangan yang dilakukan oleh nasabah, bank berhak
melakukan pengawasan terhadap pekerjaan umum namun
tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan nasabah,
nasabah dapat dikenakan sanksi administrasi jika menunda
pembayaran atau tidak mau membayar kewajibannya.
. Produk penghimpunan Dana
Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro,
tabungan dan deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah
adalah:
a. Prinsip wadiah, nasabah bertindak sebagai pihak yang
meminjamkan uang sedangkan bank bertindak sebagai
peminjaman.
b. Prinsip mudharabah, deposan bertindak sebagai pemilik modal
. Produk Jasa
BMT selain menghimpun dana dan menyalurkan dana
masyarakat juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan
mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa tersebut
antara lain:
. Sharf (jual beli valuta asing), yaitu jual beli mata uang yang tidak
sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama.
. Ijarah (sewa) yaitu menyewakan simpanan dan jasa tata laksana
administrasi dokumen, dalam hal ini bank mendapatkan imbalan
sewa dari jasa tersebut.
C. Prosedur Operasional BMT
Kehidupan bisnis ditentukan berjalan tidaknya produk-produk yang
dijual kepada nasabah. Kesemuanya ini sangat dipengaruhi oleh situasi
prosedur produk yang dikembangkan dan dijalankan. Di dalam prosedur
operasional produk BMT dapat dibedakan menjadi dua kelompok umum,
yaitu: prosedur penyerahan dana dan prosedur penyaluran dana
(pembiayaan).
. Prosedur Penyerahan Dana a. Prosedur Pembukaan Giro
) Giro untuk Perusahaan/Yayasan
a) Mengisi Aplikasi Permohonan Rekening Giro Wadiah
untuk Badan Usaha.
c) Menyerahkan fotocopy identitas/anggaran dasar perusahan
secara notariel dan akta perusahan jika ada.
d) Jika masih dalam proses pengesahan Departemen
Kehakiman, diperoleh akta notaris.
e) Untuk yayasan/ Lembaga sosial, harus menyerahkan akta
notaris dan fotocopy susunan pengurus serta Anggaran
Dasar.
f) Untuk Koperasi, harus menyerahkan fotocopy akta
pendirian.
g) Menyerahkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari
yang sejenis.
h) Menyerahkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
i) Menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
j) Menyerahkan surat Referensi, yang bisa diperoleh dari:
i) Nasabah Bank Syariah Indonesia.
ii) Penjabat/Officier Bank Syariah Indonesia.
iii) Bank Lain.
k) Setoran awal, bisa tunai atau pemindahbukuan serta kliring
(warkat bank lain).
) Giro Untuk Perorangan
a) Mengisi Aplikasi Permohonan pembukuan Rekening Giro
Wadiah Perorangan.
c) Menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
d) Menyerahkan surat Referensi, yang bisa diperoleh dari:
i) Nasabah Bank Muamalat Indonesia.
ii) Penjabat/officer Bank Muamalat Indonesia
iii) Bank lain
e) Setoran Pertama.
) Prosedur Pembukaan Rekening Giro Wadiah
a) Beritahu calon Nasabah Mengenai Persyaratan pemilikan
rekening giro.
b) Serahkan dan minta calon nasabah mengisi dan
menandatangani formulir yang sudah disediakan.
c) Minta calon nasabah melengkapi dan menandatangani
formulir.
d) Mintakan nasabah untuk menandatangani Kartu Contoh
Tanda Tangan rangkap.
e) Isi cek list dokumen rekening Koran.
f) Periksa apakah calon nasabah tercantum dalam daftar
hitam/daftar Kredit Macet Bank Indonesia.
g) Minta Identitas calon nasabah.
h) Penutupan Rekening Giro
i) Custumer Service menerima surat permintaan penutupan
j) serahkan kepada petugas pemeriksa tanda tangan untuk
diversifikasi.
k) Distribusi surat permintaan penutupan rekening kepada
Seksi sundries, untuk pembuatan tiket biaya penutupan
rekening setelah mendapatkan persetujuan dari pejabat
bank.
b. Prosedur Pembukaan Tabungan
) Syarat-syarat pembukaan antara lain:
a) Fotocopy identitas diri (SIM/KTP/Paspor) yang masih
berlaku dan syah.
b) Mengisi formulir pembukaan tabungan umat
c) Ada setoran awal
) Prosedur Pembukaan Tabungan
a) Jelaskan kepada calon penabung syarat-syarat umum
tabungan.
b) Minta calon penabung untuk mengisi dan mendatangani
formulir.
c) Minta kartu pengenalan/identitas calon penabung.
d) Catat nomor serta tanggal dikeluarkannya pada formulir
pembukaan rekening tabungan.
e) Lakukan pembukaan nomor rekening tabungan pada
f) Periksa kembali dokumen-dokumen tersebut dan serahkan
kepada penjabat Bank yang berwenang untuk disetujui.
g) Bubuhkan nomor dan nama pemegang rekening dengan
menggunakan pensil.
h) Minta nasabah membubuhkan tanda tangan penabung pada
tempat yang ada di buku tabungan.
i) Periksa dan yakinkan bahwa tanda tangan penabung
tersebut sama dengan yang tercantum didalam kartu
identitas.
j) Minta supervisor untuk mengotoritas pembukaan rekening
tabungan.
k) Serahkan buku tabungan tersebut langsung kepada bagian
kas untuk cetak transaksi.
l) Jenis transaksi bisa dilakukan berupa tunai,
pemindahbukuan, kliring (setoran dengan warkat bank
lain).
m) Penutupan Rekening Tabungan
n) Minta penabung untuk mengisi dan menandatangani
Permohonan Penutupan Tabungan dan slip penarikan untuk
penarikan saldo rekening tabungannya.
o) Minta kepada penabung untuk mengembalikan buku slip
p) Teruskan permohonan tersebut kepada penjabat yang
berwenang untuk dipersetujui.
q) Keluarkan permohonan Membuka Rekening Tabungan dari
file tabungan dan lekatkan pada lembar permohonan
penutupan rekening tabungan.
r) Lakukan proses penutupan rekening tabungan dalam
sistem, sesuai dengan prosedur yang berlaku, termasuk
persetujuan dari penjabat Bank.
s) Persilahkan nasabah untuk mengambil saldo tabungannya
setelah dipotong biaya administrasi di bagian kas.
t) Berlanjut dari poin , setelah transaksi selesai kemudian
diberikan stempel “REKENING PENUTUPAN”.
c. Prosedur Pembukaan Deposito
) Syarat Pembukaan
a) Mengisi dan mendatangani permohonan pembukaan
deposito.
b) Perorangan:
Menyerahkan fotocopy KTP/SIM/Paspor/Identitas lainya.
c) Badan Usaha:
Menyerahkan fotocopy KTP/SIM/Paspor/identitas lainya
bagi yang berhak atas deposito tersebut. Menyerahkan
NPWP, TDP, SIUP, Akte Perusahaan dan legalitas lainya.
) Prosedur Pembukaan Deposito
a) Custumer Service
) Terima kontrak deposito yang sudah diisi dengan
lengkap dan ditandatangani oleh jabatan bank yang
berwenang.
) Lengkapi kartu contoh yang ditandatangani
deposan/jabantan Bank.
) Memeriksa kebenaran pengisian aplikasi deposito yang
merupakan bukti kontrak deposito.
) Lakukan verifikasi tanda tangan baik pada kartu
specimen maupun tanda tangan pada kontrak
dibandingkan dengan bukti identitasnya seperti
KTP/SIM asli (bukan fotocopy).
) Lakukan pembukaan nomor rekening dan terakan
nomor tersebut pada lembar kontrak yang sesuai.
) Serahkan yang telah dilengkapi nomor rekening kepada
deposan dan dipersilahkan menyelesaikan dananya di
teller.
) Penyerahan Advis Deposito kepada Deposan oleh costumer
Service.
a) Terima tanda bukti setor atau copy pemindahbukuan dari
b) Periksa dan yakinkan proses teller telah dilaksanakan
dengan bukti time stamp dan paraf teller.
c) Mintakan otoritasi kepada penjabat yang telah ditunjuk dan
berwenang melakuka otoritas pembukaan deposito.
d) Cetak advis deposito.
e) Serahkan lembar pertama kepada nasabah dan mintakan
konfirmasi nasabah dengan membubuhi tanda tangan pada
lembar kedua.
f) File lembar kedua advis urut jangka waktu dan tanggal.
) Pembayaran Bagi Hasil Tunai
a) Terima pemohonan pencairan bagi hasil tunai dari
deponden.
b) Lakukan verifikasi kebenaran dan keabsahan tanda tangan
deposan dengan mencocokannya pada kartu specimen.
Paraf dan stempel sebagai bukti tanda tangan.
c) Mintakan tiket pembayaran bagi hasil tunai ke penjabat
yang ditunjuk dengan memaraf tanda tangan.
d) Serahkan tiket pembayaran bagi hasil tunai ke penjabat
yang ditunjuk dengan memaraf tanda tangan.
e) Minta tanda tangan deposan pada lembar bukti pencairan
bagi hasil.
f) Persilahkan deposan ke teller untuk mencairkan tiket
. Prosedur Operasional Produk Penyaluran Dana
Prosedur operasional pembiayaan secara umum dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Pinjaman Baru
) Karyawan bagian operasi Pembiayaan menerima
dokumen-dokumen dari bagian Support Pembiayaan yang telah lengkap,
yaitu:
a) Surat sanggup / TTUN (Tanda Terima Uang Nasabah)
b) Memo droping
c) Surat Kuasa Debet
d) Copy Up
e) Dokumen Lainnya
) Periksa apakah Account Manager telah membubuhkan
parafnya dengan pensil pada dokumen-dokumen tersebut.
) Siapkan Kartu Pinjaman/ Pembiayaan berdasarkan copy Up
(Usulan Pembiayaan).
) Berdasarkan memo Dropping siapkan lembar Manifold
Penarikan Pinjaman/Pembiayaan.
b. Perpanjangan Pinjaman/Pembiayaan
) Terima Surat Sanggup baru, copy Up dan dokumen-dokumen
lain yang sudah lengkap dari bagian support pembiayaan.
) Ambil Surat Sanggup lama dan kartu Pinjaman/Pembiayaan.
) Sedangkan untuk pendebetan biaya-biaya, tiket dan jumlahnya
sama seperti saat penarikan/dropping pinjaman/pembiayaan.
) Karyawan pemeriksa (checker) akan memeriksa dan
membubuhkan parafnya dilembar manifold penarikan
pinjaman/pembiayaan dan tiket kartu pinjaman/pembiayaan.
) Kepala Bagian/Penjabat Bank akan menyetujui dan
membubuhkan paraf/tanda tangannya pada kartu
pinjaman/pembiayaan serta tiket biaya.
) Kembalikan kartu pinjaman/pembiayaan dan
dokumen-dokumen yang lain kepada karyawan yang memelihara untuk
difile bersama kartu pinjaman/pembiayaan yang lain.
c. Pembayaran Pinjaman/Pembiayaan
) Setiap hari ambil kartu Pinjaman/Pembiayaan sesuai tanggal
angsuran.
) Periksa saldo rekening debitur apakah saldonya cukup untuk
membayar angsuran pinjaman/pembiayaan atau tidak.
) Jika saldo ada, siapkan lembar manifold Angsuran
Pembiayaan.
) Stempel “tanggal dibayar” pada kartu Pinjaman/Pembiayaan
dan diberi tanda khusus untuk memudahkan melihat posisi
outstanding pembiayaan.
) Teruskan kartu pinjaman/pembiayaan beserta tiket/lembar
) Kepala bagian operasi pembiayaan akan membubuhkan
parafnya kepada kartu pinjaman/pembiayaan.
) Teruskan lembar KKN kepada karyawan Pemegang KKN.
d. Pelunasan Pinjaman/Pembiayaan
) Bagian operasi Pembiayaan terima memo pelunasan dari
Account Manager melalui bagian support pembiayaan.
) Ambil kartu pinjaman/pembiayaan untuk mengecek posisi
outstanding terakhir.
) Cek Saldo rekening debitur.
) Siapkan lembar manifold pelunasan/pembiayaan
pinjaman/pembiayaan.
) Bukukan dan stempel “tanggal dibayar” dan “lunas” pada kartu
pinjaman/pembiayaan.
) Teruskan Kartu pinjaman/pembiayaan serta lembar manifold
pembayaran pinjaman/pembiayaan kepada karyawan.
) Kepala bagian Bank akan menyetujui dan membubuhkan paraf
pada lembar manifold pembayaran angsuran
pinjaman/pembiayaan tersebut.
) Teruskan KKN Yang akan dibubuhkan paraf sebagai tanda
D. Pengertian Mudharabah
Mudharabah adalah salah satu jenis transaksi jual beli dimana
pihak pertama (shahibul maal) menyediakan dana, dan pihak kedua
sebagai (mudharib) bertanggung jawab atas pengelola usaha.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthallib jika memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar dananya tidak dibawa mengurangi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau membeli ternak yang berparu-paru basah. Jika menyalahi peraturan tersebut, maka yang bersangkutan bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut kepada Rasulullah SAW dan Rasulullah pun membolehkannya. “(HR. Thabrani)”. ( Muhammad Syafi’i Antonio, : ).
E. Rukun Mudharabah
Menurut Sunarto Zulkifli ada beberapa macam rukun mudharabah sebagai
berikut:
. Pemilik Modal (Shahibul Maal).
. Melafalkan ijab dari yang punya modal, dan kobul dari yang
menjalankannya.
. Ditetapkan dengan jelas, bagi hasil bagian pemilik modal dan bagian
mudharib.
. Dibedakan dengan jelas antara modal dan hasil yang akan
dibagihasilkan dengan kesepakatan.
G. Empat fungsi pengusaha/pelaksana dalam akad mudharabah
. Mudharib: pengelola dana, melakukan dhorb ialah perjalanan dan
pengelolaan usaha. Dhorb ini dapat dianggap sebagai
saham/pernyataannya.
. Pemegang amanah: mudharib menjaga dan mengusahakannya dalam
investasi dan mengembalikannya sesuai dengan akad dan kesepakatan
bersama.
. Wakil: mewakili Shohibul Maal untuk melakukan kegiatan usaha.
. Syarik: sebagai patner penyerta yang berhak menerima keuntungan
dengan yang telah disepakati bersama.(Muhamad, )
H. Jenis-jenis Mudharabah
Menurut Zulkifli ada jenis Mudharabah yaitu:
a. Mudharabah Muthlaqah
Salah satu jenis mudharabah, dimana mudharib diberikan hak
b. Mudharabah muqayyadah
Salah satu jenis mudharabah, dimana mundharib dibatasi
haknya oleh shahibul maal, antara lain dalam jenis usaha, waktu, dan
tempat usaha dll
I. Skim Pembiayaan Mudharabah
Prinsip mudharabah dapat diterapkan dalam kondisi bank
membiayai secara penuh sebuah usaha ( dana dari bank, nasabah
memiliki profesionalisme dan business plan saja), skema prinsip
mudharabah untuk pembiayaan modal dapat dilihat pada gambar .
(Zulkifli, : )
Skim Pembiayaan Mudharabah
NASABAH BANK
PROFESIONALISME MODAL
USAHA
LABA/RUGI
J. Strategi Pemasaran Produk BMT
Dalam persepsi masyarakat BMT adalah bank yang ideal dan
paling sempurna, karena islam merupakan ajaran yang paling sempurna.
Bank Islam bukanlah islam itu sendiri, ia sekedar bank yang berusaha
menerapkan konsep syari’ah menurut kemampuan perkembanganya. BMT
di Indonesia masih jauh dari sempurna, karena pengalamannya masih
minim untuk ukuran bank indonesia. Ada beberapa strategi yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan BMT dalam memberdayakan ekonomi
umat, (Muhamad, : ) yaitu:
. Strategi Produk ( Product)
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat
memenuhi dan keinginan pelanggan. Philip Kolter mendifinisikan
produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi
yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang
berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan
berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
. Strategi Harga (Price)
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam bauran
pemasaran. Keputusan menganai penetapan harga suatu jasa baru
harus memperhitungkan banyak ciri-ciri atau karakteristik yang
dalam penetapan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran
secara keseluruhan. Penetapan harga berbeda-beda dalam pasar yang
berbeda-beda mungkin juga perlu dipikirkan. Sebagai tambahan, harga
khusus yang akan dikenakan tergantung pada jenis pelanggan kepada
siapa saja akan dijual. Nilai tidak ditentukan oleh harga, tetapi oleh
manfaat-manfaat oleh pembeli jasa baru dibandingkan biaya akuisisi
yang dipersepsikan akan diterima totalnya, dan harga alternatif yang
bersaing dengannya.
Tujuan dari penetapan harga antara lain sebagai berikut:
a. Untuk kelangsungan hidup
Dalam kondisi pasar yang merugikan, tujuan penetapan
harga mungkin mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan
untuk memastikan kelangsungan hidup.
b. Untuk memaksimalisasi keuntungan
Penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi
profitabilitas dalam periode tertentu. Periode yang ditentukan akan
dihubungkan dengan daur hidup jasa.
c. Untuk memaksimalisasi penjualan
Penetapan harga sebagai pembangunan pasar. Ini mungkin
melibatkan penjualan dengan merugi pada awalnya dalam pasar
yang tinggi.
Sebuah perusahaan jasa mungkin berharap untukl
menggunakan penetapan harga guna mandapatkan dirinya sendiri
secara eksklusif.
e. ROI
Tujuan-tujuan penetapan harga mungkin didasarkan pada
pencapaian Return On Investment yang diinginkan.
. Strategi Lokasi (place)
Pemilihan lokasi yang strategis sangat penting dalam suatu
perusahaan, karena pemilihan lokasi sangat berpengaruh terhadap
minat nasabah untuk berhubungan dengan bank, ataupun akan
mengurangi minat nasabah dalam menggunakan jasa-jasa yang
ditawarkan oleh pihak bank.
. Strategi promosi (promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan
kegiatan strategi lainya, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam
kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh
produk dan jasa yang dimilikinya baik secara langsung maupun tidak
langsung. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi
bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan
dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.
Terdapat empat macam sarana promosi yang dapat digunakan, antara
a. Periklanan (advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank
guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon
nasabahnya.
b. Promosi penjualan (Sales Promotion)
Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk meningkatkan
penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi
penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli
setiap produk dan jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, agar
nasabah tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi
penjualan yang sangat menarik mungkin.
c. Publisitas (publicity)
Promosi yang ketiga adalah publisitas. Publisitas
merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui
kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat,
dan kuis. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank
dimata para nasabahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
d. Penjualan pribadi (personel Selling)
Kegiatan promosi yang keempat adalah penjualan pribadi
atau personal selling. Dalam dunia perbankan penjualan pribadi
secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari
BAB III LAPORAN OBJEK
A. Gambaran Umum
. Sejarah Berdirinya KSPS BMT Ramadana Cabang Wonosegoro
Wonosegoro merupakan kota kecil yang memiliki keragaman,
baik dari segi keagamaan maupun dari penduduk yang ada di Kota
Wonosegoro. Dari keadaan tersebut sektor ekonomi pun berjalan
dengan kompetitif, hal ini dapat dilihat dengan munculnya
usaha-usaha, baik dari warga muslim maupun non muslim. Dari sektor
ekonomi, kaum muslim di Kota wonosegoro sangat memegang
peranan, terbukti dengan adanya minimarket sampai supermarket yang
mayoritas dipegang oleh kaum nonmuslim. Melihat kondisi tersebut,
cendekiawan dan pengusaha muslim tergugah untuk megembangkan
usaha kaum muslim.
KSPS BMT Ramadana Cabang Wonosegoro didirikan dengan
tujuan utama untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat,
khususnya untuk pemberdayaan umat. Dengan pembinaan sistem
syariah, tidak hanya meningkatkan kesejahteraannya, namun juga
dapat menciptakan kondisi masyarakat ekonomi yang kuat diarahkan
untuk ikut memikirkan anggota masyarakat lain yang lemah.
Berdirinya BMT Ramadana Cabang Wonosegoro kira-kira
naungan Yayasan Al-Muttaqin. Dengan menindak lanjuti terbitnya
Akta Notaris tanggal Januari tentang pengesahan Badan
Hukum, No. /BH/XVI. . Yang sebelumnya dengan
nama BMT Ramadana Cabang Wonosegoro menjadi Koperasi Simpan
Pinjam Syariah (KSPS) “RAMADANA”. Maka pada tanggal
Oktober dilakukan serah terima pengelolaan KSPS BMT
RAMADANA yang diwakili oleh Bapak H. Zahroni kepada pengurus
KSPS BMT RAMADANA oleh Drs. Sutrisna, M.Pd., selanjutnya pada
tanggal yang sama Oktober , dilakukan pengangkatan manajer
No.P. /RAMADANA/X/ . Manajer yang diangkat untuk
menjalankan operasional KSPS BMT RAMADANA mewakili
pengurus adalah Bapak Faqih Nabhan, M.M. Perkembangan BMT
RAMADANA sejak tahun sampai sekarang cukup baik, hal ini
dibuktikan dengan semakin banyaknya BMT yang berdiri diberbagai
wilayah Wonosegoro. Berdirinya BMT RAMADANA diawali dengan
kumpulnya kurang lebih orang yang terdiri dari pengurus, calon
pengelola, dan masyrakat sekitar pada akhir tahun . Dengan
modal awal Rp . . , berdirilah Baitul Maal Wa Tamwil
(BMT) “RAMADANA”, sebagai bentuk alternatif lembaga keuangan
untuk masyarakat pengusaha kecil dan mikro serta menengah untuk
mengatasi kesulitannya dalam pengembangan usaha melalui pinjaman
yang tidak menggunakan sistem bunga. Baru kemudian tahun
BMT dalam beroprasi menganut sistem bagi hasil sesuai
dengan syariat islam. Kegiatan BMT adalah meningkatkan kualitas dan
pengembangan usaha kecil maupun menengah serta usaha-usaha lain
yang produktif, selain itu BMT juga berhak mengambil keuntungan
sebagai haknya sesuai dengan syariah dan amanah. KSPS BMT
RAMADANA mempunyai sistem kerja sebagai berikut :
a. KSPS dikelola dengan manajemen profesional dan islami
b. Dikelola dengan sistem syariah
c. Administrasi pembukuan dan prosedur perbankan
d. Pengelola dipilih dari pribadi yang berbudi tinggi, jujur, amanah,
dan terlatih
. Landasan Pendirian BMT RAMADANA Cabang Wonosegoro
Pendirian KSPS BMT RAMADANA berdasarkan pada dua landasan
yaitu landasan idiil dan landasan moril.
a. Landasan idiil KSPS BMT RAMADANA adalah sebagai berikut
). Landasan idiil KSPS BMT RAMADANA adalah sebagai
“Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebjikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran”. (Q.S al Maidah: )
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka-suka
“Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendalah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya”. (Q.S al Baqarah: )
b. Landasan moril terdiri dari tiga, yaitu oseagai berikut :
) Riba bersifat meindas dan dapat menyerang atau dapat
menggunakan sistem pemerasan.
) Riba memindahkan harta dari si miskin ke si kaya serta
menambah jurang pemisah di antara keduanya.
) Riba menciptakan suatu kelas yang meganggur, namun
menerima penndapatan dari penumpukan harta kekayaan.
. Visi, Misi dan Tujuan KSPS BMT RAMADANA Cabang Wonosegoro
Visi : Menjadi lembaga yang mandiri dalam rangka
menghantarkan masyarakat yang di ridhai Allah SWT.
Misi : Membentuk lembaga yang profesional, amanah, jujur dan
adil untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat
luas, khususnya dalam sumberdaya ekonomi umat.
Tujuan : a. Menggapai murdhotillah.
b.Menciptakan lembaga keuangan rakyat berdasarkan
ekonomi umat.
c. Membebaskan umat khususnya para pengusaha kecil
mikro dari kejeratan bunga dan rentenir.
d.Mengembangkan sikap hemat dan mendoron kegiatan
menabung.
B. Struktur Organisasi
Dalam suatu lembaga atau organisasi pasti terdapat struktur
organisasinya dalam menjalankan. Di KSP BMT RAMADANA sendiri
struktur organisasinya itu hampir sama dengan struktur organisasi yang
ada pada koperasi lainnya, dimana kekuasaan tertinggi terletak pada rapat
anggota tahunan (RAT) dengan dipantau oleh dewan Syari’ah. Secara
umum, organisasi yang ada pada lembaga KSU BMT adalah
RAT
BADAN PEMBINA PENGURUS BADAN PENGAWAS
PENGELOLA
C. Ruang Lingkup Wewenang Dan Mekanisme
Kelembagaan BMT RAMADANA berbadan hukum pra koperasi
simpan pinjam syariah (KSPS) sebagai sebuah koperasi struktur organisasi
BMT RAMADANA terdiri dari pengurus dan pengelola yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Hubungan organisasi : bertangggung jawab kepada rapat
anggota BMT dan membawai pengelolah BMT
Tugas dan Tangung Jawab :
a. Merumuskan dan mengusulkan kebijaksanaan umum untuk
mendapatkan persetujuan rapat anggota
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BMT agar tercipta kinerja
yang sesuai dengan AD/ART
c. Ikut serta dalam mensosialisasikan BMT
d. Menyelenggarakan rapat pengurus pengelolah untuk :
) Mendiskusikan laporan kemajuan bulanan dan tingkat
keasetan BMT.
) Membicarakan segala masalah, terutama masalah-masalah
strategis dan pemecahannya.
) Mempersiapkan laporan kepada PINBUK.
e. Menyelenggarakan rapat anggota tahunan
) Mendengarkan, menerima atau menolak laporan pertanggung
) Membebas tugaskan pengelola lama dan mengangkat
pengelola baru jika tiba masa akhir tugasnya.
) Membahas rancangan anggaran BMT dan rencana keja
tahunan yang akan datang.
) Mengusulkan pembagian keuntugan tahunan BMT pada rapat
anggota.
f. Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pembiayaan
yang diajukan kepada BMT yang jumlahnya melebihi maksimum
yang dapat diputuskan oleh pengelola
g. Memberikan persetujuan berkala dari pengelola mengenai
laporan, meliputi :
) Laporan keuangan.
) Laporan perkembagan pembiayaan.
) Laporan kredit bermasalah.
) Laporan penggalangan dana.
h. Memberikan persetujuan atau penolakan mengenai :
) Keanggotaan pendiri baru BMT.
) Kerjasama pinjaman dengan pihak ketiga.
) Usulan produk jenis simpanan atau pembiayaan.
. Dewan Pengurus atau pengawas
Bertanggung jawab rapat anggota tahunan dan membawahi pengelola
a. Menyusun dan merumuskan kebijakan umum untuk mendapatkan
persetujuan rapat anggota.
b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan BMT agar tercipta kinerja
yang sehat sesuai dengan AD/ART.
c. Menyelenggarakan rapat pengurus dan mengevaluasi laporan
bulanan kinerja BMT.
d. Menyelengarakan rapat anggota tahunan BMT.
e. Membina hubungan terhadap jaringan atau instansi terkait dan
pihak ketiga dalam hal peyelenggarakan dana atau pinjaman.
Pengurus bertanggung jawab atas terlaksananya tugas dan
wewenang yang di amanatkan yaitu :
a. Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
b. Mengesahakan laporan bulanan yang diajukan manajer.
. Manajer Marketing
Di KSPS BMT RAMADANA Manajer Marketing tugas dan
wewenangnya adalah sebagai berikut :
a. Tugas Manajer Marketing :
) Melaksanakan dan mejabarkan kebijakan umum di bidang
pemasaran yang di tetpakan oleh pengurus.
) Memimpin dan mengarahakan teknis operasional sesuai dengan
kebijakan dari pengurus.